KELOMPOK 6
DEVIANA 22110163
RAMDAN 22010228
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga laporan mata kuliah KOMUNIKASI BISNIS ini dapat terselesaikan. Dalam laporan
ini kami membahas tentang Penulisan Korespondensi dan Laporan bisnis .Laporan ini dibuat
untuk memperdalam pengetahuan tentang Penulisan Korespondensi dan Laporan Bisnis dan
sekaligus sebagai tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam mata kuliah Komunikasi
Bisnis.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari dosen pengampuh
yang senantiasa mendampingi kami.Kami menyadari sungguh bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan laporan ini.
Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat. Wallahul muwafiq ila aqwamith
thoriq wassalamualaikum wr, wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Korespondensi Bisnis................................................................................................. 3
B. Penulisan Laporan Bisnis ........................................................................................... 5
C. Penulisan Proposal ..................................................................................................... 6
D. Meninjau Draft Tulisan .............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................................... 12
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi atau perusahaan harus mengadakan hubungan dengan organisasi atau
perusahaan lain agar aktivitas bisnisnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Didalam upaya
menjalin dan membina hubungan tersebut ‘surat’ masih memegang peranan yang penting
disamping penggunaan sarana komunikasi lainnya seperti telepon, faxcimili, internet dan
lainnya. Jadi yang dimaksud dengan ‘korespondensi bisnis’ pada dasarnya adalah berbagai
macam aktivitas pertukaran informasi dan data melalui media surat-menyurat dalam
menunjang aktivitas bisnis diantara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang berguna untuk menyampaikan informasi
dari suatu pihak kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan,
pengumuman, pernyataan, permohonan, permintaan, laporan dan sebagainya. Dengan
perantaraan surat, setiap orang dapat langsung berkomunikasi dengan sesamanya tanpa harus
bertatap muka terlebih dahulu.
Surat biasanya juga sering dijadikan sebagai bukti otentik tertulis ‘hitam diatas putih’.
Oleh karena itu, kata-kata dan kalimat dalam surat tersebut harus disusun secara efektif dan
efisien serta disusun dengan baik dan teliti. Ketelitian dan kecermatan tersebut dibutuhkan
untuk menjamin ketepatan isi surat sebagaimana yang diinginkan oleh pengirimnya.
Dalam organisasi yang besar peran surat – menyurat untuk berkomunikasi baik antara
pusat, cabang atau antarcabang yang tersebar diberbagai kota, tidak bisa diremehkan lagi, bagi
perusahaan multinasional yang anak perusahaannya tersebar di berbagai belahan dunia,
korespondensi merupakan sarana yang vital. Jadi, korespondensi merupakan aset yang bernilai
tinggi dalam hubungan internal maupun eksternal organisasi, namun aset potensial tersebut
bisa berubah menjadi liability ( beban ) jika dikelola secara tidak benar atau keliru.
Suatu transaksi yang telah direncanakan dengan baik bisa batal hanya karena penulisan surat
yang keliru sehingga menyinggung perasaan salah satu pihak yang bertransaksi. Hubungan
baik yang terjalin antara penjual dan pembeli bisa berubah menjadi renggang hanya karena
penulisan surat yang keliru. Di dalam sistem kegiatan perkantoran ada proses komunikasi
organisasi salah satunya komunikasi melalui tulisan yang terwujud melalui suratmenyurat
(korespondensi). Kegiatan ini sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena
korespondensi atau surat-meyurat merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan
pengiriman informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan
pengiriman informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju.
1
B. Rumusan Masalah
Dari Uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, adapun rumusan masalah
dalam pembahasan ini adalah:
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa tujuan pembahasan. Adapun
tujuannya yakni sebagai berikut:
2
BAB II PEMBAHASAN
A.Korespondensi Bisnis
Korespondensi bisnis merujuk pada pertukaran komunikasi tertulis antara individu atau
entitas bisnis yang terlibat dalam kegiatan komersial. Ini melibatkan pengiriman dan
penerimaan surat, email, fax, pesan teks, dan komunikasi tertulis lainnya yang berkaitan
dengan transaksi bisnis, negosiasi, permintaan informasi, atau tanggapan terhadap pertanyaan
atau masalah.
