AUDITING II
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 12 :
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti istilah kas sehari-hari yang
dapatdisamakan denga uang tunai yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah.
Persediaankas yang cukup maka perusahaan akan beroperasi dengan lancara terutama dalam
pengeluarankasmeliputi pemeblian barang dan jasa, membayar hutang, membiayai
operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya.Contoh dari perkiraan-perkiraan yang
biasa digolongkan sebagai kas dan setara kasadalah :1)Kas kecil (petty cash) dalam
rupiah maupun mata uang asing2)Saldo rekening Giro di Bank dalam rupiah maupun
mata uang asing3 ) B o n s e m e n t a r a ( I O U ) 4)Bon-bon kas kecil yang belum
di-reimbursed5 ) C h e c k t u n a i y a n g a k a n d i d e p o s i t k a n . Yang tidak dapat digolongkan
sebagai bagian dari kasa dan setara kas pada laporan posisikeuangan (neraca)
adalah:1 ) D e p o s i t o berjangka (time
d e p o s i t ) 2 ) C h e c k m u n d u r d a n c h e c k k o s o n g 3)Dana yang disisihkan untuk
tujuan tertentu (sinking fund)4)Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan
baik dalam maupun di luar negeri,misalnya karena dibekukan.C.TUJUAN
PEMERIKSAAN AUDIT (AUDIT OBJECTIVES) KAS DAN SETARA KASKas dan
setara kas memiliki arti penting bagi sebuah perusahaan/entitas, yaitu sebagai
elemend a l a m m e n j a l a n k a n a k t i v i t a s o p e r a s i , i n v e s t a s i , d a n p e n d a n a a n . D i s i
s i l a i n , a u d i t o r p e r l u meyakini diri dalam melakukan pemeriksaan pada sebuah
perusahaan/entitas, bahwa pengelolaankas dan setara pada perusahaan/entitas telah berjalan baik.
Hal ini dilakukan untuk mengetahuiapakah terdapat pengendalian yang efektif terhadap kas dan
setara kas, serta dalam menentukanluasnya lingkup uji substantif terhadap kas dan setara
kas. Berikut adalah tujuan pemeriksaan(audit objectives) kas dan setara kas, antara
lain:1) Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas
dan setara kas sertatransaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dan bank. Beberapa ciri internal control yang baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerim
aandan pengeluaran kas dan bank :a . A d a n y a p e m i s a h a n t u g a s d a n t a n g g u n g j a w a b
a n t a r a p e n e r i m a d a n m e n g e l u a r k a n k a s dengan yang melakukan pencatatan, b. Adanya
otorisasi atas pengeluaran dan penerimaan kas dan bank Pegawai yang membuatrekonsiliasi
bank harus berbeda dari pegawai yang mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat setiap
bulan dan harus ditelaah ( di-review ) oleh kepala Bagian Akuntansi,c.Digunakannya imprest
fund system untuk mengelola kas
kecil,d . P e n e r i m a a n k a s , c h e c k , d a n g i r o h a r u s d i s
e t o r k e b a n k d a l a m j u m l a h seutuhnya ( Intact ) paling lambat
keesokan harinya,
e.Uang kas harus disimpan ditempat yang aman, misalnya di cash box, brankas atau
bank,f . U a n g k a s h a r u s d i k e l o l a d e n g a n b a i k , j a n g a n d i b i a r k a n m e n g a n g g u r
( i d l e ) a t a u t e r l a l u banyak disimpan di rekening giro. Jika ada uang kas yang idle sebaiknya
disimpan dalamdeposito berjangka atau dibelikan surat berharga yang sewaktu – waktu
bias diuangkan.g . B l a n k o c h e c k d a n g i r o h a r u s d i s i m p a n d i t e m
p a t a m a n d a n h a r u s d i h i n d a r i penandatanganan check dalam bentuk
blanko. Penandatanganan check harus dilampirkan bukti – bukti pendukung yang
lengkap,h . S e b a i k n y a c h e c k d a n g i r o d i t u l i s a t a s n a m a d a n d i t a n d a t a n g a n i
oleh 2 orang u n t u k menghindari penyalahgunaani . S e b a i k n y a kasir
diasuransikan atau diminta menyerahkan uang jaminan, untuk back
u p seandainya terjadi kehilangan atau kecurangan yang dilakukan oleh kasir j.Digunakan
kkwitansi yang bernomor urut tercetak (prenumbered),k.Bukti-bukti pendukung dari
pengeluaran kas yang sudah dibayar harus di stempel
lunas,u n t u k m e n g h i n d a r i k e m u n g k i n a n u n t u k d i p r o s e s p e m b a y a r a n d
u a k a l i ( d o u b l e payment ).2)Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas
yang ada di neraca per tanggal neraca
betul- betul ada dan dimiliki perusahaan (existence).
Maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perushaan
(cash on hand dan in bank) betul-betul ada dandimiliki perusahaan dan bukan milik pribadi
direksi atau pemegang saham, oleh karena itu auditoharus melkakukan kas opname dan
mengirim konfirrmasi bank.3)Untuk memeriksa apak semua transaksi yang menyangkut
penerimaan dan pengeluaran kas betul- betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif
(occurance)4)Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan
dan pengeluaran
kass u d a h d i c a t a t d a l a m b u k u p e n e r i m a a n d a n p e n g e l u a r a n k a s , t i d a k
a d a y a n g d i h i l a n g k a (completeness)5)Untuk emeriksa apak semua transaksi yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas sudahdicatat secara akurat, tidak ada
kesalahan perhitungan matematis, tidak ada salah posting danklasifikasi (accuracy,
pasting, and claasfication)6 ) U n t k m e m e r i k s a apakah semua transaksi
y a n g m e n y a n g k u t p e n e r i m a a n d a n p e n g e l u a r a n k a s sudah dicatat pada waktu yan
tepat, tidak terjadi pergeseran waktu pencatatn (timming).7) Untuk memeriksa apakah ada
pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas.
Biasanya pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas terjadi pada entitas non-laba, s
ebagaicontoh sebuah yayasan akan menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas sebagai
sumbangan terikat jika hadiah atau wakaf itu diterima dengan persyaratan yang membatasi
penggunaan aset tersebut.8 ) U n t u k memeriksa, seandainya ada saldo kas dan
setara kas dalam valuta asing,
apakah saldotersebut dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan
k u r s t e n g a h B I ( h a s i l d a r i penjumlahan kurs jual penutupan
dengan kurs beli penutupan kemudian dibagi 2) pada tanggalneraca (pukul 16.00) dan apakah
selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan kelaba rugi komprehensif tahun
berjalan. Misalkan : Per 31 Desember 2010 perusahaan mempunyai saldo bank sebesar US $ 10.
000yang dibuku besar dicatat dalam rupiah sebesar Rp. 100.000.000,- Misalkan kurs
BI per 31Desember 2010 : kurs jual 1 US $ 9.600,- dan kurs beli 1 US $ 9.400,-. Maka saldo
US $ 10.000tersebut dikonversikan dalam rupiah dengan menggunakan kurs 1 US $ =
9.500,-. Karena ituharus dibuat adjustment:
Dr. Rugi selisih kurs Rp. 5.000.000,- Cr. Bank Rp. 5.000.000,-9 ) U n t u k memeriksa
apakah penyajian di neraca sesuai dengan standar
akuntansi keuangan diIndonesia (SAK/ETAP/IFRS) dalam hal penyajian da
n p e n g u n g k a p a n ( P r e s e n t a t i o n a n d Disclosure). Menurut SAK :
Kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai aset lancar (current as
s e t s ) j i k a penggunaannya tidak dibatasi (PSAK No. 1),
Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera dapat diubah
menjadik a s d a l a m j u m l a h y a n g d i k e t a h u i t a n p a m e n g h a d a p i r i s i k o p e r u b a h a n
n i l a i y a n g signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat
sebagai setara kashanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang dari tanggal perolehannya (PSAK No. 2),
Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban jangka
pendek,
Pinjaman bank pada umumnya merupakan aktivitas pendanaan. Namun
demikian,cerukan (bank overdraft) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan
kas perusahaan. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setarakas.
Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut timbul, flukuasi saldo bank dari positif ke
overdraft. Tujuan-tujuan di atas menjadi pedoman auditor dalam menentukan prosedur pemeriks
aanterhadap kas dan setara sehingga diperoleh kesimpulan dalam menentukan apakah pos kas
dansetara kas dalam sebuah perusahaan/entitas dapat dinyatakan wajar atau tidak wajar.
Kemudian,hasil dari pemeriksaan kas dan setara kas akan memberikan pertimbangan kepada
pemeriksaan pos neraca lainnya ataupun pada laporan laba-rugi, misalnya terdapat
ketidakwajaran dalam alur proses penerimaan kas dari penjualan akan membuat auditor
lebih concern dalam memeriksa pos piutang dan pendapatan penjualan dari sebuah perusahaan.
