Anda di halaman 1dari 10

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS

(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, CV. BIAS DESIGN, telah selesai
menyusun Rencana Kerja dan Syarat (RKS), sebagai pedoman kontraktor pelaksana dan semua
pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pekerjaan Pematangan Lahan Kantor Kemenag Aceh
Barat Daya Tahun Anggaran 2023

Dalam Dokumen Rencana Kerja dan Syarat ini memuat Spesifikasi Teknis Pelaksanaan baik
spesifikasi Umum maupun khusus, dokumen ini juga menguraikan lingkup dan metode
pelaksanaan yang dibutuhkan oleh kontraktor pelaksana, sehingga diharapkan pelaksanaan
pekerjaan tersebut terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun RKS ini.

Blangpidie Maret 2023


Disusun Oleh,
CV. BIAS DESIGN

Team Leader

BIAS DESIGN, CV 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan berupa gambar kerja
menjadi sebuah bangunan yang memenuhi syarat kuat, indah, dan fungsional. Agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan dapat teratasi.

Di samping itu diperlukan adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam pekerjaan konstruksi ketersediaan bahan dan
peralatan kerja merupakan faktor penting, sebab kedua faktor tersebut mempengaruhi
keberhasilan suatu pekerjaan. Selain itu adanya pengawasan juga mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi kerja yang dilakukan,
dan mengecek kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Oleh
karena itu bila terdapat ketidaksesuaian antara kondisi di lapangan dengan perencanaan,
melalui fungsi pengawasan akan dapat diketahui dan segera dicari sebabnya guna
pengambilan tindakan koreksi. Koreksi yang dilakukan harus cepat, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan dari segi teknis dan non teknis.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat bermaksud untuk menyediakan panduan kegiatan
pelaksanaan, lingkup pekerjaan, metode pekerjaan, tahapan-tahapan pekerjaaan serta syarat
atau spesifikasi teknis yang dibutuhkan dalam Pekerjaan Pematangan Lahan Kantor
Kemenag Aceh Barat Daya

BIAS DESIGN, CV 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

2.1 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Dalam pelaksanaan pekerjaan Kewajiban umum dan tanggung jawab dari kontraktor
pelaksanan dapat kita uraikan sebagai berikut :
1 . Melaksanakan Kontrak / proyek
2. Bertanggung jawab atas keselamatan lokasi pekerjaan
3. Harus mengenal sebaik mungkin daerah lokasi proyek sebelum melaksanakan kontrak.
4. Memberitahukan kepada Direksi bila menemui kesulitan yang tak terduga sebelumnya,
yang diperkirakan tidak mungkin akan terjadi dan hal ini akan menimbulkan biaya
tambahan atau pengurangan..
5. Bekerja menurut instruksi – instruksi yang dikeluarkan oleh direksi dan
menghasilkan pekerjaan yang
6. memenuhi kualitas yang telah ditetapkan dan dapat diterima dengan memuaskan oleh
pemilik /direksi.
7. Mempersiapkan suatu rencana kerja dengan perincian tertulis tentang
penyelenggaraan/pengaturan dalam melaksanakan pekerjaan.
8. Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan bila diminta oleh
direksi, maka harus merencanakan kembali rencana kerja, agar dapat tepat waktu
penyelesaiannya.
9. Hanya memperkerjakan tenaga ahli yang terampil dan staff pelaksana yang
berpengalaman.
10. Mengeluarkan tenaga yang dianggap tidak mampu oleh direksi dan tidak sesuai
untuk pekerjaan yang ditugaskan.
11. Menetapkan lokasi pekerjaan, bekerja menurut arah dan patok ( Benc Mark ) yang telah
dibuat.
12. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kecelakaan dan cidera yang dialami oleh pekerja
dalam melaksanakan tugasnya dan mengasuransikan pekerja terhadap kecelakaan
serta cidera tertentu dengan perusahaan asuransi atau Jamsostek.
13. Menjaga lokasi proyek agar tetap bersih dan rapi serta membuang bekas – bekas
pekerjaan persiapan yang tidak digunakan lagi.
14. Membersihakan lokasi proyek bilamana selesai mengerjakan.

2.2 STANDAR SPESIFIKASI


semua bahan dan mutu kerja hendaknya sesuai dengan standard nasional yang berlaku dan
tidak kurang dari ketentuan standard di Indonesia.

BIAS DESIGN, CV 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

Untuk tujuan inspeksi atau pengujian, Kontraktor akan diminta membuat salinan standard
yang diusulkan untuk Direksi atau Wakilnya dalam bahasa Indonesia.

