Anda di halaman 1dari 169

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Kasongan yang memeriksa dan memutus perkara

do
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
gu perkara gugatan antara:
1. Murnee, bertempat tinggal di RT. 002/ RW. 001, Desa Mirah

In
A
Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah,
Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan
ah

lik
Tengah, selanjutnya disebut sebagai
………………………………………… Penggugat I;
2. Subi, bertempat tinggal di RT. 002/ RW. 001, Desa Mirah Kalanaman,
am

ub
Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah ,
ep
selanjutnya disebut sebagai …..… Penggugat II;
k

3. Zuhrilyadi, bertempat tinggal di RT. 002/ RW. 001, Desa Mirah


ah

R
Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah,

si
Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan
Tengah, selanjutnya sebagai …..... Penggugat III;

ne
ng

4. Dewi Rita, bertempat tinggal di RT. 001/ RW. 001, Desa Mirah
Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah,

do
gu

Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan


Tengah, selanjutnya disebut sebagai
In
………………………………….…… Penggugat IV;
A

5. Tri Jayanti, bertempat tinggal di Jalan RSUD Gg. Tingang Nomor 06,
RT. 006, Kelurahan Kasongan Baru, Kecamatan
ah

lik

Katingan Hilir, Kabupaten Katin gan, Provinsi


Kalimantan Tengah, selanjutnya disebut sebagai
m

ub

……………………………...………... Penggugat V;
ka

ep

Lawan:
ah

PT. Nabatindo Karya Utama, berkedudukan di Desa Mirah Kalanaman,


R

Kecamatan Katingan Tengah,Kabupaten


es
M

Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah dalam hal


ng

ini memberikan kuasa kepada 1. MEITIN ALFUN,


on

Halaman 1 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.H., M.H., 2. PIERRE A. SOUKOTTA pada

R
kantor Advokat – Pengacara MEITIN ALFUN,

si
S.H., M.H & REKAN yang beralamat di Jl. Garuda

ne
ng
III No. 011 Palangka Raya berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 16 Juni 2020 selanjutnya
disebut sebagai ……………………..….. Tergugat;

do
gu
Pengadilan Negeri tersebut;

In
A
Setelah membaca berkas perkara;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
ah

lik
TENTANG DUDUK PERKARA
am

ub
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tanggal 8
Mei 2020 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
ep
Kasongan pada tanggal 8 Juni 2020 dalam Register Nomor 10/Pdt.G/2020/PN
k

Ksn, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:


ah

si
DASAR KEPEMILIKAN TANAH ADAT DAYAK OLEH PENGGUGAT

ne
ng

1. Bahwa Penggugat adalah Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman yang berkedudukan di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan
Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah

do
gu

berdasarkan :
a. Surat Keputusan Pengurus Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik
In
A

Kalimantan Tengah (FKKTDM-KT) Nomor : 616/FKKTDM-KT/VI/2015,


tanggal 8 Juni 2015 ;
ah

lik

b. Surat Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah tertanggal 11 Desember


2015 tentang Penegasan Lahan Kelola Kelompok Tani Dayak Misik
Kalimantan Tengah ;
m

ub

c. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Nomor :


ka

188.44/190/2016, tanggal 24 Maret 2016 tentang Penegasan Lahan


ep

Kelola Kelompok Tani Dayak Misik Kalimantan Tengah beserta


Lampirannya ;
ah

d. Surat Keputusan Kepala Desa Mirah Kalanaman Nomor :


R

es

470/307/SK/PEM/DS-MK/X/2019, tanggal 7 Oktober 2019 tentang


M

Penegasan Lahan Kelola Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


ng

on

Halaman 2 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi

si
Kalimantan Tengah ;
e. Surat Kepala Desa Mirah Kalanaman Nomor : 593/308/PEM/DS-

ne
ng
MK/X/2019, tanggal 8 Oktober 2019 yang ditujukan kepada Presiden
Republik Indonesia dengan Perihal : Laporan Penegasan Lahan Kelola

do
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman ;
gu 2. Bahwa karenanya Penggugat adalah pemilik sebidang Tanah Adat Dayak

In
dengan status tanah adat milik bersama dalam bentuk satu hamparan seluas
A
± 3.833 Ha, yang terletak di wilayah Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan
Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah yang
ah

lik
diperkuat dengan adanya Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-ADAT) Nomor
: 54/SKT-A/DKA-KT/X/2019, tanggal 24 Oktober 2019 yang diterbitkan oleh
am

ub
Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan,
dan ditandatangani pula oleh Ketua RT. 02 Desa Mirah Kalanaman, Mantir
Adat Desa Mirah Kalanaman, Kepala Desa Desa Mirah Kalanaman yang
ep
k

dihubungkan dengan Surat Keterangan Kelompok Tani Masyarakat Nomor :


ah

12/SKT/I/Pem.2010, bertanggal 21 Januari 2010, Surat Kuasa Pengelolaan


R

si
Tanah Kelompok, Surat Penyerahan Legalitas Tanah dan Kelompok serta
Surat Pernyataan Peleburan Kelompok masing-masing bertanggal 5 Juni

ne
ng

2015 dengan 25 (dua puluh lima) titik koordinat batas dan keterangan letak
serta batas-batas sebagai berikut :

do
gu

KETERANGAN TITIK KOORDINAT


INDEKS TITIK KOORDINAT
In
A

L.1. S1ᵒ42’46.3” E112ᵒ58’54.4”


L.2. S1ᵒ42’51.4” E112ᵒ59’29.4”
ah

lik

L.3. S1ᵒ43’00.9” E113ᵒ00’02.0”

L.4. S1ᵒ43’14.7” E113ᵒ00’01.9”


m

ub

L.5. S1ᵒ43’18.8” E113ᵒ00’33.7”


ka

ep

L.6. S1ᵒ43’42.0” E113ᵒ00’34.8”


ah

L.7. S1ᵒ43’42.9” E113ᵒ01’05.6”


R

es

L.8. S1ᵒ44’06.9” E113ᵒ01’05.5”


M

ng

on

Halaman 3 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
L.9. S1ᵒ44’09.2” E113ᵒ01’37.8”

si
L.10. S1ᵒ44’26.1” E113ᵒ01’38.0”

ne
ng
L.11. S1ᵒ44’29.7” E113ᵒ02’09.8”

L.12. S1ᵒ45’25.1” E113ᵒ02’09.2”

do
gu L.13. S1ᵒ45’26.2” E113ᵒ02’15.2”

S1ᵒ45’39.4” E113ᵒ02’17.1”

In
L.14.
A
L.15. S1ᵒ45’36.6” E113ᵒ02’08.8”
ah

lik
L.16. S1ᵒ45’57.8” E113ᵒ02’08.0”

L.17. S1ᵒ46’00.3” E113ᵒ01’34.6”


am

ub
L.18. ep S1ᵒ46’43.5” E113ᵒ00’25.8”

S1ᵒ46’43.9” E113ᵒ00’08.6”
k

L.19.
ah

L.20. S1ᵒ46’43.6” E112ᵒ59’53.5”


R

si
L.21. S1ᵒ46’43.3” E112ᵒ59’36.6”

ne
ng

L.22. S1ᵒ46’42.9” E112ᵒ59’19.4”

L.23. S1ᵒ43’37.7” E112ᵒ58’43.8”

do
gu

L.24. S1ᵒ43’14.6” E112ᵒ59’28.7”


In
A

L.25. S1ᵒ42’54.1” E112ᵒ58’54.5”


ah

lik

Letak Tanah Adat :


- Pada Jalan / : Jalan Inhutani Areal Wilayah Administrasi Desa
m

ub

Sungai Mirah Kalanaman di Sungai Mirah Luai


- Kedamangan : Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah
ka

- Kecamatan/Kab. : Kecamatan Katingan Tengah/ Katingan


ep

- Provinsi : Provinsi Kalimantan Tengah


ah

Batas-Batas Fisik Tanah Adat :


es

- Utara : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman


M

ng

- Timur : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman


on

Halaman 4 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Selatan : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman

si
- Barat : Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Desa
Tumbang Koling)

ne
ng
Yang sebagian atau seluas ± 1.214,608 Ha berada di wilayah Desa Mirah
Kalanaman telah digusur, digarap dan ditanami Kelapa Sawit oleh pihak

do
Tergugat yang merupakan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang
gu memperoleh Izin Prinsip (IP) dari Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur
berdasarkan Surat Izin Bupati Kotawaringin Timur Nomor :

In
A
525.26/514/VII/EKBANG/2005, tanggal 21 Juli 2005 dan Izin Lokasi (IL) di
Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin
ah

lik
Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha untuk keperluan
pembangunan perkebunan kelapa sawit berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005
am

ub
serta Izin Usaha Perkebunan berdasarkan Surat Izin Bupati Kotawaringin
Timur Nomor : 525.26/678/XI/EKBANG/2005, tanggal 28 November 2005
ep
tetapi faktanya malah menggarap Lahan/ Tanah Adat Dayak di wilayah
k

Kabupaten Katingan, dalam hal ini menggarap Lahan/ Tanah Adat Dayak
ah

R
milik Penggugat yang masuk dalam wilayah Desa Mirah Kalanaman,

si
Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan

ne
Tengah ;
ng

Untuk selanjutnya disebut sebagai “Obyek Sengketa” ;


Maka oleh karenanya, Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis

do
gu

Hakim yang mengadili perkara ini agar berkenan menyatakan dalam hukum
bahwa Penggugat adalah pemilik sebidang Tanah Adat Dayak dengan status
In
A

tanah adat milik bersama dalam bentuk satu hamparan seluas ± 3.833 Ha,
yang terletak di wilayah Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan
Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah yang diperkuat
ah

lik

dengan adanya Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-ADAT) Nomor : 54/SKT-


A/DKA-KT/X/2019, tanggal 24 Oktober 2019 yang diterbitkan oleh Damang
m

ub

Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, dan


ditandatangani pula oleh Ketua RT. 02 Desa Mirah Kalanaman, Mantir Adat
ka

ep

Desa Mirah Kalanaman, Kepala Desa Desa Mirah Kalanaman yang


dihubungkan dengan Surat Keterangan Kelompok Tani Masyarakat Nomor :
ah

12/SKT/I/Pem.2010, bertanggal 21 Januari 2010, Surat Kuasa Pengelolaan


R

Tanah Kelompok, Surat Penyerahan Legalitas Tanah dan Kelompok serta


es
M

Surat Pernyataan Peleburan Kelompok masing-masing bertanggal 5 Juni


ng

2015 yang sebagian atau seluas ± 1.214,608 Ha berada di wilayah Desa


on

Halaman 5 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mirah Kalanaman telah digusur, digarap dan ditanami Kelapa Sawit oleh

si
pihak Tergugat dengan 25 (dua puluh lima) titik koordinat batas dan
keterangan letak serta batas-batas sebagai berikut :

ne
ng
KETERANGAN TITIK KOORDINAT
INDEKS TITIK KOORDINAT
S1ᵒ42’46.3” E112ᵒ58’54.4”

do
L.1.
gu L.2. S1ᵒ42’51.4” E112ᵒ59’29.4”

S1ᵒ43’00.9” E113ᵒ00’02.0”

In
L.3.
A
L.4. S1ᵒ43’14.7” E113ᵒ00’01.9”
ah

lik
L.5. S1ᵒ43’18.8” E113ᵒ00’33.7”

S1ᵒ43’42.0” E113ᵒ00’34.8”
am

L.6.

ub
L.7. S1ᵒ43’42.9” E113ᵒ01’05.6”
ep
S1ᵒ44’06.9” E113ᵒ01’05.5”
k

L.8.
ah

L.9. S1ᵒ44’09.2” E113ᵒ01’37.8”


R

si
L.10. S1ᵒ44’26.1” E113ᵒ01’38.0”

ne
ng

L.11. S1ᵒ44’29.7” E113ᵒ02’09.8”

L.12. S1ᵒ45’25.1” E113ᵒ02’09.2”

do
gu

L.13. S1ᵒ45’26.2” E113ᵒ02’15.2”


In
A

L.14. S1ᵒ45’39.4” E113ᵒ02’17.1”

L.15. S1ᵒ45’36.6” E113ᵒ02’08.8”


ah

lik

L.16. S1ᵒ45’57.8” E113ᵒ02’08.0”


m

ub

L.17. S1ᵒ46’00.3” E113ᵒ01’34.6”

L.18. S1ᵒ46’43.5” E113ᵒ00’25.8”


ka

ep

L.19. S1ᵒ46’43.9” E113ᵒ00’08.6”


ah

L.20. S1ᵒ46’43.6” E112ᵒ59’53.5”


R

es

L.21. S1ᵒ46’43.3” E112ᵒ59’36.6”


M

ng

on

Halaman 6 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
L.22. S1ᵒ46’42.9” E112ᵒ59’19.4”

si
L.23. S1ᵒ43’37.7” E112ᵒ58’43.8”

ne
ng
L.24. S1ᵒ43’14.6” E112ᵒ59’28.7”

L.25. S1ᵒ42’54.1” E112ᵒ58’54.5”

do
gu
Letak Tanah Adat :

In
A
- Pada Jalan / : Jalan Inhutani Areal Wilayah Administrasi Desa
Sungai Mirah Kalanaman di Sungai Mirah Luai
ah

lik
- Kedamangan : Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah
- Kecamatan/Kab. : Kecamatan Katingan Tengah/ Katingan
- Provinsi : Provinsi Kalimantan Tengah
am

ub
Batas-Batas Fisik Tanah Adat :
ep
k

- Utara : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman


- Timur : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman
ah

R
- Selatan : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman

si
- Barat : Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Desa

ne
ng

Tumbang Koling)
PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH TERGUGAT

do
gu

3. Bahwa lokasi Obyek Sengketa saat ini sebagian besar telah diklaim, digarap,
ditanami kelapa sawit oleh Tergugat secara sepihak tanpa persetujuan dari
Penggugat dan berdasarkan Surat Bupati Katingan Nomor:
In
A

610/28/DISPERKIMTAN-4/III/2020, bertanggal 24 Maret 2020 yang ditujukan


kepada Ketua Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman ,
ah

lik

Kecamatan Katingan Tengah serta beberapa bukti tertulis lainnya yang


terkait diketahui bahwa benar berdasarkan hasil investigasi dan pengecekan
m

ub

lapangan yang dilakukan Tim Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan


bahwa terdapat penanaman kelapa sawit oleh pihak PT. Nabatindo Karya
ka

Utama/ Tergugat di wilayah Kabupaten Katingan seluas ± 1.214,608 Hektar


ep

dan hal tersebut sama atau mirip dengan analisa dari Penggugat dengan
ah

melakukan overlay titik koordinat lokasi Obyek Sengketa dengan Peta


R

Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35


es

Tahun 2017 tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan


M

ng

Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah yang dihubungkan dengan


on

Halaman 7 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lampiran Peta Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.529/Menhut-

si
II/2012, tanggal 25 September 2012 tentang Perubahan Atas Surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 759/Kpts/Um/10/82 tentang

ne
ng
Penunjukkan Areal Hutan di Wilayah Propinsi Dati I Kalimantan Tengah
seluas 15.300.000 Ha sebagai Kawasan Hutan diketahui bahwa minimal

do
seluas ± 1.214,608 Ha dengan status kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)
gu merupakan bagian dari lokasi Tanah Adat Dayak milik Kelompok Tani Dayak
Misik Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten

In
A
Katingan yang telah digarap dan ditanami kelapa sawit oleh Tergugat secara
melawan hukum;
ah

lik
4. Bahwa faktanya Tergugat merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit
yang memperoleh Izin Prinsip (IP) dari Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur
am

ub
berdasarkan Surat Izin Bupati Kotawaringin Timur Nomor :
525.26/514/VII/EKBANG/2005, tanggal 21 Juli 2005 dan Izin Lokasi (IL) di
Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin
ep
k

Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha untuk keperluan


ah

pembangunan perkebunan kelapa sawit berdasarkan Surat Keputusan


R

si
Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005
serta Izin Usaha Perkebunan berdasarkan Surat Izin Bupati Kotawaringin

ne
ng

Timur Nomor : 525.26/678/XI/EKBANG/2005, tanggal 28 November 2005


tetapi Tergugat malah menggarap Lahan/ Tanah Adat Dayak di wilayah

do
gu

Kabupaten Katingan, dalam hal ini menggarap Lahan/ Tanah Adat Dayak
milik Penggugat yang masuk dalam wilayah Desa Mirah Kalanaman,
Kecamatan Katingan Tengah;
In
A

5. Bahwa faktanya perizinan yang dimiliki oleh Tergugat sama sekali tidak
ah

memberikan hak dan wewenang secara hukum kepada Tergugat untuk dapat
lik

mengelola tanah/ lahan (meskipun telah melakukan ganti rugi kepada


masyarakat yang memiliki hak atas lahan/ tanah tersebut), apalagi membu ka
m

ub

lahan dan menanaminya dengan kelapa sawit, sebab untuk Hak Atas Tan ah
bagi badan hukum menurut Pasal 16 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor
ka

ep

5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria adalah Hak


Guna Usaha (HGU), sehingga dengan demikian apabila Tergugat tidak/
ah

belum memiliki HGU berarti tidak memiliki Hak Atas Tanah, artinya ketika
R

es

tidak memiliki Hak Atas Tanah maka tidak ada hak bagi Tergugat untuk
M

mengelola apalagi menanam kelapa sawit di tanah. Karena berdasarkan


ng

Surat Keputusan Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15


on

Halaman 8 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agustus 2005 tentang Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan

si
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan PT. NABATINDO
KARYA UTAMA di Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu,

ne
ng
Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000
Ha, pada DIKTUM PERTAMA huruf a menyatakan :

do
gu “Perolehan tanah harus dilakukan secara langsung antara pihak-pih ak yan g
berkepentingan melalui jual beli di hadapan PPAT setempat atau dengan

In
cara pelepasan hak di hadapan PPAT setempat atau Kepala Kantor
A
Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur dengan pemberian ganti
kerugian yang bentuk dan besarnya ditentukan secara musyawarah”
ah

lik
Selanjutnya berdasarkan DIKTUM PERTAMA huruf b dinyatakan pula:
“Apabila menyangkut kawasan hutan, agar diselesaikan sesuai dengan
am

ub
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
ep
DIKTUM PERTAMA huruf c dinyatakan pula : “pembayaran ganti kerugian
k

atas tanah dan tanam tumbuh serta bangunan yang ada diatasnya dan atau
ah

benda-benda milik pihak lain yang ada di dalam lokasi, tidak dibenarkan
R

si
melalui dilaksanakan melalui perantara dalam bentuk dan nama apapun juga
melainkan harus dilakukan secara langsung kepada yang berhak”.

ne
ng

DIKTUM PERTAMA huruf d dinyatakan pula : “untuk tanah yang sudah

do
diperoleh, penerima izin lokasi diwajibkan mengajukan permohonan hak atas
gu

tanah kepada pejabat yang berwenang”.


In
Selanjutnya berdasarkan DIKTUM PERTAMA huruf k dinyatakan pula :
A

“pemberian izin lokasi ini tidak mengurangi hak keperdataan bagi pemilik
tanah dan dilarang menutup aksesbilitas masyarakat yang berada di dalam
ah

lik

dan di sekitar lokasi”.


m

ub

Kemudian berdasarkan DIKTUM KETIGA Surat Keputusan Bupati


Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005 tentang
ka

Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Perkebu nan Kelapa


ep

Sawit Pola Kemitraan PT. NABATINDO KARYA UTAMA di Desa Tumbang


ah

Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provin si


R

Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha, dinyatakan pula : “Keputusan ini


es

berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan”.


M

ng

on

Halaman 9 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa tindakan Tergugat menguasai bahkan mengaku telah memiliki

si
seluruh tanah/ lahan dalam perizinannya hanya dengan izin-izin tersebut
diatas sehingga akhirnya membuka lahan/ tanah tersebut dan menanamin ya

ne
ng
dengan kelapa sawit yang kini sebagian besar telah di panen (termasuk
diantaranya menanam di lahan/ tanah Obyek Sengketa secara sepihak tanpa

do
persetujuan dari Penggugat), meskipun sampai saat ini faktanya Tergugat
gu belum/ tidak memiliki Hak Guna Usaha (HGU) menurut Penggugat hal
tersebut adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum (PMH)/ Onrechtmatige

In
A
Daad;

6. Bahwa pemanfaatan tanah milik Penggugat yang masih berstatus kawasan


ah

lik
hutan dengan fungsi Hutan Produksi (HP) oleh Tergugat adalah suatu
perbuatan melawan hukum karena kawasan hutan merupakan aset Negara/
am

ub
kekayaan Negara dan tanah dalam kawasan HPK baru dapat dimanfaatkan
apabila telah mendapatkan Izin Pelepasan Kawasan Hutan (IPKH) dari
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedangkan tanah dalam kawasan
ep
k

HP baru dapat dimanfaatkan apabila telah mendapatkan Izin Tukar Men u kar
ah

Kawasan Hutan (TMKH) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan
R

si
setelah mendapatkan IPKH dan TMKH, tanah dalam kawasan hutan baru
dapat dimanfaatkan APABILA Tergugat telah memiliki Hak Guna Usaha

ne
ng

(HGU) ;

7. Bahwa Tergugat merupakan perusahaan yang belum memiliki hak atas

do
gu

tanah (Hak Guna Usaha) namun telah Panen Kelapa Sawit dan dalam
operasionalnya Tergugat telah bertindak seolah-olah memiliki Hak Atas
In
A

Tanah berupa HGU sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 16 Ayat (1) huruf
b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
ah

Pokok Agraria Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun


lik

1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Meteri Negara Agraria/ Kepala Badan
m

ub

Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian


Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan Jo. Pasal 1
ka

ep

angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013


tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan
ah

Pendaftaran Tanah, yang menyatakan bahwa :


R

es

Pasal 16 Ayat 1 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang


M

ng

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria menyatakan bahwa :


on

Halaman 10 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) ialah

si
:
a. hak milik,

ne
ng
b. hak guna-usaha,

Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak

do
gu Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah menyatakan
bahwa :

In
A
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud den gan :
1. Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai adalah hak atas
ah

lik
tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ;
am

ub
Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian
ep
dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan, kembali
k

ditegaskan bahwa :
ah

si
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Hak atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16

ne
ng

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-


pokok Agraria, dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun sebagaimana

do
dimaksud dalam undang-undang Nomor 16Tahun 1985 tentang Rumah
gu

Susun.

Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2


In
A

Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah


dan Kegiatan Pendaftaran Tanah lagi-lagi menegaskan bahwa :
ah

lik

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Hak Atas Tanah adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna
m

ub

Bangunan, dan Hak Pakai.


ka

8. Bahwa berdasarkan Penjelasan Umum (II angka 5) yang merupakan


ep

penjabaran dari penjelasan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun


1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ditegaskan beberapa
ah

hal, diantaranya, bahwa pada dasarnya badan-badan hukum tidak dapat


R

es

mempunyai hak milik (pasal 21 ayat 2). Adapun pertimbangan untuk (pada
M

dasarnya) melarang badan-badan hukum mempunyai hak milik atas tanah,


ng

ialah karena badan-badan hukum tidak perlu mempunyai hak milik tetapi
on

Halaman 11 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cukup hak-hak lainnya, asal saja ada jaminan-jaminan yang cukup bagi

si
keperluan-keperluannya yang khusus (hak guna-usaha, hak guna-bangunan,
hak pakai menurut pasal 28, 35 dan 41). Artinya, Pasal 1 ayat (3) Undang-

ne
ng
Undang Dasar 1945 Jo. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria telah menentukan

do
bahwa badan-badan hukum (termasuk Tergugat) tidak dapat mempunyai hak
gu milik atas tanah. Badan-badan hukum (termasuk Tergugat) sebelum
menggunakan/ mengelola tanah wajib menaati ketentuan lex spesialis

In
A
(segala ketentuan khusus di bidang pertanahan) yakni ketentuan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
ah

lik
beserta seluruh peraturan turunannya dan sebelum membuka lahan/
memanam kelapa sawit wajib memiliki Hak Guna Usaha, hak guna
bangunan, hak pakai menurut pasal 28, 35 dan 41 Undang-Undang Nomor 5
am

ub
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;

9. Bahwa berdasarkan Data Rekapitulasi Hak Guna Usaha (HGU) Provinsi


ep
k

Kalimantan Tengah yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Pertan ah an


ah

Provinsi Kalimantan Tengah kepada Ombudsman Daerah Provinsi


R

si
Kalimantan Tengah melalui Surat dengan Nomor : 961.300.62/X/2013,
Tanggal 4 Oktober 2013 diketahui bahwa Tergugat jelas tidak memiliki Hak

ne
ng

Guna Usaha;

10. Bahwa ketentuan mengenai bumi, air serta kekayaan alam yang

do
gu

terkandung di dalamnya sebagaimana terungkap di dalam Buku ke-II Kitab


Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia telah dicabut dengan
In
A

berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria (vide DIKTUM Memutuskan, angka 4 (empat), di
ah

dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


lik

Pokok-Pokok Agraria) sehingga setiap sengketa perdata yang menyangkut


Hak Atas Tanah tidak lagi sepenuhnya diselesaikan menurut KUHPerdata
m

ub

beserta seluruh ketentuan hukum acaranya melainkan jelas dalam


penyelesaiannya wajib memperhatikan ketentuan Undang-Undang Nomor 5
ka

ep

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria beserta


peraturan turunannya;
ah

11. Bahwa berdasarkan Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi (tafsir


es

konstitusional) dalam perkara No. 21/PUU-VI/2008 : Pemohon : Diah Astuti,


M

ng

on

Halaman 12 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dkk dan perkara No. 22/PUU-VI/2008, Pemohon : Daipin, dkk, diantaranya

si
menyatakan bahwa :

d. Dengan dinyatakannya Pasal 22 UU Penanaman Modal bertentangan

ne
ng
dengan Pasal 33 UUD 1945, ketentuan yang berlaku terhadap pemberian
kemudahan dan/atau pelayanan kepada PERUSAHAAN PENANAMAN

do
gu MODAL untuk memperoleh HAK ATAS TANAH adalah ketentuan yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan lainnya sepanjang

In
berkaitan langsung dengan penanaman modal. Khusus mengenai
A
pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak-hak atas tanah (HGU, HGB,
dan Hak Pakai) berlaku ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
ah

lik
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan,
am

ub
dan Hak Pakai Atas Tanah. ;

12. Bahwa berdasarkan Data Perkembangan Usaha Perkebunan Besar Clear


ep
k

and Clean Per 31 Desember 2014 yang diterbitkan oleh Dinas Perkebu nan
Provinsi Kalimantan Tengah yang menerangkan bahwa TERNYATA
ah

R
sampai dengan akhir Desember 2014 Tergugat BUKANLAH

si
PERUSAHAAN YANG MASUK KATEGORI CLEAR AND CLEAN,

ne
ARTINYA Tergugat SAMPAI SAAT INI OPERASIONAL SECARA ILLEGAL;
ng

13. Bahwa berdasarkan Surat Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah dengan

do
gu

Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 yang ditujukan kepada Bupati/


Walikota Se Kalimantan Tengah, dengan Perihal Penghentian
Pengoperasian Kegiatan yang belum Clear and Clean), diketahui beberapa
In
A

hal penting, diantaranya :


1. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah meminta agar Bupati/ Walikota
ah

lik

menindak tegas dan menghentikan seluruh kegiatan perusahaan yang


belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang berlaku (clear and
m

ub

clean).
2. Laporan tentang penindakan dan penghentian kegiatan sebagaimana
ka

dimaksud pada butir 1 (satu) sudah harus diterima oleh Gubernur


ep

Kalteng paling lambat tanggal 24 Juli 2013, dengan tembusan kepada


ah

KAPOLRI, KAPOLDA KALTENG dan KAPOLRES setempat.


R

Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil Pemerintah


es

di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Surat dengan Nomor :


M

ng

540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 seperti tersebut diatas telah menentukan


on

Halaman 13 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan menyatakan sikap Pemerintah Negara Republik Indonesia yang secara

si
tidak langsung telah menindak tegas dan menghentikan seluruh kegiatan
Tergugat karena belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang berlaku

ne
ng
(clear and clean) ;
14. Bahwa sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),

do
Penggugat juga memiliki berbagai Hak Asasi Manusia (HAM) yang wajib
gu dilindungi oleh Negara in casu Majelis Hakim yang mengadili perkara ini
sesuai dengan ketentuan Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan

In
A
bahwa : “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan h u kum”
ah

lik
Jo. Pasal 28 G ayat (1) yang menyatakan bahwa : “Setiap orang berhak
atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
am

ub
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi” Jo. Pasal 28H ayat (4) yang
ep
menyatakan bahwa : “Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan
k

hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
ah

siapa pun” ;
R

si
15. Bahwa Tanah merupakan kekayaan nasional sekaligus aset negara (Vide

ne
ng

pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan


Dasar Pokok-Pokok Agraria yang berbunyi bahwa: "Seluruh bumi, air dan

do
ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya
gu

dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Mah a Esa,
adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan
In
A

kekayaan nasional") dan seharusnya investasi yang berhubungan langsung


dengan Sumber Daya Alam (khususnya pemanfaatan tanah) dalam
ah

lik

operasionalnya harus diawasi secara ketat oleh Negara in casu Majelis


Hakim yang mengadili perkara ini ;
m

ub

Maka oleh karenanya, Penggugat mohon dengan hormat kepada Yang


Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar
ka

ep

berkenan menyatakan dalam hukum bahwa Tergugat telah melakukan


Perbuatan Melawan Hukum eks. Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum
ah

Perdata dan kemudian menghukum Tergugat agar menyerahkan lokasi


R

Obyek Sengketa kepada Penggugat segera setelah putusan ini diucapkan


es
M

atau berkekuatan hukum tetap secara seketika dan sekaligus serta tanpa
ng

on

Halaman 14 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
syarat apapun kapan perlu dengan bantuan aparat keamanan dan pejabat

si
terkait ;

ne
ng
NEGARA DAN PENGGUGAT MENDERITA KERUGIAN

16. Bahwa sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum oleh Tergugat

do
gu sebagaimana telah diuraikan di atas, Negara dan Penggugat telah
menderita kerugian secara materil dan immateril (moril) sebagai berikut :

In
A
- Terjadi kerugian negara akibat pembukaan hutan seluas ± 1.214,608 Ha,
mengacu kepada tata cara perhitungan yang digunakan oleh BPK RI
ah

lik
sebagaimana terungkap dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Dengan
Tujuan Tertentu Semester I Tahun Anggaran (TA) 2009 Nomor :
50/LHP/XVII/09/2009 tanggal 7 September 2009 Atas Kegiatan
am

ub
Manajemen Hutan Terkait Izin Pinjam Pakai, Pelepasan Kawasan dan
Pemanfaatan kawasan Hutan pada Departemen Kehutanan, Pemerintah
ep
Provinsi, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Barito Utara,
k

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Barito Utara, Dinas


ah

R
Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Timur, Dinas Perkebunan

si
Kabupaten Kotawaringin Timur dan Perusahaan -Perusahaan serta

ne
Instansi terkait lainnya di Jakarta dan Kalimantan Tengah halaman 36
ng

yakni dilakukan pendekatan dengan menggunakan potensi rata-rata


kayu pada hutan produksi bekas tebangan berdasarkan Neraca Su mber

do
gu

Daya Hutan Nasional (NSDH) Tahun 2006 yaitu sebesar 84,5 m³/ha.
Dengan memperhitungkan bahwa seluruh kayu berjenis rimba campuran
In
dengan harga per m³ sebesar Rp. 300.000,- maka kerugian Negara
A

adalah sebesar Rp. 30.790.312.800,00 (± 1.214,608 Ha X 84,5 m³/ha X


Rp. 300.000,-) + Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) sebesar Rp.
ah

lik

3.079.031.280,00 (10 % X Rp. 30.790.312.800,00) + Dana Reboisasi


(DR) sebesar USD1.334.246,888 ((± 1.214,608 Ha X 84,5 m³/ha X
m

ub

USD13.00).
- Kerugian materiil yang diderita Penggugat seluruhnya adalah sebesar
ka

ep

Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) dengan perincian:


Bahwa sebelum Obyek Sengketa dibuka, digarap dan ditanami kelapa
ah

sawit oleh Tergugat, diatas Obyek Sengketa terdapat tanaman-tanaman


R

hutan yang berupa hasil hutan dalam bentuk diantaranya akar-akaran


es
M

untuk obat-obatan dan kini tanaman-tanaman tersebut telah musnah


ng

karena diserobot, di rusak, diporak-porandakan, di dozer tanpa ganti rugi


on

Halaman 15 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepeserpun oleh Tergugat hal tersebut terjadi karena Tergugat telah

si
bertindak seolah-olah telah memiliki Hak Atas Tanah berupa HGU
NAMUN sampai saat ini FAKTANYA tidak memiliki Hak Guna Usaha

ne
ng
(HGU), adapun dengan perincian tanaman yang dimusnahkan sebagai
berikut :

do
NO. JENIS TANAMAN BANYAKNYA
gu 1. Akar-akaran untuk obat-obatan ± 100.000 Batang

In
A
Bahwa selaku pemilik sah Obyek Sengketa seperti tersebut diatas
Penggugat sangat dirugikan akibat kehilangan tanaman-tan aman h utan
ah

lik
yang berupa hasil hutan dalam bentuk diantaranya akar-akaran untuk
obat-obatan yang merupakan sumber mata pencaharian Penggugat yang
am

ub
apabila tidak dirusak/ dimusnahkan kini dapat menghasilkan penghasilan
minimal sebesar ± Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) ;
- Kerugian immateriil (moriil) yang diderita Penggugat seluruhnya adalah
ep
k

sebesar Rp. 5.000.000.000.000.000,- (lima ribu triliun rupiah), karena


ah

Penggugat sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia telah


R

si
mendapatkan pelecehan/ penghinaan, kehilangan mata pencaharian
serta Penggugat merasa dipermainkan sedemikian rupa oleh Tergugat

ne
ng

sehingga menyebabkan Penggugat telah mengalami kehilan gan


sebagian besar Hak Atas Tanah milik Penggugat atau setidaknya

do
gu

sebagian besar lahan/ tanah milik Penggugat telah dirampas oleh


Tergugat, selain itu, Penggugat juga menderita kerugian waktu, tenaga
dan pikiran karena telah disibukkan dengan berbagai kegiatan dalam
In
A

rangka upaya untuk memperoleh kembali hak atas tanah milik


Penggugat;
ah

lik

17. Bahwa berdasarkan uraian kerugian yang diderita oleh Penggugat


sebagaimana tersebut di atas, Tergugat wajib dihukum untuk mengganti
m

ub

kerugian negara sebesar Rp. 30.790.312.800,00 (± 1.214,608 Ha X 84,5


m³/ha X Rp. 300.000,-) + Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) sebesar Rp.
ka

ep

3.079.031.280,00 (10 % X Rp. 30.790.312.800,00) + Dana Reboisasi (DR)


sebesar USD1.334.246,888 ((± 1.214,608 Ha X 84,5 m³/ha X USD13.00)
ah

dan Penggugat dengan ini menuntut Tergugat untuk mengganti kerugian


R

yang dialami Penggugat seluruhnya adalah sebesar Rp.


es
M

5.000.005.000.000.000,- (lima ribu triliun lima miliar rupiah)/ kerugian


ng

materiil sebesar ± Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) + kerugian


on

Halaman 16 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
immateril (moril) sebesar Rp. 5.000.000.000.000.000,- (lima ribu triliun

si
rupiah) ;

18. Bahwa sehubungan dengan tuntutan ganti kerugian yang telah

ne
ng
disampaikan oleh Penggugat kepada Tergugat sebagaimana diuraikan di
atas, mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan

do
gu mengadili perkara ini dapat mempertimbangkan ketentuan hukum dan
Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I dibawah ini :

In
A
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata :
“setiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian pada orang
ah

lik
lain mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu
mengganti kerugian tersebut.”
Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata :
am

ub
“Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan
ep
kelalaian atau kurang hati-hatinya.”
k

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I, beru pa Putusan Mahkamah


ah

R
Agung R.I. No. 842 K/Pdt/1986 tanggal 23 Desember 1987, yang kaidah

si
hukumnya berbunyi sebagai berikut :
“Ganti rugi atas tuntutan Perbuatan Melawan Hukum (Pasal 1365 KUHPer)

ne
ng

tidak merinci ganti kerugian seperti yang diatur pembuat undan g-undang
mengenai wanprestasi ;

do
gu

PERMOHONAN SITA JAMINAN

19. Bahwa selanjutnya, oleh karena DIKHAWATIRKAN bahwa Tergugat akan


In
A

melepaskan tanggung jawabnya terhadap Gugatan Penggugat ini dengan


cara mengalihkan dan/ atau menjual harta kekayaannya kepada pihak lain ,
ah

lik

maka ada URGENSINYA Penggugat mohon kepada yang terhormat Ketua


Pengadilan Negeri Kasongan melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang
m

ub

memeriksa dan mengadili perkara a quo, agar sebelum memutus pokok


perkara, berkenan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap
ka

bangunan kantor, mess/ camp dan seluruh kebun kelapa sawit yang telah
ep

tertanam di wilayah Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Ten gah,


Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah yang berada diluar
ah

Obyek Sengketa tetapi yang masih satu hamparan dengan Obyek


es

Sengketa;
M

ng

on

Halaman 17 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UANG PAKSA (Dwangsom)

si
20. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan perkara ini oleh Tergugat
maka Penggugat mohon agar Tergugat dihukum membayar uang paksa

ne
ng
(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
per hari, setiap Tergugat lalai memenuhi isi putusan dalam perkara ini

do
gu terhitung sejak adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap ;

In
MOHON PUTUSAN DALAM PERKARA INI DAPAT DIJALANKAN LEBIH
A
DAHULU WALAUPUN ADA PERLAWANAN, BANDING, ATAUPUN KASASI
ah

lik
21. Bahwa karena gugatan dalam perkara ini didasarkan kepada bukti-bukti
yang otentik dan memiliki nilai pembuktian yang kuat maka Penggugat
mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili perkara ini agar
am

ub
dalam Putusan nanti berkenan menyatakan bahwa Putusan dalam perkara
ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada perlawanan, Banding,
ep
ataupun Kasasi ;
k

BIAYA PERKARA
ah

si
22. Bahwa dalam hal Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini mengabulkan Gugatan Penggugat, maka sudah sepatutnya,

ne
ng

Tergugat sebagai pihak yang kalah, dihukum untuk membayar seluruh


biaya perkara yang timbul dalam pemeriksaan perkara ini ;

do
gu

MAKA OLEH KARENANYA :


In
Berdasarkan uraian yuridis tersebut di atas, dengan ini Penggugat mohon
A

kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Kasongan melalui Yang


Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar berken an
ah

lik

untuk menerima, memeriksa dan akhirnya memutuskan sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


m

ub

2. Menyatakan sah menurut hukum bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat;


ka

ep

3. Menyatakan dalam hukum bahwa Penggugat adalah pemilik sebidang


Tanah Adat Dayak dengan status tanah adat milik bersama dalam bentuk
ah

satu hamparan seluas ± 3.833 Ha, yang terletak di wilayah Desa Mirah
es

Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi


M

ng

Kalimantan Tengah yang diperkuat dengan adanya Surat Keterangan


on

Halaman 18 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanah Adat (SKT-ADAT) Nomor : 54/SKT-A/DKA-KT/X/2019, tanggal 24

si
Oktober 2019 yang diterbitkan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan
Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, dan ditandatangani pula oleh Ketua

ne
ng
RT. 02 Desa Mirah Kalanaman, Mantir Adat Desa Mirah Kalanaman,
Kepala Desa Desa Mirah Kalanaman yang dihubungkan dengan Surat

do
Keterangan Kelompok Tani Masyarakat Nomor : 12/SKT/I/Pem.2010,
gu bertanggal 21 Januari 2010, Surat Kuasa Pengelolaan Tanah Kelompok,
Surat Penyerahan Legalitas Tanah dan Kelompok serta Surat Pernyataan

In
A
Peleburan Kelompok masing-masing bertanggal 5 Juni 2015 yang sebagian
atau seluas ± 1.214,608 Ha berada di wilayah Desa Mirah Kalanaman telah
ah

lik
digusur, digarap dan ditanami Kelapa Sawit oleh pihak Tergugat dengan 25
(dua puluh lima) titik koordinat batas dan keterangan letak serta batas-
batas sebagai berikut :
am

ub
KETERANGAN TITIK KOORDINAT
INDEKS TITIK KOORDINAT
ep
k

L.1. S1ᵒ42’46.3” E112ᵒ58’54.4”


ah

L.2. S1ᵒ42’51.4” E112ᵒ59’29.4”


R

si
L.3. S1ᵒ43’00.9” E113ᵒ00’02.0”

ne
ng

L.4. S1ᵒ43’14.7” E113ᵒ00’01.9”

L.5. S1ᵒ43’18.8” E113ᵒ00’33.7”

do
gu

L.6. S1ᵒ43’42.0” E113ᵒ00’34.8”


In
S1ᵒ43’42.9” E113ᵒ01’05.6”
A

L.7.

L.8. S1ᵒ44’06.9” E113ᵒ01’05.5”


ah

lik

L.9. S1ᵒ44’09.2” E113ᵒ01’37.8”


m

ub

L.10. S1ᵒ44’26.1” E113ᵒ01’38.0”

L.11. S1ᵒ44’29.7” E113ᵒ02’09.8”


ka

ep

L.12. S1ᵒ45’25.1” E113ᵒ02’09.2”


ah

L.13. S1ᵒ45’26.2” E113ᵒ02’15.2”


R

es

L.14. S1ᵒ45’39.4” E113ᵒ02’17.1”


M

ng

on

Halaman 19 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
L.15. S1ᵒ45’36.6” E113ᵒ02’08.8”

si
L.16. S1ᵒ45’57.8” E113ᵒ02’08.0”

ne
ng
L.17. S1ᵒ46’00.3” E113ᵒ01’34.6”

L.18. S1ᵒ46’43.5” E113ᵒ00’25.8”

do
gu L.19. S1ᵒ46’43.9” E113ᵒ00’08.6”

S1ᵒ46’43.6” E112ᵒ59’53.5”

In
L.20.
A
L.21. S1ᵒ46’43.3” E112ᵒ59’36.6”
ah

lik
L.22. S1ᵒ46’42.9” E112ᵒ59’19.4”

L.23. S1ᵒ43’37.7” E112ᵒ58’43.8”


am

ub
L.24. ep S1ᵒ43’14.6” E112ᵒ59’28.7”

S1ᵒ42’54.1” E112ᵒ58’54.5”
k

L.25.
ah

si
Letak Tanah Adat :
- Pada Jalan / : Jalan Inhutani Areal Wilayah Administrasi Desa

ne
ng

Sungai Mirah Kalanaman di Sungai Mirah Luai


- Kedamangan : Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah

do
gu

- Kecamatan/Kab. : Kecamatan Katingan Tengah/ Katingan


- Provinsi : Provinsi Kalimantan Tengah
Batas-Batas Fisik Tanah Adat :
In
A

- Utara : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman


- Timur : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman
ah

lik

- Selatan : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman


- Barat : Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Desa
m

ub

Tumbang Koling)
4. Menyatakan dalam hukum bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan
ka

Melawan Hukum eks. Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


ep

dan kemudian menghukum Tergugat agar menyerahkan lokasi Obyek


ah

Sengketa kepada Penggugat segera setelah putusan ini diucapkan atau


R

berkekuatan hukum tetap secara seketika dan sekaligus serta tanpa syarat
es

apapun kapan perlu dengan bantuan aparat keamanan dan pejabat terkait ;
M

ng

on

Halaman 20 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi berupa uang tunai

si
kepada negara sebesar Rp. 30.790.312.800,00 (± 1.214,608 Ha X 84,5
m³/ha X Rp. 300.000,-) + Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) sebesar Rp.

ne
ng
3.079.031.280,00 (10 % X Rp. 30.790.312.800,00) + Dana Reboisasi (DR)
sebesar USD1.334.246,888 ((± 1.214,608 Ha X 84,5 m³/ha X USD13.00)

do
dan menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi berupa uang tunai
gu kepada Penggugat yang seluruhnya adalah sebesar Rp.
5.000.005.000.000.000,- (lima ribu triliun lima miliar ru piah)/ kerugian

In
A
materiil sebesar ± Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) + kerugian
immateril (moril) sebesar Rp. 5.000.000.000.000.000,- (lima ribu triliun
ah

lik
rupiah) ;

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan dalam perkara ini ;


am

ub
7. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) kepada
Penggugat sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per hari, setiap
ep
Tergugat lalai memenuhi isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak
k

adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ;


ah

R
8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu

si
walaupun ada perlawanan, Banding, ataupun Kasasi ;

ne
9. Menghukum Tergugat membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ng

a quo ;
Atau

do
gu

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kasongan berpendapat


lain, maka Penggugat mohon Putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
In
Ketuhanan Yang Maha Esa (Ex aequo et bono).
A

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk


Para Penggugat hadir dan menghadap sendiri dipersidangan sedangkan
ah

lik

Tergugat hadir Kuasanya tersebut;


m

ub

Menimbang, bahwa Pengadilan telah mengupayakan perdamaian


diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan
ka

Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan


ep

dengan menunjuk Afrian Faryandi, S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri


Kasongan, sebagai Mediator;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 8 Juli 2020,


es
M

upaya perdamaian tersebut tidak berhasil dan persidangan dilanju tkan dengan
ng

pembacaan gugatan;
on

Halaman 21 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah dibacakan gugatan tersebut Para

si
Penggugat menyatakan akan memperbaiki gugatan dengan perbaikan sebagai
berikut:

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Penggugat tidak
mencantumkan lagi atau menghapus nama-nama Kuasanya didalam

do
gu gugatannya sebagaimana dicantumkan sebelumnya pada halaman 18-19;

Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, Kuasa

In
A
Tergugat telah memberikan Jawabannya secara tertulis yang pada pokoknya
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
ah

lik
DALAM EKSEPSI
A. EKSEPSI TENTANG KOMPETENSI
am

ub
1. Bahwa Gugatan Penggugat seharusnya didaftarkan dan diperiksa di
Pengadilan Tata Usaha Negara karena dalam gugatan Penggugat pada
Petitum poin 3 yang menyebutkan “... Menyatakan dalam hukum bahwa
ep
k

Penggugat adalah pemilik sebidang Tanah Adat Dayak dengan status


ah

tanah adat milik bersama... dst “


R

si
Bahwa selanjutnya lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat
adalah lahan yang telah memiliki legalitas berupa Izin Lokasi

ne
ng

No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas 11.000 ha, Izin usaha

Perkebunan (IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005. tanggal 28

do
gu

November 2005, luas 11.000 Ha dan Sertipikat Hak Guna Usaha

(HGU) Nomor : 00090 tanggal 01 Juli 2016, atas nama PT. Nabatindo
Karya Utama, terletak di Desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga
In
A

Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur yang diterbitkan oleh Badan


Pertanahan Nasional Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan demikian
ah

lik

maka apabila Penggugat menjadikannya sebagai obyek sengketa dan


mengakui milik Penggugat maka sudah seharusnya sengketa ini
m

ub

diperiksa melalui Pengadilan Tata Usaha Negara karena terkait dengan


Izin Lokasi dan Izin Usaha Perkebunan dan Sertipikat Hak Guna usaha
ka

dimana produk hukum dari ketiga perizinan tersebut adalah Produk yan g
ep

diterbitkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara oleh karenannya maka


ah

Pengadilan Tata Usaha Negara adalah yang berwenang memeriksa dan


R

mengadili perkara A qou, selanjutnya disisi hukum yang lain bahwa hal
es

tersebut berdampak atau berakibat terjadi keranguan hukum halmana


M

ng

dalam sebuah lahan ada hak Adat dengan dasar Surat Keterangan
on

Halaman 22 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanah Adat (SKTA) namun disisi yang lain obyek yang dijadikan

si
sengketa adalah lahan yang berada dalam Izin Lokasi, Izin Usaha
Perkebunan dan Sertipikat Hak Guna Usaha, dan fakta hukumnya

ne
ng
ketika Tergugat mengurus Ijin Lokasi, Ijin Usaha Perkebunan dan
Sertipikat Hak Guna Usaha tentunya banyak proses dan prosedur yang

do
dilalui dan salah satunya adalah melalui proses kadastral dan apabil a
gu ternyata dalam areal lahan yang di mohonkan tersebut terdapat lahan
masyarakat maka Pemohon wajib menyelesaikan atau membebaskan

In
A
dangan yang bersangkutan, tetapi obyek yang dijadikan sengketa oleh
Penggugat ini pada saat mengurus Ijin Lokasi, Ijin Usaha Perkebunan
ah

lik
dan proses kadastral tidak pernah ada masalah artinya pada saat obyek
sengketa diproses legalitasnya adalah sudah clear and clean oleh
karenanya maka sudah tepat dan benar apabila perkara A qou diperiksa
am

ub
di Pengadilan Tata Usaha Negara karena telah diterbitkannya Izin
Lokasi, Izin Usaha Perkebunan dan Sertipikat Hak Guna Usaha ( HGU);
ep
k

2. Bahwa Izin Lokasi, Izin Usaha Perkebunan dan Sertipikat Hak Gu na


ah

Usaha tersebut adalah produk Keputusan Tata Usaha Negara yang


R

si
dikeluarkan Pejabat Tata Usaha Negara dengan demikian maka
Pengadilan Negeri Kasongan tidak berwenang memeriksa dan mengadili

ne
ng

perkara a qou ;
3. Bahwa berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1986 Tentang

do
Peradilan Tata Usaha Jo. Undang-undang No. 9 tahun 2004 Tentang
gu

Perubahan atas Undang-undang No 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara Jo. Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang
In
A

Perubahan kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara Pengadilan Negeri Kasongan tidak berwenang untuk
ah

lik

memeriksa dan mengadili perkara a quo,

4. Bahwa Pengadilan Negeri Kasongan tidak berwenang memeriksa,


m

ub

mengadili dan memberikan putusan terhadap gugatan Penggugat dalam


perkara a qua sesuai dengan ketentuan Pasal 134 HIR/RIB yang
ka

mengatur hal tentang ketidak-wenangan Hakim sebagai berikut : “Jika


ep

sengketa itu adalah mengenai suatu hak yang tidak termasuk wewenang
ah

Pengadilan Negeri, maka dalam semua tingkatan pemeriksaan dapat


R

diajukan tuntutan agar Hakim menyatakan dirinya tidak berwenang,


es
M

malahan Hakim itu sendiri berkewajiban karena jabatannya m enyatakan


ng

dirinya tidak berwenang “;


on

Halaman 23 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Karena eksepsi ini terkait dengan kewenangan Absolut maka

si
mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim berkenan memutuskan
perkara A qou dengan Putusan Sela.

ne
ng
6. Bahwa selanjutnya masih terkait tentang kompetensi maka apabila
Tergugat melihat dari segi perizinan yang telah diterbitkan untuk dan

do
gu atas nama Tergugat maka nyata pula Pengadilan Negeri Kasongan tidak
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara A qou hal mana

In
terkait dengan Kompetensi relatif berkaitan dengan wilayah hukum dari
A
suatu pengadilan dalam satu lingkungan peradilan yang sama, hal ini
sebagaimana diatur dalam Pasal 118 Herziene Inlandsch Reglement
ah

lik
(HIR) / Pasal 142 Rechtreglement voor de Buitengewesten (RBG).

Secara umum, untuk gugatan perdata, pengajuan gugatan didasarkan


am

ub
pada asas Actor Sequitur Forum Rei. Asas tersebut diatur dalam Pasal
118 ayat (1) HIR/ Pasal 142 RBG yang menentukan bahwa yang
ep
berwenang mengadili suatu perkara adalah Pengadilan Negeri tempat
k

tinggal Tergugat.
ah

si
Bahwa tempat tinggal dan kedudukan hukum dari TERGUGAT berada di
wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur sehingga sudah seharusnya

ne
ng

berdasarkan Pasal 118 ayat (1) / Pasal 142 RBG Pengadilan Negeri
Kasongan menyatakan dirinya tidak berwenan g untuk memeriksa dan

do
mengadili perkara A qou.
gu

Bahwa Tergugat mendapat izin lokasi dan Izin Usaha Perkebunan dari
Bupati Kotawaringin Timur dan Sertipikat Hak Guna Usaha yang
In
A

diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kotawaringin Timur, sehingga hal ini


membuktikan jika obyek sengketa masuk dalam wilayah hukum
ah

lik

Kabupaten Kotawaringin Timur. Adapun perizinan yang telah diterbitkan


kepada Tergugat oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan
m

ub

Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur adalah sebagai


berikut :
ka

a. Izin Lokasi No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas 11.000 ha


ep

b. Izin usaha Perkebunan ( IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005.


ah

tanggal 28 November 2005, luas 11.000 ha


R

c. Sertipikat Hak Guna Usaha No. 00090 tanggal 01 Juli 2016


es
M

ng

on

Halaman 24 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B. EKSEPSI TENTANG GUGATAN KABUR (OBSCUUR LIBEL)

si
1. Bahwa gugatan Penggugat Obscuur Libel adalah karena ketidakjelasan
obyek sengketa dalam gugatan, dimana letak atau batas dari obyek

ne
ng
sengketa tidak jelas ;

2. Bahwa yang dijadikan Penggugat sebagai obyek sengketa sebagaimana

do
gu dalam surat gugatan yang menyatakan letak tanah yaitu :
- Pada jalan/ sungai : Jalan Inhutani Areal Wilayah Adminitrasi

In
Desa Mirah Kalanaman di sungai Mirah
A
Luai
- Kedamangan : Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan
ah

lik
Tengah
- Kecamatan/ kab : Kecamatan Katingan Tegah/ Katingan
am

ub
- Provinsi : Kalimantan Tengah

Batas batas Fisik Tanah Adat :


ep
k

- Utara : Wilayah Administrasi Desa Mirah


ah

Kalamaman
R

si
- Timur : Wilayah Administrasi Desa Mirah
Kalanaman

ne
ng

- Selatan : Wilayah Administrasi Desa Mirah


Kalamaman

do
gu

- Barat : Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur


(Desa Tumbang Koling)
In
A

Bahwa terhadap titik kordinat yang dimaksud Penggugat perlu di


pertanyakan karena Tergugat meyakini dalam Surat Keterangan Tanah
ah

Adat (SKTA) nomor 54/SKT-A/DKA-KT/X/2019 tanggal 24 Oktober 2019


lik

tentunya tidak ada titik kordinat, dengan demikian maka apa yang
didalilkan terkait dengan obyek sengketa yang dimaksud Penggugat
m

ub

adalah sangat tidak jelas, hal mana nyata didalam obyek yang dijadikan
obyek sengketa oleh Penggugat adalah berada dalam kawasan
ka

ep

perizinan dan dalam kawasan HGU Tergugat, dengan demikian maka


gugatan Penggugat terkait dengan letak obyek sengketa adalah Kabur
ah

(Obscuur Libel) ;
R

es

3. Bahwa masih terkait dengan legalitas sebagai alas hak Penggugat


M

ng

megajukan gugatan yaitu Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA) nomor


on

Halaman 25 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
54/SKT-A/DKA-KT/X/2019 tanggal 24 Oktober 2019 A qou adalah kabur

si
dan tidak jelas halmana pada tahun 2015 Penggugat pernah melaku kan
klaim dan pada saat itu Penggugat menunjukan alas haknya berupa

ne
ng
SKTA yang diterbitkan pada tahu n 2015 namun tidak ditanggapi oleh
Tergugat, karena tidak ditanggapi maka Penggugat melakukan klaim lagi

do
dan tetap dengan alas hak SKTA tahun 2015 dan baru pada tahun 2017
gu klaim Penggugat ditanggapi oleh Tergugat yang selanjutnya dilakukan
pertemuan dan pada saat itu Penggugat didampingi oleh Tim Advokasi

In
A
Kelompok Tani Dayak Misik Kabupaten Katingan halmana sesuai
dengan bukti hasil rapat pada tanggal 29 Maret 2017 dan dalam berita
ah

lik
acara hasil rapat tersebut ditandatangai oleh masing masing pihak dan
dari Penggugat ditandatagani oleh Murnee selaku Ketua Kelompok Tan i
Dayak Misik, dalam klausul berita acara pertemuan tersebut terdapat
am

ub
klausul pada poin 4 yang mendesak dan memberikan batas waktu serta
ingin melakukan Pemortalan, karena Penggugat tidak puas maka
ep
disampaikan kembali surat dengan Nomor : 28/KTDM-MK/IX/2018
k

tanggal 10 September 2018 dalam surat tersebut pada intinya


ah

R
Penggugat ingin memasang Hinting Pali (Police Line Dayak), mendirikan

si
Posko, menghentikan kegiatan dll yang intinya surat tersebut cukup

ne
keras dan sangat berdampak buruk bagi Tergugat dan SKTA yang
ng

digunakan sebagai dasar klaim adalah masih SKTA yang diterbitkan


pada tahun 2015 yang ditandatangani oleh sdr. Nikolaus Nika, oleh

do
gu

karenanya maka Tergugat meminta Perlindungan Hukum Adat dan


meminta kejelasan tentang SKTA tahun 2015 tersebut Kepada Dewan
In
A

Adat Dayak (DAD) Kabupaten Katingan melalui surat Nomor 006/


NKU/IX/2018 tanggal 03 September 2018 dan selanjutnya surat
permohonan Tergugat tersebut ditanggapi dan dibalas oleh DAD Kab.
ah

lik

Katingan dengan surat Nomor: 122/DAD-KAT/IX/ 2018 Perihal


Klarifikasi atas diterbitkanya SKTA oleh Saudara Nikolaus Nika dengan
m

ub

penjelasan yang intinya pada point 2 halaman 2 mengaskan bahwa


Saudara Nikolaus Nika pada saat menandatangani SKT-A tersebut (
ka

ep

tanggal 30 mei 2015) sudah bukan lagi sebagai Damang Kepala Adat
Kecamatan Katingan Tengah dengan bukti SKTA dan Daftar nama nama
ah

anggota yang disertai nomor Register dan dalam hal ini sebagai bukti
R

hukum adalah SKTA atas Nama RABEKA Nomor 1371/ DKA/SKT-


es
M

A/V/2015. Dan terakhir Penggugat melakukan klaim serta memasang


ng

Hinting pada bulan September 2019 dan aktivitas perkebunan sempat


on

Halaman 26 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhenti beberapa hari sehingga berdampak kepada kerugian bagi

si
Tergugat dan setelah itu barulah gugatan Penggugat masuk Ke
Pengadilan.

ne
ng
Bahwa fakta hukum tersebut diatas yang terkait dengan legalitas alas
hak yang dijadikan sebagai dasar Penggugat melakukan Gugatan

do
gu adalah hal yang menjadi perhatian dan pertanyaan besar bagi Tergugat
mengingat jauh sebelumnya yaitu sejak tahun 2015 Pen ggugat telah

In
A
menunjukan SKTA yang diterbitkan pada tahun 2015 dan sesuai dengan
daftar Anggota dalam Register SKTA dalam hal ini ditandatangani oleh
Damang yang sudah tidak menjabat lagi sesuai fakta hukum penjelasan
ah

lik
tersebut diatas. Selanjutnya yang mengherankan dalam surat gugatan,
Penggugat menggunakan SKTA yang terbit pada tahun 2019, hal ini
am

ub
sungguh menunjukan bahwa telah terjadi ketidak jelasan terkait den gan
alas hak ( SKTA) artinya terdapat 2 ( dua) Produk SKTA Kelompok Tani
ep
Dayak Misik Mirah Kalanaman. Oleh karenanya maka Tergugat
k

mengatakan bahwa telah terjadi kekaburan terkait obyek yang dijadikan


ah

sengketa oleh Penggugat. Dengan demikain maka sudah tepat dan


R

si
beralasan hukum untuk mengatakan gugatan Penggugat Kabur
(Obscuur Libel );

ne
ng

4. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan MA RI No. 565 k/Sip/1973,


tgl. 21 Agustus 1974, “ Kalau obyek gugatan tidak jelas, maka gugatan

do
gu

tidak dapat diterima”, dan Putusan MA RI No. 1149 k/Sip/1979, tgl. 17


April 1979, “Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan
In
A

tidak dapat diterima ;

5. Bahwa berdasarkan hal tersebut dan dengan adanya ketidak jelasan


ah

lik

terhadap Obyek sengketa maka gugatan Penggugat harus dinyatakan


tidak dapat diterima .
m

ub

C. EKSEPSI ERROR IN PERSONA


ka

1. Bahwa berdasarkan pendapat ahli hukum M. Yahya Harahap, SH tidak


ep

lengkapnya pihak-pihak dalam suatu perkara merupakan salah satu


ah

bentuk Error in persona yang disebut Plurium Litis Konsorsium atau


R

gugatan yang diajukan kurang pihak;


es

2. Bahwa Tergugat tidak pada tempatnya untuk mempertanggungjawabkan


M

ng

gugatan Penggugat oleh karena Tergugat tidak pernah mendapatkan


on

Halaman 27 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau memperoleh lahan dari Penggugat tetapi Tergugat mendapatkan

si
atau memperoleh melalui proses yang benar;

ne
ng
D. EKSEPSI KURANG PIHAK

1. Bahwa perolehan lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Pen ggu gat

do
gu adalah dalam wilayah atau areal yang telah di lakukan Ganti Rugi Tanam
Tumbuh dengan sebagian Pihak warga masyarakat khususnya warga

In
A
masyarakat Desa Tumbang Koling Kabupaten Kotim, oleh karena itu
sudah seharusnya dijadikan sebagai pihak dalam Perkara A qou;
ah

lik
Bahwa dengan tidak ditariknya masyarakat setempat sebagai pihak
maka gugatan Penggugat menjadi kurang pihak, sedangkan dalam
am

ub
gugatan yang kurang pihak , Mahkamah Agung Republik Indonesia telah
mengeluarkan yurisprudensi tetap yang isinya menyatakan bahwa
gugatan seperti itu harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvakelijk
ep
k

verklaard) ;
ah

R
2. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dimaksud

si
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 151 K/Sip/1972

ne
ng

tanggal 13 Mei 1975, Putusan No. 938 K/Sip/1971 tanggal 4 Oktober


1972, putusan No. 1078 K/Sip/1972 tanggal 11 Nopember 1975,
Putusan No. 427 K/Sip/1973 tanggal 9 Desember 1975, Putusan No.

do
gu

2438 K/Sip/1980 tanggal 23 Maret 1982, Putusan No. 400/Pdt/1984


tanggal 11 Juni 1985 ;
In
A

3. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka kekurangan formil ini menjadikan


gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;
ah

lik

E. EKSEPSI CHICANEUS PROCESS

Eksepsi chicaneus process(chicaneus process exceptie, eksepsi yang


m

ub

manyatakan proses apus-apusan), contoh gugatan yang tidak didukung


oleh fakta atau peristiwa. Termasuk di dalam pengertian chicaneus process
ka

ep

adalah gugatan yang diajukan tanpa adanya sengketa yang melandasi


gugatan tersebut. Kalau eksepsi benar dan diterima oleh hakim, maka
ah

gugatan diputus ditolak (weigeren), dan penggugat tidak dapat mengajukan


R

es

gugatan baru.
M

ng

on

Halaman 28 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa perkara a quo gugatan Penggugat telah tidak didukung oleh fakta

si
/peristiwa adalah dikarenakan :

ne
Bahwa lahan yang dijadikan objek sengketa oleh Penggugat selu as 3.833

ng
Ha berada dalam Izin Lokasi, Izin Usaha Perkebunan dan Hak Guna Usaha
Tergugat dimana sejak tahun 2005 faktanya tidak dalam keadaan

do
gu sengketa, barulah sekitar tahun 2020 objek tersebut digugat oleh
Penggugat;

In
A
Bahwa tidak ada hubungan hukum Penggugat dengan objek sengketa,
Bahwa dari dalil eksepsi mengenai Eksepsi chicaneus process (chicaneus
ah

lik
process exceptie, eksepsi dikarenakan gugatan penggugat tidak didukung
oleh fakta atau peristiwa. maka gugatan Penggugat haruslah diputus ditolak
am

ub
(weigeren).

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Tergugat mohon kepada Yang


ep
k

Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan
memutuskan, menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
ah

R
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima

si
(NietVankelijkVerklaar).

ne
ng

F. EKSEPSI TENTANG SURAT KUASA

do
1. Bahwa gugatan penggugat masuk dan didaftarkan melalui Pengadilan
gu

Negeri Kasongan tertanggal 8 Mei 2020 yang ditandatangi oleh Kuasa


Penggugat IWANTO dkk sebagaimana dalam surat gugatan tertulis surat
In
A

kuasa tanggal 3 Mei 2020 dan sebagai pemberi kuasa adalah MURNEE
dkk.
ah

lik

Bahwa pada saat sidang pertama Yang Mulia Majelis Hakim telah
memeriksa masing masing legalitas Para Pihak, dan nyata pada saat itu
m

ub

para kuasa Penggugat tidak hadir dalam persidangan sebagai pihak,


justru yang hadir sebagai pihak adalah Prin sipal Penggugat secara
ka

ep

langsung dengan demikian maka legalitas yang diperiksa hanyalah


Prinsipal Penggugat sementara legalitas dari Penerima kuasa Iwanto
ah

dkk dalam hal ini termasuk legalitas surat kuasa selaku Penerima Kuasa
R

tidak diperiksa dan/ atau bukan sebagai pihak dalam Persidangan,


es
M

padahal yang menandatangani surat gugatan adalah Penerima kuasa,


ng

dengan demikian maka Tergugat menyatakan bahwa telah terjadi cacat


on

Halaman 29 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
formil atas surat gugatan Penggugat karena dalam persidangan para

si
penerima kuasa tidak sebagai pihak dalam persidangan.

ne
Bahwa karena tidak dikonfirmasi legalitas dan tidak hadir dalam

ng
persidangan sebagai pihak maka surat gugatan Pengggat adalah cacat
hukum dan tidak memiliki daya laku hukum, dengan demikian maka

do
gu surat gugatan Penggugat
Pdt.G/2020/PN.Ksn yang ditanda tangani kuasa Penggugat Iwanto dkk
dengan perkara Nomor:10/

In
A
adalah cacat formal A qou Secara hukum terkait dengan surat kuasa
adalah sebagaimana telah diatur dalam Pasal 123 HIR, Pasal 1795
KUHPerdata;
ah

lik
Bahwa atas kekeliruan hukum tersebut diatas maka sudah seharusnya
am

ub
gugatan penggugat dinyatakan cacat formal dan tidak dapat diterima dan
juga harus ditolak. ep
DALAM POKOK PERKARA
k

1. Bahwa apa yang telah dikemukakan oleh Tergugat dalam eksepsi juga
ah

merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari pokok perkara ;


R

si
2. Bahwa Tergugat menolak dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat,

ne
ng

kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat ;

3. Bahwa agar suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai suatu perbu atan

do
gu

melawan hukum, maka harus memenuhi unsur-unsur perbuatan sebagai


berikut:
a. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku
In
A

b. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain


c. Bertentangan dengan kesusilaan
ah

lik

d. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian ;

4. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka Tergugat didalam melakukan


m

ub

aktivitas di dalam obyek sengketa bukan merupakan Perbuatan Melawan


Hukum karena :
ka

ep

a. Tergugat dalam mendapatkan pelepasan hak dari masyarakat dan telah


memenuhi kewajiban yang diatur dalam undang-undang
ah

b. Tergugat mendapatkan pelepasan Hak dari pihak-pihak yang


R

mempunyai hak atas areal Obyek Sengketa


es
M

c. Bahwa Tergugat didalam melakukan pen erimaan pelepasan hak tidak


ng

pernah merugikan pihak-pihak yang melepaskan obyek sengketa, dan


on

Halaman 30 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Tergugat didalam memperoleh maupun melakukan aktivitas di Obyek

si
Sengketa tidak bertentangan dengan kesusilaan ;
Sehingga dalil dari Penggugat yang menyatakan perbuatan Tergugat

ne
ng
merupakan Perbuatan Melawan Hukum haruslah ditolak, karena didalam
memperoleh pelepasan hak obyek sengketa, Tergugat memperoleh

do
sebagian lahan dari pemilik yang sah dan mempunyai hak atas areal yang
gu dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat ;

In
5. Bahwa lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat adalah lahan
A
yang berada dalam wilayah yang telah di Ganti Rugi Tanam Tumbuh (
GRTT ) dan juga diperoleh dengan cara Take Over serta telah dijadikan
ah

lik
kebun kelapa sawit baik untuk kebun inti maupun kebun plasma;

6. Bahwa lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat adalah masuk
am

ub
dalam kawasan perizinan Tergugat, adapun perizinan tersebut adalah :
a. Izin Lokasi No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas 11.000 ha
ep
k

b. Izin usaha Perkebunan ( IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005. tanggal


28 November 2005, luas 11.000 ha
ah

si
7. Bahwa lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat adalah
berada didalam kawasan yang telah memiliki Hak Guna Usaha ( HGU) atas

ne
ng

nama PT. Nabatindo Karya Utama dengan Nomor : 00090 tanggal 01 Juli
2016 terletak di Desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hu lu,

do
gu

Kabupaten Kotawaringin Timur yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan


Nasional Kabupaten Kotawaringin Timur ;
In
A

8. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka untuk pembuktian yang kuat


mengenai kepemilikan atas tanah hanya dapat dibuktikan oleh adanya
ah

lik

sertipikat tanah sebagai surat tanda bukti hak atas tanah .


Hal ini ditegaskan dalam Pasal 32 PP 24/1997 yang berbunyi:
(1).Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
m

ub

pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat
ka

di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai


ep

dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang
bersangkutan.
ah

(2).Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara
es

sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah
M

tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak
ng

on

Halaman 31 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi

si
menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun
sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara

ne
ng
tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan
mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.

do
gu 9. Bahwa menanggapi gugatan penggugat pada poin 1a, ab,1c, 1d,1e adalah

In
A
sebagi berikut :
a. Legalitas yang dijadikan dasar oleh Penggugat adalah bukan berupa
surat kepemilikan atau bukan legalitas hak keperdataan dalam
ah

lik
peguasaan tanah atau lahan,
b. Surat keputusan Gubernur tanggal 11 Desember 2015 adalah perlu
am

ub
ditindak lanjuti dengan legalitas kepemilikan yang sah
c. Surat Gubernur Nomor :188.44/190/2016 tanggal 24 Maret 2016
ep
tentang penegasan lahan kelola Kelompok tani dayak misik adalah
k

surat yang perlu ditindak lanjuti dengan bukti bukti kepemilikan,


ah

bukan mendaku atau menggambil lahan yang telah mendapat


R

si
legalitas hukum yang sah.
Bahwa selanjutnya terkait dengan surat Gubernur A qou maka perlu

ne
ng

memperhatikan Berita Acara Rapat Permasalahan PT. Nabatindo


Karya Utama (NKU) di Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten

do
gu

Kotawaringin Timur dimana telah dilakukan Rapat dengan


Pemerintah Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur
yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Ten gah, pada
In
A

tanggal 17 juni 2020 dan juga berdasarkan surat dari Gubernur


Kalimantan Tengah Nomor : 100/100/1.2/PEM tanggal 10 Juli 2020
ah

lik

ditandatangani oleh Sekretaris Provinsi Kalimantan Tengah yang


ditujukan kepada Corporte Affair Kalteng PT. Nabatindo Karya
m

ub

Utama dengan inti hasil rapat dan inti isi surat yang sebagai berikut :
1. Rapat dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda
ka

Kalimantan Tengah
ep

2. Hasil pertemuan antara Kabupaten Kotawaringin Timur dan


ah

Pemerintah Kabupaten Katingan bersepakat bahwa tata batas


R

antara Kabupaten Kotawaringin dengan Kabupaten Katingan


es

tetap berpedoman kepada Pemendagri Nomor 35 tahu n 2017


M

ng

on

Halaman 32 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Kepemilikan PT. Nabatindo Karya Utama (NKU) sah secara

si
Hukum dan PT. NKU telah membangun kebun plasma di Desa
Tumbang Koling Kabupaten Kotawaringin Timur seluas 950

ne
ng
ha. PT.NKU bersedia bemitra dengan Masyarakat Mirah
Kalanaman Kabupaten Katingan dengan bentuk kemitraan sesuai

do
ketentuan dan peraturan perundang-undang yang berlaku;
gu 4. Perlu dikaji dan dicermati lebih lanjut terhadap Surat Keputusan
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44/190/2016 Tentang

In
A
Penegasan lahan Kelola Kelompok Tani Dayak Misik Propinsi
Kalimantan Tengah,agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan
ah

lik
pribadi dan kelompok tertentu.
5. Kewenangan penyelesaian tata batas antar Kabupaten menjadi
am

ub
menyertainya;
6. Bahwa sengketa antara PT.NKU dengan Kelompok Tani Dayak
Misik Desa Mirah Kalanaman Kabupaten Katingan sudah
ep
k

berproses di pengadilan.
Bahwa apabila mengacu terhadap berita acara dan surat
ah

R
Gubernur tersebut maka nyata dan jelas bahwa poin 3 dan 4

si
telah memberikan keterangan dan kejelasan tentang obyek

ne
ng

sengketa dan hal yang menjadi dalil gugatan Penggugat.


d. Surat keputusan Kepala Desa Mirah Kalanaman Nomor
470/307/SK/PEM/DS – MK/2019, tanggal 7 Oktober 2019 tentang

do
gu

penegasan lahan kelola kelompok tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman, kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan ,
In
A

Provinsi Kalimantan Tengah adalah bukan sebagai dasar yan g ku at


sebagai bukti kepemilikan yang kuat karena menurut Tergugat
ah

sangat jelas bahwa lahan yang dimaksud Penggugat adalah masuk


lik

dalam kawasan Perizinan dan HGU Tergugat ;


e. Kemudian surat Kepala Desa Mirah Kalanaman yang ditujuan
m

ub

kepeda Presiden adalah nyata bukan sebagai dasar atau bukti


Kepemilikan.
ka

ep

10. Bahwa dengan legalitas yang dimiliki Penggugat sudah tentu secara hukum
ah

sudah sah dan benar dan dengan demikian maka sudah seharusnya
R

berada telah ada naungan hukum untuk melindunginya hal ini sebagaimana
es

Undang undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal pasal 14


M

ng

huruf (a) yang menyebutkan Setiap penanaman modal berhak mendapat :


on

Halaman 33 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Kepastian Hak, hukum dan perlindungan;

si
b. Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;
c. hak pelayanan; dan

ne
ng
d. berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.

do
gu Bahwa apabila menelaah dari Undang –undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal maka hal ini sangat sesuai dengan pesan dari

In
A
Pemerintah yang menyatakan tidak ada lagi hambatan -hambatan investasi
karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan.
ah

lik
11. Bahwa menanggapi poin 2 gugatan penggugat maka dalam hal ini
Tergugat mendalilkan lahan yang dijadikan obyek sengketa seluas 3.833
am

ub
Ha sesuai surat SKTA Nomor 54/SKT-A/DKA-KT/X/2019 tanggal 24
Oktober 2019 dan dihubungkan dengan titik kordinat yang dimaksud
Penggugat adalah hal yang perlu ditinjau kembali, karena Tergugat san gat
ep
k

meyakini dalam SKTA yang diterbitkan tidak ada titik kordinatnya, dengan
ah

demikian maka letak lahan yang dijadikan obyek sengketa adalah sangat
R

si
tidak jelas, dan akibatnya merambah kepada lahan Tergugat yang telah
memiliki legalitas berupa HGU disertai Perizinan yang lengkap dan sah

ne
ng

menurut hukum ;

12. Bahwa masih terkait dengan legalitas sebagai alas hak Penggugat

do
gu

megajukan Gugatan yaitu Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA) nomor


54/SKT-A/DKA-KT/X/2019 tanggal 24 Oktober 2019 A qou adalah kabur
In
A

dan tidak jelas halmana pada tahun 2015 Penggugat pernah melakukan
klaim dan pada saat itu Penggugat menunjukan alas haknya beru pa SKTA
yang diterbitkan pada tahun 2015 namun tidak ditanggapi oleh Tergugat,
ah

lik

karena tidak ditanggapi maka Penggugat melakukan klaim lagi dan tetap
dengan alas hak SKTA tahun 2015 dan pada tahun 2017 klaim Penggugat
m

ub

ditanggapi oleh Tergugat yang selanjutnya dilakukan pertemuan dan pada


saat itu Penggugat didampingi oleh Tim Advokasi Kelompok Tani Dayak
ka

ep

Misik Kabupaten Katingan halmana sesuai dengan bukti hasil rapat pada
tanggal 29 Maret 2017 dan dalam berita acara hasil rapat tersebut
ah

ditandatangani oleh masing masing pihak dan dari Penggugat


R

ditandatangani oleh Murnee selaku Ketua Kelompok Tani Dayak Misik,


es
M

dalam klausul berita acara pertemuan tersebut terdapat klausul pada poin 4
ng

yang mendesak dan memberikan batas waktu serta ingin melakukan


on

Halaman 34 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemortalan, karena Penggugat tidak puas maka disampaikan kembali

si
surat dengan Nomor : 28/KTDM-MK/IX/2018 tanggal 10 September 2018
dalam surat tersebut pada intinya Penggugat ingin memasang Hinting Pali

ne
ng
(Police Line Dayak), mendirikan Posko, menghentikan kegiatan dll yang
intinya surat tersebut cukup keras dan sangat berdampak buruk bagi

do
kelangsungan dan aktivitas pengelolaan Kebun Tergugat dan SKTA yang
gu digunakan adalah SKTA yang diterbitkan pada tahun 2015 yang
ditandatangani oleh sdr. Nikolaus Nika, oleh karenanya maka Tergugat

In
A
meminta Perlindungan Hukum Adat dan meminta kejelasan tentang SKTA
tahun 2015 tersebut Kepada Dewan Adat Dayak (DAD ) Kabupaten
ah

lik
Katingan melalui surat Nomor 006/ NKU/IX/2018 tanggal 03 September
2018 dan selanjutnya surat permohonan Tergugat tersebut ditanggapi dan
dibalas oleh DAD Kab. Katingan dengan surat Nomor: 122/DAD-KAT/IX/
am

ub
2018 Perihal Klarifikasi atas diterbitkanya SKTA oleh Saudara Nikolaus
Nika dengan penjelasan yang intinya pada point 2 halaman 2 mengaskan
ep
bahwa Saudara Nikolaus Nika pada saat menandatangani SKT-A tersebut (
k

tanggal 30 mei 2015) sudah bukan lagi sebagai Damang Kepala Adat
ah

R
Kecamatan Katingan Tengah dengan bukti SKTA dan Daftar nama nama

si
anggota yang disertai nomor Register yang dalam hal ini sebagai bukti

ne
hukum adalah SKTA atas Nama RABEKA Nomor 1371/ DKA/SKT-
ng

A/V/2015. Dan terakhir Penggugat melakukan klaim serta memasang


Hinting pada bulan September 2019 dan aktivitas perkebunan sempat

do
gu

terhenti beberapa hari dengan Tergugat mengalami Kerugian yang sangat


besar setelah itu barulah gugatan Penggugat masuk Kepengadilan.
In
A

Bahwa fakta hukum tersebut diatas yang terkait dengan legalitas alas hak
yang dijadikan sebagai dasar Penggugat mengajukan Gugatan adalah hal
ah

lik

yang menjadi perhatian dan pertanyaan besar bagi Tergugat mengingat


jauh sebelumnya yaitu sejak tahun 2015 Penggugat telah menunjukan
m

ub

SKTA yang diterbitkan pada tahun 2015 dan sesuai dengan daftar Anggota
dalam Register SKTA dalam hal ini ditandatangani oleh Damang yang
ka

sudah tidak menjabat lagi sesuai fakta hukum penjelasan tersebut diatas.
ep

Selanjutnya yang mengherankan dalam surat gugatan, Penggugat


ah

menggunakan SKTA yang terbit pada tahun 2019, hal ini sungguh
R

menunjukan bahwa telah terjadi ketidak jelasan terkait dengan alas hak (
es

SKTA) artinya terdapat 2 ( dua) produk SKTA Kelompok Tani Dayak Misik
M

ng

Mirah Kalanaman. Oleh karenanya maka Tergugat mengatakan bahwa


on

Halaman 35 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah terjadi kekaburan terkait obyek yang dijadikan sengketa oleh

si
Penggugat. Dengan demikain maka sudah tepat dan beralasan hukum
untuk menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

ne
ng
13. Bahwa menangapi gugatan Penggugat pada poin 3 maka dalam hal ini
Tergugat tetap menghargai kepercayaan yang telah diberikan Pemerintah

do
gu oleh karenanya maka Tergugat Wajib mempertahankan perizinan yang
telah diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur

In
A
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 35 Tahun 2017 tersebut tidak
menghilangkan hak Keperdataan dan tidak menghapus perizinan yang
telah terbit sebelum dikeluarkan Permendagri tersebut, dengan demikian
ah

lik
maka sudah seharusnya legalitas yang telah dimiliki Tergugat tidak hilang
begitu saja dengan terbitnya Permendagri, bahwa selanjutnya dalil
am

ub
Penggugat yang lainnya adalah nyata bukan hal yan g dimaksud dalam
obyek sengkata;
ep
k

14. Bahwa dalil Pengguat poin 4 dan 5 adalah nyata telah mengakui kalau
Tergugat telah memiliki Perijinan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
ah

R
Kotawaringin Timur dan A qou adalah sesuai degan dalil Tergugat

si
sebelumnya yang telah menyatakan bahwa lahan yang dijadikan obyek

ne
ng

sengketa telah memiliki legalitas yang sah menurut hukum ;

15. Bahwa poin 6, 7, 8 gugatan penggugat adalah dalil yang bukan membah as

do
gu

tentang hak keperdataan sebagaimana dalil Penggugat yang menyatakan


telah terjadi Perbuatan melawan hukum karena hal yang didalilkan nyata
tidak terkait hak keperdataan maka dalil Penggugat tersebut haruslah
In
A

dikesampingkan dan tidak perlu dipertimbangkan;


ah

lik

Bahwa apabila Penggugat mempermasalahkan dalam dalinya tentang


kawasan hutan dengan fungsi Hutan Produksi ( HP) A qou perlu di jelaskan
acuan hukum pada saat itu adalah Peraturan Pemerintah No. 60 tahun
m

ub

2012 dimana adanya perubahan kawasan maka Tergugat juga telah


menjalankan sesuai aturan dengan mengajukan surat No.001/NKU -
ka

ep

Dir/XI/2012 tanggal 19 November 2012 perihal Permohonan Pelepasan


Kawasan Hutan atas nama Tergugat, hal ini menunjukan Tergugat didalam
ah

melakukan operasional sudah sesuai dengan perundang-undangan dan


R

es

peraturan hukum yang berlaku, karena telah melakukan dan mengajukan


M

permohonan tukar menukar lahan kawasan hutan kepada Menteri


ng

Kehutanan.
on

Halaman 36 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa selanjutnya Tergugat A qou sebagai bukti dan fakta hukum terkait

si
dengan dalil penggugat yang mengatakan masuk dalam kawasan dengan
fungsi hutan Produksi maka dalam hal ini PT. Nabatindo Karya Utama (

ne
ng
Tergugat) telah memperoleh persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan
Hutan hal ini sesuai dengan Surat Persetujuan dari Menteri Lingkungan

do
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : S.625/
gu Men.lhk/Setjen/PLA.2/8/2019 tanggal 30 Agustus 2019 Perihal :
Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangu nan

In
A
Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya Utama, Berupa
Kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP) Seluas 2.648 Ha di Kabupaten
ah

lik
Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah dengan calon lahan
Pengganti berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK)
am

ub
Seluas 2752 Ha untuk diubah fungsi menjadi kawasan Hutan Produksi
Tetap ( HP) terletak di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.
ep
k

Bahwa dengan demikian apa yang didalilkan Penggugat adalah tidak benar
ah

karena lahan A quo sudah selesai setelah ditetapkan Keputusan Menteri


R

si
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia;

ne
ng

Bahwa sebaliknya yang didaku oleh Penggugat dengan legalitas SKTA dll
sebagaiman dalam Gugatan, apakah juga tidak melanggar hukum ?
apakah aturan hukum tentang larangan dalam Kawasan hutan Produksi

do
gu

tidak berlaku bagi Penggugat degan legalitas yang ada ? tentunya hukum
berlaku bagi siapa saja tanpa terkecuali. Dengan demikian maka khsusus
In
A

poin 6,7,8 gugatan Penggugat tidak pelu dipertimbangkan dan harus


dikesampingkan ;
ah

lik

16. Bahwa poin 9,10,11 dalil gugatan Penggugat adalah diperlukan


Pembuktian lebih lanjut;
m

ub

17. Bahwa poin 12,13 14,15, adalah dalil yang bukan persoalan tentang
Keperdataan dan sama sekali tidak ada kaitan dengan materi gugatan
ka

Penggugat yang nyata nyata membahas tentang hak Keperdataan oleh


ep

karena itu haruslah dikesampingkan;


ah

18. Bahwa point 16 gugatan penggugat lagi lagi mencampur adukan hukum
R

es

Sipil dan hukum negara, yang nyata nyata bukan kewenangannya, karen a
M

hal yang terkait dengan kerugian negara adalah urusan Pemerintah dan
ng

on

Halaman 37 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan dengan hukum tersendiri, bukan terkait dengan Personal dalam

si
lingkup hukum Perdata ;

19. Bahwa terhadap dalil kerugian yang dialami oleh Penggugat adalah dalil

ne
ng
yang mengada-ada karena dari awal Obyek Sengketa berada dalam
kawasan perizinan dan HGU atas nama Tergugat dan Penggugat

do
gu mengunakan asas manfaat dalam menentukan ganti rugi karena kerugian
yang belum nyata hanya berdasarkan asumsi semata ;

In
A
Dengan demikian gugatan Penggugat untuk meminta ganti rugi adalah
tidak mendasar dan patut untuk di tolak karena kerugian yang mungkin
ah

lik
dialami Penggugat tersebut sepenuhnya hanya kamuflase karena
Penggugat tidak dapat merinci kerugian yang dialaminya ;
am

ub
Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor :
459.K/Sip/1975 tanggal 18 September 1975 menyatakan bahwa: “Dalam
surat gugatan baik posita maupun petitumnya menuntut agar Tergugat
ep
k

dihukum membayar “uang ganti rugi” kepada Penggugat. Hakim baru dapat
ah

mengabulkan tuntutan ganti rugi tersebut, bilamana Penggugat dapat


R

si
membuktikan secara terperinci kerugian dan berapa besarnya kerugian
tersebut.” Jo Putusan Mahkamah Agung Nomor : 19.K/Sip/1983 tanggal 03

ne
ng

September 2003 menyatakan bahwa: “…karena gugatan ganti rugi tidak


diperinci, maka gugatan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat
diterima” ;

do
gu

20. Bahwa dengan terbuktinya obyek Sengketa adalah berada dalam kawasan
In
HGU dan Perizinan Tergugat maka sudah seharusnya Majelis Hakim yang
A

memeriksa perkara ini menolak permohonan sita jaminan yang dimohonkan


oleh Penggugat, menurut Retno Wulan Sutantio, SH dalam bukunya
ah

lik

mengatakan “Bahwa permohonan Sita Jaminan dapat dikabulkan apabila


barang yang dimohonkan benar-benar milik Pemohon dan bukan barang
m

ub

milik orang lain” ;


ka

21. Bahwa oleh karena dalil gugatan yang tidak mempunyai dasar hukum,
ep

maka patut dan cukup beralasan apabila Majelis Hakim menolak


permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) maupun uitvoerbaar bij
ah

vooraad ;
es
M

22. Bahwa oleh karena obyek sengketa berada dalam kawasan perizinan dan
ng

kawasan HGU Tergugat dan berlangsung terus menerus tanpa terputus


on

Halaman 38 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta telah dikelola dengan baik yaitu dengan ditanam kelapa sawit artin ya

si
tidak ditelantarkan sejak tahun 2005 yang didasarkan pada suatu hak yan g
sah, maka tidak ada satu pun alasan menurut hukum yang menyatakan

ne
ng
Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dalam perkara a
quo;

do
gu 23. Bahwa oleh karena Tergugat tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum,
maka berdasarkan dalil dalil tersebut diatas maka Tergugat memohon

In
Kepada Majelis Hakim terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara
A
aquo untuk menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM REKONPENSI
ah

lik
Bahwa Tergugat Konpensi selanjutnya sebagai Penggugat Rekonpensi dengan
ini mengajukan gugatan Rekonpensi kepada Penggugat Konpensi dengan dalil
am

ub
dalil sebagai berikut:
1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dalam Konpensi mohon dian ggap pu la
termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan hal -hal
ep
k

sebagaimana yang diuraikan dalam Rekonpensi ;


ah

R
2. Bahwa yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat adalah masuk dalam

si
kawasan perizinan Tergugat, adapun perizinan tersebut adalah :
a.

ne
Izin Lokasi No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas 11.000 ha
ng

b. Izin usaha Perkebunan (IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005. tanggal


28 November 2005, luas 11.000 ha

do
gu

3. Bahwa lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat adalah


In
berada didalam kawasan yang telah memiliki Hak Guna Usaha ( HGU) atas
A

nama PT. Nabatindo Karya Utama dengan Nomor : 00090 tanggal 01 Juli
2016 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional kabupaten
ah

lik

Kotawaringin Timur ;

4. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka untuk pembuktian yang kuat


m

ub

mengenai kepemilikan atas tanah hanya dapat dibuktikan oleh adanya


ka

sertipikat tanah sebagai surat tanda bukti hak atas tanah .


ep

Hal ini ditegaskan dalam Pasal 32 PP 24/1997 yang menyebutkan :


(1). Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
ah

pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat
R

es

di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai


M

ng

on

Halaman 39 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang

si
bersangkutan.
(2).Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara

ne
ng
sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah
tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak

do
lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi
gu menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun
sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara

In
A
tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan
ah

lik
mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.

5. Bahwa obyek yang dijadikan sengketa adalah dalam kawasan Hak Guna
am

ub
Usaha, dan fakta hukumnya ketika Tergugat mengurus HGU yang tentunya
banyak proses dan prosedur yang dilalui dan salah satunya adalah melalui
ep
proses kadastral dan apabila ternyata dalam kawasan yang di mohonkan
k

tersebut terdapat lahan masyarakat maka Pemohon HGU wajib


ah

meyelesaikan atau membebaskan dangan yang bersangkutan, tetapi obyek


R

si
yang dijadikan sengketa oleh Penggugat ini pada saat proses kadastral
tidak pernah ada masalah artinya pada saat proses menuju HGU lahan

ne
ng

obyek sengketa adalah sudah clear and clean ;

6. Bahwa dengan dikeluarkannya Sertipikat Hak Guna Usaha ini membuktikan

do
gu

jika Tergugat telah memenuhi persyaratan -persyaratan yang ditentukan


oleh Negara dan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan
In
A

hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah h al ini berdasarkan
Pasal 19 ayat 2 huruf C Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Jo. Pasal 3
ah

huruf a Jo. Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah 24 tahun 1997;


lik

7. Bahwa obyek sengketa seluas 3.833 Ha berada dalam Sertipikat Hak Guna
m

ub

Usaha atas nama Penggugat Rekonpensi dan juga berada dalam lokasi
yang telah mendapatkan Perizinan dari Pemerintah Daerah Kotawaringin
ka

Timur, perizinan berupa :


ep

a. Izin Lokasi No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas 11.000 ha


ah

b. Izin usaha Perkebunan (IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005. tanggal


R

28 November 2005, luas 11.000 ha


es
M

ng

on

Halaman 40 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa legalitas Tergugat terkait obyek sengketa adalah benar telah

si
memperoleh persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan hal ini
sesuai dengan Surat Persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan

ne
ng
Kehutanan Republik Indonesia Nomor : S.625/
Men.lhk/Setjen/PLA.2/8/2019 tanggal 30 Agustus 2019 Perihal :

do
Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangunan
gu Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya Utama, Berupa
Kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP) Seluas 2.648 Ha di Kabupaten

In
A
Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah dengan calon lahan
Pengganti berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK)
ah

lik
Seluas 2752 Ha untuk diubah fungsi menjadi kawasan Hutan Produksi

Tetap (HP) terletak di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten


am

ub
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.

9. Bahwa dengan legalitas yang dimiliki Penggugat sudah tentu secara hukum
ep
sudah sah dan benar dan dengan demikian maka sudah seharusnya
k

berada telah ada naungan hukum untuk melindunginya hal ini sebagaimana
ah

Undang undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal pasal 14


R

si
huruf (a) yang menyebutkan Setiap penanaman modal berhak mendapat :
a. Kepastian Hak, hukum dan perlindungan;

ne
ng

b. Informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;


c. hak pelayanan; dan

do
gu

d. berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang undangan.
In
A

Bahwa apabila menelaah dari Undang –undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal maka hal ini sangat sesuai dengan pesan dari
ah

lik

Pemerintah yang menyatakan tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi


karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan.
m

ub

10. Bahwa terkait dengan perbuatan Tergugat Rekonpensi A qou adalah sejak
tahun 2015 Penggugat konpensi pernah melakukan klaim dan pada saat itu
ka

ep

Penggugat konpensi menunjukan alas haknya berupa SKTA yang


diterbitkan pada tahun 2015 namun tidak ditanggapi oleh Tergugat
ah

konpensi, karena tidak ditanggapi maka Penggugat konpensi melakukan


R

klaim lagi dan tetap dengan alas hak SKTA tahun 2015 dan pada tahun
es
M

2017 klaim Penggugat konpensi ditanggapi oleh Tergugat Konpensi yang


ng

selanjutnya dilakukan pertemuan dan pada saat itu Penggugat Konpensi


on

Halaman 41 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didampingi oleh Tim Advokasi Kelompok Tani Dayak Misik Kabupaten

si
Katingan halmana sesuai dengan bukti hasil rapat pada tanggal 29 Maret
2017 dan dalam berita acara hasil rapat tersebut ditandatangai oleh masing

ne
ng
masing pihak dan dari Penggugat konpensi ditandatagani oleh Murnee
selaku Ketua Kelompok Tani Dayak Misik, dalam klausul berita acara

do
pertemuan tersebut terdapat klausul pada poin 4 yang mendesak dan
gu memberikan batas waktu serta ingin melakukan Pemortalan, karena
Penggugat konpensi tidak puas maka disampaikan kembali surat dengan

In
A
Nomor : 28/KTDM-MK/IX/2018 tanggal 10 September 2018 dalam surat
tersebut pada intinya Penggugat Konpensi ingin memasang Hinting Pali
ah

lik
(Police Line Dayak), mendirikan Posko, menghentikan kegiatan dll yang
intinya surat tersebut cukup keras dan sangat berdampak buruk bagi
kelangsungan dan aktivitas pengelolaan Kebun Tergugat konpensi dan
am

ub
SKTA yang digunakan adalah SKTA yang diterbitkan pada tahun 2015
yang ditandatangani oleh sdr. Nikolaus Nika, oleh karenanya maka
ep
Tergugat konpensi meminta Perlindungan Hukum Adat dan meminta
k

kejelasan tentang SKTA tahun 2015 tersebut Kepada Dewan Adat Dayak
ah

R
(DAD) Kabupaten Katingan melalui surat Nomor 006/ NKU/IX/2018 tanggal

si
03 September 2018 dan selanjutnya surat permohonan Tergugat konpensi

ne
tersebut ditanggapi dan dibalas oleh DAD Kab. Katingan dengan surat
ng

Nomor: 122/DAD-KAT/IX/ 2018 Perihal Klarifikasi atas diterbitkanya SKTA


oleh Saudara Nikolaus Nika dengan penjelasan yang intinya pada point 2

do
gu

halaman 2 menegaskan bahwa Saudara Nikolaus Nika pada saat


menandatangani SKT-A tersebut ( tanggal 30 mei 2015) sudah bukan lagi
In
A

sebagai Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah dengan bukti


SKTA dan Daftar nama nama anggota yang disertai nomor Register yang
dalam hal ini sebagai bukti hukum adalah SKTA atas Nama RABEKA
ah

lik

Nomor 1371/ DKA/SKT-A/V/2015. Dan terakhir Penggugat konpensi


melakukan klaim serta memasang Hinting pada bulan September 2019 dan
m

ub

aktivitas perkebunan sempat terhenti beberapa hari dangan Tergugat


konpensi mengalami Kerugian yang sangat besar setelah itu barulah
ka

ep

gugatan Penggugat konpensi masuk Kepengadilan.


ah

11. Bahwa mencermati sengketa antara Penggugat Konpen si dan Penggugat


R

Rekonpensi dalam hal ini Penggugat Rekonpensi sangat merasa diru gikan
es

dan terganggu dalam beraktivitas, oleh karenanya maka Penggugat


M

ng

on

Halaman 42 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rekonpensi sangat dirugikan baik waktu, biaya, tenaga dan kerugian yan g

si
bersifat materil maupun imateril ;

12. Bahwa kerugian Penggugat Rekonpensi akibat perbuatan Tergugat

ne
ng
Rekonpensi yang diawali sejak tahun 2015 hingga november 2019 yaitu
dengan cara meghalang halangi, melakukan demo bahkan pemortalan,

do
gu melakukan hinting, sehingga Penggugat tidak dapat melakukan aktivitas
adalah sangat besar baik kerugian Materiil maupun Kerugian Imeteril.

In
Namun dalam dalam hal ini Penggugat Rekonpensi hanya menghitung
A
kerugian materil yang nyata yaitu terhitung pada kejadian september 2019
dimana Penggugat Konpensi melakukan Demo, melakukan Pemortalan,
ah

lik
melarang Penggugat Rekonpensi beraktivitas oleh karena itu Penggugat
Rekonpensi mengalami kerugian Materil sebesar Rp. 1.366.144.110,- ( satu
am

ub
milyar tiga ratus enam puluh enam juta Seratus empat puluh empat ribu
seratus sepuluh Rupiah) dan kerugian Imateril sebesar Rp.
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dengan rincian kerugian Materil
ep
k

sebagai berikut :
ah

R
Produksi Penggugat Rekonvensi dalam 8 divisi sebesar 600 Ton/ hari dan

si
akibat terjadi pemortalan (hinting), larangan kerja sehingga menghambat 4

ne
divisi yang berdampak kepada produksi sehingga kerugian 300 Ton/ hari.
ng

Dan kerugian dalam akitivitas pemupukan dengan perhitungan :


- Produksi 300 ton atau 300.000Kg X 3 hari X 1500/ Kg = Rp.

do
gu

1.350.000.000,-
- Pemupukan 45 Tenaga kerja X Rp. 119.586,- X 3 hari = Rp.
In
A

16.144.110,-
Total kerugian Materil sebesar=Rp. 1.366.144.110,-
ah

( satu milyar tiga ratus enam puluh enam juta Seratus empat puluh empat
lik

ribu seratus sepuluh Rupiah)


m

ub

Bahwa berdasarkan argumentasi dan bukti bukti serta fakta-fakta hukum maka
sangat tepat dan beralasan hukum apabila Tergugat Konpensi memohon
ka

kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan men gadili perkara aqu o
ep

untuk menolak Gugatan Penggugat, atau setidaknya menyatakan Gugatan tidak


ah

dapat diterima, dan memohon Yang Mulia Majelis Hakim berkenan memberikan
R

putusan sebagai berikut :


es
M

DALAM KONPENSI
ng

on

Halaman 43 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI

si
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Tergugat ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul .

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Penggugat untuk Seluruhnya;

do
gu 2. Menyatakan perbuatan Tergugat bukan Perbuatan Melawan Hukum ;
3. Menolak Permohonan Sita jaminan yang dimohonkan oleh Penggugat ;

In
4. Menolak permohonan uang paksa (dwangsoom) dari Penggugat ;
A
5. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.
ah

lik
DALAM REKONPENSI
1. Menerima gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya ;
am

ub
2. Menyatakan obyek sengketa seluas 3.833 Ha adalah milik Penggugat
Rekonvensi yang diperoleh berdasarkan penyerahan lahan oleh
masyarakat dan Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT) serta take over;
ep
k

3. Membayar kepada Penggugat Rekonvensi kerugian Materil sebesar


Rp. 1.366.144.110,- (satu milyar tiga ratus enam puluh enam juta Seratus
ah

R
empat puluh empat ribu seratus sepuluh Rupiah) dan kerugian Imateril

si
sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)

ne
ng

4. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang


timbul.
Atau

do
gu

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).
In
A

Menimbang, bahwa pada persidangan secara e-court yang dilaksanakan


hari Rabu tanggal 29 Juli 2020 Para Penggugat telah mengajukan Repliknya
ah

sebagai berikut :
lik

DALAM EKSEPSI
Bahwa Penggugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Eksepsi yang
m

ub

diajukan oleh Tergugat, kecuali hal-hal yang secara tegas dan nyata diakui
oleh Penggugat.
ka

ep

Bahwa Penggugat menyatakan tetap pada dalil-dalil Gugatan yang diajukan


termasuk perubahan gugatan sebelumnya, mohon hal-hal tersebut dianggap
ah

dikemukakan kembali dalam Replik ini.


