KRITERIA 9
1. Dokter spesialis bedah yang berperilaku sesuai dengan kode etik kedokteran
Indonesia.
2. Dokter spesialis bedah yang mampu memberikan pelayanan pada pasien bedah
darurat dan bedah elektif.
2.2.9.2 Kebijakan
Kebijakan pemenuhan luaran diatur dalam Peraturan Rektor Universitas
Brawijaya No.53 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah di Universitas Brawijaya untuk mencapai target kinerja FK yang
optimal. Target kinerja FK disusun sesuai dengan standar mutu UB yang tertuang di
Peraturan Universitas Brawijaya No.1 Tahun 2017 tentang Standar Mutu dan
dituangkan melalui kontrak kinerja Fakultas Kedokteran dan Jurusan di bawahnya.
Selanjutnya, dilaksanakan mekanisme evaluasi berupa laporan akuntabilitas kinerja
setiap tiga bulan dan akhirnya ditutup laporan akuntabilitas akhir tahun. Pada
Program Studi Ilmu Bedah mekanisme ini diatur melalui audit internal mutu, audit
permintaan tindakan koreksi dan tinjauan manajemen yang juga mencakup laporan
kinerja Program Studi yang dilakukan setiap satu tahun sekali.
Penghargaan/Pencapaian/Reputasi
Penghargaan untuk Dosen - Mengembangkan karir Program Evaluasi
Tetap Program Studi tenaga pendidik dan pembinaan dan remunerasi
kependidikan dengan Insentif triwulan dan
mengimplementasikan (remunerasi) dan BKD/TA
Sistem Informasi Sumber reward lain
Daya Terintegrasi
(SISTER)
- Penggunaan Key
Performance Indicators
(KPI) sebagai salah satu
cara untuk mengukr kinerja
SDM
- Meningkatkan partisipasi
Anggaran Laporan dan
Jumlah mahasiswa mahasiswa pada kompetisi
pembinaan dan monev kinerja
berprestasi nasional maupun
reward triwulan
internasional
Pencapaian prestasi/reputasi - Meningkatkan kualitas
mahasiswa di bidang program pembinaan
akademik dan non-akademik
karakter mahasiswa mulai
mahasiswa baru sampai di
akhir siklus profesi
- Pembinaan prestasi
mahasiswa
a. Pendidikan
Prestasi akademik mahasiswa dari PS juga telah mencapai target. Selama tiga
tahun terakhir, mahasiswa dari PS PDS Ilmu Bedah telah mendapatkan 5
penghargaan, meliputi 2 penghargaan di tingkat lokal PT dan 3 penghargaan di
tingkat nasional. Efektivitas dan produktivitas program pendidikan PS PDS Ilmu
Bedah dinilai berdasarkan lama studi mahasiswa dan persentase kelulusan tepat
waktu. Lama pembelajaran mahasiswa di PS adalah selama 8 semester (4 tahun)
dan didapatkan rerata masa studi peserta didik PS PDS Ilmu Bedah adalah selama
3 tahun terakhir adalah 4 tahun 5 bulan 20 hari. Berdasarkan nilai persentase
lulusan tepat waktu, didapatkan nilai KTW sebesar 70% yang masih memenuhi
target yang diharapkan.
Capaian luaran dan proses pembelajaran menjadi bagian dari mekanisme Monev
kinerja Jurusan dan Fakultas setiap 3 bulan dan Rapat Kerja Kinerja akhir tahun
sebagai dasar perencanaan tahun depan (tindak lanjut). Umpan balik progress
disampaikan oleh Tim SAKIP. Pada tingkat PS monitoring dilakukan pada rapat
bulanan, dan evaluasi setiap 6 bulan, serta laporan audit internal mutu setiap tahun
ajaran. Umpan balik audit ditindaklanjuti dengan permintaan tindakan koreksi dan
Tinjauan Manajemen.
Pada tingkat PS, jumlah artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dihasilkan oleh
dosen tetap selama tiga tahun terakhir sebanyak 48 dengan rincian tingkat level
publikasi adalah 3 publikasi lokal, 22 publikasi nasional, dan 23 publikasi
internasional sehingga nilai NK yang diperoleh sebesar 23.9 yang telah memenuhi
target yang diharapkan.
