Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN EVALUASI DIRI

KRITERIA 9

2.1.1 Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada


Masyarakat
2.2.9.1 Latar Belakang
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengemban amanah
pendidikan dalam bidang kedokteran dan kesehatan pada 33 PS. Dengan besarnya
struktur organisasi, FKUB memerlukan strategi khusus yang berfokus untuk
menghasilkan luaran yang optimal bagi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat yang selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah oleh
kemenristekdikti dan standar mutu Universitas Brawijaya. Tujuan strategi pencapaian
luaran Tri Dharma adalah memastikan terpenuhinya target luaran sehingga
memberikan dampak dan manfaat bagi pengguna dan pengembangan keilmuan
disamping memenuhi akuntabilitas Institusi. Strategi tersebut meliputi pemenuhan
luaran pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang pendidikan,


pendidikan dokter spesialis yang dikelompokkan sebagai pendidikan profesi, yang
penyelenggaranya oleh organisasi profesi. Dengan adanya Undang-Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan profesi menjadi ranah
pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Nasional nelalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Karena kekhususannya pendidikan dokter spesialis dak
hanya dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui fakultas dan
universitas, melainkan tetap melibatkan organisasi profesi melalui Kolegium
Organisasi Profesi. Hal ini ebutkan dalam Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, yang memberi gas kepada Konsil Kedokteran Indonesia
untuk membuat Standar Pendidikan Kedokteran di Indonesia tanpa kecuali.
Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010 sebagai pelengkap
Undang-Undang no. 20 tahun 2003, pada pasal 188 dinyatakan secara eksplisit
bahwa ganisasi profesi mempunyai peran dalam menjaga mutu dan memberikan
sertifikat kompetensi.
Sejak diterapkan kurikulum terbaru dari Kolegium Ilmu Bedah Indonesia tahun
2016 maka Pendidikan Dokter Spesialis Bedah saat ini hanya 8 semester (4 tahun).
Perkembangan ini ke pannya diharapkan tidak mengurangi kompetensi dan
profesionalisme dokter spesialis bedah. Perubahan yang terjadi membawa atmosfir
baru dalam dunia pendidikan kedokteran.

Kompetensi lulusan Program Studi Spesialis Ilmu Bedah FK Universitas


Brawijaya diharapkan sama dengan komptensi yang telah dipetakan dalam kurikulum
yang disusun oleh Kolegium Ilmu Bedah Indonesia yang mengacu kepada
Kepemendiknas No. 045/U/2002. Kompetensi dokter spesialis bedah yang dihasilkan
adalah:

1. Dokter spesialis bedah yang berperilaku sesuai dengan kode etik kedokteran
Indonesia.

2. Dokter spesialis bedah yang mampu memberikan pelayanan pada pasien bedah
darurat dan bedah elektif.

3. Dokter spesialis bedah yang mampu mengembangkan diri terus-menerus


sepanjang hidupnya.

4. Dokter spesialis bedah yang mampu membuat terobosan-terobosan baru dalam


IPTEKDOK dan memanfaatkannya dalam pelayanan kepada masyarakat
Indonesia.

5. Dokter spesialis bedah yang mampu memberikan keilmuannya dalam


penanggulangan penyakit bedah di masyarakat.

6. Dokter spesialis bedah yang mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan


teman sejawatnya.

Dokter spesialis bedah (Sp. B) adalah dokter dengan kemampuan profesional


yang mengkhususkan diri dalam pelayanan bedah dan mempunyai kemampuan
menyerap mengembangkan, serta mentransformasikan ilmu bedah itu sendiri.
Seorang dokter spesialis bedah tidak saja berfungsi sebagai tenaga profesional tetapi
juga mampu berprestasi akademik sebagai pendidik maupun sebagai peneliti.
Akreditasi merupakan proses penilaian dan evaluasi mutu terhadap institusi secara
keseluruhan untuk mengetahui komitmen institusi terhadap kapasitas institusi dan
efektivitas pendidikan dengan standar akreditasi yang telah ditetapkan Badan
Akreditasi Nasional Nomor 15 tahun 2019. Pendidikan dokter spesialis ilmu bedah di
Indonesia diharapkan dapat terlaksana secara terstandarisasi, baik dalam input,
proses, dan outcomenya, sehingga mutu pendidikan dapat selalu dijaga, dipantau
dan selanjutnya ditingkatkan. Dengan akreditasi ini diharapkan luaran dan capaian
sesuai dengan visi Program Studi Spesialis Ilmu Bedah FK Universitas Brawijaya
yaitu “Menjadi Pusat Studi Bedah Umum yang mampu menjawab tantangan di era
modern dengan menghasilkan lulusan spesialis bedah umum yang santun,
kompeten, inovatif dan berorientasi global dengan mengedepankan tatalaksana
penyakit kongenital, trauma, neoplasma dan infeksi secara komprehensif.”

