DI SUSUN OLEH:
NAMA: PUTRI AYUNI
NIM: 2001164
KELAS: S1-3D
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Putri Ayuni
NIM. 2001164
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................
BAB I.............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................
1.3 TUJUAN MASALAH........................................................................................................................
BAB II............................................................................................................................................................
PEMBAHASAN............................................................................................................................................
1. PENYAKIT PADA MATA...........................................................................................................
2. Penyakit pada telinga.....................................................................................................................
3. Penyakit pada kulit.......................................................................................................................
BAB III........................................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Mata merupakan salah satu dari panca indera manusia yang sangat
penting kegunaannya. Jika pada mata/ sistem penglihatan terjadi gangguan
fungsi, maka akibatnya akan mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Ada
berbagai macam gangguan penglihatan, mulai dari yang ringan sampai yang
sangat parah yaitu hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab di balik konjungtivitis, antara
lain:
2. Glaukoma
Pada dasarnya, mata memiliki sistem aliran cairan mata (aqueous humour)
ke dalam pembuluh darah. Aqueous humour itu sendiri adalah cairan alami
yang berfungsi menjaga bentuk mata, memasok nutrisi, dan membersihkan
kotoran pada mata. Ketika terjadi gangguan pada sistem aliran cairan ini
akan menyebabkan penimbunan cairan aqueous humour dan
meningkatkan tekanan pada bola mata (hipertensi okular). Meningkatnya
tekanan pada bola mata kemudian dapat merusak saraf optik.
Gejala Glaukoma
Penglihatan kabur
Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya
terang
Memiliki sudut buta (blind spot)
Kelainan pada pupil mata, seperti ukuran pupil mata tidak sama.
Penyebab Glaukoma
1. Otitis Ekterna
Otitis eksterna adalah infeksi pada saluran telinga luar. Kondisi ini
biasanya terjadi akibat masuknya air ke dalam telinga saat mandi atau
berenang dan air tidak bisa keluar, sehingga kondisi liang telinga menjadi
lembab dan memicu pertumbuhan bakteri.
Otitis eksterna menyerang saluran telinga luar, yaitu bagian antara lubang
telinga dan gendang telinga. Infeksi ini lebih sering terjadi pada perenang.
Oleh sebab itu, penyakit ini juga dikenal dengan istilah swimmer’s ear.
Otitis eksterna sebenarnya juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Hanya
saja, kasusnya jarang ditemui.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
otitis eksterna adalah:
Berenang, terutama di tempat yang banyak mengandung bakteri,
seperti di danau
Memiliki bentuk saluran telinga yang sempit, sehingga bisa
membuat air terjebak di dalam telinga
Membersihkan telinga terlalu sering atau terlalu keras, sehingga
menyebabkan bagian dalam telinga tergores
Menggunakan alat bantu dengar atau earbuds
Menderita alergi atau iritasi kulit
Gejala Otitis Eksterna
Penderita otisis eksterna biasanya merasakan gejala ringan di awal,
seperti:
Gatal dan kemerahan di liang telinga
Keluar cairan bening yang tidak berbau atau nanah dari dalam
telinga
Nyeri saat tonjolan di depan lubang telinga (tragus) ditekan atau saat
daun telinga ditarik
Liang telinga terasa penuh dan agak tersumbat akibat pembengkakan
atau cairan dan kotoran telinga yang terlalu banyak
Penurunan kemampuan mendengar
Gatal yang makin memburuk
Daun telinga kemerahan dan membengkak
Nyeri di telinga menjalar ke wajah, leher, dan kepala
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Liang telinga tersumbat total
Demam
2. Otitis media
Otitis media adalah infeksi pada telinga bagian tengah, tepatnya pada
rongga di belakang gendang telinga. Infeksi telinga bagian tengah ini,
sering kali timbul akibat batuk pilek, flu, atau alergi sebelumnya.
Semua orang bisa mengalami otitis media, namun kondisi ini lebih sering
terjadi pada anak-anak. Berdasarkan penelitian, kebanyakan kasus otitis
media menyerang anak-anak yang berusia di bawah tiga tahun. Penyakit
ini merupakan penyakit infeksi telinga pada bayi yang paling sering
terjadi.
Otitis media bisa disebabkan oleh infeksi virus maupun infeksi bakteri.
