Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK7

1. FADHILLAH FAHREZA
2. WISKAROSA ADY NUGRAHA
3. MUHAMMAD RAZWA NABIL

UNIVERSITAS MANDIRI
KATA PENGANTAR
P ji syukur kami penjatkan kebadirat Allah SWT, yang atas rahinat-Nya
sehingga kanii dapat rrenyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
"Etika, Moral, Dan Akhlak Dalam Islam". Penuli<,an rnakalah ini
nerupakan salah satu tugas yang dberikan dalan1 n1ata kuliah Pendidikan
Agarna Isbm di Universitas SriwUaya.

Dalam Penufuan n1akalah ini kami rrerasa masil banyak kekurangan baik
pada te!cm; penulisan n1aupun rnateri, n-engingat akan ke111an1>uan yang
kanli miliki. Untuk tu, kritik clan saran dari serrua pihak sangat kami
harapkan demi penyeU1Jurnaan pen1buatan makalah ini.

Dalam penulisan makabh ini penulis rrenyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besamya kepada pihak-pihak yang rrenlbantu dabm
menyelesaikan nlakalah ini, kbususnya kepada Dosen kami yang telah
n1en1berikan tugas clan pettmjuk kepada kami, sehingga kanli dapat
n1enyelesaikan tugas ini.

Subang , Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
1. ET/KA
2. MORAL
3. AKHLAK

BAB ill PENUTUP


A. Kesimpu1an
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Agama menun_jukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan
n-.enjalankan syariah agania itu hanya dapat terlaksana dengan adanya
akblak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang
keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai fornralitas belaka,
rnuamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dala1n kitab Sc,\
ja, sen1t1a itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan
tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan penclirrui manusia terl:Jadap-Nya adalah


pangkalan yang n-.enetukan corak hiclup manusia. Akhlak, atau imral, atau
susila adalah pola tindakan yang clidasarkan atas nilai n1Utlak kebaikan.
Hidup susila clan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat
terhadap kesaclaran akhlak, sebaliknya hiclup yang tidak bersusila clan tiap
tiap pelanggaran kesusilaan aclahh menentang kesadaran iru.

Kesadaran akblak adalah kesadaran manusia tenrang clirinya sencliri,


clirnana n1anusia nelihat atau nerasakan cliri sendiri sebagai berl:Jaclapan
clengan baik clan buruk. Di<litulah men:Dedakan halal clan haram, hak dan
bathil, bo h dan ticlak boJeh clilakukan, meskipun clia bisa n-.elakukan.
Itulah ha! yang k:huc;us nranusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang
baik dan buruk atau patut tidak patur, karena hanya nlllrlusialah yang
1rengerti dirinya sendiri, hanya nranusialah yang sebagai subjek menginsa:fi
bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelun1, selama dan sesudah
pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa cliJnintai pertanggungjawaban atas perbuatannya ittL

B. Rumusan Masalah
Aclapun yang menjacli fokus pemiasalahan yang akan cli>ahas dalan1
makabh ini clapat dirum1skan sebagai berikut:
1. Pengertian, pembagian clan peranan dari Etika ?
2. Pengertian dari Moral ?
3. Pengertian dan macam-macam dari Akhlak ?

C. Tujuan Penulisan
'fl!juan clari penulisan nlakalah ini adabh sebagai berikut:
1. Vntuk mengetahui pengertian, pembagian dan peranan dari Erika
2. Vntuk mengetahui pengertian dari Moral
3. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam dari Akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
1. ETIKA
A. Pengertian
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tenrang bail< dau buruknya yang
n-.enjadi ukuran bail< buruknya atau dengan istilah Jain ajaran tenatang
kebail<an dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupau manusia
daJarn
hubungannya dengan Tuhan, sesa1na nianusia, dan ala1n

Dari segi etin'X)_bgi, etika berasal dari bahasa Yunani,etbos yang berarti
watak kesusiliau atau adat. Dalan1 kan1us un'l.ll11 bahasa Indonesia, etik:a
diartikan ihnu pengetahuan tentang a:zaz-azaz akbJak (moral). Dari
pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya
n-.enentukan tingkah laku n1anusia.

Adapun arti etika dari segi i<;tilah, telah dikenukakan para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menun1t
para u}arna' etika adalah ilniu yang mefljelaskan arti baik dan btmlk,
menerangkan apa yang sebarusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh mantL5ia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang sehan1snya cliperbuat.

Sebagai cabang pemik:iran fil;afat, etika bisa dibedakan n1anjadi dua:


obyektivisn-.e dan subyektivisme.
I. Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tinclakan bersifat obyek
teretak pada substansi tindakan in, sendiri. Fabruu ini melahirkan apa yang
disebut faham rasionaJisme dalam etika. Suatu tindakan disebut bail<, kata
tahrun ini, bukan karena kta senang melakukannya, atau kar-ena sejalan
dengan kebendak masyarak:at, melainkan sen1ata keputusan rasionalisn-.e
universal yang menclesak kita untuk berbuat begittL

2. Subyektivisnie
Berpandaugan bahwa suatu tindakan clisebut baik 1nanakala sejalan clengan
kebenclak atau pertimbangan subyek tertenttL Subyek ctisini bisa saja bentpa
subyektifisme kolek yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.

B. Etika Dibagi Atas Dua Macam


1. Etika deskriptif
Etika yang berbicara 1rengenai suatu .fukta yaitu tentang nilai dan pola
periliku manusia terkait dengan situasi clan realitas yang n-.embuclaya
clalan1 kebidupan n1asyarakat.
2. Etika Nonm tif
Etika yang n1enberikan penilaian serta himJauan kepada manusia tentang
bagaimana harus bertinclak sesuai norma yang berlaku. Mengenai nornia
norma yang n-enuntun tingkah laku nianusia clalam kehiclupan sehari hari

Etika clalam keseh,uian sering ctipandang sama clenga etiket, paclahal


sebenarnya etika clan etiket menipakan clua hal yang berbeda. Diimna etiket
adalall suatu perbuatan yang harus ctilakukan. Sementa etika sendiri
menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau ticlak. Etiket juga terbatas
pacla pergaulan. Di sisi yang lam etika ticlak bergantung pacla hadir
ticlaknya orang Jain. Etiket itu sendiri bemilairelative atau tidak san1a antara
satu orang dengan orang Jam. Sementa itu etika bernilaiabsolute atau ticlak
terganrung clengan apapun. Etiket menianclang manu.<;ia dpanclang dari
segi lahiriah. Sementara itu etika nianusia secara utuh.

Dengan ciri-ciri yang demikran tu, nlaka etika lebih rrenipakan iln'l,1
pengetahuan yang berhubungan clengan upaya n1enentukan perbuatan yang
ctilakukan n1anusia untuk dik:atakan baik atau buruk. Dengan kata lam etika
adalah aturan atau pola tingkah laku yang ctihasilkan oleh akal manusia.

C. Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi


Diantaranya Yaitu:
1. Dengan etika seseor-dllg atau kelOrI¥JOk dapat rrenegellllkakan penilaian
tentang perilaku nianusia
2. Menjadi alat kontrol atau 1renjadi ranlbu-rambu bagi seseorang atau
kelonyok dakuu melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai
nlahasi<;wa
3. Etika clapat menlberikan prospek untuk mengatasi kesulian n10ral yang
kita haclapi sekarang.
4. Etika dapat menjacti prrnsip yang 01enclasar bagi mahasiswa clalan1
menjalankan aktivitas kenlahasiswaanya.
S. Etika n-enjadi penuntun agar dapat bersik:ap sopan, santun, clan clengan
etika kita bisa di cap sebagai orang baik cti clalam masyarakat.

D. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari


hari
1. Etika bergaul dengan orang lain
a) Honmti perasaan orang lain, tidak mencoba n:enghina atau 1renilai
mereka cacat.
b) Jaga clan perhatikanlall konclisi orang, kenalilih karakter clan akhlaq
mereka, lalu pergaulilah mereka, masmg-niasing menurut apa yang
sepantasnya.
c) Bern a n'Janis clan senyunllah bila anda bertemu orang Jain.
Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan ke111an1>uan akal mereka.
cl) Berbaik sangkalall kepacla orang lain clan jangan memata-matai mereka.
e) Mema'alkan kekeliruan n1::reka dan jang-an n1encari-cari
kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap n1::reka.

2. Etika bertamu
a) Untuk orang yang mengundang:
- Jangan hanya 1nengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan
mengabaikan orang-orang fakir.
- Jangan anda mem.beban.i tamu untuk membantumu, karena ha! ini
bertentangan dengan kewibawaan.
- Jangan. kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi
tampakkanlah kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan
berbicara ramah.
- Hendaklah segera m.enghidangkan rnakanan untuk tam.u, karena yang
demikian itu beral1i menghormatinya.
- Disunnatkan mengantar tarnu hingga di luar pintu rurnah. Ini
menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan pen.uh perhatian.

b) Bagi tan1u:
- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan
undangan orang yang kaya, karena tidak rnemenuhi undangan orang faqir
itu me,upakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.
- .Tangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah
pada waktunya.
- Be,tamu tidak boleh lebih dari, tiga ha,i, kecuali kalau tuan rumah
memaksa untuk tinggal lebih dari itu.
- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja
yang te,jadi pada tu.an rumah.

3. Etika di jalan
a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, ticlak berlagak son"bong cti saat
berjalan atau mengangkat kepala karena soni>ong atau irengalihkan wajah
dari orang Jain karena takabbur.
b) Meirelihara panclangan mata, baik bagi Jaki-laki niaupun perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan seclekah yang
karenanya seseorang bisa mlsuk strrga.
cl) Menjawab sarun orang yang dikenal atauptm yang tidak dikenal

4. Etika makan dan minum


a) Berupaya untuk n1::ncari makanan yang halal.
b) Hendaknya irencuci tangan sebelun1 makan jika tangan kamu kotor, clan
begitu juga setelah makan untuk n1::nghilangkan bekas nlakanan yang ada di
tangann1u.
c) Hendakhh kamu puas clan rela cleng-an niakanan clan minunian yang
acla, clan jangan sekali-kali n-.encelanya.
d) Hendaknya jangan makan sarroil bersanclar atau dalam keadaan
menyungkur,
e) Hendaknya mernulai makanan dan minlllllcln dengan rreni>aca
Bismillah dan cliakbiri dengan Alhanxlulillah.
1J Ticlak berlebih-lebihan di dalam makan dan niinum.

5. Etika berbicara
a) Hendaknya pembicaran selalu di clalan1 kebaikan..
b) Menghindari perdebatan clan saling rrembantah, sekali-pun karnu beracla
di fihak yang benar clan rrenjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).

6. Etika bertetangga
a) Menghorniati tetan&,oa clan berprilaku baik temadap rrereka.
b) Bangunan yang ki:a bangun jangan n1engganggu tetangga ki:a, ticlak
n1embuat n1ereka tertutup dari sinar n1ata hari atau udara, dan kita tidak
boeh 01elampaui batasnya, apakah n1e1usak atau n1engubah miliknya,
karena hal tersebut n1enyaki:i perasaannya.
c) Jangan kikr untuk rremberikan nasiiat clan saran kepada rrereka, clan
seharusnya kita ajak n1ereka berbuat yang n1a'ruf clan n-.encegah yang
munkar dengan bijaksana (hikmah) clan nasihat baik tanpa maksud
n1enjatuhkan atau rrenjelek-jelekkan rrereka.
d) Hendaknya kita selalu 1:remberikan makanan kepada tetangga ki:a.

7. Etika pergaulan suami istri


a) Merayu istri clan bercanda dengannya di saat santai berduaan..
b) Meletakkan tangan di kepala istri dan 1rendo'akannya.
c) Disunnahkan bagi kedua n1empelai rrelakukan shalat clua raka'at
bersaim, karena bal tersebut dinukil dari kaun1 salaE
cl) Haran1 bagi suanii-istri n1enyebarkan tentang rahasia hubungan
keduanya.
e) Hendaknya n1asing-masing saling bergaul dengan bailc, clan
n-.elaksanakan kewajiban masing-n1asing temadap yang lain.

8. Etika menjenguk orang sakit


a) Untuk orang yang berkunjuog (menjeoguk):
- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari vaktu yang
tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan
berupaya untuk menghiburdan membahagiakannya.
- 1Wendo'aka11 semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selarnat dan
disehatkan.
- Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT.

b) Untuk orang yang sakit:


- Hendaknya segera bertobat dan bersu.ngguh-sungguh beramal shalih.
- Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahiva ia
sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara ,nakhluk Allah
lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu 111a Ta'ala ticlak
membutuhkan untuk menyiksanya dan ticlak rneni-butuhkan ketaatannya.
- Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kez}ialiman-kezhaliman yang
dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak clan
ke vajiban kepada pemi-liknya, clan menyampaikan amanat kepacla yang
berhak menerimanya.

2. MORAL
A. Pengertian
Adapun arti nx)ral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, n10res yaiu
jamak dari kata UX)S yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kanus un1un1
bahasa Indonesia dikatan babwa rooral adalah pennetuan baik buntk
terhadap perbuatan dan kelakuan.

Selanjutnya n1oral dalam arti istilah adalaJJ suan.1 istilah yang digunakan
untttk 111enentukan batas-batas dari sifut, perangai, kehendak, pendapat atau
perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buntk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahan:ri bahwa rooral adalah


istilah yang digunakan untuk rrerrberikan batasan terhadap aktifitas
manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk. benar atau salah.

Jika pengertian etika dan n10ral tersebut dihubungkan san.1 dengan lainnya,
kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan n1oral n1erniki objek yang
san1a, yaiu san1a-san1a DJembahas tentang perbuatan manusia selanjutnya
ditentttkan posi<;inya apakab baik atau buruk.

Narnun dernilcian dalam beberapa hal antara etika dan UX)raJ n1emiliki
perbedaan. Pertama, kalau dalan1 pembicaraan etika, unn.tk DJenenn.tkan
nilai perbuatan n1anusia baik atau buruk rrenggunakan toJak ukur aka!
pikiran atau rasio, seclangkan UX)ral tolak ukurnya yang digunakan adalah
norn1a-norn1a yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di
n1asyarakat. Dengan clemikian etika lebih bersifat pemikran filoso(ic; dan
berada dalarn konsep-konsep, seclangkan etika berada dalarn clataran realitas
clan llllllCul clalam tingkah laku yang berkembang di n1asyarakat.

Dengan clemikian tolak ukur yang cligunakan dalam n10ral untttk nengukur
tingkah laku manusia aclalah aclat istiaclat, kebiasaan clan lainnya yang
berlaku di n1asyarakat.

B. Perbedaan Antara Etika dan Moral


Erika clan n10ral san1a artinya tetapi clabn1 pemakaian sehari-hari acla
sedikit perbeclaan Moral atau n10ralitas clipakai unn.tk perbuatan yang
seclang dinilai, sedangkan etika clipakai unn.tk pengkajian syste1u nilai yang
acla.
Kesadaran moral erta pula hubtmgannya dengan hati nurani yang darun
bahasa asing di,;ebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan
bahasa arab disebut clengan qalb, fu'acl. Dalan1 kesadaran n10ral rrencakup
tiga hal, yaitu:
I. Perasaan. wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang
bermoral.
2. Kesadaran moral dapat juga ben-vujud rasional dan objektij; yaitu suatu
perbuatan yang secara u1numk dapat diterima oleh masyarakat, sebagai ha/
yang o jektif dan dapat diberlakukan secara universal, a11inya dapat
disetujui berlaku pada setiaJJ 1-vaktu clan tempat bagi setiap orang yang
berada dalam situasi yang sejenis.
3. Kesadaran moral dapat pula 1nuncul dalam bentuk kebebasan.