2.2.9.2 Kebijakan
Kebijakan pemenuhan luaran diatur dalam Peraturan Rektor Universitas
Brawijaya No.53 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah di Universitas Brawijaya untuk mencapai target kinerja FK yang
optimal. Target kinerja FK disusun sesuai dengan standar mutu UB yang tertuang di
Peraturan Universitas Brawijaya No.1 Tahun 2017 tentang Standar Mutu dan
dituangkan melalui kontrak kinerja Fakultas Kedokteran dan Jurusan di bawahnya.
Selanjutnya, dilaksanakan mekanisme evaluasi berupa laporan akuntabilitas kinerja
setiap tiga bulan dan akhirnya ditutup laporan akuntabilitas akhir tahun. Pada
Program Studi Ilmu Bedah mekanisme ini diatur melalui audit internal mutu, audit
permintaan tindakan koreksi dan tinjauan manajemen yang juga mencakup laporan
kinerja Program Studi yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

2.2.9.3 Strategi Pencapaian Standar


Dalam Tabel 45, dijelaskan bagaimana strategi yang telah dilakukan oleh UPPS
dalam mencapai strategi yang ditetapkan. Strategi ini dijabarkan sebagai landasan
program studi untuk melakukan evaluasi peningkatan atas indikator yang tercapai
dan melakukan evaluasi perbaikan untuk indikator yang belum tercapai. Pada akhir
bagian kolom Tabel juga dijabarkan mengenai mekanisme kontrol yang dilakukan
oleh program studi. Mekanisme ini merupakan salah satu langkah program studi
melakukan monitoring dan evaluasi atas kinerja seluruh indikator yang ditetapkan.
Tabel 45 Strategi Pemenuhan Standar Luaran Tri Dharma
Standar dan Indikator Strategi Alokasi Sumber Mekanisme
Daya Kontrol
Luaran Pendidikan
Persentase Keberhasilan - Meningkatkan kualitas Anggaran Monitoring per
Studi pada PS pendidikan yang bermutu operasional bulan, Evaluasi
dan bereputasi untuk pendidikan PS awal dan akhir
menghasilkan lulusan yang Dosen dan Tenaga semester, AIM
berdaya saing tinggi Kependidikan/PS per tahun ajaran,
Program Tracer Tracer study
- Membuat acuan penetapan
study berkala/tahun
besaran satuan kredit
semester untuk program
studi profesi dan spesialis
- Meningkatkan kualitas
Rerata IPK Lulusan wahana pendidikan, baik di
Rumah Sakit Utama maupun
Persentase Kelulusan Tepat Rumah Sakit Jejaring untuk
Waktu pada PS mencapai standar
penjaminan mutu
Persentase kelulusan dalam
ujian kompetensi - Adanya roadmap
penelitian sebagai
panduan dan memberikan
kesempatan bagi
mahasiswa untuk
menyusun tugas akhir
Pemenuhan Kompetensi
(umum, dasar dan lanjut) - Penyelarasan kurikulum
dengan melibatkan
stakeholder
Pendapat Pengguna - Meningkatkan perolehan
(Employer) Lulusan dana hibah dari dalam dan
Terhadap Kualitas Alumni luar negeri untuk
pembiayaan Pendidikan