R

es

Bahwa Tergugat melalui Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensinya bertan ggal 22


M

Juli 2020 telah mengajukan Eksepsi yang isinya telah menyangkut/ masuk ke
ng

dalam pembuktian pokok perkara yang pemeriksaan dan pertimbangan


on

Halaman 44 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya dilakukan bersamaan dengan memeriksa pokok perkara

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 162 Rbg Jo. Pasal 114 Reglement op de
Rechtevordering (Rv).

ne
ng
Bahwa Tergugat dalam Eksepsinya menyatakan hal-hal sebagai berikut :
A. EKSEPSI TENTANG KOMPETENSI ;

do
Tergugat menyatakan :
gu 1. “Bahwa Gugatan Penggugat seharusnya di daftarkan dan diperiksa di
Pengadilan Tata Usaha Negara … dan seterusnya …”

In
A
TANGGAPAN PENGGUGAT
1. Bahwa Tergugat telah menggabungkan 2 (dua) eksepsi yakni Eksepsi
ah

lik
mengenai Kompetensi Absolut dan Eksepsi mengenai Kompetensi
Relatif dalam satu eksepsinya (Eksepsi tentang Kompetensi), hal yang
demikian tidak dapat dibenarkan menurut hukum karena merupakan dua
am

ub
hal yang berbeda sehingga dengan demikian Eksepsi tersebut h aru slah
ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
ep
Bahwa namun demikian, seandainya Yang Mulia Majelis Hakim yang
k

mengadili perkara ini berpendapat lain, dengan diajukannya eksepsi


ah

R
Eksepsi mengenai Kompetensi Absolut oleh Tergugat maka

si
berdasarkan Pasal 134 dan 135 HIR Pengadilan Negeri Kasongan in

ne
casu Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili perkara ini harus
ng

memberikan putusan terlebih dahulu mengenai eksepsi tersebut secara


tersendiri yang terpisah dengan pokok perkara.

do
gu

Bahwa menurut hemat Penggugat, Yang Mulia Majelis Hakim yang


mengadili Perkara ini berwenang untuk mengadili perkara a qou karena
In
A

perkara ini bukanlah Perkara Sengketa Tata Usaha Negara, melainkan


perkara sengketa hak atas tanah, hal ini telah terang dan jelas
dipaparkan dalam posita gugatan dan petitumnya sehingga dengan
ah

lik

demikian mohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim yan g
mengadili Perkara ini agar berkenan menolak Eksepsi tersebut atau
m

ub

setidak-tidaknya menyatakan bahwa Eksepsi yang diajukan oleh


Tergugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
ka

ep

2. Bahwa Tergugat juga telah mengajukan Eksepsi mengenai


Kompetensi Relatif dengan dalil bahwa tempat tinggal Tergugat
ah

berada di Kabupaten Kotawaringin Timur.


R

Bahwa untuk membantah dalil tersebut, Penggugat menunjuk pada


es
M

bukti awal ketika mendaftarkan gugatan perkara yang dapat dengan


ng

mudah diakses oleh Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili Perkara
on

Halaman 45 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ini yakni adanya Surat Bupati Katingan Nomor :

si
610/28/DISPERKIMTAN-4/III/2020, bertanggal 24 Maret 2020 yang
ditujukan kepada Ketua Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

ne
ng
Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah serta beberapa bukti tertulis
lainnya yang terkait diketahui bahwa benar berdasarkan hasil investigasi

do
dan pengecekan lapangan yang dilakukan Tim Pemerintah Daerah
gu Kabupaten Katingan bahwa terdapat penanaman kelapa sawit oleh pihak
PT. Nabatindo Karya Utama/ Tergugat di wilayah Kabupaten Katingan

In
A
seluas ± 1.214,608 Hektar.
Bahwa dalam Pasal 142 ayat (5) Rbg jelas dinyatakan :
ah

lik
“Dalam gugatannya mengenai barang tetap maka gugatan diajukan
kepada ketua pengadilan negeri di wilayah letak barang tetap
tersebut, jika barang tetap itu terletak di dalam wilayah beberapa
am

ub
pengadilan negeri gugatan itu diajukan kepada salah satu ketua
pengadilan negeri tersebut atas pilihan Penggugat .(HIR 119)”
ep
Penggugat perlu menegaskan bahwa menurut Pasal 99 ayat (8) R.V.
k

dan Pasal 142 ayat (5) Rbg dimana dalam hal gugatan mengenai barang
ah

R
tidak bergerak (khususnya tanah), gugatan dapat diajukan ke pengadilan

si
negeri tempat barang tidak bergerak tersebut terletak (forum rei sitae)

ne
sehingga dengan demikian mohon dengan hormat kepada Yang Mulia
ng

Majelis Hakim yang mengadili Perkara ini agar berkenan menolak


Eksepsi tersebut atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa Eksepsi yang

do
gu

diajukan oleh Tergugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard).
In
A

B. EKSEPSI TENTANG GUGATAN KABUR (OBSCUUR LIBEL);


Tergugat menyatakan :
1. “Bahwa Gugatan Penggugat obscuur libel … dan seterusnya …”
ah

lik

TANGGAPAN PENGGUGAT
Bahwa sebenarnya gugatan Penggugat telah jelas, benar dan tepat
m

ub

serta sebenarnya pada gugatan Penggugat telah diuraikan rumusan


materi gugatan secara singkat dan sederhana atau telah disebutkan
ka

ep

secara umum letak dari obyek sengketa a quo secara jelas dan
lengkap sebagaimana terdapat dalam gugatan Penggugat, sehingga
ah

surat gugatan Penggugat ringkas, sederhana dan jelas agar mudah


R

dipahami sebagaimana dimaksud dalam Yurisprudensi MARI No.


es
M

547 K/Sep/1971, tanggal 15 Maret 1972 dan Yurisprudensi MARI No.


ng

24 K/AG/2003, tanggal 26 Februari 2004.


on

Halaman 46 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam gugatan Penggugat pada posita nomor 2 (dua) telah

si
cukup jelas memaparkan mengenai letak, ukuran dan batas-batas tan ah
Obyek Sengketa sehingga berdasarkan fakta tersebut di atas,

ne
ng
Penggugat berpendapat bahwa Eksepsi Gugatan Penggugat Kabur
(Obscuur Libel) yang diajukan oleh Tergugat tidak tepat sebab obyek

do
perkaranya telah dipaparkan secara jelas termasuk ukuran panjang,
gu lebar, luas serta batas-batas Obyek Sengketa diungkapkan dalam
gugatan Penggugat, sehingga dengan demikian mohon dengan h ormat

In
A
kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili Perkara ini agar
berkenan menolak Eksepsi tersebut atau setidak-tidaknya menyatakan
ah

lik
bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard).
C. EKSEPSI ERROR IN PERSONA ;
am

ub
Tergugat menyatakan :
1. “Bahwa berdasarkan pendapat ahli hukum … dan seterusnya …”
ep
TANGGAPAN PENGGUGAT
k

Bahwa sebenarnya gugatan Penggugat telah jelas, benar dan tepat


ah

R
serta tidak salah orang atau pihak, buktinya Tergugat melalui kuasanya

si
hadir di persidangan dalam perkara ini.

ne
Berdasarkan fakta tersebut di atas, Penggugat juga berpendapat bahwa
ng

Eksepsi Error In Persona yang diajukan oleh Tergugat adalah


mengenai/ sudah menyangkut pokok perkara, sehingga dengan

do
gu

demikian mohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim yan g
mengadili Perkara ini agar berkenan menolak Eksepsi tersebut atau
In
A

setidak-tidaknya menyatakan bahwa Eksepsi yang diajukan oleh


Tergugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
D. EKSEPSI KURANG PIHAK ;
ah

lik

Tergugat menyatakan :
1. “Bahwa perolehan lahan yang dijadikan obyek sengketa … dan
m

ub

seterusnya …”
TANGGAPAN PENGGUGAT
ka

ep

Bahwa menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung RI :


- Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 305 K/Sip/1971, tanggal 16
ah

Juni 1971, disebutkan : “Hanya Penggugatlah yang berwenang


R

untuk menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya” (Lihat


es
M

Buku Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, Cet.II,1993,


ng

hal.290) ;
on

Halaman 47 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penggugat berpendapat cukuplah Tergugat yang ditarik

si
sebagai pihak dalam perkara ini karena sudahlah cukup apabila
gugatan ditujukan kepada Tergugat yang secara faktual (feitelijk)

ne
ng
menguasai objek sengketa (Vide Yurisprudensi Mahkamah Agung No.
1072K/Sip/1982 tanggal 01 Januari 1983) dan Yurisprudensi

do
sebagaimana Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
gu 1826 K/Pdt/1984 yang mempunyai kaidah hukum : “tidak selamanya
harus digugat pihak ketiga yang ada kaitannya dengan kasus

In
A
perkara yang disengketakan, gugatan cukup ditujukan kepada
orang secara feitelijk, atau orang yang menguasai obyek sengketa”.
ah

lik
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, gugatan Penggugat tidaklah
kurang pihak sehingga dengan demikian mohon dengan hormat kepada
Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili Perkara ini agar berkenan
am

ub
menolak Eksepsi tersebut atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa
Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tidak dapat diterima (niet
ep
ontvankelijke verklaard).
k

E. EKSEPSI CHICANEUS PROCESS ;


ah

R
Tergugat menyatakan :

si
Eksepsi chicaneus process … dan seterusnya …”

ne
TANGGAPAN PENGGUGAT
ng

Bahwa faktanya, pada halaman 4 (empat) angka 3 dalam Eksepsi yang


diajukan oleh Tergugat, jelas menyatakan adanya sengketa hak atau

do
gu

adanya permasalahan hukum yang terjadi antara Penggugat dengan


Tergugat sehingga berdasarkan fakta tersebut, gugatan dalam perkara
In
A

ini telah didukung oleh adanya fakta atau peristiwa atau jelas terdapat
permasalahan sengketa hak antara Penggugat dengan Tergugat
sehingga dengan demikian mohon dengan hormat kepada Yang Mulia
ah

lik

Majelis Hakim yang mengadili Perkara ini agar berkenan menolak


Eksepsi tersebut atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa Eksepsi yang
m

ub

diajukan oleh Tergugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard).
ka

ep

F. EKSEPSI TENTANG SURAT KUASA ;


Tergugat menyatakan :
ah

1. “Bahwa gugatan Pengguat masuk dan didaftarkan … dan seterusnya


R

…”
es
M

TANGGAPAN PENGGUGAT
ng

on

Halaman 48 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada saat diajukannya gugatan dalam perkara ini, pihak

si
Kepaniteraan (hukum) pada Pengadilan Negeri Kasongan telah
memberikan petunjuk agar gugatan dilakukan langsung oleh Pengurus

ne
ng
Kelompok Tani agar legal standing nya lebih kuat, sehingga
Penggugat mengikuti petunjuk tersebut.

do
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, mohon dengan hormat kepada
gu Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili Perkara ini agar berkenan
menolak Eksepsi tersebut atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa

In
A
Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard).
ah

lik
DALAM KONVENSI
Bahwa apa yang telah diungkapkan oleh Penggugat di dalam tanggapan atas
Eksepsi-Eksepsi tersebut diatas, sepanjang terdapat relevansinya secara
am

ub
mutatis mutandis dianggap terulang kembali di dalam tanggapan atas Jawaban
Tergugat dalam Konvensi ini.
ep
Bahwa Penggugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Jawaban Tergugat
k

dalam Konvensi yang diajukan oleh Tergugat, kecuali hal-hal yang secara
ah

R
tegas dan nyata diakui oleh Penggugat.

si
Bahwa Penggugat menyatakan tetap pada dalil-dalil Gugatan berikut

ne
perubahan yang diajukan sebelumnya, mohon hal-hal tersebut dianggap
ng

dikemukakan kembali dalam Replik ini.


Bahwa Tergugat melalui Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensinya telah

do
gu

mengajukan Jawabannya dalam Konvensi mulai dari halaman 8 s.d. 15,


sebagai berikut :
In
A

1. Bahwa apa saja yang telah dikemukakan oleh Tergugat dalam eksepsi ju ga
merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari pokok ... dan seterusnya …”
TANGGAPAN PENGGUGAT
ah

lik

Bahwa terkait dalil Tergugat bahwa Obyek Sengketa dalam perkara ini masu k
dalam Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 00090 tanggal 01 Juli 2016
m

ub

atas nama Tergugat, hal tersebut adalah dalil untuk mengaburkan fakta.
Mohon agar dalam dupliknya nanti Tergugat terlebih dahulu menjawab hal di
ka

ep

bawah ini secara tegas dan jelas sehingga hal ini dapat memberikan
penjelasan yang memadai bagi semua pihak terkait.
ah

1. Mengapa Tergugat dalam Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensinya tidak


R

berani secara tegas menyebutkan luasan dan letak tanah dalam Sertifikat
es
M

Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 00090 tanggal 01 Juli 2016 tersebut ?
ng

on

Halaman 49 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Berapa luas Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 00090 tanggal 01

si
Juli 2016 tersebut ?
3. Dimana letak tanah yang dimaksud dalam Sertifikat Hak Guna Usaha

ne
ng
(HGU) Nomor 00090 tanggal 01 Juli 2016 tersebut ?
Bahwa Penggugat juga memiliki data serta informasi yang berkaitan dengan

do
Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 00090 tanggal 01 Juli 2016 tersebut,
gu yang mengungkapkan letaknya di wilayah Desa Tumbang Kuling, Kecamatan
Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur dan sama sekali tidak masuk

In
A
dalam Obyek Sengketa.
Bahwa Penggugat hanya mampu mendalilkan telah memiliki Izin Prinsip (IP),
ah

lik
Izin Lokasi (IL) dan Izin Usaha Perkebunan (IUP) yang seluruhnya dari Bupati
Kotawaringin Timur, sehingga dengan h anya memiliki izin-izin tersebut
ditambah dengan pernyataan telah melakukan take over dan memberi ganti
am

ub
rugi kepada masyarakat yang memiliki hak atas lahan/ tanah tersebut,
Tergugat menguasai bahkan mengaku telah memiliki seluruh tanah/ lahan
ep
dalam perizinannya sehingga akhirnya membuka lahan/ tanah tersebut dan
k

menanaminya dengan kelapa sawit yang kini sebagian besar telah di panen
ah

R
(termasuk diantaranya menanam di lahan/ tanah Obyek Sengketa secara

si
sepihak tanpa persetujuan dari Penggugat), meskipun sampai saat ini faktanya

ne
Tergugat belum/ tidak memiliki Hak Guna Usaha (HGU) atas Obyek Sengketa
ng

namun Tergugat telah bertindak seolah-olah memiliki Hak Atas Tanah berupa
HGU sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 16 Ayat (1) huruf b Undang-

do
gu

Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996
In
A

tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Meteri Negara Agraria/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian
ah

lik

dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan Jo. Pasal 1
angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun
m

ub

2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan


Kegiatan Pendaftaran Tanah, yang menyatakan bahwa :
ka

ep

Pasal 16 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang


Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria menyatakan bahwa :
ah

(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) ialah:
R

a. hak milik,
es
M

b. hak guna-usaha,
ng

on

Halaman 50 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak

si
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah menyatakan
bahwa :

ne
ng
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai adalah hak atas

do
tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
gu 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ;
Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan

In
A
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian
dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan, kembali
ah

lik
ditegaskan bahwa :
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Hak atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
am

ub
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria, dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun sebagaimana
ep
dimaksud dalam undang-undang Nomor 16Tahun 1985 tentang Rumah
k

Susun.
ah

R
Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2

si
Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah

ne
dan Kegiatan Pendaftaran Tanah lagi-lagi menegaskan bahwa :
ng

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Hak Atas Tanah adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna

do
gu

Bangunan, dan Hak Pakai.


Bahwa tindakan Tergugat menguasai bahkan mengaku telah memiliki selu ruh
In
A

tanah/ lahan dalam perizinannya hanya dengan izin-izin yang telah


dipaparkannya tersebut sehingga akh irnya membuka lahan/ tanah tersebut dan
menanaminya dengan kelapa sawit yang kini sebagian besar telah di panen
ah

lik

(termasuk diantaranya menanam di lahan/ tanah Obyek Sengketa secara


sepihak tanpa persetujuan dari Penggugat), meskipun sampai saat ini faktanya
m

ub

Tergugat belum/ tidak memiliki Hak Guna Usaha (HGU) menurut Penggugat
hal tersebut adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum (PMH)/
ka

ep

Onrechtmatige Daad.
Bahwa Tanah merupakan kekayaan nasional sekaligus aset negara (Vide pasal
ah

1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


R

Pokok-Pokok Agraria yang berbunyi bahwa: "Seluruh bumi, air dan ruang
es
M

angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah


ng

Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah bumi, air
on

Halaman 51 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional")

si
dan seharusnya investasi yang berhubungan langsung dengan Sumber Daya
Alam (khususnya pemanfaatan tanah) dalam operasionalnya harus diawasi

ne
ng
secara ketat oleh Negara in casu Majelis Hakim yang mengadili perkara ini.
Bahwa berdasarkan Penjelasan Umum (II angka 5) yang merupakan

do
penjabaran dari penjelasan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
gu 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ditegaskan beberapa hal,
diantaranya, bahwa pada dasarnya badan-badan hukum tidak dapat

In
A
mempunyai hak milik (pasal 21 ayat 2). Adapun pertimbangan untuk (pada
dasarnya) melarang badan-badan hukum mempunyai hak milik atas
ah

lik
tanah, ialah karena badan-badan hukum tidak perlu mempunyai hak milik
tetapi cukup hak-hak lainnya, asal saja ada jaminan-jaminan yang cukup
bagi keperluan-keperluannya yang khusus (hak guna-usaha, hak guna-
am

ub
bangunan, hak pakai menurut pasal 28, 35 dan 41). Artinya, Pasal 1 ayat (3)
Undang-Undang Dasar 1945 Jo. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
ep
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria telah menentukan
k

bahwa badan-badan hukum (termasuk Tergugat) tidak dapat mempunyai h ak


ah

R
milik atas tanah. Badan-badan hukum (termasuk Tergugat) sebelum

si
menggunakan/ mengelola tanah wajib menaati ketentuan lex spesialis (segala

ne
ketentuan khusus di bidang pertanahan) yakni keten tuan Undang-Undang
ng

Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria beserta


seluruh peraturan turunannya dan sebelum membuka lahan/ memanam kelapa

do
gu

sawit wajib memiliki Hak Guna Usaha, hak guna bangunan, hak pakai
menurut pasal 28, 35 dan 41 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
In
A

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.


Bahwa berdasarkan Data Rekapitulasi Hak Guna Usaha (HGU) Provinsi
Kalimantan Tengah yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Pertanahan
ah

lik

Provinsi Kalimantan Tengah kepada Ombudsman Daerah Provinsi Kalimantan


Tengah melalui Surat dengan Nomor : 961.300.62/X/2013, Tanggal 4 Oktober
m

ub

2013 diketahui bahwa Tergugat jelas tidak memiliki Hak Guna Usaha.
ka

ep

Bahwa mengutip pernyataan Direktur Penatagunaan Tanah, Badan Pertanahan


Nasional, Iwan Isa, sebagaimana dimuat di Kompas.com dalam lokakarya hak
ah

atas tanah pada pertemuan Roundtable On Suistanable Palm Oil (RSPO) ke –


R

7 di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari Minggu (1/11/2009) yang menyatakan


es
M

bahwa “Perusahaan Perkebunan yang beroperasi tanpa Hak Guna Usaha


ng

(HGU) itu ilegal dan harus dihentikan. Aparat hukum mestinya menutup
on

Halaman 52 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perusahaan perkebunan yang diketahui beroperasi tanpa HGU. “Asas

si
Universalnya, dilarang menggunakan tanpa hak. Jadi, tangkap itu
perusahaan yang beroperasi tanpa HGU,” ujarnya.

ne
ng
Bahwa ketentuan mengenai bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya sebagaimana terungkap di dalam Buku ke-II Kitab Undang-Undang

do
Hukum Perdata Indonesia telah dicabut dengan berlakunya Undang-Undang
gu Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (vide
DIKTUM Memutuskan, angka 4 (empat), di dalam Undang-Undang Nomor 5

In
A
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria) sehingga setiap
sengketa perdata yang menyangkut Hak Atas Tanah tidak lagi sepenuhnya
ah

lik
diselesaikan menurut KUHPerdata beserta seluruh ketentuan hukum acaran ya
melainkan jelas dalam penyelesaiannya wajib memperhatikan ketentuan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
am

ub
Agraria beserta peraturan turunannya.
Bahwa berdasarkan Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi (tafsir
ep
konstitusional) dalam perkara No. 21/PUU-VI/2008: Pemohon : Diah Astuti, dkk
k

dan perkara No. 22/PUU-VI/2008, Pemohon : Daipin, dkk, diantaranya


ah

R
menyatakan bahwa :

si
d. Dengan dinyatakannya Pasal 22 UU Penanaman Modal bertentangan

ne
dengan Pasal 33 UUD 1945, ketentuan yang berlaku terhadap pemberian
ng

kemudahan dan/atau pelayanan kepada PERUSAHAAN PENANAMAN


MODAL untuk memperoleh HAK ATAS TANAH adalah ketentuan yang

do
gu

terdapat dalam peraturan perundang-undangan lainnya sepanjang berkaitan


langsung dengan penanaman modal. Khusus mengenai pemberian,
In
A

perpanjangan, dan pembaruan hak-hak atas tanah (HGU, HGB, dan Hak
Pakai) berlaku ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah
ah

lik

Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan,
dan Hak Pakai Atas Tanah.
m

ub

Bahwa berdasarkan Data Perkembangan Usaha Perkebunan Besar Clear


and Clean Per 31 Desember 2014 yang diterbitkan oleh Dinas Perkebunan
ka

ep

Provinsi Kalimantan Tengah yang menerangkan bahwa TERNYATA sampai


dengan akhir Desember 2014 Tergugat BUKANLAH PERUSAHAAN YANG
ah

MASUK KATEGORI CLEAR AND CLEAN, ARTINYA Tergugat SAMPAI


R

SAAT INI OPERASIONAL SECARA ILLEGAL.


es
M

Bahwa berdasarkan Surat Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah dengan


ng

Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 yang ditujukan kepada Bupati/


on

Halaman 53 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Walikota Se Kalimantan Tengah, dengan Perihal Penghentian Pengoperasian

si
Kegiatan yang belum Clear and Clean), diketahui beberapa hal pen ting,
diantaranya :

ne
ng
1. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah meminta agar Bupati/ Walikota
menindak tegas dan menghentikan seluruh kegiatan perusahaan yang

do
belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang berlaku (clear and
gu clean).
2. Laporan tentang penindakan dan penghentian kegiatan sebagaimana

In
A
dimaksud pada butir 1 (satu) sudah harus diterima oleh Gubernur Kalteng
paling lambat tanggal 24 Juli 2013, dengan tembusan kepada KAPOLRI,
ah

lik
KAPOLDA KALTENG dan KAPOLRES setempat.
Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil
Pemerintah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Surat dengan
am

ub
Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 seperti tersebut diatas telah
menentukan dan menyatakan sikap Pemerintah Negara Republik Indonesia
ep
yang secara tidak langsung telah menindak tegas dan menghentikan seluruh
k

kegiatan Tergugat karena belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang


ah

R
berlaku (clear and clean).

si
Selain itu, pada halaman 13 (tiga belas) angka 15 (lima belas) dalam
Jawabannya Tergugat jelas menyatakan “….. yang terletak di Kabupaten

ne
ng

Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan …. dan


seterusnya …..” sebenarnya pernyataan tersebut menunjukkan Pengakuan

do
gu

dari Tergugat telah mermbah kawasan hutan, hal ini jelas apabila dicermati
hadirnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012 tentang Perubahan
In
A

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan


Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan adalah tindakan abuse of power dari
Pemerintah, dimana terhadap masyarakat pelaku perambahan kawasan hutan
ah

lik

(bahkan mengambil kayu dalam kawasan hutan tanpa dilengkap SKSHH


beberapa kubik untuk membangun dapur rumahnya saja masyarakat dikenakan
m

ub

hukuman seberat-beratnya sedangkan terhadap pemilik modal/ investor yang


merambah kawasan hutan dan menebang kayu pada areal ribuan hektar
ka

ep

layaknya Tergugat ternyata mereka baik-baik saja, tenang-tenang saja karena


diampuni bahkan Pemerintah semudahnya mendalilkan terkait perambahan
ah

kawasan hutan oleh pemilik modal terjadi karena adanya disharmonisasi


R

peraturan perundang-undangan, lengkaplah kini penderitaan rakyat


es
M

Indonesia dan di negara hukum ini terlihat nyata terpenuhi anekdot Hukum
ng

ibarat Pisau, tajam ke bawah, tumpul ke atas.


on

Halaman 54 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan Peta Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan

si
Kawasan Hutan, Penunjukan Areal Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan
Hutan dan Perubahan Fungsi Antar Kawasan Hutan Di wilayah Provinsi

ne
ng
Kalimantan Tengah/ Peta Lampiran Surat Menteri Kehutanan Nomor : S.
486/Menhut-VII/2010, tanggal 20 September 2010), areal Tergugat sebagian

do
besar masih berstatus Kawasan Hutan Produksi/ HP dan Areal Penggunaan
gu Lainnya (APL).
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Nomor

In
A
540/753/Ek, tanggal 13 Juni 2009 yang ditujukan kepada Bupati/ Walikota
Se Kalimantan Tengah dengan perihal Pengawasan Terhadap Perusahaan
ah

lik
Pertambangan dan Perkebunan, dinyatakan bahwa “Dalam rangka
penertiban perizinan sektor pertambangan dan perkebunan di Kalimantan
Tengah sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Nomor 41
am

ub
Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004
tentang Perkebunan, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-
ep
II/2008 tanggal 10 Juli 2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
k

Hutan dan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 70/Kpts-II/2001 tanggal


ah

R
15 Maret 2001 Jo. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.48/Kpts-II/2004

si
tanggal 23 Januari 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan

ne
Nomor 70/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penetapan Kawasan
ng

Hutan, Perubahan Status dan Fungsi Kawasan Hutan, ditegaskan hal-hal


sebagai berikut :

do
gu

1. Agar Saudara Bupati/ Walikota melakukan pengawasan sesuai ketentuan


yang berlaku yakni melarang perusahaan pertambangan melakukan
In
A

kegiatan operasi sebelum terbitnya Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari
Menteri Kehutanan.
2. Untuk perusahaan perkebunan dilarang melakukan kegiatan di
ah

lik

lapangan pada kawasan hutan sebelum ada SK pelepasan kawasan


hutan dari Menteri Kehutanan dan perolehan tanah dari tanah-tanah
m

ub

yang telah dikuasai oleh masyarakat.


3. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas dapat diancam pidana
ka

ep

sebagaimana diatur dalam Pasal 38 ayat (3), Pasal 50 ayat (3) huruf a
dan g, dan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
ah

Kehutanan.
R

Bahwa pada tanggal 28 Desember 2015 telah diundangkan Peraturan


es
M

Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peru ntukan
ng

dan Fungsi Kawasan Hutan yang dalam Pasal 53 Peraturan tersebut telah
on

Halaman 55 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencabut dan menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010

si
tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

ne
ng
2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 ten tan g
Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan tidak berlaku

do
lagi, sehingga Penggugat mensomir Tergugat agar nantinya dalam sesi
gu pembuktian surat/ bukti tertulis silahkan Tergugat membuktikan/
menunjukkan mana Izin Pelepasan Kawasan Hutan yang diberikan oleh

In
A
Menteri Kehutanan terkait dengan Permohonan Tukar-Menukar Lahan
Kawasan Hutan yang sebelumnya telah diajukan melalui Surat dengan
ah

lik
Nomor : 001/NKU ‐ DIR/XI/2012 dan 026/SK ‐ NKU/IX/2012 serta Surat
Persetujuan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor : S.625/Men,lhk/Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus
am

ub
2019 dengan Perihal : Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan
Untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo
ep
k

Karya Utama dan mana HGU A.n. Tergugat yang menerangkan lokasi
Obyek Sengketa masuk dalam HGU dimaksud sebab faktanya karena
ah

R
Tergugat baru mengajukan Permohonan Tukar-Menukar Lahan Kawasan

si
Hutan sebagai salah satu syarat wajib untuk mengajukan permohonan Hak

ne
Guna Usaha maka jelas sampai saat ini Tergugat tidak memiliki Hak Atas
ng

Tanah (Hak Guna Usaha/ HGU) atas Obyek Sengketa dan Tergugat jelas
belum mendapatkan Izin Pelepasan Kawasan Hutan yang diberikan oleh

do
gu

Menteri Kehutanan terkait Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015.


Bahwa Penggugat merasa perlu menegaskan kepada Tergugat terdapat
In
A

perbedaan mendasar antara Izin Pelepasan Kawasan Hutan (IPKH) yang


diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Surat
Persetujuan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
ah

lik

Indonesia Nomor : S.625/Men,lhk/Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus


2019 dengan Perihal : Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan
m

ub

Untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo


Karya Utama, hal ini penting agar tidak terjadi penyesatan dan sebagai dasar
ka

ep

pembenaran perbuatan melawan hukum, bahwa Surat Persetujuan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
ah

S.625/Men,lhk/Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus 2019 dengan Perihal :


R

Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan Untuk Pembangunan


es
M

Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya Utama hanya
ng

merupakan persetujuan awal yang harus ditindaklanjuti dengan tata batas


on

Halaman 56 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada lokasi yang akan dilakukan tukar menukar kawasan hutan dan areal

si
penggantinya sesuai ketentuan yang berlaku, baru setelah itu diberikan Izin
Pelepasan Kawasan Hutan (IPKH) yang diberikan oleh Menteri Lingkungan

ne
ng
Hidup dan Kehutanan dan setelah itu baru dapat diajukan Permohonan Hak
Atas Tanahnya (Hak Guna Usaha/ HGU) sesuai ketentuan yang berlaku.

do
Bahwa sebenarnya dalil Tergugat berkaitan dengan Obyek Sengketa
gu kawasannya saat ini baru merupakan bagian dari kawasan yang telah diaju kan
proses tukar menukar kawasan hutannya yang ternyata baru mendapat

In
A
persetujuan prinsip pada tahun 2019 tersebut diatas merupakan suatu
pengakuan yang tidak terbantahkan.
ah

lik
Bahwa PENGAKUAN seperti tersebut diatas adalah fakta hukum tak
terbantahkan sebagaimana diatur dalam Pasal 174-176 HIR dan Pasal 311-373
Rbg serta Pasal 1923-1928 KUHPerdata.
am

ub
“Menurut Prof.Mr.A.Pitlo sebagaimana yang dikutip oleh Teguh Samudra, S.H.
“mengemukakan bahwa pengakuan adalah keterangan sepihak dari salah satu
ep
pihak dalam suatu perkara, dimana ia mengakui apa-apa yang dikemukakan
k

oleh pihak lawan.” Menurut Prof. Schotendan Lod Enggens berpendapat bahwa
ah

R
pengakuan sebagai alat bukti merupakan hal yang tepat, karena suatu

si
pengakuan dimuka hakim merupakan suatu perbuatan hukum dan setiap

ne
perlawanan hukum itu merupakan suatu hal yang bersifat menentukan secara
ng

mutlak” selanjutnya Pasal 174-176 HIR dan Pasal 311-373 Rbg serta Pasal
1923-1928 KUHPerdata, telah ditetapkan bahwa PENGAKUAN MERUPAKAN

do
gu

ALAT BUKTI, maka demi kepastian hukum harus dinyatakan bahwa pengakuan
itu merupakan alat bukti yang sah menurut hukum, sehingga pengakuan -
In
A

pengakuan tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna bagi


orang atau kuasa hukumnya yang memberikan pengakuan (Pengakuan
Tertulis). Hal ini berarti apabila Tergugat telah mengakui segala dalil-dalil
ah

lik

gugatan Penggugat maka pengakuan itu membebaskan Penggugat untuk


membuktikan lebih lanjut dan Yang Mulia Majelis Hakim harus mengabulkan
m

ub

tuntutan/ gugatan Penggugat serta perkara dianggap selesai.


Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, khususnya ketentuan hukum
ka

ep

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut diatas beserta data-


data yang diterbitkan oleh Pemerintah / Pemerintah Daerah/ Instansi terkait
ah

yang jelas menyatakan bahwa perizinan Tergugat belum clear and clean (lih at
R

Surat dengan Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013, Gubernur yang


es
M

karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil Pemerintah di wilayah


ng

Provinsi Kalimantan Tengah melalui Surat seperti tersebut diatas telah


on

Halaman 57 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menentukan dan menyatakan sikap Pemerintah Negara Republik Indonesia

si
yang secara tidak langsung telah menindak tegas dan menghentikan seluruh
kegiatan Tergugat karena belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang

ne
ng
berlaku (clear and clean) serta Bupati Katingan juga telah menerbitkan Surat
Bupati Katingan Nomor : 610/28/DISPERKIMTAN-4/III/2020, bertanggal 24

do
Maret 2020 yang ditujukan kepada Ketua Kelompok Tani Dayak Misik Desa
gu Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah serta beberapa bukti tertulis
lainnya yang terkait diketahui bahwa benar berdasarkan hasil investigasi

In
A
dan pengecekan lapangan yang dilakukan Tim Pemerintah Daerah
Kabupaten Katingan bahwa terdapat penanaman kelapa sawit oleh pihak
ah

lik
PT. Nabatindo Karya Utama/ Tergugat di wilayah Kabupaten Katingan
seluas ± 1.214,608 Hektar dan faktanya ata lokasi Obyek Sengketa ini
Tergugat sampai saat ini tidak/ belum memiliki Hak Guna Usaha maka
am

ub
Penggugat berpendapat bahwa tindakan Tergugat seperti yang telah
Pengugat paparkan diatas jelas memenuhi unsur-unsur perbuatan melan ggar
ep
hukum dalam Pasal 1365 KUH Perdata yakni :
k

1. Perbuatan melawan hukum


ah

R
2. Mengakibatkan kerugian;

si
3. Adanya kesalahan;

ne
4. Hubungan sebab akibat (kausalitas)
ng

Sehingga dengan demikian gugatan Penggugat wajib dikabulkan untuk


seluruhnya.

do
gu

Bahwa hal-hal yang tidak ditanggapi secara khusus oleh Penggugat dian ggap
tidak beralasan menurut hukum dan dianggap dikesampingkan.
In
A

DALAM REKONVENSI
Bahwa Penggugat Konvensi sekarang dalam kedudukannya selaku Tergugat
Rekonvensi karena Tergugat Konvensi sebelumnya telah mengajukan
ah

lik

Gugatan Rekonvensi terhadap Penggugat Konvensi sehingga saat ini


Penggugat Konvensi dalam kedudukannya selaku Tergugat Rekonvensi.
m

ub

Bahwa segala sesuatu yang dikemukakan dalam Eksepsi dan Konvensi


tersebut di atas sepanjang terdapat relevansinya secara mutatis mutandis
ka

ep

dianggap terulang kembali di dalam tanggapan/ jawaban atas Rekonvensi ini.


Bahwa Tergugat Rekonvensi dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil
ah

Gugatan Rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi, kecuali h al -


R

hal yang secara tegas dan nyata diakui oleh Tergugat Rekonvensi.
es
M

Bahwa Penggugat Rekonvensi melalui Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensinya


ng

telah mengajukan Rekonvensi mulai dari halaman 15 s.d. 18, sebagai berikut :
on

Halaman 58 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Tergugat Konpensi selanjutnya sebagai Penggugat Rekonpensi dengan

si
ini mengajukan gugatan Rekonpensi kepada Penggugat Konpensi dengan dalil-
dalil sebagai berikut :

ne
ng
1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dalam konpensi ... dan seterusnya …”
TANGGAPAN PENGGUGAT

do
Bahwa Izin Lokasi (IL) di Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu,
gu Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000
Ha untuk keperluan pembangunan perkebunan kelapa sawit berdasarkan Surat

In
A
Keputusan Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustu s
2005 serta Izin Usaha Perkebunan berdasarkan Surat Izin Bupati Kotawaringin
ah

lik
Timur Nomor : 525.26/678/XI/EKBANG/2005, tanggal 28 November 2005,
sama sekali tidak memberikan hak dan wewenang kepada Penggugat
Rekonvensi untuk dapat mengelola tanah/ lahan (meskipun telah melakukan
am

ub
ganti rugi kepada masyarakat yang memiliki hak atas lahan/ tanah tersebut),
apalagi membuka lahan dan menanaminya dengan kelapa sawit, sebab untuk
ep
Hak Atas Tanah bagi badan hukum menurut Pasal 16 ayat (1) huruf b Undang-
k

Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


ah

R
Agraria adalah Hak Guna Usaha (HGU), sehingga dengan demikian apabila

si
Penggugat Rekonvensi tidak/ belum memiliki HGU berarti tidak memiliki Hak

ne
Atas Tanah, artinya ketika tidak memiliki Hak Atas Tanah maka tidak ada hak
ng

bagi Penggugat Rekonvensi untuk mengelola apalagi menanam kelapa sawit


di tanah.

do
gu

Bahwa pula berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kotawaringin Timur


Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005 tentang Pemberian Izin
In
A

Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola


Kemitraan PT. NABATINDO KARYA UTAMA di Desa Tumbang Kuling,
Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi
ah

lik

Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha, pada DIKTUM PERTAMA huruf a


menyatakan :
m

ub

“Perolehan tanah harus dilakukan secara langsung antara pihak-pihak


yang berkepentingan melalui jual beli di hadapan PPAT setempat atau
ka

ep

dengan cara pelepasan hak di hadapan PPAT setempat atau Kepala


Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur dengan pemberian
ah

ganti kerugian yang bentuk dan besarnya ditentukan secara musyawarah”


R

Selanjutnya berdasarkan DIKTUM PERTAMA huruf b dinyatakan pula :


es
M

“Apabila menyangkut kawasan hutan, agar diselesaikan sesuai dengan


ng

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.


on

Halaman 59 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DIKTUM PERTAMA huruf c dinyatakan pula : “pembayaran ganti kerugian

si
atas tanah dan tanam tumbuh serta bangunan yang ada diatasnya dan
atau benda-benda milik pihak lain yang ada di dalam lokasi, tidak

ne
ng
dibenarkan melalui dilaksanakan melalui perantara dalam bentuk dan
nama apapun juga melainkan harus dilakukan secara langsung kepada
yang berhak”.

do
gu DIKTUM PERTAMA huruf d dinyatakan pula : “untuk tanah yang sudah
diperoleh, penerima izin lokasi diwajibkan mengajukan permohonan hak

In
A
atas tanah kepada pejabat yang berwenang”.
Selanjutnya berdasarkan DIKTUM PERTAMA huruf k dinyatakan pula :
ah

lik
“pemberian izin lokasi ini tidak mengurangi hak keperdataan bagi pemilik
tanah dan dilarang menutup aksesbilitas masyarakat yang berada di
dalam dan di sekitar lokasi”.
am

ub
Kemudian berdasarkan DIKTUM KETIGA Surat Keputusan Bupati
Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005 tentang
ep
Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Perkebunan
k

Kelapa Sawit Pola Kemitraan PT. NABATINDO KARYA UTAMA di Desa


ah

R
Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin

si
Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha, dinyatakan pula :
“Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan”.

ne
ng

Bahwa tindakan Penggugat Rekonvensi menguasai bahkan mengaku telah


memiliki seluruh tanah/ lahan dalam perizinannya hanya dengan izin-izin yan g

do
gu

telah dipaparkannya sehingga akhirnya membuka lahan/ tanah tersebut dan


menanaminya dengan kelapa sawit yang kini sebagian besar telah di panen
In
A

(termasuk diantaranya menanam di lahan/ tanah Obyek Sengketa secara


sepihak tanpa persetujuan dari Tergugat Rekonvensi), meskipun sampai saat
ini faktanya Penggugat Rekonvensi belum/ tidak memiliki Hak Guna Usaha
ah

lik

(HGU) atas Obyek Sengketa menurut Tergugat Rekonvensi hal tersebut


adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum (PMH)/ Onrechtmatige Daad.
m

ub

Bahwa jelas faktanya di lapangan, Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan


Katingan, Kabupaten Katingan tempat terletaknya Obyek Sengketa dalam
ka

ep

perkara a qou berbatasan langsung (batas daerah darat) dengan Desa


Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur,
ah

sebenarnya Tergugat lah yang menyerobot tanah yang masuk dalam wilayah
R

Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan


es
M

namun Tergugat sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi Pemerintah


ng

Desa Mirah Kalanaman, Pemerintah Kecamatan Katingan Tengah dan


on

Halaman 60 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintah Kabupaten Katingan, bahkan kehadirannya telah menghilangkan

si
hak warga in casu Penggugat yang memiliki hak atas tanah Obyek Sengketa.
Bahwa tempat kedudukan Obyek Sengketa seperti tersebut diatas jelas

ne
ng
berada di wilayah Kabupaten Katingan, hal ini diketahui dari acuan tata batas
yang sudah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Katingan – Pemerintah

do
Kabupaten Kotawaringin yang dihubungkan dengan overlay titik koordinat
gu lokasi Obyek Sengketa dengan Peta Lampiran Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2017 tentang Batas Daerah

In
A
Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten Katingan Provinsi
Kalimantan Tengah yang dihubungkan dengan Lampiran Peta Surat Keputusan
ah

lik
Menteri Kehutanan Nomor : SK.529/Menhut-II/2012, tanggal 25 September
2012 tentang Perubahan Atas Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
759/Kpts/Um/10/82 tentang Penunjukkan Areal Hutan di Wilayah Propinsi Dati I
am

ub
Kalimantan Tengah seluas 15.300.000 Ha sebagai Kawasan Hutan diketahui
bahwa minimal seluas ± 1.214,608 Ha dengan status kawasan Hutan
ep
Produksi Tetap (HP) merupakan bagian dari lokasi Tanah Adat Dayak
k

milik Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan


ah

R
Katingan Tengah, Kabupaten Katingan yang telah digarap dan ditanami

si
kelapa sawit oleh Tergugat secara melawan hukum;

ne
Bahwa berdasarkan acuan tata batas yang telah disepakati tersebut diatas,
ng

artinya telah terdapat batas daerah darat secara pasti di lapangan yang
menurut ketentuan yang berlaku selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan

do
gu

Menteri Dalam Negeri yang mengatur mengenai Penegasan Batas Daerah


sebagaimana dimaksud Pasal 3 Jo. Pasal 11 ayat (1) Jo. Pasal 12 ayat (1)
In
A

huruf a, b dan c Jo. ayat (10) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten
Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten
ah

lik

Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di


Provinsi Kalimantan Tengah Jo. Pasal 1 angka 3, 5, 6 Jo. Pasal 2 ayat (1)
m

ub

Jo. Pasal 3 ayat (1), (2), (3) Jo. Pasal 4 Jo. Pasal 5 ayat (1) huruf a, b, c, d Jo.
ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun
ka

ep

2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah, yang menyatakan bahwa :


UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2002
ah

Pasal 3
R

Kabupaten Katingan berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin


es
M

Timur yang terdiri atas :


ng

a. Kecamatan Katingan Hulu;


on

Halaman 61 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Kecamatan Marikit;

si
c. Kecamatan Sanaman Mantikei;
d. Kecamatan Katingan Tengah;

ne
ng
e. Kecamatan Pulau Malan;
f. Kecamatan Tewang Sangalang Garing;

do
g. Kecamatan Katingan Hilir;
gu h. Kecamatan Tasik Payawan;
i. Kecamatan Kamipang;

In
A
j. Kecamatan Mendawai; dan
k. Kecamatan Katingan Kuala.
ah

lik
Pasal 11
(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Katingan dan Kabupaten Seruyan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah Kabupaten Kotawaringin
am

ub
Timur dikurangi dengan wilayah Kabupaten Katingan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3, dan wilayah Kabupaten Seruyan, sebagaimana
ep
dimaksud dalam Pasal 4.
k
ah

R
Pasal 12

si
(1) Kabupaten Katingan mempunyai batas-batas wilayah :

ne
a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang Provinsi
ng

Kalimantan Barat;
b. sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kahayan Hulu Utara dan

do
gu

Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas, Kecamatan Bukit Batu


dan Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, serta Kecamatan
In
A

Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau;


c. sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa; dan sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan,
ah

lik

Kecamatan Antang Kalang, Kecamatan Parenggean, Kecamatan


Cempaga, Kecamatan Baamang, Kecamatan Mentawa, dan Kecamatan
m

ub

Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.


(10) Penentuan batas wilayah Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan,
ka

ep

Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gu nung Mas,


Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito
ah

Timur secara pasti di lapangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


R

ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), dan ayat (8),
es
M

ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.


ng

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 76 TAHUN 2012


on

Halaman 62 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1

si
3. Batas daerah di darat adalah pembatas wilayah administrasi
pemerintahan antar daerah yang merupakan rangkaian titik-titik

ne
ng
koordinat yang berada pada permukaan bumi dapat berupa tanda-
tanda alam seperti igir / punggung gunung/pegunungan (watershed),

do
median sungai dan/atau unsur buatan di lapangan yang dituangkan
gu dalam bentuk peta.
5. Batas daerah secara pasti di lapangan adalah kumpulan titik-titik

In
A
koordinat geografis yang merujuk kepada sistem georeferensi
nasional dan membentuk garis batas wilayah administrasi
ah

lik
pemerintahan antar daerah.
6. Penegasan batas daerah adalah kegiatan penentuan titik-titik
koordinat batas daerah yang dapat dilakukan dengan metode
am

ub
kartometrik dan/atau survei di lapangan, yang dituangkan dalam
bentuk peta batas dengan daftar titik-titik koordinat batas daerah.
ep
Pasal 2
k

(1) Penegasan batas daerah bertujuan untuk menciptakan tertib


ah

R
administrasi pemerintahan, MEMBERIKAN KEJELASAN dan

si
KEPASTIAN HUKUM TERHADAP BATAS WILAYAH SUATU DAERAH

ne
yang memenuhi aspek TEKNIS dan YURIDIS.
ng

Pasal 3

do
gu

(1) Penegasan batas daerah berpedoman pada batas daerah yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Pembentukan Daerah, peraturan perundang-
In
A

undangan, dan dokumen lain yang mempunyai kekuatan hukum.


(2) Batas daerah hasil penegasan batas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh MENTERI DALAM NEGERI dengan PERATURAN
ah

lik

MENTERI.
(3) Peraturan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) MEMUAT TITIK
m

ub

KOORDINAT BATAS DAERAH yang diuraikan dalam batang tubuh dan


DITUANGKAN DI DALAM PETA BATAS dan DAFTAR TITIK
ka

ep

KOORDINAT YANG TERCANTUM DALAM LAMPIRAN.


Pasal 4
ah

Penegasan batas daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan


R

terhadap batas daerah DI DARAT dan batas daerah di laut.


es
M

Pasal 5
ng

on

Halaman 63 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Penegasan batas daerah di darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,

si
dilakukan melalui tahapan:
a. penyiapan dokumen;

ne
ng
b. pelacakan batas;
c. pengukuran dan penentuan posisi batas; dan

do
d. pembuatan peta batas;
gu (2) Tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita
acara yang ditandatangani oleh para pihak.

In
A
(3) Tahapan penegasan batas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, huruf c dan huruf d dilakukan dengan prinsip geodesi.
ah

lik
Bahwa berdasarkan uraian diatas jelas bahwa Izin Lokasi (IL) di Desa
Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur,
Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha untuk keperluan
am

ub
pembangunan perkebunan kelapa sawit berdasarkan Surat Keputusan Bu p ati
Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005 dan Izin
ep
Usaha Perkebunan berdasarkan Surat Izin Bupati Kotawaringin Timur Nomor :
k

525.26/678/XI/EKBANG/2005, tanggal 28 November 2005 bukan merupakan


ah

R
hak atas tanah atau yang dalam hukum agraria lebih dikenal dengan

si
istilah Hak Guna Usaha (HGU), apalagi terkait Izin Lokasi dan Izin Usaha

ne
Perkebunan juga dibatasi oleh jangka waktu dan faktanya izin-izin yang
ng

didalilkan oleh Tergugat sebagai dasar KEPEMILIKAN TANAH YANG SAH


SECARA HUKUM tersebut SAAT INI TELAH BERAKHIR ALIAS TIDAK

do
gu

BERLAKU LAGI. In
A

Bahwa sekali lagi Penggugat menegaskan bahwa Penggugat juga memiliki


data serta informasi yang berkaitan dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU)
Nomor 00090 tanggal 01 Juli 2016 tersebut, yang mengungkapkan letaknya di
ah

lik

wilayah Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten


Kotawaringin Timur dan sama sekali tidak masuk dalam Obyek Sengketa.
m

ub

Bahwa berdasarkan Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi (tafsir


konstitusional) dalam perkara No. 21/PUU-VI/2008: Pemohon : Diah Astuti, dkk
ka

ep

dan perkara No. 22/PUU-VI/2008, Pemohon : Daipin, dkk, diantaranya


menyatakan bahwa :
ah

d. Dengan dinyatakannya Pasal 22 UU Penanaman Modal bertentangan


R

dengan Pasal 33 UUD 1945, ketentuan yang berlaku terhadap pemberian


es
M

kemudahan dan/atau pelayanan kepada PERUSAHAAN PENANAMAN


ng

MODAL untuk memperoleh HAK ATAS TANAH adalah ketentuan yang


on

Halaman 64 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdapat dalam peraturan perundang-undangan lainnya sepanjang berkaitan

si
langsung dengan penanaman modal. Khusus mengenai pemberian,
perpanjangan, dan pembaruan hak-hak atas tanah (HGU, HGB, dan Hak

ne
ng
Pakai) berlaku ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah

do
Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan,
gu dan Hak Pakai Atas Tanah.
Yang dihubungkan dengan pernyataan Direktur Penatagunaan Tanah, Badan

In
A
Pertanahan Nasional, Iwan Isa, sebagaimana dimuat di Kompas.com dalam
lokakarya hak atas tanah pada pertemuan Roundtable On Suistanable Palm Oil
ah

lik
(RSPO) ke – 7 di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari Minggu (1/11/2009) yang
menyatakan bahwa “Perusahaan Perkebunan yang beroperasi tanpa Hak
Guna Usaha (HGU) itu ilegal dan harus dihentikan. Aparat hukum
am

ub
mestinya menutup perusahaan perkebunan yang diketahui beroperasi
tanpa HGU. “Asas Universalnya, dilarang menggunakan tanpa hak. Jadi,
ep
tangkap itu perusahaan yang beroperasi tanpa HGU,” ujarnya.
k

Yang dihubungkan dengan ketentuan mengenai bumi, air serta kekayaan


ah

R
alam yang terkandung di dalamnya sebagaimana terungkap di dalam Bu ku ke -

si
II Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia telah dicabut dengan

ne
berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
ng

Pokok-Pokok Agraria (vide DIKTUM Memutuskan, angka 4 (empat), di dalam


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

do
gu

Agraria) sehingga setiap sengketa perdata yang menyangkut Hak Atas Tanah
tidak lagi sepenuhnya diselesaikan menurut KUHPerdata beserta seluruh
In
A

ketentuan hukum acaranya melainkan jelas dalam penyelesaiannya wajib


memperhatikan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria beserta peraturan turunannya.
ah

lik

Yang dihubungkan dengan Tanah merupakan kekayaan nasional sekaligus


m

ub

aset negara (Vide pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960


tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang berbunyi bahwa:
ka

ep

"Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia
ah

Tuhan Yang Maha Esa, adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia
R

dan merupakan kekayaan nasional").


es
M

Yang dihubungkan dengan Penjelasan Umum (II angka 5) yang merupakan


ng

penjabaran dari penjelasan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun


on

Halaman 65 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ditegaskan beberapa hal,

si
diantaranya, bahwa pada dasarnya badan-badan hukum tidak dapat
mempunyai hak milik (pasal 21 ayat 2). Adapun pertimbangan untuk (pada

ne
ng
dasarnya) melarang badan-badan hukum mempunyai hak milik atas
tanah, ialah karena badan-badan hukum tidak perlu mempunyai hak milik

do
tetapi cukup hak-hak lainnya, asal saja ada jaminan-jaminan yang cukup
gu bagi keperluan-keperluannya yang khusus (hak guna-usaha, hak guna-
bangunan, hak pakai menurut pasal 28, 35 dan 41). Artinya, Pasal 1 ayat (3)

In
A
Undang-Undang Dasar 1945 Jo. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria telah menentukan
ah

lik
bahwa badan-badan hukum (termasuk Penggugat Rekonvensi) tidak dapat
mempunyai hak milik atas tanah (kecuali bagi badan hukum yang bergerak
dalam lapangan social dan keagamaan). Badan-badan hukum (termasuk
am

ub
Penggugat Rekonvensi) sebelum menggunakan/ mengelola tanah wajib
menaati ketentuan lex spesialis (segala ketentuan khusus di bidang
ep
pertanahan) yakni ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
k

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria beserta seluruh peraturan turunannya


ah

R
dan sebelum membuka lahan/ memanam kelapa sawit wajib memiliki Hak

si
Guna Usaha, hak guna bangunan, hak pakai menurut pasal 28, 35 dan 41

ne
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
ng

Agraria.
Yang dihubungkan dengan Hak Atas Tanah berupa HGU sebagaimana

do
gu

diamanatkan oleh Pasal 16 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun


1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Jo. Pasal 1 angka 1
In
A

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha,


Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah Jo. Pasal 1 angka 1
Peraturan Meteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
ah

lik

Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak
Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan
m

ub

Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013 tentang


Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan
ka

ep

Pendaftaran Tanah, yang menyatakan bahwa :


Pasal 16 Ayat 1 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
ah

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria menyatakan bahwa :


R

(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) ialah:
es
M

a. hak milik,
ng

b. hak guna-usaha,
on

Halaman 66 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak

si
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah menyatakan
bahwa :

ne
ng
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1. Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai adalah hak atas

do
tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
gu 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ;
Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan

In
A
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian
dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan, kembali
ah

lik
ditegaskan bahwa :
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Hak atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
am

ub
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria, dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun sebagaimana
ep
dimaksud dalam undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah
k

Susun.
ah

R
Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2

si
Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah

ne
dan Kegiatan Pendaftaran Tanah lagi-lagi menegaskan bahwa :
ng

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Hak Atas Tanah adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna

do
gu

Bangunan, dan Hak Pakai.