Luaran Penelitian
Penelitian/Karya dosen dan 2 atau lebih 4 Tercapai Mempertahankan
atau mahasiswa PS yang luaran HAKI yang
memperoleh HaKI atau dihasilkan oleh
mendapat pengakuan / mahasiswa atau
penghargaan dari lembaga DTPS
nasional/internasional
selama tiga tahun terakhir
Prestasi atau Rekognisi Dosen
Prestasi atau reputasi Mendapatkan Total prestasi Tercapai Tetap mendorong
dosen dalam bidang prestasi dalam yang diraih: 30 dosen untuk
Tridarma dalam tiga tahun kegiatan mencapai rekognisi
terakhir yang berdampak Tridarma dari Internasional: 3 maupun prestasi
luas dari tingkat Nasional Institusi Nasional: 25 dalam tingkat lokal,
dan Internasional Nasional dan Lokal: 2 nasional, maupun
Internasional Internasional
Monitoring Evaluasi
Pelaksanaan penelitian Ada Ada, dilakukan Tercapai Mempertahankan
diikuti dengan monev, setiap 6 bulan pelaksanaan
feedback, dan tindak lanjut sekali monitoring evaluasi
untuk meningkatkan jumlah secara berkala
karya ilmiah, sitasi, Hak
Kekayaan Intelektual
teknologi tepat guna, dan
buku ber- ISBN pada
program studi.
c. Pengabdian Masyarakat
Selama tiga tahun terakhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) pada
tingkat PS yang terdokumentasi adalah sebanyak 91 kegiatan. Dari seluruh kegiatan
PkM yang dikerjakan, 11 kegiatan dipublikasikan di media massa, 1 dipublikasikan di
majalah, 38 dipublikasikan pada seminar, sedangkan 42 kegiatan lainnya masih
belum dipublikasikan. Kegiatan PkM pada tingkat PS juga telah memperoleh 5 HAKI
yang sudah memenuhi jumlah target yang ditentukan. Pelaksanaan kegiatan PkM di
tingkat PS juga diikuti dengan monitoring evaluasi setiap satu semester sekali yang
ditujukan untuk meningkatkan jumlah kegiatan PkM serta luaran PkM di PS. Hasil
monev dilakukan evaluasi tiap tahunnya dan selalu dilakukan tindak lanjut untuk
perbaikan pada tahun berikutnya. (INI DI DK CMN 1 DR ARS DOANG)
Indikator kinerja tambahan adalah indikator luaran lain yang ditetapkan oleh
Universitas Brawijaya untuk melampaui SN DIKTI. Indikator ini berlaku pada tingkat
Fakultas namun perlu dikembangkan PS juga. Salah satu indikator yang ditetapkan
oleh Fakultas adalah persentase lulusan PS yang langsung bekerja. Indikator ini
dinilai berdasarkan jumlah lulusan yang bekerja dengan masa tunggu 6 bulan. Data
yang diperoleh dari tracer study menunjukkan bahwa terdapat 58 orang lulusan yang
mengisi tracer study dan diperoleh seluruhnya (100%) lulusan langsung bekerja
dalam masa tunggu kurang dari 6 bulan.
Indikator kinerja tambahan lainnya adalah terciptanya prototipe produk baik yang
masih dalam proses penelitian dan pengembangan maupun prototipe industri yang
telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnya. Terdapat dua produk prototipe
yang dihasilkan di PS Ilmu Bedah yang seluruhnya telah memiliki hak cipta. Prototipe
pertama adalah kit deteksi penyakit tiroid autoimun (PTAI) berbasis Thyroid
Stimulating Hormone Receptor (TSHR) yang saat ini telah mendapatkan paten.
Prototipe kedua adalah kit diagnostik antibodi GAD65 untuk pasien pre diabetes
mellitus yang sudah lolos uji dan siap untuk dikomersilkan. Selain itu, indikator kerja
tambahan lainnya adalah jumlah sitasi artikel ilmiah oleh Scopus. Data yang
diperoleh dari database SINTA menunjukkan bahwa terdapat total 1528 sitasi pada
Scopus dari seluruh dosen tetap di PS. Jumlah ini juga telah melampaui target yang
ditetapkan oleh Fakultas yaitu 1500 sitasi pada Scopus.
Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Bedah memiliki 21 indikator kinerja, meliputi
17 IKU dan 4 IKT dengan 2 IKU yang masih belum memenuhi target. Kedua IKU
tersebut meliputi: (1) persentase keberhasilan studi; dan (2) persentase lulusan first
taker ujian kompetensi. IKU pada bidang penelitian seluruhnya telah memenuhi
target. Keberhasilan pencapaian target tersebut disebabkan oleh karena adanya
roadmap penelitian pada PS yang didukung dengan partisipasi dosen tetap yang
tinggi dalam melakukan kegiatan penelitian. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
jumlah publikasi, sitasi pada jurnal terindeks Scopus, serta luaran HaKI. Hasil yang
serupa juga ditunjukkan dalam kegiatan PkM yang memiliki IKU yang telah mencapai
target. Meskipun demikian, jumlah luaran hasil PkM yang dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah masih kurang. Beberapa indikator kinerja yang belum tercapai tersebut dibahas
dalam tabel dibawah ini:
Penekanan komitmen
Pengerjaan tugas peserta didik dalam
akhir yang sudah melakukan pendidikan
tepat waktu sesuai setiap kali proses
dengan target yang seleksi
ditentukan
Persentase Adanya transisi Mulai adanya Belum Meningkatkan
lulusan first taker dari sistem ujian bimbingan terpaparnya bimbingan dan
ujian kompetensi kompetensi yang kepada peserta peserta didik keterpaparan
KIPD yang belum awalnya berbasis didik baik untuk PS PDS IPD peserta didik
memenuhi CBT dan case- mempersiapkan dengan sistem dengan sistem
standar based discussion ujian kompetensi evaluasi OSCE ujian kompetensi,
menjadi CBT dan baik pada level di awal masa meliputi:
OSCE saat menjalani transisi sistem - Meningkatka
stase divisi atau ujian berbasis n jumlah try
saat fase OSCE out CBT
persiapan ujian sehingga sebagai
kompetensi yang banyak first persiapan
ditunjukkan taker yang ujian
dengan semakin belum lulus kompetensi
membaiknya untuk sistem - Meningkat
persentase OSCE kan
kelulusan first bimbingan
taker tiap Masih adanya pada tiap
tahunnya peserta didik divisi
yang belum - Melakukan
Adanya sistem menyelesaikan kuliah tamu
monitoring tugas ilmiah untuk pakar
evaluasi yang (hutang ilmiah) yang belum
rutin yang sehingga dimililki oleh
mengevaluasi membuat PS (contoh:
dan konsentrasi kuliah tamu
memperbaiki untuk psikosomati
persentase mempersiapka s)
kelulusan ujian n ujian - Melakukan
kompetensi kompetensi bimbingan
peserta didik menjadi dan try out
setiap periode terpecah OSCE
Mengoptimalisasi
sistem monev
secara berkala
untuk
mengevaluasi
persentase hasil
lulusan first taker
ujian kompetensi
Melakukan evaluasi
perbaikan kurikulum dan
hasil capaian
kompetensi melalui
rapat internal PS secara
berkala
2.2.9.7 Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Luaran dan Capaian Serta TIndak
Lanjut
Keberlanjutan dari Prodi Spesialis Ilmu Bedah ini dilakukan dengan
mengevaluasi yang dilakukan melalui pertemuan/rapat di tingkat program studi pada
setiap awal dan akhir semester. Pertemuan evaluasi di tingkat program studi
merumuskan berbagai tindak lanjut yang akan/harus dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan. Penetapan standar kualitas disusun dengan mengacu pada
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi jo. PP No. 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014. Komitmen
terhadap kegiatan penjaminan mutu dapat terlihat dari :
Adanya Tim yang mengaudit mutu akademik (auditor internal) di tingkat
Universitas yang UPM melibatkan fakultas dan GKM prodi.
Adanya kerjasama program studi dengan organisasi unit pelaksana
penjaminanmutu di tingkat Fakultas dan Universitas
Tersedianya panduan penjaminan mutu yang memuat berbagai kriteria
mutu,prosedur penjaminan mutu, Standard Operational Procedure (SOP), dan
sasaran mutu.