Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen

PENDIDIKAN PANCASILA ILHAM RAHMAWATI, M.Pd

MAKALAH
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA

Oleh:
1. ABDULLAH AZZAM
2. AMNER SASTRA
3. BAGAS RAHMADANI
4. DEA SISFITRI
5. MEIDA KURNIA NINGSARI
6. POPY PUSPITA SARI
7. YUDHA APRIANDANI
8. OLGHA FEBRIA PUTRI
9. JENI FURWANDA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMUKOMPUTER


UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
kegiatan tugas kuliah mata pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA yang berjudul "Pancasila

Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia " Yang mana tugas ini akan
dikumpul paling lambat pada tanggal 25 September 2022, Jika ada kesalahan kata mohon di beri
maaf dan saran agar kami lebih semangat dalam mengerjakan tugas selanjutnya.

Penulis

Kumu,06 Oktober 2021

2
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Bangsa indonesia memiliki nilai-nilai yang bersifat universal yaitu pancasila. PP No.60 Tahun
1999 tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pancasila wajib di ajarkan di perguruan
tinggi. Pancasila memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk karakter bangsa
indonesia dengan melalui pembelajaran pancasila secara benar, maka bangsa indonesia akan
tegar dalam setiap menghadapi tantangan dan menggapai peluang.

Pancasila sebagai ideologi negara indonesia memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila-sila pancasila. Yaitu Ketuhanan yang maha Esa, Terdapat pada sila pertama mengandung
nilai, setiap warga negara indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang terdapat di sila kedua yang mengandung nilai bahwa
warga negara indonesia harus menjunjung tinggi martabat manusia sebagai makhluk yang adil
dan beradab. Persatuan Indonesia, terdapat pada sila ketiga yang mengandung nilai warga negara
indonesia tidak boleh pecah dan tidak boleh melakukan hal yang memicu perpecahan.
Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan,
nilai yang terkandung setiap adanya permasalahan harus di selesaikan bersama secara
bermusyawarah dan saling menghargai pendapat orang lain. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia, nilai yang terkandung adalah menjujung tinggi nilai kekeluargaan.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa.


2. Mengapa di perlukannya pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia.
3. Apa saja sumber historis, sosiologis, politis, tentang pancasila dalam arus sejarah bangsa.
4. Bagaimana esensi dan urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa untuk masa depan.

TUJUAN

1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa.
2. Untuk memahami pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia.
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis, tentang pancasila dalam arus sejarah
bangsa.
4. Untuk mengetahui esensi dan urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa untuk masa
depan.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan
3
rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul
“Pancasila dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia”
dapat kami selesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan kali ini,
tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada
Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum., selaku dosen
pengampu pada Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila yang
telah membimbing kami
dalam pengerjaan tugas
makalah. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang
turut berkontribusi
dan membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
4
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik
dari segi sistematika maupun
isinya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik
dan saran yang membangun
dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap
agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul
“Pancasila dalam Kajian
5
Sejarah Bangsa Indonesia”
dapat kami selesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan kali ini,
tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada
Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum., selaku dosen
pengampu pada Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila yang
telah membimbing kami
dalam pengerjaan tugas
makalah. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang
turut berkontribusi
dan membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik
6
dari segi sistematika maupun
isinya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik
dan saran yang membangun
dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap
agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul
“Pancasila dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia”
dapat kami selesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
7
Pada kesempatan kali ini,
tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada
Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum., selaku dosen
pengampu pada Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila yang
telah membimbing kami
dalam pengerjaan tugas
makalah. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang
turut berkontribusi
dan membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik
dari segi sistematika maupun
isinya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik
8
dan saran yang membangun
dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap
agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Aamii

BAB II
ISI

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA

Pancasila merupakan ide dasar untuk menata dan membangun kehidupan bangsa
Indonesia. Rumusan Pancasila kali pertama disampaikan oleh Soekarno dalam Sidang Pertama
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Setelah
itu, Pancasila baru diresmikan sebagai dasar negara Republik Indonesia pada 18 Agustus 1945
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

1. KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA

A. PRIODE PENGUSULAN PANCASILA


Cikal bakal munculnya ideologi bangsa ini diawali dengan lahirnya rasa Nasionalisme
yang menjadi pembuka kepintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Sartono Kartodirdjo
sebagai mana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul ”Pancasila
sebagai Modal Rasionalitas Politik” menerangi bahwa benih Nasionalisme sudah mulai tertanam
kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan
bangsa. Kemudian disusul lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momen-
momen perumusan diri bagi bangsa Indonesia. Kesemuanya itu merupakan modal politik awal
yang sudah dimiliki tokoh-tokoh pergerakan. Selanjutnya, siding-sidang BPUPKI berlangsung
secara bertahap dan penuh dengan semangat musyawarah untuk melengkapi goresan sejarah
bangsa Indonesia hinggga sampai kepada masa sekarang ini. Perumusan Pancasila itu pada
awalnya dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei –1 Juni 1945.
BPUPKI dibentuk oleh pemerintahan pendudukan jepang pada 29 April 1945 dengan jumlah
anggota 60 orang. menurut catatan sejarah diketahui bahwa sidang tersebut menampilkan
9
beberapa pembicara yaitu, Mr. Moh Yamin, Ir. Soekarno, Kibagus Hadikusumo, Mr. Soepomo.
Berdasarkan catatan sejarah kelima butir gagasan oleh Soekarno diberi nama PANCASILA,
yaitu:
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan Sosial,
e. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang tidak menyukai angka 5,
maka ia menawarkan angka 3, yaitu TRISILA yang terdiri atas (1) Sosio-Nasionalisme, (2)
Sosio-Demokrasi. (3) Ketuhanan yang Maha Esa. Soekarno juga menawarkan angka 1 yaitu,
EKASILA yang berisi asas gotong royong. Pidato lisan Soekarno kemudian diterbitkan oleh
Kementrian Penerangan Republik Indonesia yang berjudul lahirnya pancasila (1947) dan
menimbulkan kontroversi seputar lahirnya Pancasila. Setelah pidato Soekarno, sidang menerima
usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat Negara yang diusulkan oleh Soekarno dan kemudian
dibentuk panitia kecil 8 orang (Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Muh. Yasmin,
Sutarjo, A.A. Maramis, Otto Iskandar Dinata, dan Moh. Hatta) yang bertugas menampung usul–
usul seputar calon dasar Negara. Kemudian, sidang pertama BPUPKI (29 mei - 1 juni 1945) ini
berhenti untuk sementara.

B. PERIODE PERUMUSAN PANCASILA


Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10-16 Juli 1945
adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal dengan
nama Piagam Jakarta. Pada alinea ke-empat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila
sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta ini dikemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD1945, dengan
sejumlah perubahan

C. PERIODE PENGESAHAN PANCASILA


Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno, Hatta, dan
Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia Selatan ke Saigon
untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang pernah dijanjikan.
Namun, di luar dugaan ternyata pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu tanpa
syarat. Perubahan situasi yang cepat itu menimbulkan kesalahpahaman antara kelompok pemuda
dengan Soekarno dan kawan-kawan sehingga terjadilah penculikan atas diri Soekarno dan
M.Hatta ke Rengas Dengklok. Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan itu didiktekan oleh Moh.
Hatta dan ditulis oleh Soekarno pada dini hari. Selanjutnya, naskah tersebut diketik oleh Sayuti
Melik. Pada 18 agustus 1945, PPKI bersidang untuk menentukan dan menegaskan posisi bangsa
Indonesia dari semula bangsa terjajah menjadi bangsa yang merdeka. Atas prakarsa Soekarno,
anggota PPKI ditambah 6 orang lagi,dengan maksud agar lebih mewakili seluruh komponen
bangsa Indonesia. Mereka adalah Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo,
Sayuti Melik, Iwa Koesoema Soemantri, dan Ahmad Subarjo. Putusan-putusan penting yang
dihasilkan mencakup hal-hal berikut:
1.Mengesahkan UUD 1945 yang terdiri atas Pembukaan dan Batag Tubuh. Naskah
pembukaan berasal dari Piagam Jakarta dengan sejumlah perubahan. Batang Tubuh
berasal dari rancangan BPUPKI dengan sejumlah perubahan pula.
2.Memilih Presiden dan Wakil Presiden.
3.Membentuk KNIP yang dilantik pada 29 Agustus 1945 dengan ketua Mr.Kasman
Singodimejo.
Setelah pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949, maka
Indonesia pada 17 Agustus 1950 kembali ke Negara kesatuan yang sebelumnya berbentuk
Republik Indonesia. Berdasarkan UUD sementara 1950 dilaksanakanlah pemilu yang pertama
pada 1955. Pada 5 Juli 1959 Soekarno mengambil lamgkah “darurat” dengan mengeluarkan
dekrit, sesudah dikeluarkannya dekrit oleh Presiden Soekarno terjadi beberapa penyelewengan
Antara lain, Soekarno diangkat sebagai Presiden seumur hidup. Pertentangan Antara pihak

10
begitu keras, seperti yang terjadi antara tokoh PKI dengan perwira Angkatan Darat (AD)
sehingga terjadilah penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira AD yang dikenal dengan
peristiwa Gerakan 30 September (G30SPKI).
Peristiwa G30SPKI menimbulkan peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto,
peralihan kekuasaan itu diawali dengan terbitnya surat perintah dari Presiden Soekarno kepada
Letnan Jendral Soeharto yang dikenal dengan nama SUPERSEMAR (surat perintah 11 Maret).

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA.

A. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan akulturasi.
Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan
akulturasi tersebut. As’ad Ali dalam buku Negara Pancasila; Jalan Kemaslahatan
Berbangsamengatakan bahwa Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri dari kehidupan
agama yang berlaku dalam masyafrakat Indonesia.

B. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila disebut juga sebagai keprinbadian Bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah
laku serta amal perbuatan. Kepribadian itu mengacu pada sesuatu yang unik dan khas karena
tidak ada pribadi yang benar-benar sama. Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau hal nya
sendiri.

C. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini


kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh Bangsa Indosenia dan
menjadikan sebagai pedoman bermasyarakat. Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-
nilai pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan
bertindak.

D. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila
telah ada sejak dahulu kala bersama dengan adanya bangsa Indonesia.

E. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Nilai–nilai sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa yang disepakati oleh para pendiri
Indonesia. Kesepakatan para pendiri Negara tentang pancasila sebagai dasar Negara merupakan
bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

1. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA


DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
A. Sumber Historis Pancasila Nilai
Nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang
dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Dalam encyclopedia of
Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada
objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan.
B. Sumber Sosiologis Pancasila Nilai

11
Nilai pancasila secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu
hingga sekarang. Salah satu yang terdapat pada masyarakat zaman dahulu dan masyarakat
saat ini adalah nilai gotong royong. Hal ini disebabkan karna masyarakat secara bersama
C. Sumber Politis Pancasila Nilai
Nilai pancasila misalnya nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan
pedesaan yang pola kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh
semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan
dalam mengambil keputusan yang mencerminkan musyawarah.

4. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA


UNTUK MASA DEPAN

A. ESENSI PANCASILA DALAM KAJIAN BANGSA

Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara karena mendukung unsur-unsur sebagai
berikut; alasan filosofis berdirinya suatu negara, setiap produk hukum di indonesia harus
berdasarkan nilai pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung
unsur nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.

B. URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN BANGSA

Pentingnya pancasila dalam sejarah bangsa indonesia dikarenakan beberapa hal, yaitu:

o Pengidentikkan pancasila dengan ideologi lain.


o Penyalahgunaan pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu.
o Melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai pancasila dalam berbangsa dan
bernegara.

Kesimpulan

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/40430937/
MAKALAH_PANCASILA_DALAM_ARUS_SEJARAH_BANGSA_INDONESIA_

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/19/160000879/konsep-dan-urgensi-pancasila-
dalam-arus-sejarah-bangsa?page=all

12

Anda mungkin juga menyukai