Disusun Oleh :
Kelompok 9
1. Ami Febby Triani (22199004)
2. Arif Selfa Selvani (22199007)
Puji syukur kepada Allah Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyusun makalah “Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga”
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam kita kirimkan buat
arwah junjungan alam Nabi Muhammad SAW, karena beliau telah membawa kita ke
alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes pertama kali dikenalkan oleh James Ms. Cattel dalam bukunya yang
berjudul Mental Tes and Measurement. Kemudian tes ini berkembang dengan cepat
di Amerika sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama tes ini mulai digunakan
oleh masyarakat. Dalam ranah olahraga untuk menilai keterampilan yang dimiliki
seseorang dilakukan dengan tes, pengukuran dan evaluasi. Secara sederhana tes
diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur, pengukuran merupakan suatu
proses sedangkan evaluasi adalah pemaknaan hasil yang didapat (Endang sepdanius,
Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang individu atau objek (Ismaryati, 2006). Sedangkan menurut Miller (2002) tes
adalah sebuah instrumen atau alat yang digunakan di dalam suatu pengukuran untuk.
Jika kita menggunakan suatu alat untuk mengukur dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi/data tentang seseorang atau objek maka alat tersebut dinamakan dengan tes.
Sedangkan menurut Nurhasan (2001) tes merupakan alat yang digunakan untuk
memperoleh informasi atau data dari suatu objek yang akan diukur. Data yang kita
peroleh merupakan atribut atau sifat-sifat dari individu atau objek yang kita ukur.
Adapun data yang akan kita dapat terhimpun dari tiga komponen, yaitu komponen
1
2
kesegaran jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan
kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kesegaran jasmaninya kian meningkat.
Kesegaran jasmani harus mutlak dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan
diharapkan. Terutama bagi kalangan pelajar agar dapat melakukan aktivitas fisik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Tes Kelincahan
a. Pengertian Kelincahan
dengan tepat dan cepat ketika saat bergerak tanpa harus kehilangan
adalah kelmampulan ulntulk melrulbah delngan celpat dan telpat posisi tulbulh
belraksi Belrsama.
kelmampulan ulntulk belrprelstasi, belntulk telsnya selpelrti lari zig zag maulpuln
shulttlel ruln. Kellincahan salah satul ulnsulr kondisi fisik yang sangat dibultulhkan
3
4
kemampuan atlet dalam mengubah arah dengan waktu yang cepat dan tepat,
b. Macam-macam Kelincahan
Agility Khusus”.
lain: mudah melakukan gerakan yang sulit, tidak mudah jatuh atau cedera, dan
cepat, mengubah arah dan posisi, menghindari benturan antar pemain dan
mengubah arah dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
Biomotor, Tipe Tubuh, Umur, Jenis Kelamin, Berat Badan, dan Kelelahan”.
2) Tipe tubuh : Yaitu orang yang tergolong mesomorf lebih tangkas dari
Setelah melewati repi growht, maka agility meningkat lagi sampai anak
5) Berat Badan : Yaitu berat badan yang lebih dapat mengurangi agility.
penting memelihara daya tahan jantung dan daya tahan otot, agar
komponen biomotor, tipe tubuh, umur, jenis kelamin, berat badan, dan
kelelahan.
dengan perubahan arah mengacu pada situasi yang telah direncanakan, pada
saat ini lebih besar minat untuk mengembangkan tes di lapangan yang efektif
terbagi menjadi dua macam, yaitu kelincahan secara umum dan kelincahan
d) Hip rotation
e) Skier
f) Three-way hurdle
Pelaksanaan:
Penilaian: Skor testee adalah waktu yang diperoleh testee dan dicatat
sampai 1/10 detik skor ini kemudian dirubah kedalam nilai skala.
Lintasan lari pada bidang yang datar, Panjang 10 meter dan garis
batas 5 cm di tengah lintasan.