Yang dihubungkan dengan Data Rekapitulasi Hak Guna Usaha (HGU)
In
A

Provinsi Kalimantan Tengah yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah


Pertanahan Provinsi Kalimantan Tengah kepada Ombudsman Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah melalui Surat dengan Nomor : 961.300.62/X/2013, Tanggal
ah

lik

4 Oktober 2013 diketahui bahwa Penggugat Rekonvensi jelas tidak memiliki


Hak Guna Usaha.
m

ub

Yang dihubungkan dengan DIKTUM PERTAMA huruf b Surat Keputusan


Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005
ka

ep

tentang Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan


Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan PT. NABATINDO KARYA
ah

UTAMA di Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten


R

Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha,


es
M

dinyatakan pula : “Apabila menyangkut kawasan hutan, agar diselesaikan


ng

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.


on

Halaman 67 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang dihubungkan dengan DIKTUM PERTAMA huruf d Surat Keputusan

si
Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005
tentang Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan

ne
ng
Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan PT. NABATINDO KARYA
UTAMA di Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten

do
Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha,
gu dinyatakan pula : “untuk tanah yang sudah diperoleh, penerima izin lokasi
diwajibkan mengajukan permohonan hak atas tanah kepada pejabat yang

In
A
berwenang”.
Yang dihubungkan dengan DIKTUM KETIGA Surat Keputusan Bupati
ah

lik
Kotawaringin Timur Nomor : 803/460.42, tanggal 15 Agustus 2005 tentang
Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Perkebunan
Kelapa Sawit Pola Kemitraan PT. NABATINDO KARYA UTAMA di Desa
am

ub
Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin
Timur, Provinsi Kalimantan Tengah seluas ± 11.000 Ha, dinyatakan pula :
ep
“Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan”.
k

Yang dihubungkan dengan Data Perkembangan Usaha Perkebunan Besar


ah

R
Clear and Clean Per 31 Desember 2014 yang diterbitkan oleh Dinas

si
Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah yang menerangkan bahwa

ne
TERNYATA sampai dengan akhir Desember 2014 Penggugat Rekonvensi
ng

BUKANLAH PERUSAHAAN YANG MASUK KATEGORI CLEAR AND


CLEAN, ARTINYA Penggugat Rekonvensi SAMPAI SAAT INI

do
gu

OPERASIONAL SECARA ILLEGAL.


Yang dihubungkan dengan Surat Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah
In
A

dengan Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 yang ditujukan kepada


Bupati/ Walikota Se Kalimantan Tengah, dengan Perihal Penghentian
Pengoperasian Kegiatan yang belum Clear and Clean), diketahui beberapa h al
ah

lik

penting, diantaranya :
1. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah meminta agar Bupati/ Walikota
m

ub

menindak tegas dan menghentikan seluruh kegiatan perusahaan yang


belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang berlaku (clear and
ka

ep

clean).
2. Laporan tentang penindakan dan penghentian kegiatan sebagaimana
ah

dimaksud pada butir 1 (satu) sudah harus diterima oleh Gubernur Kalteng
R

paling lambat tanggal 24 Juli 2013, dengan tembusan kepada KAPOLRI,


es
M

KAPOLDA KALTENG dan KAPOLRES setempat.


ng

on

Halaman 68 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil

si
Pemerintah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Surat
dengan Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 seperti tersebut diatas

ne
ng
telah menentukan dan menyatakan sikap Pemerintah Negara Republik
Indonesia yang secara tidak langsung telah menindak tegas dan

do
menghentikan seluruh kegiatan Penggugat Rekonvensi karena belum
gu memiliki perizinan sesuai ketentuan yang berlaku (clear and clean).
Bahwa terkait kerugian materil dan immateriel yang dialami oleh Tergugat/

In
A
Penggugat Rekonvensi adalah ngawur alias dibuat-buat saja, terkait
Kerugian yang “katanya” dialami oleh Tergugat/ Penggugat Rekonvensi,
ah

lik
mohon Yang Mulia Majelis Hakim memperhatikan Yurisprudensi tetap
sebagaimana : Putusan MA Nomor Register: 2743 K / Pdt / 1995 Tanggal
18 Juni 1996, KAIDAH HUKUM : Yang berhak menentukan untung rugi
am

ub
suatu perusahaan adalah Rapat Umum Pemegang Saham dan diaudit oleh
Akuntan Publik.
ep
Gugatan ganti rugi yang diajukan oleh Direktur Utama Perusahaan tanpa
k

ada pengesahaan dari Rapat Umum Pemegang Saham dan audit dari
ah

R
Akuntan Publik yang menyatakan perusahaan rugi, gugatan belum

si
waktunya diajukan ke pengadilan;

ne
Tergugat Rekonvensi berpendapat justru Penggugat Rekonvensi lah yang
ng

telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH)/ Onrechtmatige Daad,


karena tindakan Tergugat menguasai bahkan mengaku telah memiliki selu ruh

do
gu

tanah/ lahan dalam perizinannya hanya dengan izin-izin yang telah


dipaparkannya sehingga akhirnya membuka lahan/ tanah tersebut dan
In
A

menanaminya dengan kelapa sawit yang kini sebagian besar telah di panen
(termasuk diantaranya menanam di lahan/ tanah Obyek Sengketa secara
sepihak tanpa persetujuan dari Penggugat), meskipun sampai saat ini faktanya
ah

lik

Tergugat belum/ tidak memiliki Hak Guna Usaha (HGU) dapat dikategorikan
sebagai suatu Perbuatan Melawan Hukum (PMH)/ Onrechtmatige Daad.
m

ub

Oleh karenanya dengan demikian Gugatan Rekonvensi yang diajukan oleh


Penggugat Rekonvensi WAJIB DITOLAK UNTUK SELURUHNYA.
ka

ep

Bahwa hal-hal yang tidak ditanggapi secara khusus oleh Tergugat


Rekonvensi dianggap tidak beralasan menurut hukum dan dianggap
ah

dikesampingkan.
R

MAKA OLEH KARENANYA :


es
M

Berdasarkan uraian yuridis tersebut di atas, dengan ini Penggugat Konvensi/


ng

Tergugat Rekonvensi mohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan


on

Halaman 69 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negeri Kasongan melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan

si
mengadili perkara ini, agar berkenan memutuskan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI

ne
ng
- Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya atau
- Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

do
verklaard) ;
gu - Menyatakan melanjutkan persidangan Perkara Perdata Nomor :
10/Pdt.G/2020/PN. Ksn ;

In
A
- Menangguhkan pembebanan biaya persidangan sampai dengan selesainya
persidangan dalam perkara ini ;
ah

lik
DALAM KONVENSI
Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi untuk seluruhnya ;
DALAM REKONVENSI
am

ub
- Menolak Gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ;
ep
Menimbang, bahwa pada persidangan secara e-court yang dilaksanakan
k

hari Rabu tanggal 5 Agustus 2020 Kuasa Tergugat telah mengajukan Dupliknya
ah

R
sebagai berikut :

si
ne
I. DALAM EKSEPSI
ng

A. Eksepsi Kompetensi

do
gu

1. Bahwa Tergugat pada prinsipnya tetap bertahan pada dalil Eksepsi


dan Jawaban sebagaimana telah disampaikan pada persidangan
In
terdahulu ;
A

2. Bahwa Replik Penggugat pada point A telah telah mendalilkan terkait


ah

lik

dengan 2 pokok eksepsi yaitu Absolut dan Relatif, secara hukum tidak
ada larangan dan hal tersebut tergantung Majelis Hakim yang
m

ub

memberikan mempertimbangkan yang mana yang wajib didahulukan


oleh Yang Mulai Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
ka

perkara A qou. Selanjutnya sudah barang tentu hal yang menyangkut


ep

kewenangang Absolut dalam sebuah Eksepsi wajiblah di putuskan


oleh Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara A qou.
ah

Bahwa terkait dalil Penggugat dalam Replik point 1 alinea / baris ke


es
M

dua yang mengatakan perkara A qou bukan sengketa Tata Usaha


ng

Negara maka dalam hal ini Tergugat tetap pada dalil sebelumnya
on

Halaman 70 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dalam Eksepsi dan Jawaban hal mana karena

si
menyangkut HGU dan Perizinan yang dalam hal ini di terbitkan oleh
Pejabat Tata Usaha Negara. Oleh karenanya maka dalil Penggugat A

ne
ng
qou haruslah dikesampingkan dan tidak perlu dipertimbangkan.
Karena hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 5 Tahun 1986

do
Tentang Peradilan Tata Usaha Jo. Undang-undang No. 9 tahu n 2004
gu Tentang Perubahan atas Undang-undang No 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Undang-undang No. 51 Tahun 2009

In
A
tentang Perubahan kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara Pen gadilan Negeri Kasongan tidak
ah

lik
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo, Bahwa
Pengadilan Negeri Kasongan tidak berwenang memeriksa, mengadili
dan memberikan putusan terhadap gugatan Penggugat dalam perkara
am

ub
a qua sesuai dengan ketentuan Pasal 134 HIR/RIB yang mengatur hal
tentang ketidak-wenangan Hakim sebagai berikut : “Jika sengketa itu
ep
adalah mengenai suatu hak yang tidak termasuk wewenang
k

Pengadilan Negeri, maka dalam semua tingkatan pemeriksaan dapat


ah

R
diajukan tuntutan agar Hakim menyatakan dirinya tidak berwenang,

si
malahan Hakim itu sendiri berkewajiban karena jabatannya

ne
menyatakan dirinya tidak berwenang“; Bahwa Karena eksepsi ini
ng

terkait dengan kewenangan Absolut maka mohon kepada Yang


Mulia Majelis Hakim berkenan memutuskan perkara A qou

do
gu

dengan Putusan Sela.

B. Gugatan Kabur ( OBSCUUR LIBEL)


In
A

1. Bahwa Replik Penggugat pada poin B dalam hal ini menyatakan


obyek sengketa sudah Jelas, padahal sebagaimana Eksepsi dan
ah

lik

Jawaban Tergugat yang telah disampaikan terdahulu bahwa Nyata


Obyek sengketa adalah tidak jelas dengan pokok penting yang
m

ub

menjadi dalil yaitu terkait dengan batas dan luas yang menggu n akan
Titik kordinat sementara dalam SKTA tidak ada titik kordinat kemudian
ka

ep

menyangkut SKTA yang mana yang digunakan karena fakta hukum


bahwa ada SKTA terbit tahun 2015 yang pernah disampaikan kepada
ah

Penggugat namun dalam gugatan SKTA yang digunakan adalah


R

tahun 2019, hal ini membuktikan bahwa apa yang menjadi dalil
es
M

Tergugat adalah benar adanya, serta tidak terbantahkan.


ng

on

Halaman 71 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa segagai penegasan maka Tergugat tetap mendasarkan

si
diri pada Yurisprudensi Putusan MA RI No. 565 k/Sip/1973, tgl. 21
Agustus 1974, “Kalau obyek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak

ne
ng
dapat diterima”, dan Putusan MA RI No. 1149 k/Sip/1979, tgl. 17
April 1979, “Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka

do
gugatan tidak dapat diterima;
gu Bahwa berdasarkan hal tersebut dengan adanya ketidak jelasan
terhadap Obyek sengketa maka gugatan Penggugat harus dinyatakan

In
A
tidak dapat diterima.

C. EKSEPSI ERROR IN PERSONA


ah

lik
1. Bahwa Penggugat dalam Repliknya tidak membantah atau tidak
memberi tanggapan terhadap error in persona dalam identitasnya hal
am

ub
ini membuktikan memang benar telah terjadi kesalahan indentitas
Penggugat ;
ep
2. Bahwa berdasarkan pendapat ahli hukum M. Yahya Harahap, SH
k

tidak lengkapnya pihak-pihak dalam suatu perkara merupakan salah


ah

satu bentuk Error in persona yang disebut Plurium Litis Konsorsium


R

si
atau gugatan yang diajukan kurang pihak ;
3. Bahwa Tergugat tidak pada tempatnya untuk

ne
ng

mempertanggungjawabkan gugatan Penggugat oleh karena Tergugat


tidak pernah mendapatkan atau memperoleh lahan dari Penggugat

do
gu

tetapi Tergugat mendapatkan atau memperoleh melalui proses yang


benar ;
D. EKSEPSI KURANG PIHAK
In
A

4. Bahwa perolehan lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh


Penggugat adalah dalam wilayah atau areal yang telah di lakukan
ah

lik

Ganti Rugi Tanam Tumbuh dengan sebagian Pihak warga


masyarakat khususnya warga masyarakat Desa Tumbang Koling
m

ub

Kabupaten Kotim, oleh karena itu sudah seharusnya dijadikan


sebagai pihak dalam Perkara A qou;
ka

Bahwa dengan tidak ditariknya masyarakat setempat sebagai pihak


ep

maka gugatan Penggugat menjadi kurang pihak, sedangkan dalam


ah

gugatan yang kurang pihak , Mahkamah Agung Republik Indonesia


R

telah mengeluarkan yurisprudensi tetap yang isinya menyatakan


es

bahwa gugatan seperti itu harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet
M

ng

ontvakelijk verklaard) ;
on

Halaman 72 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dimaksu d

si
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 151 K/Sip/1972
tanggal 13 Mei 1975, Putusan No. 938 K/Sip/1971 tanggal 4 Oktober

ne
ng
1972, putusan No. 1078 K/Sip/1972 tanggal 11 Nopember 1975,
Putusan No. 427 K/Sip/1973 tanggal 9 Desember 1975, Putusan No.

do
2438 K/Sip/1980 tanggal 23 Maret 1982, Putusan No. 400/Pdt/1984
gu tanggal 11 Juni 1985 ;
5. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka kekurangan formil ini

In
A
menjadikan gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat
diterima.
ah

lik
E. EKSEPSI CHICANEUS PROCESS
Eksepsi chicaneus process(chicaneus process exceptie, eksepsi yang
manyatakan proses apus-apusan), contoh gugatan yang tidak didu kung
am

ub
oleh fakta atau peristiwa. Termasuk di dalam pengertian chicaneus
process adalah gugatan yang diajukan tanpa adanya sengketa yang
ep
melandasi gugatan tersebut. Kalau eksepsi benar dan diterima oleh
k

hakim, maka gugatan diputus ditolak (weigeren), dan penggugat tidak


ah

R
dapat mengajukan gugatan baru, bahwa perkara a quo gugatan

si
Penggugat telah tidak didukung oleh fakta /peristiwa adalah dikarenakan:

ne
Bahwa lahan yang dijadikan objek sengketa oleh Penggugat seluas
ng

3.833 Ha berada dalam Izin Lokasi, Izin Usaha Perkebunan dan Hak
Guna Usaha Tergugat dimana sejak tahun 2005 faktanya tidak dalam

do
gu

keadaan sengketa, barulah sekitar tahun 2020 objek tersebut digugat


oleh Penggugat ;
In
A

Bahwa tidak ada hubungan hukum Penggugat dengan objek sengketa,


Bahwa dari dalil eksepsi mengenai Eksepsi chicaneus
ah

lik

process(chicaneus process exceptie, eksepsi dikarenakan gugatan


penggugat tidak didukung oleh fakta atau peristiwa. maka gugatan
m

Penggugat haruslah diputus ditolak (weigeren).


ub

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Tergugat mohon kepada


ka

ep

Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara ini
berkenan memutuskan, menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
ah

atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat


R

es

diterima ( NietVankelijkVerklaar).
M

ng

on

Halaman 73 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
F. EKSEPSI TENTANG SURAT KUASA

si
1. Bahwa gugatan penggugat masuk dan didaftarkan melalui
Pengadilan Negeri Kasongan tertanggal 8 Mei 2020 yang

ne
ng
ditandatangi oleh Kuasa Penggugat IWANTO dkk sebagaimana
dalam surat gugatan tertulis surat kuasa tanggal 3 Mei 2020 dan

do
sebagai pemberi kuasa adalah MURNEE dkk.
gu Bahwa pada saat sidang pertama Yang Mulia Majelis Hakim telah
memeriksa masing masing legalitas Para Pihak, dan nyata pada saat

In
A
itu para kuasa Penggugat tidak hadir dalam persidangan sebagai
pihak, justru yang hadir sebagai pihak adalah Prinsipal Penggugat
ah

lik
secara langsung dengan demikian maka legalitas yang diperiksa
hanyalah Prinsipal Penggugat sementara legalitas dari Penerima
kuasa Iwanto dkk dalam hal ini termasuk legalitas surat kuasa selaku
am

ub
Penerima Kuasa tidak diperiksa dan/ atau bukan sebagai pihak
dalam Persidangan, padahal yang menandatangani surat gugatan
ep
adalah Penerima kuasa, dengan demikian maka Tergugat
k

menyatakan bahwa telah terjadi cacat formil atas surat gugatan


ah

R
Penggugat karena dalam persidangan para penerima kuasa tidak

si
sebagai pihak dalam persidangan.

ne
Bahwa karena tidak dikonfirmasi legalitas dan tidak hadir dalam
ng

persidangan sebagai pihak maka surat gugatan Pengggat adalah


cacat hukum dan tidak memiliki daya laku hukum, dengan demikian

do
gu

maka surat gugatan Penggugat dengan perkara Nomor : 10/


Pdt.G/2020/PN.Ksn yang ditanda tangani kuasa Penggugat Iwanto
In
A

dkk adalah cacat formal A qou Secara hukum terkait dengan surat
kuasa adalah sebagaimana telah diatur dalam Pasal 123 HIR, Pasal
1795 KUHPerdata ;
ah

lik

2. Bahwa selanjutnya pada saat sidang dengan agenda pembacaan


m

ub

surat gugatan Penggugat mengajukan Revisi surat gugatannya


yang pada pokok revisi tersebut adalah gagatan ditandatangani oleh
ka

Prinsipal langsung, pertanyaannya apakah surat gugatan yang


ep

ditandatangani oleh Kuasa IWANTO Dkk dapat dikatakan sah dan


ah

memenuhi sarat secara hukum ? menurut Tergugat adalah jelas


R

cacat formal karena nomor perkara tetap tidak berubah dan legalitas
es

terkait surat kuasa dari Penerima kuasa tidak pernah dikonformkan


M

ng

di ruang sidang, karena Tergugat yakin apabila di konformkan maka


on

Halaman 74 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada personal penerima kuasa yang bertentangan dengan Perundang

si
undangan, terutama bagi Penerima Kuasa yang berstatus sebagai
Pengawai Negeri Sipil, dengan demikian maka nyata secara huku m

ne
ng
surat kuasa A qou adalah tidak sah, dan akibat surat kuasa tidak sah
maka surat gugatan yang ditandatangi oleh Penerima kuasa adalah
juga tidak memenuhi syarat formal dalam sebuah surat gugatan;

do
gu Bahwa atas kekeliruan hukum tersebut diatas maka sudah

In
A
seharusnya gugatan penggugat dinyatakan cacat formal dan tidak
dapat diterima dan juga harus ditolak.
ah

lik
II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa hal hal telah dikemukakan didalam duplik diatas yaitu bagian
am

ub
Eksepsi juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pokok perkara tanpa kecuali;
ep
2. Bahwa Tergugat menolak dalil dalil yang dikemukakan Penggugat
k

dalam Replik, kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat;


ah

3. Bahwa pada intinya Replik Penggugat tidak jauh berbeda dengan


R

si
materi dalam gugatan yang banyak menjelaskan tentang regulasi
yang tidak perlu dijelaskan dalam sebuah Gugatan maupun dalam

ne
ng

Replik ;
4. Bahwa yang menjadi obyek sengketa adalah lahan/ tanah namun

do
gu

mengapa Penggugat mempersoalkan yang lain yang senyatannya


tidak ada kaitan dengan pokok gugatan yang menyengketakan
masalah lahan antara Penggugat dengan Tergugat. Berbicara
In
A

tentang Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan


Dasar Pokok-Pokok Agraria adalah hal yang telah dipahami banyak
ah

lik

orang dan yang menjadi inti pokok dalam sengketa ini adalah siapa
yang berhak atas lahan / tanah yang menjadi obyek sengketa ? ;
m

ub

5. Bahwa sebagaimana yang telah dijelaskan Tergugat dalam Jawaban


terdahulu adalah secara hukum Tergugat telah sah dan benar
ka

memiliki lahan yang dijadikan obyek sengketa kemudian Tergugat


ep

telah memperoleh Izin dan legalitas lainya berupa:


ah

a. Izin Lokasi No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas 11.000


R

ha
es

b. Izin usaha Perkebunan (IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005.


M

ng

tanggal 28 November 2005, luas 11.000 ha


on

Halaman 75 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Sertipikat Hak Guna Usaha (SHGU) atas nama PT. Nabatindo

si
Karya Utama dengan Nomor : 00090 tanggal 01 Juli 2016 dengan
luas 25.928.100 M2 terletak di Desa Tumbang Koling, Kecamatan

ne
ng
Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur yang diterbitkan
oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kotawaringin Timur ;

do
d. Surat Persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
gu Republik Indonesia Nomor : S.625/ Men.lhk/Setjen/PLA.2/8/2019
tanggal 30 Agustus 2019 Perihal : Persetujuan Prinsip Tukar

In
A
Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangunan Perkebun an
Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya Utama, Berupa
ah

lik
Kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP) Seluas 2.648 Ha di
Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah
am

dengan calon lahan Pengganti berupa Kawasan Hutan Produksi

ub
yang dapat Dikonversi (HPK) Seluas 2752 Ha untuk diubah
fungsi menjadi kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP) terletak di
ep
k

Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan, Provinsi


Kalimantan Tengah.
ah

R
Bahwa dengan demikian apa yang didalilkan Penggugat adalah tidak

si
benar karena lahan A quo sudah selesai setelah ditetapkan

ne
ng

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


Indonesia;
6. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan dalam jawaban terdahulu nyata

do
gu

secara hukum Tergugat tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum


didalam obyek sengketa dengan alasan sebagai berikut :
In
A

a. Tergugat dalam mendapatkan pelepasan hak dari masyarakat


sudah dan telah memenuhi kewajiban yang diatur dalam undang -
ah

undang;
lik

b. Tergugat mendapatkan pelepasan Hak dari pihak-pihak yang


mempunyai hak atas areal obyek Sengketa;
m

ub

c. Bahwa Tergugat didalam melakukan penerimaan pelepasan hak


tidak pernah merugikan pihak-pihak yang melepaskan obyek
ka

ep

sengketa, dan
d. Tergugat didalam memperoleh maupun melakukan aktifitas di
ah

obyek Sengketa tidak bertentangan dengan kesusilaan.


R

es

Sehingga dalil dari Penggugat yang menyatakan perbuatan Tergugat


M

merupakan Perbuatan Melawan Hukum haruslah ditolak, karena


ng

didalam memperoleh pelepasan hak obyek sengketa, Tergugat


on

Halaman 76 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mendapatkan dan memperoleh dari pemilik yang sah dan

si
mempunyai hak atas areal obyek sengketa tersebut ;
6. Bahwa sebagai penegasan tentang sita jaminan maka Tergugat

ne
ng
tetap menolak sita jaminan dengan dalil dalil hukum sebagai berikut :
a. Penjelasan Pasal 185 HIR menyatakan : putusan provisionil yaitu

do
keputusan atas tuntutan supaya di dalam hubungan pokok
gu perkaranya dan menjelang pemeriksaan pokok perkara itu,
sementara diadakan tindakan -tindakan pendahuluan untuk

In
A
kefaedahan salah satu pihak atau kedua belah pihak. Keputusan
yang demikian itu banyak digunakan didalam pemeriksaan
ah

lik
singkat.
b. Selanjutnya pemahaman dari Pasal 185 HIR tersebut diatas pada
prinsipnya permohonan Provisi dapat dilakukan apabila ada hal
am

ub
yang sangat mendesak dan apabila dilihat apa yang dimohonkan
Penggugat nyata bahwa tidak ada hal yang mendesak ataupun
ep
patut didahulukan terhadap hal-hal yang dimohonkan dalam
k

Provisi Penggugat, lebih-lebih hal objek sengketa haruslah


ah

R
dibuktikan, sebagai perbandingan pemahaman ini dapat dilihat

si
tentang sita jaminan. (Bahwa objek sengketa adalah sesuatu

ne
yang harus dibuktikan apa yang menjadi objek permintaan sita
ng

Jaminan (conservatoir Beslag) bukan merupakan milik dari


Tergugat).

do
gu

c. Bahwa menurut Retno Wulan Sutantio,SH dalam bukunya


Hukum Perdata dan Teori dan Praktek mengatakan : (Bahwa
In
A

Permohonan Sita Jaminan (conservatoir Beslag) dapat


dikabulkan apabila barang yang dimohonkan benar-benar milik
ah

Pemohon/ Penggugat dan bukan barang milik orang lain ) ;


lik

Bahwa dengan demikian maka patutlah permohonan Sita Jaminan


Penggugat untuk ditolak ;
m

ub

7. Bahwa terhadap dalil Penggugat selebihnya adalah haruslah


dikesampingkan karena tidak ada relevansi dengan esensi Gugatan ;
ka

ep

8. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Tergugat memohon Kepada


ah

Yang Mulia Majelis Hakim berkenan menolak gugatan Penggugat


R

untuk seluruhnya.
es
M

ng

on

Halaman 77 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III. DALAM REKONPENSI

si
1. Bahwa dali-dalil yang telah disampaikan dalam eksepsi maupun
pokok perkara dan juga gugatan Rekonpensi adalah merupakan satu

ne
ng
kesatuan yang tidak terpisahkan;
2. Bahwa Penggugat Rekonpensi menolak semua dalil yang

do
gu disampaikan Tergugat Rekonpensi, kecuali yang diakui secara nyata;
3. Bahwa apa yang terurai dalam gugatan Rekonpensi adalah sudah

In
jelas dan nyata berkaitan dengan obyek sengketa maupun satus
A
perizinan sebagaimana telah diuraikan dalam gugatan Rekonpensi,
dan hal tersebut adalah nyata tidak terbantahkan oleh Tergugat
ah

lik
Rekonpensi;
4. Bahwa pada intinya jawaban Tergugat Rekonpensi dalam Replik
am

ub
yang berkaitan dengan perizinan dan legalitas lainya yang telah
dimiliki oleh Penggugat Rekonpensi maka dalam hal ini perlu kami
tegaskan kembali yaitu :
ep
k

a. Izin Lokasi No.803.406.42 tanggal 15 Agustus 2005 luas


ah

11.000 ha
R

si
b. Izin usaha Perkebunan ( IUP) No.525.26/678/XI/EKBANG/2005.
tanggal 28 November 2005, luas 11.000 ha

ne
ng

c. Sertipikat Hak Guna Usaha ( SHGU) atas nama PT. Nabatindo


Karya Utama dengan Nomor : 00090 tanggal 01 Juli 2016 dengan

do
gu

luas 25.928.100 M2 terletak di Desa Tumbang Koling, Kecamatan


Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur yang diterbitkan
oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kotawaringin Timur ;
In
A

d. Surat Persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Republik Indonesia Nomor : S.625/ Men.lhk/Setjen/PLA.2/8/2019
ah

lik

tanggal 30 Agustus 2019 Perihal : Persetujuan Prinsip Tukar


Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangunan Perkebun an
m

ub

Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya Utama, Berupa


Kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP) Seluas 2.648 Ha di
ka

Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah


ep

dengan calon lahan Pengganti berupa Kawasan Hutan Produksi


ah

yang dapat Dikonversi (HPK) Seluas 2752 Ha untuk diubah


R

fungsi menjadi kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP) terletak di


es

Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan, Provinsi


M

ng

Kalimantan Tengah.
on

Halaman 78 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan demikian apa yang didalilkan Penggugat adalah

si
tidak benar karena lahan A quo sudah selesai setelah ditetapkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

ne
ng
Indonesia;

5. Bahwa dengan adanya Perizinan serta legalitasnya yang telah dimiliki

do
gu oleh Penggugat Rekonpensi, maka fakta hukumnya Penggugat
Rekonpensi berhak untuk menguasai, merawat dan menanam di

In
areal tersebut serta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
A
dari lahan a quo yang dipergunakan Penggugat Rekonpensi dengan
itikad baik untuk memajukan kepentingan pembangunan di daerah
ah

lik
setempat. ;

Bahwa berdasarkan Yurisprudensi No. 217K/Sip/1958 Pen ggu naan


am

ub
tanah dengan itikad baik patut mendapat perlindungan;

Bahwa sebagaimana juga diatur dalam Undang-undang Negara


ep
k

Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman


ah

Modal, Pasal 14 yang berbunyi setiap penanam modal berhak


R

si
mendapat: a. Kepastian hak, hukum dan perlindungan, informasi
yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankan, c. hak

ne
ng

pelayanan, dan d. berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

do
gu

6. Bahwa dengan status hukum tentang perizinan yang telah


dipaparkan diatas maka sangat jelas Penggugat Rekonpensi secara
In
hukum sah dan benar memiliki dan menguasai lahan a qua ;
A

7. Bahwa sebagaimana dalam jawaban terdahulu maka kembali


ah

lik

Penggugat Rekonpensi menegaskan bahwa terjadi kerugian


Penggugat Rekonpensi akibat perbuatan Tergugat Rekonpensi yan g
m

diawali sejak tahun 2015 hingga november 2019 yaitu dengan cara
ub

meghalang halangi, melakukan demo bahkan pemortalan, melakukan


ka

hinting, sehingga Penggugat tidak dapat melakukan aktivitas adalah


ep

sangat besar baik kerugian Materiil maupun Kerugian Imeteril.


Namun dalam dalam hal ini Penggugat Rekonpensi hanya
ah

menghitung kerugian materil yang nyata yaitu terhitung pada kejadian


es

september 2019 dimana Penggugat Konpensi melakukan Demo,


M

ng

melakukan Pemortalan, melarang Penggugat Rekonpensi


on

Halaman 79 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beraktivitas oleh karena itu Penggugat Rekonpensi mengalami

si
kerugian Materil sebesar Rp. 1.366.144.110,- ( satu milyar tiga ratus
enam puluh enam juta Seratus empat puluh empat ribu seratus

ne
ng
sepuluh Rupiah) dan kerugian Imateril sebesar Rp.
5.000.000.000,- ( lima milyar rupiah) dengan rincian kerugian Materil

do
sebagai berikut :
gu Produksi Penggugat Rekonvensi dalam 8 divisi sebesar 600 Ton/
hari dan akibat terjadi pemortalan (hinting), larangan kerja

In
A
sehingga menghambat 4 divisi yang berdampak kepada produksi
sehingga kerugian 300 Ton/ hari. Dan kerugian dalam akitivitas
ah

lik
pemupukan dengan perhitungan :
- Produksi 300 ton atau 300.000Kg X 3 hari X 1500/ Kg = Rp.
1.350.000.000,-
am

ub
- Pemupukan 45 Tenaga kerja X Rp. 119.586,- X 3 hari = Rp.
16.144.110,-
ep
k

Total kerugian Materil sebesar =Rp. 1.366.144.110,-


(satu milyar tiga ratus enam puluh enam juta Seratus empat puluh empat
ah

R
ribu seratus sepuluh Rupiah).

si
Bahwa berdasarkan argumentasi dan bukti-bukti serta fakta-fakta hukum

ne
ng

maka sangat tepat dan beralasan hukum apabila Tergugat memohon


kepada yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

do
gu

a qua untuk menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidaknya


menyatakan gugatan tidak dapat diterima, serta mengabulkan gugatan
Rekonpensi dari Tergugat. Oleh karenanya mohon kepada Yang Mulia
In
A

Majelis Hakim berkenan memberikan putusan sebagai berikut :

MENGADILI
ah

lik

DALAM KONPENSI
m

ub

DALAM EKSEPSI
ka

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Tergugat ;


ep

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul .


DALAM POKOK PERKARA
ah

1. Menolak gugatan Penggugat untuk Seluruhnya;


es
M

2. Menyatakan perbuatan Tergugat bukan Perbuatan Melawan Hukum ;


ng

3. Menolak Permohonan Sita jaminan yang dimohonkan oleh Penggugat ;


on

Halaman 80 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menolak permohonan uang paksa (dwangsoom) dari Penggugat ;

si
5. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.
DALAM REKONPENSI

ne
ng
1. Menerima gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan obyek sengketa seluas 3.833 Ha adalah milik Penggugat

do
gu Rekonpensi yang diperoleh berdasarkan penyerahan lahan oleh
masyarakat dan Ganti Rugi Tanam Tumbuh ( GRTT) serta take over;

In
3. Membayar kepada Penggugat Rekonvensi kerugian Materil sebesar
A
Rp.1.366.144.110,- (satu milyar tiga ratus enam puluh enam juta Seratus
empat puluh empat ribu seratus sepuluh Rupiah) dan kerugian Imateril
ah

lik
sebesar Rp. 5.000.000.000,- ( lima milyar rupiah)
4. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang
am

ub
timbul.
Atau ep
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
k

seadil-adilnya (ex aequo et bono).


ah

si
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil Gugatannya, Para
Penggugat telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut:

ne
ng

1. Asli dan fotokopi Keputusan Forum Koordinasi Kelompok Tani “Dayak


Misik” Kalimantan Tengah, Nomor 616/FKKTDM-KT/VI/2015 tentang

do
gu

Susunan Pengurus Kelompok Tani “Dayak Misik” Desa Mirah Kalan ama n
Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan, tanggal 8 Juni 2015,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-1;
In
A

2. Fotokopi dan fotokopi Surat Penegasan Lahan Kelola Kelompok Tani


Dayak Misik Kalimantan Tengah, dari Gubernur Kalimantan Tengah
ah

lik

kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, tanggal 11 Desember 2015,


selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2;
3. Fotokopi dan fotokopi Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah,
m

ub

Nomor 188.44/190/2016 tentang Penegasan Lahan Kelola Kelompk Tani


Dayak Misik Kalimantan Tengah, tanggal 24 Maret 2016, selanjutnya pada
ka

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-3;


ep

4. Asli dan fotokopi Surat Keputusan Kepala Desa Mirah Kalanaman, Nomor:
ah

470/307/SK/PEM/DS-MK/X/2019 tentang Penegasan Lahan Kelola


R

Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman Kecamatan Katingan


es

Tengah Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, tanggal


M

ng

on

Halaman 81 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7 Oktober 2019, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda

si
P-4;
5. Asli dan fotokopi Surat Laporan Penegasan Lahan kelola Kelmpok Tani

ne
ng
Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, Nomor: 593/308/PEM/DS-
MK/X/2019, dari Kepala Desa Mirah Kalanaman kepada Bapak Presiden
Republik Indonesia, tanggal 8 Oktober 2019, selanjutnya pada fotokopi

do
gu 6. Asli
bukti surat tersebut diberi tanda P-5;
dan fotokopi Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-ADAT),
Nomor:54/SKT-A/DKA-KT/X/2019, tanggal 24 Oktober 2019, selanjutnya

In
A
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-6;
7. Asli dan fotokopi Surat Kuasa Pengelolaan Tanah Kelompok, tanggal 5
ah

lik
Juni 2015, Yang Memberi Kuasa KORNELIS, Yang Menerima Kuasa
MURNEE, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-7;
am

ub
8. Asli dan fotokopi Surat Penyerahan Legalitas Tanah Dan Kelompok,
tanggal 5 Juni 2015, Yang Menyerahkan KORNELIS, Yang Menerima
Penyerahan MURNEE, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
ep
diberi tanda P-8;
k

9. Asli dan fotokopi Surat Pernyataan Peleburan Kelompok, tanggal 5 Juni


ah

2015, Yang dibuat oleh Anggota Kelompok Tani Masyarakat Pemlik


R

si
Tanah, selaku Ketua KORNELIS, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda P-9;

ne
ng

10. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Kelompok Tani Masyarakat,


Nomor:12/SKT/I/Pem.2010, tanggal 21 Januari 2010, yang dibuat oleh

do
Kepala Desa Kaya Unggang, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
gu

tersebut diberi tanda P-10;


11. Asli dan fotokopi Tanggapan Surat Ketua Pengurus Kelompok Tani Dayak
In
A

Misik Desa Mirah Kalanaman Kecamatan Katingan Tengah,


Nomor:09/KTDM-MK/KTN/III/2020 tanggal 7 Maret 2020, Nomor:610/28/
ah

DISPERKIMTAN-4/III/2020, tanggal 24 Maret 2020, dari Bupati Katingan


lik

kepada Ketua Pengurus Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman Kecamatan Katingan Tengah, selanjutnya pada fotokopi bukti
m

ub

surat tersebut diberi tanda P-11;


12. Fotokopi dan fotokopi Surat Ijin Bupati Kotawaringin Timur, Nomor
ka

525.26/514/VII/EKBANG/2005, tentang Ijin Prinsif, tanggal 2 Juli 2005,


ep

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-12;


ah

13. Fotokopi dan fotokopi Keputusan Bupati Kotawaringin Timur,


R

Nomor:803.460.42. tentang Pemberian Ijin Lokasi Untuk Keperluan


es

Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan Atas Nama PT.


M

ng

Nabatindo Karya Utama di Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga


on

Halaman 82 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah,

si
tanggal 15 Agustus 2015, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda P-13;

ne
ng
14. Fotokopi dan fotokopi Telaah Staf, Perihal Pemeriksaan Lapangan Arela
Kerja PT. Nabatindo Karya Utama, tanggal Oktober 2009, yang dibuat Staf
Seksi Inventarisasi data dan Pemataan Kawasan Hutan, selanjutnya pada

do
gu fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-14;
15. Fotokopi dan fotokopi Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur,
Nomor 6 Tahun 2003, Tentang Pembentukan Desa Barjam, Desa Kanyala,

In
A
Desa Bajarau, Desa Damar Makmur, Desa Agung Mulya, Desa
Bagendang Permai, Desa Pelantaran, Desa Tumbang Koling, Desa
ah

lik
Terantang Hilir, Desa Bapeang, Dan Desa Eka Bahurui di Kabupaten
Kotawaringin Timur, tanggal 30 Juli 2003, selanjutnya pada fotokopi bukti
am

ub
surat tersebut diberi tanda P-15;
Bukti Surat tersebut bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya
dan sesuai kecuali bukti surat P-2, P-3, P-12, P-13, P-14 dan P-15 yang tidak
ep
dapat ditunjukan aslinya dipersidangan , selanjutnya Hakim Ketua
k

memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa Tergugat yang memberikan


ah

keterangan akan ditanggapi dalam kesimpulan ;


R

si
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Para

ne
Penggugat telah pula mengajukan 6 (enam) orang Saksi yang telah didengar
ng

keterangannya di bawah sumpah ataupun janji di persidangan, yang pada


pokoknya adalah sebagai berikut:

do
gu

1. KORNELIS
- Bahwa Saksi adalah satu-satunya pengurus Kelompok Tani Masyarakat
In
A

yang berada di Desa Mirah Kalanaman yang berdiri sejak tanggal 21


Desember 2009;
ah

lik

- Bahwa Pengurus Kelompok Tani Mayarakat Desa Mirah Kalanaman


tersebut hanya satu orang yaitu Saksi sendiri;
m

ub

- Bahwa Saksi mendirikan Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah


Kalanaman tersebut atas dasar Saksi ditunjuk oleh warga Desa Mirah
ka

Kalanaman secara lisan melalui rapat Desa yang berju mlah lebih dari
ep

100 (seratus) orang untuk mendirikan Kelompok Tani Masyarakat Desa


ah

Mirah Kalanaman tersebut pada tanggal 21 Desember 2009 sekaligus


R

Saksi ditunjuk sebagai Ketua Kelompok Tani Masyarakat tersebut;


es
M

ng

on

Halaman 83 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa tujuan pendirian Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah

si
Kalanaman pada saat itu adalah untuk berkebun seperti menanam
pohon karet atau pohon sawit, namun gagal tidak bisa mengelolanya;

ne
ng
- Bahwa Jumlah anggota Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah
Kalanaman kurang lebih sekitar 160 (seratus enam pu luh) orang, ada

do
gu datanya tapi Saksi sudah lupa;

- Bahwa sekarang Kelompok Tani Masyarakat tersebut sudah tidak ada

In
lagi karena sudah meleburkan diri dengan Kelompok Tani Dayak Misik
A
pada tanggal 5 Juni 2015;
ah

lik
- Bahwa Kelompok Tani Masyarakat meleburkan diri menjadi Kelompok
Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, karena pada saat itu Saksi
sebagai Ketua Kelompok Tani Masyarakat tidak bisa lagi mengelola
am

ub
Kelompok Tani Masyarakat tersebut;

- Bahwa antara Kelompok Tani Masyarakat dengan Kelompok Tani Dayak


ep
k

Misik Desa Mirah Kalanaman, yang lebih dahulu berdiri adalah


Kelompok Tani Masyarakat;
ah

si
- Bahwa Pada saat Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman
meleburkan diri menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

ne
ng

Kalanaman, jumlah Anggota Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah


Kalanaman masih berjumlah 160 (seratus enam puluh) orang;

do
gu

- Bahwa Syarat untuk menjadi Anggota Kelompok Tani Masyarakat Desa


Mirah Kalanaman yaitu fotokopi KTP dan sebagainya;
In
A

- Bahwa Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman tersebut


memiliki tanah yang terletak di Desa Karya Unggang;
ah

lik

- Bahwa lahan atau tanah dari Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah
Kalanaman belum ada dibagi untuk perorang atau peranggota;
m

ub

- Bahwa Kepemilikan lahan Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah


Kalanaman tersebut dalam bentuk SKT secara global atas nama Ketua
ka

Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman, yang ditandatangani


ep

oleh Kepala Desa Karya Unggang;


ah

- Bahwa lahan Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman pada


R

sebelah utara berbatasan dengan Sdri. Murnee (Penggugat I), sebelah


es
M

timur berbatasan dengan lahan cadangan, sebelah selatan berbatasan


ng

on

Halaman 84 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan lahan cadangan, sebelah barat berbatasan dengan lahan

si
cadangan;

- Bahwa asal tanah milik Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah

ne
ng
Kalanaman tersebut dari Anggota Kelompok Tani Masyarakat Desa
Mirah Kalanaman dimana untuk menjadi Anggota Kelompok Tani

do
gu Masayarakat Desa Mirah Kalanaman, selain mempunyai KTP juga
disyaratkan memliki tanah yang kemudian dihibahkan kepada Kelompok
Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman tersebu t, dimana masyarakat

In
A
yang memiliki tanah tersebut adalah masyarakat Desa Mirah Kalanaman
asli yang memiliki tanah disana sehingga diterima menjadi Anggota;
ah

lik
- Bahwa Luas tanah milik Anggota Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah
Kalanaman tersebut yaitu 1.590 (seribu lima ratus sembilan puluh)
am

ub
hektar;

- Bahwa Sewaktu Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman


ep
melebur menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman,
k

tanah Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman juga ikut


ah

dileburkan kepada Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman;


R

si
- Bahwa terhadap bukti P-7 berupa Surat Kuasa Pengelolaan Tanah

ne
ng

Kelompok, tanggal 5 Juni 2015, Yang Memberi Kuasa KORNELIS, Yan g


Menerima Kuasa MURNEE, adalah merupakan surat kuasa untuk
mengelola tanah milik Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah

do
gu

Kalanaman kepada Ketua Pengurus Kelompok Tani Dayak Misik Desa


Mirah Kalanaman;
In
A

- Bahwa Terhadap bukti P-8 berupa Surat Penyerahan Legalitas Tanah


Dan Kelompok, tanggal 5 Juni 2015, Yang Menyerahkan KORNELIS,
ah

lik

Yang Menerima Penyerahan MURNEE, adalah merupakan surat


penyerahan atau pemindahan semua aset-aset milik Kelompok Tani
m

ub

Masyarakat Desa Mirah Kalanaman kepada Kelompok Tani Dayak Misik


Desa Mirah Kalanaman;
ka

- Bahwa terhadap bukti P-9 berupa Surat Pernyataan Peleburan


ep

Kelompok, tanggal 5 Juni 2015, Yang dibuat oleh Anggota Kelompok


ah

Tani Masyarakat Pemlik Tanah, selaku Ketua KORNELIS, benar


R

merupakan surat peleburan Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah


es

Kalanaman menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman


M

ng

dan benar Saksi tanda-tangan pada surat tersebut;


on

Halaman 85 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa terhadap bukti P-10 berupa Surat Keterangan Kelompok Tani

si
Masyarakat, Nomor:12/SKT/I/Pem.2010, tanggal 21 Januari 2010, yang
dibuat oleh Kepala Desa Kaya Unggang, adalah merupakan surat

ne
ng
keterangan mengenai wilayah Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah
Kalanaman, dimana Sdr. SALAM yang bertandatangan pada surat

do
tersebut adalah merupakan Kepala Desa Karya Unggang;
gu - Bahwa sejak Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman
melebur menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman

In
A
pada tahun 2015 sampai dengan sekarang, masih belum ada
keuntungan yang didapat;
ah

lik
- Bahwa Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman didirikan
pada tahun 2015, dimana kemudian Kelompok Tani Masyarakat Desa
am

ub
Mirah Kalanaman langsung melebur menjadi Kelompok Tani Dayak
Misik Desa Mirah Kalanaman;
ep
- Bahwa letak tanah yang menjadi sengketa dalam perkara ini yaitu di
k

areal PT. Nabatindo Karya Utama pada Desa Karya Unggang, akan
ah

tetapi Saksi tidak mengetahui berapa luas tanah sengketa tersebut;


R

si
- Bahwa tanah yang menjadi sengketa dalam perkara ini termasuk tanah

ne
ng

milik Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman dan juga tanah
Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman yang dileburkan
menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman;

do
gu

- Bahwa mengenai pendirian Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman, saya tidak mengetahui legalitas surat pendiriannya, yang
In
A

saya ketahui adanya legalitas tanah milik Kelompok Tani Dayak Misik
Desa Mirah Kalanaman;
ah

lik

- Bahwa sebelum Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman


melebur menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman,
m

ub

sejak rentang waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, Kelompok
Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman tidak pernah dipanggil oleh
ka

pihak PT. Nabatindo Karya Utama untuk melakukan proses


ep

penyelesaian pembebasan lahan atau ganti rugi;


ah

- Bahwa saat itu belum ada aktifitas yang dilakukan oleh Kelompok Tani
R

Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, karena lahan sudah dikuasai oleh
es
M

PT. Nabatindo Karya Utama;


ng

on

Halaman 86 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebelum PT. Nabatindo Karya Utama masuk siapa yang

si
menguasai tanah tersebut adalah Kelompok Tani dan saat itu tanah
sudah dirintis, tetapi belum digarap;

ne
ng
- Bahwa pada saat PT. Nabatindo Karya Utama masuk kewilayah
tersebut, kami dari Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman

do
gu hanya diam saja saat itu, kemudian kami menyerahkan kepada
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman karena dari
Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman tidak bisa

In
A
menanganinya;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui batas-batas objek sengketa;


ah

lik
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Para Penggugat
maupun Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;
am

ub
2. KARDISASI

- Bahwa Saksi adalah Kepala Desa Mirah Kalanaman sejak tahun 2017
ep
k

sampai dengan sekarang;


ah

- Bahwa Saksi menjadi anggota Kelompok Tani Dayak Misik sejak tahun
R

si
2015 yang mana sebelumnya ada Kelompok Tani Masyarakat Desa
Mirah Kalanaman, akan tetapi Saksi bukan termasuk anggotanya;

ne
ng

- Bahwa Luas tanah atau lahan yang menjadi objek sengketa adalah
kurang lebih 3.833 (tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga) hektar dan

do
gu

Yang mengukur luas tanah atau lahan yang menjadi objek sengketa
tersebut saat itu adalah tim dari RT dan Masyarakat dengan
In
A

menggunakan alat GPS;

- Bahwa Tanah atau lahan yang menjadi objek sen gketa tersebut pada
ah

lik

sebelah utara, timur dan selatan berbatasan dengan Desa Mirah


Kalanaman;
m

ub

- Bahwa Pada tanah atau lahan yang menjadi objek sengketa kurang lebih
3.833 (tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga) hektar tersebut sebagian
ka

sudah ditanami pohon sawit dan sebagian masih semak belukar;


ep

- Bahwa keinginan masyarakat khususnya Kelompk Tani Dayak Misik


ah

Desa Mirah Kalanaman sehubungan adanya sengketa ini kepada PT.


R

Nabatindo Karya Utara adalah ingin adanya kerjasama yang dapat


es
M

mensejahterakan masyarakat setempat di Desa Mirah Kalanaman, tetapi


ng

sampai sekarang proses mediasinya masih belum ada titik temu;


on

Halaman 87 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak ingat siapa yang lebih dahulu antara berdirinya

si
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman dengan masuknya
PT. Nabatindo Karya Utama ke objek sengket tersebut, namun

ne
ng
sepengetahuan Saksi pada saat Saksi masuk menjadi anggota
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman pada tahun 2015,

do
PT. Nabatindo Karya Utama sudah masuk di objek sengketa tersebut,
gu dan diatas objek sengket atau tanah tersebut sudah ada ditanami poh on
sawit, untuk umurnya saya tidak mengetahui tetapi ada pohon sawit

In
A
yang masih kecil dan ada pohon sawit yang masih besar;

- Bahwa sepengetahuan Saksi yang menanam pohon sawit tersebut


ah

lik
adalah PT. Nabatindo Karya Utama;

- Bahwa sejak berdirinya Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


am

ub
Kalanaman, sudah bersengketa dengan PT. Nabatindo Karya Utama;

- Bahwa cara bergabung menjadi anggota Kelompok Tani Dayak Misik


ep
Desa Mirah Kalanaman saat itu adalah dengan menyerahkan data-data
k

seperti KTP dan Kartu Keluarga;


ah

R
- Bahwa Saat bergabung menjadi anggota Kelompok Tani Dayak Misik

si
Desa Mirah Kalanaman yang menjadi aset Kelompok Tani Dayak Misik

ne
ng

Desa Mirah Kalanaman adalah tanah masyarakat, tanah saya juga ada
menjadi aset seluas 2 (dua) hektar;

do
- Bahwa legalitas pendirian Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
gu

Kalanaman Saksi kurang tahu, yang Saksi tahu adanya SKTA dan lahan
telah dilakukan pengukuran yang ditanda-tangani oleh Desa;
In
A

- Bahwa terhadap bukti P-4 berupa Surat Keputusan Kepala Desa Mirah
Kalanaman, Nomor: 470/307/SK/PEM/DS-MK/X/2019 tentang
ah

lik

Penegasan Lahan Kelola Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan Provinsi
m

ub

Kalimantan Tengah, tanggal 7 Oktober 2019, Saksi mengetahui terhadap


surat tersebut dan benar Saksi menandatangani surat tersebut;
ka

ep

- Bahwa terhadap bukti P-5 berupa Surat Laporan Penegasan Lahan


kelola Kelmpok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, Nomor:
ah

593/308/PEM/DS-MK/X/2019, dari Kepala Desa Mirah Kalanaman


R

kepada Presiden Republik Indonesia, tanggal 8 Oktober 2019, Saksi


es
M

mengetahui terhadap surat tersebut dan benar Saksi ikut


ng

menandatangani surat tersebut;


on

Halaman 88 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat penyerahan lahan dari Kelompok Tani Masyarakat

si
Desa Mirah Kalanaman kepada Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
Kalanaman pada tahun 2015, pada saat itu ada surat-suratnya;

ne
ng
- Bahwa etak semua lahan milik Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah
Kalanaman berada pada Desa Mirah Kalanaman;

do
gu - Bahwa Desa Karya Unggang terletak dipinggir sungai, dimana Desa
Karya Unggang di muara sungai sedangkan Desa Mirah Kalanaman
pada bagian Hulunya;

In
A
- Bahwa terdapat tugu batas antara Desa Karya Ungang dengan Desa
Mirah Kalanaman yang dibuat pada tahun 2018, dimana Desa Karya
ah

lik
Unggang merupakan pemekaran dari Desa Mirah Kalanaman;
- Bahwa Desa Karya Unggang sekarang karena adanya pemekaran
am

ub
masuk kecamatan Tewang Sangalang Garing, kalau dulu masuk
kecamatan Katingan Tengah;
- Bahwa untuk mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Desa Mirah
ep
k

Kalanaman, Nomor: 470/307/SK/PEM/DS-MK/X/2019 tentang


ah

Penegasan Lahan Kelola Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


R

si
Kalanaman Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan Provinsi
Kalimantan Tengah, tanggal 7 Oktober 2019 dan Surat Laporan

ne
ng

Penegasan Lahan kelola Kelmpok Tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman, Nomor: 593/308/PEM/DS-MK/X/2019, dari Kepala Desa
Mirah Kalanaman kepada Presiden Republik Indonesia, tanggal 8

do
gu

Oktober 2019 tersebut, yang diserahkan oleh Kelompok Tani Dayak


Misik Desa Mirah Kalanaman saat itu yaitu surat pembentukan
In
A

Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman yang Saksi lupa
bentuknya dan SKTA;
ah

lik

- Bahwa dasar Saksi menegaskan lahan tersebut masuk wilayah hukum


Desa Mirah Kalanaman yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin
m

ub

Timur, Nomor 6 Tahun 2003, Tentang Pembentukan Desa Barjam, Desa


Kanyala, Desa Bajarau, Desa Damar Makmur, Desa Agung Mulya, Desa
ka

Bagendang Permai, Desa Pelantaran, Desa Tumbang Koling, Desa


ep

Terantang Hilir, Desa Bapeang, Dan Desa Eka Bahurui di Kabupaten


ah

Kotawaringin Timur, tanggal 30 Juli 2003, bahwa lahan tersebut masuk


R

Desa Mirah Kalanaman;


es
M

- Bahwa Saksi tidak ingat siapa yang mengeluarkan dan menandatangani


ng

SKTA tersebut, dari Desa Mirah Kalanaman;


on

Halaman 89 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa belum ada upaya ganti rugi tanam tumbuh dari PT. Nabatindo

si
Karya Utama kepada Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
Kalanaman;

ne
ng
- Bahwa Desa Tumbang Koling masuk wilayah Kabupaten Kotawaringin
Timur dan berbatasan dengan Desa Mirah Kalanaman;

do
gu Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, baik Para Penggugat
maupun Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;

In
A
3. ERNES NASARET

- Bahwa Saksi menjabat sebagai Damang Katingan Tengah sejak tanggal


ah

lik
26 Maret 2018 sampai dengan tahun 2024;

- Bahwa Saksi telah menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat atas


am

ub
tanah adat lahan kelola Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
Kalanaman; ep
- Bahwa Saksi menerbitkan Surat keterangan tanah Adat tersebut pada
k

tahun 2019 karena Saksi baru bertugas sebagai Damang pada tahun
ah

2018;
R

si
- Bahwa untuk mengeluarkan Surat Keterangan Tanah Adat adalah

ne
ng

merupakan kewenangan saya selaku Damang Kepala Adat, dengan


berdasarkan Peraturan Gubernur untuk nomor dan tahunnya Saksi lupa;

do
- Bahwa Saksi menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat tersebut
gu

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 6


tahun 2003 yang mengatur tentang pembentukan Desa Koling dan desa-
In
A

desa disekitarnya;

- Bahwa dasar hukum Saksi menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat


ah

lik

tersebut yaitu Perda Nomor 16 tahun 2018 dan Pergub Nomor 13 Tahu n
nya saya lupa, dan Damang memiliki kewenang menerbitkan Surat
m

ub

Keterangan Tanah Adat tersebut;

- Bahwa dalam penerbitan Surat Keterangan Tanah Adat tersebut,


ka

ketentuan tentang luas tanahnya untuk tanah masyarakat, kelompok


ep

atau tanah adat tidak ada batasan sepanjang diakui oleh yang
ah

berbatasan, sedangkan untuk perorangan sampai 24,5 (dua puluh empat


R

koma lima) hektar perorangnya, sesuai dengan perda Nomor 16 tahun


es
M

2018;
ng

on

Halaman 90 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ada bentuk format baku dari Surat Keterangan Tanah Adat

si
berdasarkan peraturan daerah yang berlaku;

- Bahwa terhadap adanya titik koordinat pada Surat Keterangan Tanah

ne
ng
Adat yang Saksi keluarkan, tidak termasuk dalam format baku dari Surat
Keterangan Tanah Adat yang ditentukan dalam perda tersebut, namun

do
gu apabila ada lebih bagus, kalau tidak ada hanya batas-batasnya saja;

- Bahwa Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur

In
Nomor 6 tahun 2003 bahwa sebelah Utara, Timur dan Selatan
A
berbatasan dengan Desa Tumbang Koling, dan sebelah barat
berbatasan dengan Desa Mirah Kalanaman;
ah

lik
- Bahwa luas tanah adat sesuai dengan Surat Keterangan Tanah Adat
yang saya terbitkan untuk Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
am

ub
Kalanaman tersebut adalah seluas 3.833 (tiga ribu delapan ratus tiga
puluh tiga) hektar, yang diperoleh sesuai dengan Peraturan Daerah
ep
Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 6 tahun 2003;
k

- Bahwa Saksi terlibat langsung pada saat peninjauan lokasi Tanah Adat
ah

R
oleh tim bersama dengan masyarakat;

si
- Bahwa pada saat Saksi ikut turun meninjau tanah lokasi tersebut,

ne
ng

terdapat pohon sawit pada area tersebut, kita mengetahui bahwa pohon
sawit tersebut adalah milik perusahaan, namun tanah tersebut mlik

do
masyarakat;
gu

- Bahwa sepengetahuan Saksi pada tanah tersebut belum ada ganti


ruginya dari perusahaan kepada masyarakat;
In
A

- Bahwa Saksi juga menjadi Anggota pada Kelompok Tani Dayak Misik
ah

Desa Mirah Kalanaman dan ikut mengurusnya sejak tahun 2015;


lik

- Bahwa sebelum Saksi menerbitkan Surat keterangan tanah Adat


tersebut, sudah dicek terlebih dahulu, tetapi Saksi tidak mengetahui
m

ub

apakah itu termasuk dalam objek sengketa atau tidak, yang Saksi
ka

ketahui bahwa tanah tersebut merupakan tanah tempat masyarakat


ep

Desa Mirah Kalanaman turun temurun bekerja disana;


ah

- Bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi Kelompok Tani hingga dapat


R

dikeluarkan Surat Keterangan Tanah Adat tersebut yaitu pengajuan


es

permohonan dari Kelompok dengan anggota lengkap, kemudian surat


M

ng

pembentukan yang lengkap dengan kelompoknya, surat perintah dari


on

Halaman 91 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
provinsi untuk melaksanakan karena Kelompok Tani Dayak Misik Desa

si
Mirah Kalanaman adalah bentukan dari pemerintah provinsi Kalimantan
Tengah, Berita Acara Rapat Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

ne
ng
Kalanaman, baru kemudian dilakukan pengecekan lapangan bersama
Kepala Desa, Ketua RT, BPD Tumbang Koling, dan kemudian dilakukan

do
pengukuran;
gu - Bahwa dasar Saksi mengeluarkan Surat Keterangan Tanah Adat
tersebut adalah karena pada wilayah tersebut merupakan wilayah kelola

In
A
mereka secara turun temurun dari zaman nenek moyang bekerja disana
mencari nafkah, sedangkan untuk surat legalitasnya tidak ada hanya
ah

lik
berdasarkan penunjukan masyarakat, baru kemudian saya buat legalitas
yang berbentuk global, selanjutanya baru nanti keluar SKTA secara
am

ub
perorangannya sesuai dengan arahan forum Kelmpok Tani Dayak Misik
Provinsi Kalimantan Tengah;

- Bahwa Saksi membuat Surat Keterangan Tanah Adat tersebut pada


ep
k

tanggal 24 Oktober 2019, namun sejak turun temurun bahwa tanah


ah

tersebut memang milik mereka;


R

si
- Bahwa sewaktu Saksi mengeluarkan Surat Keterangan Tanah Adat
tersebut, apakah pada saat peninjauan lokasi dan melakukan

ne
ng

pengukuran, pada area tersebut sudah ada pohon sawit milik PT.
Nabatindo Karya Utama;

do
gu

- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran, malah PT. Nabatindo Karya


Utama menghadang pada saat ingin masuk melakukan kegiatan
In
A

tersebut;

- Bahwa antara Kelompok Tani Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman
ah

lik

dengan PT. Nabatindo Karya Utama, lebih dulu berdiri PT. Nabatindo
Karya Utama;
m

ub

- Bahwa dari Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman sudah
menanyakan ke Badan Pertanahan Nasional, Ke Pemerintah Provinsi,
ka

ke Bupati sudah, namun permasalahan ini seperti dibiarkan saja dan


ep

tidak ada benar-benar diurus, dan dari badan Pertanaha Nasional


ah

berpendapat bahwa tanah tersebut sudah duluan milik PT. Nabatindo


R

Karya Utama, sebenarnya bahwa benar kebun tersebut milik PT.


es

Nabatindo Karya Utama namun tanahnya merupakan milik Kelompok


M

ng

Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman;


on

Halaman 92 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Tuntutan Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman

si
hanya adanya perhatian dari PT. Nabatindo Karya Utama, apakah
dijadikan Plasma atau Mitra, namun nyatanya tidak ada, bahkan

ne
ng
terhadap inpres nomor 8 tahun 2018 tidak ada dijalankan oleh
perusahaan sawit yang ada dimana harus memberikan 20 persen dari

do
HGU yang ada, tapi perusahaan tidak melaksanakan;
gu - Bahwa Saksi belum pernah mendengar Kelompok Tani Masyarakat
Desa Mirah Kalanaman;

In
A
- Bahwa pada saat diajukan permohonan oleh Kelompok Tani Dayak Misik
Desa Mirah Kalanaman kepada Saksi untuk diterbitkan Surat
ah

lik
Keterangan Tanah Adat, tidak ada surat-surat seperti SKT atau SPT
atau legalitas surat tanah dari Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
am

ub
Kalanaman;

- Bahwa sebelum Saksi menjabat sebagai Damang Kepala Adat, yang


ep
menjabat sebagai Damang Kepala Adat adalah Sdr. NIKO RUSMIKAN;
k

Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Para Penggugat maupun


ah

R
Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;

si
4. IWANTO

ne
ng

- Bahwa Saksi menjadi anggota Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
Kalanaman sejak tahun 2015;

do
gu

- Bahwa Saksi kurang mengetahui jumlah anggota Kelompok Tan i Dayak


Misik Desa Mirah Kalanaman, kurang lebih 500 (lima ratus) orang,
In
A

Ketuanya adalah Sdri. Murnee dan Sekretarisnya adalah Sdr. Zuhrilyadi;

- Bahwa Saksi ketahui adalah Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah


ah

lik

Kalanaman bergabung menjadi anggota Kelompok Tani Dayak Misik


Desa Mirah Kalanaman;
m

ub

- Bahwa sepengetahuan Saksi Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah


Kalanaman tersebut tidak berbadan hukum, sedangkan Kelompok Tani
ka

Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman berbadan hukum dan ada Legalitas
ep

Pendiriannya;
ah

- Bahwa Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman dengan PT.
R

Nabatindo Karya Utama ada permasalahan kepemilikan tanah, dimana


es
M

sepengetahuan saya bahwa tanah tersebut merupakan tanah adat milik


ng

on

Halaman 93 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman dan belum ada

si
proses ganti rugi dari PT. Nabatindo Karya Utama;

- Bahwa selama ini dari anggota Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

ne
ng
Kalanaman belum pernah membahas tentang berapa nilai harga ganti
ruginya, dimana Kelompok Tani Dayak Misik hanya meminta bahwa

do
gu lahan tersebut adalah merupakan lahan kelola kami tempat kami
berladang, berkebun, dimana dari awal masyarakat hanya ingin ada
kerja sama yang baik dengan PT. Nabatindo Karya Utama, tetapi tidak

In
A
pernah tercapai;

- Bahwa sebelum PT. Nabatindo Karya Utama hanya ada perusahaan


ah

lik
kayu yang menggarap lahan tersebut, tetapi untuk perusahaan
perkebunan tidak ada;
am

ub
- Bahwa pada prinsipnya bahwa keseluruhan tanah di Negara Republik
Indonesia diakui adalah milik Negara, namun dalah kekuasan tanah
ep
Negara tersebut terdapat tanah adat yang dikelola secara adat dan
k

diakui oleh masyarakat setempat;


ah

R
- Bahwa letak tanah yang menjadi objek sengketa tersebut terletak di

si
wilayah Kabupaten Katingan dengan luas tanah yang menjadi objek

ne
ng

sengketa tersebut yaitu kurang lebih 1.214 (seribu dua ratus empat
belas) hektar, yang merupakan tanah adat milik Kelompok Tani Dayak
Misik Desa Mirah Kalanaman yang terletak di kabupaten Katingan akan

do
gu

tetapi Saksi tidak mengetahu batas-batas tanah yang menjadi objek


sengketa tersebut;
In
A

- Bahwa Saksi pernah membaca sebagian isi perda tersebut, dan seingat
sSaksi pada halaman 11 angka 8 huruf e dinyatakan bahwa Desa
ah

lik

Tumbang Koling berbatasan dengan Desa Mirah Kalanaman dan Desa


Hampalit, dan pada halaman-halaman berikutnya seingat Saksi
m

ub

tercantum batas gambar wilayah -wilayah khususnya untuk Desa


Tumbang Koling pada lampiran kedelapan terdapat peta yang
ka

menunjukkan wilayah desa Tumbang Koling dan disertai koordinat


ep

wilayah batas desa Tumbang Koling dan Desa Mirah Kalanaman;


ah

Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, baik Para Penggugat


R

maupun Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;


es
M

ng

on

Halaman 94 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. SALAM

si
- Bahwa Saksi menjabat sebagai Kepala Desa Karya Unggang sejak
tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, kemudian tahun 2016 pemilihan,

ne
ng
dipilih dan menjabat lagi sejak tahun 2016 sampai dengan sekarang;

- Bahwa awalnya Desa Karya Ungang masih berupa dusun dan gabung

do
gu dengan Desa Mirah Kalanaman, Desa Mirah Kalanaman ada RT.5
wilayah Desa Mirah Kalanaman dan sebelahnya adalah Dusun Karya

In
Unggang, kemudian tahun 2009 sudah dibentuk menjadi Desa Defin itif,
A
maka kemudian beberapa masyarakat Desa Mirah Kalanaman
mengajukan kepemilikan lahannya ke Desa Karya Unggang dimana
ah

lik
termasuk dalam wilayah Desa Karya Unggang yang telah menjadi Desa
tersebut, dan tidak hanya itu saja juga dari wilayah lain seperti Desa
am

ub
Telangkah, dan sampai sekarang masih aman -aman saja, dan terhadap
masyakat Desa Mirah Kalanaman juga menurut kami masih aman saja
karena tidak ada informasi yang menerangkan tumpang tindih dengan
ep
k

perusahaan PT. Nabatindo Karya Utama yang didengar, maka


ah

pengakuan dari Masyarakat Desa Mirah Kalanaman tersebut Saksi


R

si
masih membenarkan;

- Bahwa sepengetahuan Saksi lokasi yang menjadi objek sengketa dalam

ne
ng

perkara ini masuk ke dalam Desa Karya Unggang akan tetapi Saksi tidak
mengetahui sengketa tersebut terjadi dengan siapa;

do
gu

- Bahwa sewaktu Saksi menjabat sebagai Kepala Desa Karya Unggang,


Saksi belum mengetahui keberadaan PT. Nabatindo Karya Utama pada
In
A

wilayah tersebut

- Bahwa Jarak antara Desa Karya Unggang dengan Desa Tumbang


ah

lik

Koling kurang lebih 15 (lima belas) kilometer, dimana Desa Tumbang


Koling masuk Kabupaten Kotim sedangkan Desa Mirah Kalanaman dan
m

ub

Desa Karya Unggang masuk Kabupaten Katingan;

- Bahwa pada tahun 2010 warga masyarakat dari Desa Mirah Kalanaman
ka

menyampaikan laporannya berdasarkan Surat Pernyataan Pen gakuan


ep

Tanah, maka kemudian Saksi membenarkan, menandatangani dan


ah

mengetahui selaku Kepala Desa Karya Unggang, dengan ukuran tan ah


R

kurang lebih 1.500 (seribu lima ratus) hektar;


es
M

- Bahwa sebelum mengeluarkan Surat keterangan Kelompok Tani


ng

Masyarakat atas nama Kornelis tersebut Saksi sering berkumpul dengan


on

Halaman 95 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
warga Desa Mirah Kalanaman, karena sebelumnya pada tahun 2002

si
sampai dengan tahun 2008 Saksi sering berpapasan dengan mereka di
ladang, jadi sering melihat mereka berladang pada lokasi tersebut;

ne
ng
- Bahwa terhadap Surat Keterangan Kelompok Tani Masyarakat Desa
Mirah Kalanaman tersebut, pembuatan surat keterangan tersebut atas

do
gu permintaan Sdr. KORNELIS dan anggota Kelompok Tani tersebut;

- Bahwa dalam permohonan surat keterangan tersebut, tidak ada

In
dilampirkan surat pendirian atau semacamnya hanya bukti-bukti
A
dilapangan saja;
ah

lik
- Bahwa yang dibawa oleh Sdr. KORNELIS saat itu saat melakukan
permohonan surat keterangan tersebut kurang lebih berjumlah 20 (dua
puluh) orang salah satunya Sdr. MIKAE, Sdr. DUBI, Sdr. HOSEA dan
am

ub
Sdr. MARTINUS, namun itu mewakili anggota lainnya yang tidak hadir;

- Bahwa jumlah anggota Kelompok tani Masyarakat Desa Mirah


ep
k

Kalanaman tersebut kurang lebih dari 100 (seratus) orang;


ah

- Bahwa dilakukan batas wilayah secara administrasi pemerintah sejak


R

si
tahun 2012, namun kalau secara budaya dan adat yaitu sejak timbu ln ya
Desa Karya Unggang pada tahun 2003 sampai berbatasan dengan Desa

ne
ng

Tumbang Koling, namun karena sejak adanya barisan perbatasan area


merah, sehingga kemudian Desa Tumbang Koling berbatasan dengan

do
Desa Mirah Kalanaman dan baru kemudian berbatasan dengan Desa
gu

Karya Unggang;

- Bahwa anggota Kelompok Tani Masyarakat Desa Mirah Kalanaman


In
A

tersebut seluruhnya merupakan masyarakat Desa Mirah Kalanaman;


ah

- Bahwa sewaktu Desa Karya Unggang masih berupa Dusun, masuk ke


lik

dalam Desa Bengkuang, Kecamatan Tewang Sangalang Garing dan


disebelahnya masih wilayah Mirah Kalanaman, setelah definitif Desa
m

ub

baru masuk wilayah Desa Karya Unggang, Sekarang Desa Karya


Unggang masuk kedalam kecamatan Tewang Sangalang Garing, Desa
ka

ep

Mirah Kalanaman masuk kedalam Kecamatan Katingan Tengah;

- Bahwa Desa Karya Unggang tidak berbatasan langsung dengan Desa


ah

Tumbang Koling, melainkan dengan Desa Mirah Kalamanan;


es

Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Para Penggugat maupun


M

ng

Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;


on

Halaman 96 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. ERKO MOJRA

si
- Bahwa Saksi mengetahui lokasi tanah sengketa dalam perkara ini yaitu
berada pada Desa Mirah Kalanaman, Kabupaten Katingan, dengan luas

ne
ng
kurang lebih 1.214 (seribu dua ratus empat belas) hektar dan sudah ada
surat dari Bupati yang memperkuat hal tersebut;

do
gu - Bahwa Saksi mengetahui surat Bupati Katingan Nomor 610/28/
Disperkimtan-4/III/2020 tertanggal 24 maret 2020 yang ditujukan kepada
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman oleh Bupati

In
A
Katingan tersebut, karena sebelumnya Saksi juga ada menemui Wakil
Bupati sehubungan dengan ada surat dari Kelompok Tani Dayak Misik
ah

lik
Desa Mirah Kalanaman, yang mempertanyakan hasil investigasi dari tim
Pemda Katingan ketika kelokasi Desa Mirah Kalanaman yang
am

ub
ditemukan fakta bahwa PT. Nabatindo Karya Utama menanam pohon
sawit pada wilayah Desa Mirah Kalanaman yaitu seluas kurang lebih
1.214 (seribu dua ratus empat belas) hektar, dan surat itu terbit ada
ep
k

latar belakangnya karena sebelumnya Saksi juga ada berbicara dengan


ah

Wakil Bupati, bahwa Saksi mempertanyakan bahwa perusahaan


R

si
mendapatkan izin di Kabupaten Kotawaringin Timur tetapi menggarap di
Kabupaten Katingan, hal ini didasarkan pada Tata Batas yang terakhir

ne
ng

berdasarkan Permendagri Nomor 35 tahun 2017 tentang tata batas


antara Kabupaten Kotim dan Kabupaten Katingan dan jelas bahwa
lokasi objek sengketa ini masuk kedalam wilayah Kabupaten Katingan,

do
gu

dalam hal ini Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah;


- Bahwa Saksi baru mengetahui bahwa PT. Nabatindo Karya Utama
In
A

memiliki HGU terbit tahun 2016 setelah gugatan dalam perkara ini
masuk;
ah

lik

- Bahwa Sepengetahuan Saksi PT. Nabatindo Karya Utama


mendapatkan perizinan awal atau perizinan prinsip tahun 2005 dan
kemudian ditindak lanjuti pada bulan Agustus tahun 2005 mendapatkan
m

ub

izin lokasi seluas 11.000 (sebelas ribu) hektar dari Pemda Kotawarin gin
ka

Timur;
ep

- Bahwa pada tahun 2005 apakah Pemda Katingan sudah ada, Katin gan
dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2002 tentang
ah

pembentukan Kabupaten Katingan dan beberapa Kabupaten lain di


R

es

Kalimantan Tengah, artinya sejak tahun 2002 sudah ada batas


M

Kabupaten antara Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kotawaringin


ng

on

Halaman 97 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur, karena Kabupaten Katingan adalah pemekaran dari wilayah

si
Kabupaten Kotawaringin Timur, yang kemudian pada tahun 2014
ditindak lanjuti oleh Bupati Kabupaten Katingan dan Kabupaten

ne
ng
Kotawaringin Timur dimana mereka ada membuat kesepakatan batas
Kabupaten yang dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak dan

do
kemudian diajukan kepada Mendagri untuk mendapatkan Permendagri
gu nya yang mengatur tata batas tersebut;
- Bahwa tuntutan masyarakat Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

In
A
Kalanaman terhadap PT. Nabatindo Karya Utama, karena bekaitan
dengan lokasi dimana sebelumnya ada sengketa dimana perusahaan
ah

lik
sudah masuk wilayah katingan, oleh karena itu sejak awal ada proses
dari masyarakat agar lahan yang masuk wilayah Desa Mirah
Kalanaman agar dibuat semacam plasma atau diserahkan kembali
am

ub
kepada masyarakat karena pada tanah -tanah tersebut sudah ada
pemiliknya dimana sebelumnya masuk dalam tanah adat masyarakat
ep
kemudian pada tahun 2015 Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
k

Kalanaman dibentuk dan disitulah tempat bergabungnya masyarakat


ah

R
pemlik lahan tersebut;

si
- Bahwa Wilayah yang masuk kedalam Kabupaten Katingan kurang lebih

ne
1.214 (seribu dua ratus empat belas) hektar, yang menjadi objek
ng

sengketa dalam perkara ini, dimana saya sebelumnya sudah pernah


mengajukan gugatan atau mendampingi masyarakat Desa Mirah

do
gu

Kalanaman diluar objek sengketa, tetapi pada tahun 2017 tersebut


belum terbit Permendagrinya, saat itu kami hanya mengajukan
In
A

kesepakatan antara dua Pemerintah Daerah Kabupaten, tetapi


gugatannya tidak dapat diterima sampai dengan tahap upaya hukum
Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia, sehingga saya tahu
ah

lik

persis bahwa objek perkara ini memang masuk Desa Mirah Kalanaman;
- Bahwa Pada objek sengketa tersebut pada lahan perkebunan PT.
m

ub

Nabatindo Karya Utama sampai sekarang belum ada pola kemitraan di


sana;
ka

ep

- Bahwa berkaitan dengan tanah adat, bisa diajukan dalam tanah objek
reforma agraria, dimana pemerintah bisa menetapkan suatu kawasan
ah

tersebut sebagai kawasan hutan, baik itu breupa hutan produksi seperti
R

hal dalam lokasi ini, tetapi memang masyarakat yang menduduki atau
es
M

mempunyai hak disana bisa mengajukan melalui Pemerintah dan Desa


ng

setempat agar diubah menjadi status kawasan HPL;


on

Halaman 98 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa PT. Nabatindo Karya Utama ini berada diperbatasan Kabupaten,

si
berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, tetapi wilayah yan g
menjadi objek sengketa ini masuk kedalam wilayah Kabupaten

ne
ng
Katingan;
- Bahwa Saksi mengetahui mengenai berdirinya Kelompok Tani Dayak

do
Misik Desa Mirah Kalanaman dan Saksi menjadi anggota dalam
gu Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, jadi program
Kelompok Tani Dayak Misik dibuat untuk melindungi masyarakat adat

In
A
dayak yang tersebar diseluruh wilayah provinsi Kalimantan tengah
temasuk wilayah Desa Mirah kalanaman, jadi Kelompok Tani dibentuk
ah

lik
dengan Surat keputusan Pengurus;
- Bahwa Kelompok Tani Masyarakat menggabungkan diri atau melebur
menjadi Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, dimana
am

ub
sebelumnya memang sudah ada beberapa kelompok masyarakat yang
menguasai wilayah ini, kemudian karena ada dibentuknya Kelompok
ep
Tani Dayak Misik baru kemudian mereka meleburkan diri;
k

- Bahwa Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman berdiri pada
ah

R
tahun 2015;

si
- Bahwa kalau untuk perizinan memang benar PT. Nabatindo Karya

ne
Utama pada tahun 2005 sudah berjalan di Kabupaten Kotawaringin
ng

Timur, tetapi untuk batas Kabupaten Katingan sudah ada kelompok


masyarakat yang menduduki pada lokasi ini, karena Desa Mirah

do
gu

Kalanaman sebelum Kabupaten Katingan dibentuk sudah ada dan


sudah berumur puluhan tahun;
In
A

- Bahwa setelah peleburan dari Kelompok lain ke Kelompok Tani Dayak


Misik Desa Mirah Kalanaman maka asset-aset dari peleburan tersebut
ada sebagian yang masuk dalam wilayah yang sekarang menjadi objek
ah

lik

sengketa tetapi tidak seluruhnya dari Kelompok Tani yang teradahulu,


dan milik Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman juga ada
m

ub

masuk menjadi objek sengketa;


- Bahwa dalam Hukum Adat Dayak ada yang namanya Tanah milik
ka

ep

bersama dan tanah milik orang-perorang, jadi ada tanah milik bersama
yang dikelola secara kelompok yang diatur dan dibagi oleh kelompok
ah

tersebut secara adil menurut ketentuan di wilayah tersebut, oleh karen a


R

itu tanah yang ada ini memang masih dikuasai secara kelompok selu as
es
M

3.833 (tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga) hektar dan nanti untuk
ng

pembagiannya pada kelompok-kelompok ini diatur dengan kearifan


on

Halaman 99 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setempat, dan ada juga dari perorangan yang menyerahkan aset

si
tanahnya sewaktu bergabung, dimana sebelumnya ada kelompok lain
yang bergabung dengan Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

ne
ng
Kalanaman, mereka mempunyai tanah dan wilayah sendiri kemudian
mereka bergabung dan menyerahkan dengan ketentuan agar

do
kedudukannya lebih kuat dan kedepannya ada arah kemitraan;
gu - Bahwa Tanah yang menjadi objek sengketa ini karena dibuat secara
umum dengan status tanah bersama maka statusnya sekarang menurut

In
A
hukum adat adalah tanah bersama;
- Bahwa Kelompok Tani Dayak Misik dibentuk dengan Akta Notaris,
ah

lik
kemudian di SK kan untuk tiap-tiap Desa, ada pengurus yang dibentuk
oleh Pengurus Provinsi, dan Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah
Kalanaman juga dalam bentuk SK dari Pengurus Provinsi Forum
am

ub
Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Kalimantan Tengah, jadi
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman sama halnya
ep
seperti cabang dari Kelompok Tani Dayak Misik Provinsi dan
k

merupakan bagian dari Kelompok Tani Dayak Misik Provinsi;


ah

R
- Bahwa Tahun 2002 ada pemekaran Kabupaten Katingan dari

si
Kabupaten Kotawaringin Timur, dimana dari Kabupaten Kotawaringin

ne
Timur terdapat pemecahan 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten
ng

Katingan dan Kabupaten Seruyan, berdasarkan Undang-Undang Nomor


5 Tahun 2002;

do
gu

- Bahwa Pada tahun 2002, sebelum dimekarkan atau dibentuknya


Kabupaten Katingan, masyarakat Desa Mirah Kalanaman sudah ada
In
A

melakukan aktifitas, sedangkan Kelompok Tani belum ada, dan PT.


Nabatindo Karya Utama belum ada;
- Bahwa berdasarkan ketentuan, izin lokasi berlaku 3 (tiga) tahun, artin ya
ah

lik

sejak tahun 2005 ke tahun 2008, setelah itu tidak ada lagi proses ganti
rugi lahan menurut Peraturan Menteri Agraria Nomor 2 tahun 1999
m

ub

tentang izin lokasi, dan informasi yang saya dapat bahwa PT. Nabatindo
Karya Utama melakukan ganti rugi pada tahun 2014, artina saat izin
ka

ep

lokasi sudah mati, PT. Nabatindo Karya Utama baru melakukan ganti
rugi, kecuali ada perpanjangan 1 (satu) tahun untuk izin lokasi apabila
ah

tercapai perolehan lokasinya 50% dari lokasi yang diberikan ;


R

- Bahwa Saksi mengetahui kalau PT. Nabatindo Karya Utama ada


es
M

melampirkan ganti rugi lahan pada tahun 2013, lokasi di Kabupaten


ng

Kotawaringin Timur, karena sebelumnya Saksi mengurus perkara ini


on

Halaman 100 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sejak tahun 2017 dengan Penggugat adalah Sdr. BENHUR yang

si
menggugat di Pengadilan Negeri Kasongan dan Tergugatnya adalah
PT. Nabatindo Karya Utama, jadi saya mengetahui adanya ganti rugi

ne
ng
lahan tersebut;
- Bahwa Sepengetahuan Saksi objek sengketa ini berada diluar HGU

do
yang dimiliki oleh PT. Nabatindo Karya Utama, karena kawasan
gu tersebut masih berstatus Kawasan Hutan Produksi, dan HGU tersebut
berada di Desa Tumbang Koling, bukan di Desa Mirah Kalanaman;

In
A
- Bahwa menurut Putusan Mahkamah Konstitusi tanah adat berbeda
dengan tanah Negara, berbeda dengan kawasan hutan, tanah adat
ah

lik
diatur sendiri dengan kearifan lokalnya, sejak adanya putusan
Mahkamah Konstitusi tahun 2010 yang diajukan oleh Bupati Katingan,
kawasan hutan di Katingan dulunya adalah hutan, baru kemudian
am

ub
berubah dengan penetapan dari pemerintah SK Menhut Nomor 292
tahun 2011, sejak saat itu di kawasan inipun masih hutan, namun hal
ep
tersebut dapat berubah seiring dengan perkembangan kemajuan
k

pembangunan, demikian pula dalam lokasi ini sekarang ada namanya


ah

R
kebijakan tanah objek reforma agraria untuk masyarakat, bila memang

si
statusnya masih kawasan hutan bisa dikeluarkan tapi dengan

ne
ketentuan-ketentuannya, dan yang mengusulkan adalah Pemerintah
ng

Desa setempat;
- Bahwa terhadap HGU dan izin PT. Nabatindo Karya Utama berada di

do
gu

daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, sementara Kelompok Tani


Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman berada di daerah Kabupaten
In
A

Katingan, terhadap kawasan yang berada di daerah Kabupaten


Katingan ini belum ada proses pelepasan, instansi terkait pernah
datang, sampai dengan terbit surat Bupati yang menyatakan tanah
ah

lik

seluas 1.214 (seribu dua ratus empat belas) hektar tersebut masuk
daerah Kabupaten Katingan;
m

ub

- Bahwa objek sengketa yang seluas 1.214 (seribu dua ratus empat
belas) hektar tersebut adalah yang sudah digarap dan ditanami pohon
ka

ep

sawit oleh PT. Nabatindo Karya Utama, dan tanah milik Kelompok Tani
Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman adalah seluas 3.833 (tiga ribu
ah

delapan ratus tiga puluh tiga) hektar tersebut seluruhnya masuk daerah
R

Kabupaten Katingan, dimana sudah ada kesepakatan batas antara


es
M

Desa Mirah Kalanaman dengan Desa Tumbang Koling, Jadi lokasi ini
ng

sebelumnya berupa hutan, bisa dibuktikan dengan citra satelit,


on

Halaman 101 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masyarakat dayak tidak bisa dilepaskan dari wilayah hutan, artinya

si
apabila dikatakan menguasai harus berdiri disana itu tidak benar,
dimana yang namanya menguasai adalah dia sudah berada disana

ne
ng
sejak lama, dia sudah menjaga wilayah tersebut, sudah dikatakan
menguasai menurut pemahaman masyarakat setempat, jadi sudah

do
terlebih dahulu ada masyarakat disana;
gu - Bahwa Desa Tumbang Koling dibentuk tahun 2003, sebelumnya su dah
ada Desa Mirah Kalanaman, kemudian dibuat kesepakatan antara

In
A
kedua desa ini, ada batas desa walaupun berbeda Kabupaten, artinya
pada tahun 2003 sudah ada titik koordinat Desa tumbang koling dalam
ah

lik
perda Kotim yang artinya tidak boleh masuk kedalam Kabupaten
Katingan;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, sebelum menjadi definitif Desa Tumban g
am

ub
Koling pada tahun 2003, sebelumnya Desa Tumbang Koling adalah
sebagai Dusun;
ep
- Bahwa Desa Karya Unggang masuk kedalam wilayah Kabupaten
k

Katingan, kecamatan Tewang Sangalang Garing sedangkan Desa


ah

R
Mirah Kalanaman masuk kedalam wilayah Kabupaten Katingan,

si
kecamatan Katingan Tengah;

ne
Bahwa Desa Karya Unggang berdasarkan posisinya merupakan
ng

-
pemerkaran dari Desa yang berada di Kecamatan Tewang Sangalang
Garing, bukan merupakan pemerkaran dari Desa yang berada di

do
gu

wilayah Kecamatan Katingan Tengah;


- Bahwa yang meleburkan diri dengan Kelompok Tani Dayak Misik Desa
In
A

Mirah Kalanaman tersebut adalah Kelompok Tani Karya Unggang


bukan Kelompok Tani Desa Mirah Kalanaman;
- Bahwa Surat Keterangan Tanah Adat baru muncul tahun 2019 akan
ah

lik

tetapi hak dari masyarakat sudah ada sebelumnya, namun baru dibuat
hanya untuk pengesahan pengakuan dari pemangku adat;
m

ub

- Bahwa PT. Nabatindo Karya Utama masuk ke Desa Mirah Kalanaman


sejak 7-8 tahun yang lalu, sekitar tahun 2012/2013 dan pohon sawit
ka

ep

sudah panen;
- Bahwa batas antara Kecamatan Tewang Sangalang Garing dengan
ah

Kecamatan Katingan Tengah, Desa Mirah Kalanaman benar berada di


R

Kecamatan Katingan Tengah, tetapi di antara Kecamatan Tewang


es
M

Sangalang Garing dengan Kecamatan Katingan Tengah berbatasan


ng

langsungnya Desa Mirah Kalanaman dengan Kecamatan Tewang


on

Halaman 102 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sangalang Garing, bahwa batas kecamatan tersebut sampai sekarang

si
belum final;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Para Penggugat maupun

ne
ng
Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;

Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat untuk membuktikan dalil

do
gu bantahannya telah mengajukan bukti surat berupa:
1. Fotokopi dan fotokopi Keputusan Bupati Kotawaringin Timur,
Nomor:803.460.42. tentang Pemberian Ijin Lokasi Untuk Keperluan

In
A
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan Atas Nama PT.
Nabatindo Karya Utama di Desa Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga
ah

lik
Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah,
tanggal 15 Agustus 2005, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda T-1;
am

ub
2. Fotokopi dan fotokopi Surat Izin Bupati Kotawaringin Timur, Nomor
525.26/678/XI/EKBANG/2005 tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP),
ep
tanggal 28 Nopember 2005, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
k

diberi tanda T-2;


ah

3. Asli dan fotokopi Sertipikat Hak Guna Usaha, No.00090, atas nama
R

si
Pemegang Hak PT. Nabatindo Karya Utama, tanggal 1 Juli 2016, Surat
Ukur Nomor:00047/2016, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut

ne
ng

diberi tanda T-3;


4. Fotokopi dan fotokopi Surat Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan atas
nama PT. Nabatindo Karya Utama, No.001/NKU-Dir/XI/2012, tanggal 19

do
gu

November 202, dari PT. Nabatindo Karya Utama kepada Bapak Menteri
Kehutanan Republik Indonesia, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
In
A

tersebut diberi tanda T-4;


5. Asli dan fotokopi Surat Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan
Hutan untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT.
ah

lik

Nabatindo Karya Utama, Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)


seluas + 2.648 Hs di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan
m

ub

Tengah dengan Calon Lahan Pengganti Berupa Kawasan Hutan Produ ksi
yang dapat Dikonversi (HPK) seluas + 2.752 Ha untuk diubah fungsi
ka

menjadi Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di Kabupaten


ep

Kotwaringin Timur dan Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Ten gah ,


Nomor:S.625/Menlhk/ Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus 2019, dari
ah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada


es

Direktur PT. Nabatindo Karya Utama, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
M

tersebut diberi tanda T-5;


ng

on

Halaman 103 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Fotokopi dan fotokopi Tanggapan Surat PT. Nabatindo Karya Utama,

si
Nomor:100/100/I.2/PEM, tanggal 10 Juli 2020, dari Sekretaris Daerah
kepada Corporate Affair Kalteng PT. Nabatindo Karya Utama, selanju tnya

ne
ng
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-6;
7. Asli dan fotokopi Berita Acara Rapat Permasalahan PT. Nabatindo Karya
Utama (NKU) Di Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotwaringin

do
gu Timur, tanggal 17 Juni 2020, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebu t
diberi tanda T-7;
8. Fotokopi dan fotokopi Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-ADAT),

In
A
Nomor:1371/DKA/SKT-A/V/2015, tanggal 30 Mei 2015, yang dibuat oleh
Pj. Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, selanjutnya pada
ah

lik
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-8;
9. Fotokopi dan fotokopi Daftar nama-nama Anggota dan Nomor Register
Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-ADAT) Kelompok Tani “Dayak Misik”
am

ub
Desa Mitah Kalanaman Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan
Tahun 2015, tertanggal 3 Juni 2015, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
ep
tersebut diberi tanda T-9;
k

10. Fotokopi dan fotokopi Surat Klarifikasi atas diterbitkannya SKTA oleh
ah

saudara Nikolaus Nika, Nomor:22/DAD-KAT/IX/2018, tanggal 13


R

si
September 2018, dari Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Katingan
kepada Pimpinan PT. Nabatindo Karya Utama, selanjutnya pada fotokopi

ne
ng

bukti surat tersebut diberi tanda T-10;


11. Asli dan fotokopi Rapat Pertemuan dengan Tim Advokasi Kelompok Tani

do
Dayak Misik Kab. Katingan, tanggal 29 Maret 2017, selanjutnya pada
gu

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-11;


12. Fotokopi dan fotokopi Surat Pemberitahuan Kegiatan Lapangan
In
A

Pemasangan HINTING ADAT Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah


Kalanaman, Nomor:28/KTDM-MK/IX/2018, tanggal 10 September 2018,
ah

dari Pengurus Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman kepada
lik

Pimpinan Management PT. Nabatindo Karya Utama dan Bupati Katingan,


selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-12;
m

ub

13. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama IYUL T
ISA tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 53.900 M 2 dan Peta Hasil
ka

Pengukuran Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti


ep

surat tersebut diberi tanda T-13;


ah

14. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama IYUL T
R

ISA tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 50.600 M 2 dan Peta Hasil
es

Pengukuran Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti


M

ng

surat tersebut diberi tanda T-14;


on

Halaman 104 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama IYUL T

R
ISA tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 44.600 M 2 dan Peta Hasil

si
Pengukuran Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti

ne
ng
surat tersebut diberi tanda T-15;
16. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT tanggal 17
September 2014 antara PT. Nabatindo Karya Utama dan Pemilik Lahan

do
gu IYUL T ISA, Surat Pelepasan Hak Penguasaan Tanah antara pihak
pertama IYUL T ISA dengan pihak kedua RUDI ISMANTO (PT. Nabatindo
Karya Utama), Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember

In
A
2014, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-16;
17. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama SESI
ah

lik
tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 58.500 M2 dan Peta Hasil Pengukuran
Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebu t
am

ub
diberi tanda T-17;
18. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT tanggal 17
September 2014, antara PT. Nabatindo Karya Utama dan Pemilik Lahan
ep
SESI, Surat Pelepasan Hak Penguasaan Tanah antara pihak pertama
k

SESI dengan pihak kedua RUDI ISMANTO (PT. Nabatindo Karya Utama),
ah

Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember 2014. selanjutnya


R

si
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-18;
19. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama ANTI

ne
ng

tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 48.300 M2 dan Peta Hasil Pengukuran
Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebu t

do
diberi tanda T-19;
gu

20. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT tanggal 17
September 2014, antara PT. Nabatindo Karya Utama dan Pemilik Lahan
In
A

ANTI, Surat Pelepasan Hak Penguasaan Tanah antara pihak pertama


ANTI dengan pihak kedua RUDI ISMANTO (PT. Nabatindo Karya Utama),
ah

Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember 2014, selanjutnya


lik

pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-20;


21. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama EDISON
m

ub

tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 50.700 M2 dan Peta Hasil Pengukuran
Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebu t
ka

diberi tanda T-21;


ep

22. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT tanggal 17
ah

September 2014, antara PT. Nabatindo Karya Utama dan Pemilik Lahan
R

EDISON, Surat Pelepasan Hak Penguasaan Tanah antara pihak pertama


es

EDISON dengan pihak kedua RUDI ISMANTO (PT. Nabatindo Karya


M

ng

on

Halaman 105 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Utama), Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember 2014,

si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-22;
23. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama SUNI

ne
ng
tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 52.500 M2 dan Peta Hasil Pengukuran
Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanju tnya pada fotokopi bukti surat tersebu t
diberi tanda T-23;

do
gu 24. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT tanggal 17
September 2014, antara PT. Nabatindo Karya Utama dan Pemilik Lahan
SUNI, Surat Pelepasan Hak Penguasaan Tanah antara pihak pertama

In
A
SUNI dengan pihak kedua RUDI ISMANTO (PT. Nabatindo Karya Utama),
Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember 2014, selanjutnya
ah

lik
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-24;
25. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah atas nama
KRISTINA tertanggal 11 Juni 2012, luas tanah 45.500 M 2 dan Peta Hasil
am

ub
Pengukuran Lahan tanggal 11 Juni 2012 selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda T-25;
ep
26. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT tanggal 17
k

September 2014, antara PT. Nabatindo Karya Utama dan Pemilik Lahan
ah

KRISTINA, Surat Pelepasan Hak Penguasaan Tanah antara pihak


R

si
pertama KRISTINA dengan pihak kedua RUDI ISMANTO (PT. Nabatindo
Karya Utama), Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember

ne
ng

2014, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-26;
27. Asli dan fotokopi Surat Permohonan Pengukuran Dan Permohonan GRTT

do
atas nama Pemohon PAUL T ISA, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
gu

tersebut diberi tanda T-27;


28. Asli dan fotokopi Berita Acara Kesepakatan Harga GRTT antara Pemilik
In
A

Lahan PAUL T ISA denan PT. Nabatindo Karya Utama, tanggal 17


September 2014, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
ah

tanda T-28;
lik

29. Asli dan fotokopi Surat Hak Kepemilikan dan Penguasaan Lahan, atas
nama pembuat pernyataan PAUL T ISA, selanjutnya pada fotokopi bukti
m

ub

surat tersebut diberi tanda T-29;


30. Asli dan fotokopi Surat Asal Usul Kepemilikan Tanah, atas nama
ka

Penggarap/Pemilik PAUL T ISA, selanjutnya pada fotokopi bukti surat


ep

tersebut diberi tanda T-30;


ah

31. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Tanah atas nama PAUL T ISA, yang
R

dikeluarkan di Tumbang Koling oleh Kepala Desa Pundu, selanjutnya pada


es

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-31;


M

ng

on

Halaman 106 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32. Asli dan fotokopi Surat Pelepasan Hak Penguasaan Atas Tanah, pihak

si
pertama PAUL T ISA, pihak kedua RUDI ISMANTO, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-32;

ne
ng
33. Asli dan fotokopi Berita Acara Pembayaran GRTT tanggal 13 Desember
2014, pihak yang menyerahkan RUDI ISMANTO dan SUDYANTO RB
PURBA, pihak penerima PAUL T ISA, selanjutnya pada fotokopi bukti

do
gu surat tersebut diberi tanda T-33;
34. Asli dan fotokopi Bukti pembayaran GRTT PT. NKU-SAME seluas 3250
Ha an. Paul T. Isa sejumlah Rp.2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta

In
A
rupiah), selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-34;
35. Asli dan fotokopi Surat Perjanjian Gan ti Rugi Lahan dan Tanam Tumbuh,
ah

lik
Nomor Persil:NKU-079, pihak pertama SABRIN LUI atas nama PT.
Nabatindo Karya Utama, pihak kedua DARLIN BIN DARWIS, tanggal 24
am

ub
Oktober 2013, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda
T-35;
36. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah, tanggal 24 Oktober
ep
2013, yang membuat pernyataan SABRIN LUI, selanjutnya pada fotokopi
k

bukti surat tersebut diberi tanda T-36;


ah

37. Asli dan fotokopi Surat Ukur Semak belukar, Nomor Persil : NKU-079,
R

si
tanggal 19 Oktober 2013, Pengukur WAHYUDI, Pemilik Lahan SABRIN
LUI, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-37;

ne
ng

38. Asli dan fotokopi Peta Lahan Sabrin, atas nama Pemilik Lahan SABRIN,
dibuat oleh TRI HARTONO CH. (Staf GIS WII IV) PT Nabatindo Karya

do
Utama, tertanggal 19 Oktober 2013, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
gu

tersebut diberi tanda T-38;


39. Asli dan fotokopi Surat Kuasa dari LUI BIN INDEM kepada SABRIN BIN
In
A

LUI, tanggal 18 Oktober 2013, selanjutnya pada fotokopi bukti surat


tersebut diberi tanda T-39;
ah

40. Asli dan fotokopi Tanda Terima Pembayaran, Nomor Persil : NKU-079,
lik

pihak pertama SABRIN LUI, pihak kedua DARLIN BIN DARWIS bertindak
untuk dan atas nama PT. Nabatindo Karya Utama – SAME, tanggal 24
m

ub

Oktober 2013, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda
T-40;
ka

41. Fotokopi dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama SABRIN LUI,
ep

NIK:6202131708650003, tertanggal 17 Juli 2012, selanjutnya pada


ah

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-41;


R

42. Asli dan fotokopi Asli dan fotokopi Surat Pelepasan Hak Penguasaan Atas
es

Tanah Dan Tanam Tumbuh, pihak pertama SABRIN LUI, pihak kedua
M

ng

on

Halaman 107 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MUKHLIS BENTARA, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi

si
tanda T-42;
43. Asli dan fotokopi Surat Perjanjian Ganti Rugi Lahan dan Tanam Tumbuh ,

ne
ng
Nomor Persil:NKU-004, pihak pertama STONE CRISTOPEL S, pihak
kedua SYAHBUDIN atas nama PT. Nabatindo Karya Utama, tanggal 18
Juli 2013, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-43;

do
gu 44. Asli dan fotokopi Surat Keterangan Pernyataan Tanah, tanggal 18 Juli
2013, yang membuat pernyataan STONE CRISTOPEL S, selanjutnya
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-44;

In
A
45. Asli dan fotokopi Surat Ukur Semak belukar, Nomor Persil : NKU-004,
tanggal 3 Juli 2013, Pengukur WAHYUDI, Pemilik Lahan CRISTOPEL
ah

lik
SAHABU, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-45;
46. Asli dan fotokopi Tanda Terima Pembayaran, Nomor Persil : NKU-004,
am

ub
pihak pertama STONE CRISTOPEL S, pihak kedua SYAHBUDIN
bertindak untuk dan atas nama PT. Nabatin do Karya Utama – SAME,
tanggal 18 Juli 2013, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
ep
tanda T-46;
k

47. Fotokopi dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama STONE
ah

CRISTOPEL S, NIK:620211.27933.1362T, tertanggal 19 Juli 2007,


R

si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-47;
48. Asli dan fotokopi Asli dan fotokopi Surat Pelepasan Hak Penguasaan Atas

ne
ng

Tanah Dan Tanam Tumbuh, pihak pertama STONE CRISTOPEL S, pihak


kedua MUKHLIS BENTARA, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebu t

do
diberi tanda T-48;
gu

49. Asli dan fotokopi Surat Pernyataan, tanggal 17 Juli 2013, yang memberi
pernyataan STONE CRISTOPEL S, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
In
A

tersebut diberi tanda T-49;


50. Asli dan fotokopi Peta Overlay Klaim Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman
ah

dengan PT. Nabatindo Karya Utama, dibuat oleh DEDIE, tanggal 13 Juni
lik

2020, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-50;
Bukti Surat tersebut bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya
m

ub

dan sesuai kecuali bukti surat T-1, T-2, T-4, T-6, T-8, T-9, T-10, T-12, T-41 dan
T-47 yang tidak dapat ditunjukan aslinya dipersidangan , selanjutnya Hakim
ka

Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Para Penggugat yang


ep

memberikan keterangan akan ditanggapi dalam kesimpulan ;


ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, Kuasa


R

Tergugat telah pula mengajukan 1 (satu) orang Saksi yang telah didengar
es
M

keterangannya di bawah sumpah ataupun janji di persidangan, yang


ng

memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut:


on

Halaman 108 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. UBAIDILLAH, S.H.,MSM.

si
- Bahwa Saksi sekarang menjabat sebagai camat Cempaga Hulu, mulai
awal tahun 2017 sampai dengan sekarang, tetapi sebelumnya menjabat

ne
ng
sebagai Sekretaris Camat disana sejak tahun 2014;
- Bahwa pada tahun 2005 Saksi bekerja sebagai staf lapangan pada

do
gu Kecamatan, akan tetapi Saksi lupa kecamatan mana karena sering
pindah tugas;
- Bahwa Saksi mengetahui PT. Nabatindo Karya Utama dan untuk ijin PT.