Infeksi tersebut sering kali dipicu oleh batuk pilek atau flu sebelumnya. Di
samping itu, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan
terserang otitis media, yaitu:
1. Herpes
Virus ini dapat menyerang siapa saja. Adanya riwayat kontak dengan
penderita infeksi virus ini dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang
sedang lemah adalah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang
terinfeksi virus herpes.
Alfa herpesvirus
Kelompok virus ini memiliki siklus berkembang biak yang cepat, memiliki
fase infeksi laten (tersembunyi tanpa gejala), dan bisa kambuh. Contoh
alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta varicella-zoster virus.
Beta herpesvirus
Kelompok virus ini memiliki siklus berkembang biak yang panjang. Sel
yang terinfeksi sering kali membengkak dan virus dapat tersembunyi di
dalam tubuh. Beberapa sel yang sering terinfeksi virus ini adalah sel darah
merah, ginjal, dan kelenjar sekretori. Contoh beta herpesvirus adalah
cytomegalovirus, herpesvirus 6, dan herpesvirus 7.
Gamma herpesvirus
Kelompok virus ini khusus menyerang bagian sel atau limfosit T atau B
pada tubuh manusia. Contoh gamma herpesvirus adalah Epstein-Barr
virus dan human herpesvirus 8.
Terdapat delapan jenis virus herpes yang dapat menyerang manusia, yaitu
herpes simplex virus type 1 (HSV 1), herpes simplex virus type 2 (HSV 2),
varicella-zoster virus (VZV), Epstein-Barr virus (EBV), cytomegalovirus
(CMV), herpesvirus 6 (HBLV), herpesvirus 7, dan herpesvirus 8 sarkoma
kaposi.
Kali ini kita akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling
sering menyebabkan infeksi, yaitu:
HSV 1 merupakan jenis virus herpes yang sering menyebabkan herpes oral
(mulut) atau herpes labial (bibir). Akan tetapi, HSV 1 juga dapat menyebar
dari mulut ke alat kelamin dan menyebabkan terjadinya herpes kelamin
(genital) pada orang yang menerima seks oral dari penderita herpes oral.
HSV 1 juga dapat ditularkan dari penderita HSV 1 yang tidak mengalami
gejala. Faktanya, sebagian besar penderita HSV 1 tertular oleh penderita
yang tidak mengalami gejala. Namun, risiko penularan akan lebih tinggi
jika terjadi kontak dengan penderita yang mengalami luka terbuka akibat
HSV 1.
VZV merupakan virus yang menjadi penyebab cacar air (varicella) dan
cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika varicella-zoster virus
menginfeksi seorang untuk pertama kali.
Sedangkan, herpes zoster atau dikenal juga dengan herpes kulit terjadi saat
virus VZV yang mengalami fase laten kambuh kembali atau saat seseorang
terinfeksi virus ini dari seseorang yang sedang menderita herpes zoster.
Biasanya, virus sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7–21 hari
sebelum ruam atau gejala lainnya muncul. Namun, penderita sudah dapat
menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum
munculnya ruam.
Herpes dapat diderita oleh siapa saja dalam semua golongan usia. Akan
tetapi, infeksi virus herpes ini lebih rentan terjadi pada seseorang yang
sering kontak dengan penderita virus ini, seperti petugas medis atau
anggota keluarga yang merawat penderita herpes.
Untuk jenis virus herpes simplex tipe 2, beberapa faktor berikut dapat
meningkatkan risiko terinfeksi virus ini:
Untuk infeksi virus VZV, beberapa faktor yang membuat seseorang lebih
berisiko terinfeksi adalah:
Kesimpulan
Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia. Diantaranya yang
menyerang mata, telinga dan kulit. Penyakit yang menyerang mata beberapa diantaranya
gluokoma dan konjungtivitis. Penyakit yang menyerang telinga contohnya otitis ekterna
dan otitis media. Dan yang terakhir penyakit yang menyerang kulit contohnya herpes.
Daftar Pustaka
http://scholar.unand.ac.id/22205/2/BAB%20I.pdf
https://www.scribd.com/doc/118722207/Makalah-Katarak-Kel-9
http://eprints.polsri.ac.id/185/2/bab%20I.pdf