Menyelesaikan masalah: Ketika ada masalah atau keluhan, korespondensi bisnis digunakan
untuk menyampaikan masalah tersebut kepada pihak yang berwenang dan mencari solusi yang
memadai. Ini bisa berupa surat keluhan, email keluhan, atau formulir pengembalian barang.
Ketika melakukan korespondensi bisnis, penting untuk menjaga profesionalitas, kejelasan, dan
sopan santun dalam komunikasi. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan konteks bisnis
dan penggunaan tata bahasa yang tepat.
Adalah proses komunikasi tertulis antara perusahaan atau individu yang terlibat dalam
aktivitas bisnis. Korespondensi bisnis digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pertukaran
informasi, pemberian instruksi, negosiasi, pengajuan proposal, permintaan penawaran,
penyelesaian masalah, konfirmasi, dan sebagainya.
3
Komunikasi Internal dan Eksternal: Korespondensi bisnis dapat digunakan untuk komunikasi
internal antara departemen atau tim di dalam perusahaan. Selain itu, korespondensi juga
dilakukan dengan pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok, mitra bisnis, atau lembaga
pemerintah.
Pembuatan Catatan dan Dokumentasi: Korespondensi bisnis sering digunakan untuk membuat
catatan dan dokumentasi resmi. Surat atau email yang dikirim dapat berfungsi sebagai bukti
tertulis mengenai perjanjian, kesepakatan, atau transaksi bisnis.
Negosiasi dan Penawaran: Korespondensi bisnis sering digunakan dalam proses negosiasi dan
penawaran. Perusahaan dapat mengirim proposal, penawaran harga, atau kontrak melalui surat
atau email untuk membahas syarat-syarat, harga, dan detail lainnya dengan pihak lain.
Pembuatan Koneksi Bisnis: Korespondensi bisnis juga dapat digunakan untuk membangun dan
memelihara hubungan dengan pihak-pihak terkait. Surat ucapan terima kasih, undangan, atau
kartu bisnis dapat digunakan untuk mempererat jaringan bisnis dan membangun hubungan
profesional.
Resolusi Masalah: Korespondensi bisnis juga berfungsi dalam menyelesaikan masalah atau
keluhan yang muncul dalam konteks bisnis. Surat atau email dapat digunakan untuk
menyampaikan keluhan, permintaan maaf, atau solusi yang diajukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Pengarsipan dan Referensi: Korespondensi bisnis sering diarsipkan untuk tujuan referensi di
masa depan. Surat atau email yang dikirim atau diterima dapat disimpan sebagai bukti atau
referensi dalam kasus perubahan perjanjian, konflik, atau audit bisnis.
Penting untuk menjaga kualitas dan etika dalam korespondensi bisnis, seperti kejelasan,
kesopanan, ketepatan waktu, dan kesesuaian gaya komunikasi dengan penerima pesan. Dalam
era teknologi digital, email dan platform komunikasi online sering digunakan, tetapi surat
bisnis tradisional juga masih relevan terutama dalam situasi yang lebih formal atau penting.
Surat penawaran: Surat yang dikirim oleh perusahaan kepada calon pelanggan untuk
menawarkan produk atau layanan mereka.
Surat pesanan: Surat yang dikirim oleh pelanggan kepada pemasok untuk memesan produk
atau layanan.
Surat konfirmasi: Surat yang dikirim sebagai tanda terima atau konfirmasi pesanan,
pembayaran, atau janji.
Surat penagihan: Surat yang dikirim oleh perusahaan kepada pelanggan untuk meminta
pembayaran atas barang atau layanan yang telah diberikan.
Surat permintaan maaf: Surat yang dikirim untuk meminta maaf atas kesalahan atau
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perusahaan.
4
Surat pengunduran diri: Surat yang dikirim oleh karyawan kepada atasan atau perusahaan
untuk memberi tahu niat mereka untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
Surat tawaran kerjasama: Surat yang dikirim oleh perusahaan kepada mitra potensial untuk
mengajukan kerjasama bisnis.
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang bersifat netral, memiliki tujuan yang jelas
serta menyajikan fakta kepada seorang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis tertentu.
Laporan bisnis adalah setiap dokumen faktual yang menyatakan tujuan perusahaan merupakan
sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi pada pengambilan
keputusan harus bersifat akurat, lengkap dan objektif.Laporan bisnis juga merupakan pesan-
pesan yang objektif, tersusun secara teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi
dari suatu bagian operasional atau dari satu institusi atau lembaga ke lembaga lain untuk
membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk
memenuhi berbagai keperluan, antara lain:
5
- Untuk menganalisis suatu informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan-
keputusan-keputusan atas masalah tertentu. Misalnya laporan penelitian/riset, laporan
troubleshooting, laporan justifikasi.
- Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya proposal
penjualan
Laporan bisnis juga merupakan pesan-pesan yang objektif, tersusun secara teratur yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu
institusi atau lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah.
C.Penulisan Proposal
Proposal merupakan usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan berisi
rancangan kegiatan yang rinci dan sistematis. Kata proposal dalam bahasa Inggris yaitu “to
porpose”, memiliki arti mengajukan.Proposal dibuat memang ditujukan sebagai pengajuan
rencana kegiatan yang jelas dan detail supaya mendapat persetujuan. Di dalam proposal
biasanya juga sudah ditampilkan secara rinci dana yang akan dibutuhkan.Baik di dunia kerja
maupun dunia pendidikan, proposal ini amat penting dipelajari. Sebab dalam setiap kegiatan
pasti akan membutuhkan proposal. Untuk mengetahui apa arti proposal menurut para ahli,
berikut adalah pengertiannya.
1.Menurut Hasnun Anwar, proposal merupakan rencana yang telah disusun untuk sebuah
kegiatan.
2.Menurut Jay, proposal yaitu alat manajemen standar untuk membantu supaya manajemen
berjalan dengan lancar.
3.Menurut Riefky, proposal merupakan sebuah rancangan kegiatan yang disusun dengan cara
formal dan standar.
4.Menurut Keraf proposal merupakan sebuah saran atau permintaan yang ditujukan kepada
seseorang ataupun lembaga untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.
5.Menurut Hadi proposal yaitu sebuah usulan yang terstruktur berisi agenda kerja sama bisnis
antar lembaga, perusahaan, yang berisi usulan kegiatan sampai dengan pemecahan masalah.
6
Keterampilan dalam menulis sebuah karya ilmiah adalah merupakan sebuah hal yang
harus dikuasai oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. Karya ilmiah dihasilkan melalui sebuah
kegiatan riset. Karena karya ilmiah semacam ini pada hakekatnya merupakan laporan dari
kegiatan riset dan sekaligus merupakan sarana untuk bertukar pikiran dengan sesama peneliti.
Sebuah karya ilmiah yang berkualitas dapat dimanfaatkan juga sebagai sarana untuk
mempromosikan diri. Buku “Menulis Karya Ilmiah” akan memandu Grameds untuk membuat
karya ilmiah yang baik.
Jenis-jenis proposal seperti yang sudah dijelaskan proposal dapat dipakai baik di
dunia pendidikan maupun pekerjaan. Selain itu, proposal juga memiliki berbagai jenis. Di
setiap jenis pun masih terdapat beberapa macam proposal. Jika ingin lebih memahaminya,
berikut adalah pengertian proposal berdasarkan jenisnya:
a. Proposal Penelitian
Proposal penelitian yang biasanya digunakan oleh mereka yang berada di lingkungan
pendidikan. Biasanya lebih banyak dibuat oleh para mahasiswa atau dosen. Proposal ini terdiri
dari proposal penelitian untuk disertasi, tesis, skripsi, atau yang lainnya.Proposal ini dibuat
ketika seseorang hendak melakukan sebuah penelitian. Sehingga apa yang hendak diteliti dan
bagaimana prosedur penelitian serta teori yang dipakai akan dijelaskan dalam proposal ini.