Hal ini dikarenakan kas adalah bagiandari siklus “dari awal sampai akhir” (cradle-to-
grave).D.PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS DAN
SETARA KAS1 . P a h a m i d a n e v a l u a s i i n t e r n a l c o n t r o l a t a s k a s d a n s e t
a r a k a s t r a n s a k s i p e n e r i m a a n d a n pengeluaran kas dan bank. Proses memahami
dan mengevalusi inetrnal control atas kas dan setarakas serta transaksi penerimaan dan
pengeluran kas dan Bank merupakan bagian yang
sangat penting dalam suatu proses pemeriksaan akuntan. Kas dan setara kas dalam perusahaan s
eringdikatakan sebagai darah dalam tubuh manusia. Jika perusahaan mengalami kesulitan uang,
samaseperti manusia yang “lesu darah“ atau “kekurangan
darah“.Langkah berikutnya, auditor harus melakukan compliance test (pengujian keta
atan),auditor harus melakukan tes ketaatan atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas/bank,
untuk membuktikan apakah internal control berjalan efektif atau tidak, Yang diambil sampel
biasanya bukti penerimaan kas/bank dan bukti pengeluaran kas/bank atau nomor check/giro. Jika
disimpulkan sementara bahwa internal control lemah auditor tidak diperlukan mengadakan
testketaatan, tetapi langsung melakukan substantive test yang diperluas. Karena biasanya jika
tetapdilakukan compliance test, kesimpulan akhir tetap menyatakan bahwa internal
control
lemah.Setelah compliance test selesai dilakukan, auditor harus menarik kesimpulan
akhir apakahinternal control baik, sedang atau lemah. Setelah itu baru dilakukan
substantive test atas
saldok a s / b a n k . P r o s e d u r a u d i t u n t u k c o m p l i a n c e t e s t h a r u s d i p i s a h k
a n d a r i p r o s e d u r a u d i t untuk substantive test, begitu juga kertas
kerja pemeriksaanya.J i k a k l i e n t e l a h m e n e t a p k a n p e n g e n d a l i a n i n t e r n a l y a n g b a
i k , m a k a a u d i t o r b i s a memutuskan untuk membatasi pengujian substantif
karena pengendalian internal klien tampaknyadapat mencegah atau mendeteksi salah saji yang
material. Hubungan ini adalah logis dan secarasederhana berarti bahwa jika laporan
keuangan kecil kemungkinannya mengandung salah sajiyang material, maka auditor
hanya perlu melakukan pengujian substantif yang kurang mendalamketimbang jika laporan
keuangan mengandung salah saji yang material. Namun sebelumnya perlu disusun
audit program untuk pengujian ketaatan atas transaksi penerimaan dan pengeluarankas/bank
sebagai berikut:a . P e n e r i m a a n Kas/bank -
Ambil sample bukti penerimaan kas/bank secara random
: m i s a l s e m u a penerimaan kas yang berjumlah > Rp 10 juta ditambah 10 penerimaan
kas/Bank yang berjumlah < Rp 10
juta.- P e r i k s a a p a k a h b u k t i p e n e r i m a a n k a s t e r s e b u t : S u d a h d i
o t o r i s a s i p e j a b a t perusahaan yang berwenang, Lengkap bukti pendukungnya (misal k
witansi bernomor urut, cetak deposit slip). Mencantumkan nomor perkiraan yang kreditdengan
benar dan perhitungan mathematisnya sudah benar.-Periksa apakah posting ke buku kas
( untuk penjualan tunai ) dan piutang
( untuk pelunasan piutang) serta buku besar penjualan sudah dilakukan dengan benar.Begitu ju
ga posting ke sub buku besar piutang .- T a r i k k e s i m p u l a n
m e n g e n a i h a s i l c o m p l i a n c e t e s t . b. Pengeluaran kas/bank - A m b i l s a m p l e b u k t i
p e n g e l u a r a n k a s / b a n k s e c a r a r a n d o m : s e m u a p e n g e l u a r a n kas yang misalnya
berjumlah > RP 5 juta ditambah 10 pengeuaran kas/bank berjumlah < Rp 5
juta.- P e r i k s a a p a k a h b u k t i p e n g e l u a r a n k a s t e r s e b u t : S u d a h d i o t o r i
s a s i p e j a b a t perusahaan yang berwenang; Lengkap bukti pendukungnya (misal PR, PO,sup
plier invoice, RR, Kwitansi dari supplier dan lain-lain); Mencantumkannomor
perkiraan yang di debit dengan benar dan Perhitungan mathematisnyasudah benar.-
Periksa apakah posting ke buku besar dan sub
b u k u b e s a r ( m i s a l n y a h u t a n g ) sudah dilkakukan dengan benar.-
Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.2.Buat Top Schedule kas
dan setara kas per tanggal neraca (missal per 31-12-2015), atau
k a l a u belum selesai, boleh per 31-10-2015; penambahan mutase akan diperiksa kemudian,
apakah adahal-hal yang unsual (diluar kebiasaan), atau tidak.
