Anda di halaman 1dari 10

a.

Perencanaan manajemen
 perencanaan adalah kumpulan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya
 mencakup tiga tahap yang berurutan: evaluasi kondisi dan situasi saat ini,
perumusan dan penciptaan kondisi yang diinginkan di masa depan, dan penentuan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan tersebut.

 Unsur-unsur Perencanaan
1. Falsafah
Dalam mencapai tujuan, falsafah merupakan jiwa, kepribadian, pandangan hidup, dan dasar
organisasi.
2. Kebijakan
suatu pernyataan umum yang memberikan pedoman atau saluran pemikiran dan tindakan
untuk setiap pengambilan keputusan; secara sederhana, pedoman tindakan untuk
mencapai tujuan.
3. Tujuan
sebuah tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. Organisasi memiliki tiga tujuan dasar:
tujuan barang, tujuan finansial, dan tujuan sosial. Tujuan ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
tujuan ideal dan tujuan komersial.
4. Strategi
Strategi adalah proses perencanaan yang dilakukan seseorang, organisasi, atau perusahaan
untuk mencapai tujuan jangka panjang dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal untuk meningkatkan. Ada tiga tingkat strategi, yaitu strategi korporasi, strategi
bisnis, dan strategi fungsional.
5. Prosedur
Proses, langkah-langkah, atau tahapan-tahapan dari serangkaian kegiatan yang saling
berhubungan disebut prosedur. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan agar terlaksana dengan
lancar dan tanpa pemikiran yang mendalam.
6. Program
Program adalah kebijakan, prosedur, aturan, dan tujuan yang kompleks. Langkah-langkah
yang diambil, sumber daya yang digunakan, dan tindakan lain yang dilakukan untuk
mencapai tujuan termasuk dalam program.
7. Aturan
Aturan adalah ketentuan, dan standar yang harus diikuti atau ditinggalkan dalam situasi
tertentu. Aturan dapat menjadi bagian dari prosedur atau tidak. Misalnya, aturan melarang
merokok di ruangan tersebut.
8. Jadwal
Jadwal adalah daftar waktu yang dibagi berdasarkan urutan kerja yang ditetapkan. Ada
banyak keuntungan dengan memiliki jadwal, seperti membuat pekerjaan lebih teratur,
meningkatkan produktivitas, mengajarkan manajemen waktu, dan sebagainya.
9. Anggaran
Anggaran, juga disebut sebagai budget, adalah rencana kegiatan atau arahan yang
mengikuti rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur
menggunakan satuan uang yang disusun secara sistematis.
10. Taktik
Taktik adalah kumpulan tindakan yang diambil dalam waktu singkat untuk mencapai tujuan
tertentu.
 Jenis perencanaan
Berdassarkan keluasan (strategis
(panjang),taktis(menengah),operasional)pendek))
Berdasarkan Kejelasan
1. rencana Direksi
2. rencana Spesifik
berdasarkan frekuensi penggunaanya
1. rencana Sekali Pakai
2. rencana yang digunakan terus-menerus atau menetap
 Syarat-syarat manajemen ada lima yaitu berdasarkan pada alternatif, harus realitis,
rencana harus ekonomis, rencana harus luwes(fleksibel), dan dilandasi partisipasi.
 Pihak yang bertanggung jawab dalam membuat perencanaan ada enam yaitu staff
perencanaan, satuan tugas perencanaan, dewan direksi, komite eksekutif
b. Manajemen Sumber daya manusia
 MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan
dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan
 Manajemen SDM merupakan hal-hal yang mencakup tentang pembinaan,
penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia baik yang berada dalam
hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri.
 Sedarmayanti menceritakan tentang ruang lingkup pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) berdasarkan tahap pelaksanaan dan tugas pengembangan,
dalam beberapa bagian antara lain sebagai berikut: Pelatihan prajabatan (calon),
Pendidikan Berkelanjutan (In-Service Training/saat bekerja), Pelatihan Pasca Dinas
(Post-Service Training/persiapan pensiun)
 Unsur-Unsur Manajemen SDM; pengusaha, karyawan, pemimpin
 Pendekatan pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan menggunakan
pendekatan mekanistik, pendekatan paternalistik, dan pendekatan sistem sosial
 Tahapan pelaksanaannya adalah rekrutmen (procurement), pemeliharaan
(maintenance) dan pengembangan (development).
 Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan tenaga kerja,
pengembangan tenaga kerja, evaluasi kinerja pekerjaan, kompensasi, retensi, dan
pemberhentian.
 Urgensi HRM adalah karena HRM berarti pengorganisasian dan pengelolaan sumber
daya manusia berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat tercapai
secara maksimal, penempatan staf untuk organisasi, meningkatkan kinerja,
mengembangkan budaya perusahaan yang mendukung penerapan inovasi dan
fleksibilitas.
 Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses MSDM (Serikat
kerja,pemerintah,demografis)
 Masalah manajemen modern yang terkait dengan MSDM mencakup
(Perampingan Perusahaan/pengurangan karyawan, Mengelola Pelecehan Seksual,
masalah pribadi, kesehatan/bpjs, biaya sdm, pensiunan)
 Kunci sukses (Sukses yang sama, Akumulasi hasil keputusan individu, Akumulasi
hasil keputusan individu, Melepaskan atribut individu, Melepaskan atribut individu)
c. Desain Organisasi
 Menjelaskan enam elemen kunci desain organisasi. Elemen penting dari desain
organisasi meliputi spesialisasi pekerjaan, rantai komando, rentang kendali, hierarki,
sentralisasi, dan formalisasi.
 Secara klasik, spesialisasi pekerjaan dianggap sebagai metode memecah pekerjaan
menjadi tugas-tugas terpisah. Pandangan saat ini memandang spesialisasi tenaga
kerja sebagai mekanisme organisasi yang penting, meskipun hal ini mungkin
menimbulkan beberapa masalah.
 Rantai komando dan konsep terkaitnya—wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan
komando—dipandang sebagai metode penting dalam menjaga kontrol organisasi.
 Menurut kontemporer (zaman ini) ini tidak relevan
 Pandangan tradisional mengenai rentang kendali menyatakan bahwa manajer
sebaiknya mengawasi secara langsung tidak lebih dari lima atau enam bawahan.
Akan tetapi, pandangan kontemporer berpendapat bahwa rentang kendali harus
disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan manajer serta karakteristik situasi
yang dihadapi.
 Departementalisasi dapat mengambil berbagai bentuk, seperti kelompok fungsional
berdasarkan fungsi pekerjaan, kelompok produk berdasarkan lini produksi, kelompok
geografis berdasarkan wilayah, kelompok proses berdasarkan aliran produk atau
pelanggan, dan kelompok pelanggan berdasarkan kelompok konsumen yang khas
dan spesifik.
 Wewenang mengacu pada hak mutlak, dalam posisi manajemen, untuk memberikan
perintah kepada bawahan dan mengharapkan mereka untuk melaksanakannya.
 wewenang karyawan mencakup fungsi-fungsi pendukung, pemberian nasehat, dan
secara umum meringankan beban para manajer.
 Membandingkan struktur mekanis dan struktur organik, struktur organisasi mekanis
dicirikan oleh soliditas dan kontrol yang ketat. Sebaliknya, organisasi organik
cenderung sangat adaptif dan fleksibel.
 Ketika strategi berubah, struktur organisasi juga harus berubah.
 (biasanya sekitar 2.000 karyawan), strukturnya cenderung menjadi mekanistik.
 Struktur organik lebih efisien dalam teknologi produksi unit dan proses manufaktur,
sedangkan struktur mekanis lebih efisien dalam teknologi produksi massal.
 Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dalam lingkungan organisasi, semakin besar
fleksibilitas desain organisasi tersebut
 Desain organisasi yang sederhana mengacu pada struktur dengan tingkat pemisahan
yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang terkonsentrasi pada satu
individu, dan tingkat formalisasi yang minimal. Struktur fungsional kelompok ini
sangat mirip atau berkaitan erat dengan teknis, sedangkan struktur divisi terdiri dari
unit atau divisi bisnis yang berdiri sendiri.
 Struktur organisasi matriks menempatkan spesialis dari berbagai divisi dengan fungsi
yang berbeda untuk bekerja dalam satu atau lebih proyek yang dipimpin oleh
manajer proyek.
 Organisasi maya terdiri dari kelompok inti karyawan tetap dan spesialis luar yang
direkrut saat diperlukan untuk menyelesaikan proyek tertentu.
 Organisasi jaringan memberdayakan karyawan untuk melakukan berbagai aktivitas
dan jaringan pekerjaan dengan pemasok yang ada untuk memenuhi kebutuhan
komponen produk dan proses kerja lainnya.
 Organisasi pembelajar adalah organisasi yang memiliki kapasitas untuk terus belajar,
beradaptasi, dan berubah.
 Struktur kolaborasi internal mencakup tim lintas fungsi, satuan tugas, dan komunitas
praktik. Tim lintas fungsi adalah kelompok kerja dengan anggota dari berbagai
spesialisasi fungsi, sedangkan satuan tugas adalah tim sementara yang dibentuk
untuk menangani masalah jangka pendek yang melibatkan beberapa divisi.
 opsi kolaborasi eksternal mencakup inovasi terbuka dan kemitraan strategis. Inovasi
terbuka memperluas cakupan ide-ide baru
 Kemitraan strategis adalah hubungan kolaboratif antara dua atau lebih organisasi, di
mana mereka menggabungkan sumber daya dan kapabilitas untuk mencapai tujuan
bisnis tertentu
 pengaturan kerja yang fleksibel memberikan organisasi kemampuan untuk
memberdayakan karyawan dengan lebih fleksibel, memungkinkan mereka bekerja di
tempat dan waktu yang paling sesuai dengan kebutuhan.
 Opsi struktural untuk pengaturan kerja fleksibel termasuk telecommuting, waktu
kerja mingguan yang dipadatkan, flextime, dan berbagi pekerjaan.
 u. Flextime adalah sistem penjadwalan yang memberikan kebebasan kepada
karyawan untuk memvariasikan jam kerja mereka dalam batas waktu tertentu setiap
minggu.
 pekerja kontinjen, yang terdiri dari pekerja temporer, lepas, atau kontrak,
menawarkan fleksibilitas bagi organisasi dengan ketergantungan pada permintaan
akan jasa mereka
 Dua tantangan utama yang dihadapi oleh desain organisasi saat ini meliputi menjaga
para karyawan untuk tetap terhubung dan mengatasi masalah-masalah struktural
umum.

d. Mengelola komunikasi
 Hambatan komunikasi (PENYARINGAN (FILTERING) Penyaringan adalah sengaja
mengubah data untuk membuatnya terlihat lebih baik bagi orang yang
menerimanya, EMOSI,BAHASA,BUDAYA,DEFENSI,INFO LEBIH)
 Mengatasi hambatan dalam komunikasi (MENGGUNAKAN UMPAN
BALIK,MENYEDERHANAKAN BAHASA, MENYIMAK SECARA AKTIF, MEMPERHATIKAN
ISYARAT NONVERBAL)
 Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi dapat diklasifikasikan sebagai
formal dan informal.
 KOMUNIKASI KE BAWAH,ATAS,SAMPING,DIAGONAL
 Jaringan komunikasi organisasi adalah aliran komunikasi organisasi, juga dikenal
sebagai jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi organisasi dapat didefinisikan
sebagai bentuk atau hubungan antara dua orang atau lebih untuk mengirim dan
menerima pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan dapat dipahami.
 menunjukkan bahwa desain tempat kerja harus berhasil mendukung empat jenis
pekerjaan karyawan (FOKUS,ORGANISASI,PEMBELAJARAN,SOSIALISASI)
 Dalam bagian ini, kita akan membahas lima masalah komunikasi yang penting bagi
manajer saat ini, yaitu berkomunikasi di Internet, mengelola sumber daya
pengetahuan organisasi, berbicara dengan pelanggan, menerima kritik dari
karyawan, dan berkomunikasi secara etis.
 Komunikasi etis mencakup semua informasi yang relevan, akurat, dan tidak menipu
dalam setiap situasi. Komunikasi yang tidak etis, di sisi lain, sering menipu atau
memanipulasi audiens.
 Tujuan dari perilaku organisasi (Produktivitas karyawan, Ketidakhadiran, Perputaran
karyawan, Perilaku kewargaan organisasi (OCB), Kepuasan kerja (job satisfaction),
Perilaku buruk di tempat kerja)
 Sikap dan kinerja (Komponen kognitif(cognitive component) suatu sikap yang
mengacu pada keyakinan, opini, wawasan, atau informasi yang dimiliki seseorang.
Komponen afektif (affective component) adalah suatu sikap yang merupakan bagian
dari emosi atau perasaan dari sikap yang muncul. Komponen perilaku (behavior
component) suatu sikap yang mengacu pada itikad untuk bertindak dengan cara
tertentu terhadap seseorang atau perilaku.)
 MBTI adalah metode umum untuk mengklasifikasikan karakteristik kepribadian.
 Ekstraversion (E) dibandingkan dengan introversion (I). Sensory(S) melawan intuition
(N). Thinking(T) dan Feeling(F). Judging (J) vs Perceiving (P).
 Model Big Five model yang bersifat kepribadian yang mengamati tentang ekstravesi,
dapat disetujui, kecermatan, stabilitas emosi, dan keterbukaan terhadap
pengalaman
 1. Extraversion: Sejauh mana seseorang ramah, enak diajak bicara, tegas, dan
nyaman berhubungan dengan orang lain. 2. Aggreableness (dapat disetujui): sejauh
mana seseorang bersikap baik, kooperatif, dan dapat dipercaya. 3. Conscientiousness
(kecermatan): sejauh mana seseorang bertanggung jawab, dapat dipercaya, gigih,
dan berorientasi pada prestasi. 4. Stabilitas emosi: tingkat ketenangan, ketenangan,
dan rasa aman seseorang (positif); atau, sebaliknya, stres, kecemasan, depresi, dan
rasa tidak aman. 5. Keterbukaan terhadap pengalaman (Keterbukaan terhadap
pengalaman): Ini merujuk pada seseorang yang memiliki minat yang luas dan
imajinatif, tertarik pada hal-hal baru, artistik, dan berpendidikan tinggi
 Salah satu bidang penelitian emosi dengan pengetahuan yang menarik terkait
dengan kepribadian adalah kecerdasan emosi (Emotional Intelligence-EI), yang
merupakan kemampuan untuk mengenali dan mengelola isyarat dan informasi
emosi." El terdiri dari lima dimensi: 1. Kesadaran diri → Kemampuan untuk
menyadari apa yang Anda rasakan. 2. Pengelolaan diri → Kemampuan untuk
mengelola emosi dan impuls sendiri. 3. Motivasi diri → Kemampuan untuk tetap
tegar dalam menghadapi kemunduran dan kegagalan. 4. Empati → Kemampuan
untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. 5. Kemampuan social →
Kemampuan untuk menangani emosi orang lain.

e. Motivasi Karyawan
 Manajer harus memotivasi karyawan untuk; 1. Bergabung dengan organisasi. 2.
Tetap dalam organisasi. 3. Datang bekerja secara teratur. 4. Berkinerja (mencapai
hasil yang dengan kualitas tinggi). 5. Menunjukan perilaku sebagai warga organisasi
yang baik.
 Teori motivasi yang paling populer mungkin merupakan teori hirearki kebutuhan
menurut Abrahaman Maslow. Maslow menyatakan bahwa setiap orang memiliki
sebuah hierarki menurut lima kebutuhan: 1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan
seseorang akan makanan, minuman, tempat berteduh, dan kebutuhan fisik lainnya.
2. Kebutuhan keamanan: kebutuhan seseorang akan keamanan dan proteksi dari
kejahatan fisik juga mental, dan jaminan bahwa kebutuhan fisik akan terus dipenuhi.
3. Kebutuhan sosial: kebutuhan seseorang akan kasih sayang, rasa memiliki,
penerimaan atas kehadirannya, pertemanan juga persahabatan. 4. Kebutuhan
penghargaan: kebutuhan seseorang akan faktor-faktor penghargaan internal,
misalnya harga diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor-faktor penghargaan
eksternal, misalnya status, pengakuan, dan perhatian. 5. Kebutuhan aktualisasi-diri:
kebutuhan seseorang akan perkembangan diri, pencapaian potensi diri, dan
pemenuhan diri; dorongan untuk bisa menjadi apa yang diinginkan.
 Clayton Alderfer mengemukakan sebuah modifikasi atas teori Maslow. Teori ERG
mengenalkan tiga teori kebutuhan: 1. Kebutuhan eksistensi, yaitu kebutuhan akan
kebahagiaan lahir. 2. Kebutuhan keterikatan, yaitu kebutuhan akan hubungan yang
baik dengan orang lain. 3. Kebutuhan pertumbuhan, yaitu kebutuhan yang fokus
pada pengembangan potensi manusia dan keinginan untuk pertumbuhan pribadi
dan peningkatan kompetensi.
 Teori X dan Teori Y McGregor Teori X merupakan pandangan negatif orang-orang
yang mengasumsikan bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaannya, menghindari
tanggung jawab, dan perlu dikendalikan dengan ketat agar bisa bekerja secara
efektif. Teori Y merupakan pandangan positif yang mengasumsikan bahwa karyawan
kreatif, menikmati pekerjaannya, menjalankan tanggung jawab, dan mempraktikkan
pengarahan diri.
 Teori Dua-Faktor dari Harzberg Teori dua faktor Frederick Herzberg (disebut juga
teori motivasihigiene) mengemukakan bahwa faktor intrinsik berhubungan dengan
kepuasan kerja, sedangkan faktor ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasan
kerja
 Teori Tiga Kebutuhan McClelland David McClelland dan rekan-rekannya mengusulkan
teori tigakebutuhan dan mengatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang diperoleh
sebagai motivator utama dalam pekerjaan. Pertama adalah kebutuhan akan
prestasi/nAch yaitu pendorong untuk sukses dan unggul dalam kaitannya dengan
serangkaian standar. Kedua adalah kebutuhan akan kekuasaan/nPow yaitu
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dengan cara di mana mereka tidak
akan bersikap sebaliknya. Ketiga adalah kebutuhan akan afiliasi/nAff yaitu keinginan
atas hubungan antarpribadi yang akrab dan dekat.
 Teori-Teori Kontemporer tentang Motivasi Teori penetapan tujuan (goal setting
theory) adalah sebuah teori yang menggambarkan bentuk suatu model individual
yang akan bergerak dengan tujuan yang jelas, teori ini dikemukakan oleh Edwin
Locke pada tahun 1968 (Partisipasi,komitmen tujuan,efikasi diri,budaya nasional)
Teori penguatan (reinforcement theory) adalah teori motivasi yang menekankan
pada pengaruh lingkungan terhadap perilaku individu. Jika kita lihat dari dekat dan
cara kerjanya organisasi itu terdiri dari ribuan tugas dan pekerjaan. Jadi untuk
menggabungkan tugas-tugas ini secara lengkap membentuk pekerjaan yang
sempurna digunakan istilah desain pekerjaan (Job design) (Pemekaran pekerjaan
(job enlargement), Pengayaan pekerjaan (job enrichment), Model karakteristik
pekerjaan (job characteristics model))
 Teori keadilan (equity theory) adalah teori yang menyatakan bahwa kepuasan
seseorang tergantung pada apakah ia merasakan ada keadilan atau tidak adil atas
suatu situasi yang dialaminya.
 Teori Ekspektasi (Expectancy Theory) adalah teori yang dikemukakan oleh Victor
Vroom dari Yale School of Management pada tahun 1964. Teori ini menekankan
bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk berperilaku dalam suatu cara tertentu
bergantung pada keyakinan atau landasan bahwa kinerja akan diikuti oleh hasil yang
diinginkan dan daya tarik hasil tersebut bagi individu
 Mengintegrasikan Teori-teori Motivasi Kontemporer Kebanyakan ide-ide yang
mendasari teori-teori kontemporer adalah hal yang saling melengkapi.
 Imbalan memiliki pengaruh yang besar dalam hal memotivasi karyawan. Program
pemberian imbalan yang sesuai dapat meningkatkan kinerja, kepuasan kerja, dan
keterikatan karyawan dengan organisasi.
f. Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi
 Pemimpin (leader) adalah seseorang yang memimpin/mengatur/memberi arah
sebuah organisasi agar tetap berjalan dan mencapai tujuannya, dan seorang
bawahan harus patuh terhadap pemimpin.
 Kepemimpinan (leadership) adalah sebuah cara pemimpin dalam mengatur
organisasinya serta bagaimana tindakan pemimpin agar tercapainya tujuan.
 Pada teori awal kepemimpinan terdapat dua pendekatan yaitu teori sifat
kepemimpinan dan teori perilaku kepemimpinan.
 Teori sifat kepemimpinan merupakan teori yang menjelaskan mengenai sifat yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
 Sedangkan teori perilaku menjelaskan tentang karakteristis yang membedakan
antara perilaku seorang pemimpin dan non pemimpin.
 Seiring berjalannya waktu muncullah teori kontingensi kepemimpinan, yang mana
didalamnya terdapat tiga pendekatan, yaitu model kepemimpinan menurut Fiedler,
Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard, dan pendekatan jalur tujuan
 Model kepemimpinan yang baik menurut fiedler adalah jika gaya kepemimpinannya
sudah sesuai dengan kondisi dan sikap pemimpin dalam mengatasi situasi.
 Di dalam teori Hersey dan Blanchard menjelaskan dan pengklasifikasian kesiapan
anggotanya di dalam organisasi.
 Teori jalur tujuan menjelaskan bahwa tugas pemimpin hanya membantu,
mengarahkan, dan memberi dukungan positif para anggotanya untuk mencapai
tujuan organisasi.
 Pandangan kontemporer terhadap kepemimpinan yang didalamnya terdapat tiga
jenis atau karakter kepemimpinan, antara lain kepemimpinan karismatik,
kepemimpinan transformasional, dan pemimpin sebagai pelayanan.
g. Isu Kepemimpinan Abad 21
 seorang pemimpin mampu mengelola dan menggunakan kekuasaannya guna
mengatur atau mengontrol kinerja anggotanya
 mengembangkan rasa kepercayaan, yakni seorang pemimpin dapat mengembangkan
rasa kepercayaan dan kredibilitas di antara para anggotanya.
 Pemimpin yang efektif ialah pemimpin yang mampu mengayomi dan peduli kepada
anggotanya. Dengan mengembangkan rasa percaya, pemimpin dapat menciptakan
lingkungan kerja yang lebih kondusif; memberdayakan karyawan
 Terdapat lima keputusan pemimpin yang telah diidentifikasi yaitu keputusan sah,
keputusan paksaan, keputusan imbalan, keputusan keahlian dan keputusan rujukan.
 Komponen utama kredibilitas adalah kejujuran, Rasa percaya (trust) adalah
keyakinan terhadap integritas, karakter, dan kemampuan seorang pemimpin, Lima
dimensi konsep rasa percaya 1. Integritas: kejujuran dan kebenaran. 2. Kompetensi:
Pengetahuan dan keterampilan teknis serta keterampilan antarpribadi. 3.
Konsistensi: Dapat diandalkan, dapat diprediksi, dan dapat penilaian yang baik dalam
menangani situasi. 4. Loyalitas: Kemampuan untuk melindungi seseorang, baik
secara fisik maupun emosi. 5. Keterbukaan: Kemauan untuk berbagi ide dan
informasi.
 Seorang pemimpin yang efektif harus dapat memahami dan menghargai perbedaan
budaya yang ada pada setiap anggotanya. Berikut beberapa poin penting yang perlu
diperhatikan oleh seorang pemimpin terhadap keberagaman budaya yang ada: 1.
Kesadaran multikultural Seorang pemimpin harus memiliki tingkat kesadaran di lintas
budaya yang tinggi. Pemimpin harus mampu menghargai keragaman budaya di
antara anggota organisasinya. 2. Keterampilan komunikasi lintas budaya Seorang
pemimpin harus dapat berkomunikasi secara efektif agar para anggotanya dapat
memahami dengan jelas dengan mempertimbangkan perbedaan bahasa dan gaya
komunikasi antar anggota. 3. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi 11 Para
pemimpin harus fleksibel dalam mengubah gaya kepemimpinan mereka untuk
beradaptasi dengan kebutuhan dan nilai-nilai budaya masingmasing anggota. 4.
Pemahaman Nilai-Nilai Budaya Pemimpin harus memahami tentang nilai-nilai
budaya yang mendasari dalam perilaku dan gaya kepemimpinan serta pengambilan
keputusan. 5. Pemimpin sebagai pembelajar Seorang pemimpin harus bisa menjadi
seorang pembelajar dan dapat membimbing anggotanya secara berkelanjutan. 6.
Membangun tim yang beragam Seorang pemimpin diharapkan dapat membangun
tim yang mencerminkan keberagaman budaya dan anggota yang memiliki latar
belakang yang berbeda. 7. Keadilan dan Kesetaraan Seorang pemimpin yang efektif
harus menerapkan keadilan dan kesetaraan pada tiap-tiap anggotanya tanpa melihat
latar belakang dan budaya masingmasing. 8. Membangun kepercayaan Seorang
pemimpin juga harus membangun kepercayaan antar tiap anggotanya, salah satunya
dengan memahami perbedaan budaya yang ada.
 Sejumlah keterampilan dan sikap yang berbeda pada masa sebelumnya diperlukan
untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam konteks kepemimpinan pada
abad 21. Berikut terdapat beberapa poin untuk membantu seorang pemimpin
menjadi pemimpin yang efektif: 1. Kemampuan dalam Beradaptasi 13 Seorang
pemimpin yang efektif harus mampu beradaptasi di setiap situasi dan keadaan.
Berkembangnya teknologi, ekonomi, kebudayaan dengan pesat mendorong seorang
pemimpin untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dan pengambilan
keputusan serta gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi. 2. Kemampuan dalam
menggunakan teknologi Dengan berkembangnya teknologi, seorang pemimpin harus
dapat memahami dan terampil dalam menggunakan teknologi. Hal ini meliputi
pemahaman mengenai analisis data, platform digital, dan cara menggunakan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 3. Kemampuan untuk
mengelola perubahan Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki kemampuan
mengelola perubahan dengan baik. Pemimpin harus mampu mengkomunikasikan
visi perubahan, memahami ketidakpastian, dan membimbing tim melalui proses
perubahan. 4. Keterbukaan terhadap keberagaman Seorang pemimpin harus mampu
mengelola tim dengan latar belakang yang beragam dan menentukan gaya
kepemimpinannya sesuai dengan situasi. 5. Keterampilan komunikasi yang efektif
Seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan efektif untuk
menyampaikan pesan-pesan atau informasi dengan jelas. Keterampilan komunikasi
ini meliputi keterampilan dalam presentasi, keterampilan untuk mendengarkan, dan
keterampilan komunikasi interpersonal. 6. Keterampilan berpikir kritis dan kreatif
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah. Dalam konteks ini, pemimpin harus bisa 14 menentukan gaya
kepemimpinan mereka dalam menyelesaikan masalah dalam situasi tertentu. 7.
Kepemimpinan berbasis nilai Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki nilai-
nilai yang kuat dan mampu untuk menginspirasi anggotanya dengan membimbing
mereka berdasarkan prinsip moral dan etika. 8. Keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan Seorang pemimpin harus mampu mendorong keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan agar tujuan dalam organisasi dapat tercapai di mana setiap
anggota berkontribusi dan ikut andil dalam kontribusi kinerja yang maksimal. 9.
Keberlanjutan dan kesadaran lingkungan Seorang pemimpin pada abad ke-21 harus
sadar terhadap isu lingkungan yang ada dan fokus terhadap prinsip keberlanjutan
dalam pengambilan keputusan bisnis. 10. Keterbukaan terhadap pembelajaran
seumur hidup Selain mengembangkan diri dan belajar agar terus berkembang,
seorang pemimpin yang efektif juga diharapkan untuk mendorong anggotanya untuk
terus belajar dan berkembang
h. PROSES PENGENDALIAN, PENGENDALIAN KINERJA ORGANISASI DAN KARYAWAN SERTA
PERANGKAT PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI DAN ISU-ISU PENGENDALIAN
KONTEMPORER
 Pengendalian (controlling) ialah proses memantau (monitoring), membandingkan
(comparing), serta mengoreksi (correcting) kinerja. Kontrol yang baik memastikan
bahwa tindakan telah diambil dengan cara yang mengarah pada pencapaian tujuan.
 Tujuan dari Pengendalian (Beradaptasi dengan Perubahan Lingkungan, Membatasi
Akumulasi Kesalahan, Mengatasi Kompleksitas Organisasi, Meminimisasi Biaya)
 Terdapat tiga macam tipe-tipe pengendalian Area-Area Pengendalian (Pengendalian
atas sumber daya fisik, Pengendalian atas SDM di antaranya adalah penempatan dan
seleksi, pengembangan dan pelatihan, penilaian kinerja, dan kompensasi.
Pengendalian atas sumber daya informasi, Controlling keuangan meliputi mengawasi
tingkat utang organisasi untuk menghindari kelebihan utang)
 Level-Level Pengendalian (Pengendalian operasi (operating control), Pengendalian
keuangan (financial control), Pengendalian struktural (structural control),
Pengendalian strategik (strategic control))
 Tanggung Jawab Atas Pengendalian
 Proses pengendalian (control process) merupakan sebuah proses empat tahap, yang
meliputi menetapkan standar, mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja
aktual dengan standarnya, dan mengambil tindakan manajerial untuk mengoreksi
penyimpangan atau ketidaksesuaian dengan standar
 Memperbaiki Kinerja Aktual, Merevisi Standar
 Pengendalian awal (preliminary control), Pengendalian selama-proses (screening
control), Pengendalian pasca-tindakan (postaction control)
 Kinerja adalah hasil akhir dari sebuah aktivitas. Sementara manajer berurusan
dengan kinerja organisasi. Kinerja organisasi adalah hasil akumulatif dari semua
aktivitas kerja dalam perusahaan.
 Pengendalian feedforward (feedforward control) adalah pengendalian yang
dilakukan untuk mencegah masalah karena pengendalian dilakukan sebelum
aktivitas sebenarnya.
 Pengendalian concurrent (concurrent control), seperti disyaratkan oleh namanya,
pengendalian ini dilakukan selama aktivitas pekerjaan berlangsung.
 Jenis pengendalian yang paling populer bergantung pada feedback/umpan balik.
Pada pengendalian feedback (feedback control), pengendalian dilakukan setelah
aktivitas dilakukan.
 Rasio leverage melihat penggunaan utang perusahaan dalam membiayai aseinya dan
apakah perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga utang. Rasio aktivitas
menilai efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya. Terakhir, rasio
profitabilitas mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam menggunakan
asetnya untuk menghasilkan laba
 Anggaran merupakan alat pengendalian dan perencanaan. Anggaran adalah alat
perencanaan karena menguraikan tugas-tugas yang harus diselesaikan dan jenis
serta jumlah sumber daya yang harus dialokasikan.
 Tipe-Tipe Anggaran Sebagian besar organisasi membuat dan memanfaatkan tiga
jenis anggaran berbeda, yaitu : anggaran keuangan, anggaran operasi, dan anggaran
nonmoneter
 Tujuan pengendalian strategis adalah untuk menjamin bahwa organisasi dapat
mengimbangi lingkungannya dan mencapai tujuan strategisnya. Struktur organisasi,
kepemimpinan, teknologi, sumber daya manusia, serta sistem pengendalian
informasi dan operasional merupakan lima bidang konsentrasi utama pengendalian
strategis
 Pengendalian informasi merupakan hal yang penting. Manajer dapat memandang
pengendalian informasi dengan dua cara yaitu : 1. Sebagai sebuah alat untuk
membantu mereka mengendalikan aktivitas-aktivitas organisasi lainnya. 2. Sebagai
wilayah organisasi yang perlu mereka kendalikan.

Anda mungkin juga menyukai