Dimana digunakan singkatan-singkatan berikut ini, maka singkatan ini mempunyai arti
sebagai berikut :

AHSP = Analisa Harga Satuan Pekerjaan


AASHO = American Association of State Highway Officials.
ACI = American Concrete Standard Institute
ANSI = American National Standard Institute
ASA = American Standard Association
ASTM = American Society of Testing and Materials
AWS = American Welding Society
AWWA = American Water Works Association
BS = British Standard Association
DIN = Deutsche Industrie Norm
ISO = International Organization for Standardization
IEC = International Electro Technical Commision
NI = Indonesia National Standard
PBI’1971 = Peraturan Beton Bertulang Indonesia Th 1971
PBI’1997 = Peraturan Beton Bertulang Indonesia Th 1997
PPPJR’1982 = Peraturan Pelaksanaan Pembangunan Jalan Raya 1982
PUIL = Peraturan Umum Instalasi Listrik
SIT = Standard Industri Indonesia

Kontraktor dengan persetujuan oleh Direksi diperbolehkan untuk menyediakan material-


material yang sesuai dengan suatu standard yang equivalen dengan standard Nasional atau
International yang diakui, asalkan dapat mencantumkan standard mana yang akan dipakai
pada saat tender dan menyerahkan standard resminya dalam Bahasa Indonesia untuk
digunakan oleh Direksi.

2.3 URAIAN/PENJELASAN UMUM TATA TERTIB PELAKSANAAN


1 Sebelum mulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan
mempelajari dengan seksama gambar kerja dan RKS, pelaksanaan beserta Berita
Acara penjelasan pekerjaan.
2 Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan melaporkan kepada Direksi pekerjaan
setiap ada perbedaa n

BIAS DESIGN, CV 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

3 ukuran diantara gambar-gambar, perbedaan antara gambar kerja dan RKS untuk
mendapat keputusan.
4 Tidak dibenarkan bagi Kontraktor Pelaksana memperbaiki sendiri perbedaan tersebut
diatas. Akibat-akibat dari kelalaian Kontraktor Pelaksana dalam hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
5 Daerah kerja akan diserahkan kepada Kontraktor Pelaksana (selama pelaksanaan)
dalam keadaan seperti diwaktu pemberian kerja dan dianggap bahwa Kontraktor
Pelaksana mengetahui benar mengenai :
 Letak konstruksi
 Batas-batas persil/kaveling.
 Keadaan Kontur tanah.
7. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan menyerahkan hasil pekerjaannya hingga
selesai dan lengkap yaitu membuat, memasang serta memesan maupun menyediakan
bahan-bahan/material, alat-alat kerja, pengangkutan dan membayar upah kerja serta
lain-lain yang bersangkutan dengan pelaksanaan.
8. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
salinan gambar dan RKS ditempat pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh
Direksi pekerjaan.
9. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya maupun yang sedang
dilaksanakan, Kontraktor Pelaksana diterlebih dahulu akan berhubungan dengan
Direksi Pekerjaan, untuk ikut menyaksikan sejauh tidak ditentukan lain, untuk
mendapatkan pengesahan/persetujuannya.
10. Setiap usul perubahan dari Kontraktor Pelaksana ataupun persetujuan pengesahan dari
Direksi pekerjaan dianggap berlaku, sah serta mengikat jika dilakukan secara tertulis.
11. Atas perintah Direksi pekerjaan kepada Kontraktor Pelaksana dapat dimintakan
membuat gambar-gambar penjelasan dan perincian bagian-bagian khusus, semuanya
atas beban Kontraktor Pelaksana. Gambar tersebut setelah disetujui oleh Direksi
pekerjaan secara tertulis menjadi gambar pelengkap dari gambar- gambar pelaksanaan.
12. Semua bahan yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan proyek ini akan
benar-benar baru dan diteliti mengenai mutu, ukuran dan lain-lain yang disesuaikan
standart/peraturan yang dipergunakan di dalam RKS ini. Semua bahan-bahan tersebut
diatas akan mendapat pengesahan/ persetujuan dari Direksi pekerjaan sebelum dimulai
pekerjaannya.
13. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan pembangunan
akan dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
14. Pengawasan terus menerus terhadap penyelesaian / perapihan akan dilakukan oleh
tenaga-tenaga dari pihak Kontraktor Pelaksana yang benar-benar ahli.
BIAS DESIGN, CV 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

15. Kontraktor Pelaksana akan menyediakan sarana alat tulis menulis seperti buku
harian untuk catatan-catatan, teguran, saran dan petunjuk dalam pelaksanaan berupa
buku tamu, buku direksi/pengawas.
16. Jenis laporan/catatan yang akan dibuat adalah :
a. Laporan Harian, yang terdiri dari :
 Catatan kemajuan fisik setiap hari;

 Catatan mengenai cuaca setiap hari; Catatan bahan-bahan yang diterima


maupun ditolak oleh pengawas lapangan;

 Catatan sipil tenaga kerja yang masuk (bekerja) pada setiap hari;

 Catatan-catatan mengenai kejadian-kejadian lainnya yang memerlukan


pencatatan lebih lanjut.

b. Laporan Mingguan;
c. Buku tamu/Direksi;
d. Buku pengawas lapangan.
e. Dokumen-Dokumen/laporan lainnya yang harus dibuat sesuai dengan kontrak

2.4 JAMINAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. Memberi pengarahan langsung kepada tenaga kerja setiap melaksanakan kegiatan
guna mencegah dan
2. mengurangi kecelakaan.
3. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
4. Membekali peralatan keamanan pada para pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan
5. Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit dengan menjaga kebersihan setiap
pekerja
6. Memberikan fasilitas yang mencukupi dalam melaksanakan pekerjaan seperti
lampu penerangan, ataupun peralatan lain yang dibutuhkan.
7. Memelihara kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan berkala dari ahli dalam
bidang kesehatan.
8. Memperoleh keserasian antara kondisi lingkungan setempat dengan keberadaan
tenaga kerja, peralatan
9. kerja dan proses dan metode kerja.
10. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada para pekerja yang sedang
bekerja.

BIAS DESIGN, CV 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

11. Menyediakan fasilitas MCK yang mencukupi bagi pekerja.


12. Menyediakan obat-obatan di proyek.

2.5 KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN


1. Selama berlangsungnya pembangunan pekerjaan fisik di proyek, kebersihan halaman
dan lingkungan terutama jalan-jalan sekitar proyek, kantor, gudang los kerja tetap bersih
dan material bangunan.
2. Penimbunan bahan-bahan material diatur sedemikian rupa agar tidak menganggu
kelancaran dan keamanan pekerjaan juga memudahkan jalannya pemeriksaan dan
penelitian bahan-bahan oleh Direksi.
3. Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan membuat urinoir dan WC untuk pekerja.

2.6 ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT PEMBANTU


1 Kontraktor Pelaksana akan menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien, misalnya :
truk-truk, escavator, stemper, pomp air, mesin-mesin dan alat-alat lain yang diperlukan.
2 Disamping akan menyediakan alat-alat yang diperlukan pada butir (a) dalam ini,
Kontraktor Pelaksana akan menyediakan tanda-tanda untuk bekerja pada waktu
hujan/panas perlengkapan penerangan.

BIAS DESIGN, CV 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS

3.1 DIVISI UMUM

3.1.1 Mobilisasi
Mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi)
dan mengembalikan (demobilisasi) alat-alat proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan. Sebelum
dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan meminta persetujuan terhadap jenis /
kapasitas excavator yang akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan. Segala resiko
yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi menjadi tanggung jawab kontraktor.
Mobilisasi yang dimaksud juga termasuk pada beberapa item pekerjaan lainnya yaitu pembuatan
Papan Nama Kegiatan, Pengukuran dan Pemasangan Patok serta dokumentasi dan pelaporan.

3.2 DIVISI PEKERJAAN TANAH


3.2.1 Galian Biasa
Pekerjaan galian adalah pekerjaan menggali tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta
elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Adapun prosedur pekerjaan
dari pekerjaan galian, yaitu :
1. Seluruh penggalian harus dilaksanakan menurut apa yang di syaratkan mengenai Panjang,
Kedalaman/ketinggian , pengukuran situasi dan elevasi dasar saluran, untuk menentukan
ketinggian (arah dan kelandaian) saluran rencana dengan menggunakan titik ikat yang
disetujui dan diikuti dengan pemasangan patok serta profil kemiringan galian, serta
kemiringan galian yang diperlukan untuk konstruksi pekerjaan, seperti yang tertera dalam
gambar Kerja.
2. Bidang-bidang dasar dan dinding galian pada konstruksi harus dikerjakan dengan tepat
mengikuti garis-garis kedalaman/kemiringan yang ditentukan dan bilamana diminta oleh
Direksi Pekerjaan harus disiram dan dipadatkan baik-baik dengan alat-alat yang tepat
sehingga didapat suatu bidang (dasar/dinding) yang padat dan kokoh.
3. Apabila kedalaman galian ternyata lebih dalam dari batas yang ditentukan maka bagian ini
harus ditimbun kembali dengan bahan yang akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Bahan
pengisi tersebut dapat berupa tanah urug, pasir padat atau beton tumpuk (sesuai kebutuhan
teknis). penggalian yang lebih (over excavation) tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.

BIAS DESIGN, CV 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT/RKS
(WORK METHOD AND TERM OF REFERENCE/TOR)

4. Bahan hasil galian yang mengandung akar-akar, humus, dan bahan-bahan lain yang
mengganggu dan bahan-bahan galian yang tidak diperlukan untuk penimbunan kembali
harus di buang ke luar lokasi pekerjaan.

BAB VI
PENUTUP

Demikian Rencana Kerja dan Syarat ini kami sampaikan, sebagai panduan pelaksanaan pekerjaan
Pematangan Lahan Kantor Kemenag Aceh Barat Daya
Dokumen ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, hal yang tidak tercantum dalam Uraian Metode
Pelaksanaan Pekerjaan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan
atau Konsultan Pengawas, untuk di adakan perbaikan.

Blangpidie, Maret 2023


Mengetahui, Disusun Oleh,
CV. BIAS DESIGN CV. BIAS DESIGN

RINALDI, ST FADHIL ANWAR, ST


Direktur Team Leader

BIAS DESIGN, CV 9
13

Anda mungkin juga menyukai