Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RINGKASAN

BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN


Nama : Gilang Syahibul Ridho Tanggal : 22 Maret 2022
NIM : 05091282025037
Kelas : Agronomi Indralaya
Dosen : Dr. Ir. M. Umar Harun, M.S.

PENGARUH ZPT TERHADAP TANAMAN KEHUTANAN

Indonesia memiliki hutan yang luas dengan keanekaragaman hayati yang


terkandung didalamnya, kekayaan hutan menjadi sumber devisa bagi negara yang
sangat potensial untuk dikembangkan. Pembangunan Hutan Tanaman Industri
(HTI) merupakan salah satu program pembangunan Kehutanan Indonesia yang
diprioritaskan dan bertujuan untuk memenuhi permintaan kayu. Berbagai faktor
sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman secara optimal diantaranya
adalah faktor klimatis, edafis dan biotis.
ZPT mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Salah satu jenis ZPT yang berperan dalam menunjang pembentukan
perakaran adalah Auksin. Beberapa jenis auksin salah satunya adalah
Naphthalene Acetic Acid (NAA). Kualitas semai sangat ditentukan oleh takaran
konsentrasi dari ZPT. Konsentrasi kandungan ZPT yang tepat dan sesuai akan
memberikan pengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan kualitas bibit. ZPT
berfungsi mendorong pertumbuhan, dimana dengan pemberian ZPT terhadap
tanaman dapat merangsang penyerapan hara oleh tanaman.
Wareing dalam Trisna dkk (2013) menyatakan bahwa ZPT bertujuan untuk
mempercepat proses fisiologi pada tanaman yang memungkinkan tersedianya
bahan pembentuk organ vegetatif, sehingga dapat meningkatkan zat hara yang
tersedia. Pemberian ZPT dari luar sistem individu disebut juga dengan hormon
eksogen, yaitu dengan memberikan bahan kimia sintetik yang dapat berfungsi dan
berperan seperti halnya hormon endogen, sehingga mampu menimbulkan
rangsangan dan pengaruh pada tumbuhan seperti layaknya fitohormon alami.
Disisi lain zat pengatur tumbuh dapat berfungsi sebagai prekursor, yaitu
senyawa yang dapat mendahului laju senyawa lain dalam proses metabolisme, dan
merupakan bagian dari proses genetik tumbuhan itu sendiri. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepentingan intensifikasi
dalam budidaya di sektor pertanian, maka ZPT banyak digunakan terutama untuk
meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil produksi Pemberian zat pengatur
tumbuh bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Abidin (1991) dalam Swestiani dan Hani (2008) mengatakan bahwa akar
mempunyai fungsi menghisap air serta garam-garam mineral dan oksigen dari
dalam tanah, sebagai jangkar, sebagai penghubung dalam mengalirkan air, garam-
garam mineral dan zat makanan lainnya ke batang dan daun yang berada diatasnya.
Pemberian zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi yang tepat akan memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada kadar rendah
hormon atau zat pengatur tumbuh akan mendorong pertumbuhan, sedangkan pada
kadar yang lebih tinggi akan menghambat pertumbuhan, meracuni bahkan
mematikan tanaman ( Pengaplikasian ZPT dan Konsentrasi memberikan pengaruh
nyata baik secara tunggal maupun interaksi terhadap parameter panjang tunas,
jumlah akar, dan panjang akar, namun tidak memberi pengaruh nyata terhadap
persentase hidup dan tidak memberi pengaruh nyata secara tunggal pada parameter
jumlah tunas. Hasil analisis sidik ragam pengaruh pemberian ZPT dan konsentrasi
terhadap tingkat pertumbuhan pada stek. mekanisme pembentukan tunas dan akar
pada stek ada dua yaitu langsung mendukung ke pembentukan akar atau
membentuk tunas terlebih dahulu. Tunas yang terbentuk akan membantu
pembentukan primordia akar dan proses lebih lanjut dalam mendukung
terbentuknya akar.
Beberapa jenis tanaman mempunyai kemampuan yang sangat mudah dalam
membentuk perakaran stek dan mempunyai persentase hidup yang tinggi. Di sisi
yang lain, stek dari beberapa jenis tanaman lainnya relatif sulit untuk membentuk
perakaran dan mempunyai persentase hidup yang rendah. stek yang berasal dari
bibit di polibag mempunyai persentase hidup yang sangat baik bila dibandingkan
dengan stek yang berasal dari trubusan maupun pucuk pohon induk yang tua.
Kurniaty dkk., (2016), mengemukakan bahwa stek malapari dari bibit umur 5 bulan
mempunyai persentase hidup yang lebih besar bila dibandingkan dengan bahan
stek dari tunas pangkas dengan selisih persen hidup sebesar 61,23 %.
Kandungan auksin yang terdapat dalam ZPT akan membantu proses
pertumbuhan akar sehingga akar mampu menjalankan fungsinya dan membantu
pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman. Selain hormon auksin, faktor
lingkungan berupa media tanam juga mempengaruhi pembentukan perakaran
yang baik. Perakaran yang baik dapat membantu pertumbuhan tajuk. Media
merupakan sumber hara dan nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan
tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S., Mardhiansyah, M., & Arlita, T. (2016). Aplikasi berbagai jenis zat
pengatur tumbuh (ZPT) terhadap pertumbuhan semai gaharu (Aquilaria
malaccensis Lamk.). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Pertanian, 3(1), 1-8.

Arief, A. Program Studi Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang.

Usria, M., Mardhiansyah, M., & Arlita, T. (2016). Respon Pemberian Zat Pengatur
Tumbuh (Zpt) berbahan aktif Naphthalene Acetic Acid (Naa) terhadap
pertumbuhan Stek Trubusan Dari Tunggul Sisa penebangan Eucalyptus
Pellita. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 3(1), 1-9.

Anda mungkin juga menyukai