Anda di halaman 1dari 34

RANCANGAN PEMBELAJARAN

(RPP, BAHAN AJAR, MEDIA, LKPD,

INSTRUMEN EVALUASI)

Oleh
Nama : Darman Sanusi Harahap
NIP : 198001052022211006

UPTD SDN NO 071172 FABALIWA


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU
(Pembelajaran Luring)

Sekolah : UPTD SDN No.071172 Fabaliwa


Kelas/Semester : IV (Empat)/ I (Satu)
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 1. Sumber Energi
Pembelajaran ke : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5. Mengidentifikasi berbagai sumber 3.5.1. Menganalisis perubahan bentuk
energi, perubahan bentuk energi, dan energi pada benda – benda yang ada
sumber energi alternatif (angin, air, disekitar. (C4)
matahari, panas bumi, bahan bakar 3.5.2 Membandingkan perubahan bentuk
organik dan nuklir) dalam kehidupan energi pada benda-benda yang ada di
sehari-hari sekitar. (C5)
4.5. Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Membuat laporan tentang
dan penelusuran informasi tentang perubahanbentuk energi.
berbagai perubahan bentuk energi 4.5.2. Mempresentasikan laporan
perubahan bentuk energi. (C6)

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2. Menghargai kebersamaan dalam 1.2.1 Menunjukkan sikap saling
keberagaman sebagai anugerah menghargai dengan teman satu
Tuhan Tuhan Yang Maha Esa di kelompok tanpa membedakan agama.
lingkungan rumah dan sekolah (A3)
2.2. Menunjukkan perilaku patuh pada 2.2.1Membangun sikap disiplin selama
tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kegiatan pembelajaran.(A5)
kehidupan sehari-hari di rumah sekolah
dan masyarakat sekitar
3.2. Mengidentifikasi pelaksanaan 3.2.1 Menemukan contoh pelaksanaan
kewajiban dan hak sebagai warga hak dalam penggunaan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sumber energi listrik. (C4)
3.2.2Menemukan contoh pelaksanaan
kewajiban dalam penggunaan
sumber energi listrik (C4)
4.2. Menyajikan hasil identifikasi 4.2.1Menyajikan contoh pelaksanaaan
pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai hak dan kewajiban dalam bentuk tabel
warga masyarakat dalam kehidupan penggunaan sumber energi listrik (P5)
sehari-hari . 4.2. 2Mempresentasikan tabel
pelaksanaan hak dan kewajiban terkait
penggunaan sumber energi listrik (P5)

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tayangan video siswa dapat menganalisis perubahan bentuk energi pada benda
– benda yang ada disekitar dengan tepat (C4)
2. Melalui tayangan video siswa dapat membandingkan perubahan bentuk energi pada
benda-benda yang ada di sekitar dengan tepat. (C5)
3. Melalui hasil diskusi, siiswa membuat laporan tentang perubahanbentuk energ
dengan tepat.
4. Melalui hasil diskusi kelompok siswa dapat mempresentasikan laporan perubahan
bentuk energi dengan baik. (C6)

5. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan hak
dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
6. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan
kewajiban dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
D. Materi Pembelajaran (Terlampir)
.
1. Perubahan bentuk energi
2. Kewajiban dan hak dalam penggunaan sumber energi

E. Model dan Metode Pembelajaran


Model pembelajaran : Problem Based Learning
Pendekatan : Saintifik - TPACK
Metode pembelajaran : diskusi, percobaan, pengamatan, tanya jawab, demonstrasi

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Siswa saling memberi dan menjawab 10 Menit
salam serta
menyampaikan kabarnya
masing-masing.
(Communication)
2. Siswa dicek kehadiran dengan melakukan
presensi oleh guru. Kemudian dilanjutkan
dengan berdoa, doa dipimpin oleh peserta
didik yang datang paling awal.
(Communication)
3. Kelas dilanjutkan dengan berdoa. Doa dipimpin
oleh siswa yang datang paling awal (Religious)
4. Salah satu siswa memimpin teman-
temannya membacakan Pancasila.
(Comunication, Nasionalis)
5. Siswa menyiapkan diri agar siap untuk
belajar serta memeriksa kerapihan diridan
bersikap disiplin dalam setiap kegiatan
pembelajaran.(Mandiri,Disiplin)
6. Siswa menyanyikan lagu “Halo-Halo
Bandung” dan mengucapkan yel-yel
semangat. (Comunication, Nasionalis)
7. Siswa diajak ice breaking untuk
membangkitkan semangat dalam belajar.
8. Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang
pelajaran yang sebelumnya yaitutentang
jenis sumber energi. (Creativity);
9. Siswa menyimak tentang kegiatan yang
akan dilakukan dan tujuan kegiatan
pembelajaran hari ini. (Creativity)
10. Setiap jawaban siswa direspon oleh guru
sehingga terjadi suasana tanya jawab yang
aktiv.
11. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
materi dan tujuan pembelajaran

Inti 50 Menit
Fase 1. Orientasi Siswa Terhadap Masalah
1. Melalui tayangan video siswa dapat
menganalisis perubahan bentuk energi pada
benda – benda yang ada disekitar dengan tepat
(Saintifik/TPACK)
2. Siswa bersama guru bertanya jawab
tentang permasalahan yang ada dalam
video. (Collaboration/4C)
3. Siswa menyimak suatu permasalahan yang
disajikan guru lewat video tentang“polemik
bengkaknya tagihan listrik” (Saintifik/TPACK)

Fase 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar


4. Siswa dibagi menjadi dua kelompok
untuk mendiskusikan pemecahan
permasalahan tentang polemik
bengkaknya tagihan listrik.
(Collaboration/4C)
5. Setiap siswa di masing – masing kelompok
dibagikan LKPD
Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
6. Siswa bersama kelompok dapat menganalisis
perubahan bentuk energi pada benda – benda
yang ada disekitar dengan tepat. ( Menalar
/Critical Thinking/Collaboration)
7. Siswa dapat membandingkan perubahan
bentuk energi pada benda-benda yang ada di
sekitar.

8. Siswa berdiskusi tentang permasalahan


bengkaknya tagihan listrik, kewajiban dan
hak sebagai warga negara terhadap
penggunaan sumber energi listrik, perubahan
bentuk energi dan melakukan percobaan
tentang perubahan bentuk energi yang ada di
LKPD

9. Siswa mengamati Video, siswa dapat


menemukan tiga contoh pelaksanaan hak
dalam penggunaan sumber energi listrik.
10. Siswa mengamati video, siswa dapat
menemukan tiga contoh pelaksanaan
kewajiban dalam penggunaan sumber
energi listrik.
11. Siswa secara kelompok melakukan
percobaan dan
pengamatan.(Saintifik/Mengamati)

Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil


karya
12. Melalui hasil diskusi kelompok siswa dapat
mempresentasikan dan membuat laporan
perubahan bentuk energi.
13. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan hasil
percobaan yangsudah dibuat secara
bergantian

14. Melalui diskusi kelompok, siswa


mempresentasikan tabel pelaksanaan hak
dan kewajiban terkait penggunaan
sumber energi listrik.

15. Siswa membuat laporan dari hasil percobaan


dan hasil diskusi.
16. Masing – masing kelompok memberi saran dan
masukan kepada kelompok lain
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
17. Siswa bersama guru membahas materi yang
telah dipelajari
(Communication/Collaboration/4C)
18. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
bertanya apakah masih ada siswa yang kurang
mengerti terkait materi. (Saintifik/Menanya)

Penutup 10 Menit
1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan yang
telah dipelajari hari ini (Creative/4C)
2. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi
yang diberikan oleh guru
3. Sebelum pembelajaran ditutup peserta didik
melakukan refleksi kesimpulan kegiatanhari
ini.

4. Guru menguatkan dengan memberikan


kesimpulan hasil pembelajaran hari ini
5. Guru memberikan tindak lanjut berupa
kegiatan yang harus dilakukan bersama
orangtua di rumah (melengkapi tabel tentang
aturan hemat energi di rumah)
6. Peserta didik bersama guru berdoa untuk
mengakhiri pembelajaran.(Religius/PPK)
7. Guru memberi salam penutup dan menutup
pembelajaran hari ini.
G. Penilaian
1. Sikap
a. Lembar observasi
Kerja Tanggung Percaya
No Nama Disiplin Mandiri
Sama Jawab Diri
1 rafael
2 celin
3 lenora
4 jeslin
5 ani
6 geovan
7 Givano
Ket : Diisi dengan penilaian kualitatif A, B, atau C
b. Rubrik penilaian
Aspek yang Deskripsi Penskoran
dinilai 9
• Melaksanakan kegiatan C
Jika kedua point tidak
pembelajaran dari awal dilakukan
Disiplin sampai akhir B Jika 1 point dilakukan
• Menyelesaikan tugas tepat
A Jika 2 point dilakukan
waktu
Jika kedua point tidak
C
Kerja sama • Terlibat aktif dalam diskusi dilakukan
B Jika 1 point dilakukan
• Membantu dalam
mengerjakan tugas A Jika 2 point dilakukan
kelompok
• Mengerjakan tugas dengan Jika kedua point tidak
C
Tanggung baik dilakukan
jawab • Menerima resiko atas B Jika 1 point dilakukan
perbuatan yang dilakukan A Jika 2 point dilakukan
• Mampu mengerjakan tugas C
Jika kedua point tidak
secara mandiri Dilakukan
Mandiri • Tidak banyak bertanya pada B Jika 1 point dilakukan
teman atau guru saat
A Jika 2 point dilakukan
mengerjakan tugas
• Tampil dengan suara yang C
Jika kedua point tidak
lantang dan jelas dilakukan
Percaya diri
• Tidak menunjukkan rasa B Jika 1 point dilakukan
takut A Jika 2 point dilakukan

2. Pengetahuan (Terlampir)
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Indikator
Kompetensi Materi Indikator Bentuk Nomor
No Pencapaian Level
Dasar pokok soal soal soal
Kompetensi
1 IPA
3.5. Memban- Peruba- Disajikan C4 Isian 1
Mengidentif dingkan han gambar 4
ikasi perubahan bentuk benda. Peserta
berbagai bentuk energi energi didik dapat
sumber pada benda- menentukan 2
energi, benda yang benda yang
perubahan ada di sekitar. mengalami
bentuk perubahan
energi, dan bentuk energi
sumber yang sama
energi Disajikan 3 C5 Isian 2
alternatif pernyataan
(angin, air, tentang
matahari, perubahan
panas bumi, bentuk energi.
bahan bakar Peserta didik
organik dan menilai
nuklir) Apakah

dalam pernyataan
kehidupan tersebut benar
sehari-hari atau salah
2 PPKn
3.2. Memberi- Kewa- Disajikan C4 Isian 3

Mengidenti kan contoh jiban suatu gambar.


dan hak Peserta didik
fikasi pelaksa-naan
dalam memberikan
pelaksanaa kewaji-ban
peng- contoh
n dan hak
gunaan pelaksanaan
kewajiban dalam
sumber kewajiban
dan hak penggu-naan
energi berdasarkan
sebagai sumber listrik masalah
warga energi tersebut.
masyarakat listrik. Disajikan 3 C5 Isian 2
dalam pernyataan.

kehidupan Peserta didik

sehari-hari memilih
pernyataan
yang
melaksanakan
kewajiban.

Kunci Pedoman Penskoran


No Kunci jawaban Penskoran
1 Nomor 2 dan 3 2
2 Benar, benar, salah 3
3 Mematikan alat elektronik jika tidak digunakan, 3
mematikan televisi jika tidak ditonton
4 Ceklist, tidak, ceklist, tidak 2
Jumlah skor 10
Nilai akhir = jumlah skor x 10 100

1. Keterampilan
Perlu
Aspek yang Dinilai Baik Sekali Baik Cukup
Bimbingan
IPA
• Laporan dibuat dengan Memenuhi Memenuhi Memenuhi Belum
sistematis 3 poin 2 poin 1 poin memenuhi
• Isi laporan menjelaskan kriteria
perubahan bentuk energi
dengan tepat
• Laporan disajikan
dengan baik
PPKn
• Menyajikan hak yang Memenuhi Memenuhi Memenuhi Belum
didapat dari 2 poin 2 poin 2 poin memenuhi
menggunakan listrik dengan dengan dengan kriteria
• Menyajikan kewajiban sangat tepat tepat cukup tepat
yang sudah dilaksanakan
H. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media : laptop, proyektor, lampu, kompor, setrika
Alat dan bahan : kertas, lilin, jarum, korek api, gunting
Sumber belajar :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas IV Tema 2
"Selalu Berhemat Energi", Sub Tema 1 "Sumber Energi", Jakart : 2017.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas IV Tema 2
"Selalu Berhemat Energi", Sub Tema 1"Sumber Energi", Jakart : 2017.
Santika. Perubahan energi https://www.youtube.com/watch?v=S5YbLmsRj9M. 2020
Risma Ris. Perubahan bentuk energi. hwttps://ww.youtube.com/watch?v=BzzmrVm-kks.
2020.
KompasTV. Penjelasan PLN Terkait Tagihan Listrik Naik.
https://www.youtube.com/watch?v=xqR4wY4ia-U&t=173s. 2020.
https://www.youtube.com/watch?v=EjFu-bONOFc HAK DAN KEWAJIBAN ENERGI LISTRIK

Mengetahui, Fabaliwa, 2023


Kepala Sekolah Wali Kelas IV

NIBENIATI ZAI, S.Pd Darman Sanusi Harahap,S.Pd.SD


NIP. 19651101198604 2 003 NIP. 198001052022211006
BAHAN AJAR

Kelas : IV (Empat)
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 1. Sumber Energi
Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui tayangan video siswa dapat menganalisis perubahan bentuk energi pada benda
– benda yang ada disekitar dengan tepat (C4)
2. Melalui tayangan video siswa dapat membandingkan perubahan bentuk energi pada
benda-benda yang ada di sekitar dengan tepat. (C5)
3. Melalui hasil diskusi, siiswa membuat laporan tentang perubahanbentuk energ
dengan tepat.
4. Melalui hasil diskusi kelompok siswa dapat mempresentasikan laporan perubahan
bentuk energi dengan baik. (C6)

5. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan hak
dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
6. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan
kewajiban dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
Indikator
Jenis Bahan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi
Ajar
Kompetensi
1 IPA
3.5. Mengidentifikasi berbagai Membandingkan Perubahan bentuk Uraian materi
sumber energi, perubahan bentuk perubahan bentuk energi
energi, dan sumber energi energi pada
alternatif (angin, air, matahari, benda-benda
panas bumi, bahan bakar organik yang ada di
dan nuklir) dalam kehidupan sekitar.
sehari-hari
4.5. Menyajikan laporan hasil Membuat
pengamatan dan penelusuran laporan tentang
informasi tentang berbagai perubahan
perubahan bentuk energi bentuk energi.
2 PPKn
3.2. Mengidentifikasi Memberikan Hak dan Uraian materi
pelaksanaan kewajiban dan hak contoh kewajiban dalam
sebagai warga masyarakat dalam pelaksanaan penggunaan
kehidupan sehari-hari kewajiban dan sumber energi
hak dalam
penggunaan

sumber energi
listrik

4.2. Menyajikan hasil Menyajikan


identifikasi pelaksanaan kewajiban yang
kewajiban dan hak sebagai sudah
warga masyarakat dalam dilaksanakan
kehidupan sehari-hari dan hak yang
sudah diterima
dalam
penggunaan
sumber energi
listrik.
BAHAN AJAR

A. Perubahan Bentuk Energi


Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja.
Perubahan energi adalah berubahnya suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Perubahan bentuk energi berdasarkan hukum kekekalan energi yaitu energi tidak dapat
dihilangkan atau diciptakan, tetapi energi dapat dirubah dari bentuk energi satu ke bentuk
energi lainnya.
Bentuk-bentuk energi : energi matahari, energi angin, energi air, energi listrik, energi
panas, energi cahaya, energi bunyi, energi kimia, energi gerak, energi otot.
Contoh perubahan energi matahari
1. Energi matahari menjadi energi panas, contoh dalam kegiatan mejemur pakaian,
menjemur kerupuk, menjemur ikan
2. Energi matahari menjadi energi cahaya, contoh matahari menerangi bumi, matahari
membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis.
3. Energi matahari menjadi energi listrik yaitu melalui panel surya.
Contoh perubahan energi listrik
1. Energi listrik menjadi energi panas, contoh : pada setrika, kompor listrik, penanak nasi,
pengering rambut, dispenser
2. Energi listrik menjadi energi gerak, contoh : pada kipas angin, blender, mesin cuci
3. Energi listrik menjadi energi bunyi, contoh : pada radio, bel listrik
4. Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh : pada lampu
5. Energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi, contoh : pada televisi
6. Energi listrik menjadi kimia, contoh : pada charger
Contoh perubahan energi angin
1. Energi angin menjadi energi gerak, contoh dalam kegiatan menggerakkan kapal di laut,
kincir angin, benda yang bergerak tertiup angin.
Contoh perubahan energi air
1. Energi air menjadi energi gerak, contoh pada kincir air,
Contoh perubahan energi kimia
1. Energi kimia menjadi energi gerak, contoh pada makanan yang dimakan manusia untuk
beraktivitas, bahan bakar kendaraan bermotor yang menggerakkan kendaraan.
2. Energi kimia menjadi energi cahaya, contoh pada senter.
3. Energi kimia menjadi energi cahaya dan bunyi, contoh pada HP.
4. Energi kimia menjadi energi panas dan cahaya, pada lilin.
B. Hak dan Kewajiban Terhadap Sumber Energi
Salah satu sumber energi yang banyak digunakan di sekitar kita adalah listrik. Sumber
energi listrik digunakan manusia sehari-hari untuk membantu aktivitasnya. Listrik
merupakan sumber energi yang membantu kita melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan
adanya energi listrik, kita dapat menyalakan lampu, televisi, radio, setrika listrik dan lain-
lain. Kita semua berhak mendapatkan energi listrik. Kewajiban kita adalah menghemat
penggunaannya.
Banyak orang sadar bahwa begitu banyak tantangan yang harus dihadapi untuk
menciptakan masa depan dunia yang berkelanjutan. Kita harus membuat perubahan sejak
hari ini untuk masa depan planet bumi dan bagian dari perubahan itu adalah mencari cara
untuk menghemat energi untuk pemanfaatannya di rumah kita. Ada berbagai cara untuk
menghemat energi, hal-hal yang dapat dilakukan untuk melakukan penghematan energi
adalah
1. Mencabut peralatan listrik ketika tidak digunakan
2. Mematikan lampu saat tidur, ketika siang hari atau ketika kita tidak menggunakannya
3. Mengganti lampu dengan lampu hemat energi.
4. Mengganti peralatan komputer dengan laptop.
5. Mematikan televisi apabila tidak ditonton.
6. Menyalakan barang elektronik ketika kita butuhkan.
7. Menggunakan listrik dengan bijak.
MEDIA PEMBELAJARAN

Kelas : IV (Empat)
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 1. Sumber Energi
Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui tayangan video siswa dapat menganalisis perubahan bentuk energi pada benda
– benda yang ada disekitar dengan tepat (C4)
2. Melalui tayangan video siswa dapat membandingkan perubahan bentuk energi pada
benda-benda yang ada di sekitar dengan tepat. (C5)
3. Melalui hasil diskusi, siiswa membuat laporan tentang perubahanbentuk energ
dengan tepat.
4. Melalui hasil diskusi kelompok siswa dapat mempresentasikan laporan perubahan
bentuk energi dengan baik. (C6)

5. Melalui tayangan video, Siswa dapat menunjukkan sikap saling menghargai


dengan teman satukelompok tanpa membedakan agama dengan baik. (A3)

6. Melalui tayangan video, siswa dapat membangun sikap disiplin selama kegiatan
pembelajaran dengan baik.(A5)

7. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan hak
dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
8. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan
kewajiban dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
9. Dengan mengamati video, siswa dapat menyajikan contoh pelaksanaaan hak dan
kewajiban dalam bentuk tabel penggunaan sumber energi listrik dengan tepat.(P5)
10. Melalui diskusi kelompok, siswa mempresentasikan tabel pelaksanaan hak dan
kewajiban terkait penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (P5

No Media Penggunaan
1 Laptop dan Digunakan untuk menyajikan video permasalahan tentang
proyektor tagihan listrik yang membengkak. Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=xqR4wY4ia-U&t=173s
2 Setrika Setrika dinyalakan dan peserta didik meneliti perubahan
energi yang terjadi pada setrika.
3 Lampu Lampu dinyalakan dan peserta didik meneliti perubahan
energi yang terjadi pada lampu.
4 Kipas angin Kipas angin dinyalakan dan peserta didik meneliti perubahan
energi yang terjadi pada kipas angin.
5 Kompor Kompor dinyalakan dan peserta didik meneliti perubahan
energi yang terjadi pada kompor.
6 Kertas, lilin, jarum, Untuk melakukan percobaan perubahan bentuk energi panas
gunting, pensil, menjadi energi gerak.
korek api
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

PERUBAHAN BENTUK ENERGI

KELAS : IV (EMPAT)
HARI/TANGGAL : ………………..
KELOMPOK : ……………….
ANGGOTA KELOMPOK
1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui tayangan video siswa dapat menganalisis perubahan bentuk energi pada benda –
benda yang ada disekitar dengan tepat (C4)
2. Melalui tayangan video siswa dapat membandingkan perubahan bentuk energi pada
benda-benda yang ada di sekitar dengan tepat. (C5)
3. Melalui hasil diskusi, siiswa membuat laporan tentang perubahanbentuk energ
dengan tepat.
4. Melalui hasil diskusi kelompok siswa dapat mempresentasikan laporan perubahan bentuk
energi dengan baik. (C6)

5. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan hak
dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
6. Dengan mengamati video, siswa dapat menemukan tiga contoh pelaksanaan
kewajiban dalam penggunaan sumber energi listrik dengan tepat. (C4)
B. PETUNJUK KEGIATAN

Apakah kalian sudah memperhatikan video yang disajikan oleh guru?


Permasalahan apa yang ada dalam video tersebu?
Bagaimana caranya supaya tagihan listrik tidak membengkak?

Sekarang kalian akan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.


Tapi sebelumnya, coba kalian perhatian dulu peralatan-peralatan yang ada di sekitar
kalian yang menggunakan sumber energi.

Salah satu sumber energi yang banyak digunakan di sekitar kita adalah listrik. Sumber
energi listrik digunakan manusia sehari-hari untuk membantu aktivitasnya.
Diskusikan dengan kelompokmu, perubahan energi apa saja yang terjadi pada benda-
benda yang menggunakan energi listrik berikut!
Kamu bisa mencoba menyelidikinya dengan langsung memegang dan menyalakan
peralatan listrik yang disediakan oleh guru!
Ikuti petunjuk yang sudah disajikan!
Benda Petunjuk
1. Masukkan steker setrika ke stop kontak
2. Putar pengatur suhu pada setrika
3. Amati apa yang terjadi pada setrika (ketika
mengamati, hati-hati jangan memegang langsung
bagian setrika)
4. Pada setrika terjadi perubahan energi yaitu dari
energi … menjadi energi ….
1. Pijit sakelar lampu yang ada di kelas
2. Apa yang terjadi pada lampunya?
3. Pada lampu terjadi perubahan energi yaitu dari
energi … menjadi energi ….
Pernahkan kalian melihat televisi?
Ketika televisi dinyalakan, terjadi perubahan energi
yaitu dari energi … menjadi energi … dan
….
1. Masukan steker kipas angin pada stop kontak
2. Pijjit tombol 1 atau 2 pada kipas angin.
3. Apa yang terjadi pada kipas angin tersebut?
4. Pada kipas angin terjadi perubahan bentuk energi,
yaitu dari energi … menjadi energi ….
1. Pastikan kompor sudah tersambung dengan tabung
gas elpiji
2. Tekan dan putar tombol yang ada di kompor. Amati
apa yang terjadi?
3. Pada kompor gas, terjadi perubahan bentuk energi
yaitu dari energi … menjadi energi ….
Sesudah kalian berdiskusi tentang perubahan bentuk energi yang terjadi pada benda-
benda yang ada di sekitar, sekarang kalian akan melakukan percobaan tentang perubahan
energi yang lain. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut!

Percobaan Perubahan Energi


Langkah kegiatan :
1. Ambil selembar kertas dan gambarlah
seperti contoh di samping
2. Guntinglah mengikuti garis sehingga
menyerupai spiral
3. Lubangi salah satu ujung kertas
4. Ikat dengan benang, Panjang benang
sekitar 20 cm
5. Ikatkan ujung yang lain pada pensil
6. Nyalakan lilin, letakkan kertas spiral di atas api
7. Jaga jarak supaya tidak terbakar. Apa yang terjadi jika kertas spiral ditempatkan
di atas lilin?

Tulislah hasil percobaanmu pada kotak di bawah ini


Laporan Kegiatan Percobaan
Nama percobaan :
Tujuan percobaan :

Alat dan bahan yang diperlukan :


Langkah kerja :

Hasil percobaan :

Kesimpulan :

Apakah kalian sudah menikmati peralatan-peralatan listrik yang ada di rumah atau di
sekolah?
Manakah yang sudah kalian nikmati? Tuliskan pada kotak di bawah ini ya!

Saya sudah menikmati … untuk ….


Saya sudah menikmati … untuk ….
Saya sudah menikmati … untuk ….

Saya sudah menikmati … untuk ….


Saya sudah menikmati … untuk ….
Menikmati listrik dan menggunakan alat-alat listrik adalah hak kita sebagai warga
negara.
Namun, kita juga mempunyai kewajiban dalam menggunakan alat-alat listrik itu yaitu
kita harus menggunakannya dengan … agar tagihan listrik tidak membengkak.

Menghemat energi listrik adalah kewajiban kita dalam penggunaan sumber energi.

Diskusikan dengan temanmu, kegiatan apa saja yang bisa kalian lakukan untuk
menghemat energi listrik! Tuliskan hasil diskusimu dalam kotak berikut!

Kegiatan yang bisa saya lakukan untuk menghemat energi listrik :


……………………………………………………………………………………………………………………………………
Mari Mencoba :
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kewajiban yang harus kalian laksanakan dalam


penggunaan sumber energi listrik.

C. KESIMPULAN
Dari hasil diskusi kalian, agar tagihan listrik tidak membengkak, makPa kita harus ….
KISI-KISI DAN BUTIR SOAL EVALUASI PEMBELAJARAN

Kelas/Semester : IV (Empat)/I (Satu)


Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Sub Tema : 1. Sumber Energi
Jumlah soal 4

Indikator Kunci
Muatan Kompetensi Bentuk Bobot Nomor
Pencapaian Butir Soal Jawaban
Pelajaran Dasar Soal Soal Soal
Kompetensi
IPA 3.5. Membandingkan Isian 2 1 Perhatikan gambar benda-benda berikut! Nomor 1 dan
Mengidentifikasi perubahan 1. 2. 3. 4. 4
berbagai sumber bentuk energi
energi, pada benda-
perubahan benda yang ada
bentuk energi, di sekitar. Jika keempat benda tersebut dinyalakan, maka pada
dan sumber benda tersebut terjadi perubahan bentuk energi.
energi alternatif Perubahan bentuk energi yang sama terjadi pada benda
(angin, air, nomor … dan ….
matahari, panas Isian 3 2 Berilah tanda ceklis (√) jika pernyataannya benar, dan Benar
bumi, bahan berilah tanda silang (X) jika pernyataannya salah! Benar
bakar organik Pernyataan Tanda Salah
dan nuklir) Ketika kita menjemur pakaian yang basah,
dalam terjadi perubahan energi matahari menjadi
kehidupan energi panas.
sehari-hari Pada senter yang dinyalakan, terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi
cahaya.
Contoh perubahan energi kimia menjadi
energi gerak adalah pada kompor gas.
PPKn 3.2. Membedakan Isian 3 3 Perhatikan gambar berikut! Mematikan
Mengidentifikasi kewajiban dan alat
pelaksanaan hak dalam elektronik
kewajiban dan penggunaan jika tidak
hak sebagai sumber energi. digunakan,
warga mematikan
masyarakat televisi jika
dalam tidak
kehidupan ditonton
sehari-hari
Kewajiban apa yang seharusnya dilakukan oleh anak
dalam gambar tersebut tentang penggunaan sumber
energi listrik?
Isian 2 4 Berilah tanda ceklist untuk kegiatan yang melaksanakan Ceklist
kewajiban dalam penggunaan sumber energi listrik! Tidak
Kegiatan Tanda Ceklist
Mematikan lampu pada siang hari Tidak
Menyalakan kipas angin dan AC secara
Bersamaan
Mencabut charger HP jika baterai HP sudah
terisi penuh
Membiarkan televisi menyala ketika kita
sedang tidur
LATIHAN SOAL TEMA 2 SUB TEMA 1 PEMBELAJARAN 1
SDN No.071172 Fabaliwa

NAMA : ……………………..
KELAS : …………………….

Kerjakan soal berikut dengan baik dan benar!


1. Perhatikan gambar benda-benda berikut!
1. 2. 3. 4.

Jika keempat benda tersebut dinyalakan, maka pada benda tersebut terjadi perubahan
bentuk energi. Perubahan bentuk energi yang sama terjadi pada benda nomor … dan ….

2. Berilah tanda ceklis (√) jika pernyataannya benar, dan berilah tanda silang (X) jika
pernyataannya salah!
Pernyataan Tanda
Ketika kita menjemur pakaian yang basah, terjadi perubahan energi matahari
menjadi energi panas.
Pada senter yang dinyalakan, terjadi perubahan energi kimia menjadi energi
cahaya.
Contoh perubahan energi kimia menjadi energi gerak adalah pada kompor
gas.
3. Perhatikan gambar berikut!
Kewajiban apa yang seharusnya dilakukan oleh anak dalam gambar tersebut tentang
penggunaan sumber energi listrik?

4. Berilah tanda ceklist untuk kegiatan yang melaksanakan kewajiban dalam penggunaan
sumber energi listrik!

Kegiatan Tanda
Mematikan lampu pada siang hari
Menyalakan kipas angin dan AC secara bersamaan
Mencabut charger HP jika baterai HP sudah terisi penuh
Membiarkan televisi menyala ketika kita sedang tidur
Kunci Pedoman Penskoran
No Kunci jawaban Penskoran
1 Nomor 2 dan 3 2
2 Benar, benar, salah 3
3 Mematikan alat elektronik jika tidak digunakan, mematikan 3
televisi jika tidak ditonton
4 Ceklist, tidak, ceklist, tidak 2
Jumlah skor 10
Nilai akhir = jumlah skor x 10 100
LAMPIRAN
KAJIAN LITERATUR

Problem Based Learning


Problem Based Learning (PBL) dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM). Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan
yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk
menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Pengertian Pembelajaran Berbasis masalah yang lain adalah metode mengajar dengan fokus
pemecahan masalah yang nyata, proses dimana Peserta didik melaksanakan kerja kelompok,
umpan balik, diskusi yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan
penyelidikan dan laporan akhir. Dengan demikian Peserta didik di dorong untuk lebih aktif
terlibat dalam materi pembelajaran dan mengembangkan ketrampilan berfikir kritis.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalamtim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world).
Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa pengertian dari
model Problem Based Learning adalah:
Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasih masalah adalah model pengajaran
yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar
berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) menyatakan bahwa:
PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara
stimulan strategi pemecahan masalah dan dasardasar pengetahuan dan keterampilan dengan
menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari
yang tidak terstruktur dengan baik.
Dua definisi diatas mengandung arti bahwa PBL atau PBM merupakan suasana pembelajaran
yang diarahkan oleh suatu permasalahan sehari-hari.
Sedangkan menurut Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa:
Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya
melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode
ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam
memecahkan masalah.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning menjadi sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha menerapkan masalah
yang terjadi dalam dunia nyata sebagai sebuah konteks bagi para siswa dalam berlatih bagaimana
cara berfikir kritis dan mendapatkan keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak
terlupakan untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar yang
dibicarakan.
Karakteristik Problem Based Learning
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris Shoimin
(2014:130) menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu:
1. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar.
Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk
dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Autenthic problems from the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik sehingga siswa mampu
dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan
profesionalnya nanti.
3. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan memahami
semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui
sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.
4. Learning occurs in small group
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha mengembangkan
pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok
yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penerapan tujuan yang jelas.
5. Teachers act as facilitators
Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru
harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong mereke agar
mencapai target yang hendak dicapai.

Karakteristik Problem Based Learning adalah sebagai berikut:


1. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar
2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur
3. Permasalahan memebutuhkan perspektif ganda
4. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimilki oleh Peserta didik, sikap dan
kompentensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru
dalam mengajar;
5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama:
6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber
informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM;
7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif;
8. Pengembangan keterampilan inquiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan
penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan;
9. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar;
dan
10. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman Peserta didik dan proses belajar