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Jumlah artikel ilmiah/karya - Meningkatkan jumlah Organik BPPM dan LAKIP triwulan
ilmiah/buku dosen tetap PS publikasi hasil penelitian dan BPJ, anggaran
tiga tahun terakhir pengabdian masyarakat di hibah penelitian
jurnal bereputasi dan PkM FKUB,
insentif publikasi,
- Mengoptimalkan kolaborasi
pengelolaan jurnal
antar program
studi/fakultas/instansi dalam
pelaksanaan penelitian dan
pengabdian masyarakat
- Meningkatkan serapan dana
penelitian dan pengabdian
masyarakat dari sumber dana
non PNBP (Kemenristekdikti,
Jumlah Karya Penelitian dan
Corporate Social
Penmas yang didaftarkan
Responsibility (CSR), Luar
HKI
Negeri)
Penelitian/Karya dosen dan
- Pemenuhan standar
atau mahasiswa program
laboratorium yang sesuai
studi yang telah memperoleh
dengan standart ISO
HKI atau
pengakuan/penghargaan - Meningkatkan kemampuan
nasional/internasional dan minat dosen dalam
selama tiga tahun terakhir menyusun usulan penelitian
dan pengabdian masyarakat
- Meningkatkan jumlah (HaKI)
Pengabdian kepada
Masyarakat oleh dosen - Meningkatkan kemampuan
dan/mahasiswa PS yang dosen dalam mengemas
telah memperoleh HKI atau pengabdian masyarakat
mendapat menjadi produk atau jasa
pengakuan/penghargaan
nasional/internasional - Dibuat roadmap penelitian
selama tiga tahun terakhir Program Studi yang
terintegrasi dengan
pendidikan dan pegabdian
masyarakat

Penghargaan/Pencapaian/Reputasi
Penghargaan untuk Dosen - Mengembangkan karir Program Evaluasi
Tetap Program Studi tenaga pendidik dan pembinaan dan remunerasi
kependidikan dengan Insentif triwulan dan
mengimplementasikan (remunerasi) dan BKD/TA
Sistem Informasi Sumber reward lain
Daya Terintegrasi
(SISTER)
- Penggunaan Key
Performance Indicators
(KPI) sebagai salah satu
cara untuk mengukr kinerja
SDM
- Meningkatkan partisipasi
Anggaran Laporan dan
Jumlah mahasiswa mahasiswa pada kompetisi
pembinaan dan monev kinerja
berprestasi nasional maupun
reward triwulan
internasional
Pencapaian prestasi/reputasi - Meningkatkan kualitas
mahasiswa di bidang program pembinaan
akademik dan non-akademik
karakter mahasiswa mulai
mahasiswa baru sampai di
akhir siklus profesi
- Pembinaan prestasi
mahasiswa

Luaran dan Capaian


Pelaksanaan pembelajaran - Meningkatkan kualitas
diikuti dengan monev, pendidikan yang bermutu Tim Monev PS dan Monev
feedback, dan tindak lanjut di dan bereputasi untuk program evaluasi Pembelajaran PS
Program Studi untuk menghasilkan lulusan yang dan Fakultas
meningkatkan CPL berdaya saing tinggi
mendukung kompetensi
luaran
- Pemenuhan standar
Pelaksanaan penelitian dan laboratorium yang sesuai
dengan standar ISO Laporan kinerja
pengabdian masyarakat
BPPM, evaluasi
diikuti dengan monev, - Meningkatkan kemampuan PS/Semester
feedback, dan tindak lanjut dosen dalam mengemas
untuk meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat
karya ilmiah, sitasi, Hak menjadi produk atau jasa
Kekayaan Intelektual.

2.2.9.4 Indikator Kinerja Utama

a. Pendidikan

Penilaian kinerja pada bidang Pendidikan meliputi capaian pembelajaran atau


kompetensi lulusan, prestasi akademik mahasiswa, efektivitas dan produktivitas
program pendidikan, daya saing lulusan, dan kinerja lulusan. Keseluruhan
pencapaian indikator tersebut ditampilkan pada Tabel 46. Indikator capaian
pembelajaran atau kompetensi lulusan mencakup persentase keberhasilan studi,
rata-rata IPK, pencapaian kompetensi, dan tingkat pengakuan kompetensi oleh
pengguna lulusan. Persentase keberhasilan studi (PKS) pada PS didapatkan nilai
99% sudah dapat memenuhi target yang diharapkan (≥ 95%). Rerata IPK peserta
didik dalam lulusan 3 tahun terakhir didapatkan nilai NIPK sebesar 3.5 yang telah
melampaui target. Hasil uji kompetensi dalam 3 tahun terakhir yang dilakukan oleh
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) yang berupa ujian computer-based test (CBT)
maupun Objective Structured Clinical Examination (OSCE), menunjukkan angka
persentase kelulusan first taker (PFT) sebesar 100% secara keseluruhan tes CBT
dan OSCE. Penilaian secara terpisah menunjukkan angka lulusan first taker untuk
ujian CBT adalah 100% sedangkan angka lulusan first taker untuk OSCE adalah
100%. Seluruh komponen kompetensi yang ditentukan berdasarkan Standar
Kompetensi, meliputi kompetensi umum, kompetensi dasar, dan kompetensi lanjut
peserta didik dalam 3 tahun terakhir telah memenuhi target sesuai dengan kriteria
yang ditentukan dan tercatat di dalam logbook masing-masing peserta didik.

Prestasi akademik mahasiswa dari PS juga telah mencapai target. Selama tiga
tahun terakhir, mahasiswa dari PS PDS Ilmu Bedah telah mendapatkan 5
penghargaan, meliputi 2 penghargaan di tingkat lokal PT dan 3 penghargaan di
tingkat nasional. Efektivitas dan produktivitas program pendidikan PS PDS Ilmu
Bedah dinilai berdasarkan lama studi mahasiswa dan persentase kelulusan tepat
waktu. Lama pembelajaran mahasiswa di PS adalah selama 8 semester (4 tahun)
dan didapatkan rerata masa studi peserta didik PS PDS Ilmu Bedah adalah selama
3 tahun terakhir adalah 4 tahun 5 bulan 20 hari. Berdasarkan nilai persentase
lulusan tepat waktu, didapatkan nilai KTW sebesar 70% yang masih memenuhi
target yang diharapkan.

Tingkat pengakuan kompetensi sekaligus kepuasan kinerja oleh pengguna


lulusan ditunjukkan melalui hasil tracer study yang dikelola secara terpusat oleh
Universitas Brawijaya. Dari masing-masing komponen jenis kemampuan alumni
yang dinilai oleh pengguna lulusan, didapatkan sebanyak 12 orang (100%) pada
komponen integritas, 12 orang (100%) pada komponen profesionalisme, 12 orang
(91.6%) pada komponen komunikasi, 12 orang (91.6%) pada komponen kerja sama
tim dan kepemimpinan, 24 orang (67%) pada komponen pengembangan diri, dan 12
orang (100%) pada komponen kesiapan terjun di masyarakat menjawab sangat baik.
Oleh karena itu, skor akhir nilai tingkat kepuasan pengguna lulusan didapatkan skor
3.8. Berdasarkan data yang diperoleh dari tracer study, sebaran institusi tempat
kerja lulusan cukup bervariasi mulai dari tingkat lokal daerah kota kabupaten atau
provinsi hingga kerja di RS tingkat nasional. Lulusan PS PDS Ilmu Bedah juga
bekerja di RS mulai dari RS kelas A hingga D di seluruh daerah di Indonesia sebagai
dokter Spesialis Bedah sesuai dengan pendidikannya. Alumni lulusan PS PDS
Bedah juga memiliki berbagai prestasi yang diperoleh, baik secara nasional maupun
Internasional. Beberapa prestasi nasional yang diperoleh adalah Juara 3 Original
Article Oral Scientific Competition pada Pertemuan Ilmiah Nasional Perkumpulan
Onkologi Indonesia di Surabaya, 21-23 Mei 2021, Juara 1 Podium Ilmiah Presentasi
pada P2B2 (Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan) PABI XVI di Manado, 4-6
Juli 2019, Lulusan terbaik pertama pada Ujian Nasional Profesi Bedah 6 Maret 2021,
Juara Harapan 2 Podium Presentasi Coloproctology Disorders in Daily Practice
Makassar, 22 – 23 Juli 2022.

Capaian luaran dan proses pembelajaran menjadi bagian dari mekanisme Monev
kinerja Jurusan dan Fakultas setiap 3 bulan dan Rapat Kerja Kinerja akhir tahun
sebagai dasar perencanaan tahun depan (tindak lanjut). Umpan balik progress
disampaikan oleh Tim SAKIP. Pada tingkat PS monitoring dilakukan pada rapat
bulanan, dan evaluasi setiap 6 bulan, serta laporan audit internal mutu setiap tahun
ajaran. Umpan balik audit ditindaklanjuti dengan permintaan tindakan koreksi dan
Tinjauan Manajemen.

Tabel 46 Capaian Indikator Kinerja Utama Kriteria 9 Bidang Pendidikan


Standar dan Indikator Target Capaian Posisi Tindak Lanjut
Capaian Pembelajaran / Kompetensi Lulusan
Persentase Keberhasilan Studi PKS ≥ 95% 80.8% Tidak Meningkatkan
Tercapai peran dosen
penasehat
akademik untuk
memonitor lama
studi mahasiswa

Rata-rata IPK NIPK ≥ 3 3.98 Tercapai Mempertahankan


proses
pembelajaran dan
senantiasa
melakukan
evaluasi pada
sistem kurikulum
Pencapaian kompetensi:
- Hasil uji kompetensi oleh PFT ≥ 90% 79.5% Tidak Meningkatkan
kolegium Tercapai bimbingan dan
keterpaparan
- Pencapaian kompetensi Skor = 4 4 Tercapai peserta didik
umum (etika, komunikasi, dengan sistem uji
patient safety, dan kerja kompetensi yang
sama tim) baru
- Pencapaian kompetensi Skor = 4 4 Tercapai
Mempertahankan
dasar
capaian
Skor = 4 4 Tercapai kompetensi
- Pencapaian kompetensi melalui logbook
b. Penelitian

Pada tingkat PS, jumlah artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dihasilkan oleh
dosen tetap selama tiga tahun terakhir sebanyak 48 dengan rincian tingkat level
publikasi adalah 3 publikasi lokal, 22 publikasi nasional, dan 23 publikasi
internasional sehingga nilai NK yang diperoleh sebesar 23.9 yang telah memenuhi
target yang diharapkan.

Penelitian/Karya dosen dan atau mahasiswa program studi yang telah


memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek
dagang, rahasia dagang, desain produk), teknologi tepat guna, dan
model/desain/rekayasa atau karya yang mendapat pengakuan/penghargaan dari
lembaga nasional/internasional selama tiga tahun terakhir pada PS berjumlah 4.
Jumlah ini telah memenuhi target minimal sebesar 2. Selama tiga tahun terakhir,
dosen di PS juga telah memperoleh 30 penghargaan dan rekognisi baik secara
lokal, nasional, maupun Internasional. Secara terperinci, diperoleh sebanyak 2
penghargaan di skala lokal, 25 penghargaan di skala nasional, dan 3 penghargaan
di skala Internasional. Pelaksanaan penelitian di tingkat PS juga diikuti dengan
monitoring evaluasi setiap enam bulan sekali yang ditujukan untuk meningkatkan
jumlah karya ilmiah, publikasi, serta luaran HAKI penelitian oleh dosen di PS. Hasil
monitoring evaluasi dilakukan rapat evaluasi tiap tahun dengan selalu melakukan
tindak lanjut untuk perbaikan di tahun mendatang.

Tabel 47 Capaian Indikator Kinerja Utama Kriteria 9 Bidang Penelitian

Standar dan Indikator Target Capaian Posisi Tindak Lanjut


Publikasi Ilmiah
Jumlah artikel ilmiah NK ≥ 6 23.9 Tercapai Mempertahankan
jumlah publikasi
ilmiah oleh DTPS

