Elan Kadar
Perekayasa Ahli Muda
Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur
Perencanaan Penanganan Longsoran
Lereng Jalan
1. Pendahuluan
4. Kriteria Pembebanan
Pendahuluan
01
Pengantar
Longsoran adalah perpindahan sejumlah massa batuan, bahan rombakan (debris), dan
tanah secara gravitasional menuju bagian bawah suatu lereng (Imam A. Sadisun, 2019)
Setiap lereng memiliki kecenderungan untuk longsor
Model sederhana mekanisme terjadinya longsor:
BH1
PIEZOMETER (pz)
1/2 L TITIK BOR / INCL
BH2
L
pz
BH4
1/2 L TITIK BOR
pz
TITIK BOR / INCL
BH3
Diabaikan
terhadap resiko
keamanan
nilai faktor
ekonomis
Catatan :
1. Meskipun nilai faktor keamanan lerengnya 1.4, jika beresiko tinggi terhadap keselamatan orang-orang di
sekitarnya maka harus diubah menjadi 1.1 berdasarkan hasil prediksi kondisi air tanah terburuk.
2. Faktor keamanan yang tercantum di dalam tabel ini adalah nilai-nilai yang direkomendasikan. Faktor
keamanan yang lebih tinggi atau lebih rendah mungkin saja terjamin keamanannya pada situasi-situasi
khusus dalam hubungannya dengan resiko kehilangan secara ekonomis.
Kriteria Pembebanan
04
Kriteria Pembebanan
Metode langsung
Pemasangan pipa PVC/unting-unting atau inklinometer
Diamati pergerakannya O
B O1
C
Bidang longsoran
Keteranangan :
A= Titik Potong Antara As Longsoran dengan Retakan
Penentuan bidang keruntuhan lereng Pada Mahkota Longsoran
B= Kedalaman Bidang Longsoran Pada Inklinometer I
dengan jenis gerakan gelincir rotasi
C= Kedalaman Bidang Longsoran Pada Inklinometer II
H= Tonjolan Ujung Kaki Longsoran
O= Titik Pusat Bidang Longsoran
0 -01 = Bidang Netral
II
Bidang
Longsoran B
Keteranangan :
A= Titik Potong Antara As Longsoran dengan Retakan
Pada Mahkota Longsoran
B= Kedalaman Bidang Longsoran Pada Inklinometer I
C= Kedalaman Bidang Longsoran Pada Inklinometer II
Penentuan bidang keruntuhan lereng
dengan jenis gerakan gelincir translasi
90.000
13.000
12.000
11.000
60.000
10.000
9.000
8.000
7.000
30.000
6.000
5.000
4.000
3.000
0.000 2.000
1.000
0.000
-1.000
-30.000
Total displacements
Extreme total displacement 12,37 m
DETAIL A
DETAIL A
DETAIL A
POTONGAN PENANGANAN AS LONGSORAN ( ALT3 )
Gaya dorong
Gaya dorong berkurang
berkurang
a. Pemotongan kepala longsoran b. Pelandaian lereng
Bagian yang
dipotong habis
Bagian yang
dipotong
210.00
Gaya dorong
dikurangi
r
asa
205.00
nd
t ua
Ba
200.00
CL
c. Penanganan d. Pemotongan habis
195.00
Bagian yang
dipotong
Bagian yang
dipotong
190.00
185.00
Datum 180.00
JARAK
e. Pengupasan tebing f. Pengupasan lereng
211.560
211.230
209.800
206.580
201.620
196.210
196.217
195.995
196.080
195.630
196.080
196.610
196.690
196.680
ELEVASI
EKSISTING
211.310
211.000
206.000
201.000
196.093
ELEVASI
DESAIN
Penimbunan
Keterangan :
Bidang longsoran
205.00
200.00
Lubang grout
CL
Daerah
Permukiman
195.00
Jalan raya
Bidang perlemahan
190.00
a. Menutup rekahan
185.00 Saluan permukaan
Datum 180.00
JARAK
1
211.560
211.230
209.800
206.580
201.620
196.210
196.217
195.995
196.080
195.630
196.080
196.610
196.690
196.680
ELEVASI
EKSISTING
211.310
211.000
206.000
201.000
196.093
ELEVASI
DESAIN
KETERANGAN :
Tiang Listrik
Bidang longsoran
Ja P1
lan
Se Bekas Kampung SKALA GARIS
tap
ak
DPT
P2 b. Tata salir
P4
3
Su
r ad
e Saluran Tertimbun P3
4
P1
KM
16
7+
90
0
BD
G
BM. 01
P5 Diratakan
(ditimbun)
Diratakan
(dipotong)
5
P6
Bidang longsoran
tu
Ra
an
uh
lab
Pe
DP
c. Perbaikan permukaan lereng
T
Tumbuhan
Zona
Penyalir mendatar Preatis
air
kedap
Z o na
Timbunan
Rembesan
Penyalir liput
Parit pengumpul
Tiang
Bidang gelincir
Minimal 2/3 H
Badan jalan
BH1
BH2
BH2 BH1 ( point 1 )
• Panjang batang kayu minimal
5.00 meter
• Diharapkan cerucuk sudah
memotong perkiraan bidang
BH3 gelincir
Daerah retakan
Posisi cerucuk
Arah aliran
TAHAP 4
TAHAP 6
sandbag sandbag
TAHAP 7