Tentu saja bagi mereka yang hendak melaksanakan sebuah penelitian, proposal menjadi
gerbang utamanya.
b. Proposal Proyek
Proposal proyek yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis. Proposal proyek ini berisi
tentang serangkaian rencana kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Isinya pun macam-
macam, mulai dari tujuan proyek dilaksanakan, siapa saja yang terlibat, sampai dengan dana
yang dibutuhkan dalam proyek.
c. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan yaitu proposal yang dibuat untuk sebuah kegiatan tertentu. Isi dari
proposal kegiatan ini adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang maupun
kelompok.Dalam proposal ini harus sudah berisi lengkap, mulai dari nama kegiatan sampai
bagaimana kegiatan akan berlangsung, dan siapa saja yang bertanggung jawab. Contoh dari
proposal ini adalah proposal kegiatan pameran, kegiatan pentas seni, kegiatan classmeeting,
kegiatan perayaan hari nasional, dan sebagainya.
d. Proposal Bisnis
Proposal bisnis yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis pribadi maupun kelompok.
Seperti proposal mendirikan usaha, proposal kerja sama antar perusahaan, serta proposal lain
dengan tujuan bisnis.Sebelum mengajukan perencanaan pengajuan dana, ada baiknya
7
memahami terlebih dahulu perencanaan keuangan yang efektif, agar pengajuan dana bisa
dibuat seefektif mungkin, dan proposal Grameds bisa disetujui. Buku “Seni Mengatur
Keuangan” akan memandumu untuk mempelajari bagaimana melakukan perencanaan
keuangan yang baik.
Selain berdasarkan tujuannya, berdasarkan format penulisan dan strukturnya, proposal juga
memiliki beberapa jenis, di antaranya yaitu:
a. Proposal Formal
Merupakan jenis proposal resmi atau baku. Proposal jenis ini memiliki struktur yang
baku pula, dan harus ada di setiap proposal. Bahasa yang dipakai juga menggunakan bahasa
Indonesia yang baku. Ada tiga bagian utama yang biasanya digunakan untuk menyusun
proposal formal, yaitu pendahuluan, isi, dan data pelengkap proposal.
Yaitu proposal yang strukturnya tidak terlalu lengkap atau tidak selengkap proposal
formal. Meski tidak selengkap proposal formal, namun bentuk proposal semi formal masih
menggunakan bahasa yang baku.
c. Proposal Non-Formal
Yaitu proposal yang lebih fleksibel dari kedua jenis sebelumnya. Proposal non-formal
tidak baku ataupun resmi. Karena tidak memiliki struktur resmi atau baku, proposal non-formal
sering dibuat dalam bentuk memorandum atau surat saja.
Proposal disusun pasti atas dasar tujuan tertentu. Secara umum, proposal disusun untuk
menyampaikan sebuah rencana kegiatan kepada pihak lain. Dengan proposal tersebut,
diharapkan kegiatan yang telah direncanakan mendapat persetujuan atau izin, mendapatkan
dana serta sponsor, memperoleh dukungan, dan lain sebagainya.
Proposal disusun pasti atas dasar tujuan tertentu. Secara umum, proposal disusun untuk
menyampaikan sebuah rencana kegiatan kepada pihak lain. Dengan proposal tersebut,
diharapkan kegiatan yang telah direncanakan mendapat persetujuan atau izin, mendapatkan
dana serta sponsor, memperoleh dukungan, dan lain sebagainya.Adapun kegiatan yang disusun
dalam bentuk proposal juga sangat variatif, sesuai dengan jenisnya. Biasanya proposal kegiatan
ditujukan untuk acara seminar, lomba, Workshop atau pelatihan, pentas seni, pameran seni, dan
lain sebagai. Nah, guna mengetahui tujuan dibuatnya proposal lebih rinci lagi, berikut adalah
beberapa tujuannya:
2.Memberikan penjelasan langsung kepada pihak-pihak terkait tentang acara dan agendanya
8
3.Memperoleh dukungan serta izin dari pihak terkait yang dibutuhkan dalam acara.
Fungsi dibuatnya proposal lebih mengarah pada diadakannya kegiatan atau acara. Jadi
fungsinya pun akan disesuaikan dengan jenis acara ataupun kegiatan yang hendak dibuat. Jadi,
fungsi proposal terdiri dari fungsi proposal kegiatan, penelitian, bisnis atau usaha, dan juga
proyek. Lebih rincinya berikut ulasan fungsi proposal:
1.Fungsi proposal kegiatan lebih ditekankan untuk menyelenggarakan sebuah acara tertentu.
Misal untuk diskusi, pelatihan, seminar, lomba, tasyakuran, pentas, dan lain sebagainya. Fungsi
adanya rencana tertulis dalam proposal jelas sebagai pegangan demi terselenggaranya kegiatan
dengan lancar.
2.Fungsi proposal usaha atau bisnis, yaitu sebagai gambaran mengenai bagaimana usaha dan
bisnis akan dijalankan. Dengan adanya proposal, diharapkan setiap pihak yang terlibat sudah
mempunyai gambaran mengenai seluk beluk usaha yang hendak dijalankan, baik dari segi
kebutuhan maupun analisis keuntungan finansialnya.
3.Fungsi proposal proyek, yaitu sebagai bagian awal atau dasar bagi pemilik proyek untuk
melakukan tender. Baik itu proyek dari perorangan maupun lembaga swasta dan pemerintah.
Proposal ini jelas sebagai gambaran untuk menilai bagaimana proyek akan dijalankan.
4.Fungsi proposal penelitian ini biasanya berguna sebagai langkah awal melakukan riset.
Penelitian ini bisa dilakukan dalam berbagai bidang, seperti sosial, budaya, politik, seni,
agama, sains, ekonomi, dan penelitian jenis lainnya.
Perencanaan sebuah proyek kini telah terbantu dengan adanya program aplikasi
komputer yang mampu membantu mempercepat, mempermudah, dan mendapatkan hasil yang
lebih akurat, yang disebut dengan Primavera Project Planner (P3). Dengan fasilitas yang ada
dalam program ini, pengerjaan sebuah proyek akan menjadi lebih dinamis.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pengertian proposal lebih mengarah kepada
rancangan atau gambaran sebuah kegiatan. Salah satu contoh bentuk atau format proposal yang
akan dibahas berikut adalah bagaimana rancangan atau bagian-bagian dalam membuat
proposal usaha yang baik. Lebih detailnya, berikut adalah struktur dan cara menyusun proposal
usaha:
9
1. Buatlah pendahuluan dengan baik
Bagian pertama dalam sebuah proposal adalah pendahuluan. Bagian pertama ini
amatlah penting diperhatikan, mengingat posisinya yang berada di bagian paling depan.
Artinya, pendahuluan menjadi bagian perkenalan yang harus ditulis secara rinci dan teliti. Anda
bisa menuliskan secara lengkap latar belakang dibuatnya proposal, yang meliputi pondasi atas
didirikannya usaha. Termasuk pula mencantumkan visi misi dan tujuan usaha tersebut. Dengan
begitu, proposal usaha yang Anda buat lebih meyakinkan bagi pembacanya.
Bagian kedua yang juga penting dicantumkan yaitu profil badan usaha. Di sini Anda
perlu menuliskan apa nama perusahaan yang akan dibangun, jenis usaha yang akan dikerjakan,
termasuk lokasi badan usahanya.Pada bagian jenis usaha, silakan untuk menjelaskan jenis
usaha yang hendak Anda jalankan. Yang perlu diingat saat menuliskan jenis usaha adalah
kalimat yang dipakai. Buatlah kalimat menggunakan bahasa yang baik, padat, dan jelas.
Tidak perlu bertele-tele, yang penting sudah dapat diterima oleh pembaca dengan baik.
Kemudian, dalam pemilihan nama perusahaan Anda juga harus memikirkannya dengan
matang. Jangan asal memilih nama perusahaan. Sebab nama ini akan menjadi brand yang akan
dibawa ke mana-mana. Buatlah nama yang mudah diingat dan menarik perhatian
pelanggan.Terakhir, untuk lokasi perusahaan juga perlu dipilih dengan tepat. Pastikan lokasi
yang telah ditentukan berada di lingkungan yang strategis. Sehingga dalam proposal, Anda bisa
menjelaskan dengan yakin mengapa lokasi tersebut dipilih. Dengan lokasi yang strategis, juga
akan memungkinkan Anda untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak. Karena memang,
lokasi juga akan menjadi penentu perjalanan bisnis atau sebuah usaha.