Luaran Penelitian
Penelitian/Karya dosen dan 2 atau lebih 4 Tercapai Mempertahankan
atau mahasiswa PS yang luaran HAKI yang
memperoleh HaKI atau dihasilkan oleh
mendapat pengakuan / mahasiswa atau
penghargaan dari lembaga DTPS
nasional/internasional
selama tiga tahun terakhir
Prestasi atau Rekognisi Dosen
Prestasi atau reputasi Mendapatkan Total prestasi Tercapai Tetap mendorong
dosen dalam bidang prestasi dalam yang diraih: 30 dosen untuk
Tridarma dalam tiga tahun kegiatan mencapai rekognisi
terakhir yang berdampak Tridarma dari Internasional: 3 maupun prestasi
luas dari tingkat Nasional Institusi Nasional: 25 dalam tingkat lokal,
dan Internasional Nasional dan Lokal: 2 nasional, maupun
Internasional Internasional
Monitoring Evaluasi
Pelaksanaan penelitian Ada Ada, dilakukan Tercapai Mempertahankan
diikuti dengan monev, setiap 6 bulan pelaksanaan
feedback, dan tindak lanjut sekali monitoring evaluasi
untuk meningkatkan jumlah secara berkala
karya ilmiah, sitasi, Hak
Kekayaan Intelektual
teknologi tepat guna, dan
buku ber- ISBN pada
program studi.

c. Pengabdian Masyarakat

Selama tiga tahun terakhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) pada
tingkat PS yang terdokumentasi adalah sebanyak 91 kegiatan. Dari seluruh kegiatan
PkM yang dikerjakan, 11 kegiatan dipublikasikan di media massa, 1 dipublikasikan di
majalah, 38 dipublikasikan pada seminar, sedangkan 42 kegiatan lainnya masih
belum dipublikasikan. Kegiatan PkM pada tingkat PS juga telah memperoleh 5 HAKI
yang sudah memenuhi jumlah target yang ditentukan. Pelaksanaan kegiatan PkM di
tingkat PS juga diikuti dengan monitoring evaluasi setiap satu semester sekali yang
ditujukan untuk meningkatkan jumlah kegiatan PkM serta luaran PkM di PS. Hasil
monev dilakukan evaluasi tiap tahunnya dan selalu dilakukan tindak lanjut untuk
perbaikan pada tahun berikutnya. (INI DI DK CMN 1 DR ARS DOANG)

Tabel 48 Capaian Indikator Kinerja Utama Kriteria 9 Bidang Pengabdian Masyarakat


Standar dan Indikator Target Capaian Posisi Tindak Lanjut
Luaran Pengabdian Masyarakat
Pengabdian kepada 2 atau lebih 5 Tercapai Mempertahankan
Masyarakat yang dilakukan luaran HAKI yang
oleh dosen dan atau dihasilkan oleh
mahasiswa PS yang mahasiswa atau DTPS
memperoleh HaKI atau
mendapat pengakuan /
penghargaan dari lembaga
nasional / internasional selama
tiga tahun terakhir
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan PkM diikuti Ada Terdapat Tercapai Mempertahankan
dengan monev, feedback, dan monitoring pelaksanaan
tindak lanjut untuk dan evaluasi monitoring evaluasi
meningkatkan jumlah kegiatan, sebanyak secara berkala
Hak Kekayaan Intelektual, satu kali
produk, teknologi tepat guna, setiap
dan buku ber-ISBN pada semester
program studi

2.2.9.5 Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan adalah indikator luaran lain yang ditetapkan oleh
Universitas Brawijaya untuk melampaui SN DIKTI. Indikator ini berlaku pada tingkat
Fakultas namun perlu dikembangkan PS juga. Salah satu indikator yang ditetapkan
oleh Fakultas adalah persentase lulusan PS yang langsung bekerja. Indikator ini
dinilai berdasarkan jumlah lulusan yang bekerja dengan masa tunggu 6 bulan. Data
yang diperoleh dari tracer study menunjukkan bahwa terdapat 58 orang lulusan yang
mengisi tracer study dan diperoleh seluruhnya (100%) lulusan langsung bekerja
dalam masa tunggu kurang dari 6 bulan.
Indikator kinerja tambahan lainnya adalah terciptanya prototipe produk baik yang
masih dalam proses penelitian dan pengembangan maupun prototipe industri yang
telah lulus uji pada sistem lingkungan sebenarnya. Terdapat dua produk prototipe
yang dihasilkan di PS Ilmu Bedah yang seluruhnya telah memiliki hak cipta. Prototipe
pertama adalah kit deteksi penyakit tiroid autoimun (PTAI) berbasis Thyroid
Stimulating Hormone Receptor (TSHR) yang saat ini telah mendapatkan paten.
Prototipe kedua adalah kit diagnostik antibodi GAD65 untuk pasien pre diabetes
mellitus yang sudah lolos uji dan siap untuk dikomersilkan. Selain itu, indikator kerja
tambahan lainnya adalah jumlah sitasi artikel ilmiah oleh Scopus. Data yang
diperoleh dari database SINTA menunjukkan bahwa terdapat total 1528 sitasi pada
Scopus dari seluruh dosen tetap di PS. Jumlah ini juga telah melampaui target yang
ditetapkan oleh Fakultas yaitu 1500 sitasi pada Scopus.

Tabel 49 Capaian Indikator Kinerja Tambahan Kriteria 9


Standar dan Indikator Target Capaian Posisi Tindak Lanjut
Standar Pendidikan
Persentase lulusan PS yang 50% 100% Tercapai Mempertahankan
langsung bekerja komunikasi dengan
pengguna lulusan agar
tetap mempertahankan
lulusan yang langsung
bekerja
Standar Penelitian dan PkM
Jumlah prototipe penelitian 1 1 Tercapai Tetap mendorong dosen
dan pengembangan tetap PS PDS IPD untuk
(Research and Development / terus menghasilkan
R&D) karya ilmiah dan produk
Jumlah prototipe industri 1 1 Tercapai
Jumlah sitasi karya ilmiah 1500 1528 Tercapai

2.2.9.6 Evaluasi Capaian kinerja


Dalam mengevaluasi capaian dan luaran dari Program studi Spesialis Ilmu
Bedah FK Universitas Brawijaya, didapatkan dengan melakukan kegiatan monitoring
dan evaluasi kegiatan pembelajaran baik oleh mahasiswa maupun dosen sehingga
kegiatan pendidikan dapat berjalan dengan baik.

Secara keseluruhan evaluasi kinerja Program studi Spesialis Ilmu Bedah FK


Universitas Brawijaya mengacu kepada nilai, norma, etika dan budaya organisasi
yang ditetapkan bersama. Konsolidasi dengan pimpinan fakultas, manajer dan Senat
Akademik dilakukan pada proses pengambilan keputusan melalui mekanisme rapat
rutin dan rapat kerja. Kejelasan tupoksi dan fungsi memudahkan proses
pendelegasian tugas. Efektivitas kepemimpinan tercermin pada berjalannya sistem
perencanaan, penganggaran dan terlaksananya kegiatan. Akuntabilitas pelaksanaan
tugas ditunjang dengan adanya sistem pelaporan berbasis sistem informasi dan
keterlibatan pemangku kepentingan internal dan eksternal pada proses penjaminan
mutu dan pengembangan.

Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Bedah memiliki 21 indikator kinerja, meliputi
17 IKU dan 4 IKT dengan 2 IKU yang masih belum memenuhi target. Kedua IKU
tersebut meliputi: (1) persentase keberhasilan studi; dan (2) persentase lulusan first
taker ujian kompetensi. IKU pada bidang penelitian seluruhnya telah memenuhi
target. Keberhasilan pencapaian target tersebut disebabkan oleh karena adanya
roadmap penelitian pada PS yang didukung dengan partisipasi dosen tetap yang
tinggi dalam melakukan kegiatan penelitian. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
jumlah publikasi, sitasi pada jurnal terindeks Scopus, serta luaran HaKI. Hasil yang
serupa juga ditunjukkan dalam kegiatan PkM yang memiliki IKU yang telah mencapai
target. Meskipun demikian, jumlah luaran hasil PkM yang dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah masih kurang. Beberapa indikator kinerja yang belum tercapai tersebut dibahas
dalam tabel dibawah ini:

Evaluasi Capaian Kinerja


Indikator Standar Akar masalah Faktor pendukung Faktor Tindak lanjut
& Permasalahan keberhasilan penghambat
Pendidikan
Persentase Permasalahan Adanya perbaikan Latar belakang Meningkatkan kinerja
keberhasilan studi internal sistem setiap pekerjaan sistem monitoring dan
pada Program mahasiswa, masih tahunnya sehingga mahasiswa evaluasi tiap semester
Studi belum adanya peserta angka keberhasilan dengan untuk mengejar peserta
memenuhi didik yang tidak studi cenderung kesibukan dan didik yang belum
standar menyelesaikan membaik setiap motivasi yang menyelesaikan tugas
tugas ilmiah pada tahunnya beragam ilmiah secara tepat
saat divisi yang waktu
tidak tepat waktu Adanya sistem
sehingga dosen pembimbing Meningkatkan peran
berdampak pada akademik untuk dosen penasehat
semakin setiap peserta didik akademik untuk
panjangnya masa yang memantau memantau masing-
studi proses berjalannya masing peserta
Pendidikan didiknya jika ada yang
sepanjang masa bermasalah dalam
studi menjalankan proses
pendidikan

Penekanan komitmen
Pengerjaan tugas peserta didik dalam
akhir yang sudah melakukan pendidikan
tepat waktu sesuai setiap kali proses
dengan target yang seleksi
ditentukan
Persentase Adanya transisi Mulai adanya Belum Meningkatkan
lulusan first taker dari sistem ujian bimbingan terpaparnya bimbingan dan
ujian kompetensi kompetensi yang kepada peserta peserta didik keterpaparan
KIPD yang belum awalnya berbasis didik baik untuk PS PDS IPD peserta didik
memenuhi CBT dan case- mempersiapkan dengan sistem dengan sistem
standar based discussion ujian kompetensi evaluasi OSCE ujian kompetensi,
menjadi CBT dan baik pada level di awal masa meliputi:
OSCE saat menjalani transisi sistem - Meningkatka
stase divisi atau ujian berbasis n jumlah try
saat fase OSCE out CBT
persiapan ujian sehingga sebagai
kompetensi yang banyak first persiapan
ditunjukkan taker yang ujian
dengan semakin belum lulus kompetensi
membaiknya untuk sistem - Meningkat
persentase OSCE kan
kelulusan first bimbingan
taker tiap Masih adanya pada tiap
tahunnya peserta didik divisi
yang belum - Melakukan
Adanya sistem menyelesaikan kuliah tamu
monitoring tugas ilmiah untuk pakar
evaluasi yang (hutang ilmiah) yang belum
rutin yang sehingga dimililki oleh
mengevaluasi membuat PS (contoh:
dan konsentrasi kuliah tamu
memperbaiki untuk psikosomati
persentase mempersiapka s)
kelulusan ujian n ujian - Melakukan
kompetensi kompetensi bimbingan
peserta didik menjadi dan try out
setiap periode terpecah OSCE

Mengoptimalisasi
sistem monev
secara berkala
untuk
mengevaluasi
persentase hasil
lulusan first taker
ujian kompetensi

Melakukan evaluasi
perbaikan kurikulum dan
hasil capaian
kompetensi melalui
rapat internal PS secara
berkala

2.2.9.7 Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Luaran dan Capaian Serta TIndak
Lanjut
Keberlanjutan dari Prodi Spesialis Ilmu Bedah ini dilakukan dengan
mengevaluasi yang dilakukan melalui pertemuan/rapat di tingkat program studi pada
setiap awal dan akhir semester. Pertemuan evaluasi di tingkat program studi
merumuskan berbagai tindak lanjut yang akan/harus dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan. Penetapan standar kualitas disusun dengan mengacu pada
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi jo. PP No. 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014. Komitmen
terhadap kegiatan penjaminan mutu dapat terlihat dari :
 Adanya Tim yang mengaudit mutu akademik (auditor internal) di tingkat
Universitas yang UPM melibatkan fakultas dan GKM prodi.
 Adanya kerjasama program studi dengan organisasi unit pelaksana
penjaminanmutu di tingkat Fakultas dan Universitas
 Tersedianya panduan penjaminan mutu yang memuat berbagai kriteria
mutu,prosedur penjaminan mutu, Standard Operational Procedure (SOP), dan
sasaran mutu.

Anda mungkin juga menyukai