9
Laki-laki
Perempuan
No Norma Prestasi (Detik)
1 Baik Sekali Ke atas 12.42
2 Baik 12.43 – 14.09
3 Sedang 14.10 – 15.74
4 Kurang 15.75 – 17.39
5 Kurang Sekali 17.40 - kebawah
10
B. Tes Keseimbangan
a. Pengertian Keseimbangan
Komponen kondisi fisik sangatlah penting bagi atlet untuk melalui
keseimbangan dan perasaan kerja otot, dan mempunyai arti dan kegunaan
yang besar dalam pembentukan sikap dan gerak (Suyati dan Agus
terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson,
berat. Vektor gaya ini juga melewati pusat gaya berat dan merupakan
2) Dasar dukungan.
berat badan terbagi dibagian atasnya. Ukuran dan bentuk dasar dukungan
keseimbangan.
pusat gaya berat apabila suatu gaya dikenakan pada suatu benda.
Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek terutama pada benda. Pusat
gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa
arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak
adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan belakang vetebra sakrum
ke dua.
12
pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat
tubuh.
luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi
tumpu atau dengan pusat gravitasi maka semakin tinggi stabilitas tubuh.
Perlengkapan:
a) Stopwatch
c) Alat tulis
d) Lembar tes
e) Peluit
Pelaksanaan Tes:
Penilaian:
Penilaian (Detik)
Tingkat Pria Wanita
Kemampuan
Sangat > 45 >
Baik 42
Baik 33 - 44 30 – 41
Sedang 15 - 32 13 – 29
Buruk 5 - 14 4 – 12
Buruk 0-4 0–
Sekali 3
C. Tes Koordinasi
a) Pengertian koordinasi
satu gerakan yang selaras dengan tujuannya. Menurut Saputra, M.Y. dan
“Koordinasi merupakan gerakan terpadu antara tangan, mata dan kaki dalam
beberapa gerakan tanpa ketegangan, dengan urutan yang benar dan melakukan
berlebihan.
koordinasi.
kemampuan koordinasi
belbelrapa faktor:
18
a) Daya pikir
dan melmultulskan telntang tindakan ataul Gelrakan apa yang haruls ia lakulkan
yang berasal dari panca indera seperti mata, telinga, kulit dan sebagainya.
c) Pengalaman Motorik
Menurut hukum latihan, gerakan yang rutin dilakukan akan lebih mudah
dilakukan daripada gerakan yang baru. Oleh karena itu, akan lebih mudah
melakukan gerakan yang sudah ada atau gerakan baru jika semakin sering
d) Kemampuan Biomotorik
koordinasi gerak. Kalau salah satu unsur itu tidak ada atau kurang
senam pada palang sejajar yang memerlukan perhitungan dan koordinasi yang
2) Pelrlelngkapan Tels
20
a. Stopwatch
b. Bola Baskelt
c. Meltelran
e. Lakban/kapulr tullis
3) Pelaksanaan:
di dinding.
h. Tels ini dilakulkan tiga kali dan diambil skor telrtinggi di antara
melrelka.
21
4) Penilaian
Tabel
Norma Penilaian Koordinasi Mata Tangan
Score Critteria
88-71 Baik
70-53 Seldang
52-35 Kulrang
yang sehat dan segar. Kesegaran jasmani sebagai suatu konsep yang
mempunyai ruang lingkup yang cukup luas yang salah satunya merupakan
secara optimal dan efesien (Setyawan, 2010: 8). Kesegaran jasmani adalah
antara lain:
23
kelelahan yang timbul saat beraktivitas dalam waktu yang cukup lama
( Pramono, 2012).
(Pramono, 2012).
membuat manusia berusaha keras untuk memenuhinya, maka dengan ini semakin
24
kebutuhan diperlukan jasmani yang sehat. Dengan jasmani yang sehat manusia 6
akan lebih muda melakukan aktifitasnya dengan baik. Menurut Habibudin (2011)
1) Umur
30 tahun.
2) Jenis kelamin
3) Merokok
4) Status kesehatan
jasmani.
5) Aktivatitas fisik
jasmani.
b. Harvard StepTest
Tes ini bertujuan untuk megukur fungsi kardiovaskuler dengan
naik bangku Harvard. Hampir sama dengan Step Test dan
Kasch Pulse Recovery Test. Tetapi Harvard Step Test lebih
berat karena itu peserta tes harus betul-betul dalam keadaan
sehat yang dinyatakan oleh dokter. Prosedur pelaksanaan tes:
1) Tes ini dilakukan dengan mempergunaakan bangku Harvard
dngan tinggi 19 inci untuk laki-laki dan 17 inci untuk
perempuan dan harus ada stopwatch, metronom dan formulir
serta alat tulis.
2) Testee laki-laki dan perempuan umur 17-60 tahun.
3) Harus berpakean olahraga yang sesuai.
4) Harus sudah makan, minimal 2-3 jam dan tidak boleh
melakukan aktivitas fisik yang berat sebelum tes dimulai.
5) Harus mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes.
6) Harus melakukan pemanasan sebelum mulai tes.
7) Tes berdiri menghadap bangku harvard dalam keadaaan siap
untuk melakukan tes.
8) Setelah aba-aba “ya” testi mulai menaikkan kaki kanan pada
bangku diikuti oleh kaki kiri dan diletakan di samping kaki
kanan, kemudian turun mulai dari kaki kanan dan diikuti
oleh kaki kiri, demikin seterusnya sesui dengan irama
metronom yang telah diatur 120X permenit.
9) Testee harus naik turun bangku selama 5 menit, kecuali bila
meras lelah atau sesuatu yang tidak bisa terjadi, tes boleh
dihentikan.
10) Setelah selesai melakukan tes, testi disuruh duduk
santaiuntuk melanjutkan diperiksa denyut nadinya
28
c. Tes A.C.S.P.F.T
Tes ini diperuntukkan bagi putera dan puteri yang berumur 6-32
tahun. Adapun rangkaian tes tersebut adalah :
1) Lari cepat 50 meter (dash sprint)
2) Lompat jauh tanpa awalan (standing brost jump)
3) Lari jauh (distance run). Jaraknya adalah:
a. 600 m (untuk putra dan putri yang berumur kurang dari 12
dari tahun)
b. 800 m (untuk putri yang berumur dari 12 tahun ke atas)
c. 1000 m (untuk putra yang berumur 12 tahun ke atas).
4) a) Bergantung angkat badan (pull-up untuk putra berumur 12
tahun ke atas)
b) Bergantung siku tekuk (flexed arm hang, untuk putri dan
untuk putra yang berumur kurang dari 12 tahun.
5) Kekuatan peras (grip strength)
6) Lari hilir-mudik (shuttle run) 4 X 10 meter.
7) Baring duduk (sit-up) selama 30 detik.
8) Lantuk togok ke muka (Forward flexion of trunk).(Aip
Saifudin dan J. Matakupan, 1979:34)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tes Kelincahan
dengan tepat dan cepat ketika saat bergerak tanpa harus kehilangan
2. Tes Keseimbangan
mempunyai arti dan kegunaan yang besar dalam pembentukan sikap dan
3. Tes Koordinasi
29
30
yang sehat dan segar. Kesegaran jasmani sebagai suatu konsep yang
mempunyai ruang lingkup yang cukup luas yang salah satunya merupakan
B. Saran
Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis berharap untuk diberikan masukan guna memperbaiki makalah khususnya
Arsil, 2018. Evaluasi Pendidikan jasmani dan olahraga. Padang: Wineka media
Elmino, A. R., Supriatna, E., & Atiq, A. Hubungan antara Kecepatan dan
Kelincahan terhadap Hasil Menggiring Bola (Dribling) dalam Permainan
Sepakbola. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK),
3(1).
Endang sepdanius, S.Si, M, O., Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si, M. P., & Dr.
Anton Kamaini, S.Si, M. P. (2008). Tes Pengukuran Dan Olahraga. 282
Hapsari, E.W. (2014). Perbedaan Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Antara
Perokok Dan Bukan Perokok Pada Siswa Putra Kelas IX SMPN
Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2012/2014.Jurnal of Public Health. 3(2):
2252-6528
Pendidikan
l Glasser, l 4(2), 143–151.
https://doi.org/10.32529/glasser.v4i2.684 l
Hasyim, A. H., & Haris, I. N. (2021). Hubungan Koordinasi Mata Tangan Dan l l
Bola Basket Pada Peserta didik Sma Kartika Xx-I Makassar. Jurnal Ilmiah
l l
31
32