Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PENDIDIKAN

REVIEW JURNAL
(Tugas Individu)

Dosen Pengampu : Dr. Burhan, M.Pd

Oleh:

JATI SANTOSO
NIM : 4622106067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2023
REVIEW JURNAL

“ PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GURU DI SD


NEGERI 1 POJOK TAWANGHARJO GROBOGAN”

A. PENGANTAR UMUM
1. Penulis Penelitian
Jurnal ini ditulis oleh Siswanto mahasiswa program pasca sarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta program studi administrasi pendidikan menulis tesis yang berjudul
peran kepala sekolah dalam pengelolaan pembelajaran guru di SD Negeri1 Pojok Tawangharjo
Grobogan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik pengelolaan administrasi
pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan evaluasi program
pembelajaran di SD Negeri 1 Pojok Tawangharjo Grobogan.
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (qualitative research). Penelitian ini
mengambil lokasi di SD Negeri 1 Pojok Tawangharjo Grobogan. Penelitian dilaksanakan
selama tiga bulan di tahun 2015. Yaitu bulan Oktober sampai Desember 2015. Subyek
penelitiannya adalah kepala sekolah dan guru SD Negeri 1 Pojok Tawangharjo Grobogan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini antara lain:
a. hasil administrasi pembelajaran dapat efektif dan optimal karena kepala sekolah ikut lebih
berperan dalam administrasi pembelajaran dengan mengadakan supervisi dan pengawasan
b. kepala sekolah memberi nasehat dan dorongan kepada guru serta dapat bekerjasama
dengan warga sekolah akan mewujudkan pembelajaran yang bergairah dan semangat.
c. Kepala sekolah berperan banyak dalam evaluasi program pembelajaran maka guru akan
disiplin dalam evaluasi sehingga menciptakan evaluasi yang terprogram dan konsisten dan
guru mampu meningkatkan prestasi siswa.

