DISUSUN OLEH:
2. RISWANDI (20TMIA510)
3. RUMENGAN (20TMIA513)
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Menyetujui
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perancangan alat penyuir daging untuk bahan
baku abon ini. Penulis juga tidak lupamengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pihak
karena telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya.
Laporan perancangan alat penyuir daging untuk bahan baku abon ini disusun
berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari pembelajaran perancangan alat produksi 1 serta
dari berbagai referensi yang penulis dapatkan. Dengan tersusunnya laporan ini, penulis
berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu,
wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis mengharapkan bahwa laporan ini tidak
hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang
setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya.
Akhirnya penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu demi
kesempurnaan laporan yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta
dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan
semua itu kesempurnaan laporan ini dapat tercapai.
Kelompok 4
iii
PERANCANGAN ALAT PERAJANG SINGKONG UNTUK BAHAN BAKU
KERIPIK
ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui gaya potong singkong dan mengetahui rancangan dari
mesin perajang singkong yang efisien, (2) Mampu menetukan metode perajangan singkong yang
tepat, (3) Mampu menentukan rangkaian transmisi mesin, (4) Mampu menentukan daya motor listrik
yang diperlukan mesin (5) mengetahui kinerja mesin perajang singkong. Konsep perancangan mesin
perajang singkong ini mengacu pada konsep perancangan Darmawan yaitu dengan beberapa
tahapan, antara lain kebutuhan, definisi proyek, proyek dan penyusunan spesifikasi teknis produk,
perencanaan konsep produk, perancangan produk, hingga dokumen untuk pembuatan produk.
Proses selanjutnya yaitu menganalisis kebutuhan, memperhatikan pertimbangan perencanaan, dan
memperhatikan pula tuntutan perencanaan. Hasil dari perancangan mesin perajang singkong yang
dilakukan yaitu didapatkan hasil: (1) Rancangan dari mesin perajang singkong yang efisien; (2) Sistem
transmisi mesin perajang singkong ini menggunakan putaran motor listrik dari 1400 rpm dan
menggunakan pilly dan v-belt.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................................. iv
v
2.6.3 Diameter Poros......................................................................................................... 8
2.7.1 Sabuk...................................................................................................................... 10
4.4Poros ............................................................................................................................ 25
4.4.5Diameter Poros.......................................................................................................... 27
vi
4.4.6Tegangan Geser Pada Poros...................................................................................... 28
4.6Kapasitas ...................................................................................................................... 31
L A M P I R A N .................................................................................................................. 34
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Singkong adalah sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh di dalam tanah.
Singkong berbentuk silinder yang ujungnya mengecil dengan diameter rata - rata sekitar 2-5
cm dan panjang sekitar 20-30 cm. Singkong biasanya diperdagangkan dalam bentuk masih
kulit. Umbinya mempunyai kulit yang terdiri dari dua lapis yaitu kulit luar dan kulit dalam.
Daging umbi berwarna putih dan kuning (Muchtadi dan Sugiyono, 1989).
Singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh. Beberapa
penelitian bahkan menyatakan bahwa singkong jauh lebih banyak kandungan
karbohidratnya dibandingkan dengan nasi sebagai menu utama makanan orang Indonesia.
Selain itu singkong juga mengandung protein, lemak, mineral vitamin B, vitamin K, serat dan
merupakan bahan makanan dengan kandungan kalori yang sangat tinggi. Kandungan kalori
yang tinggi di dalam singkong membuat singkong lebih lama saat dicerna oleh tubuh.
Sebagai bahan masakan, singkong biasa dijadikan sebagai bahan makanan utama maupun
makanan ringan. Banyak cara untuk mengolah singkong dengan cara direbus, digoreng,
dipanggang, atau dibakar. Salah hasil pengolahan singkong yaitu dijadikan keripik singkong.
Selama ini masih banyak penjual penjual keripik singkong di daerah Madura, yang cara
pembuatan keripik singkongnya masih menggunakan alat parut sederhana, dimana cara
tersebut kurang aman yang mana dapat melukai tangan dan kurang efektifdari segi waktu.