Kerja Pemeriksaan yang berfungsi sebagai lembar awal yang menunjukkan hasil audit kita
secaraumum tau kesimpulan atas pos yang bersangkutan.Kertas kerja pemeriksaan (KKP)
adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan olehauditor dalam menjalankan
pemeriksaan, yang berasal dari pihak klien, analisa yang dibuat olehauditor, dan dari pihak
ketiga. Kertas kerja pemeriksaan yang merupakan dokumentasi auditor atas prosedur-prosedur
audit yang dilakukannya, tes-tes yang diadakan, informasi yang didapatdan kesimpulan yang
dibuat atas pemeriksaan, analisa, memorandum, surat-surat konfirmasi danrepresentasi,
ikhtisar dokumen-dokumen perusahaan, rincian-rincian pos neraca dan laba rugiserta
komentar-komentar yang dibuat atau diperoleh oelh auditor mempunyai beberapa
tujuan:a.Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Opini yang
diberikanharus sesuai dengan pemeriksaan yang dicantumkan dalam kertas kerja di
perusahaan. b.Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanaan pemeriksaan sesuai dengan standa
r professor akuntan public. Dalam kertas kerja pemeriksaan harus terlihat bahwa apa yangdiatur
dalam SPAP sudah diikuti dengan baik oleh auditor c.Sebagai referesi dalam hal ada
pertanyaan dari: a pihak pajak b pihak bank c pihak
kliend . S e b a g a i s a l a h s a t u d a s a r p e n i l a i a n asisten sehingga dapat dibuat
e v a l u a s i m e n g e n a i kemampuan asisten sampai dengan partner sesudah selesai suatu
penugasane. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikunya. Untuk persiapan audit
tahun berikunyakertas kerja tersebut dapat dimanfaatkan antara lain: Untuk mengecek saldo
awal, untuk dipelajari oleh audit staf yang baru ditugaskan untuk memeriksa klien
tersebut, untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi di tahun lalu dan berguna untuk
penyusunanaudit plan tahun berikutnya.3 . L a k u k a n c a s h c o u n t (perhitungan
f i s i k u a n g k a s ) p e r t a n g g a l n e r a c a , b i s a j u g a s e b e l u m a t a u sesudah tanggal
neraca. Tujuan dari cash count adalah menghitung Kas perusahaan apakah
telahs e s u a i d e n g a n l a p o r a n k e u a n g a n n y a . A s e r s i a u d i t u t a m a d a r i p e n g u j i a n
pemeriksaan fisik adalah eksistensi (keberadaan). Akan tetapi, teknik ini j
u g a m e m b e r i k a n b u k t i m e n g e n a i penilaian, karena kuantitas terlibat secara langsung
dalam penentuan nilai sebagian besar aktiva.Selain itu, auditor kadang-kadang juga dapat
memperoleh bukti mengenai mutu atau kondisiaktiva melalui pemeriksaan fisik dan
hal ini sangat mempengaruhi penilaian. Asersi mengenaihak dan kewajiban hanya diuji
melalui pemeriksaan fisik untuk mendukung luas kepemilikkanaktiva. Asersi mengenai
kelengkapan juga bisa diuji melalui pemeriksaan fisik di mana item-itemyang dihilangkan dari
laporan keuangan bisa ditemukan.4 . K i r i m k o n f i r m a s i a t a u d a p a t k a n p e r n y a t a a n
saldo dari kasir dalam hal tidak d i l a k u k a n k a s opname. Cash Opname adalah
pemeriksaan fisik pada uang kas tunai antara saldo yang terdapat pada Catatan Akuntansi dengan
Uang kas yang ada di brankas/di tangan (cash on hand).5.Kirim konfirmasi untuk seluruh
rekening bank yang dimiliki perusahaan. Asersi utama
mengenai pengujian konfirmasi adalah eksistensi serta hak dan kewajiban. Teknik ini juga dapa
tm e m b e r i k a n b u k t i m e n g e n a i p e n i l a i a n a t a u a l o k a s i k e l e n g k a p a n s e
r t a p e n y a j i a n d a n pengungkapan. Baik asersi mengenai eksistensi maupun kejadian
serta hak dan kewajiban untuk kas dan piutang usaha seringkali diuji dengan konfirmasi.
Perhatikan bahwa konfirmasi
terhadap piutang usaha pelanggan saat ini tidak bisa diharapkan untuk memberikan bukti yang da
patdiandalkan mengenai kelengkapan, karena pelanggan cenderung tidak melaporkan
kesalahan penetapan yang terlalu rendah dalam akun mereka dan karena auditor biasanya memi
lihkonfirmasi akun dengan saldo tercatat yang lebih besar. Asersi mengenai penilaian atau
alokasi
Periksa kecermatan penjumlahannya b.Telusuri saldo per klien ke buku besar yang
bersangkutanc. Bandingkan saldo per bank dengan rekening Koran bank-nya dan
jawaban konfirmasi bank.d. Telusuri undeposit collections ke rekening Koran cut off
dan jurnal penerimaan kas bulan desember 20xxe. Telusuri cek yang masih beredar
(outstanding checks) ke rekening koran cut off dan jurnal pengeluaran bulan desember
20xx.f.Periksa reconciling items lainnya (jasa giro, bunga materai, buku ceck,
koreksi kesalahan bank dan sebagainya , jika ada) dengan menggungakan dokumen
pendukungnya.9.g.Telusuri cek yang dibayarkan oleh bank dalam 3 hari sebelum dan