B. REVIEW JURNAL
1. Landasan Teori
a. Konsep Dasar Peran Kepala Sekolah
Peran menurut Soekanto (2009: 212-213) adalah proses dinamis kedudukan (status).
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia
menjalankan suatu peranan.
Menurut Wahjosumidjo (2007: 81) sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan
unik. Pemimpin dalam pendidikan khususnya sebuah sekolah disebut kepala sekolah,
kepala sekolah itu guru yang ditugasi memimpin sekolah. Kemajuan sekolah akan
ditentukan oleh pola kepemimpinannya. Untuk mencapai tujuan pendidikan,
kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan yang sangat menentukan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kualitas atau mutu pendidikan di Indonesia harus selalu ditingkatkan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah
satu diantaranya melalui kebijakan implementasi manajemen berbasis sekolah.
Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis (2013: 11), bahwa manajemen berbasis sekolah
memberikan kewenangan yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sekolahnya
sendiri.
Menurut Wahjosumidjo (2007: 83) kepala sekolah merupakan seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, sehingga semua
pelaksanaan kegiatan sekolah menjadi tanggung jawabnya. Dalam Buku Kerja Kepala
Sekolah (Kemendiknas, 2011: 7-10), dinyatakan bahwa kepala sekolah dituntut untuk
mampu merencanakan program, melaksanakan rencana kerja, melaksanakan supervisi dan
evaluasi, menjalankan kepemimpinan sekolah, serta menerapkan sistem informasi sekolah.
Realita yang terjadi dilingkungan sekolah dasar selama ini peran kepala sekolah sangat
berpengaruh dalam proses kemajuan sebuah sekolah.
b. Administrasi Pembelajaran
Suatu sekolah dapat berjalan dengan baik dan terarah jika setiap tahun sekolah
menentukan dan membuat terdahulu rencana dan kebijakan yang akan dijalankan pada
tahun itu. Administrasi pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan soal-soal tata usaha
sekolah tetapi juga berkaitan dengan semua kegiatan sekolah. Pengelolaan administrasi di
SD Negeri 1 Pojok Tawangharjo sudah dijalankan dengan rutin, rapi dan terarah, oleh
kepala sekolah.
Supervisi yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi pembelajaran di SD Negeri 1
Pojok Tawangharjo sudah terjadwal sehingga guru menjadi lebih matang dalam
mengerjakan administrasi . Pengelolaan administrasi disekolah terkait dengan kelengkapan
data di sekolah SDN 1 Pojok sudah lengkap dan cukup baik. Guru juga tak ada kendala
yang berarti dalam menyusun program tahunan, program semester, silabus dan RPP.
c. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Semangat kerja guru di SD Negeri 1 Pojok sangat baik dan penuh gairah, sehingga
dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru dan karyawan menerapkan
budaya disiplin. Kepala sekolah terlibat langsung dalam pembelajaran, sehingga sangat
perhatian dengan profesionalisme kerja guru dan kinerjanya. Kepala sekolah akan
mendorong kepada guru untuk melakukan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan baik.
Pengambilan keputusan sekolah melibatkan semua guru, karyawan dan komite sekolah
termasuk kepala sekolah. terjalinnya kerjasama dan koordinasi yang baik tentu akan
mendukung pengelolaan kegiatan pembelajaran.
d. Pengelolaan Evaluasi Program Pembelajaran
Guru sangat berperan dalam evaluasi program pembelajaran, guru yang disiplin dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa. Evaluasi mempunyai fungsi sebagai alat pengukur
ketercapaian tujuan mata pelajaran. Kepala sekolah menyarankan hendaknya guru
melakukan evaluasi diakhir pembelajaran sehingga keberhasilan pembelajaran dapat
diketahui. Dengan evaluasi program pembelajaran diharapkan guru dapat meningkatkan
kinerjanya serta dapat mengetahui kekurangan atau hal hal yang perlu diperbaiki. Peran
kepala sekolah dalam mengevalusi berpengaruh langsung pada kinerja guru dan karyawan.
Peran dan usaha atau program kepala sekolah untuk selalu mendisiplinkan evaluasi para
guru, karena guru yang disiplin yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa. Kepala
sekolah juga melakukan pengawasan dan supervisi dalam evaluasi program pembelajaran
yang dilakukan guru untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dicapai.
2. Kelebihan
Seorang kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Kepala sekolah disini
sebagai supervisor yang memiliki peran aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah
tersebut. Selain itu juga dapat memberikan informasi dalam pengembangan pengetahuan di
bidang pendidikan terutama yang berkaitan teori-teori berkaitan dengan peran kepala sekolah
terhadap pengelolaan sekolah. Sebagai bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah untuk
saling sharing dan berdiskusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar
siswa.
3. Kekurangan
a. Disini yang lebih aktif kepala sekolahnya sedangkan Gurunya kurang aktif .
b. Pembahasannya kurang lengkap.
c. Sarana prasarananya masih belum optimal.
C. Catatan Reviewer
Manfaat yang saya dapat setelah membaca jurnal ini bahwa peranan kepala sekolah
yang aktif dapat meningkatkan mutu pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan dalam
membangun suatu pendidikan. Peran kepala sekolah dalam mengevalusi berpengaruh langsung
pada kinerja guru dan karyawan.
D. Penutup
1. Kesimpulan
Setelah membaca dan mempelajari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah sebagai supervisor yang memiliki peranan penting dalam lingkungan sekolah. Jurnal
tersebut juga menjelaskan tentang guru yang tanggung jawabnya tinggi sedangkan tanggung
jawab siswanya rendah maka dalam pandangan psikologi belajarnya disebut behavioristik.
Pandangan psikologi itu menjadi acuan untuk memposisikan peran kepala sekolah atau
supervisor dalam membimbing dan membina guru untuk mengembangkan profesinya. Dilihat
dari jurnal teresebut bahwa kepala sekolah atau supervisor dapat bekerja sama dengan guru
dalam mengambil suatu keputusan berarti supervisornya dapat dikatakan perilakunya
kolaboratif .
Pengelolaan administrasi pembelajaran di SDN 1 Pojok Tawangharjo sudah sesuai
prosedur dan petunjuk dari kepala sekolah. Pelaksanaan supervisi administrasi pembelajaran
telah terjadwal. Pengelolaan kegiatan pembelajaran sepenuhnya didukung semua warga
sekolah, peran kepala sekolah beserta guru dan peserta didik. Pengelolaan evaluasi program
pembelajaran di SD Negeri 1 Pojok Tawangharjo terprogram dan konsisten dan guru mampu
meningkatkan prestasi siswa.
REVIEW JURNAL

JUDUL : The Implementation of Jigsaw Type Cooperative Learning Model to ImproveStudent


Learning Outcomes of Senior High School Seulimun in Aceh Besar Regency
The Implementation of Jigsaw Type Cooperative Learning
Model to Improve Student Learning Outcomes of Senior
High School Seulimun in Aceh Besar Regency
Judul
(Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
untuk Meningkatkan Hasil Belajar di SMA Seulimun Kab.
Aceh Besar )
Nama Penulis Ismail
Nama Jurnal BirLE-Journal
Volume, No, dan Halaman Volume 3, No 3, 1267-1273
Tahun 2020
http://bircu-
Link download
journal.com/index.php/birle/article/view/1164/pdf

Guru sebagai pedidik memiliki peran penting dalam upaya


peningkatan kualitas pembelajaran. Guru juga harus mampu
menciptakan suasana atau kondisi lingkungan yang
Latar Belakang Masalah
mendukung dan memungkinkan terjadinya proses belajar
yang menarik dan aktif bagi peserta didik sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar juga kualitas pembelajaran.
sedangkan pada kenyataannya masih banyak pendidik yang
hanya menggunakan metode ceramah saja dalam
pembelajaran sehingga peserta didik cepat bosan.
Peningkatan hasil pembelajaran sendiri tidak dapat
dilakukan dengan paksaan. Jadi pendidik sebagai guru harus
mampu mencari cara agar peserta didik menjadi aktif
belajar. Keaktifan peserta didik dapat dimunculkan dengan
berbagai cara, salah satunya yaitu dengan melakukan
inovasi metode dan model pembelajaran. salah satunya
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dirasa
dapat menarik minat dan keaktifan peserta didik dalam
meningkatkan hasil pembelajaran.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji
penerapan model pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw
dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas
Seulimun di Kabupaten Aceh Besar untuk mata pelajaran
IPS di kelas XI-IPS-2 dimana penelitian ini termasuk
kedalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
dilakukan selama 3 bulan dengan 2 siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,
Metode penelitian
observasi, dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui tes
hasil belajar, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi sumber
data.
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswakelas
Subyek dan Obyek Penelitian XI IPS 2 di SMA Seulimun Aceh Besar. Sedangkan
objek dari penelitian ini adalah hasil belajar melalui
penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Dalam penelitian tindakan kelas ini pendidik menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik melalui keaktifan, minat belajar
pada pembelajaran IPS. Setelah dilakukan penelitian
tindakan kelas ini dengan 2 siklus, dihasilkan suatu
peningkatan aktifitas belajar peserta didik dari siklus I
(63,29%) menjadi 87,25% pada siklus II. Rata-rata
Hasil Penelitian peningkatannya sebesar 24,56 %. Peningkatan aktivitas
peserta didik dapat dilihat pada aspek kerajinan, keaktifan,
tanggung jawab, kerja sama, dan kebenaran.
Sehingga, dapat kita pahami bahwa penerapan model
pembelajaran Kooperatif jenis jigsaw berpengaruh dalam
rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan
keaktifan dan minat peserta didik terhadap pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
1. Data yang disajikan cukup jelas disertai dengan
persentase hasil perkembangan menggunakan
metode kooperatif tipe jigsaw di penelitian
tindakan kelas ini.
Kelebihan Penelitian 2. Guru dapat menerapkan model pembelajaran
Kooperatif jenis Jigsaw untuk meningkatkan
keaktifan dan minat peserta didik dalam
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
1. Tidak tercantum Kelas pada Judul Jurnal
2. Pada abstrak tidak tercantum permasalahan atau
latar belakang penelitian dilakukan.
Kekurangan Penelitian
3. Pada metode penelitian penulis tidak
mencantumkan alasan pemilihan subjek
4. Tidak tercantum footnote
Penelitian pada jurnal ini mendiskusikan tentang penerapan
model pembelajaran jigsaw pada pembelajaran kooperatif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini memberikan
keuntungan pada guru karena dapat menerapkan model
pembelajaran tersebut agar pembelajaran dapat mencapai
tujuannya. Serta memberikan solusi terhadap kegelisahan
yang ditimbulkan dari kurang meningkatnya hasil belajar
siswa karena dalam penelitian ini telah dibuktikan
bahwasanya terdapat indikasi peningkatan hasil belajar
Diskusi/rekomendasi
siswa setelah diterapkannya model pembelajaran tipe jigsaw
pada pembelajaran kooperatif. Menurut kelompok kami
jurnal ini lumayan lengkap dan mudah dipahami, serta
cukup membantu pembaca dalam memahami apa itu PTK
dan bagaimana penerapannya di lapangan akan tetapi ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti yang sudah kami
jelaskan pada kekurangan jurnal Penelitian Tindakan
kelas ini, untuk selebihnya sudah baik dan lengkap.
REVIEW JURNAL
JUDUL: The Influence of Students Motivation toward Students’ Achievement in English Subject at
SMPN 12 Muaro Jambi

Judul The Influence of Students Motivation toward Students’ Achievement


in English Subject at SMPN 12 Muaro Jambi
(Pengaruh Motivasi Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 12 Muaro Jambi)
Nama Penulis Tuti Alawiyah dan Urip Sulistiyo
Nama Journal International Journal of Language Teaching And Education
(IJoLTe)
Volume, No, dan halaman Volume 02, Nomor 2, halaman 145-156
Tahun 2018
Link Download https://doi.org/10.22437/ijolte.v2i2.5000

Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Inggris di sekolah memiliki tujuan untuk
membekali siswa dengan keterampilan bahasa dalam mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Namun, tujuannya tampaknya sulit
untuk dicapai karena kurangnya motivasi. Padahal motivasi ini
penting untuk perkembangan dan pencapaian tujuan individu. Saat ini,
kurangnya minat belajar dan motivasi siswa menjadi penting dalam
kesulitan sistem pendidikan yang menawarkan tingkat kualitas
belajar yang rendah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ada
banyak stimulator untuk memajukan siswa, yaitu melakukan perilaku
menuju tujuan tertentu, meningkatkan keterjangkauan, meningkatkan
tingkat aktivitas, kerja keras, peningkatan fungsional, emosi positif
(harapan dan kebanggaan), kepuasan diri, dan kenikmatan belajar,
aktivitas, kondisi keluarga, dan jenis kelamin siswa, jumlah anggota
keluarga, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi. Berdasarkan
alasan dan penjelasan di atas, penulis ingin memberikan motivasi
siswa yang diterapkan untuk
mengetahui prestasi belajar siswa.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah untuk mengkaji pengaruh
motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Inggris. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui
bagaimana motivasi siswa dapat mempengaruhi secara signifikan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Hasil
penelitian ini dapat membantu guru untuk meningkatkan pengetahuan
dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar
dan bagaimana memotivasi siswa.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang mengumpulkan data yang disajikan
dalam bentuk angka atau skor. Instrumen Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket,
dokumentasi, dan wawancara.

Subyek dan Objek Penelitian Subyek: Siswa SMPN 12 Muaro Jambi yang terdiri dari 6 kelasuntuk
kelas VII
Objek: Pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII di SMPN 12 Muaro Jambi
Hasil Penelitian Berdasarkan tabel koefisien korelasi “r” Product moment terhadap
beberapa df (derajat kebebasan) tampak (lampiran). Tingkat
signifikansi sebagai berikut:
df = 26 pada taraf signifikan 5% = 0,374
df = 26 pada taraf signifikansi 1% = 0,478
Interpretasi Hipotesis:
Jika rxy >rt Ha diterima dan Ho tidak diterima.
Jika rxy< rt Ha tidak diterima dan Ho diterima.
Menurut hipotesis dan dari tabel interpretasi Product Moment
Korelasi0,96 adalah korelasi positif tinggi. Para peneliti dapat
disimpulkan bahwa “ro” lebih besar dari “rt”, taraf signifikansi 5%
atau 1% maka Ha diterima dan Ho tidak diterima. Antara variabel X
dan variabel Y berpengaruh positif signifikan, artinya Motivasi Siswa
berpengaruh signifikan terhadap Siswa Pencapaian. Tingkat motivasi
siswa dalam prestasi belajar lebih tinggi dari rata-rata dan berhasil
tidak berkurang selama tahun-tahun pendidikan. Juga, hasil
menunjukkan bahwa eksternal dan internal motivasi berhubungan
secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
bahasa Inggris dipelajari di sekolah-sekolah.

Kelebihan Penelitian  Novelty dari penelitian ini dijelaskan secara tajam


 Data penelitian sudah cukup rinci
 Dilengkapi dengan variabel polygon X dan Y sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami data
 Saran untuk penelitian dan praktik masa depan dibahas dalam
penelitian ini

Kekurangan Penelitian  Jenis penelitian tidak disebutkan, hanya disebutkan


menggunakan penelitian kuantitatf saja
 Landasan teori kurang dijelaskan secara sempurna sesuai
dengan variabel penelitian
 Ketidaksesuaian antara jumlah partisipan pada abstrak dengan
pembahasan
 Peneliti tidak menyebutkan alasan pemilihan subyek
 Menggunakan innote, sebaiknya menggunakan footnote agar
lebih jelas rujukannya
 Masih ada beberapa paragraf yang tidak menjorok kedalam.
Karena kalimat pada paragraf utama dalam kaidah penulisan
harus menjorok kedalam.
 Penomoran pada sub bab tidak sesuai dengan apa yang
dibahas

Diskusi / Rekomendasi Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh motivasi belajar


siswa terhadap prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP
Negeri 12 Muaro Jambi. Hal ini memberikan keuntungan baggii guru,
dimana hasil penelitian ini dapat membantu guru untuk meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi guru dalam proses
belajar mengajar dan bagaimana memotivasi siswa.

Anda mungkin juga menyukai