Anda di halaman 1dari 22

Kelompok

Galenical
Dosen Pengampu:apt.Cut Intan
Annisa Puteri,S.Farm.,M.Si
Kelompok 4
Khairunnisa Siregar 222114053
Fatimah 222114025
Mayada Salsabila 222114172
Mirda Nazwa Utami 222114182
Aditia Auzan Lubis 222114111
Zela Oktavia 232114113
Pengertian Galenik adalah cabang farmasi yang berfokus pada
formulasi dan pembuatan sediaan obat dengan
menggunakan bahan-bahan alami.Prosesnya
melibatkan ekstraksi zat aktif dan penggunaan
metode yang tepat untuk menghasilkan obat yang
berkualitas.Istilah galenika di ambil dari nama
seorang tabib yunani yaitu Claudius Galenos
(GALEN) yang membuat sediaan obat-obatan yang
berasal dari tumbuhan dan hewan, sehingga
timbulah ilmu obat-obatan yang disebut ilmu
galenika. lmu galenika adalah ilmu yang
mempelajari tentang pembuatan sediaan (preparat
obat dengan cara sederhana dan dibuat dari alam
sisa dari tumbuhan atau hewan. ( ilmu resep,2006)
FORMULASI SIRUP EKSTRAK ETANOL BIJI
PINANG (Areca catechu L) DAN UJI AKTIVITAS
MUKOLITIK SECARA IN VITRO
PERTAM
Sirup merupakan
A campuran homogen, cepat diabsorbsi,
cocok untuk yang sukar menelan, dan dapat mengurangi
resiko terjadinya iritasi pada lambung.
Rancangan Formula Sirup Ekstrak Etanol Biji Pinang
(Aceta catechu L.)

PERTAM
A
Deskripsi Bahan
1. Sukrosa
• Pemeriaan: hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk kubus atau serbuk hablur putih, tidak berbau, dan manis
• Kelarutan: larut dalam air, tingkat kelarutannya lebih tinggi
dibandingkan glukosa, tetapi lebih rendah dibandingkan fruktosa.
• Khasiat: untuk memberikan rasa manis pada sirup
• Inkopatibilitas: dapat terkontaminasi oleh sesepora logam berat
yang cenderung tidak tercampurkan dengan bahan aktif, misal
asam askorbat.
Deskripsi Bahan
2. Sorbitol
• Pemeriaan: serbuk; butiran atau kepingan; rasa manis; higroskopik.
• Kelarutan: sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol
(95%)P; dalam metanol P; dan dalam asam asetat P.
• Khasiat: meningkatkan penyerapan air dalam usus
• Inkopatibilitas: larut dalam air dan tidak larut dalam etanol
Deskripsi Bahan
3. Na CMC
• Pemeriaan: serbuk atau butiran, putih atau putih sampai krem,
tidak berbau atau hampir tidak berbau, higroskopis.
• Kelarutan: mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi
koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P dan dalam
pelarut organik lain.
• Khasiat: sebagai penstabil, emulsi, pengental dan bahan pengikat
• Inkopatibilitas: tidak kompatibel dengan larutan asam kuat dan
dengan garam terlarut dari besi dan beberapa logam lainnya,
seperti aluminiu
Deskripsi Bahan
4. Metil paraben
• Pemeriaan: Serbuk hablur putih, hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
• Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, 3,5
bagian etanol (95%) P dan 3 bagian aseton P, mudah larut dalam
eter P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian
gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas,
jika didinginkan larutan tetap jernih.
• Khasiat: sebagai pengawet
• Inkopatibilitas: Aktifitas antimikroba metil paraben menurun
dengan adanya senyawa surfaktan non ionic seperti polisorbat 80,
karena proses pembentuka.
Deskripsi Bahan
4. Gliserin
• Pemeriaan: Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, manis diikuti rasa hangat
• Kelarutan: Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol (95%) P,
tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dalam minyak lemak
• Khasiat: untuk mengencerkan ekstrak kelat, sebagai pemanis, anti
bakteri dan bisa menambah kekentalan sediaan.
• Inkopatibilitas: dapat meledak jika dicampur dengan zat
pengoksidasi yang kuat seperti kromium trioksida, kalium klorat,
atau kalium permanganat.
Cara pembutan/ formulasi
Dengan konsentrasi eskstrak biji pinang 6% dan pemanis sukrosa,
madu dan sorbitol 50% dibuat dengan metode larutan panas yaitu
sebagai berikut :
• Masing-masing bahan utama zat aktif (ekstrak etanol biji pinang),
pemanis, pelarut, pengawet, dan pelarut ditimbang sesuai
perhitungan.
• Pembuatan sirup ekstrak biji pinang (FI, FII, dan FIII) dimulai
dengan memasukkan ekstrak biji pinang ke dalam mortir dan
ditambah metil paraben diaduk rata,
• pembuatan mucilago Na CMC (Karboksil Metil Selulosa) dengan
cara didispersikan Na CMC dalam sebagian air sampai terbentuk
cairan yang kental dan jernih.
Lanjutan
• dibuat sirup dengan pemanis sukrosa dengan cara melarutkan
sukrosa kedalam air dengan bantuan panas, ditunggu agak dingin.
• Untuk pemanis madu dan sorbitol tidak perlu dilarutkan dengan
air karena madu dan sorbitol sudah dalam bentuk cair.
• ditambahkan Na CMC yang telah didispersikan bersama masing-
masing jemis pemanis sirup sukrosa, sorbitol dan madu.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam ekstrak etanol biji pinang,
diaduk hingga homogen. Tahap terakhir dicukupkan volumenye
dengan aquadest hingga 100 ml
contoh lain
pemerian galenikal
Kelarutan dalam
Sediaan Galenikal
PERTAM KEDUA KET IGA
A
Topikal
Sediaan yang larut dalam Oral Injeksi
lemak, seperti krim atau Sediaan yang larut dalam air Untuk obat yang harus
minyak, dapat lebih baik memberikan bioavailabilitas diberikan secara parenteral,
menembus kulit dan yang lebih tinggi dan cepat kelarutan yang tinggi
memberikan efek terapeutik diabsorbsi oleh tubuh. menjadi faktor penting
yang lebih efisien. dalam ketersediaan obat.
Khasiat Sediaan
Galenikal
PERTAM KEDUA KET IGA
A
Obat Tradisional
Sediaan galenikal sering Sumber Fitokimia
digunakan dalam Bahan-bahan alami Banyak sediaan
pengobatan tradisional yang digunakan dalam galenikal yang
untuk mengatasi sediaan galenikal sering digunakan dalam
berbagai masalah mengandung fitokimia perawatan kulit, seperti
kesehatan, seperti yang memberikan krim pelembap, masker
gangguan pencernaan, manfaat kesehatan wajah, dan salep
peradangan, dan tambahan. penyembuh luka.
infeksi.
Cara Pembuatan

