Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Abdul Aziz Farhanudin Zein

PRODI :Aqidah Dan Filsafat Islam

NIM :23108014

1. Presentasi Pertama (Perlunya Manusia Terhadap Agama)


Pada presentasi kelompok pertama ini membahas tentang perlunya manusia
terhadap agama. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa istilah untuk menyebut
manusia, termasuk "insan," "basyar," "bani adam," dan "dzurriyatti adam." Kata
"insan" digunakan sebanyak 65 kali dalam Al-Qur'an dan lebih mengacu pada
potensi dan kemampuan manusia untuk memikul tanggung jawab sebagai
khalifah di bumi.
A. Cara Manusia Memeluk Agama:
Ada tiga cara utama yang digunakan oleh manusia dalam memeluk agama:

 Cara Mistik: Menekankan aspek batin dari agama.


 Cara Amal Sholih: Berfokus pada penghayatan agama melalui peribadatan
dan aspek sosial.
 Cara Sinkretisme: Memadukan ajaran dari berbagai agama untuk dijadikan
panduan dalam kehidupan keagamaan pribadi atau untuk diajarkan kepada
orang lain.
B. Unsur Pokok dalam Agama
Terdapat tiga unsur pokok dalam agama:
 Kekuatan Ghaib: Manusia merasa bergantung pada kekuatan ghaib untuk
pertolongan.
 Keyakinan pada Hubungan dengan Kekuatan Ghaib: Manusia meyakini
bahwa kesejahteraan mereka di dunia dan akhirat tergantung pada
hubungan baik dengan kekuatan ghaib.
 Respon Emosional: Manusia merespon dengan perasaan takut atau
penyembahan, yang dapat membentuk cara hidup dalam masyarakat.
Semua elemen ini memainkan peran penting dalam pemahaman manusia tentang
agama dan hubungan mereka dengan kekuatan ghaib.
2. Presentasi Kedua (Islam Dan Ajarannya)
Al-Qur'an: Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad SAW selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Al-Qur'an
terdiri dari 30 juz, 114 surah, 6666 ayat, dan 74,499 kata. Ayat pertama
diturunkan di Gua Hira, dan yang terakhir diturunkan di Padang Arafah.
Hadis: Hadis adalah segala perkataan, perbuatan, dan sikap diam Nabi (taqrir).
Ahli hadis membedakan sunnah qauliyah (perkataan Nabi) dari sunnah fi'liyyah
(perbuatan Nabi) dan sunnah taqririyah (persetujuan diam Nabi).

A. Komponen dan Unsur Ajaran Islam:


 Hukum Syariat: Hukum Islam, juga disebut hukum syariat, didasarkan
pada ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Ini mengatur tata
cara ibadah, etika, dan perilaku umat Islam.
 Akal Pikiran Manusia: Dalam Islam, akal pikiran manusia digunakan untuk
mengembangkan pemahaman agama dan memahami hukum syariat.

B. Pengelompokan Al-Qur'an:
Al-Qur'an terdiri dari 30 juz, dipecah menjadi 114 surah, dan berisi 6666 ayat.
Ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad pindah ke Madinah disebut
ayat Makkah, sedangkan yang setelah pindah ke Madinah disebut ayat
Madaniyah.

C. Pentingnya Al-Qur'an dan Hadis dalam Islam:


Al-Qur'an adalah sumber utama agama Islam dan menjadi norma bagi umat
Islam. Hadis adalah sumber kedua dalam ajaran Islam setelah Al-Qur'an.
Keduanya membentuk dasar pemahaman dan pelaksanaan ajaran Islam.
Sumber-sumber ini memainkan peran penting dalam membimbing kehidupan
dan praktik umat Islam, serta memberikan pedoman hukum syariat dalam
berbagai aspek kehidupan.
3. Presentasi Ketiga (Ibadah Dalam Islam)
Definisi Ibadah: Ibadah adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan
mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah mencakup berbagai
aspek kehidupan sehari-hari dan merupakan fondasi penting dalam Islam.

A. Pembagian Ibadah:
 Ibadah Jasmaniah-Rohaniah: Pembagian pertama mencakup unsur
jasmaniah dan rohaniah. Ini termasuk aktivitas fisik dan spiritual, seperti
shalat dan berdzikir.
 Ibadah Rohaniyah dan Maliyah: Pembagian kedua melibatkan unsur
spiritual dan materi, seperti zakat, yang melibatkan pemberian harta.
 Ibadah Jasmaniah, Maliyah, dan Rohaniyah: Pembagian ketiga mencakup
kombinasi dari tiga unsur, mencakup berbagai aspek kehidupan.

B. Jenis-jenis Ibadah Berdasarkan Sifat dan Bentuk:


 Ibadah Lafdhiyah: Ibadah yang melibatkan perkataan atau kata-kata,
seperti bacaan dalam shalat.
 Ibadah Badaniyah: Ibadah yang melibatkan tindakan fisik, seperti rukun-
rukun shalat.
 Ibadah I'tiqadiyyah: Ibadah yang berkaitan dengan keyakinan dan iman,
seperti beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
 Ibadah Maliyah: Ibadah yang berkaitan dengan harta dan kekayaan,
seperti zakat.

C. Komponen-komponen Ibadah Utama dalam Islam:


 Bersuci: Membersihkan diri fisik dan rohani untuk melaksanakan ibadah.
 Shalat: Salah satu pilar utama Islam yang melibatkan perkataan dan
perbuatan, melaksanakan ibadah dengan persyaratan tertentu.
 Zakat: Memberikan sebagian harta kekayaan kepada orang yang berhak
menerimanya.
 Puasa: Menahan diri dari makan, minum, dan perilaku tertentu selama
waktu tertentu, seperti Ramadan.
 Haji dan Umrah: Mengunjungi Ka'bah dan melaksanakan serangkaian
ritual tertentu.

Penerima Zakat: Zakat diberikan kepada delapan golongan yang membutuhkan,


seperti fakir, miskin, dan orang yang berjuang di jalan Allah.

Jenis-jenis Puasa:
Puasa Wajib: Termasuk puasa Ramadan, puasa nazar, dan puasa kifarat.
Puasa Sunnah: Termasuk puasa sunnah Senin-Kamis, puasa Arafah, puasa Daud,
dan puasa Tarwiyah.

Syarat-syarat dan Aturan dalam Ibadah:


Shalat, zakat, dan puasa memiliki syarat-syarat tertentu, seperti keadaan tubuh
yang suci, menutup aurat, dan menghadap Qiblat.
Haji dan umrah melibatkan serangkaian ritual seperti ihram, tawaf, dan sai.

Jenis-jenis Haji:
Terdapat tiga jenis haji: Ifrad, Qiran, dan Tamattu', yang masing-masing memiliki
aturan dan syarat khusus.
Ibadah dalam Islam memiliki peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim,
membantu mereka mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan diri secara
fisik dan rohani, serta memperkuat iman dan ketaatan mereka kepada-Nya
4. Presentasi Keempat (Akhlak Dalam Islam)
Imam Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa
seseorang. Ini mendorong individu untuk berperilaku dan berbuat sesuatu dengan
mudah tanpa perlu berpikir terlebih dahulu.

A. Akhlak dibagi menjadi dua kategori utama: akhlak terpuji dan akhlak tercela.
 Akhlak Terpuji:
Akhlak terpuji mencakup perilaku yang positif dan baik. Ini adalah tanda dari
keimanan seseorang.
Sifat-sifat terpuji yang menciptakan akhlak terpuji termasuk cinta kepada Allah,
cinta kepada Rasulullah, ketaatan dalam beribadah, dan usaha untuk selalu
mencari ridha Allah.

 Akhlak Tercela:
Akhlak tercela mencakup perilaku yang negatif dan merusak iman seseorang,
serta menjatuhkan martabat individu.
Contoh-contoh akhlak tercela termasuk kufur (ingkar), syirik (menyekutukan
Allah), munafik (berpura-pura), takabbur (kesombongan), murtad (murtad dari
agama), riya' (berbuat baik demi pujian), dengki (iri hati), sombong, dan lainnya.

B. Pentingnya Akhlak dalam Islam:


Akhlak adalah bagian penting dalam Islam, karena mencerminkan karakter
seorang Muslim dan memengaruhi hubungan mereka dengan Allah dan sesama
manusia.
Memahami akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela adalah bagian dari
perjalanan spiritual dalam Islam.
Konsep akhlak yang terpuji dalam Islam mengajarkan umat Muslim untuk
mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menjauhi
perilaku negatif yang dapat merusak iman dan hubungan dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai