Anda di halaman 1dari 5

Energy yang dibutuhkan manusia:

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro. Karbohidrat ada yang dapat
dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada pula karbohidrat
yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan. Fungsi utama karbohidrat
yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk menyediakan energi bagi sel, termasuk
sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai karbohidrat berupa glukosa.
Kekurangan glukosa darah (hipoglikemia) bisa menyebakan pingsan atau fatal; sementara
bila kelebihan glukosa darah menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus
meningkatkan risiko penyakit diabetes atau kencing manis (Mahan K. dan Escott-Stump,
2008).
Selain sebagai sumber energi utama, karbohidrat juga memiliki manfaat lainnya
yaitu memenuhi kebutuhan kalori secara sehat. Kalori yang berasal dari sejumlah
karbohidrat lebih sedikit dibandingkan lemak dengan jumlah berat yang sama. Tubuh kita
akan semakin baik jika mengonsumsi karbohidrat yang memiliki kadar serat tinggi,
seperti beras merah, roti gandum, dan kacang-kacangan. Dianjurkan sekitar 45-65%
kalori utuk tubuh kita yang berasal dari karbohidrat, maka sekitar 900-1.300 kalori dari
total 2.000 kalori per hari. Untuk memperolehnya, diperlukan sumber karbohidrat sekitar
225-325 gram per hari. Cukup karbohidrat juga mengurangi tubuh terkena risiko
penyakit tertentu. Serat pada karbohidrat yang dikonsumsi dapat mengurangi risiko
sembelit, meningkatkan kesehatan usus, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, dan
menurunkan risiko obesitas dan diabetes jika kita mengonsumsi biji-bijian dan
karbohidrat yang tinggi serat. Karbohidrat juga baik untuk kesehatan jantung, dapat
mengatur kadar gula dalam darah, menjaga massa otot, mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebih, menstabilkan emosi, dan membantu dalam
menurunkan berat badan. Selain itu karbohidrat juga berperan dalam fungsi jaringan
tubuh, membantu regulasi metabolisme protein, mempengaruhi metabolisme lemak, dan
glikogen merupakan cadangan energi yang berguna untuk melindungi sel-sel, terutama
sel-sel otak dari tekanan fungsi metabolisme dan cidera.
2. Lemak
Lemak merupakan zat gizi makro, yang mencakup asam lemak dan trigliserida.
Lemak adalah zat gizi yang padat energi (9 kkal per gram) sehingga lemak penting untuk
menjaga keseimbangan energi dan berat badan. Lemak menyediakan medium untuk
penyerapan vitamin-vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K). Di dalam makanan, lemak
berfungsi sebagai pelezat makanan sehingga orang cenderung lebih menyukai makanan
berlemak. Tubuh manusia tidak dapat membuat asam lemak omega-6 dan omega-3
sehingga asam lemak ini adalah zat yang esensia1
3. Protein
Protein merupakan komponen struktur utama seluruh sel tubuh dan berfungsi
sebagai enzim, hormon, dan molekul-molekul penting lain. Protein dikenal sebagai zat
gizi yang unik sebab menyediakan asam-asam amino esensial untuk membangun sel-sel
tubuh maupun sumber energi. Karena menyediakan "bahan baku" untuk membangun
tubuh, protein disebut zat pembangun.
Protein terbentuk dari asam-asam amino dan bila asamasam amino tersebut tidak
berada dalam keseimbangan yang tepat, kemampuan tubuh untuk menggunakan protein
akan terpengaruh. Jika asam-asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis protein terbatas,
tubuh dapat memecah protein tubuh untuk memperoleh asam-asam amino yang
dibutuhkan. Kekurangan protein memengaruhi seluruh organ dan terutama selama
tumbuh kembang sehingga asupan protein kualitas tinggi yang memadai untuk kesehatan.
Kualitas protein sangat bervariasi dan tergantung pada komposisi asam amino protein dan
daya cerna (digestibility). Protein hewani yang diperoleh dari telur, ikan, daging, daging
unggas dan susu, pada umumnya adalah protein berkualitas tinggi. Adapun protein nabati
yang diperoleh dari biji-bijian dan kacang-kacangan, pada umumnya merupakan protein
berkualitas lebih rendah, kecuali kedelai dan hasil olahnya (tempe, tahu). Makanan yang
tinggi daya cerna proteinnya (>95%) ialah telur, daging sapi (98%), susu sapi dan kedelai
(95%). Narnun, bila kacang-kacangan dan padipadian dikonsumsi secara kombinasi,
protein nabati dapat membentuk protein lebih lengkap.
4. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen
dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien ini
merupakan zat-zat organik yang dalam kecil ditemukan pada berbagai macam makanan.
Vitamin tidak dapat digunakan untuk rnenghasilkan energi. Vitamin dapat dipilah
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sedangkan
vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks yang dibedakan menjadi 8
jenis vitamin yaitu vitamin B1 (Tiamin), vitamin B2 (Riboflavin), vitamin B3 (Niasin),
vitamin B5 (Pantothenic Acid), vitamin B6 (Piridolasin), vitamin B7 (Biotin), vitamin B9
(Folat), vitamin B12 (Kobalamin) dan vitamin C
5. Mineral
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih
banyak terdapat dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral dari tumbuh
tumbuhan dan menumpuknya di jaringan tubuhnya. Disamping itu mineral berasal dari
makanan hewani mempunyai ketersediaan biologik lebih tinggi daripada yang berasal
dari makanan nabati, makanan mengandung lebih sedikit bahan pengikat mineral
daripada makanan nabati8 .
Menurut jenisnya mineral dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Mineral organik, yaitu mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang
dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi,
ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
b) Mineral anorganik, yaitu mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi
tubuh kita. Contohnya: timbal hitam (Pb), iron oxide (besi teroksidasi), mercuri,
arsenik, magnesium, aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan
lain.
Berdasarkan kebutuhan tubuh mineral dibedakan menjadi 2, yaitu:
a) Mineral makro, yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg sehari.
b) Mineral mikro, yaitu kehutuhannya kurang dari 100 mg sehari.
Energi pada tubuh manusia dimanfaatkan dalam tiga cara;
1) Rata-rata metabolik saat istirahat Pada saat istirahat energi digunakan untuk menjaga
temperatur tubuh, kontraksi otot, dan sirkulasi darah.
2) Fungsi pencernaan dan asimilasi makanan Sebelumnya dikenal dengan aksi dinamis
spesifik. Istilah yang sekarang ialah termogenesis yang dipengaruhi makanan atau efek
termik makanan (thermic effect of food).
3) Aktivitas fisik Kegiatan yang termasuk dalam aktivitas fisik ialah pekerjaan harian, aktivitas
pada waktu luang, transportasi dari maupun menuju tempat kerja atau lokasi lain.
Kategori beban kerja
Berikut adalah kategori beban kerja yang didasarkan pada metabolisme,respirasi suhu tubuh dan
denyut jantung menurut Christensen (1991) pada tabel 2 sebagai berikut: Kategori Beban Kerja
Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, SuhuTubuh dan Denyut Jantung
Tabel 1. Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, SuhuTubuh dan Denyut Jantung.

Kategori Konsumsi Ventilasi Paru Suhu Rektal Denyut


Beban Kerja Oksigen (l/min) (oC) jantung
(denyut/min)

Ringan 0.5 - 1 37.5 60 – 100 11 - 20

Sedang 1.0 - 1.5 37.5 – 38 100 – 125 20 – 31

Berat 1.5 - 2.0 38 – 38.5 125 – 150 31 - 43


Sangat berat 2.0 – 2.5 38.5 – 39 150 – 175 43 - 56

Sangat berat > 2.5 > 39 > 175 60 - 100


sekali
Daftar Pustaka
Intani, Desthi, Diah. Setiyobroto, Idi. Dan Astuti, Rini, Wuri. (2019) . Hubungan Asupan
Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Peleton Inti Smp N 5 Yogyakarta.
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Irawan, M, Anwari. (2007). Metabolisme Energy Tubuh Dan Olahraga. Sport Science Brief
Maharja, Rizky (2015) Hubungan Beban Kerja, Shift Kerja, Dan Asupan Kalori Dengan
Kelelahan Kerja (Studi Pada Perawat Instalasi Rawat Inap Di Rsu Haji Surabaya).
Universitas Airlangga.
Takwa, Fitra, Ananta. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Eksekutif
Mahasiswa Fk Umm Angkatan 2016. University Of Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai