Anda di halaman 1dari 9

“Inovasi”

Muhammad Galih
Kata Pengantar
Puji syukur Saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan cerpen saya yang berjudul “Era Digital dan
Pelajaranku”.
Cerpen ini saya tulis dengan sepenuh hati dalam keterbatasan
waktu karena jam padat saya sebagai anggota dari organisasi
OSIS, dengan dukungan berupa motivasi dari orang tua dan
teman teman oleh karena itu saya sampaikan terima kasih atas
waktu dan tenaga yang telah diberikan.
Dalam penyusunan cerpen dengan waktu yang singkat ini,
Saya menyadari bahwa cerpen ini masih jauh dari kata
sempurna dalam berbagai aspek.Sehingga saya mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian, akhir kata semoga
cerpen ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi orang
ramai.

Mojokerto, November 2023


PRAKATA
Era digital adalah satu era atau zaman yang di dlamnya sudah
memiliki kondisi perkembangan begitu maju hingga semua kegiatan
penting bisa dilakukan secara
digital(M.Harris,Gramedia.com).Perkembangan digital di dunia
khususnya di Indonesia semakin berkembang pasca tejadinya
pandemi covid-19 dimana semua orang menggunakan cara-cara
digital untuk tetap berkomunikasi.Hal tersebut mempengaruhi
keadaan di Indonesia pada berbagai aspek, salah satunya adalah aspek
Pendidikan.
Para tenaga pengajar di Indonesia yang harus mengenal dengan baik
gawai yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar secara dalam
jaringan.Suata tantangan bagi mereka yang sebelumnya tak paham
akan teknologi masa kini.
Cerpen berjudul “Era Digital dan Pelajaranku” mencoba
menggambarkan sudut pandang guru dalam dedikasinya untuk dapat
mengajar dengan baik di dalam gempuran era digital.Diharapkan
pembaca dapat mendapat manfaat setelah membaca cerpen ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................... i
KATA PENGANTAR............................................. ii
PRAKATA............................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................ iv
BAB I: Era Digital dan Pelajaranku........................ 1

PROFIL PENULIS..................................................
BAB 1: Era Digital dan Pelajaranku

“Waduh ini absennya bagaimana ya kok eror terus.” seorang Pria paruh baya,
berkacamata,bermasker lengkap rapi dengan seragamnya mengutak atik handphone
miliknya dengan perasaan kesal.

“Ada apa Pak Arif ? anda kelihatan sedang kesal.” Seorang pria dengan perawakan kecil dan
nampak lebih muda menghampiri pria paruh baya Bernama Pak Arif itu.

“Iya nih Pak Ridwan, daritadi saya mau absensi eror terus.” Masih terlihat kesal Pak Arif
mencoba untuk bercerita ke Pak Ridwan.

“Boleh Saya pinjam handphonenya Pak, barangkali bisa bantu.” Pak Ridwan dengan wajah
yang tulus menawarkan bantuan pada Pak Arif.

“Boleh sekali Pak, toh kalau soal beginian Pak Ridwan yang paling mengerti.” Di kenal
sebagai satu satunya guru TIK Pak Ridwan sudah dianggap sebagai pahlawan bagi guru guru
yang tak paham tentang teknologi.

Suasana ini adalah perihal normal yang terjadi di dalam ruang guru dari sebuah SMA
terpencil di suatu wilayah Jawa Timur. Sekolah yang rata-rata berisi guru-guru senior atau
guru-guru madya yang memiliki keterbatasan di bidang IT.Pak Ridwan adalah guru muda
yang mengajar bidang TIK di sekolah tersebut, yang sekaligus menjadi guru juga dari para
guru-guru senior yang masih gaptek. Menjadi satu-satunya guru yang bisa diandalkan akan
pemahamannya tentang TIK, Pak Ridwan selalu ikhlas untuk megajari dan membantu para
guru yang mengalami kesulitan dalam pengoperasian gawai.

Pagi ini merupakan jam pelajaran Pak Ridwan, ia menyiapkan berbagai keperluan sebelum
kelasnya dimulai.Menggunakan aplikasi meeting, Pak Ridwan dengan penuh semangat
menyapa murid-muridnya.
“Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini. Sehat-sehat semuakan.” Pelajaran
daring berjalan dengan normal setidaknya sampai berberapa guru mulai mendatangi Pak
Ridwan untuk meminta bantuan.

“Pak Ridwan, ini kok murid-murid saya tidak bisa gabung ke meeting ya”
“Pak Ridwan, ini kenapa hasil ulangan anak-anak tidak bisa keluar ya”

“Pak Ridwan, ini laptop Saya ko tidak mau menyala ya.”


Dan puluhan keluhan lainnya yang memenuhi telinga Pak Ridwan, walau begitu Pak Ridwan
tetap rela untuk meluangkan waktunya untuk membantu dan menyelesaikan satu persatu
masalah dari rekan-rekan kerjanya.
Setelah membantu para guru kemudian Pak Ridwan duduk untuk beristirahat dan
merenungkan kondisinya sejenak.
“Kalau begini terus, saya yang bakal kerepotan,” Pak Ridwan merenung sejenak dan
kemudian terpikirkan sebuah ide.
“Bagaimana kalau Saya ajukan kepada kepala sekolah untuk diadakannya kegiatan sosialisasi
dan edukasi tentang IT untuk para guru.” wajah Pak Ridwan berangsur senang, ia kemudian
menindaklanjuti idenya tersebut dengan mengapai sebuah pensil, membuka buku tulis
miliknya dan kemudian menuliskan pikirannya ke dalam kertas.
Jam pulang berbunyi, saatnya para guru untuk menyelesaikan kegiatannya dan beranjak
pergi dari sekolah jika tidak memiliki keperluan lagi.Sore itu adalah sore yang sepi tanpa
adanya kerumunan murid-murid yang berlalu-lalang keluar gerbang untuk pulang. Salah
satu dari kerumunan tersebut adalah Pak Ridwan yang mendorong motor butut miliknya
menuju gerbang luar sekolah. Guna mewujudkan keinginannya untuk mengadakan edukasi
IT untuk para guru-guru senior rekan kerjanya, Pak Ridwan ingin meminta bantuan salah
seorang dari temannya yang berprofesi sebagai seorang konten kreator dan influencer yang
berkecimpung di dunia perkembangan teknologi.
Andy namanya, ia adalah teman dari Pak Ridwan sejak mereka masih duduk di bangku SMA.
Tidak seperti Pak Ridwan, Pak Andy memiliki kekurangan dalam aspek akademis.Oleh
karena itu Pak Andy tidak bisa bersekolah sampai dengan universitas.Namun hal tersebut
tidak membuat Pak Andy gagal dalam meraih kesuksesan, Pak Andy memiliki kelebihan
dalam kreativitasnya dalam menciptakan ide-ide yang inovatif.Bermodalkan tekad dan
dedikasi yang tinggi Pak Andy kemudian memutuskan untuk menjadi konten kreator dan
seorang influencer yang dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi khalayak
ramai.Perjuangan Pak Andy dalam meraih tujuanya tidak berjalan dengan mulus, tentu
banyak masalah dan hambatan yang menyulitkan Pak Andy dalam meraih tujuannya.Dengan
dedikasi dan semangat pantang menyerah akhirnya nama Pak Andy dapat dikenal oleh
khalayak ramai di media sosial sebagai influncer yang menginspirasi.Baik Pak Ridwan
maupun Pak Andy, mereka berdua berhasil mencapai impian mereka untuk dapat
mengedukasi dan memberi inspirasi kepada masyarakat meskipun jalan yang mereka
tempuh tidaklah sama.
Pak Ridwan menancap gas dari gerbang luar sekolah menuju rumah Pak Andy yang berlokasi
agak jauh dari sekolah tempat Pak Ridwan bekerja.Memarkirkan motornya di trotoar jalan,
tepat di hadapannya adalah rumah besar dengan warna dominan hijau yang familiar bagi
Pak Ridwan, tidak lain tidak bukan adalah rumah dari Pak Andy temannya.
Mengetuk pintu kayu megah bermaterial merbabu, menunggu undangan untuk masuk dari
Pak Andy.Tak lama menunggu,bergema suara panggilan untuk masuk dari Pak Andy.
Membuka pintu, Pak Ridwan disambut dengan ubin-ubin putih bersih, ornamen-ornamen
khas tertempel rapi pada dinding dengan ruangan beraroma lavender yang menenangkan.Di
ruang tamu, duduk seorang pria dengan perawakan yang tampan,kulit putih bersih,badan
yang tegap,nampak rapi memakai setelan jas berwarna biru gelap.

“Assalamualaikum,” ucap salam Pak Ridwan pelan.


“Waalaikumusalam,” segera balasan dari Pak Andy.

Pak Ridwan kemudian berjabat tangan dengan Pak Andy dan segera duduk di sofa ruang
tamu Bersama dengannya.Pak Ridwan memang sudah sering untuk berkunjung di rumah
teman lamanya ini, entah hanya sekedar untuk menikmati kopi Bersama atau bercerita akan
kehidupan masing-masing.
“Jadi hari ini mau cerita apa.” Pak Andy menyeduh teh hangat dan menuangkannya di mug
putih untuk Pak Ridwan.
“Bukan bercerita, bisa kau bilang aku ingin meminta bantuan.” Pak Ridwan menyeruput
kecil mug berisi teh yang diberikan oleh Pak Andy.
Pak Ridwan kemudian menceritakan dengan jelas keinginannya untuk mengadakan kegiatan
edukasi IT pada guru-guru di sekolah tempat dia berkerja.Dia menjelaskan bahwa ia tidak
mampu untuk menjalankan acara ini sendiri dan membutuhkan bantuan dari Pak Andy yang
merupakan influencer professional.
Tanpa pikir Panjang Pak Andy menyetujui dan bersedia untuk membantu Pak Ridwan dalam
menjalankan kegiatan edukasi tersebut.Mereka berdua berjabat tangan dan Pak Ridwan
yang kemudian beranjak pergi dari kediaman Pak Andy untuk bersiap menemui kepala
sekolah di esok hari.
Keesokan harinya Pak Ridwan menghadap ke ruang kepala sekolah untuk menawarkan
idenya, namun….
“Maaf, Saya rasa itu tidak perlu.Guru-guru disini sudah berpengalaman berkerja selama
bertahun-tahun.Kalau perihal ilmu teknologi segitu saja mereka pasti sudah bisa.Buktinya
tidak ada yang mengeluh kepada saya.”seorang pria dengan uban yang memenuhi
rambutnya, berbadan bunguk karena faktor usia dengan perut yang sedikit buncit lengkap
dengan kacamata berlensa cembung yang tebal.
“Itu karena rekan-rekan selalu meminta bantuan saya pak dan akhir-akhir ini saya yang
merasa kerepotan,jika dibiarkan begini masa depan murid murid yang nanti menjadi korban
karena proses KBM yang tidak berjalan dengan benar,” balas Pak Ridwan.
“Tidak, saya bilang tidak ya tidak.Yang ada ide bapak yang akan menggangu proses KBM
karena memakan jam pelajaran.Bapak ini baru jadi honorer sudah seperti ini, mau kalo saya
pecat.” Pak Ridwan terdiam sejenak.
“Baiklah jika bapak memang berpikiran seperti itu, yang saya inginkan hanya meningkatkan
kualitas dari pengajaran di sekolah ini Pak.” Pak Ridwan beranajak keluar dari ruang kepala
sekolah, mengajar dan membantu guru-guru seperti biasanya.
Malam harinya, Pak Ridwan bertemu kembali dengan Pak Andy. Pak Ridwan kemudian
menceritakan tentang kejadian di ruang kepala sekolah dan keinginannya untuk
membatalkan idenya.
“Kesampingkan egomu, pikirkan nasib tentang generasi bangsa di masa depan nanti.Setiap
masalah pasti memiliki solusi, untuk sekarang Aku akan mengizinkanmu menggunakan
rumahku untuk kegiatan edukasimu.Aku ingin berkontribusi dalam Pendidikan Indonesia,
setidaknya menghidupkan mimpiku yang tak tergapai dulu untuk menjadi guru.Seluruh
biaya akan kutanggung, semua bisa kau serahkan padaku.” Pak Andy dengan kerendahan
hatinya dengan tulus untuk membantu Pak Ridwan dalam mewujudkan projeknya.
Keesokan harinya Pak Ridwan membagikan flier pada guru-guru untuk menghadiri kegiatan
edukasi IT yang berlokasi di rumah Pak Andy, banyak guru yang berkenan untuk menghadiri
dikarenkan Pak Andy yang memiliki nama besar sebagai pembicara yang hebat dan
terkenal.Acara itu dilaksanakan di malam hari, sehingga tidak menggangu jam pelajaran
sama sekali.Acara tersebut juga dilaksanakan dengan protocol Kesehatan yang ketat
sehingga keamanan dan Kesehatan audience tetap terjaga.
Singkat cerita, acara tersebut berjalan dengan lancar.Keesokan harinya guru-guru sudah
tidak mengalami kesulitan dalam mengoprasikan gawai.
Kerjakeras dan semangat untuk mencapai perubahan merupakan hal yang patut diteladani
dari Pak Ridwan dan Pak Andy dalam usahanya untuk meningkatkan pengajaran di sekolah
tempat dia berkerja dan menjaga masa depan dari putra putri bangsa.
Sinopsis Cerpen
Pak Andy merupakan seorang guru honorer yang mengajar bidang TIK di sebuah sekolah
terpencil di jawa timur.Menjadi satu satunya guru yang memiliki pemahaman TIK di era
digital sekolah daring masa covid 19, ia menjadi kerepotan untuk membantu rekan rekan
madyanya yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan teknologi.Dia memiliki ide untuk
menciptakan perubahan dalam kualitas pengajar di era digital dengan projek edukasi IT
pada guru-guru di sekolahnya.Akankah rencana Pak Ridwan akan berjalan dengan baik?
Akankah Pak Ridwan dapat mengubah kualitas pengajaran di sekolah tempat ia berkerja?

Profil Penulis
Muhammad Galih Ariful Hakim
Jombang, 22 November 2007
Anak pertama dari tiga bersaudara
Saat ini menjadi seorang pelajar di SMAN 1 Puri Kabupaten Mojokerto di jawa timur

Anda mungkin juga menyukai