Cara Formulasi Sediaan Galenikal


1 Pemilihan Bahan
Memilih bahan baku dengan kualitas yang baik dan kompatibilitas yang tepat untuk
menghasilkan sediaan obat yang efektif dan aman.
2 Proses Ekstraksi
Mengekstrak zat aktif dari bahan alami melalui teknik seperti perendaman, penghancuran,
dan filtrasi.
3 Penyusunan Formula
Menentukan komposisi dan konsentrasi bahan aktif serta mengkombinasikannya dengan
bahan tambahan seperti pengawet,
penstabil, dan aroma.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
1. Sifat polaritas zat terlarut dan pelarut
Memiliki pengertian bahwa molekul polar (zat terlarrut) larut dalam pelarut polar sebaliknya
molekul non polar (zat terlarut) akan larut dalam pelarut non polar.

2. Co-solvency
adalah suatu peristiwa terjadinya kenaikan kelarutan dengan penambahan pelarut lain
ataumodifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air tetapi larut dalam campuran air +
gliserin
keuntungan

1.Mengandung bahan alami yang lebih aman bagi


tubuh, dapat mengurangi efek

samping, serta memanfaatkan khasiat dari


tumbuhan.
kerugian

1. Proses produksinya lebih rumit dan


membutuhkan keterampilan khusus.
Konsistensi produk yang dihasilkan mungkin
bervariasi karena sifat bahan alami
yang tidak selalu konsisten.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan
Sediaan Galenik

• Derajat kehalusan
Derajat kehalusan ini harus disesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat
yang terkandung tersebut di sari. Semakin sukar di sari, simplisia harus dibuat
semakin halus, dan sebaliknya.

• Konsentrasi / kepekatan
Beberapa obat yang terkandung atau aktif dalam sediaan tersebut harus jelas
konsentrasinya agar kita tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan.
(ilmu resep,2006)
Lanjutan
• Suhu dan lamanya waktu
Harus disesuaikan dengan sifat obat, mudah menguap atau tidak,
mudah tersari atau tidak.

• Bahan penyari dan cara penyari


Cara ini harus disesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya
serap bahan penyari ke dalam simplisia.

(ilmu resep,2006)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai