Anda di halaman 1dari 2

Agnes Kurniawan eJKI Vol. 11, No.

2, Agustus 2023

Editorial

Kewaspadaan Global Amebiasis

Agnes Kurniawan

Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Penulis korespondensi: agnes.kuriniawan@ui.ac.id


Disetujui: 18 September 2023
https://doi.org/10.23886/ejki.11.487.92

Selama dua dekade terakhir ini terjadi dan manifestasi klinis tersering adalah disentri,
perubahan pola epidemiologi penyakit parasit yang kolitis, dan abses hati. Saat ini telah dilakukan
menurut Word Health Organization (WHO) termasuk diferensiasi antara spesies amuba patogen yaitu
kelompok penyakit tropis terabaikan (Neglected E. histolytica dari yang kurang/non-patogen yaitu
Tropical Disease/NTD). Penyebabnya antara lain Entamoeba dispar, Entamoeba moshkovskii, dan
kemajuan dan globalisasi di bidang transportasi, Entamoeba bangladeshi melalui pemeriksaan
pariwisata, perdagangan, teknologi kesehatan, molekular.2 Secara morfologi bentuk keempat
teknologi informasi, perubahan iklim global yang spesies tersebut sangat mirip sehingga tidak
berdampak terhadap perubahan perilaku, budaya, memungkinkan identifikasi secara mikroskopis.
pola konsumsi, dan pola penyakit. Salah satunya Stadium trofozoit maupun kista dari keempat
adalah amebiasis yang menjadi infeksi penyerta spesies amuba tersebut dapat ditemukan saat
infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan pemeriksaan feses secara mikroskopis.
acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Paradigma amebiasis di masa yang akan
Amebiasis saat ini dikenal sebagai infeksi datang dapat berubah. Penemuan terbaru telah
menular seksual di kelompok homoseksual dan teridentifikasi infeksi E. moshkovskii pada kasus
biseksual laki-laki penderita HIV maupun non- diare di Rumah Sakit Umum Daerah Soetomo,
HIV serta kelompok homoseksual perempuan. Surabaya dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
Kejadian ini telah banyak dilaporkan di beberapa Jakarta baik sebagai infeksi tunggal maupun
negara Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. sebagai infeksi campur dengan E. histolytica
Gejala amebiasis tidak selalu teridentifikasi secara dengan kasus abses hati. Temuan lain di Brazil
klinis bahkan lebih sering asimptomatis sehingga telah berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi
kejadian carrier ameba meningkat. Kemudahan E. dispar (isolat South America) dari pasien kolitis
transportasi global dan pariwisata semakin non-disentri dan abses hati.3
mempermudah penyebaran infeksi ini. Amebiasis Gejala kolitis ameba sangat mirip dan tidak
merupakan salah satu penyebab utama diare di mudah dibedakan dari gejala kolitis akibat
berbagai belahan dunia dan dapat menyebabkan Inflammatory Bowel Disease (IBD), sehingga
wabah, terutama di populasi padat dengan kemungkinan misdiagnosis dapat terjadi karena
higinitas, sanitasi, dan sarana serta akses air bersih diagnosis laboratorium amebiasis tidaklah
yang masih kurang. Amebiasis dapat terjadi dan mudah dan masih sangat jarang. Selama ini
menginfeksi berbagai kelompok usia bahkan anak pemeriksaan yang lakukan di laboratorium-
di bawah usia dua tahun. Penelitian pada penderita laboratorium yang tersebar di Indonesia masih
diare yang melibatkan berbagai institusi global di mengandalkan pemeriksaan mikroskopis oleh
negara-negara Afrika Sub Sahara dan Asia Selatan tenaga atau analis laboratorium yang tidak
melaporkan Entamoeba histolytica merupakan terlatih untuk pemeriksaan parasitologi. Selain itu
satu dari tujuh patogen penyebab disentri pada keterbatasan diagnosis laboratorium parasitologi
anak kurang dari lima tahun dengan manifestasi dikarenakan jumlah dokter Spesialis Parasitologi
klinis diare sedang sampai berat.1 Klinik di pelayanan laboratorium mandiri atau di
E. histolytica merupakan spesies ameba yang rumah sakit masih kurang. Kesalahan diagnosis
paling patogen yang penularannya secara orofekal dapat berakibat terhadap tatalaksana yang tepat,

92
Kewaspadaan Global Amebiasis eJKI Vol. 11, No. 2, Agustus 2023

seperti pemberian kortikosteroid yang merupakan Daftar Pustaka


obat utama untuk IBD, dapat memperberat dan 1. GBD 2016 Diarrhoeal Disease Collaborators.
menyebabkan diseminasi kolitis amuba bahkan Estimates of the global, regional, and national morbidity,
fulminant nectrotizing colitis yang berakibat fatal. mortality, and aetiologies of diarrhoea in 195 countries:
Kewaspadaan dan deteksi dini amebiasis a systematic analysis for the Global Burden of Disease
Study 2016. Lancet Infect Dis. 2018;18:1211-28.
pada kasus-kasus diare, kolitis, abses hati,
doi:10.1016/S1473-3099(18)30362-1.
abses paru, atau abses otak perlu ditingkatkan
2. Ngobeni R, Samie A, Moonah S, Watanabe K, Petri
mengingat dampak amebiasis yang serius dan WA Jr, Gilchrist C. Entamoeba species in South Africa:
pada kelompok usia anak dapat berkontribusi correlations with the host microbiome, parasite burdens,
terhadap kondisi stunting. Keterlibatan Parasitologi
and first description of Entamoeba bangladeshi outside
Klinik dan Laboratorium Parasitologi dalam of Asia. J Infect Dis. 2017;216:1592-1600. doi:10.1093/
menegakkan diagnosis amebiasis serta penentuan infdis/jix535.
spesies penyebabnya diperlukan sehingga besar 3. Dos Santos Zanetti A, Malheiros AF, de Matos TA,
permasalahan amebiasis dapat diketahui untuk Dos Santos C, Battaglini PF, Moreira LM, et al.
tindak pencegahan dan pengendalian. Diversity, geographical distribution, and prevalence
of Entamoeba spp. in Brazil: a systematic review and
meta-analysis. Parasite. 2021;28:17. doi: 10.1051/
parasite/2021028.

93

Anda mungkin juga menyukai