Hal ketiga yang juga harus dicantumkan adalah struktur organisasi. Dalam sebuah
perusahaan yang sehat, tentu ada struktur yang jelas. Dengan adanya struktur, alur
kepemimpinan dan tanggung jawabnya menjadi lebih jelas. Selain itu, pihak-pihak yang
terlibat dan pembagian tugas dalam usaha yang akan dijalankan juga akan lebih terstruktur
dengan baik. Sistem manajerial yang baik harus mencantumkan di antaranya pemilik usaha,
pengelola, marketing, dan lain-lain, sesuai kebijakan pemilik usaha.
Meninjau draft tulisan adalah proses penting dalam penulisan yang membantu
memastikan kejelasan, keselarasan, dan kualitas tulisan sebelum dipublikasikan atau
diserahkan kepada pembaca. Dalam proses ini, penulis mengkaji ulang tulisan yang telah
dibuat, memeriksa struktur, gaya, tata bahasa, dan substansi isi tulisan untuk memastikan pesan
yang ingin disampaikan berhasil ditransmisikan dengan baik.
10
Ada beberapa langkah yang dapat diikuti saat meninjau draft tulisan:
1.Membaca secara keseluruhan: Mulailah dengan membaca seluruh tulisan tanpa mengubah
apa pun. Hal ini membantu dalam memahami keseluruhan arah dan alur cerita tulisan.
2.Memeriksa struktur: Periksa apakah tulisan memiliki struktur yang jelas dan teratur.
Perhatikan penggunaan paragraf, judul sub-bab, dan pengaturan informasi yang memudahkan
pembaca untuk mengikuti alur cerita dengan baik.
3.Menilai kejelasan dan kohesi: Perhatikan kejelasan tulisan dan apakah ide-ide yang
disampaikan saling terhubung dengan baik. Pastikan penggunaan kata-kata, frasa, dan kalimat
yang tepat untuk menjaga kohesi antara paragraf dan bagian tulisan.
4.Memeriksa tata bahasa dan ejaan: Periksa kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
Pastikan penggunaan kata-kata yang tepat, perhatikan tata bahasa yang benar, dan perbaiki
kesalahan pengetikan atau ejaan yang terjadi.
5.Evaluasi substansi isi tulisan: Tinjau kembali argumen, fakta, dan informasi yang disajikan
dalam tulisan. Pastikan bahwa semua klaim didukung dengan bukti yang memadai dan bahwa
kesimpulan yang diambil didasarkan pada data yang valid.
6.Mengubah dan merevisi: Setelah menemukan kekurangan atau kesalahan dalam draft tulisan,
lakukan perubahan dan revisi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah tersebut. Bisa
dilakukan penghapusan, penambahan, atau penggantian kata-kata, kalimat, atau paragraf untuk
meningkatkan kejelasan dan keselarasan tulisan.
7.Menyusun ulang jika perlu: Jika ditemukan kelemahan dalam struktur atau alur cerita tulisan,
pertimbangkan untuk menyusun ulang bagian-bagian tulisan agar lebih koheren dan mudah
diikuti oleh pembaca.
8.Minta pendapat orang lain: Setelah meninjau dan merevisi draft tulisan, mintalah pendapat
dari orang lain seperti rekan sejawat, teman, atau editor yang dapat memberikan umpan balik
objektif. Hal ini membantu untuk mendapatkan sudut pandang baru dan saran perbaikan yang
mungkin terlewatkan.
Dengan melakukan tinjauan draft tulisan secara cermat, penulis dapat memastikan
bahwa tulisannya memiliki kualitas yang baik, mengkomunikasikan pesan dengan jelas, dan
memberikan dampak yang diinginkan kepada pembaca.
11
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
blogspot.co.id/2013/01/korespodensi-bisnis.html
zikriyah.blogspot.co.id/2013/11/dasar-dasar-korespondensi-bisnis.html
https://id.scribd.com/document/369867258/Makalah-Korespondensi-Bisnis
https://www.coursehero.com/file/73313031/MAKALAH-KORESPONDENSI-BISNIS-KEL-
1docx/
http://lms-paralel.esaunggul.ac.id/http://lms-paralel.esaunggul.ac.id/
13
Daftar nama anggota kelompok yang aktif dengan tanggung jawab masing-masing materi:
14