Berdasarkan hal tersebut, akan dirancang dan diwujudkan sebuah Mesin Perajang dan
Penggoreng Singkong Semi Otomatis.Pada mesin perajang dan penggoreng singkong semi
otomatis inidigunakan motor listrik sebagai penggerak dan mata pisaulingkaran yang
dirancang untuk memotong singkong dalam sekaliproses. Perancangan ini diharapkan
mampu meningkatkan nilaitambah dan efisiensi dari sebuah proses pembuatan
kripiksingkong.
1
1.3 Batasan Masalah
1. Hanya digunakan untuk skala industri rumahan
2. Pada perancangan ini tidak menjelaskan daya dan gaya yang digunakandalam
perancangan
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Singkong
3
ditransmisikan ke puli 2 dengan menggunakan belt untuk menggerakkan poros 1. Jika poros
1 berputar maka akan menggerakkan puli 3 yang ditransmisikan ke puli 4 dengan
menggunakan belt untuk menggerakkan poros 2, kemudian poros 2 berputar maka piringan
tempat pisau siap untuk merajang singkong. 9 Hasil produksi yang diharapkan pada mesin ini
mampu menghasilkan rajangan singkong sebanyak 1 kg dalam waktu 1,5 menit lebih banyak
dibandingkan perajang manual yang mampu menghasilkan rajangan singkong sebanyak 1 kg
dalam waktu 6 menit. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap perajangan singkong adalah 1
detik. Jadi dalam satu jamnya mesin ini dapat menghasilkan rajangan singkong sebanyak 40
kg lebih banyak dibandingkan dengan perajang manual yang hanya dapat menghasilkan
rajangan singkong sebanyak 10 kg dalam satu jamnya. Namun, perlu diingat juga waktu
tersebut terhitung dari waktu efektif tanpa adanya istirahat, penambahan bahan singkong,
dan kerusakan mesin maupun hal lainnya seperti pergantian operator dan lainnya. Lembaran
singkong hasil rajangan ini berbentuk lingkaran.
Singkong adalah sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh di dalam
tanah. Singkong berbentuk silinder yang ujungnya mengecil dengan diameter rata - rata
sekitar 2-5 cm dan panjang sekitar 20-30 cm. Singkong biasanya diperdagangkan dalam
bentuk masih kulit. Umbinya mempunyai kulit yang terdiri dari dua lapis yaitu kulit luar dan
kulit dalam. Daging umbi berwarna putih dan kuning (Muchtadi dan Sugiyono, 1989).
5
yang dilakukan operator dengan menggunakan alat perajang manual sering membuat
operator mengalami nyeri pada punggung dan kaki kesemutan sehingga operator harus
istirahat terlebih dahulu, hal ini tentu saja mempengaruhi waktu proses dari
perajangan.Kekurangan dari penggerak manual untuk merajang singkong adalah produksinya
lebih lama, tebal tipisnya potongan tidak dapat disesuaikan, karena menggunakan penggerak
tenaga manusia maka dalam proses perajangan yang banyak akan cepat lelah dan biaya
produksi menjadi lebih besar ditambah resiko tangan pekerja terluka karena pisau seperti
jari telunjuk dan ibu jari [3].
Cara pengolahan keripik singkong sambal ini mempengaruhi harga, kualitas dan
kuantitas, sedangkan permintaan keripik singkong sambal di pasaran terus meningkat seiring
berkembangnya industri pangan makanan ringan. Rata-rata singkong yang dirajang oleh
home industri desa patumbak kampung sekitar 50 kg/hari
Perancangan mesin perajang singkong untuk bahan baku buah singkong ini
didasarkan pada kebutuhan dan tuntutan para pengusaha pembuat keripik, sehingga para
konsumen/calon pengguna dan para pengusaha keripik dapat mengoperasikan mesin ini
dengan mudah, dengan waktu yang singkat dan tenaga manusia yang lebih sedikit.
6
Adapun tuntutan dari alat tersebut antara lain:
1. Profil L (besi siku) karena cukup kuat, selain lebih ringan dari varian yang lain, besi
profil L lebih murah dibanding varian yang lain.
2. Penggerak mesin perajang singkong.
motor listrik dengan alasan karena dalam perancangan mesin perajang ini tidak
diperlukan daya yang terlalu besar, lebih murah dibandingkan motor bensin, dan
rata-rata lokasi mempunyai sumber listrik.
3. Sistem transmisi mesin perajang singkong.
pulley dan v-belt. Transmisi ini dipilih karena mudah dalam pemasangan dan
perawatannya, serta harga yang relatif murah.
4. Sistem putaran pisau mesin perajang singkong.
pisau berputar secara vertikal karena untuk hasil rajangan singkong dinilai lebih
efektif dan tidak merusak bahan. 15
5. Sistem penahan poros mesin perajang singkong.
7
bearing. Bearing dipilih karena merupakan elemen mesin yang menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerak bolak baliknya dapat berlangsung secara
halus, aman, dan panjang umur.
6. Pisau pada mesin perajang singkong.
pisau kotak dengan alur ditengah. Dipilih karena pisau tersebut dapat diatur maju
mundur sesuai keinginan untuk menentukan ketebalan rajangan.
3.6 Poros
3.6.1 MomenPuntirAtauTorsiYangTerjadi
Untukmenghitungtorsi(T)makarumusyangdigunakan:
𝑝𝑑
𝑇=9,74×105𝑛1
Dimana:
T=Momenrencana(kg/mm)
𝑛1=Putaranporos penggerak(rpm)
𝑝𝑑=Daya yangdirencanakan (KW)
3.6.3 DiameterPoros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang
bulatdimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi (gear),pulley,
engkol,sprocket danelemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban
lenturan, beban tarikan, bebantekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gabungan satudengan lainnya.(JosepEdwardShigley,1983).
8
Persamaanyangdigunakan untukmencari DiameterPoros:
5,1
ds =[
𝐶𝑎
x kt x cb x T]1/3
Dimana :
𝑑𝑠 =DiameterPoros (mm)
𝑟𝑎 =Tegangangeserizin(𝑘𝑔⁄𝑚𝑚2)
T =Momentumrencana(kg/mm)
𝑘𝑡 =Faktor koreksitumbukan
Dimana:
𝑟𝑎=Tegangangeserizin(𝑘𝑔⁄𝑚𝑚2)
𝜎𝑏=KekuatanTarik bahan(𝑘𝑔⁄𝑚𝑚2)
𝑆𝑓1=Faktorkeamananyangbergantungpadajenisbahan,dimanauntukbahanAiMg-Sibesarnya
adalah0,21
𝑆𝑓2=Faktorkeamananyangbergantungpadaporos,dimanaharganyaberkisar1,3 –3,0
Bila momen T (kg/mm) dibebankan pada suatu diameter poros 𝑑(mm)
makategangangeser𝑟(𝑘𝑔⁄𝑚𝑚2)yang terjadi adalah :
5,1×𝑇
𝑟=
𝑑𝑠2
Dimana:
𝑟=Tegangangeser(𝑘𝑔⁄𝑚𝑚2)
T=Momen rencana(kg/mm)
𝑑𝑠=DiameterPoros (mm)
9
3.7 Sistem Transmisi
Sistem transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya yang ingin dipindahkan
melalui sabuk dan roda gigi.Keuntungan menggunakan sabuk dapat menghasilkan transmisi saya yang
besar pada tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan roda gigi dan rantai , berputar lebih halus
dan tidak berisik. Maka digunakan penggerak sabuk yang dapat menghubungkan kedua poros tersebut.
3.7.1 Sabuk
Sabuk atau belt adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan untuk
menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan sebagai sumber
penggerak, penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pergerakan relatif. Sabuk dilingkarkan
pada katrol. Dalam system dua katrol, sabuk dapat mengendalikan katrol secara normal pada satu arah
atau menyilang. Sabuk digunakan sebagai sumber penggerakcontohnya adalah pada konveyor di
mana sabuk secara kontinu membawa beban dari satutitikketitiklain.
Perhitunganyangdigunakan dalamperencanaansabuk–Vantaralain:
𝑛1 𝐷𝑝1
=
𝑛2 𝑑𝑝
Dimana:
𝑛1 =Putaranpulipenggerak(rpm)
𝑛2 =Putaranpuliyangdigerakkan(rpm)
𝐷𝑝1=Diameterpulipenggerak(mm)
𝑑𝑝=Diameterpuliyangdigerakkan(mm)
Panjangkeliling(L)
𝜋 1
𝐿 = 2𝑐 + 2 (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝) +4𝑐(𝑑𝑝 − 𝐷𝑝)2
Dimana:
𝑑𝑝=Diameterpulipenggerak(mm)
𝐷𝑝=Diameterpuliyangdigerakkan(mm)
𝐿=Panjangkelilingsabuk(mm)
𝐶=Jaraksumbuporos (mm)
10
3.7.2 Puli
Puli adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada sebuah poros ataubatang yang
memiliki alur diantara dua pinggiran di sekelilingnya. Sebuah tali, kabel, atausabuk biasanya
digunakan pada alur puli untuk memindahkan daya. Puli digunakan untukmengubah arah gaya yang
digunakan, meneruskan gerak rotasi, atau memindahkan bebanyangberat.Pulimerupakan
salahsatudarienammesinsederhana.
Keuntungan dari mesin yang menggunakan pulley dan v-belt ini adalah tidakmenimbulkan
suara berisik, biaya perawatan yang relatif lebih murah dibandingkandengan penggerak yang
menggunakan gear dan rantai, sedangkan kerugian yaitu tenagayangdihasilkantidakbegitukuat
sepertimenggunakantranmisidenganrodagigi.
11
3.8 Kapasitas Produksi
Pada perancangan ini dihitung kapasitas dari mesin perajang.
Q = Z x m x n3
Dimana :
m = massa singkong/keping (kg)
n3 = putaran piringan
Q = kapasitas (kg/jam)
Z = jumlah pisau
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan mulai dari 4 – 8 Juli 2022 kemudian dilanjutkan padatangggal 18 – 22
juli 2022 yang bertempatan dilaboratorium pengujian material Politeknik ATI Makassar, Jalan Sunu
Nomor 220 Makassar.
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam perancangan mesin perajang singkong adalah sebagai
berikut :
1. Coumputer
komputer adalah suatu perangkat keras yang sangat berkaitan dengan teknologi. Di dalam
komputer terdapat beberapa komponen pendukung agar komputer bekerja sebagaimana
mestinya. Dewasa ini, hampir setiap lini pekerjaan memerlukan perangkat komputer. Karena,
komputer mampu membantu berbagai pekerjaan manusia.
2. CPU
CPU yang merupakan singkatan dari Central Processing Unit adalah komponen keras atau perangkat
hardware pemroses data utama dalam sebuah komputer. CPU dapat disebut sebagai otak komputer
13
karena CPU mengatur semua aktifitas dan jalannya semua program termasuk aplikasi atau software
di dalamnya.
4. Autodesk Inventor
Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang
teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan
teknik lainnya. AutodeskInventoradalah program pemodelan solid berbasis fitur
parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi
kembali meski geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini
sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau
14
rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus
membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk
Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar
kerjanya menggunakan fasilitas drawing.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Teknik yaitu dengan cara menganalisis data gambar
perancangan mesin perajang singkong pada inventor Autodesk 2015.
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis , meniliai memperbaiki
dan Menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu
yang akan dating dengan memanfaatkan informasi yang ada.
Sistem mekanis terdiri atas beberapa peralatan mekanis. Oleh karena itu, untuk
merancang alat dan sistem mekanis, kita harus mampu merancang elemen mesin tunggal yang
membentuk sistem dan mampu juga menggabungkan beberapa komponen dan peralatan menjadi
satu sistem yang selaras dan kuat, yang akan memenuhi kebutuhan konsumen.
3.4.3 Gambar Mesin Perejang Singkong
15
Dibawah ini merupakan gambar 3 dimensi perencanaan yang dibuat oleh peneliti.
16
3.6 Diagram air / Flowchart
MULAI
SKETSA ALAT
PERANCANGAN MESIN
PERAJANG SINGKONG
Pembuatan laporan
SELESAI
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
3.6 Gambar 2D Bagian-Bagian Mesin Perajang singkong
Corong keluaran yang digunakan berbahan dasar stainless yang memiliki tinggi 65mm dan lebar 245mm. corong
ini berfungsi sebagai jalur keluarnya daging setelah melalui proses penyuir.
19
Gambar 3.6 Plat
Plat adala salah satu elemen struktur yang mampu menahan beban dimana
bebannya nanti akan disalurkan ke struktur rangka vertikal seperti kolom.
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap mesin yang berfungsi untuk
meneruskan daya dan putaran.
20
Gambar 3.8 Mata Pisau
Pisau yang digunakan berbahan dasar Stainless dengan ketebalan yang posisinya
berada pada poros pemutar.
Fungsi : sebagai penutup bagian atas mesin dan pengaman mata pisau.
21
Tabel 4.1 Material rangka
Pembebanan yang terjadi pada rangka mesin perajang singkong untuk bahan baku singkong adalah:
22
Tabel 4.2 Hasil pembebanan rangka
Untuk mengetahui keamanan dari rangka mesin perajang singkong bahan baku buah singkong hasil
tegangan dibandingkan dengan yield strength material yaitu 9,53097 MPa ≤ 207 MPa jadi rangka aman
untuk digunakan, sehingga dinyatakan aman/baik.
4.4 Poros
Poros merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang berputar dimana fungsi
23
untukmeneruskan daya dari satu tempatketempat yang lain. Dalam penerapan
poroskombinasikan dengan puli, bearing, roda gigi dan elemen lainnya. Poros ini
memiliki panjangdengan ditopang oleh dua bearing
24
• n1 = 1400 rpm
• Pd = 0,223 KW
Dit :
T=...(kg/mm)?
Peny :
𝑝𝑑
𝑇 = 9,74 × 105𝑛1
0,223𝐾𝑊
= 9,74 × 1051400𝑟𝑝𝑚
= 974.000 × 0,000159
= 154,86 Nm
4.4.3 Bahan Poros
Bahan poros yang digunakan pada mesin perajangadalah S37C Baja karbon.
Dalam perencanaan sebuah poros harus diperhatikan tentangpengaruh –
pengaruh yang akan dihadapi oleh poros tersebut, sehingga diproleh tegangangeser
yang dijinkan. Ada dua factor koreksi yang diperhitungkan 𝑆𝑓1 dan 𝑆𝑓2.
Dimana :
𝜏 =Tegangan geser (𝑘𝑔/𝑚𝑚2)
Sf1 = Faktor keamanan pada jenis bahan
Sf2 = Poros bertingkat
σβ = Kekuatan tarik
Maka :
Dik :
σβ = 37 kg/mm2
Sf1 = 6,0
Sf2 = 2,0
Dit :𝑎 =...?
Peny :
𝜎𝛽
𝜏𝑎 =(𝑆𝑓1 x 𝑆𝑓2)
25
37 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
= (6,0 x 2,0)
= 3,08 kg/mm2
4.4.5 Diameter Poros
Untuk menentukan diameter poros dengan beban punter dan lenturan rumus
yang digunakan adalah :
𝒅𝒔 = [ 5,1/𝜏𝑎 × 𝑘𝑡 × 𝑐𝑏 × 𝑇]1/3
Dimana :
𝑑𝑠 = Diameter Poros (mm)
𝜏𝑎 = Tegangan geser izin (𝑘𝑔/𝑚𝑚2)
T = Momentum rencana (kg/mm)
𝑘𝑡 = Faktor koreksi tumbukan
Maka :
Dik :
• 𝜏𝑎 = 3,08 𝑘𝑔/𝑚𝑚2 ⁄ = 1400 rpm
• 𝑇 = 173,92 𝑘𝑔⁄𝑚𝑚
• 𝑘𝑡 = 1,5
• 𝑐𝑏 = 2,0
Dit : ds =...?
Peny : 𝑑𝑠 = [5,1/𝜏𝑎 × 𝑘𝑡 × 𝑐𝑏 × 𝑇]1/3
= [5,1/3,08 × 1,5 × 2,0 × 173,92]1/3
= [863.953 𝑚𝑚]1/3
= 9,52 𝑚𝑚
= 10 𝑚𝑚
= 20 𝑚𝑚 (𝑀𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛)
Dari hasil perhitungan diameter poros adalah 9,52 mm. Akan tetapi
berdasarkan pertimbangan keamanan dan penyesuaian dengan bantalan maka
diameter poros yang dipakai dalam perancangan ini adalah 20 mm
26
Dimana :
𝜏 =Tegangan geser (𝑘𝑔/𝑚𝑚2)
T = Momen rencana (kg/mm)
𝑑𝑠 = Diameter Poros (mm)
Maka :
Dik :
𝑇 = 173,92𝑘𝑔⁄𝑚𝑚
𝑑𝑠 = 20 𝑚𝑚
Dit : 𝜏=...?
5,1 x T
Peny : 𝜏 = 𝑑𝑠2
5,1 x 173,92
= 202
= 2,217𝑘𝑔/𝑚𝑚2
Dimana :
𝑛1 = Putaran puli penggerak (rpm)
𝑛2 = Putaran puli yang digerakkan (rpm)
𝐷𝑝 = Diameter puli penggerak (mm)
𝑑𝑝 = Diameter puli yang digerakkan (mm)
Maka :
Dik :
𝑑𝑝 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟𝑝𝑢𝑙𝑖𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 = 80𝑚𝑚 = 8,0𝑐𝑚
𝐷𝑝 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑘𝑎𝑛 = 171𝑚𝑚 = 17,1𝑐𝑚
𝑛1 = 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛𝑝𝑢𝑙𝑖𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 = 1400𝑟𝑝𝑚
Dit : n2=…?
𝑛1 𝐷𝑝
Peny : = 𝑑𝑝
𝑛2
𝐷𝑝
Maka : n2= n1 𝑑𝑝
27
17,1
= 1400 8,0
= 2.992,5 rpm
Dimana :
𝑑𝑝 = Diameter puli penggerak (mm)
𝐷𝑝 = Diameter puli yang digerakkan (mm)
𝐿 = Panjang keliling sabuk (mm)
𝐶 = Jarak sumbu poros (mm)
Maka :
Dik :
𝑑𝑝 = 8,0𝑐𝑚
𝑃𝑝 = 17,1𝑐𝑚
𝐶 = 35,0𝑐𝑚
Dit : L =...?
Peny :
𝜋 1
𝐿 = 2𝑐 + 2 (𝑑𝑝 + 𝐷𝑝) +4𝑐(𝑑𝑝 − 𝐷𝑝)2
3,14 1
= 2× 35,0 + (8,0 + 17,1) +4𝑥35,0(8,0–17,1)2
2
= 109,99 cm
4.5.2 Jarak sumbu poros rencana dapat dihitung menggunakan rumus berikut
Dik :
𝑑𝑝 = 8,0𝑐𝑚
𝐷𝑝 = 17,1𝑐𝑚
𝐿 = 109,99𝑐𝑚
Dit : C rencana =...?
𝑏+√𝑏 2 −8(𝐷𝑝−𝑑𝑝)2
Peny : 𝐶 = 8
28
Maka : 𝐵 = ⋯ ?
𝐵 = 2 . 𝐿–𝜋(𝑑𝑝+𝐷𝑝)
= 2 × 109,99 − 3,14(8,0 − 17,1)
= 219,98 − 78,81
= 141,16
Maka jarak sumbu poros adalah :
141,16 + √141,162 − 8(8,0 − 17,1)2
𝐶=
8
= 32,89cm
Dari hasil perhitungan didapat Panjang keliling sabuk 141,16cm dan jarak sumbu poros
32,89cm
4.6 Kapasitas
Persamaan yang digunakan untuk menghitung kapasitas mesin yaitu:
Q = Z x m x n3
Dimana :
m = massa singkong/keping (kg)
n3 = putaran piringan
Q = kapasitas (kg/jam)
Z = jumlah pisau
Dik :
Z =2
m = 0,00150 kg
n2 = n3 = 2.992,5 rpm
Dit : Q = ……?
Penye Q = Z x m x n3
= 2 x 0,00150 kg x 2.992,5 rpm
= 8,9775 kg/menit
= 538,65 kg/jam
Dari perhitungan diatas dapat diketahui perencanaan kapasitas yang dapat dihasilkan
mesin ini yaitu 538,65 kg/jam
29
4.7 Stress Analysis Report
5. Name Minimum Maximum
Volume 1747090 mm^3
Mass 13,7147 kg
VonMisesStress 0,0001159MPa 9,53097MPa
1stPrincipalStress -2,42081MPa 3,51155MPa
3rdPrincipalStress -12,1021MPa 0,643956MPa
Displacement 0 mm 0,0452782 mm
SafetyFactor 15ul 15ul
StressXX -6,40993MPa 3,31999MPa
StressXY -1,76552MPa 1,57796MPa
StressXZ -2,2546MPa 4,29849MPa
StressYY -3,40308MPa 2,45661MPa
StressYZ -1,53328MPa 1,4884MPa
StressZZ -9,14836MPa 2,70239MPa
XDisplacement -0,00775706mm 0,00891515 mm
YDisplacement -0,00955293mm 0,00976982 mm
ZDisplacement -0,0442558mm 0,00109655 mm
EquivalentStrain 0,000000000462417ul 0,0000404369ul
1stPrincipalStrain -0,000000155528ul 0,0000150927ul
3rdPrincipalStrain -0,000048479ul 0,0000000791128ul
StrainXX -0,0000175615ul 0,0000150926ul
StrainXY -0,000010232ul 0,00000914501ul
StrainXZ -0,0000130664ul 0,0000249117ul
StrainYY -0,00000912578ul 0,0000111249ul
StrainYZ -0,00000888605ul 0,00000862597ul
StrainZZ -0,0000315652ul 0,0000106783ul
ContactPressure 0MPa 29,3521MPa
ContactPressureX -23,8658MPa 19,505MPa
ContactPressureY -7,94649MPa 6,61746MPa
ContactPressureZ -18,1288MPa 16,5812MPa
• Figures
• Von Mises Stress
30
• Titik Tumpu yang digunakan
o 1st Principal Stress
31
o 3rd Principal Stress
32
o Displacement
o Safety Factor
33
Faktor kemanan pada rangka diatas nilai nya
menunjukka 15(max)
o X Displacement
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil perancangan Mesin Perajang Singkong dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Konsep perancangan Perajang yang berbahan dasar dua bilah
stenlis di pasang pada poros, Ketika motor penggerak dinyalakan
maka poros yang membawa pisau perajang yang berputar di dalam
bodi mesin sehingga singkong yang di masukaan kedalam akan
keluar dengan keadaan sudah terpotong-potong.
2. Dari analisis sheer stressdapat disimpulkan bahwa tekanan pada
rangka rancangan mesin perajang dapat dihitung melalui aplikasi
untuk mengetahui tekanan yang diberikan tergolong aman dan
sesuai standar.
3. Metode perajangan mesin ini adalah perajangan tunggal dengan
2buahPisauyangmemotongsingkongsecaraberkesinambungan.Dari
perhitungan dapat disimpulkan bahwa daya mesin adalah 0,233
KW dan kapasitas produksi mesin adalah 538,65 kg/jam
B. Saran
Perancangan mesin perajang singkong ini masih jauh dari
katasempurna, baik dari segi kualitas bahan, penampilan, dan system
kerja/fungsi. Oleh karena itu, untuk dapat menyempurnakan
rancanganmesin ini perlu adanya pemikiran yang lebih jauh lagi
dengan segal.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
L
A
M
P
I
R
A
N
37