sesudah tanggalneraca ke jurnal pengeluaran kas, dan yakini bahwa cek tersebut telah dicatat
dalam periode yang benar.h.Review semua nota debit yang muncul dalam rekenig koran
cut off dan tentukan pengaruhnya terhadap saldo akhir tahun.8 . R e v i e w jawaban
konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk
m e n g e t a h u i apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan. Saldo
rekening bank yang penggunaannya dibatasi untuk jangka waktu >1 tahun tidak boleh
dikelomppokkan sebagai assetlancer dan harus dijelaskan oleh catatan atas laporan
keuangan mengeniai alas an
pembatasant e r s e b u t . P e m b a t a s a n t e r s e b u t b i a s t e r j a d i k a r e n a p e r u s a h a a n m e
m p u n y a i m a s a l a h h o k u m sehingga rekeningnya dibekukan atau karena dijadikan
jaminan, bank garansi (sebagian darisaldonya).Untuk mengetahui apakah ada
pembatasan atau tidak, auditor bias menanyakan kepada klien,mereview jawaban
konfirmasi bank, notulen rapat dan perjanjian kredit.Kemungkinan juga ada saldo kas/bank
yang mempunyai “siking fund” sehingga tidak
bolehd i g u n a k a n u n t u k m e m b i a y a i k e g i a t a n r u t i n p e r u s a h a a n , k a r e n a d a n a i t
u d i g u n a k a n u n t u k pelunasan obligasi atau expansi
perusahaan.9 . P e r i k s a i n t e r b a n k t r a n s f e r k u r a n g l e b i h 1 m i n g g u s e b e l u
m d a n s e s u d a h t a n g g a l n e r a c a , untukmengetahui adanya kitting dengan
tujuan untuk window dressing. Sheck kitting biasdilakukan jika perusahaan
mempunyai lebih dari satu rekening bank. Untuk mengecek adatidaknya check
kitting, auditor hatus memeriksa transfer dari rekening bank perusahaan kerekening
bank perusahaan lainnya dan mencocokkan apakah penambahan saldo di rekening bank yang
berasal dari transfer sudah diikuti dengan pengurangan saldo di rekening bank
lainnya.Karena biasanya check kitting dilakukan mendekati tanggal neraca
maka priode yang harusdiperikasa kurang lebih satu minggu sebelum dan sesudah neraca.
Auditor memastikan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan seluruh bukti
pengeluaran dan penerimaan kas sudah dibukukan. Hal ini dilakukan dengan tujuanagar
terhindar dari kesalahan pencatatan yang berulang atau doubled . M e l a k u k a n
R e k o n s i l i a s i Auditor melakukan pencocokan atau perbandingan antar saldo kas
dengan saldo bukukas. Rekonsiliasi bertujuan untuk mengetahui jumlah selisih dari saldo kas
yang berbedadengan saldo buku kas dan untuk mengetahui penyebab-penyebab selisih saldo kas
dansaldo pada buku kas. Rekonsiliasi dilakukan dengan cara membubuhkan tickmark
dengankode R di samping kanan angkae . M e l a k u k a n T r a c e Back/
T r a c e F o r w a r d Auditor melakukan perhitungan kas dengan dua cara yaitu penarikan mundur
(trace back)dan penarikan maju (trace forward). Apabila perhitungan kas dilakukan setelah
tanggalneraca, auditor akan melakukan prosedur penarikan mundur (trace back)
ke tanggalneraca sedangkan apabila perhitungan kas dilakukan sebelum tanggal
neraca, auditor akan melakukan penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca. Untuk
memisahkanantara pengertian penarikan mundur dan penarikan maju, auditor akan
menetapkanterlebih dahulu tanggal di mana auditor yakin bahwa saldo kas yang terdapat pada
neracatelah disajikan secara wajar. Dan pada tanggal tersebut biasanya auditor juga
melakukan pengecekan secara fisik (cash opname) terhadap jumlah uang yang dimiliki
entitas.f . M e l a k u k a n C o m p a r e Auditor melakukan Compare, yaitu dengan cara
membandingkan antara saldo kas yangterdapat pada buku besar dengan saldo yang
didapatkan dari perhitungan kas
setelah prosedur penarikan per tanggal neraca. Biasanya auditor akan membubuhkan tickmark a
tau tanda dengan kode “Cp” dibawah angka total.g . M e l a k u k a n
C h e c k i n g Auditor melakukan pemeriksaan atas penjumlahan (footing/cross footin
g) lembaran-lembaran buku kas secara
uji petik, dengan memperhatikan pemindahan saldo padalembaran tersebut ke
lembaran berikutnya. Biasanya auditor membubuhkan tickmark atautanda dengan kode “^” di
bawah angka total.h . M e n e l i t i S i s t e m P e n c a t a t a n K a s K e c i l Metode pencatatan kas
kecil ada 2 (dua) yaitu sistem dana tetap (imprest fund system) dan sistem dana berubah
(fluctuation fund system). Jika kas kecil menggunakan sistemdana tetap (imprest fund system),
teliti kembali apakah sudah ada pertanggungjawabandari dana tetap sebelum diadakan pengisian
kembali atau belum dan jumlah amount harussama dengan saldo awal. Sedangkan jika kas
kecil menggunakan sistem dana
berubah( f l u c t u a t i o n f u n d s y s t e m ) j u m l a h p e n g i s i a n n y a t i d a k h a r u s s a m a d e
n g a n j u m l a h sebelumnya yaitu bisa kurang ataupun
lebih.i . P a s t i k a n b a h w a k a s d a l a m k u r s mata uang asing
t e l a h d i k o n v e r s i k a n k e d a l a m k u r s rupiah yang benar per tanggal
neracaApabila terdapat saldo kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo tersebut
telahdikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
padatanggal Neraca, melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke kurs tengah
Bank I n d o n e s i a p e r t a n g g a l N e r a c a . H a l i n i b e r t u j u a n u n t u k m e m u d a h k a n a u
ditor dalammelakukan audit, dikarenakan apabila laporan keuangan yang a
kan diaudit masih
menggunakan multi mata uang auditor harus bekerja dua kali atau memperlambat
prosesaudit. j.Buatlah daftar koreksi (adjustment) yang
diperlukanD a f t a r k o r e k s i b e r i s i a y a t j u r n a l p e n y e s u a i a n y a n g d i p e r l u k a n a p a
b i l a s a l a h d a l a m menerapkan perlakuan akuntansi dan diketahui di tahun buku
yang sama yaitu
untuk m e n g a k u i t r a n s a k s i y a n g t e r l a l u b e s a r a t a u t e r l a l u k e c i l , s a a t p e n g a k
u a n ( t a n g g a l transaksi) terlalu dini atau terlalu dibelakang, dan lain sebagainya. Adjustment
dilakukans e b e l u m p e n u t u p a n b u k u ( s e s a a t s e t e l a h j u r n a l a s l i d i p o s t i n g m a u p
u n m e n j e l a n g penutupan buku).k . M e n a r i k K e s i m p u l a n Tahap ini merupakan
proses final/akhir dalam melakukan audit kas. di mana auditor akanmembuat kesimpulan dan
komentar dari hasil pemeriksaan kas di Top Schedule kas dansetara kas atau memo tersendiri
mengenai kewajaran dari kas setelah semua kegiatan atautahapan dalam prosedur audit kas di
bank pada poin 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh)telah dilaksanakan. Kesimpulan yang
didapat pada Top Schedule harus memberikangambaran menyeluruh terkait hasil
pemeriksaan kas pada perusahaan klien.
Sementara pendapat atas kewajaran atau ketidakwajaran atas akun kas perusahaan akan menjadiu
kuran siklus dari awal sampai akhir apakah sudah berjalan dengan baik atau belum
bagi perusahaan tersebut.F.DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
UNTUK AUDIT KASBerdasarkan prosedur audit yang telah disebutkan di atas
dokumendokumen yang diperlukanuntuk audit kas antara lain:1)Laporan posisi
keuangan tahun berjalanLaporan posisi keuangan tahun berjalan merupakan
dokumen atau bukti audit
pertamak a l i y a n g a k a n d i l i h a t o l e h a u d i t o r d a n d i g u n a k a n u n t u k m e n i l a i k o
n d i s i k e u a n g a n perusahaan saat ini dan memprediksi hasil operasi dari arus kas di masa yang
akandatang. Auditor akan melakukan uji terhadap efektivitas pengendalian akurasi
informasidalam laporan keuangan dan melakukan penilaian atas pencatatan transaksi-
transaksiyang dilakukan oleh klien serta memverifikasi nilai moneter terhadap berbagai
transaksitersebut. Dan verifikasi inilah yang disebut sebagai uji substantif atas
transaksi.2)Sampel bukti pengeluaran kas dan penerimaan kasBukti pengeluaran kas
yaitu bukti atas transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran dimana bukti pengeluaran kas
tersebut digunakan untuk dokumen ketika menyusun
jurnal pengeluaran kas. Sedangkan bukti penerimaan kas yaitu bukti transaksi atas suatu peristiw
a penerimaan uang (kas) yang sudah dilengkapi dengan buktinya
di mana bukti penerimaan uang kas ini nantinya akan digunakan dalam penyusunan jurnal kasma
suk/jurnal penerimaan kas.3 ) J a d w a l u t a m a d a r i k a s d a n s e t a r a k a s Jadwal utama kas
dan setara kas merupakan kertas kerja yang digunakan untuk meringkasi n f o r m a s i -
i n f o r m a s i y a n g d i c a t a t d a l a m j a d w a l p e n d u k u n g u n t u k a k u n - a k u n y a n g berh
ubungan biasanya berisi saldo per book, audit adjustment, saldo per audit dan saldotahun lalu
yang dinyatakan dengan indeks A. Jadwal utama kas dan setara kas digunakan
untuk menggabungkan akun-akun buku besar yang sejenis, yang jumlah saldonya
akandicantumkan dalam laporan keuangan dalam
satu jumlah.4 ) B e r i t a a c a r a p e m e r i k s a a n k a s Berita acara pemeriksaan kas merupakan
suatu laporan yang dibuat dengan tujuan untuk memeriksa apakah jumlah saldo kas menurut
pembukuan jumlahnya sudah sama dengansaldo kas menurut perhitungan
secara fisiknya.5 ) D a f t a r k o r e k s i ( a d j u s t m e n t ) Daftar koreksi berisi ayat jurnal
penyesuaian yang diperlukan apabila terdapat kesalahandalam menerapkan perlakuan
akuntansi dan diketahui di tahun buku yang sama yaituuntuk mengakui transaksi
yang jumlahnya terlalu besar atau terlalu kecil, pada