Ciri-Ciri dari Model Problem Based Learning


Sedangkan ciri dari model Problem Based learning secara umum dapat dikenali dengan adanya
enam ciri yang dimilikinya, adapun keenam ciri tersebut adalah:
1. Kegiatan belajar mengajar dengan model Problem Based Learning dimulai dengan
pemberian sebuah masalah.
2. Masalah yang disajikan berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa
3. Mengorganisasikan pembahasan seputar disiplin ilmu.
4. Siswa diberikan tanggungjawab yang maksimal dalam membentuk maupun menjalankan
proses belajar secara langsung.
5. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil.
6. Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan produk atau kinerja yang telah mereka pelajari.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based
Learning dimulai oleh adanya masalah yang dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun
guru, kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan
dan apa yang perlu mereka ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih
masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong untuk berperan
aktif dalam belajar.
Sintak Model Problem Based Learning
Proses PBL mereplikasi pendekatan sistematik yang sudah banyak digunakan dalam
menyelesaikan masalah atau memenuhi tuntutan-tuntutan dalam dunia kehidupan dan karier.
Sintak operasional PBL bisa rmencakup antara lain sebagai berikut:
1. Pertama-tama Peserta didik disajikan suatu masalah.
2. Peserta didik mendiskusikan masalah dalam tutorial PBL dalam sebuah kelompok kecil.
Mereka mengklarifikasi fakta-fakta suatu kasus kemudian mendefinisikan sebuah masalah.
Mereka membrainstorming gagasan-gagasannya dengan berpijak pada pengetahuan
sebelumnya. Kemudian, mereka mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk
menyelesaikan masalah serta apa yang mereka tidak ketahui. Mereka menelaah masalah
tersebut. Mereka juga mendesain suatu rencana tindakan untuk menggarap masalah.
3. Peserta didik terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan masalah diluar bimbingan
guru. Hal ini bisa mencakup: perpustakaan, database, website, masyarakat, dan observasi.
4. Peserta didik kembali pada tutorial PBL, lalu saling sharing, informasi, melalui peer teaching
atau cooperative learning atas masalah tertentu. e. Peserta didik menyajikan solusi atas
masalah.
5. Peserta didik mereview apa yang mereka pelajari proses pengerjaan selama ini. Semua yang
berpartisipasi dalam proses tersebut terlibat dalam review berpasangan, dan review
berdasarkan bimbingan guru, sekaligus melakukan refleksi atas kontribusinya tehadap proses
tersebut
Langkah-Langkah Penggunaan Model Problem Based Learning
Aris Shoimin (2014:131) mengemukakan bahwa langkah-langkah dalam model
pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi
siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll).
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan
pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
dan proses-proses yang mereka gunakan.
Langkah-langkah operasional dalam proses pembelajaran yang dikonsepkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
a. Konsep Dasar (Basic Concept). Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi,
atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan peta yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran.
b. Pendefinisian Masalah (Defining The Problem). Dalam langkah ini fasilitator
menyampaikan scenario atau permasalahan dan peserta didik melakukan berbagai kegiatan
brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan
terhadap scenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternative
pendapat.
c. Pembelajaran Mandiri (Self Learning). Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang dinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel
tetulis yang tersimpan dipepustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang
relevan. Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama,yaitu:
(1) agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan dikelas, dan
(2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi
tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
d. Pertukaran Pengetahuan (Exchange Knowledge). Setelah mendapatkan sumber
untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada
pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi
capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini
dapat dilakukan dengan cara peserta didik berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya.
e. Penilaian (Assessment). Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
(knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester
(UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.

Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)


Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa kelebihan model Problem Based
Learning diantaranya:
1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.
2. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
3. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak
perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau
menyimpan informasi.
4. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
5. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari perpustakaan, internet,
wawancara, dan observasi.
6. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
7. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
presentasi hasil pekerjaan mereka.
8. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk
peer teaching.
Sedangkan menurut Suyanti (2010) kelebihan dalam penerapan model Problem Based
Learning diantaranya adalah:

1. PBL dirancang utamanya untuk membantu pebelajar dalam membangun kemampuan berfikir
kritis, pemecahan masalah, dan intelektual mereka, dan mengembangkan kemampuan mereka
untuk menyelesaikan dengan pengetahuan baru.
2. Membuat mereka menjadi pebelajar yang mandiri dan bebas.
3. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran,
dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4. Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
miliki dalam dunia nyata.
5. Membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan, juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri
baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6. Melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya
merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti siswa, bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau dari buku-buku.
7. Dapat mengembangkan minat siswa untuk terus-menerus belajar sekalipun belajar pada
pendidikan formal berakhir.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dengan menggunakannya model
pembelajaran Problem Based Learning yaitu:
1. Melatih siswa memiliki kemampuan berfikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan
membangun pengetahuannya sendiri.
2. Terjadinya peningkatan dalam aktivitas ilmiah siswa.
3. Mendorong siswa melakukan evaluasi atau menilai kemajuan belajarnya sendiri.
4. Siswa terbiasa belajar melalui berbagai sumber-sumber pengetahuan yang relevan.
5. Siswa lebih mudah memahami suatu konsep jika saling mendiskusikan masalah yang
dihadapi dengan temannya.
Kelemahan Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa selain memiliki kelebihan, model Problem Based
Learning juga memilki kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
1. PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif
dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan
tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
2. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan
dalam pembagian tugas.
Sedangkan menurut Suyanti (2010) kelemahan dalam penerapan model Problem Based
Learning diantaranya adalah:
1. Manakala siswa tidak memilki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based learning membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat di atas adalah model Problem Based
Learning ini memerlukan waktu yang tidak sedikit, Pembelajaran dengan model ini
membutuhkan minat dari siswa untuk memecahkan masalah, jika siswa tidak memiliki minat
tersebut maka siswa cenderung bersikap enggan untuk mencoba, dan model pembelajaran ini
cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan pemecahan masalah.

https://www.silabus.web.id/problem-based-learning/

Anda mungkin juga menyukai