In
A
Nabatindo Karya Utama Saksi kurang tahu, yang pasti saat Saksi mulai
bertugas di kecamatan Cempaga Hulu pada tahun 2014. PT. Nabatindo
ah

lik
Karya Utama sudah ada;
- Bahwa untuk objek sengketa perkara ini Kebetulan saat itu ketika Sdri.
am

ub
Murnee dan kawan-kawan berada di objek sengketa, dan ada laporan
dari suatu perusahaan minta kepada pihak Muspika untuk melakukan
Mediasi dilapangan pada bulan September tahun 2019, waktu itu Sdri.
ep
k

Murnee dan kawan-kawan melakukan aksi demo di dekat kantor PT.


ah

Nabatindo Karya Utama, saya saat itu datang karena itu masuk dalam
R

si
wilayahKabupaten Kotawaringin Timur, maka selaku unsur Muspika
karena salah satu pihak yang berinvestasi yaitu PPS minta tolong

ne
ng

dilakukan Mediasi pada tanggal 3 Desember 2019;


- Bahwa karena luas objek sengketa itu lebih dari 3.000 (tiga ribu) hektar,
Saksi kurang mengetahui objek sengketa ini masuk kedalam wilayah

do
gu

mana, karena batasan saat itu Saksi hanya melakukan Mediasi saja;
- Bahwa PT. Nabatindo Karya Utama pernah melakukan Ganti Rugi
In
A

Tanam Tumbuh pada tahun 2014 yang Saksi saksikan yaitu dengan Sdr.
PAUL T ISA, kebetulan Saksi masih menjadi Sekretaris Camat
ah

lik

kecamatan Cempaga Hulu diminta untuk hadir dan saya menjadi saksi
yang ikut tanda tangan, juga dihadiri Camat dan Mantan Camat pada
saat itu; dan terhadap Ganti Rugi Tanam Tumbuh tersebut untuk lahan
m

ub

yang berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur;


ka

- Bahwa untuk yang di objek sengketa, sebagian yang kita lihat waktu cek
ep

lokasi kemarin dan kebetulan juga Saksi mendatangkan tim dari


Kotawaringin Timur untuk mengecek titik koordinat dan sebagian
ah

memang masuk wilayah Kotawaringin Timur, kemudian Saksi beberapa


R

es

kali melakukan Mediasi namun tidak ada titik temu hingga akhirnya
M

mengambang dan para pihak sepakat untuk dibawa ke Pengadilan;


ng

on

Halaman 109 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi melakukan mediasi waktu itu karena PT. Nabatindo Karya

si
Utama melapor ke kecamatan karena ada yang melakukan aksi dari
masyarakat Desa Mirah Kalanaman yang masuk ke wilayah Kabupaten

ne
ng
Kotawaringin Timur, yaitu Sdri. Murnee, Sdr. Irawanto, dan kawan -kawan,
PT. Nabatindo Karya Utama meminta cek kelapangan untuk melakukan

do
Mediasi dilapangan, karena saat itu Sdri. Murnee dan kawan -kawan
gu berniat berdiam disana dan tidak mau pulang, akhirnya kemudian Saksi
memberikan pengertian kepada Sdri. Murnee dan kawan -kawan dari

In
A
Desa Mirah Kalanaman untuk bersabar;
- Bahwa pada tanah yang digugat oleh Penggugat, karena untuk objek
ah

lik
keseluruhan lebih dari 3.000 (tiga ribu) hektar Saksi tidak mengetahui
masuk wilayah mana, sebagian berada pada Kabupaten Kotawaringin
Timur dan menurut informasi sebagian berada pada Kabupaten Katingan,
am

ub
tetapi saat Sdri. Murnee dan kawan -kawan melakukan aksi tersebut
karena kebetulan berada didekat kantor PT. Nabatindo Karya Utama
ep
berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, sedangkan yang
k

digugat Saksi kurang mengetahui, namun tempat Sdri. Murnee dan


ah

R
kawan-kawan melakukan aksi tersebut termasuk tanah yang digugat;

si
- Bahwa sewaktu dilapangan kemarin pada saat dilakukan Mediasi tidak

ne
ada dari Pemerintah atau Aparat dari Desa Mirah Kalanaman, dan saat
ng

itu diminta juga dari Sdri. Murnee dan kawan -kawan untuk dihadirkan
Camat dari Katingan Tengah, tetapi sempat 1 (satu) kali di Palangka

do
gu

Raya ada bertemu, tetapi di Mediasi waktu itu oleh Dayak Misik Provinsi
Kalimantan Tengah tetapi tidak ada titik temu;
In
A

- Bahwa sepengetahuan Saksi PT. Nabatindo Karya Utama memang ada


perijinan dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan u ntuk
sementara perijinan itu karena belum ada pemekaran, keseluruhan
ah

lik

perijinannya masuk kedalam kabupaten kotawaringin timur, tidak ada


perijinan diluar kabupaten Kotawaringin Timur, kecuali setelah ada tata
m

ub

batas baru Permendagri Nomor 35 tahun 2017 mengenai tata batas


antara Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten Katingan;
ka

ep

- Bahwa sewaktu dilakukan Mediasi di Provinsi di Kantor Gubernur, bentuk


tanah objek sengketa ada dipetakan bahwa ada masuk di Kabupaten
ah

Katingan berbentuk seperti tangga, lalu pihak Kabupaten Katingan


R

meminta kepada PT. Nabatindo Karya Utama untuk sebagian diurus ke


es
M

Kabupaten Katingan agar PAD nya bisa di daerah Kabupaten Katingan;


ng

on

Halaman 110 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa memang ada sebagian wilayah PT. Nabatindo Karya Utama ini

si
masuk ke wilayah Kabupaten Katingan dan termasuk didalam ijin, bisa
masuk karena adanya pemekaran pada tahun 2017 tersebut sedangkan

ne
ng
PT. Nabatindo Karya Utama sudah berdiri sejak lama;
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat HGU dari PT. Nabatindo Karya Utama;

do
gu - Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah pelepasan kawasan hutan yang
kemudian berubah menjadi HGU, setelah selesai tukar menukar lahan,
Saksi kurang jelas, tetapi mengenai tukar menukar lahan, tukar guling dan

In
A
perubahan status kawasan, waktu itu Saksi pernah ikut kegiatan dari BPN
mengenai kadastral, saat itu izin lokasi dan izin usaha perkebunannya
ah

lik
sudah ada, dan tentunya salah satu syarat untuk HGU itu adalah
melakukan kadasatral yaitu pengukuran dan pemetaan dari BPN, tetapi
am

ub
entah terbitnya HGU itu kapan Saksi tidak mengetahui;
- Bahwa memang ada kegiatan tukar menukar hutan, tetapi letaknya sudah
ep
di titik koordinat, dan masuk kabupaten Kotawaringin Timur, karena saat
k

itu dari BPN Kotim datang, BPN Provinsi datang, dan dari Pemerintahan
ah

R
juga datang, untuk tahunnya Saksi lupa;

si
- Bahwa terhadap proses tukar menukar lahan yang dilakukan oleh PT.

ne
ng

Nabatindo Karya Utama, prosesnya sampai sekarang apakah sudah


kadastral, sudah ditingkatkan menjadi HGU, apakah masih menukar lahan
kawasan hutan Saksi kurang mengetahuinya, karena Camat hanya

do
gu

menyaksikan saja dan mendampingi saja, yang punya tim adalah


Kabupaten dan Provinsi, dan itu masuk Kabupaten Kotawaringin Timur,
In
A

bukan termasuk wilayah Kabupaten Katingan, saat itu tidak ada yang
datang dari Pemerintah Kabupaten Katingan;
ah

lik

- Bahwa Saksi tidak ingat kapan Desa Tumbang Koling didirikan, yang
Saksi ketahui bahwa Desa Tumbang Koling merupakan pemekaran dari
m

ub

Desa Pundu;
- Bahwa sebelum HGU keluar Saksi mengetahui proses kadasteralnya
ka

pada tahun 2014, dimana Proses kadastral dilakukan oleh instansi BPN
ep

dan didampingi oleh pemerintah daerah kabupaten Kotawaringin Timur


ah

dan Pemerintah Kecamatan, akan tetapi Saksi tidak mengetahui apakah


R

HGUnya sudah keluar atau belum;


es
M

ng

on

Halaman 111 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Untuk menuju proses HGU, selain menjalani proses kadastral

si
harus ada izin lokasi dan ijin usaha perkebunan dan PT. Nabatindo Karya
Utama sudah memiliki ijin-ijin tersebut;

ne
ng
- Bahwa terhadap surat bukti T-1, T-2 dan T-5 benar Saksi tidak
mengetahui surat bukti tersebut, tetapi Saksi mengikuti proses hingga

do
keluarnya ijin pada surat bukti tersebut;
gu - Bahwa terhadap surat bukti T-28, T-32 dan T-33 benar Saksi ada
menandatangani Surat tersebut dan membenarkan bukti tersebut,

In
A
dimana Saksi sebagai Sekretaris Camat saat itu;
- Bahwa terhadap ganti rugi tanam tumbuh yang dilakukan PT. Nabatindo
ah

lik
Karya Utama tersebut lokasinya berada di Kabupaten Kotawaringin
Timur;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Para Penggugat dan
am

ub
Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;

2. SABRIN LUI.
ep
k

- Bahwa Saksi pernah menerima ganti rugi tanam tumbuh dari PT.
ah

Nabatindo Karya Utama pada tahun 2013 dengan luas tanah yang diganti
R

si
rugi seluas 25 (dua puluh lima) hektar dengan alas hak berupa Surat
Keterangan Tanah (SKT) sebelumnya tanah tersebut adalah merupakan

ne
ng

tanah turun temurun dari kakek Saksi sampai ke bapak Saksi, dan
kemudian bapak Saksi menguasakan kepada Saksi untuk mengurus

do
gu

tanah tersebut kepada pihak PT. Nabatindo Karya Utama;


- Bahwa Saksi menerima ganti rugi tanam tumbuh dari PT. Nabatindo
Karya Utama waktu itu yaitu sejumlah Rp100.000.000,00 (seratus juta
In
A

rupiah);
- Bahwa lokasi tanah milik Saksi yang menerima ganti rugi tanam tumbuh
ah

lik

dari PT. Nabatindo Karya Utama tersebut yaitu terletak di daerah Sungai
Merah Hujan, Kabupaten Kotawaringin Timur;
m

ub

- Bahwa Saksi baru mengetahui bahwa tanah yang diganti rugi tersebut
merupakan objek sengketa setelah dari PT. Nabatindo Karya Utama
ka

meminta pertanggungjawaban dari Saksi, karena menurut versi dari PT.


ep

Nabatindo Karya Utama bahwa tanah milik saya yang menerima ganti
ah

rugi tanam tumbuh dari PT. Nabatindo Karya Utama tersebut merupakan
R

salah satu tanah yang masuk kedalam objek sengketa perkara ini;
es
M

ng

on

Halaman 112 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa tanah yang telah diganti rugi tersebut sekarang sudah ditanami

si
sawit oleh PT. Nabatindo Karya Utama dimana sebelumnya tidak ada
tanam tumbuh dan hanya berupa hutan;

ne
ng
- Bahwa Saksi tidak pernah bergabung dengan Kelompok Tani Dayak
Misik;

do
- Bahwa lokasi tanah milik Saksi yang menerima ganti rugi tanam tumbuh
gu dari PT. Nabatindo Karya Utama tersebut yaitu terletak di Kabupaten
Kotawaringin Timur, Desa Tumbang Koling, tidak terletak di Kabupaten

In
A
Katingan;
- Bahwa sewaktu dilakukan ganti rugi tanam tumbuh oleh PT. Nabatindo
ah

lik
Karya Utama, ada pihak Pemerintah yang menyaksikan yaitu Kepala
Desa Tumbang Koling, tetapi Saksi lupa namanya;
- Bahwa Saksi membenarkan surat-surat bukti T-35, T-36, T-37, T-38, T-
am

ub
39, T-40, T-41, T-42 adalah surat mengenai pengurusan Ganti rugi tanam
tumbuh dengan PT. Nabatindo Karya Utama pada tahun 2013 terhadap
ep
tanah tersebut;
k

Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Para Penggugat dan


ah

R
Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;

si
3. BAHRUDIN.

ne
ng

- Bahwa sepengetahuan Saksi, ada dilakukan ganti rugi tanam tumbuh


oleh PT. Nabatindo Karya Utama pada tahun 2013 yang dilakukan di PT.

do
gu

Nabatindo Karya Utama dan Saksi menyaksikan sendiri;


- Bahwa Pada saat itu yang menerima ganti rugi tanam tumbuh tersebut
adalah Sdr. SABRIN LUI dan Sdr. STONE CRISTOPEL S;
In
A

- Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa yang menjadi objek sengketa


dalam perkara ini adalah lahan yang dilakukan ganti rugi tanam tumbuh
ah

lik

oleh PT. Nabatindo Karya Utama tersebut, berdasarkan keterangan dari


Sdr. SABRIN LUI;
m

ub

- Bahwa sebelum dilakukan ganti rugi tanam tumbuh oleh PT. Nabatindo
Karya Utama pada tahun 2013, yang Saksi ketahui riwayat lahan tersebut
ka

adalah milik ayah dari Sdr. SABRIN LUI, dan kemudian ayahnya
ep

menguasakan kepada SABRIN LUI untuk mengurus tanah tersebut;


ah

- Bahwa sepengetahuan Saksi Sdr. SABRIN LUI hanya ingin melakukan


R

ganti rugi tanam tumbuh saja pada lahan tersebut, tidak ada keinginan
es

untuk dilakukan sebuah kemitraan;


M

ng

on

Halaman 113 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Tanah atau lahan tersebut yang dilakukan ganti rugi tanam

si
tumbuh oleh PT. Nabatindo Karya Utama tersebut terletak di Kabupaten
Kotawaringin Timur;

ne
ng
- Bahwa terhadap surat-surat bukti T-35, T-36, T-37, T-38, T-39, T-40, T-
41, T-42, T-43, T-44, T-45, T-46, T-47, T-48 dan T-49 adalah surat

do
mengenai pengurusan Ganti rugi tanam tumbuh dengan PT. Nabatindo
gu Karya Utama pada tahun 2013 terhadap tanah tersebut, dimana Saksi
menyaksikan ganti rugi tanam tumbuh tersebut;

In
A
- Bahwa selain Ganti rugi tanam tumbuh yang dilakukan oleh PT.
Nabatindo Karya Utama terhadap tanah Sdr. SABRIN LUI dan Sdr.
ah

lik
STONE CRISTOPEL S, Saksi tidak mengetahui proses Ganti rugi tanam
tumbuh yang lain, yang dilakukan oleh PT. Nabatindo Karya Utama;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Para Penggugat dan
am

ub
Kuasa Tergugat akan memberikan tanggapan dalam kesimpulan;

Menimbang, bahwa sesuai dengan SEMA Nomor 7 Tahun 2001 di mana


ep
k

pada pokoknya menyatakan untuk perkara yang berkaitan dengan sengketa


ah

tanah agar dilaksanakan Pemeriksaan Setempat, maka Majelis Hakim telah


R

si
melakukan pemeriksan setempat di lokasi obyek sengketa pada hari Jumat
tanggal 8 Oktober 2020, dari hasil pemeriksaan setempat tersebut diperoleh

ne
ng

fakta-fakta sebagai berikut:

- Bahwa pemeriksaan setempat ini dihadiri oleh Para Penggugat serta Ku asa

do
gu

Tergugat dan dihadiri pula oleh 3 (tiga) orang dari Pihak BPN yang akan
melakukan pengukuran terhadap tanah objek sengketa tersebut;
In
- Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Setempat sebagaiman a terlampir
A

dalam Berita Acara Sidang Perkara A quo , ternyata objek sengketa dalam
perkara ini sebagian berada di Kabupaten Kotawaringin Timur dan sebagian
ah

lik

berada di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah;

- Bahwa Majelis Hakim tidak menemukan adanya Pilar Batas Utama (PBU)
m

ub

yang memisahkan batas wilayah antara Kabupaten Kotawaringin Timur


(Desa Tumbang Koling) dan Kabupaten Katingan (Desa Mirah Kalanaman),
ka

ep

sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2017


tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten
ah

Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dan juga Peraturan Menteri Dalam


R

es

Negeri Nomor 45 tahun 2016 tentangPedoman Penetapan dan Penagasan


M

Batas Daerah;
ng

on

Halaman 114 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Para Penggugat menerangkan tanah Para Penggugat dengan luas:

si
± 3.833 Ha (kurang lebih tiga tibu delapan ratus tiga puluh tiga hektar)
berbatasan dengan Desa Tumbang Koling sesuai dengan Peraturan

ne
ng
Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Nomor 6 Tahun 2003, kemudian
sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017 Tentang Batas Daerah

do
Kabupaten Kota Waringin Timur Dengan Kabupaten Katingan Provinsi
gu Kalimantan Tengah bahwa Luas tanah para Penggugat yang menjadi
sengketa dalam perkara ini adalah seluas ± 1.214,608 Ha (kurang lebih

In
A
seribu dua ratus empat belas koma enam nol delapan hektar);

- Bahwa Para Penggugat menerangkan batas-batas tanah milik Para


ah

lik
Penggugat yang menjadi objek sengketa berbatasan antara lain :

• Sebelah Utara : berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama


am

ub
dan PT. Katingan Mitra Sejati;
• Sebelah Timur : berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama;
• Sebelah Selatan : berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama;
ep
k

• Sebelah Barat : Berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama;


ah

- Dengan ukuran tanah sebagai berikut : Luas : ± 1.214,608 Ha (kurang lebih


R

si
seribu dua ratus empat belas koma enam nol delapan hektar);

- Bahwa Para Penggugat menentukan titik awal tanah sengketa pada titik

ne
ng

P.1 dan masih masuk wilayah Desa Mirah Kalanaman;

- Bahwa terhadap titik P.1 tersebut pihak Tergugat menerangkan bahwa area

do
gu

tersebut masuk dalam wilayah tanah milik Tergugat, telah masuk dalam izin
lokasi dan izin usaha perkebunan milik Tergugat, merupakan area yang
In
A

telah dilakukan Ganti Rugi Tanam Tumbuh, masih masuk wilayah


Kabupaten Kotawaringin Timur dan masuk dalam wilayah tukar menukar
ah

kawasan sesuai dengan SK Menteri Kehutanan;


lik

- Bahwa pada titik P.1 tersebut terdapat tanaman sawit, dimana pihak
m

ub

Tergugat menerangkan bahwa tanaman sawit tersebut ditanam oleh pihak


Tergugat pada tahun 2007 sampai dengan 2008;
ka

- Bahwa Para Penggugat kemudian menunjukan titik selanjutnya yaitu pada


ep

titik P.2, Para Penggugat menerangkan bahwa dari titik P.1 diambil garis
ah

sampai dengan titik P.2 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin


R

Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35


es

tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur


M

ng

Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dan pada


on

Halaman 115 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagian utara merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat

si
dan masuk dalam wilayah Kabupaten Katingan;

- Bahwa Pada titik P.2 pihak Tergugat menerangkan bahwa pada area

ne
ng
tersebut terdapat patok yang dikeluarkan berdasarkan SK Menteri
Kehutanan, dimana semula merupakan Kawasan Hutan Produksi Tetap

do
gu (HP) sekarang bukan merupakan merupakan Kawasan Hutan Produksi
Tetap (HP), masuk dalam wilayah tukar menukar kawasan dan pada area
tersebut masih masuk dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur;

In
A
- Bahwa Pihak Tergugat menerangkan bahwa dari titik P.1 diambil garis
sampai dengan titik P.2, pada bagian utara merupakan wilayah Tergugat
ah

lik
dimana sebagian sudah dikelola dan sebagian masih belum dikelola;

- Bahwa Pihak Tergugat menerangkan bahwa pada titik P.3 tersebut masuk
am

ub
dalam wilayah tukar menukar kawasan dan pada area tersebut masih
masuk dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur;
ep
k

- Bahwa Pada titik P.4 Para Penggugat menerangkan bahwa pada titik
tersebut semula terdapat patok ulin namun sudah dibuang oleh pihak
ah

R
Tergugat;

si
- Bahwa pada titik P.4 Tergugat menerangkan bahwa area tersebut masuk

ne
ng

kedalam wilayah HGU PT. Nabatindo Karya Utama, dan terdapat tanaman
sawit yang telah ditanam sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2008;

do
gu

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.2
sampai dengan titik P.4 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35
In
A

tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur


Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada
ah

lik

bagian timur merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat


dan terletak pada Kabupaten Katingan;
m

ub

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.4
sampai dengan titik P.5 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
ka

ep

Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35


tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Den gan
ah

Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada bagian


R

utara merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat dan


es
M

terletak pada Kabupaten Katingan;


ng

on

Halaman 116 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Pada titik P.5 Tergugat menerangkan bahwa pada titik tersebut

si
merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan
Kabupaten Katingan sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017

ne
ng
dan area tersebut masuk dalam wilayah tukar menukar kawasan;

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.5

do
gu sampai dengan titik P.6 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35
tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur

In
A
Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Ten gah, dimana pada
bagian barat merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat
ah

lik
dan terletak pada Kabupaten Katingan;

- Bahwa Pada titik P.6 Tergugat menerangkan bahwa pada titik tersebut
am

ub
merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan
Kabupaten Katingan sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017
dan area tersebut masuk dalam kawasan perizinan dan wilayah tukar
ep
k

menukar kawasan;
ah

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.6
R

si
sampai dengan titik P.7 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35

ne
ng

tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur


Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada

do
gu

bagian utara merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat


dan terletak pada Kabupaten Katingan;
In
A

- Bahwa Pada titik P.7 Tergugat menerangkan bahwa pada titik tersebut
merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan
ah

Kabupaten Katingan sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017


lik

dan area tersebut masuk dalam wilayah tukar menukar kawasan, dan pada
area tersebut sudah dilakukan ganti rugi oleh pihak PT. Nabatindo Karya
m

ub

Utama;
ka

- Bahwa Para Penggugat menunjukkan titik P.8 yang berjarak + 833 (ku ran g
ep

lebih delapan ratus tiga puluh tiga) meter dari titik P.7;
ah

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.7
R

sampai dengan titik P.8 pada bagian utara merupakan tanah yang menjadi
es

sengketa dengan Tergugat dan terletak pada Kabupaten Katingan;


M

ng

on

Halaman 117 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa baik Pihak Para Penggugat maupun Pihak Kuasa

si
Tergugat telah mengajukan kesimpulannya masing-masing secara e-court pada
tanggal 22 Oktober 2020;

ne
ng
Menimbang bahwa para pihak menyatakan tidak ada lagi hal-hal yang
akan diajukan dan mohon putusan;

do
gu Menimbang bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang
termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi

In
bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
A
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
ah

lik
DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI
am

ub
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Kuasa Tergugat telah
mengajukan eksepsi yang salah satu eksepsinya adalah Eksepsi Kewenangan
Absolut (Exceptio Declinatoir) dimana menurut Kuasa Tergugat bahwa
ep
k

Pengadilan Negeri Kasongan tidak berwenang untuk mengadili perkara ini


ah

karena merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut telah dipertimbangkan

ne
tersendiri dalam Putusan Sela No.10/Pdt.G/2020/PN Ksn tertanggal 26 Agustus
ng

2020, yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut :

do
1. Menolak eksepsi Tergugat;
gu

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Kasongan berwenang untuk memeriksa


dan mengadili perkara ini;
In
A

3. Memerintahkan supaya sidang perkara perdata No : 10/Pdt.G/2020/PN Ksn


tetap dilanjutkan;
ah

lik

4. Menangguhkan biaya Perkara hingga putusan akhir;


Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 162 Rbg/136 HIR menyatakan
m

eksepsi (perlawanan) yang dikemukakan oleh Kuasa Tergugat, kecuali tentan g


ub

hal Hakim tidak berwenang yang dapat dipertimbangkan secara tersendiri


ka

(dijatuhkan putusan sela), tidak dikemukakan dan akan dipertimbangkan satu


ep

demi satu, melainkan harus dibicarakan dan diputuskan bersama-sama dengan


pokok perkara, oleh karenanya Majelis Hakim selanjutnya akan
ah

mempertimbangkan hal-hal lain yang dikemukakan Kuasa Tergugat yang


es

termuat dalam eksepsinya;


M

ng

on

Halaman 118 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Kuasa Tergugat telah

si
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya mempersoalkan hal-hal sebagai
berikut :

ne
ng
1. Eksepsi Gugatan kabur (Obscuur Libel);

2. Eksepsi Error In Persona;

do
gu 3. Eksespsi Kurang Pihak;

4. Eksepsi Chicaneus Process;

In
A
5. Eksepsi tentang Surat Kuasa;
ah

lik
Men imbang, bah wa atas Eksepsi Ku asa Tergu gat te r s e bu t te l a h
dibantah Para Pen ggugat sebagaimana dinyatakan d alam repliknya;
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan tanggapan para pihak
am

ub
tentang Eksepsi yang diajukan dengan argumentasi hukumnya masing-masing
maka terhadap eksepsi-eksepsi tersebut Majelis Hakim akan
ep
mempertimbangkannya sebagai berikut:
k

1. Eksepsi Gugatan Kabur (Obscuur Libel);


ah

Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat dalam materi ini


R

si
mempermasalahkan ketidak jelasan objek sengketa dalam gugatan, dimana

ne
letak atau batas dari objek sengketa tidak jelas;
ng

Bahwa yang dijadikan Penggugat sebagai obyek sengketa sebagaimana dalam


surat gugatan yang menyatakan letak tanah yaitu :

do
gu

- Pada jalan/ sungai : Jalan Inhutani Areal Wilayah Adminitrasi


Desa Mirah Kalanaman di sungai Mirah
In
Luai
A

- Kedamangan : Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan


Tengah
ah

lik

- Kecamatan/ kab : Kecamatan Katingan Tegah/ Katingan


- Provinsi : Kalimantan Tengah
m

ub

Batas batas Fisik Tanah Adat :


- Utara : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalamaman
ka

ep

- Timur : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalanaman


- Selatan : Wilayah Administrasi Desa Mirah Kalamaman
ah

- Barat : Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Desa Tumbang Koling)


R

Bahwa terhadap titik kordinat yang dimaksud Penggugat perlu di pertanyakan


es
M

karena Tergugat meyakini dalam Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA) nomor
ng

54/SKT-A/DKA-KT/X/2019 tanggal 24 Oktober 2019 tentunya tidak ada titik


on

Halaman 119 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kordinat, dengan demikian maka apa yang didalilkan terkait dengan obyek

si
sengketa yang dimaksud Penggugat adalah sangat tidak jelas, hal mana n yata
didalam obyek yang dijadikan obyek sengketa oleh Penggugat adalah berada

ne
ng
dalam kawasan perizinan dan dalam kawasan HGU Tergugat, dengan
demikian maka gugatan Penggugat terkait dengan letak obyek sengketa

do
adalah Kabur (Obscuur Libel) ;
gu Menimbang, bahwa setelah memperhatikan tanggapan para pihak
tentang eksepsi yang diajukan dengan argumentasi hukumnya masing-masing

In
A
maka terhadap eksepsi-eksepsi tersebut Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya sebagai berikut ;
ah

lik
Menimbang, bahwa setelah Majelis mempelajari dan memeriksa
dengan seksama materi eksepsi Kuasa Tergugat,dari uraian dalil-dalil eksepsi
am

ub
dari Kuasa Tergugat tersebut menurut Majelis Hakim telah menyentuh pada
materi pokok perkara karena menyangkut adanya beban pembuktian yang
harus dianalisa dan dihubungkan dengan bukti-bukti dari para pihak, sejauh
ep
k

mana urgensinya pihak-pihak dan obyek sengketa yang dipersoalkan oleh


ah

Kuasa Tergugat dalam eksepsinya barulah dapat ditentukan dalam


R

si
pembahasan materi pokok perkara, untuk itu haruslah diperiksa dan dibuktikan
lebih lanjut serta tidak dapat diketahui hanya berdasarkan formalitas gugatan

ne
ng

belaka ;

Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan Pasal 162 R.Bg.,

do
gu

Eksepsi Kuasa Tergugat akan dipertimbangkan dan diputus bersama-sama


dengan pokok perkara ;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka eksepsi


Kuasa Tergugat beralasan untuk ditolak ;
ah

lik

2. Mengenai eksepsi Error In Persona:


Menimbang, bahwa menurut Tergugat tidaklah pada tempatnya untuk
m

ub

mempertanggungjawabkan gugatan Para Penggugat oleh karena Tergugat


tidak pernah mendapatkan atau memperoleh lahan dari Para Penggugat tetapi
ka

Tergugat mendapatkan atau memperoleh melalui proses yang benar;


ep

Menimbang, bahwa setelah Majelis mempelajari dan memeriksa


ah

dengan seksama materi eksepsi Tergugat dari uraian dalil-dalil eksepsi dari
R

Tergugat tersebut menurut Majelis Hakim telah menyentuh pada materi pokok
es
M

perkara karena menyangkut adanya beban pembuktian yang harus dianalisa


ng

dan dihubungkan dengan bukti-bukti dari para pihak, sejauh mana u rgen sin ya
on

Halaman 120 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pihak-pihak dan obyek sengketa yang dipersoalkan oleh Tergugat dalam

si
eksepsinya barulah dapat ditentukan dalam pembahasan materi pokok perkara,
untuk itu haruslah diperiksa dan dibuktikan lebih lanjut serta tidak dapat

ne
ng
diketahui hanya berdasarkan formalitas gugatan belaka ;

Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan Pasal 162 R.Bg.,

do
gu Eksepsi Tergugat akan dipertimbangkan dan diputus bersama-sama dengan
pokok perkara ;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka eksepsi
Tergugat beralasan untuk ditolak ;
ah

lik
3. Mengenai Eksepsi Kurang Pihak.
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat mempermasalahkan
am

ub
dikarenakan perolehan lahan yang dijadikan obyek sengketa oleh Para
Penggugat adalah dalam wilayah atau areal yang telah di lakukan Ganti Rugi
Tanam Tumbuh dengan sebagian Pihak warga masyarakat khususnya warga
ep
k

masyarakat Desa Tumbang Koling Kabupaten Kotawaringin Timur, oleh karen a


ah

itu sudah seharusnya dijadikan sebagai pihak dalam Perkara A qou;


R

si
Bahwa dengan tidak ditariknya masyarakat setempat sebagai pihak maka
gugatan Para Penggugat menjadi kurang pihak, sedangkan dalam gugatan

ne
ng

yang kurang pihak, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah mengeluarkan


yurisprudensi tetap yang isinya menyatakan bahwa gugatan seperti itu harus

do
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvakelijk verklaard) ;
gu

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Tergugat agar memasukan


Pihak warga masyarakat khususnya warga masyarakat Desa Tumbang Koling
In
A

Kabupaten Kotawaringin Timur, setelah Majelis Hakim mempertimbangkan dalil


kedua belah pihak, maka mengenai materi Eksepsi ini harus dibuktikan terlebih
ah

lik

dahulu secara nyata tentang urgensinya pihak-pihak yang dipersoalkan oleh


Tergugat barulah dapat ditentukan dalam pembahasan materi pokok perkara,
m

ub

untuk itu haruslah diperiksa dan dibuktikan lebih lanjut serta tidak dapat
diketahui hanya berdasarkan formalitas gugatan belaka, sehingga berdasarkan
ka

pertimbangan tersebut Eksepsi ini harus ditolak;


ep

4. Mengenai Eksepsi Chicaneus Proces.


ah

Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat mempermasalahkan


es

Bahwa lahan yang dijadikan objek sengketa oleh Para Penggugat seluas 3.833
M

ng

Ha (tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga hektar) berada dalam Izin Lokasi, Izin
on

Halaman 121 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usaha Perkebunan dan Hak Guna Usaha Tergugat dimana sejak tahu n 2005

si
faktanya tidak dalam keadaan sengketa, barulah sekitar tahun 2020 objek
tersebut digugat oleh Para Penggugat ;

ne
ng
Bahwa tidak ada hubungan hukum Penggugat dengan objek sengketa, bah wa
dari dalil eksepsi mengenai Eksepsi chicaneus process(chicaneus process

do
exceptie, eksepsi dikarenakan gugatan penggugat tidak didukung oleh fakta
gu atau peristiwa. maka gugatan Para Penggugat haruslah diputus ditolak
(weigeren).

In
A
Menimbang, bahwa setelah Majelis mempelajari dan memeriksa
dengan seksama materi eksepsi Tergugat,dari uraian dalil-dalil eksepsi dari
ah

lik
Tergugat tersebut menurut Majelis Hakim telah menyentuh pada materi pokok
perkara karena menyangkut adanya beban pembuktian yang harus dianalisa
dan dihubungkan dengan bukti-bukti dari para pihak, sejauh mana u rgen sin ya
am

ub
pihak-pihak dan obyek sengketa yang dipersoalkan oleh Tergugat dalam
eksepsinya barulah dapat ditentukan dalam pembahasan materi pokok perkara,
ep
untuk itu haruslah diperiksa dan dibuktikan lebih lanjut serta tidak dapat
k

diketahui hanya berdasarkan formalitas gugatan belaka ;


ah

si
Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan Pasal 162 R.Bg.,
Eksepsi Tergugat akan dipertimbangkan dan diputus bersama-sama dengan

ne
ng

pokok perkara ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka eksepsi

do
gu

Tergugat beralasan untuk ditolak ;

5. Mengenai Eksepsi tentang Surat Kuasa.


In
A

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi ini Tergugat mendalilkan bahwa


gugatan Para Penggugat masuk dan didaftarkan melalui Pengadilan Negeri
ah

lik

Kasongan tertanggal 8 Mei 2020 yang ditandatangi oleh Kuasa Para


Penggugat IWANTO dkk sebagaimana dalam surat gugatan tertulis surat kuasa
m

ub

tanggal 3 Mei 2020 dan sebagai pemberi kuasa adalah MURNEE dkk.
Bahwa pada saat sidang pertama Yang Mulia Majelis Hakim telah memeriksa
ka

masing masing legalitas Para Pihak, dan nyata pada saat itu para kuasa
ep

Penggugat tidak hadir dalam persidangan sebagai pihak, justru yang hadir
sebagai pihak adalah Prinsipal Penggugat secara langsung dengan demikian
ah

maka legalitas yang diperiksa hanyalah Prinsipal Penggugat sementara


es

legalitas dari Penerima kuasa Iwanto dkk dalam hal ini termasuk legalitas surat
M

ng

kuasa selaku Penerima Kuasa tidak diperiksa dan/ atau bukan sebagai pihak
on

Halaman 122 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Persidangan, padahal yang menandatangani surat gugatan adalah

si
Penerima kuasa, dengan demikian maka Tergugat menyatakan bahwa telah
terjadi cacat formil atas surat gugatan Penggugat karena dalam persidangan

ne
ng
para penerima kuasa tidak sebagai pih ak dalam persidangan.
Bahwa karena tidak dikonfirmasi legalitas dan tidak hadir dalam persidangan

do
sebagai pihak maka surat gugatan Pengggat adalah cacat hukum dan tidak
gu memiliki daya laku hukum, dengan demikian maka surat gugatan Penggugat
dengan perkara Nomor: 10/ Pdt.G/2020/PN.Ksn yang ditanda tangani kuasa

In
A
Penggugat Iwanto dkk adalah cacat formal A qou Secara hukum terkait dengan
surat kuasa adalah sebagaimana telah diatur dalam Pasal 123 HIR, Pasal
ah

lik
1795 KUHPerdata ;
Bahwa atas kekeliruan hukum tersebu t diatas maka sudah seharusnya gugatan
penggugat dinyatakan cacat formal dan tidak dapat diterima dan juga harus
am

ub
ditolak.
Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan dalam Pasal 1792 Kitab
ep
Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) yang berbunyi :
k

Pemberian kuasa ialah suatu persetujuan dengan mana seorang


ah

R
memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, un tu k

si
dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.

ne
Pemberian Kuasa Khusus untuk beracara dalam perkara perdata diatur dalam
ng

Pasal 123 ayat (1) Het Herzien Inlandsch Reglement (”HIR”)yang berbunyi
sebagai berikut :

do
gu

Jika dikehendaki, para pihak dapat DIDAMPINGI atau menunjuk seorang


kuasa sebagai wakilnya, untuk ini harus diberikan kuasa khusus untuk
In
A

itu, kecuali jika si pemberi kuasa hadir.Penggugat juga dapat memberi


kuasa yang dicantumkan dalam surat gugatan, atau dalam gugatan lisan
dengan lisan, dalam hal demikian harus dicantumkan dalam catatan
ah

lik

yang dibuat surat gugat ini.


Mochammad Dja’is dan RMJ Koosmargono dalam bukunya yang berjudul
m

ub

Membaca dan Mengerti HIR (hal. 34) memberikan komentar mengenai Pasal
123 ayat (1) HIR tersebut sebagai berikut:
ka

ep

Seorang Kuasa dapat :


1) Mendampingi pihak bersangkutan yang hadir sendiri; atau
ah

2) Mewakili. Dalam hal ini pihak yang bersangkutan tidak hadir sendiri.
R

Penerima Kuasa itulah yang hadir sebagai wakil dari pihak pemberi
es
M

kuasa dengan kekuasaan tertentu.


ng

on

Halaman 123 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sedangkan ketentuan pemberian kuasa khusus untuk beracara dalam

si
pekara perdata luar daerah Jawa dan Madura diatur secara khusus
dalam Pasal 147 ayat (1) Reglement voor de Buitengewesten (”RBg”)

ne
ng
yang berbunyi sebagai berikut:
Para pihak boleh DIBANTU atau DIWAKILI oleh orang-orang yang

do
secara khusus dan tertulis diberi kuasa untuk itu kecuali bila pemberi
gu kuasa hadir sendiri....
Mengingat terminologi yang digunakan dalam ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR

In
A
adalah dapat DIDAMPINGI oleh kuasanya dan terminologi dalam Pasal 147
ayat (1) HIR adalah boleh DIBANTU oleh orang yang secara khusus diberi
ah

lik
kuasa, in casu didampingi atau dibantu oleh Advokat, maka hal tersebut dapat
diartikan bahwa para pihak (prinsipal) dapat maju bersama dengan
kuasanya/advokat untuk bersama-sama mengikuti proses persidangan, dimana
am

ub
para pihak (prinsipal) berkedudukan sebagai pihak materiil atau pihak utama,
dan penerima kuasa/Advokat berkedudukan dan berkapasitas sebagai pihak
ep
formil.
k

Menimbang, bahwa Sifat Perjanjian Kuasa adalah Penerima kuasa


ah

R
langsung berkapasitas sebagai wakil pemberi kuasa; Pemberian kuasa bersifat

si
konsensual (berdasarkan kesepakatan); Berkarakter Garansi-Kontrak

ne
(tanggungjawab pemberi kuasa hanya sepanjang tindakan yang sesuai dengan
ng

mandat yang diberikan); Pelampauan kuasa menjadi tanggungjawab kuasa


(Pasal 1806 KUHPerdata) dimana berakhirnya Kuasa apabila Pemberi kuasa

do
gu

menarik kembali secara sepihak (Pasal 1814 KUHPerdata); Salah satu


meninggal dunia (Pasal 1813 KUHPerdata); Penerima kuasa melepas kuasa
In
A

(Pasal 1817 KUHPerdata).


Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, bahwa pada saat
sidang pertama Prinsipal sebagai pihak utama langsung hadir dipersidangan
ah

lik

tanpa didampingi Kuasa sebagaimana dalam gugatan pertamanya sebelum


terjadi perubahan gugatan pada saat pembacaan gugatan, menurut Majelis
m

ub

Hakim dengan langsung hadirnya pihak utama dalam perkara ini maka akan
lebih mempermudah proses apalagi pada saat sidang pertama yang dilakukan
ka

ep

adalah proses mediasi yang akan lebih mu dah apabila dilakukan oleh prin cipal
masing-masing ;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 147 Rbg menerangkan bahwa


es

Kuasa dapat membantu atau mewakili si pemberi kuasa kecuali si pemberi


M

ng

kuasa hadir sendiri dipersidangan, sehingga dengan demikian tidak ada


on

Halaman 124 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban Kuasa harus mewakili si pemberi kuasa apabila memang si pemberi

si
kuasa hadir sendiri selain itu mengenai pemberian kuasa ini merupakan su atu
perjanjian yang mana dapat ditarik kembali oleh salah satu pihak sebagaiman a

ne
ng
kesepakatan bersama, sehingga dalam hal ini Menurut Majelis Hakim dengan
hadirnya principal sendiri dipersidangan tidaklah menyebabkan gugatan
tersebut cacat formal;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka eksepsi
Tergugat beralasan untuk ditolak ;

In
A
Menimbang, bahwa mengenai hal ini juga berkaitan dengan perubahan
ah

lik
gugatan maka terhadap hal tersebut akan Majelis Hakim pertimbangkan lebih
lanjut dalam hal ini;
am

ub
Menimbang, bahwa pada saat pembacaan gugatan tersebut Para
Penggugat menyatakan akan memperbaiki gugatan dengan perbaikan sebagai
berikut:
ep
k

Terhadap gugatan tersebut Para Penggugat tidak mencantumkan lagi atau


ah

menghapus nama-nama kuasanya didalam gugatannya sebagaimana


R

si
dicantumkan sebelumnya pada halaman 18-19;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap perubahan gugatan tersebut dapat


diterima oleh Majelis Hakim karena dalam hal ini tidak mengakibatkan

do
perubahan pada pokok perkara dan perubahan petitum, selain itu juga
gu

perubahan ini tidak menyebabkan perubahan subjek hukum karen a prinspal


dalam perkara ini tidak berubah dan dalam hal ini hanya ada pencabutan kuasa
In
A

dari prinsipal (Para Penggugat);

DALAM POKOK PERKARA:


ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat yan g


pada pokoknya adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
m

ub

oleh Tergugat terhadap tanah Para Penggugat, Oleh karena itu Para
Penggugat menuntut sebagaimana isi petitum gugatannya;
ka

ep

Menimbang, bahwa sesuai dengan SEMA Nomor 7 Tahun 2 001 dimana


pada pokoknya menyatakan untuk perkara yang berkaitan dengan sengketa
ah

tanah agar dilaksanakan Pemeriksaan Setempat, maka Majelis Hakim telah


es

melakukan pemeriksan setempat di lokasi obyek sengketa pada hari Jumat


M

ng

on

Halaman 125 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 8 Oktober 2020, dari hasil pemeriksaan setempat tersebut diperoleh

si
fakta-fakta sebagai berikut:

- Bahwa pemeriksaan setempat ini dihadiri oleh Para Penggugat serta Ku asa

ne
ng
Tergugat dan dihadiri pula oleh 3 (tiga) orang dari Pihak BPN yang akan
melakukan pengukuran terhadap tanah objek sengketa tersebut;

do
gu - Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Setempat sebagaimana terlampir
dalam Berita Acara Sidang Perkara A quo , ternyata objek sengketa dalam

In
A
perkara ini sebagian berada di Kabupaten Kotawaringin Timur dan sebagian
berada di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah;
ah

lik
- Bahwa Majelis Hakim tidak menemukan adanya Pilar Batas Utama (PBU)
yang memisahkan batas wilayah antara Kabupaten Kotawaringin Timur
(Desa Tumbang Koling) dan Kabupaten Katingan (Desa Mirah Kalanaman),
am

ub
sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2017
tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten
ep
k

Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dan juga Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 45 tahun 2016 tentangPedoman Penetapan dan Penagasan
ah

R
Batas Daerah;

si
- Bahwa Para Penggugat menerangkan tanah Para Penggugat dengan luas:

ne
ng

± 3.833 Ha (kurang lebih tiga tibu delapan ratus tiga puluh tiga hektar)
berbatasan dengan Desa Tumbang Koling sesuai dengan Peraturan

do
Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Nomor 6 Tahun 2003, kemudian
gu

sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017 Tentang Batas Daerah


Kabupaten Kota Waringin Timur Dengan Kabupaten Katingan Provinsi
In
A

Kalimantan Tengah bahwa Luas tanah para Penggugat yang menjadi


sengketa dalam perkara ini adalah seluas ± 1.214,608 Ha (kurang lebih
ah

lik

seribu dua ratus empat belas koma enam nol delapan hektar);

- Bahwa Para Penggugat menerangkan batas-batas tanah milik Para


m

ub

Penggugat yang menjadi objek sengketa berbatasan antara lain :

• Sebelah Utara : berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama


ka

dan PT. Katingan Mitra Sejati;


ep

• Sebelah Timur : berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama;


ah

• Sebelah Selatan : berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama;


R

• Sebelah Barat : Berbatasan dengan PT. Nabatindo Karya Utama;


es
M

- Dengan ukuran tanah sebagai berikut : Luas : ± 1.214,608 Ha (kurang lebih


ng

seribu dua ratus empat belas koma enam nol delapan hektar);
on

Halaman 126 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Para Penggugat menentukan titik awal tanah sengketa pada titik

si
P.1 dan masih masuk wilayah Desa Mirah Kalanaman;

- Bahwa terhadap titik P.1 tersebut pihak Tergugat menerangkan bahwa area

ne
ng
tersebut masuk dalam wilayah tanah milik Tergugat, telah masuk dalam izin
lokasi dan izin usaha perkebunan milik Tergugat, merupakan area yang

do
gu telah dilakukan Ganti Rugi Tanam Tumbu h, masih masuk wilayah
Kabupaten Kotawaringin Timur dan masuk dalam wilayah tukar menukar
kawasan sesuai dengan SK Menteri Kehutanan;

In
A
- Bahwa pada titik P.1 tersebut terdapat tanaman sawit, dimana pihak
Tergugat menerangkan bahwa tanaman sawit tersebut ditanam oleh pihak
ah

lik
Tergugat pada tahun 2007 sampai dengan 2008;

- Bahwa Para Penggugat kemudian menunjukan titik selanjutnya yaitu pada


am

ub
titik P.2, Para Penggugat menerangkan bahwa dari titik P.1 diambil garis
sampai dengan titik P.2 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
ep
Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35
k

tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur


ah

Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dan pada


R

si
bagian utara merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat
dan masuk dalam wilayah Kabupaten Katingan;

ne
ng

- Bahwa Pada titik P.2 pihak Tergugat menerangkan bahwa pada area
tersebut terdapat patok yang dikeluarkan berdasarkan SK Menteri

do
gu

Kehutanan, dimana semula merupakan Kawasan Hutan Produksi Tetap


(HP) sekarang bukan merupakan merupakan Kawasan Hutan Produksi
In
A

Tetap (HP), masuk dalam wilayah tukar menukar kawasan dan pada area
tersebut masih masuk dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur;
ah

lik

- Bahwa Pihak Tergugat menerangkan bahwa dari titik P.1 diambil garis
sampai dengan titik P.2, pada bagian utara merupakan wilayah Tergugat
m

ub

dimana sebagian sudah dikelola dan sebagian masih belum dikelola;

- Bahwa Pihak Tergugat menerangkan bahwa pada titik P.3 tersebut masuk
ka

dalam wilayah tukar menukar kawasan dan pada area tersebut masih
ep

masuk dalam wilayah Kabupaten Kotawarin gin Timur;


ah

- Bahwa Pada titik P.4 Para Penggugat menerangkan bahwa pada titik
R

tersebut semula terdapat patok ulin namun sudah dibuang oleh pihak
es
M

Tergugat;
ng

on

Halaman 127 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada titik P.4 Tergugat menerangkan bahwa area tersebut masuk

si
kedalam wilayah HGU PT. Nabatin do Karya Utama, dan terdapat tanaman
sawit yang telah ditanam sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2008;

ne
ng
- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.2
sampai dengan titik P.4 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin

do
gu Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35
tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur
Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada

In
A
bagian timur merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat
dan terletak pada Kabupaten Katingan;
ah

lik
- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.4
sampai dengan titik P.5 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
am

ub
Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35
tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Den gan
Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada bagian
ep
k

utara merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat dan


ah

terletak pada Kabupaten Katingan;


R

si
- Bahwa Pada titik P.5 Tergugat menerangkan bahwa pada titik tersebut
merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan

ne
ng

Kabupaten Katingan sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017


dan area tersebut masuk dalam wilayah tukar menukar kawasan;

do
gu

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.5
sampai dengan titik P.6 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin
In
A

Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35


tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur
ah

Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada


lik

bagian barat merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat


dan terletak pada Kabupaten Katingan;
m

ub

- Bahwa Pada titik P.6 Tergugat menerangkan bahwa pada titik tersebut
ka

merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan


ep

Kabupaten Katingan sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017


dan area tersebut masuk dalam kawasan perizinan dan wilayah tukar
ah

menukar kawasan;
es

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.6
M

ng

sampai dengan titik P.7 merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin


on

Halaman 128 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur dengan Kabupaten Katingan berdasarkan Permendagri Nomor 35

si
tahun 2017 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kota Waringin Timur
Dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, dimana pada

ne
ng
bagian utara merupakan tanah yang menjadi sengketa dengan Tergugat
dan terletak pada Kabupaten Katingan;

do
gu - Bahwa Pada titik P.7 Tergugat menerangkan bahwa pada titik tersebut
merupakan batas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan
Kabupaten Katingan sesuai dengan Permendagri Nomor 35 tahun 2017

In
A
dan area tersebut masuk dalam wilayah tukar menukar kawasan, dan pada
area tersebut sudah dilakukan ganti rugi oleh pihak PT. Nabatindo Karya
ah

lik
Utama;

- Bahwa Para Penggugat menunjukkan titik P.8 yang berjarak + 833 (ku ran g
am

ub
lebih delapan ratus tiga puluh tiga) meter dari titik P.7;

- Bahwa Para Penggugat menerangkan bahwa diambil garis dari titik P.7
ep
sampai dengan titik P.8 pada bagian utara merupakan tanah yang menjadi
k

sengketa dengan Tergugat dan terletak pada Kabupaten Katingan;


ah

si
Menimbang, bahwa melihat dari hasil Pemeriksaan Setempat maka
dapat diketahui bahwa tanah objek sengketa ini sebagian berada di wilayah

ne
ng

Kabupaten Kotawaringin Timur dan sebagian berada di wilayah Kabupaten


Katingan;

do
gu

Menimbang, bahwa pembentukan Kabupaten Katingan yang


merupakan pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur terjadi pada tahun
2012 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 2002 tentang
In
A

pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,


Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau,
ah

lik

Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan


Tengah pada tanggal 10 April 2002, dan dengan terjadinya pemekaran dari
m

ub

Kabupaten Kotawaringin tersebut menyebabkan sampai dengan sekarang


masih ada permasalahan mengenai tapal batas desa yang menghubungkan
ka

antara Kotawaringin Timur dengan Kabupaten Katingan;


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri


ah

Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan


R

Penegasan Batas Desa menerangkan sebagai berikut :


es
M

ng

on

Halaman 129 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 angka 10 berbunyi Penetapan Batas Desa adalah proses penetapan

si
batas Desa secara kartometrik diatas suatu peta dasar
yang disepakati

ne
ng
Pasal 1 angka 19 berbunyi Tim Penetapan dan penegasan batas Desa Pusat
yang selanjutnya disebut Tim PPB Pusat adalah Tim yang

do
dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri;
gu Pasal 1 angka 20 berbunyi Tim Penetapan dan Penegasan batas Desa yang
selanjutnya disebut Tim PPB Des Provinsi adalah Tim yang

In
A
dibentuk oleh Gubernur;
Pasal 1 angka 21 berbunyi Tim Penetapan dan penegasan batas Desa yang
ah

lik
selanjutnya disebut Tim PPB Des Kabupaten/ Kota adaah
Tim yang dibentuk oleh Bupati/Walikota
Melihat dari peraturan tersebut maka untuk menentukan batas Desa Kabupaten
am

ub
harus dibuat Tim PPB Des Kabupaten oleh Bupati, karena berdasarkan Pasal 9
ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 45 tahun
ep
2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa menerangkan
k

bahwa batas Desa hasil penetapan, penegasan dan pengesahan sebagaimana


ah

R
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Bupati/ Walikota dengan

si
peraturan Bupati/Walikota dan dalam ayat (4) pasal tersebut menerangkan

ne
Peraturan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat titik
ng

koordinat batas Desa yang diuraikan dalam batas tubuh dan dituangkan di
dalam peta batas dan daftar titik koordinat yang tercantum dalam lampiran

do
gu

Peraturan Bupati/ Walikota;


Menimbang, bahwa berkaitan dengan Kabupaten Katingan yang
In
A

dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut


mengenai batas desanya sampai dengan sekarang hanya ada Peraturan
Bupati Nomor 4 tahun 2019 tentang peta batas Desa/ Kecamatan Katingan
ah

lik

Hulu, Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2018 tentang Peta Batas Desa Se
Kecamatan Marikit Kabupaten katingan sedangkan untuk objek sengketa dalam
m

ub

perkara ini berada pada Kecamatan Katingan Tengah dan untuk peta batas
Kecamatan katingan Tengah ini sampai dengan sekarang belum ada
ka

ep

dikeluarkan Peraturan Bupati untuk penentuan batas Desa, sehingga dalam hal
ini mengenai tapal batas Desa untuk Kecamatan Katingan Tengah masih belum
ah

terselesaikan penentuannya, sehingga dalam hal ini berdasarkan Pasal 18 ayat


R

(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2016
es
M

tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa menerangkan bahwa


ng

Penyelesaian perselisihan batas Desa antar Desa pada wilayah Kecamatan


on

Halaman 130 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berbeda dalam satu wilayah Kabupaten/Kota diselesaikan secara

si
musyawarah/Mufakat yang di fasilitasi oleh Bupati/Walikota dituangkan dalam
Berita Acara dan pasal 19 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

ne
ng
Indonesia Nomor 45 tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan
Batas Desa menerangkan bahwa Penyelesaian perselisihan batas Desa antar

do
Desa pada wilayah Kabupaten/Kota yang berbeda dalam satu wilayah provin si
gu dan antara Desa dalam wilayah Provinsi yang berbeda penyelesaiannya
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan tentang batas

In
A
daerah;
Menimbang, bahwa mengenai penyelesaian perselisihan sebagaimana
ah

lik
dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
45 tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa
tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 tahun 2012
am

ub
tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah dimana dalam peraturan tersebut
menerangkan bahwa batas daerah yang sudah tercantum dalam Peraturan
ep
Menteri tentang Batas Daerah dapat dilakukan perapatan pilar sebagai
k

penanda batas, sehubungan dengan hal tersebut pada tanah objek sengketa
ah

R
tersebut belum terdapat pilar sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan

si
tersebut sehingga dalam hal ini dapat diketahui bahwa permasalahan

ne
mengenai penentuan batas di Kecamatan Katingan Tengah belum ada
ng

ditentukan, sehingga dalam perkara ini untuk letak tanah objek sengketa yang
berada pada perbatasan Desa Mirah Kalanaman dengan Desa Tumbang

do
gu

Koling masih belum ada penentuan batas antar Desa karena belum ada pilar
batas utama yang dipasang sebagai tanda batas antar Kabupaten hal ini juga
In
A

bersesuaian dengan Peraturan Men teri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2017
tentang batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten
Katingan Provinsi Kalimantan Tengah;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas tanah


objek sengketa yang berada diperbatasan daerah an tara Desa Tumbang Koling
m

ub

wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Desa Mirah Kalanaman yang


berada di Kabupaten Katingan tidak dapat ditentukan secara pasti dikarenakan
ka

ep

masih belum ada penentuan batas dan pembentukan Tim PPB Desa
Kabupaten/Kota oleh Bupati dan juga belum ada dikeluarkan peraturan
ah

mengenai batas Desa tersebut oleh Bupati sebagaimana yang telah dilakukan
R

terhadap penentuan batas desa di Kecamatan Katingan Hulu;


es
M

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil Pemeriksaan Setempat oleh


ng

Majelis Hakim diketahui bahwa tanah objek sengketa yang berada


on

Halaman 131 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diperbatasan daerah antara Desa Tumbang Koling wilayah Kabupaten

si
Kotawaringin Timur dengan Desa Mirah Kalanaman yang berada di Kabupaten
Katingan, akan tetapi walaupun telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam

ne
ng
Negeri Nomor 35 tahun 2017 tentang batas Daerah Kabupaten Kotawaringin
Timur dengan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah tersebut tidak

do
menghilangkan hak keperdataan dan tidak menghapus perizinan yang telah
gu diterbitkan sebelum dikeluarkannya Permendagri tersebut selain itu men gin gat
demi memberikan kepastian hukum kepada Para Pihak serta demi menerapkan

In
A
azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, maka Majelis Hakim
akan tetap mempertimbangkan perkara ini dengan hanya mempertimbangkan
ah

lik
objek sengketa yang berada diwilayah hukum Kabupaten Katingan serta alat-
alat bukti yang diajukan para pihak agar apa yang telah dibuktikan oleh Para
pihak dalam proses pembuktian di persidangan, tidak menjadi sia-sia ;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dibantah
oleh
ep
Tergugat maka kewajiban pembuktian dibebankan kepada Para
k

Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, sebaliknya kepada


ah

Tergugat diberikan hak pula untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya;


R

si
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan

ne
ng

mengenai pokok perkara dalam perkara ini, Majelis Hakim akan terlebih dahulu
mempertimbangkan mengenai keberatan Tergugat yang menyatakan bahwa

do
gugatan Para Penggugat kabur/tidak jelas karena ketidak jelasan obyek
gu

sengketa dimana letak atau batas dari obyek sengketa tidak jelas;
In
A

Menimbang, bahwa keberatan mengenai gugatan obscuur libel ini ju ga


berhubungan dengan keberatan Tergugat mengenai gugatan Chicaneus
ah

Process dimana gugatan Para Penggugat tidak didukung oleh fakta / peristiwa
lik

dikarenakan bahwa lahan yang dijadikan objek sengketa oleh Penggugat


seluas 3.833 Ha (tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga hektar) berada dalam
m

ub

Izin lokasi, Izin Usaha Perkebunan dan Hak Guna Usaha Tergugat dimana
sejak tahun 2005 faktanya tidak alan keadaan sengketa dan barulah sekitar
ka

ep

tahun 2020 objeksengketa tersebut digugat oleh Para Penggugat sehingga


dalam hal ini gugatan Para Penggugat tidak didukung oleh fakta atau peristiwa;
ah

Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan pada umumnya dalil


es

eksepsi obscuur libel (gugatan tidak jelas/kabur), lazimnya dipersoalkan


M

ng

karena:
on

Halaman 132 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Fundamentum Petendi (posita) tidak menjelaskan dasar hukum

si
(rechtsgrond) dan fakta-fakta yang menjadi dasar gugatan atau ada dasar
hukum tetapi tidak menjelaskan fakta kejadian atau sebaliknya;

ne
ng
b. Objek yang disengketakan tidak jelas (dimana lokasinya, batas-batasnya,
ukuran atau luasnya) ;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24
tahun 1997 tentang pendaftaran tanah pada Pasal 1 angka 6 yang menyatakan

In
bahwa “ Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang
A
tanah dan satuan rumah susun yang di daftar termasuk mengenai adanya
bangunan atau bagian bangunan diatasnya “ dan Pasal 17 Ayat (1) yang
ah

lik
menyatakan bahwa “ untuk memperoleh data fisik yang diperlukan bagi
pendaftaran tanah bidang- bidang tanah yang akan dipetakan diukur setelah
am

ub
ditetapkan letaknya, batas- batasnya dan menurut keperluannya ditempatkan
tanda-tanda batas disetiap sudut bidang tanah yang bersangkutan”;
ep
k

Menimbang, bahwa dengan mengacu pada ketentuan Peraturan


ah

Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah tersebut, maka


R

si
untuk menentukan data fisik sebidang tanah cukup dengan menyebutkan
ukuran luas, letak dan batas-batas bidang tanah;

ne
ng

Menimbang, bahwa pada gugatan Para Penggugat telah diuraikan


rumusan materi gugatan secara singkat dan sederhana atau telah disebutkan

do
gu

secara umum letak dari obyek sengketa a quo secara jelas dan lengkap
sebagaimana terdapat dalam gugatan Para Penggugat, selain itu dalam
In
A

gugatannya juga Para Penggugat telah menguraikan mengenai peristiwa dan


fakta-fakta yang menjadi dasar gugatan atau fakta kejadiannya sehingga dalam
ah

hal ini terhadap keberatan Tergugat mengenai gugatan tidak memiliki dasar
lik

hukum dan hal ini dihubungkan dengan pembuktian alas h ak dari Para
Penggugat dan juga perizinan -perizinan yang dimiliki Tergugat oleh karen an ya
m

ub

hal tersebut akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimbangan hukum


perkara ini kemudian;
ka

ep

Menimbang, bahwa dengan demikian sepanjang mengenai eksepsi


ah

tidak jelasnya obyek sengketa karena dalam gugatan karena letak dan batas
R

dari objek sengketa serta gugatan mengandung Chicaneus Process patut untuk
es

dikesampingkan;
M

ng

on

Halaman 133 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat mengenai gugatan

si
tidak memiliki dasar hukum dan hal ini dihubungkan dengan pembuktian alas
hak dari Penggugat dan juga perizinan -perizinan yang dimiliki Tergugat oleh

ne
ng
karenanya hal tersebut akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimban gan
hukum perkara ini kemudian;

do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai keberatan Tergugat ten tan g
gugatan Para Penggugat Error in Persona hal ini juga berhubungan dengan

In
A
keberatan mengenai kurang pihak dalam gugatan , dimana seharusnya dalam
gugatannya Tergugat tidak pada tempatnya untuk mempertanggung jawabkan
gugatan Para Penggugat karena Tergugat tidak pernah mendapatkan atau
ah

lik
memperoleh lahan dari Para Penggugat dan seharusnya sebagian Warga
masyarakat Tumbang Koling Kabupaten Kotawaringin Timur juga ikut ditarik
am

ub
dalam hal ini sebagai pihak dalam perkara ini, karena tanah/lahan yang menjadi
obyek gugatan yang diklaim, tumpang tindih dengan lahan yang sudah di GRTT
ep
(Ganti Rugi Tanah dan Tanam Tumbuh) kepada sebagian warga Desa
k

Tumbang Koling, sehingga dalam hal ini ada hubungannya dalam perkara ini;
ah

si
Menimbang, bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung No. 305
K/Sip/1971 tanggal 16 Juni 1971 dimana menyatakan bahwa pada prinsipnya

ne
ng

menyebutkan : “Bahwa hanya Penggugat-lah yang berwenang untuk


menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya” dengan berdasar pada

do
putusan Mahkamah Agung tanggal 13 Desember 1958 Nomor 4 K/Sip/1958,
gu

berbunyi : “Syarat mutlak untuk menuntut seseorang di depan pengadilan


adalah adanya perselisihan hukum antara kedua belah pihak” ;
In
A

Menimbang, bahwa namun demikian menurut Majelis Hakim mengen ai


ah

penerapan Putusan Mahkamah Agung No. 305 K/Sip/1971 tanggal 16 Juni


lik

1971 harus-lah berhati-hati penerapannya dan tidak tepat bila diterapkan


secara kaku dan sempit karena setiap perkara (perdata) itu bersifat kasuistis
m

ub

atau berbeda- beda tergantung bagaimana keadaan perkaranya berdasarkan


fakta di persidangan, dalam persidangan antara sebagian warga Desa
ka

ep

Tumbang Koling dengan Penggugat tidak ada perselisian hukum dan juga pada
saat ini sebagian warga Desa Tumbang Koling tersebut juga tidak menguasai
ah

objek sengketa dimana Objek sengketa tersebut sekarang sudah dikuasai oleh
R

Tergugat dan hal ini bersesuaian dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor
es
M

1072 K/Sip/1982 tanggal 1 Agustus 1983 yang menyatakan bahwa gugatan


ng

on

Halaman 134 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cukup ditujukan kepada yang secara feitelijk menguasai barang-barang

si
sengketa;

ne
Menimbang, bahwa berdasarkan putusan -putusan Mahkamah Agung di

ng
atas sebagaimana telah menjadi yurisprudensi tetap Mahkamah Agung, maka
Majelis Hakim (dalam kasus sengketa tanah) menyimpulkan bahwa Penggugat

do
gu mempunyai kebebasan dalam menentukan pihak-pihak mana saja yang akan
digugatnya namun tetap harus memperhatikan adanya hubungan hukum pihak-

In
A
pihak tersebut dengan Penggugat itu sendiri terkait dengan obyek yang
disengketakan dan apabila ada pihak tertentu terkait dengan obyek sengketa
seperti halnya adanya ahli waris yang lain atau adanya pihak ketiga yang
ah

lik
menguasai obyek sengketa atau sebab tertentu lainnya yang secara feitelijk
atau orang yang sesungguhnya menguasai atau ikut menguasai obyek
am

ub
sengketa, maka dalam penentuan subyek hukum gugatan seharusnya juga
didasarkan pada kepentingan bagaimana putusan nantinya dapat dijalankan,
oleh karenanya eksespsi
ep Tergugat tersebut tidaklah relevan untuk
k

dipertimbangkan lebih lanjut;


ah

si
Menimbang, bahwa Para Penggugat menuntut sebagaiman a isi Petitu m
gugatan Penggugat;

ne
ng

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut Tergugat telah


menyampaikan jawabannya yang pada pokoknya membantah apa yang telah

do
gu

didalilkan Penggugat tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dibantah oleh


In
Tergugat maka kewajiban pembuktian dibebankan kepada Para Penggugat
A

untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya (Pasal 163 HIR/283 R.Bg),


sebaliknya kepada Tergugat diberikan pula hak untuk membuktikan dalil-dalil
ah

lik

bantahannya;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Para


m

ub

Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa surat tertan da P -


1 sampai dengan P-15 dan mengajukan alat bukti berupa keterangan saksi
ka

ep

sebanyak 6 (enam) orang saksi yaitu 1. KORNELIS, 2. KARDISASI, 3. ERNES


NASARET, 4. IWANTO, 5. SALAM, 6. ERKO MOJRA sebaliknya untuk
ah

membuktikan dalil-dalil bantahannya Tergugat telah mengajukan alat bukti


R

es

berupa surat tertanda T-1 sampai dengan T-50 dan mengajukan alat bukti
M

berupa keterangan saksi sebanyak 3 (tiga) orang saksi yaitu 1. UBAIDILLAH,


ng

S.H., MSM, 2. SABRIN LUI dan 3. BAHRUDIN ;


on

Halaman 135 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan bukti -

si
bukti tersebut di atas, baik dari Para Penggugat maupun Tergugat, maka
Majelis Hakim tegaskan disini, bahwa Majelis Hakim hanya akan

ne
ng
mempertimbangkan bukti-bukti sepanjang ada relevansinya, sedangkan
terhadap bukti-bukti yang tidak ada relevansinya, maka Majelis Hakim akan

do
mengesampingkan bukti-bukti tersebut;
gu Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka menurut
Majelis Hakim yang menjadi pokok permasalahan/sengketa dalam perkara ini

In
A
adalah sebagai berikut;
1. Apakah Para Penggugat adalah pemilik yang sah atas Tanah Obyek
ah

lik
Sengketa?
2. Apakah Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum?
Menimbang, bahwa ketentuan mengenai Perbuatan Melawan Hukum
am

ub
diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata dimana suatu perbuatan melawan hukum
haruslah mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
ep
1. Adanya suatu perbuatan;
k

2. Perbuatan tersebut melawan hukum;


ah

R
3. Adanya kesalahan dari sipelaku;

si
4. Adanya kerugian bagi korban;

ne
5. Adanya hubungan antara perbuatan dengan kerugian;
ng

Menimbang, bahwa Perbuatan Melawan Hukum dalam KUHPerdata


diatur dalam Perbuatan Melawan Hukum tersebut. Namun berdasarkan

do
gu

Yurisprudensi dalam perkara Lindenbaum-Cohen di negeri Belanda pada tahun


1919 telah ditentukan 4 (empat) macam kriteria perbuatan melawan hukum
In
A

yakni:
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum sipelaku;
2. Melanggar hak subyektif orang lain;
ah

lik

3. Melanggar kaidah tata susila;


4. Bertentangan dengan azas kepatuhan, ketelitian serta sikap hati-hati
m

ub

yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan atau terhadap


harta benda orang lain;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk dapat menyatakan Tergugat telah melakukan


Perbuatan Melawan Hukum, Para Penggugat harus membuktikan adanya 4
ah

(empat) macam kriteria perbuatan melawan hukum tersebut;


R

Pasal 1365, tetapi tidak diuraikan secara rinci mengenai unsur-unsur dari hak
es
M

subyektif Para Penggugat yang telah dilanggar oleh Tergugat sehingga


ng

menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat;


on

Halaman 136 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk membuktikan hak subyektif Para Penggu gat

si
yang dilanggar oleh Tergugat, Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih
dahulu apakah Para Penggugat adalah pemilik yang sah terhadap obyek

ne
ng
sengketa?;
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam perkara ini bersengketa

do
atas bidang tanah yang belum dilakukan pendaftaran/ diterbitkan dan diberikan
gu tanda surat bukti hak sesuai dengan ketentuan Undang- undang Pokok Agraria
Nomor 5 Tahun 1960, dan Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Tanah

In
A
Nomor 24 Tahun 1997, serta peraturan lainnya sesuai dengan ketentuan
(Peraturan menteri, Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional, dan
ah

lik
lainnya), namun sebagaimana stelsel/ asas dalam UUPA Nomor 5 Tahun 1960,
bahwa hukum adat/ sistem yang berlaku dalam masyarakat masih diakui dan
kaidah- kaidahnya dapat dipertimbangkan dan diterapkan dalam perkara ini
am

ub
sepanjang hak-hak keperdataan atas tanah tersebut dapat dibuktikan dan
diterima menurut hukum;
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
k

mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat melalui Kuasa


ah

R
Hukumnya yaitu bukti surat P-1 sampai dengan bukti surat P-15, dengan

si
terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan bukti surat P-1 berupa

ne
Surat keputusan Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Nomor
ng

616/FKTDM-KT/VI/2015 tentang Susunan Pengurus Kelompok Tani Dayak


Misik Desa Mirah Kalanaman Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten

do
gu

Katingan tertanggal 8 Juni 2015 yang merupakan bukti awal mula berdirinya
Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman yang mana Para
In
A

Penggugat merupakan Pengurus Kelompok Tani tersebut dan hal ini juga
bersesuaian dengan keterangan Saksi-Saksi dari Para Penggugat;
Menimbang, bahwa dalam gugatannya Para Penggugat mendalilkan
ah

lik

bahwa memiliki sebidang tanah Adat Dayak dengan status tanah milik bersama
seluas +/- 3.833 Ha (tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga hektar) yang terletak
m

ub

di wilayah Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten


Katingan, Provinsi Kalingan Tengah dan dalam hal ini yang menjadi dasar
ka

ep

kepemilikan tanah oleh Para Penggugat tersebut adalah bukti P-6 berupa Surat
Keterangan Tanah Adat (SKT-ADAT) Nomor:54/SKT-ADAT/DKA-KT/X/2019
ah

dengan luasan +/- 3.833 Ha (kurang lebih tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga
R

hektar) yang ditandatangani oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan


es
M

Tengah yaitu Saksi ERNES NASARET pada tanggal 24 Oktober 2019 dan hal
ng

ini juga diakui oleh Saksi ERNES NASARET tersebut dipersidangan;


on

Halaman 137 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tanah yang diakui Para Penggugat sebagai milik

si
Kelompok Tani Dayak Misik Mirah Kalanaman tersebut sebagian berasal dari
peleburan antara Kelompok Tani Masyakat yang diketuai oleh KORNELIS ke

ne
ng
dalam Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman seluas +/- 1.590 Ha
(kurang lebih seribu lima ratus sembilan puluh hektar) sebagaimana bukti P-10,

do
dan proses peleburan dan penyerahan asset milik Kelompok Tani Masyarakat
gu tersebut kepada Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman tersebut
terjadi pada saat terbentuknya Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah

In
A
Kalanaman pada tanggal 5 Juni 2015 sebagaimana bukti P-7, P-8 dan P-9;
Menimbang bahwa Jenis-jenis hak atas tanah yang dimaksud dalam
ah

lik
Pasal 16 ayat (1) Undang-undang pokok agraria adalah:
1. Hak milik;
2. Hak Guna Usaha;
am

ub
3. Hak Guna Bangunan;
4. Hak Pakai;
ep
5. Hak Sewa;
k

6. Hak membuka tanah;


ah

R
7. Hak memungut hasil hutan dan

si
8. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang

ne
akan ditetapkan dengan Undang-undang serta hak-hak yang sifatnya
ng

sementara sebagai yang disebutkan dalam Pasal 53;


Menimbang bahwa pengertian hak milik menurut Pasal 20 Undan g-

do
gu

undang Pokok Agraria yaitu: ayat (1): Hak Milik adalah hak turun menurun,
terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat
In
A

ketentuan Pasal 6, selanjutnya ayat (2): Hak milik dapat beralih dan dialihkan
kepada pihak lain.
Menimbang bahwa pengertian hak milik menurut Pasal 570
ah

lik

KUHPerdata yaitu Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatu
kebendaan dengan leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu
m

ub

dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-undang


atau peraturan umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak
ka

ep

menetapkannya, dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, ke semuanya itu


dengan tidak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak itu demi
ah

kepentingan umum berdasar atas ketentuan undang-undang dan dengan


R

pembayaran ganti rugi”;


es
M

Menimbang bahwa Dari ketentuan Pasal 570 KUHPerdata tersebut di


ng

atas terdapat beberapa ciri dari hak kepemilikan tersebut yaitu:


on

Halaman 138 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Berhak menikmati kegunaan sesuatu benda dengan bebas;

si
2. Merupakan hak menguasai secara terkuat;
3. Tidak melanggar undang-undang atau peraturan umum;

ne
ng
4. Tidak mengganggu hak orang lain;
5. Jika perlu dapat dicabut untuk kepentingan umum dengan memberi ganti

do
rugi, Tidak menyalahgunakan hak dalam pelaksanaannya.
gu Menimbang bahwa cara memperoleh hak milik diatur dalam Pasal 584
KUHPerdata yang menyebutkan "Hak milik atas sesuatu kebendaan tak dapat

In
A
diperoleh dengan cara lain, melainkan dengan pemilikan, karena perlekatan,
karena daluwarsa, karena pewarisan baik menurut undang-undang, maupun
ah

lik
menurut wasiat, dan karena penunjukan atau penyerahan berdasar atas su atu
peristiwa perdata untuk memindahkan hak milik, dilakukan oleh seorang yang
berhak berbuat bebas terhadap kebendaan itu”;
am

ub
Menimbang bahwa hak milik merupakan Hak yang paling kuat atas
tanah, yang memberikan kewenangan kepada pemilik nya untuk memberikan
ep
kembali suatu hak lain di atas bidang tanah Hak Milik yang dimilikinya tersebu t
k

(dapat berupa Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai, dengan pengecualian Hak
ah

R
Guna Usaha), yang hampir sama dengan kewenangan negara (sebagai

si
penguasa) untuk memberikan hak atas tanah kepada warganya. Hak ini

ne
meskipun tidak mutlak sama, tetapi dapat dikatakan mirip dengan eigendom
ng

atas tanah menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang memberikan


kewenangan nya yang paling luas pada pemiliknya, dengan ketentuan harus

do
gu

memperhatikan ketentuan Pasal 6 Undang-undang Pokok Agraria yang


menyatakan "Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial";
In
A

Menimbang, bahwa peristiwa perdata yang bertujuan untuk


mengalihkan Hak Milik atas tanah dapat terjadi karena semata-mata terjadinya
suatu peristiwa hukum tertentu pada diri seseorang karena suatu peristiwa
ah

lik

hukum yang dikehendaki secara bersama oleh pihak yang bermaksud untuk
mengalihkan Hak Milik atas tanah dengan pihak yang bermaksud untuk
m

ub

menerima pengalihan Hak Milik Atas Tanah;


Menimbang bahwa untuk kepemilikan atas tanah, pendaftaran hak milik
ka

ep

atas tanah merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan. Bahkan terhadap
setiap bentuk peralihan, hapusnya maupun pembebanan terhadap hak milik
ah

juga wajib di daftarkan;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan PP No 24 Tahun 1997 diatur


es
M

mengenai pembuktian hak baru dan pembuktian hak lama untuk keperluan
ng

on

Halaman 139 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pendaftaran hak atas tanah, yang mana berdasarkan PP No 24 Tahun 1997

si
tersebut untuk hak atas tanah baru dibuktikan dengan:
1. penetapan pemberian hak dari Pejabat yang berwenang memberikan

ne
ng
hak yang bersangkutan menurut ketentuan yang berlaku apabila
pemberian hak tersebut berasal dari tanah Negara atau tanah hak

do
pengelolaan;
gu 2. asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang
hak milik.

In
A
Sedangkan pembuktian hak lama, dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai
adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan yang kadar
ah

lik
kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara
sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah
secara sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak. Dalam hal tidak atau
am

ub
tidak lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian, pembuktian hak dapat
dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang
ep
bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara berturut-turut oleh
k

pemohon pendaftaran dan pendahuluan -pendahulunya, dengan syarat


ah

R
penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh

si
yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh

ne
kesaksian orang yang dapat dipercaya serta penguasaan tersebut baik
ng

sebelum maupun selama pengumuman tidak dipermasalahkan oleh


masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak

do
gu

lainnya;
Menimbang, bahwa yang boleh memberikan Hak Milik terhadap obyek
In
A

sengketa hanya pemerintah. Seorang pemegang hak atas tanah lainnya tidak
boleh memberikan Hak Milik. Yang boleh dilakukannya ialah mengalihkan Hak
Miliknya. Tanah yang boleh diberikan oleh pemerintah dengan Hak Milik itu
ah

lik

ialah Tanah Negara, yaitu tanah yang dikuasai langsung oleh negara. Jadi tidak
ada hak pihak lain selain negara di atasnya. Lahirnya Hak Milik berdasarkan
m

ub

penetapan pemerintah memerlukan suatu proses seperti mengajukan


permohonan, pemeriksaan tanah dan lainnya, namun proses-proses tersebut
ka

ep

tidak pernah dilakukan Para Penggugat;


Menimbang bahwa dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 1960
ah

tentang Pokok-pokok Agraria masih mengakui adanya masyarakat adat, hal


R

tersebut terlihat dalam Pasal 5 Undang-Undang tersebut yang menyebutkan


es
M

Hukum Agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum
ng

adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara,


on

Halaman 140 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan Sosialisme Indonesia serta

si
dengan peraturan-peraturan yang tercantum dalam Undang-undang ini dan
dengan peraturan perundangan lainnya, segala sesu atu dengan mengindahkan

ne
ng
unsur- unsur yang bersandar pada hukum agama;
Menimbang, bahwa dalam gugatannya Para Penggugat menyatakan

do
bahwa tanah objek sengketa tersebut merupakan tanah Adat Dayak dengan
gu status tanah milik bersama seluas +/- 3.833 Ha (tiga ribu delapan ratus tiga
puluh tiga hektar) oleh karenanya Majelis Hakim akan terlebih dahulu

In
A
mempertimbangkan mengenai yang dimaksud dengan tanah Adat tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Katingan Nomor 34
ah

lik
tahun 2018 tentang Tata Cara Pengusulan Dan Penetapan Hutan Adat Di
Wilayah Masyarakat Hukum Adat Kabupaten Katingan sebagai berikut :
Pasal 1 angka 6 berbunyi Masyarakat Hukum Adat yang selanjutnya disingkat
am

ub
MHA adalah Masyarakat yang memiliki karakteristik khas,
hidup berkelompok secara harmonis sesuai hukum
ep
adatnya, memiliki ikatan pada asal usul leluhur dan/atau
k

kesamaan tempat tinggal, terdapat hubungan yang kuat


ah

R
dengan tanah dan lingkungan hidup, serta adanya sistem

si
nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial,

ne
budaya, hukum dan memanfaatkan satu wilayah tertentu
ng

secara turun temurun.


Bahwa dari Pengertian diatas dapat diketahui bahwa Masyarakat Hukum Adat

do
gu

(MHA) dapat dirumuskan kriteria masyarakat hukum adat sebagai berikut :

1. Terdapat masyarakat yang teratur


In
A

2. Menempati suatu wilayah tertentu


3. Terdapat kelembagaan
ah

lik

4. Memiliki kekayaan bersama


5. Susunan masyarakat berdasarkan pertalian darah atau lingkungan
m

ub

daerah
6. Hidup secara komunal dan gotong-royong
ka

Pengaturan mengenai keberadaan masyarakat hukum adat terdapat pada


ep

Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3). Pasal 18B ayat (2) berada dalam
ah

Bab Pemerintahan Daerah, sedangkan Pasal 28I ayat (3) berada dalam Bab
R

Hak Asasi Manusia dengan begitu berarti negara ‘mengakui’ serta


es

‘menghormati’ eksistensi masyarakat hukum adat namun dengan catatan 4


M

ng

(empat) persyaratan yuridis yakni :


on

Halaman 141 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. sepanjang masih ada;

si
2. sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban;
3. sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

ne
ng
4. diatur dalam undang-undang;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Katingan Nomor 34

do
gu tahun 2018 tentang Tata Cara Pengusulan Dan Penetapan Hutan Adat Di
Wilayah Masyarakat Hukum Adat Kabupaten Katingan sebagai berikut :

In
A
Pasal 1 angka 7 Wilayah Adat adalah tanah adat yang berupa tanah, air,
dan atau perairan beserta sumber daya alam yang ada di
atasnya dengan batas-batas tertentu, dimiliki,
ah

lik
dimanfaatkan dan dilestarikan secara turun -temurun dan
secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan hidup
am

ub
masyarakat yang diperoleh melalui pewarisan dari lelu hur
mereka atau gugatan kepemilikan berupa tanah ulayat
ep
atau hutan adat.
k
ah

Pasal 1 angka 13 Hutan Adat adalah hutan yang berada di dalam wilayah
R

si
masyarakat hukum adat.

ne
ng

Bahwa dari semua pengertian diatas dapat diketahui bahwa eksistensi


Masyarakat Hukum Adat tetap diakui oleh Negara dan diatur dalam Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku, dalam hal ini Masyarakat Hukum Adat

do
gu

(MHA) mempunyai wilayah adat yang diakui oleh Negara dimana termasuk
didalamnya adalah tanah Ulayat atau hutan Adat;
In
A

Menimbang, bahwa hak-hak masyarakat hukum adat atas hutan perlu


memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
ah

1. Hutan Adat yang merupakan wilayah hak ulayat (hutan adat) mempunyai
lik

fungsi komunal;
2. Pengelolaan Hutan Adat harus mengacu pada ketentuan peraturan
m

ub

perundang- undangan yang berlaku;


3. Hutan Adat tidak dapat dipecahkan dan dimiliki perorangan;
ka

ep

4. Pengelolaan Hutan Adat di serahkan kepada masyarakat hukum adat


masing- masing;
ah

5. Pengelolaan hutan adat tidak diperkenankan melakukan perikatan yang


R

tidak sejalan dengan perundang-undangan yang berlaku.


es
M

Menimbang, bahwa untuk penentuan Hutan Adat tersebut telah diatur


ng

lebih lanjut dalam Peraturan Bupati Katingan Nomor 34 tahun 2018 tentang
on

Halaman 142 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tata Cara Pengusulan Dan Penetapan Hutan Adat Di Wilayah Masyarakat

si
Hukum Adat Kabupaten Katingan sebagai berikut :
Pasal 7

ne
ng
(1) Pemerintah Daerah menetapkan hutan adat melalui Peraturan Daerah
apabila berada di dalam kawasan hutan, apabila berada di luar kawasan

do
hutan (APL) melalui Keputusan Bupati.
gu (2) Penetapan hutan adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi
kriteria paling sedikit 2 (dua) dari 5 (lima) kriteria sebagaimana dimaksud

In
A
dalam Pasal 5.
Pasal 8
ah

lik
(1) Dalam rangka penetapan Hutan Adat di Wilayah Masyarakat Hukum Adat
(MHA), Bupati membentuk Panitia MHA dengan Keputusan Bupati.
(2) Unsur panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
am

ub
1. Sekretaris Daerah sebagai ketua;
2. Kepala Perangkat Daerah yang membidangi pemberdayaan masyarakat
ep
sebagai sekretaris;
k

3. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah sebagai anggota;


ah

R
4. Camat atau sebutan lain sebagai anggota;

si
5. Kepala Perangkat Daerah/Instansi terkait sesuai karakteristik MHA

ne
sebagai anggota;
ng

6. Masyarakat Hukum Adat;dan


7. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)/NGO/Mitra Kerja lainnya.

do
gu

Sehingga berdasarkan hal tersebut diatas bahwa untuk dapat menetapkan


Hutan Adat tersebut melalui Peraturan Daerah apabila berada di dalam
In
A

kawasan hutan, apabila berada di luar kawasan hutan (APL) melalui Keputusan
Bupati;
Menimbang, bahwa dengan demikian untuk penentuan itu termasuk
ah

lik

Hutan Adat atau Tanah Ulayat harus ada Peraturan Daerah ataupun Keputusan
Bupati yang menyatakan bahwa tanah tersebut termasuk Hutan adat atau
m

ub

tanah ulayat dan dalam hal ini objek sengketa yang dinyatakan oleh Para
Penggugat sebagai tanah Adat tidak ada mempunyai dasar baik berupa
ka

ep

Peraturan Daerah ataupun Keputusan Bupati yang menyatakan bahwa tanah


tersebut adalah Tanah Adat sebagaimana Peraturan Bupati Katingan Nomor 34
ah

tahun 2018 tentang Tata Cara Pengusulan Dan Penetapan Hutan Adat Di
R

Wilayah Masyarakat Hukum Adat Kabupaten Katingan yang mana dalam hal ini
es
M

untuk tanah Adat tersebut hanya mempunyai alas h ak kepemilikan berupa


ng

SKT- Adat yang dikeluarkan oleh Damang kepala Adat;


on

Halaman 143 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa mengenai SKT-Adat yang tersebut berdasarkan Peraturan setiap

si
daerah masing-masing diantaranya melalui Peraturan Daerah (PERDA) tingkat
Provinsi maupun tingkat Kabupaten, dalam hal ini di Provinsi Kalimantan

ne
ng
Tengah, regulasi mengenai masyarakat Adat diantaranya tercantum dalam
PERDA Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang

do
Kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah, dimana dalam PERDA
gu tersebut pada pasal 36 ayat (1) disebutkan bahwa Hak-hak adat Masyarakat
Adat Dayak Kalimantan Tengah adalah tanah adat, hak-hak adat di atas tan ah .

In
A
kesenian. kesusastraan, obat- obatan tradisional, desain/karya cipta, bahasa,
pendidikan, sejarah lokal, peri boga tradisional, tata ruang, dan ekosistem;
ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk melengkapi penerapan PERDA
Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat
am

ub
Dayak di Kalimantan Tengah, Gubernur Kalimantan Tengah kemudian
mengeluarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 Tah u n 2009
ep
Jo Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang
k

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Tanah


ah

Adat Dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah Di Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam
R

si
Peraturan Gubernur tersebut menyebutkan Surat Keterangan Tanah Adat
(SKTA) sebagai surat kepemilikan tanah adat yang dapat digunakan dalam

ne
ng

rangka pengajuan pendaftaran tanah guna sertifikasi tanah serta dapat


dijadikan syarat melakukan perjanjian pola kemitraan dengan pihak lain di

do
gu

hadapan pejabat yang berwenang;


Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor 13 Tahun 2009 Jo Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah
In
A

Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13


Tahun 2009 Tentang Tanah Adat Dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah Di Provin si
ah

lik

Kalimantan Tengah ada tata cara untuk memperoleh Surat Keterangan tanah
(SKT) Tanah Adat yaitu sebagai berikut :
m

ub

Pasal 9
(1) Kerapatan Mantir Perdamaian Adat dan Desa/Kelurahan merupakan
ka

Lembaga Permusyawaratan Adat yang mengatur tentang kepemilikan,


ep

pengelolaan, penguasaan, pemanfaatan maupun pengalihan kepemilikan


ah

Tanah Adat dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah.


R

(2) Berita Acara Hasil Kerapatan Mantir Perdamaian Adat desa/kelurahan dan
es

kecamatan, merupakan hasil kesepakatan musyawarah bersama seluruh


M

ng

anggota kerapatan yang wajib disahkan oleh Damang Kepala Adat.


on

Halaman 144 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Ketetapan kerapatan Mantir Perdamaian Adat sebagaimana dimaksud pada

si
ayat (2) merupakan ketentuan hukum yang mengikat bagi setiap warga
masyarakat adat Dayak.

ne
ng
Pasal 10
(1) Pengajuan permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Tanah (SKT)

do
Adat dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah kepada Kerapatan Mantir
gu Perdamaian Adat.
(2) Fungsionaris Lembaga Kedamangan melakukan Inventarisasi,

In
A
Pengukuran, Pematokan dan Pemetaan terhadap Tanah Adat dan Hak-Hak
Adat Di Atas Tanah.
ah

lik
(3) Damang Kepala Adat wilayah bersan gkutan menerbitkan Surat Keterangan
Tanah (SKT) Adat dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah.
(4) Damang Kepala Adat dalam menetapkan Surat Keterangan Tanah (SKT)
am

ub
Adat dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah wajib mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
ep
1. bukti tertulis dahulu (kalau ada)
k

2. bukti penguatan fisik


ah

R
3. bukti saksi

si
4. bukti pengakuan yang bersangkutan/Surat Pernyataan Berita Acara

ne
Hasil Kerapatan Mantir Perdamaian Adat.
ng

(5) Setelah kesepakatan Mantir Perdamaian Adat memutuskan bahwa


pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) telah terpenuhi, maka

do
gu

Damang Kepala Adat wajib mengumumkan secara tertulis selama 21 (dua


puluh satu) hari.
In
A

(6) Setelah selesai masa pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dan tidak ada sanggahan/keberatan dari pihak lain, maka Damang Kepala
Adat dapat menetapkan Surat Keterangan Tanah (SKT) Adat dan Hak-Hak
ah

lik

Adat Di Atas Tanah.


Menimbang, bahwa bedasarkan pasal-pasal dalam Peraturan Gubernur
m

ub

Nomor 13 Tahun 2009 tersebut diatas termuat tata cara diperolehnya SKTA,
yang dimulai dari pengajuan permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan
ka

ep

Tanah Adat dan Hak-Hak Adat di atas tanah kepada Kerapatan Mantir
Perdamaian Adat, selanjutnya fungsionaris Lembaga Kedamangan melaku kan
ah

Inventarisasi, pengukuran, pematokan, dan pemetaan terhadap Tanah Adat


R

dan hak-hak adat di atas tanah, yang akan dituangkan dalam Berita Acara yang
es
M

akan disahkan oleh Damang Kepala Adat, untuk selanjutnya Damang Kepala
ng

on

Halaman 145 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adat Wilayah bersangkutan menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat dan

si
hak-hak adat di atas tanah tersebut;
Menimbang, bahwa jika kita menelaah bukti surat P-6 dari sudut sisi

ne
ng
bentuk, format dan pejabat yang menandatangani, maka menurut pendapat
Majelis Hakim bukti surat P-6 yang diajukan oleh Para Penggugat memang

do
dapat digolongkan sebagai SKTA sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
gu Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2009 Jo Peraturan Gubernur
Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan

In
A
Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Tanah Adat Dan Hak-Hak Adat Di
Atas Tanah Di Provinsi Kalimantan Tengah, akan tetapi apabila melihat dari
ah

lik
proses atau tata cara perolehan SKTA tersebut dimana sebelum
dikeluarkannya SKTA tersebut oleh Damang Kepala Adat, maka harus
diadakan Kerapatan mantir Perdamaian Adat Kecamatan dan Desa/Kelurahan
am

ub
yang mana dari Kerapatan tersebut akan menghasilkan Berita Acara Hasil
Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa/Kelurahan dan Kecamatan yang
ep
merupakan hasil kesepakatan musyawarah bersama seluruh anggota
k

kerapatan yang wajib disahkan oleh Damang Kepala Adat dengan


ah

R
dikeluarkannya SKTA, sehingga dalam hal ini berita acara hasil kerapatan

si
Mantir Perdamaian Adat tersebutlah yang menjadi dasar dikeluarkannya SKTA,

ne
sedangkan dalam bukti P-6 berupa SKTA yang merupakan bukti kepemilikan
ng

tanah oleh Para Penggugat tidak ada melampirkan Berita Acara Hasil
Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa/Kelurahan dan Kecamatan baik

do
gu

dalam dasar pembuatan SKTA tersebut maupun lampiran surat keterangan


yang tercantum dalam bukti Surat tersebut maupun surat-surat bukti lain yang
In
A

diajukan Para Penggugat, sehingga dalam bukti P-6 ini penerbitan SKTA yan g
dilakukan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah masih belum
memenuhi tata cara memperoleh Surat Keterangan (SKT) Tanah Adat
ah

lik

sebagaimana Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2009


Jo Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang
m

ub

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Tanah


Adat Dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah Di Provinsi Kalimantan Tengah yang
ka

ep

mana Ketetapan Kerapatan Mantir Perdamaian Adat merupakan ketentuan


hukum yang mengikat bagi setiap warga masyarakat adat Dayak sehingga
ah

masih mengandung cacat prosedur penerbitan;


R

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai bukti surat P-7 dan P-8


es
M

mengenai proses peleburan Kelompok Tani Masyarakat ke dalam Kelompok


ng

Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman, yang mana juga diakui oleh Saksi
on

Halaman 146 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KORNELIS yang merupakan pengurus satu -satunya Kelompok Tani

si
Masyarakat tersebut;
Menimbang, bahwa melihat dari proses peleburan Kelompok Tani

ne
ng
Masyarakat ke dalam Kelompok Tani Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman
tersebut tanpa melibatkan anggota Kelompok Tani Masyarakat yang berjumlah

do
160 (seratus enam puluh) orang sebagaimana bukti P-10 walaupun dalam hal
gu ini Saksi KORNELIS mendalilkan bahwa untuk peleburan Kelompok Tani ke
dalam Kelompok Tani Dayak Misik sudah ada Surat Kuasa dari para

In
A
anggotanya, akan tetapi melihat dari bukti P-10 yang juga melampirkan surat
kuasa yang dimaksud dapat diketahui bahwa dari 160 (seratus enam puluh)
ah

lik
orang anggota Kelompok Tani Masyarakat tersebut hanya 6 (enam) orang yang
mewakili untuk memberikan kuasa yaitu atas nama 1. NIKAR.D., 2.
MASCHER., DUBIS.R., 4. HOSEA., 5. F. DINARTO L., dan 6. MARTINUS dan
am

ub
dari perwakilan 6 (enam) orang tersebut tidak ada bukti yang dapat
membuktikan bahwa memang sudah ada penyerahan kuasa untuk mewakili
ep
seluruh anggota yang berjumlah 160 (seratus en am puluh) orang tersebut
k

kepadanya untuk memberikan kuasa kepada KORNELIS, selain itu isi dari
ah

R
surat kuasa tersebut hanya memberikan kewenangan kepada penerima kuasa

si
(KORNELIS) untuk menjadi koordinator/Ketua mengurus/menanda tangan

ne
berkas/Berita Acara/mengajukan permohonan baik secara lisan maupun tertulis
ng

kepada Kepala Desa Karya Unggang terkait Keterangan dan pengesahan


legalitas tanah milik Kelompok pemberi kuasa dan/atau membuat pernyataan

do
gu

untuk kepentingan kelompok, sehingga melihat dari isi surat kuasa tersebut
lebih memberikan wewenang kepada KORNELIS untuk mengurus mengenai
In
A

legalitas tanah milik kelompok tani tersebut;


Menimbang, bahwa melihat dari bukti kepemilikan tanah yang dimiliki
oleh Kelompok Tani Masyarakat tersebut juga hanya berupa pernyataan
ah

lik

sepihak pemilik fisik bidang tanah yang dibuat oleh saksi KORNELIS selaku
Ketua dari Kelompok Tani tersebut dan hanya diketahui oleh Kepala Desa
m

ub

tanpa ada SKTA sebagaimana Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor


13 Tahun 2009 Jo Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun
ka

ep

2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2009


Tentang Tanah Adat Dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah Di Provinsi Kalimantan
ah

Tengah sehingga Surat Pernyataan secara pembuktian menjadi tidak


R

sempurna;
es
M

Menimbang, bahwa melihat dari waktu (tempus) peleburan dan


ng

penyerahan asset-asset dari Kelompok Tani Masyarakat kepada Kelompok


on

Halaman 147 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tani Dayak Misik dilakukan pada tanggal 5 juni 2015 sebagaimana bukti surat

si
P-7 dan P-8 sedangkan berdasarkan bukti Surat P-1 tentang Keputusan Foru m
Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Kalimantan Tengah yang merupakan

ne
ng
awal terbentuknya Kelompok Tani tersebut ditanda tangani pada tanggal 8 Jun i
2015 sehingga dalam hal ini baik pembentukan dan susunan pengurusan

do
Kelopmpok Tani Dayak Misik tersebut belum terjadi pada saat serah terima
gu peleburan dan asset-aset yang dilakukan oleh Saksi KORNELIS tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya apabila kita melihat waktu (tempus)

In
A
dari bukti surat P-6 berupa SKTA dan P-7 serta P-8 tentang proses peleburan
dan penyerahan asset dari Kelompok Tani Masyarakat Kepada Kelompok Tani
ah

lik
Dayak Misik Desa Mirah Kalanaman yang terjadi pada tahun 2019 dan 2015
sebagaimana tercantum pada bukti tersebut dan jika dihubungkan dengan bukti
perizinan dari Tergugat berupa bukti surat T.1 dan T-2 yang dibuat pada tahun
am

ub
2005 dan 2006, sangat jelas bahwa Surat Pernyataan tersebut dibuat setelah
Tergugat memperoleh perizinan untuk melakukan kegiatan usahanya di lah an
ep
yang diklaim oleh Para Penggugat;
k

Menimbang, bahwa dalam hal penerapan pembuktian, mengenai telah


ah

R
terjadi suatu peristiwa hukum atau tidak, haruslah mengacu pada bentuk alat

si
bukti yang diatur dalam pasal 284 Rbg/pasal 1866 BW yang menentukan

ne
bahwa alat- alat bukti dalam acara perdata berupa bukti tulisan, bukti dengan
ng

saksi- saksi, persangkaan-persangkaan, pengakuan dan sumpah, dengan tetap


berpegang pada prinsip-prinsip khusus yang berlaku u ntuk setiap jenis alat

do
gu

bukti, kemudian lebih spesifik lagi sebagaimana diatur dalam pasal 285-305
Rbg/pasal 1867-1894 BW alat bukti tulisan dibedakan antara akta otentik
In
A

maupun akta di bawah tangan dan berdasarkan hal tersebut bukti surat bukti P -
6 berupa Surat Keterangan Tanah Adat, Menurut Majelis Hakim karena belum
memenuhi prosedur utama untuk pembuatan SKTA yaitu dengan tidak adan ya
ah

lik

Kerapatan Mantir Perdamaian Adat sehingga proses penerbitan SKTA tersebu t


menjadi tidak sempurna selain itu sebagian tanah yang termasuk dalam SKTA
m

ub

tersebut yang berasal dari peleburan asset dari kelompok Tani Masyarakat
yang diketuai oleh Saksi KORNELIS juga tidak melalui proses yang jelas;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan tersebut


di atas maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa bukti Surat P-6 tidak dapat
ah

dijadikan dasar untuk menjadi bukti kepemilikan, oleh karena itu bukti surat P -6
R

tersebut haruslah dikesampingkan;


es
M

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat P-2 sampai dengan P-5


ng

berupa surat Penegasan lahan , menurut pendapat Majelis juga tidak dapat
on

Halaman 148 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijadikan dasar untuk menjadi bukti kepemilikan, melainkan hanya berupa Surat

si
penegasan lahan bukan sebagai bukti hak kepemilikan, selain itu apabila
dihubungkan dengan bukti T-7 berupa berita acara rapat permasalahan PT.

ne
ng
Nabatindo Karya Utama di Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin
Timur diketahui bahwa Surat keputusan Gubernur kalimantan Tengah Nomor

do
188.44/190/2016 tanggal 24 Maret 2016 tentang Penegasan Lahan Kelola
gu Kelompok Tani Dayak Misik Provinsi kalimantan Tengah, perlu dikaji dan
dicermati lebih lanjut agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan

In
A
kelompok tertentu (bukti surat P-3) yang mana bukti surat T-7 tersebut dijadikan
lampiran dalam bukti surat T-6 yaitu berupa tanggapan surat PT. Nabatindo
ah

lik
Karya Utama oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, jadi dalam hal ini
masih ada permasalahan yang harus dikaji dengan bukti surat tersebut oleh
karena itu bukti surat P-2 sampai dengan P-5 tersebut haruslah
am

ub
dikesampingkan;
Menimbang bahwa terhadap bukti surat P-7 sampai dengan P-10,
ep
berupa surat surat pernyataan peleburan kelompok tani maupun aset-asetnya
k

dan telah Majelis Hakim Pertimbangkan sebagaimana pertimbangan diatas


ah

R
yang mana untuk proses peleburan dan kepemilikan tanah masih tidak

si
sempurna sehingga menurut Majelis tidak dapat dijadikan dasar untuk men jadi

ne
bukti kepemilikan, oleh karena itu bukti surat P-7 sampai dengan P-10 tersebu t
ng

haruslah dikesampingkan;
Menimbang, bahwa untuk surat bukti lain yang diajukan oleh Para

do
gu

Penggugat tidak akan Majelis Hakim pertimbangkan lebih lanjut karena tidak
ada hubungannya dengan bukti kepemilikan Penggugat oleh karen anya su rat
In
A

bukti tersebut haruslah dikesampingkan;


Menimbang, bahwa oleh karena alat-alat bukti yang diajukan oleh Para
Penggugat yaitu alat bukti surat P-1 sampai dengan P-15 tidak dapat dijadikan
ah

lik

dasar untuk menjadi bukti kepemilikan yang sah atas objek sengketa, oleh
karena itu menurut Majelis Hakim Para Penggugat tidak dapat membuktikan
m

ub

dalil-dalil gugatannya;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
ka

ep

mempertimbangkan alat bukti yang telah diajukan oleh Tergugat sebagai


berikut:
ah

Menimbang, bahwa Tergugat telah melampirkan bukti surat T-1 sampai


R

dengan bukti surat T-5 yang merupakan dokumen perizinan perusahaan dalam
es
M

menjalankan kegiatan usaha di bidang perkebunan, adapun Bukti surat T-1


ng

sampai dengan bukti surat T-5 adalah sebagai berikut;


on

Halaman 149 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Keputusan Bupati Kotawaringin Timur, Nomor: 803.460.42. tentang

si
Pemberian Ijin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Perkebunan Kelapa
Sawit Pola Kemitraan Atas Nama PT. Nabatindo Karya Utama di Desa

ne
ng
Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin
Timur, Propinsi Kalimantan Tengah, tanggal 15 Agustus 2005;
2. Surat Izin Bupati Kotawaringin Timur, Nomor 525.26/678/XI/EKBANG/2005

do
gu tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP), tanggal 28 Nopember 2005;
3. Sertipikat Hak Guna Usaha, No.00090, atas nama Pemegang Hak PT.
Nabatindo Karya Utama, tanggal 1 Juli 2016, Surat Ukur

In
A
Nomor:00047/2016;
4. Surat Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan atas nama PT. Nabatindo
ah

lik
Karya Utama, No.001/NKU-Dir/XI/2012, tanggal 19 November 202, dari
PT. Nabatindo Karya Utama kepadaMenteri Kehutanan Republik
am

ub
Indonesia;
5. Surat Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya
ep
k

Utama, Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas + 2.648 Hs di


Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah dengan
ah

R
Calon Lahan Pengganti Berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat

si
Dikonversi (HPK) seluas + 2.752 Ha untuk diubah fungsi menjadi Kawasan

ne
ng

Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di Kabupaten Kotwaringin Timur dan


Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Nomor:S.625/Menlhk/
Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus 2019, dari Menteri Lingkungan

do
gu

Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Direktur PT. Nabatindo


Karya Utama;
In
A

Menimbang, bahwa bukti surat T-1 merupakan Izin Lokasi yang


berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan
ah

lik

Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi yang telah
diubah dengan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan
m

ub

Pertanahan Nasional Nomor 19 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan


Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5
ka

Tahun 2015 tentang Izin Lokasi, yang dimaksud dengan Izin Lokasi adalah izin
ep

yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang diperlukan


ah

dalam rangka penanaman modal yang berlaku pula sebagai izin pemindahan
R

hak, dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha


es

penanaman modalnya, selanjutnya Pemegang Izin Lokasi mempunyai hak dan


M

ng

on

Halaman 150 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban berdasarkan Pasal 12 peraturan Menteri Agraria tersebut

si
diantaranya:

ne
1. Pemegang Izin Lokasi diizinkan untuk membebaskan tanah dalam areal Izin

ng
Lokasi dari hak dan kepentingan pihak lain berdasarkan tanah dalam areal
Izin Lokasi dari hak dan kepentingan pihak lain berdasarkan kesepakatan

do
gu dengan pemegang hak atau pihak yang mempunyai kepentingan tersebut
dengan cara jual beli, pemberian ganti kerugian, konsolidasi tanah atau cara

In
A
lain sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Sebelum tanah yang bersangkutan dibebaskan oleh pemegang Izin Lokasi
sesuai ketentuan pada ayat (1), maka semua hak atau kepentingan pihak
ah

lik
lain yang sudah ada atas tanah yang bersangkutan tidak berkurang dan
tetap diakui haknya, termasuk kewenangan yang men urut hukum dipunyai
am

ub
oleh pemegang hak atas tanah untuk memperoleh tanda bukti hak
(sertifikat), dan kewenangan untuk menggunakan dan memanfaatkan
ep
tanahnya bagi keperluan pribadi atau usahanya sesuai rencana tata ruang
k

yang berlaku, serta kewenangan untuk mengalihkannya kepada pihak lain;


ah

3. Pemegang Izin Lokasi wajib menghormati kepentingan pihak-pihak lain atas


R

si
tanah yang belum dibebaskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
menutup atau mengurangi aksesibilitas yang dimiliki masyarakat di sekitar

ne
ng

lokasi, dan menjaga serta melindungi kepentingan umum;


4. Sesudah tanah yang bersangkutan dibebaskan dari hak dan kepentingan

do
gu

lain, maka kepada pemegang Izin Lokasi dapat diberikan hak atas tanah
yang memberikan kewenangan kepadanya untuk menggunakan tanah
tersebut sesuai dengan keperluan untuk melaksanakan rencana
In
A

penanaman modal;
ah

lik

Menimbang, bahwa Izin lokasi merupakan salah satu langkah awal dari
rangkaian proses perizinan dimana, setelah diterbitkan Izin Lokasi maka
pemegang izin lokasi dapat mengajukan Pelepasan Sebagian Kawasan Hutan
m

ub

Produksi yang dapat di Konversi, yang mana dalam hal ini sebagaimana
ka

dibuktikan oleh Tergugat dengan bukti surat T-4, yang kemudian nantinya
ep

dapat juga mengajukan Izin Usaha Perkebunan dan Hak Guna Usaha atas
tanah sesuai yang tercantum dalam Izin Lokasi:
ah

Menimbang, bahwa untuk memperoleh Hak Guna Usaha pemegang


es
M

Izin Lokasi harus terlebih dahulu membebaskan tanah dalam areal Izin Lokasi
ng

dari hak dan kepentingan pihak lain berdasarkan kesepakatan dengan


on

Halaman 151 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemegang hak atau pihak yang mempunyai kepentingan tersebut dengan cara

si
jual beli, pemberian ganti kerugian, konsolidasi tanah atau cara lain sesuai
ketentuan yang berlaku;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-13 sampai dengan bukti T-49
adalah bukti yang diajukan Tergugat mengenai proses pembebasan lahan dan

do
gu pemberian ganti rugi atas tanah (GRTT) yang dilakukan oleh PT. Nabatindo
Karya Utama salah satunya yang menerima pergantian tersebut adalah Saksi

In
A
SABRIN LUI yang menerima ganti rugi dari PT. Nabatindo Karya Utama
sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang terletak di daerah
sungai merah hujan Kabupaten Kotawaringin Timur yang mana tanah tersebu t
ah

lik
termasuk bagian dari objek sengketa dalam perkara ini dan dari semua ganti
rugi atau GRTT yang dilakukan oleh PT. Nabatindo Karya Utama tersebut
am

ub
tanahnya adalah termasuk dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur;

Menimbang, bahwa PT. Nabatindo Karya Utama juga mengajukan


ep
k

dokumen berupa Sertipikat Hak Guna Usaha, No.00090, atas nama Pemegan g
ah

Hak PT. Nabatindo Karya Utama, tanggal 1 Juli 2016, Surat Ukur
R

si
Nomor:00047/2016 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Kotawaringin Timur sebagaimana bukti T-3;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata


Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2017 Tentang

do
gu

Pengaturan Dan Tata Cara Penetapan Hak Guna Usaha dijelaskan mengenai
perolehan tanah Hak Guna Usaha yaitu Sebelum mengajukan permohonan
In
A

Hak Guna Usaha, pemohon harus memperoleh dan menguasai tanah yang
dimohon, dibuktikan dengan data yuridis dan data fisik sesuai dengan
ah

ketentuan peraturan perundang- undangan. Dalam hal pemohon adalah badan


lik

hukum, sebelum memperoleh dan menguasai tanah yang dimohon, harus


mempunyai Izin Lokasi, selanjutnya dalam hal tanah yang dimohon Hak Guna
m

ub

Usaha merupakan Tanah Negara yang tidak terdapat penguasaan pihak lain,
dibuktikan dengan pernyataan penguasaan fisik dari pemohon dengan
ka

ep

disaksikan oleh tokoh masyarakat dan diketahui oleh lurah atau kepala desa
setempat atau nama lain yang serupa dengan itu, namun dalam hal tanah yang
ah

dimohon Hak Guna Usaha merupakan Tanah Negara yang terdapat


R

penguasaan pihak lain, terlebih dahulu harus diberikan ganti kerugian terhadap
es
M

penguasaan dan tanam tumbuh atau benda lain yang ada di atasnya sesuai
ng

on

Halaman 152 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesepakatan kedua belah pihak, dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

si
peraturan perundang-undangan;

ne
Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata

ng
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pengaturan Dan Tata Cara Penetapan Hak Guna Usaha tersebut yang

do
gu dikaitkan dengan alat bukti surat maupun keterangan Saksi yang diajukan
Tergugat, yang telah dipertimbangkan Majelis Hakim di atas menurut Majelis

In
A
Hakim Tergugat dalam memperoleh Hak Guna Usaha sebagaimana bukti T-3
telah melalui serangkaian proses sebagaimana yang disyaratkan oleh Undang -
undang dan/atau peraturan yang berlaku akan tetapi melihat dari keluarnya
ah

lik
HGU yang dimiliki oleh Tergugat ini yaitu pada tahun 2016 oleh Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Kotawaringin Timur maka dapat diketahui
am

ub
bahwa HGU ini bukanlah termasuk dalam wilayah hukum Kabupaten Katin gan
dan melihat dari hasil Pemeriksaan Setempat HGU ini memang termasuk
ep
wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur selain itu penerbitan HGU in i juga
k

terjadi setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur


ah

menjadi kabupaten Katingan,oleh karenanya terhadap HGU ini tidak akan


R

si
dipertimbangkan lebih lanjut dalam perkara ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai Surat Bukti T-4 berupa


Surat Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan atas nama PT. Nabatindo
Karya Utama, No.001/NKU-Dir/XI/2012, tanggal 19 November 2012, dari PT.

do
gu

Nabatindo Karya Utama kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang


mana terhadap permohonan tersebut telah keluar Surat Persetujuan Prinsip
In
A

Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa


Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya Utama, Berupa Kawasan Hutan
Produksi Tetap (HP) seluas + 2.648 Ha di Kabupaten Kotawaringin Timur,
ah

lik

Provinsi Kalimantan Tengah dengan Calon Lahan Pengganti Berupa Kawasan


Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas + 2.752 Ha untuk diu bah
m

ub

fungsi menjadi Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di Kabupaten


Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah,
ka

Nomor:S.625/Menlhk/ Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus 2019, dari


ep

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Direktur


PT. Nabatindo Karya Utama sebagaimana bukti surat P-5;
ah

Menimbang, bahwa melihat dari bukti T-5 tersebut dapat diketahui


es

bahwa PT. Nabatindo Karya Utama telah memperoleh Surat Persetujuan


M

Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangunan Perkebunan


ng

Kelapa Sawit dimana diketahui bahwa dalam surat bu kti tersebut PT.
on

Halaman 153 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nabatindo Karya Utama memperoleh Calon Lahan Pengganti yang terletak di

si
Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dimana sebelumnya lahan
yang akan ditukar tersebut berasal dari Kabupaten Kotawaringin Timur

ne
ng
sehingga dalam hal ini PT. Nabatindo Karya Utama bukan hanya memiliki
lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur tetapi juga di Kabupaten Katingan
sebagaimana Surat Persetujuan Ijin Prinsip Tukar menukar Kawasan Hutan

do
gu tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-4 yang berupa Surat

In
Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan yang juga bersesuaian dedengan
A
bukti T-5 maka dapat diketahui bahwa PT. Nabatindo Karya Utama pada
saat ini sedang melalukan proses untuk penerbitan Hak Guna Usaha dan
ah

lik
untuk proses permohonan meningkatkan status Hak atas tanah tersebut
untuk menjadi HGU, telah dilakukan pengukuran kadasteral terhadap tanah
am

ub
tersebut dan telah ada Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B pada tahun 2008
dan untuk PT.Nabatindo Karya Utama oleh pemkab Kotawaringin diberikan ijin
Lokasi yang dikeluarkan pada tanggal 15 Agustus 2005 sebagaimana bukti
ep
k

surat T-1, dan kemudian diketahui jika wilayah area sesuai izin lokasi milik PT
ah

Nabatindo Karya Utama adalah merupakan kawasan Hutan Produksi, selain


R

si
Ijin Lokasi PT. Nabatindo Karya Utama juga telah memiliki Ijin Usaha
Perkebunan (IUP) yang dikeluarkan pada tanggal 28 November 2005

ne
ng

sebagaimana bukti T-2;


Menimbang, bahwa karena izin lokasi PT. Nabatindo Karya Utama

do
gu

terbit terlebih dahulu sebelum berlakunya aturan tentang tata ruang yang
menyatakan areal tersebut merupakan hutan produksi, dan pada prinsipnya
Undang- undang tentang tata ruang (Undang-Undang Nomor 26 Tah u n 2007)
In
A

tidak ada ketentuan dapat berlaku surut maka atas penanaman modal/
investasi yang telah dilakukan Tergugat melalui PT. Nabatindo Karya Utama
ah

lik

sebelum terbitnya peraturan tersebut tidak dapat serta merta dihentikan begitu
saja karena akan menimbulkan kerugian terhadap investor, sehingga atas
m

ub

investasi yang telah terlanjur diterbitkan izinnya oleh pemerintah daerah untuk
kawasan yang merupakan hutan dan melakukan kegiatan tidak sesuai dengan
ka

peruntukan hutan apabila mengacu pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun


ep

1999 jo. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004, diberikan regulasi melalui


ah

Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan


R

Pemerintah No. 60 tahun 2012 tentang perubahan Peraturan Pemerintah


es

Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan


M

ng

Hutan;
on

Halaman 154 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Izin Usaha Perkebunan tersebut harus kemudian

si
dilengkapi dengan Hak Guna Usaha (HGU) sebagai alas hak atas tanahnya,
yang mana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1996 Tentang Hak

ne
ng
Guna Usaha tidak dapat dikeluarkan di dalam kawasan hutan, kemudian
sebagaimana Perubahan Dalam PP Nomor 104 tahun 2015 Pasal 51 ayat

do
(1)“Kegiatan usaha perkebunan yang izinnya diterbitkan oleh pemerintah
gu daerah berdasarkan rencana tata ruang wilayah provinsi atau kabupaten/kota
yang ditetapkan dengan peraturan daerah sebelum berlakunya Undang-

In
A
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan berdasarkan tata
ruang yang berlaku tetap sesuai dengan tata ruang sebelumnya namun
ah

lik
berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2004
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
am

ub
Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang, areal tersebut menurut peta
ep
Kawasan Hutan yang terakhir :
k
ah

a. merupakan kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi, diproses


R

si
melalui Pelepasan Kawasan Hutan; atau
b. merupakan kawasan Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas

ne
ng

diproses melalui Tukar Menukar Kawasan Hutan ;


dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak berlakunya Peraturan

do
gu

Pemerintah ini dapat mengajukan permohonan Pelepasan Kawasan Hutan atau


Tukar Menukar Kawasan Hutan kepada Menteri;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup


Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:S.625/Menlkh/Setjen/PLA.2/8/2019
ah

lik

tanggal 30 Agustus 2019 tentang Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan


Hutan untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT.
Nabatindo Karya Utama, berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas
m

ub

+/- 2.648 Ha di kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah


ka

dengan Calon Lahan Pengganti berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat di
ep

Konversi (HPK) seluas +/- 2.752 Ha untuk diubah fungsi menjadi Kawasan
Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di kabupaten Kotawaringin Timur dan
ah

kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana bukti P-5,


es

dalam hal ini Proses Pelepasan Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan
M

ng

Republik Indonesia telah disetujui dan berdasarkan Persetujuan Ijin Prinsip


on

Halaman 155 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut pada pokoknya permohonan tukar menukar Kawasan hu tan untuk

si
perkebunan kelapa sawit an. PT. Nabatindo Karya Utama terhadap areal yang
yang dimohonkan seluas -/+ 2.648 Ha dengan calon lahan pengganti seluas -/+

ne
ng
2.752 Ha telah disetujui dan dapat diproses lebih lanjut;
Menimbang, bahwa dengan telah didapatkannya persetujuan Ijin

do
Prinsip tukar menukar dimana proses tukar menukar lahan masih berjalan
gu sebelum akhirnya terbitnya HGU akan tetapi hal ini dapat menunjukan itikad
baik dari Tergugat menyelesaikan segala proses perijinan yang diperlukan

In
A
untuk penerbitan HGU dan walaupun terhadap Persetujuan Ijin Prinsip tukar
menukar lahan sebagaimana bukti P-5 tersebut tidak dapat dijadikan dasar
ah

lik
kepemilikan oleh Tergugat namun hal tersebut dapat dijadikan referensi bah wa
Tergugat dalam memproses perizinan dan untuk perolehan hak tersebut telah
dilakukan secara benar dan taat kepada ketentuan hukum yang berlaku
am

ub
sehingga dalam hal ini dapat membuktikan bahwa Tergugat telah melakukan
proses sebagaimana ketentuan yang berlaku atas tanah sengketa yan g
ep
merupakan kawasan hutan produksi berdasarkan aturan, regulasi dan telah
k

sesuai mekanisme yang berlaku hal tersebut yang mana berdasarkan bukti P-5;
ah

R
Menimbang, bahwa lahan objek sengketa ini termasuk dalam Kawasan

si
Hutan oleh karena itu merujuk pada Undang Undang No. 41 tahun 1999

ne
tentang kehutanan dimana dalam undang-undang tersebut menyebutkan
ng

bahwa dapat dilakukan pengelolaan terhadap Kawasan hutan untuk


memperoleh manfaat yang lebih optimal dan lestari, kemudian pada Undang

do
gu

Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan menyebutkan :


(1) Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan ditetapkan oleh
In
Pemerintah dengan didasarkan pada hasil penelitian terpadu.
A

(2) Perubahan peruntukan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat


ah

lik

(1) yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis,
ditetapkan oleh Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Ketentuan tentang tata cara perubahan peruntukan kawasan hutan dan
m

ub

perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ka

dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.


ep

Dimana Peraturan Pemerintah yang dimaksud dalam Pasal tersebut adalah


ah

Peraturan pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan
R

Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan pada Pasal 15 ayat (2) menyebutkan
es

bahwa :
M

ng

on

Halaman 156 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Persetujuan prinsip yang diberikan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada

si
ayat (1) memuat kewajiban bagi pemegang persetujuan prinsip yang paling
sedikit memuat:

ne
ng
a. menyelesaikan clear and clean calon lahan pengganti;
b. menandatangani berita acara Tukar Menukar

do
gu c. Kawasan Hutan;
d. melaksanakan tata batas terhadap Kawasan Hutan yang dimohon; dan

In
A
e. menanggung biaya tata batas dan reboisasi pada lahan pengganti;
sehingga berdasarkan peraturan diatas kepada Pemegang Persetujuan Ijin
Prinsip Tukar menukar lahan diberikan kewajiban untuk melakukan clear and
ah

lik
clean atas lahan pengganti dengan demikian Tergugat untuk dapat melaku kan
hal tersebut harus memastikan bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa
am

ub
sebagaimana Pasal 12 Ayat (3) Peraturan pemerintah Nomor 104 Tahun 2015
tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan , oleh
ep
karenanya dengan telah diberikannya persetujuan Ijin prinsip tukar menukar
k

kawan hutan kepada PT. Nabatindo Karya Utama tersebut maka kepada
ah

Tergugat diberikan hak untuk melakukan pengelolaan dan penjagaan terhadap


R

si
lahan yang akan dilakukan tukar menukar dikarenakan kawasan hutan
tersebut, karena terkait dengan adanya kewajiban Tergugat sebagaimana

ne
ng

Pasal 15 Peraturan pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan tersebut diatas, selain itu

do
gu

karena tujuan akhir dari permohonan tukar menukar kawasan hutan ini adalah
dengan terjadinya Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan maka berdasarkan
Pasal 22 Peraturan pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara
In
A

Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan dimana kepada pemegan g


keputusan kawasan Hutan wajib untuk mengamankan kawasan hutan yang
ah

lik

dilakukan pelepasan, sehingga dalam hal ini Tergugat sebagai pemohon haru s
tetap menjaga baik terhadap kawasan hutan yang akan dilakukan pelepasan
m

ub

dan juga terhadap lahan pengganti tersebut;


Menimbang, bahwa sebagaimana fakta-fakta persidangan, bahwa bukti
ka

kepemilikan atas Tergugat bukanlah suatu akta otentik hak atas tanah berupa
ep

sertifikat (Bukti kepemilikan hak atas suatu bidang dibuktikan dengan adanya
ah

sertifikat tanah lihat: Pasal 19 ayat (2) huruf c UU No.5 Tahun 1960 tentang
R

UUPA jo. Pasal 1 angka 20 Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang
es

Pendaftaran tanah), walaupun dalam hal ini Tergugat tidak dapat membuktikan
M

ng

mengenai kepemilikan atas tanah tersebut karena masih dalam prosesnya


on

Halaman 157 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan HGU atas tanah tersebut karena proses tanah tersebut

si
merupakan Kawasan hutan sehingga harus melalui proses tukar menukar
lahan terlebih dahulu sebelum diterbtkannya HGU atas tanah tersebut akan

ne
ng
tetapi Tergugat telah mengantongi Persetujuan Ijin Prinsip tukar menukar lahan
atas tanah tersebut dari pihak yang berwenang sehingga hal terhadap tanah

do
tersebut Tergugat dapat melakukan pengelolaan dan menjaga tanah objek
gu sengketa yang termasuk kawasan hutan tersebut dengan didukung juga
dengan ijin-ijin yang dimilik Tergugat, sehingga hak pengelolaan tanah obyek

In
A
sengketa oleh Penggugat haruslah dapat perlindungan hukum sedangkan bukti
kepemilikan tanah berupa Surat keterangan Tanah yang diajukan oleh
ah

lik
Penggugat telah dipertimbangkan dalam Putusan dan telah dipertimbangkan
bukan sebagai riwayat hak atas tanah yang benar sehingga menimbulkan
kerugian terhadap Tergugat, maka pengelolaan tanah obyek sengketa oleh
am

ub
Tergugat haruslah dapat perlindungan hukum;
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas perizinan
k

yang diperoleh oleh Tergugat untuk usaha perkebunan Sawit PT. Nabatindo
ah

Karya Utama lebih dapat untuk membuktikan proses hak penguasaan atas
R

si
tanah sengketa yang berada di Kabupaten Katingan tersebut;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim setelah


mencermati seluruh proses jawab jinawab, Replik dari pihak Para Penggugat,

do
Duplik dari pihak Tergugat serta seluruh alat bukti yang diajukan di persidangan
gu

oleh pihak Para Penggugat dan Tergugat telah tegas dan telah pula terbukti
dimana pihak Para Penggugat tidak mampu membuktikan dalil-dalil gugatan;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena alas kepemilikan Para Penggugat atas


ah

tanah sengketa sudah nyata tidak dapat dibuktikan oleh Para Penggugat maka
lik

dalil kepemilikan Para Penggugat atas tanah sengketa haruslah dinyatakan


tidak berdasarkan atas hukum yang berlaku, sehingga dengan demikian
m

ub

terhadap petitum Para Penggugat angka 2 haruslah dinyatakan ditolak;


ka

Menimbang, bahwa oleh karena petitum angka 2 gugatan Para


ep

Penggugat ditolak dimana Para Penggugat tidak dapat membuktikan alas hak
ah

yang menjadi dasar kepemilikannya atas objek sengketa oleh karenanya


R

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat yang dinyatakan


es

dalam Para Penggugat dalam gugatannya juga tidak dapat dibuktikan lebih
M

ng

on

Halaman 158 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lanjut, oleh karenanya Petitum Para Penggugat selain dan selebihnya haruslah

si
dinyatakan ditolak;

ne
DALAM REKONVENSI

ng
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/tergugat Konvensi telah

do
gu mengajukan gugatan Rekonvensi dengan maksud dan tujuan sebagaimana
tersebut di atas;

In
A
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam konvensi
dianggap termasuk dan merupakan satu kesatuan dalam pertimbangan ini,
ah

lik
kecuali dengan tegas dipertimbangkan lain;

Menimbang, bahwa atas gugatan Rekonvensi dari Penggugat


am

ub
Rekonvensi/ Tergugat Konvensi, telah ditanggapi Para Tergugat
Rekonvensi/Penggugat Konvensi sebagaimana dalam Repliknya, yang pada
pokoknya membantah gugatan Rekonvensi tersebut;
ep
k
ah

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, dan


R

si
membuktikan dalil sangkalannya Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
maupun Para Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi masing-masing telah

ne
ng

mengajukan bukti-bukti Surat dan Saksi-saksi sebagaimana diajukan dalam


pembuktian dalam konvensi;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis


Hakim perlu juga mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai;
In
A

- Apakah Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi adalah pemilik yang sah


terhadap Tanah Obyek Sengketa?
ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi telah


melampirkan bukti surat T-1 sampai dengan bukti surat T-5 yang merupakan
m

ub

dokumen perizinan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha di bidang


perkebunan, adapun bukti surat T-1 sampai dengan bukti surat T-5 adalah
ka

sebagai berikut;
ep

1. Keputusan Bupati Kotawaringin Timur, Nomor: 803.460.42. tentang


ah

Pemberian Ijin Lokasi Untuk Keperluan Pembangunan Perkebunan Kelapa


es

Sawit Pola Kemitraan Atas Nama PT. Nabatindo Karya Utama di Desa
M

Tumbang Kuling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin


ng

Timur, Propinsi Kalimantan Tengah, tanggal 15 Agustus 2005;


on

Halaman 159 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Surat Izin Bupati Kotawaringin Timur, Nomor 525.26/678/XI/EKBANG/2005

si
tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP), tanggal 28 Nopember 2005;
3. Sertipikat Hak Guna Usaha, No.00090, atas nama Pemegang Hak PT.

ne
ng
Nabatindo Karya Utama, tanggal 1 Juli 2016, Surat Uku r
Nomor:00047/2016;
4. Surat Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan atas nama PT. Nabatindo

do
gu Karya Utama, No.001/NKU-Dir/XI/2012, tanggal 19 November 202, dari
PT. Nabatindo Karya Utama kepadaMenteri Kehutanan Republik
Indonesia;

In
A
5. Surat Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya
ah

lik
Utama, Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas + 2.648 Hs di
Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah dengan
am

ub
Calon Lahan Pengganti Berupa Kawasan Hutan Produksi yang dapat
Dikonversi (HPK) seluas + 2.752 Ha untuk diubah fungsi menjadi Kawasan
Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di Kabupaten Kotwaringin Timur dan
ep
k

Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Nomor:S.625/Menlhk/


ah

Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus 2019, dari Menteri Lingkungan


R

si
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Direktur PT. Nabatindo
Karya Utama;

ne
ng

Menimbang, bahwa pokok persoalan Gugatan Rekonvensi adalah


terkait sengketa hak atas tanah objek sengketa antara Penggugat Rekonvensi/

do
Tergugat Konvensi dengan Para Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi
gu

yang mana dalam Gugatan Rekonvensi, Penggugat Rekonvensi/Tergugat


Konvensi menyatakan bahwa obyek sengketa seluas 3.833 Ha adalah milik
In
A

Penggugat Rekonvensi/Tergugat konvensi yang diperoleh berdasarkan


penyerahan lahan oleh masyarakat dan Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT)
ah

lik

serta take over;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-13 sampai dengan bukti T-49


m

ub

adalah bukti yang diajukan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi


ka

mengenai proses pembebasan lahan dan pemberian ganti rugi atas tanah
ep

(GRTT) yang dilakukan oleh PT. Nabatindo Karya Utama salah satunya yang
menerima pergantian tersebut adalah Saksi SABRIN LUI yang menerima ganti
ah

rugi dari PT. Nabatindo Karya Utama sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta
R

es

rupiah) yang terletak di daerah sungai merah hujan Kabupaten Kotawaringin


M

Timur yang mana tanah tersebut termasuk bagian dari objek sengketa dalam
ng

perkara ini dan dari semua ganti rugi atau GRTT yang dilakukan oleh PT.
on

Halaman 160 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nabatindo Karya Utama tersebut tanahnya adalah termasuk dalam wilayah

si
Kabupaten Kotawaringin Timur;

ne
Menimbang, bahwa proses pembebasan lahan dan pemberian ganti

ng
rugi atas tanah (GRTT) yang dilakukan oleh PT. Nabatindo Karya Utama
adalah atas tanah yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Timur yang

do
gu sebagian berbatasan langsung dengan Kabupaten Katingan yang termasuk
dalam Ijin Lokasi maupun Ijin Usaha Perkebunan yang dimiliki oleh PT.

In
A
Nabatindo Karya Utama, yang mana dalam perkembangan selanjutnya
terhadap Izin Usaha Perkebunan tersebut harus kemudian dilengkapi dengan
Hak Guna Usaha (HGU) sebagai alas hak atas tanahnya berdasarkan bukti
ah

lik
surat T-4 yang dikeluarkan pada tanggal 19 November 2012 tersebut diketahui
bahwa berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah
am

ub
bahwa peruntukan lahan PT. Nabatindo Karya Utama Seluas +/- 11.000 Ha
(kurang lebih sebelas hektar) adalah kawasan Pengembangan Produksi (KPP),
ep
namun sesuai dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
k

dan ditindak lanjuti dengan Surat keputusan Menteri Keh utanan Nomor
ah

292/Menhut-II/2008 tanggal 31 Mei 2011, tentang Penetapan Perubahan


R

si
Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan, Perubahan Fungsi Kawasan
Hutan dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan di

ne
ng

Provinsi Kalimantan Tengah bahwa areal PT. Nabatindo Karya Utama berada
pada Kawasan Hutan Produksi(HP) oleh karenanya terhadap lahan tersebut

do
gu

perlu ada pelepasan Kawasan hutan terlebih dahulu sebelum dikeluarkannya


Hak Guna Usaha untuk lahan atau areal PT. Nabatindo Karya Utama tersebut;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40


tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha tidak dapat dikeluarkan di dalam
ah

lik

kawasan hutan, kemudian sebagai mana Perubahan Dalam PP Nomor 104


tahun 2015 Pasal 51 ayat (1)“ Kegiatan usaha perkebunan yang izinnya
diterbitkan oleh pemerintah daerah berdasarkan rencana tata ruang wilayah
m

ub

provinsi atau kabupaten/kota yang ditetapkan dengan peraturan daerah


ka

sebelum berlakunya Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


ep

Ruang dan berdasarkan tata ruang yang berlaku tetap sesuai dengan tata
ruang sebelumnya namun berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
ah

tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor


es

19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-


M

ng

Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor


on

Halaman 161 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang, areal tersebut

si
menurut peta Kawasan Hutan yang terakhir :

ne
a. merupakan kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi, diproses

ng
melalui Pelepasan Kawasan Hutan; atau

do
gu b. merupakan kawasan Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas
diproses melalui Tukar Menukar Kawasan Hutan ;

In
A
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak berlakunya Peraturan
Pemerintah ini dapat mengajukan permohonan Pelepasan Kawasan Hutan atau
ah

lik
Tukar Menukar Kawasan Hutan kepada Menteri;

Menimbang, bahwa terhadap areal PT. Nabatindo Karya Utama yang


am

ub
termasuk dalam Kawasan hutan tersebut, PT. Nabatindo Karya Utama telah
mengajukan permohonan pelepasan Kawasan hutan atau tukar menukar
Kawasan hutan kepada Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada
ep
k

tahun 2012 sebagaimana Surat Bukti T-4 tersebut yang mana terhadap
ah

permohonan tersebut telah keluar Surat Persetujuan Prinsip Tukar Menukar


R

si
Kawasan Hutan untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama
PT. Nabatindo Karya Utama, Berupa Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)

ne
ng

seluas + 2.648 Ha di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan


Tengah dengan Calon Lahan Pengganti Berupa Kawasan Hutan Produksi
yang dapat Dikonversi (HPK) seluas + 2.752 Ha untuk diubah fungsi menjadi

do
gu

Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di Kabupaten Kotawaringin Timur


dan Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Nomor:S.625/Menlhk/
In
Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30 Agustus 2019, dari Menteri Lingkungan Hidup
A

dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Direktur PT. Nabatindo Karya


Utama sebagaimana bukti surat T-5;
ah

lik

Menimbang, bahwa melihat dari bukti T-5 tersebut dapat diketahui


bahwa PT. Nabatindo Karya Utama telah memperoleh Surat Persetujuan
m

ub

Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk Pembangunan Perkebunan


Kelapa Sawit dimana diketahui bahwa dalam surat bukti tersebut PT.
ka

Nabatindo Karya Utama memperoleh Calon Lahan Pengganti yang terletak di


ep

Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dimana sebelumnya lahan


yang akan ditukar tersebut berasal dari Kabupaten Kotawaringin Timur
ah

sehingga dalam hal ini PT. Nabatindo Karya Utama bukan hanya menguasai
R

lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur tetapi juga di Kabupaten Katingan


es
M

sebagaimana Surat Persetujuan Ijin Prinsip Tukar menukar Kawasan Hutan


ng

tersebut;
on

Halaman 162 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan konvensi diatas telah Majelis

si
Hakim pertimbangkan mengenai belu m adanya penentuan tapal batas antara
wilayah Kabupaten Katingan dengan wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur

ne
ng
terutama untuk Kecamatan Katingan Tengah dimana tempat objek sengketa
ini berada dan apabila dihubungkan dengan bukti surat T-5 tersebut bahwa
wilayah calon lahan pengganti yang terletak sebagian di Kotawaringin Timur

do
gu dan kabupaten Katingan, oleh karenanya dalam hal ini Majelis Hakim hanya
akan mempertimbangkan mengenai Calon lahan pengganti yang berada di
wilayah Kabupaten Katingan sebagaimana wilayah hukum Pengadilan Negeri

In
A
Kasongan
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-4 yang berupa Surat
ah

lik
Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan yang juga bersesuaian dedengan
bukti T-5 maka dapat diketahui bahwa PT. Nabatindo Karya Utama pada
am

ub
saat ini sedang melalukan proses untuk penerbitan Hak Guna Usaha dan
untuk proses permohonan meningkatkan status Hak atas tanah tersebut
untuk menjadi HGU, telah dilakukan pengukuran kadasteral terhadap tanah
ep
k

tersebut dan telah ada Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B pada tahun 2008
ah

dan untuk PT.Nabatindo Karya Utama oleh pemkab Kotawaringin diberikan ijin
R

si
Lokasi yang dikeluarkan pada tanggal 15 Agustus 2005 sebagaimana bukti
surat T-1, dan kemudian diketahui jika wilayah area sesuai izin lokasi milik PT

ne
ng

Nabatindo Karya Utama adalah merupakan kawasan Hutan Produksi, selain


Ijin Lokasi PT. Nabatindo Karya Utama juga telah memiliki Ijin Usaha

do
Perkebunan (IUP) yang dikeluarkan pada tanggal 28 November 2005
gu

sebagaimana bukti T-2;


Menimbang, bahwa karena izin lokasi PT. Nabatindo Karya Utama
In
A

terbit terlebih dahulu sebelum berlakunya aturan tentang tata ruang yang
menyatakan areal tersebut merupakan hutan produksi, dan pada prinsipnya
ah

lik

Undang- undang tentang tata ruang (Undang-Undang Nomor 26 Tah u n 2007)


tidak ada ketentuan dapat berlaku surut maka atas penanaman modal/
investasi yang telah dilakukan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
m

ub

melalui PT. Nabatindo Karya Utama sebelum terbitnya peraturan tersebut tidak
ka

dapat serta merta dihentikan begitu saja karena akan menimbulkan kerugian
ep

terhadap investor, sehingga atas investasi yang telah terlanjur diterbitkan


izinnya oleh pemerintah daerah untuk kawasan yang merupakan hutan dan
ah

melakukan kegiatan tidak sesuai dengan peruntukan hutan apabila mengacu


es

pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 19


M

ng

Tahun 2004, diberikan regulasi melalui Peraturan Pemerintah Nomor 104


on

Halaman 163 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2015 tentang perubahan PP No. 60 tahun 2012 tentang perubah an PP

si
Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan
Hutan;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 104
Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan

do
Hutan pada Pasal 15 ayat (2) menyebutkan bahwa :
gu Persetujuan prinsip yang diberikan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat kewajiban bagi pemegang persetujuan prinsip yang paling

In
A
sedikit memuat:

a. menyelesaikan clear and clean calon lahan pengganti;


ah

lik
b. menandatangani berita acara Tukar Menukar
c. Kawasan Hutan;
am

ub
d. melaksanakan tata batas terhadap Kawasan Hutan yang dimohon; dan
e. menanggung biaya tata batas dan reboisasi pada lahan pengganti;
ep
k

sehingga berdasarkan peraturan diatas kepada Pemegang Persetujuan Ijin


ah

Prinsip Tukar menukar lahan diberikan kewajiban untuk melakukan clear and
R

si
clean atas lahan pengganti dengan demikian Penggugat Rekonvensi/Tergu gat
Konvensi untuk dapat melakukan hal tersebut harus memastikan bahwa tan ah

ne
ng

tersebut tidak dalam sengketa sebagaimana Pasal 12 Ayat (3) Peraturan


pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peru ntukan

do
dan Fungsi Kawasan Hutan , oleh karenanya dengan telah diberikannya
gu

persetujuan Ijin prinsip tukar menukar kawasan hutan kepada PT. Nabatindo
karya Utama tersebut maka kepada Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
In
A

diberikan hak untuk melakukan pengelolaan dan penjagaan terhadap lahan


yang akan dilakukan tukar menukar dikarenakan kawasan hutan tersebut,
ah

lik

karena terkait dengan adanya kewajiban Penggugat sebagaimana Pasal 15


Peraturan pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan tersebut diatas, selain itu karena tujuan
m

ub

akhir dari permohonan tukar menukar kawasan hutan ini adalah dengan
ka

terjadinya Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan maka berdasarkan Pasal 22


ep

Peraturan pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan dimana kepada pemegang kepu tu san
ah

kawasan Hutan wajib untuk mengamankan kawasan hutan yang dilakukan


es

pelepasan, sehingga dalam hal ini Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi


M

ng

on

Halaman 164 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai pemohon harus tetap menjaga baik terhadap kawasan hutan yang

si
akan dilakukan pelepasan dan juga terhadap lahan pengganti tersebut;

ne
Menimbang, bahwa dengan telah didapatkannya persetujuan Ijin

ng
Prinsip tukar menukar dimana proses tukar menukar lahan masih berjalan
sebelum akhirnya terbitnya HGU hal ini dapat menunjukan itikad baik dari

do
gu Penggugat Rekonvensi/Tergugat Kon vensi menyelesaikan segala proses
perijinan yang diperlukan untuk penerbitan HGU dan walaupun terhadap

In
A
Persetujuan Ijin Prinsip tukar menukar lahan sebagaimana bukti P-5 tersebut
tidak dapat dijadikan dasar kepemilikan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat
Konvensi namun hal tersebut dapat dijadikan referensi bahwa Penggugat
ah

lik
Rekonvensi/Tergugat Konvensi dalam memproses perizinan dan untuk
perolehan hak tersebut telah dilakukan secara benar dan taat kepada
am

ub
ketentuan hukum yang berlaku sehingga dalam hal ini dapat membuktikan
bahwa Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi telah melakukan proses
ep
sebagaimana ketentuan yang berlaku atas tanah sengketa yang merupakan
k

kawasan hutan produksi berdasarkan aturan, regulasi dan telah sesuai


ah

mekanisme yang berlaku;


R

si
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan Konvensi sebagaimana

ne
ng

diatas Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi berdasarkan bukti-bukti su rat


berupa perizinan-perizinan yang dimiliki yang merupakan bukti kepemilikan atas

do
Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi bukanlah suatu akta otentik hak atas
gu

tanah berupa sertifikat (Bukti kepemilikan hak atas suatu bidang dibuktikan
dengan adanya sertifikat tanah lihat: Pasal 19 ayat (2) huruf c UU No.5 Tahun
In
A

1960 tentang UUPA jo. Pasal 1 angka 20 Peraturan Pemerintah No.24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran tanah), walaupun dalam hal ini Penggugat
ah

lik

Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak dapat membuktikan mengenai kepemilikan


atas tanah tersebut karena masih dalam prosesnya permohonan HGU atas
tanah tersebut karena proses tanah tersebut merupakan Kawasan hutan
m

ub

sehingga harus melalui proses tukar menukar lahan terlebih dahulu sebelum
ka

diterbitkannya HGU atas tanah tersebut akan tetapi Penggugat


ep

Rekonvensi/Tergugat Konvensi telah mengantongi Persetujuan Prinsip tukar


menukar lahan atas tanah tersebut dari pihak yang berwenang sehingga hal
ah

terhadap tanah tersebut Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi dapat


es

melakukan pengelolaan dan menjaga tanah objek sengketa yang termasuk


M

ng

kawasan hutan tersebut dengan didukung juga dengan ijin -ijin yang dimiliki
on

Halaman 165 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, sehingga hak pengelolaan tanah

si
obyek sengketa oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi haruslah dapat
perlindungan hukum sedangkan bukti kepemilikan tanah berupa Surat

ne
ng
keterangan Tanah yang diajukan oleh Penggugat konvensi/Tergugat Rekonvensi
telah dipertimbangkan dalam Putusan dan telah dipertimbangkan bukan sebagai

do
riwayat hak atas tanah yang benar sehingga menimbulkan kerugian terhadap
guPenggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, maka pengelolaan tanah obyek
sengketa oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi haruslah dapat

In
A
perlindungan hukum, walaupun di dalam petitum gugatan Rekonvensi
Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi yang dimintakan tersebut adalah
ah

lik
mengenai hak kepemilikan akan tetapi dalam gugatan Rekonvensinya
Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi ada mencantumkan memohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo et bono) oleh sebab itu Majelis Hakim
am

ub
berpendapat petitum gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Tergugat
Konvensi angka 2 beralasan untuk dikabulkan sepanjang mengenai
ep
pengelolaan, penguasaan dan penjagaan atas tanah kawasan hutan
k

sebagaimana Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik


ah

R
Indonesia Nomor:S.625/Menlkh/Setjen/PLA.2/8/2019 tanggal 30 Agustus 2019

si
tentang Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan untuk

ne
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo Karya
ng

Utama di wilayah Kabupaten Katingan;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis


Hakim berpendapat bahwa dalil hak atas tanah objek sengketa yang
dinyatakan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi lebih dapat
In
A

dipertimbangkan sebagai riwayat dasar hak atas tanah yang seharusnya,


karena dari fakta-fakta hukum yang terbukti dipersidangan dihubungkan
ah

lik

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta asas keadilan dan


kepatutan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa apa yang telah didalilkan
m

ub

oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi lebih dapat dibuktikan dan


diterima dalam perkara ini, sedangkan untuk riwayat dan dasar hak yang
ka

dinyatakan Para Tergugat rekonvensi/Penggugat Konvensi sebagaimana telah


ep

dipertimbangkan dalam uraian pertimbangan tersebut diatas, bukti-bukti yang


ah

diajukan masih belum men dukung dalil-dalil bantahan sebagai bukti yang
R

relevan sebagai dasar klaim hak terkait tanah objek sengketa dalam perkara ini
es

patut untuk dikesampingkan, sedangkan untuk alat bu kti yang lain selain yang
M

ng

telah dipertimbangkan dalam uraian pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam


on

Halaman 166 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara ini, oleh karena tidak terkait langsung dengan dalil-dalil yang

si
dipermasalahkan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi di dalam
gugatan Rekonvensinya, maupun dalil-dalil bantahan Para Tergugat

ne
ng
Rekonvensi/Penggugat Konvensi maka alat bukti tersebut tidak dipertimbangkan
lebih lanjut ;

do
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai petitum angka 3 yaitu
gu membayar kepada Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi kerugian materil
sebesar Rp.1.366.144.110,00 (satu milyar tiga ratus enam puluh enam juta

In
A
seratus empat puluh empat ribu seratus sepuluh rupiah) dan kerugian
immaterial sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dalam hal ini
ah

lik
Majelis hakim berpendapat bahwa untuk dapat dikabulkannya tuntutan ganti
kerugian maka harus dibuktikan adanya kerugian dan adanya hubungan kausal
antara perbuatan melawan hukum dan kerugian yang diderita;
am

ub
Menimbang, bahwa hal tersebut sesuai dengan Putusan Mahkamah
Agung RI No.864 K/Sip/1973 tanggal 13 Mei 1975 yang antara lain
ep
menyebutkan: mengenai tuntutan ganti rugi, karena Penggugat tidak dapat
k

membuktikan dalam bentuk apa sebenarnya kerugian dimaksudkan itu,


ah

R
tuntutan tersebut harus ditolak (lihat buku Rangkuman Yurisprudensi II, 1977,

si
hal.232) sehingga oleh karena itu petitum angka 3 Rekonvensi tersebut

ne
haruslah ditolak;
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian dan pertimbangan


sebagaimana tersebut diatas maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa

do
gu

Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi telah berhasil membuktikan dalil


pokok gugatannya, oleh karena itu maka gugatan Penggugat
In
A

Rekonvensi/Tergugat Konvensi dapat dikabulkan sebagian ;


Menimbang, bahwa tentang petitum gugatan Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi yang dikabulkan akan disebutkan dalam diktum
ah

lik

putusan ini dan Majelis merubah urutannya tanpa mengurangi isi dan
maksudnya ;
m

ub

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat
ka

ep

Rekonvensi/Tergugat Konvensi dikabulkan sebagian, sedangkan gugatan


Konvensi di tolak seluruhnya, sehingga Penggugat Konvensi/Tergugat
ah

Rekonvensi berada di pihak yang kalah, dan karenanya sesuai pasal 192 RBg
R

Para Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi harus dihukum untuk


es
M

membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini yang sampai saat ini
ng

on

Halaman 167 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diperhitungkan sejumlah Rp.12.830.000,00 (dua belas juta delapan ratus tiga

si
puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa tentang petitum gugatan Rekonvensi Penggugat

ne
ng
Rekonvensi/Tergugat Konvensi yang dikabulkan untuk sebagian akan
disebutkan dalam diktum putusan ini dan Majelis merubah urutannya tanpa

do
mengurangi isi dan maksudnya ;
gu Memperhatikan UU No. 48 tahun 2009 jo. Undang-Undang Republik
Indonesia No. 4 tahun 2004, Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,

In
A
R.bg serta ketentuan pasal-pasal dari Undang-Undang yang berkenaan dengan
perkara ini ;
ah

lik
M E N G A D I L I:

DALAM KONVENSI
am

ub
DALAM EKSEPSI :
− Menolak Eksepsi Tergugat Konvensi ;
DALAM POKOK PERKARA :
ep
k

− Menolak gugatan Para Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi untuk


ah

seluruhnya;
R

si
DALAM REKONVENSI
1. Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi dikabulkan

ne
ng

untuk sebagian;
2. Menyatakan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi berhak mengelola,

do
menguasai dan menjaga tanah/Iahan yang terletak di Kabupaten Katingan
gu

Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana Surat Menteri Lin gku ngan Hidup
dan Kehutanan RI Nomor : S.625/Menlhk/ Setjen/PLA.2/8/2019, tanggal 30
In
A

Agustus 2019 tentang Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan Hutan


untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Nabatindo
ah

lik

Karya Utama;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Menghukum Para Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi untuk
m

ub

membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar


ka

Rp.12.830.000,00 (dua belas juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah);
ep

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Kasongan pada hari Kamis, tanggal 5 November 2020 oleh
ah

Majelis Hakim, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan


es

Negeri Kasongan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn tanggal 8 Juni 2020, putusan


M

ng

tersebut pada hari Kamis, tanggal 12 November 2020 diucapkan dalam


on

Halaman 168 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para

si
Hakim Anggota tersebut, Muhamad Fadli, S.H. Panitera Pengganti dan telah
dikirim secara elektronik melalui sistem informasi pengadilan pada hari itu juga.

ne
ng
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
TTD TTD

do
gu GT. Risna Mariana, S.H. Rudita Setya Hermawan, S.H., M.H.
TTD

In
A
Cesar Antonio Munthe, S.H.
ah

lik
Panitera Pengganti
am

ub
TTD
Muhamad Fadli, S.H.
ep
k

Perincian biaya :
ah

R
1. Materai.................................... Rp 6.000,00

si
2. Proses..................................... Rp 100.000,00

ne
ng

3. PNBP...................................... Rp 110.000,00

4. Panggilan................................ Rp 4.814.000,00

do
gu

5. Pemeriksaan setempat............ Rp 7.760.000,00

6. Penyumpahan Saksi................ Rp 40.000,00


In
A

Jumlah............................................. Rp. 12.830.000,00


ah

(dua belas juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah);


lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 169 dari 169 Putusan Perdata Gugatan Nomor 10/Pdt.G/2020/PN Ksn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169

Anda mungkin juga menyukai