saat pengakuan (tanggal transaksi) terlalu dini atau terlalu dibelakang, dan lain sebagainya.Adju
stment dilakukan sebelum tutup buku (sesaat setelah jurnal asli di posting maupunmenjelang
tutup buku).G.KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI AUDITOR PADA SAAT
PELAKSAAN AUDITPADA AKUN
KASD a l a m h a l a u d i t a t a s a k u n k a s p a s t i d i t e m u k a n a d a n y a k e n d a l a - k e n d a l
a . a n t a r a l a i n y a i t u lambatnya respon klien ketika diminta untuk segera mengirimkan
laporan keuangan
perusahaan pada tahun berjalan, lambatnya respon klien saat dimintai kop surat maupun penanda
tanganan pada konfirmasi atas akun kas, hal ini disebabkan karena kesalahan pegawai klien yang
menghilangkan data konfirmasi sehingga auditor harus mengirim ulang surat
konfirmasi yangakan dimintai kop surat dan tanda tangan
klien.H . R I S I K O A U D I T D i a k u i d e n g a n p e r y a t a a n d a l a m p e n j e l a s a n t e n t a
ng tanggung jawab dan fungsi auditor indenpenden, yaitu “ karena sfat bu
k t i a u d i t d a n k a r a t e r i s t i k k e c u r a n g a n , a u d i t o r d a p a t memperoleh keyakinan
memadai, bukan mutlak bahwa salah saji material terdeteksi.”Risiko audit adalah risiko yang
timbul karena auditor tanpa disadari tidak
memodifikasi pendapatnya sebagamana mestinya, atas suatulaporan keuangan yang menagndung
salah sajimaterial. Risiko audit dapat ditentukan dalam ukuran kuantitatif dan kualitatif. Pada
tingkat saldakun ataugolongan transaksi.Risiko ( bawaan?intehern risk dan risiko
penegendalian/control risk) bahwaa saldo akun ataugolongan transaksi mengandung
salah saji (kekeliruan atau kecurangan ) yang dapat menjadimaterial terhadap laporan
keuangan apabila di gabungkan dengan salah saji pada saldo akun ataugolongan transaksi
lainnya.Risiko (risiko deteksi?tection risk) bahwa auditor tidak akan
mendeteksi salah sajitersebut.1 . J e n i s
r i s i k o a u d i t a ) R i s i k o b a w a a n Risiko bawaan adalah kerentanan suatu
saldo akun atau golongan transaksi terhadapsuatu salah saji material (asumsi:tidak
terdapat pengendalian yang terkait). Faktor
yangmempengaruhi risiko bawaan yaitu besarnya saldo atau golongan transaksi
tertentud i b a n d i n g k a n d e n g a n y a n g l a i n , s e d a n g k a n f a k t o r e k s t e r n a l y a i t u p e
r k e m b a n g a n teknologi.
Faktor yang berhubungan dengan beberapa atau seluruh saldo akun atau go
l o n g a n transaksi yang mempengaruhi risiko bawaan terdapat pada Standar Audit seksi
316. b)Risiko pengendalianRisiko pengendalian adalah risiko bahwa salah saji material
yang dapat terjadi dalamsuatu asersi tudak dapat dicegah atau di deteksi secara tepat
waktu oleh pengendalianintern klien.Risiko pengendalian merupakan fungsi efektivitas
desain dan operasi pengendalian internuntuk mencapi tujuan klien yang relevan dengan
penyusunan laporan keuangan klien.Beberapa risiko pengendalianakan selaluada karena
keterbatasan bawann dalam setiap pengendalian intern.c ) R i s i k o d e t e k s i Risiko
deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji materialdalam
suatu
asersi.Risiko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan penerapannya
olehauditor.R i s i k o d e t e k s i t i m b u l k a r e n a k e t i d a k p a s t i a n y a n g a d a p a d a w a k t u
a u d i t o r t i d a k memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dank arena
ketidakpastian lainyang ada, walaupun saldo akun atau golongan tarnsaksi tersebut diperiksa
100%.2 . P e r b e d a a n r i s k o Risiko bawaan (inhernt Risk= IR) dan risiko
pengendalian (control Risk = CR) berbedadengan Risiko Deteksi (Detection Risk =
DR).R i s i k o b a w a a n ( I R ) d a n r i s i k o p e n g e n d a l i a n ( C R ) h a r u s a d a t e r l e p a s d a
r i dilakukan atau tidaknya audit atas laporan keuangan.Risiko deteksi (DR):
Berhubungan dengan prosedur audit dan dapat diubah oleh keputusan auditor.
Mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko bawaan dan risiko pengendalian
Semakin kecil risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diaykini auditor, semakin besar risiko
deteksi yang dapat diterima
Semakin besar risiko bawaaan dan risiko pengendalian yang diyakini audit
o r , semakin kecil tingkat risiko deteksi yang dapat diterimaKomponen risiko audit kuantitatif
(persentase) atau nonkuantitatif (misalnya minimumsampai maksimum)AR= IR x CR x
DR (atau) AR/IR x CR Risiko deteksi (DR) yang diterima tergantung:
Tingkat yang digunakan untuk membatasi risiko audit suatu saldo atau golongantransaksi
Penetapan auditor terhadap risiko bawaaan dan risiko pengendalian
Penetapan auditortehadapa risiko bawaan dan risiko pengendalian menurun,risiko
detekti yang diterima akan meningkat.
2.SA 315 : Pengiden kasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
melaluiPemahaman Entas dan LingkungannyaDalam standar ini, menegaskan bahwa auditor
harus memperoleh suatu pemahamantentang apakah entas memiliki suatu proses untuk (SA
315.paragraf 15):
Mengidenkasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan;
Mengesmasi signikan risiko;
Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut; dan
Memutuskan ndakan untuk menangani risiko.Proses penilaian risiko entas membentuk suatu
basis bagi manajemen untuk menentukanbagaimana risiko dikelola. Ketepatan atas kesesuaian
proses penilaian risiko entas dengankondisinya ditentukan oleh permbangan auditor.3.SA
320 : Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
AuditM a t e r i a l i t a s d a n r e s i k o a u d i t p e r l u d i p e r m b a n g k a n s e p a n j a n g p e l a k
s a n a a n a u d i t , khususnya pada saat (SA 320.A1):
Mengidenkasi dan menilai kesalahan penyajian material;
Menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit selanjutnya;dan
Mengevaluasi dampak laporan keuangan dan dalam merumuskan opini dalam
laporanauditor.Materialitas pelaksanaan (performance materiality) adalah suatu jumlah yang
ditetapkanauditor, pada ngkat yang lebih rendah dari pada materialitas untuk
laporan keuangansecara keseluruhan, untuk mengurangi ngkat
rendah yang semes nya kemungkinankesalahan penyajian yang dak dikoreksi
dan yang dak terdeteksi yang secara agregat melebihi materialitas untuk laporan
keuangan secara keseluruhan
(SA 320.9).P e n e n t u a n m a t e r i a l i t a s o l e h a u d i t o r m e m b u t u h k a n p e r m b a n g a n
profesional dandipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan infor
m a s i k e u a n g a n o l e h p a r a pengguna laporan keuangan.
Konsep materialitas diterapkan oleh auditor pada tahapperencanaan
dan pelaksanaan audit, serta pada saat mengevaluasi dampak kesalahanpenyajian yang
teridenkasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang dak dikoreksi jikaada, terhadap
laporan keuangan dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor(SA 320).
4.SA 330 : Respon Auditor terhadap Risiko yang telah DinilaiJika auditor sudah
menentukan bahwa salah saji material yang dinilai, pada ngkat asersimerupakan
risiko signi kan, auditor wajib melaksanakan prosedur substan f yang
khususmenanggapi risiko tersebut. Dalam hal pendekatan terhadap risiko signikan itu hanya
terdiriatas prosedur substanf, prosedur wajib uji rincian (SA 330.21)Jika prosedur substanf
dilaksanakan pada suatu tanggal interim (tanggal ditengah tahun),auditor wajib melipu periode
sisanya (antara tanggal interim sampai akhir tahun) denganmelaksanakan (SA 330.22):
Prosedur substanf yang dikombinasikan dengan uji pengendalian untuk periode sisa;atau
Prosedur substanf selanjutnya saja yang memberikan dasar yang layak untukmemperluas
kesimpulan dari tanggal interim ke akhir tahun, jika auditor menentukanbahwa itu sudah
cukup.5.SA 402 : Per mbangan Audit terkait dengan En tas yang menggunakan
suatu OrganisasiJasaMenetapkan tujuan auditor berkenaan dengan audit laporan keuangan
entas penggunaorganisasi pemberi jasa sebagai berikut (SA 402.7):
Memperoleh pemahaman yang cukup mengenai sifat dan penngnya jasa-jasa yangdiberikan
organisasi pemberi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian intern entasyang relevan bagi
audit, untuk mengidenkasi dan menilai resiko salah saji yangmaterial;
Merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tanggap terhadap risiko-risikotersebut.6.SA
450 : Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang di Iden kasi Selama
AuditTujuan auditor ialah mengevaluasi :
Dampak salah saji yang ditemukan, terhadap audit; dan
Dampak salah saji yang dak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.
BAB IIIPENUTUP
A.KESIMPULAN
Kas dan Setara Kas merupakan salah satu aset strategis yang dimiliki sebuah perusahaan
dalammenjalankan kegiatan bisnisnya. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap kas dan setara kas
menjadi salahsatu penilaian penting bagi auditor dalam meyakinkan diri untuk
memberikan opini terhadap laporankeuangan perusahaan yang diperiksa. Pengelolaan kas
dan setara kas tidak dapat dipisahkan dari
struktur pengendalian internal (SPI) yang baik. Semakin baik SPI terkait kas dan setara kas, aka
n semakinmemudahkan auditor dalam memeriksa kas dan setara kas perusahaan sehingga
kewajaran kas dan setarakas menjadi hasil yang memuaskan bagi perusahaan