Berdasarkan pacla uraian cliatas, dapat sampai pacla suatu kesin"lpulan,


babwa n10ral lebih n1engacu kepacla suatu nilai atau systen1 hiclup yang
clilaksanakan atau cliberlakuk:an oleh niasyarakat. Nilai atau sitern hiclup
tersebut cliyakini oleh niasyarakat sebagai yang akan n1emberikan harapan
nll.lilCulnya kebahagiaan clan ketentran:ian. Nilai-nilai tersebut acla yang
berkaitan clengan perasaan wajib, rasi:>na berlaku unx.011 clan kebebasan.
Jika nilai-nilai tersebut telab n-.enclarah claging clalan1 cliri seseorang, niaka
akan rre1nbentuk kesaclaran n10ralnya sendiri. Orang yang clemikian ak:an
clengan n11.1dab dapat rrelakukan suatu perbuatan tanpa han1s ada
clorongan atau paksaan clari Juar.

3. AKHLAK
A. Pengertian
Ada clua penclekatan yang dapat digtmakan untuk n-.enclefini<;ikan akhlak,
yaitu penclekatan linguistc (kebahasaan), clan penclekatan terrninologik
(peristilahan).

Dari suclut kebahasaan, akhlak berasal clari babasa arab, yaitu isim rnashclar
(bentuk infinitive) clari kata al-ak:hlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai t.in:bangan
(wa:ran) tsulasi majid afaa, yufilu ifalan yang berarti al-sajiyab (perangai),
at-thobj'ab (kelakuan, tabiat, 1-vatak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman),
al-rnaru'ah (peradaban yang baik) clan al-din (aga1na).

Namun akar kata akhllk clari ak:hlaqa sebagai n:iana tersebut diatas
tampaknya kurang pas, sebab isim rnasdar clari kata akhlaqa bukan akhlak,
tetapi ikblak. Berk:enaan clengan ini, rnak:a tin:bul penclapat yang
n1engatakan babwa secara linguistic, akhlak rrerupakan isin1 jami:I atau isim
ghair n1Ustaq, yairu isin1 yang ticlak n1enliliki akar k:ata, rrelainkan k:ata
tersebut rremang sudab clemikian aclanya.

Untuk n1enjelaskan pengertian ak:Wak clari segi i'ltilah, kita dapat n1efi!juk
kepada berbagai penclapat para pakar di biclang ini Ibnu Mi'lkawaih ( v. 421
HIJ 030 M) yang selanjutnya clikenal sebagai pakar bilang akhlak
terken1uka dan terdahulu nlisalnya secara singkat n-.engatakan bahwa
akhlak aclalah
sifut yang tertanam danm jiwa yang nendorongnya untuk nelakukan
perbuatan tanpa rren-x::rlukan peniikran dan pertin1bangan.

Senentara iu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 lvl) yang selanjutnya dikenaJ


sebagai hl!jjatul Islan1 (pembela ls/am), karena kepiawaiannya daJan1
rren:Dela Islam dari berbagai paha1n yang dianggap nenyesatkan, dengan
agak lebih luas dari Ibn Mic;kawaih, irengatakan akhlak adanh sifut yang
tertana1n dalan1 jiwa yang rneniinbulkan 1nacam-1nacar11perbuatan dengan
gc:Ulbfing dan m.idah, tanpa n-x::rrerlukan peniikiran dan pertin:Dangan.

Cui-Cm Perbuatan Akhlak:


1) Tertanarn kuat dalam jii-va seseorang sehingga telah menjadi
kepribadiannya.
2) Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
3) Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan
atau tekanan dari luar.
4) Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Dilakukan dengan ikhlas.

B. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak kepada Allah
a) Beribadah kepada Allih, yaitu rrelaksanakan perintah Allah untuk
Il"l:':nyerrbahNya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslin1 beribadah
rre1rouktik:anketundukkan terhadap perintah Allah.

b) Berziki kepada Allah, yaitu n1engingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondis baik di.tcapkan dengan multt maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah 1nelahrkan ketenangan dan ketentran:ian hati

c) Berdo'a kepada ATiab, yaitu nl':11:x)hon apa saja kepada Allah Do'a
Il"l:':rupakan inti ibadah, karena ia rrerupakan pengakuan akan keterbatasan
dan ketidakmaJll>uan n1anusia, sekafigus pengakuan akan ken:iahakuasaan
Allah terhadap segala sesuatu

d) TawakaJ kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
n-x::nunggu hasil pekerjaan atau Il"l:':nanti akibat dari suatu keadaan.

e) Tawaduk kepada Allih, yaiu rendah hati cti hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah clan hina cti hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh
karena itu ti:lak layak kalau hidup dengan angkuh dan son1bong, tidak n1au
n1emaafkan orang lain, dan panmh danm n-x::laksanakan ibadah kepada
Allah.

2. Akhlak kepada diri sendiri


a) Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap di-inya sendiri sebagai hasil
daripengendaJian naf<;u dan penerirnaan terhadap apa yang
neninipanya.Sabar dillllgkapkan ketika n1elaksanakan perintah, nenjauhi
larangan dan ketika cllimpa musibah.

b) Syukur, yaitu sikap berteriina kasit atas pen1berian nikmat Allah yang
tidak bisa terbirung banyaknya. Syukur dillllgkapkan dalam bentuk ucapan
clan perbuatan. Syukur dengan ucapan aclalah 1ne1ruji Allah dengan bacaan
alhamclulillah, sedangkan syuk:ur dengan perbuatan dilakuk:an clengan
nienggunak:an dan memanfaatk:an nikniat Allah sesuai clengan aturan-Nya.

c) Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu nrenghargai siapa saja yang


dihaclapinya, orang tua, nJUcla, k:aya atau nnskin. Sikap tawacluk
mebhi.rkan ketenangan jiwa, irenjauhk:an clari sifat iri clan clengki yang
nrenyiksa diri sendiri clan tidak menyenangkan orang lain.

3. Akhlak kepada keluarga


Akhlak terhaclap keluarga aclalah mengembangkann k:asih sayang di antara
anggota keluarga yang dillllgkapkan clalam bentuk komunikasi Akhlak
kepada ibu bapak: aclalah berbuat baik k:epacla kecluanya clengan ucapan
clan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak clibuktikan dalam bentuk-
bentuk perbuatan antara lain :
a) Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih
dengan cara benutur kata sopan dan le1nah lembut
b) J\.1entaati perintah
c) Meringankan heban, serta
d) J\.1enyantuni merekajika sue/ah tua clan tidak mampu lagi berusaha.

4. Akhlak kepada sesama manusia


a) Akhlak teq>uji (Mahmudah)
1) Husnuzan
Berasal clari lafal husnun (haik) clan Aclhamu (Prasangka). Husnuzan berarti
prasangka, perkiraan, clugaan baik. Lawan kata husnuzan aclalah suuzan
yak:ni berprasangka buruk terhaclap seseorang . Hukum kepacla Allah clan
rasul nya wajib, wujucl husnuz.an kepacla Allah dan Rasul-Nya antara lain:
- Meyakini clengan sepenuh hati bahtva semua perintah Allah clan Rasul
Nya Ada/ah untuk kebaikan rnanusia.
- 1\1eyakini dengan sepenuh hati bahtva semua larangan agarna pasti
berakibat buruk.
Hukuni husnuzan kepada rnanusia niubah atau jaiz (boleh dilakukan).
Husnuzan kepacla sesama manusia bera11i rnenaruh kepercayaan bahwa dia
telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak
positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.

2) Tawaduk
Tawacluk berarti renclah hati Orang yang tawacluk berarti orang yang
nierenclahkan cliri clalan1 pergaulan. Lawan k:ata tawacluk adalah tak:abur.

3) Tasamu
Artinya sikap ten&,o-ang rasa, saling rnenghorniati clan saling rnenghargai
.
sesama n1anus1a.

4) Ta'a•vun
Ta'avvun berarti tolong irenobng, gotong royong, bantu irerrbantu clengan
sesama manuSia.

b) Akhlak tercela (MamIImab)


l)Hasad
Artinya iri hati, clengki. lri berarti irerasa kurang senang atau cenvuru
nielihat orang lain benmtung..

2) Denda,n
Denclan1 yaitu keinginan keras yang terkandung dalan1 hati untuk iremalas
kejahatan.

3) Gibah dan Fitnah


Merrbcarakan kejelekan orang lain dengan ntjuan tmtuk nie11jatuhkan
nania baiknya. Apabila kejelekan yang clibicarakan tersebut n1eniang
clilakukan orangnya clinaniakan gibah. Seclangkan apabila kejelekan yang
dibicarakan itu tidak benar, berarti peooicaraan itu disebut litnah.

4) Nami111ah
Adu dorrba atau namimah, yakni rnence1itakan sikap atau
perbuatan seseorang yang belwu tentu benar kepada orang lain
dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya.
BABID

PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika irenurut filasafat dapat di<lebut sebagai ilrn.1 yang 1renyelidiki mana
yang baik dan mana yang buruk dengan iremperbatikan amal pemuatan
manusia sejauh yang dapat diketahui oleh aka! piki-au. nnral adalah
penetuan baik buruk terhadap pemuatan clan kelakuan. Istilah 1ooral
biasanya clipergunakan untuk nienenrukan batas-batas suan.1 pemuatan,
kelakuan, sifat dan perangkai d.inyatakan benar, salah, baik, buruk,1ayak
atau tidak layak,patut maupun tidak patut.

Akhhk adalah ha) yang terpenting clalan1 kehiclupan manusia karena akhlak
n-.encakup segala pengertian tingkah 1aku, tabi'at, peranga karakter
nJanusia yang baik maupun yang buruk clalarn hubungannya dengan Khaliq
atau clengan sesania n1akhluk.

Ketiga hal tersebut (etika, moral dan akhlak) nierupakan ha) yang paling
penting clalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan
manusia yang paling baik bucli pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas
bin Malik radbialhhu 'anhu seorang sahabat yang mulia irenyatakan:
"Rasulullah sha/allahu 'alaihi wa salla,n adalah manusia yang paling baik
budi pekertinya. " (HR.Bukhari dan Musli,n).

B. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah baik pembaca
niaupun penyusun dapat menerapkan etika, moral clan akhlak yang baik dan
sesuai clengan ajaran islarn clalan1 kehiclupan sehari-haJi. Wabupun tidak
sesempurna Nabi Muharnniad S.A.W, setidaknya kita tenmsuk kedalan1
golongan kaunIDya.
DAFTAR PUSTAKA
http:/Av,v.v.tugasku4u.com/2013107/rnakalah-etika-moral-dan-akhlak.hflnl
Fakh1y, lvlajid, Etika Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Sinaga, Hasanudin dan Zaharuddin, Pengatar Studi Akhlak, Jakarta : PT
Raja Grafmdo Persada, 2004
Yaqub, Hamzah. Etika Islam. &.ndung : CV Diponegoro, 1988 (artikel ini
disadur dari persentasi pada mata kuliah akhlak tasawuf)
Al-Jazairi, Syekh Abu Bakar. 2003. Mengenal Etika dan Akhlak l lam.
lentera: Jakarta.
Bakry, Oemar. 1981. Akhlak Muslim. Aangkasa: &.ndung
Achmad, Mudlor. Tt. Etika dalam lslam. Al-lkhlas. Surabaya.
Al-.Tazairi, Syekh Abu Bakar. 2003. Mengenal Etika dan Akhlak l lam.
Lentera. Jaka,1a.
Masyhur, Kaha:r. 1986. lvleninjau berbagai Ajaran; Budipekerti/Etika
dengm1. Ajaran Islam. Kalam 1\1ulia. Jakarta.
Mustafa, Alim.ad. 1999. llmu Budaya Dasar. CV Pustaka Setia. &ndung.
Nata, Abuddin. 2003. Akhlak Tasawuf PT l?aja Grafindo Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai