Anda di halaman 1dari 66

TES GRAFIS

Kompetensi Utama:
Mahasiswa mampu menjelaskan
Tes Baum dalam hal sejarah
dan latar belakang teori,
manfaat tes Grafis, falsafah dan
prinsip2 interpretasi dan
mampu menerapkannya dalam
latihan penggunaan dan
penulisan laporannya
MATERI

Adminstrasi dan
Orientasi Tes
Pengertian tes dasar interpretasi
Grafis secara
Grafis tes Grafis (WZT,
umum
Baum, DAP)
KARYA GRAFIS
Segala macam bentuk
~ coretan
~ tulisan tangan
~ gambar
~ dan lukisan
yang digarap dan dihasilkan
manusia atas dasar intensionalitas
maupun pengaruh tidak sadar
terhadap dirinya.
Pengertian tersebut menunjuk
pada adanya

Suatu dokumentasi dua dimensional dari kegiatan motorik

Menggunakan bahan, alat yang bercirikan alat budaya

Menghasilkan suatu Gestalt yang mengandung makna ekspresif,


komunikatif atau simbolis.
Karya grafis
melibatkan tiga fungsi:

Fungsi Fungsi Fungsi


Kecerdasan Motorik Proyeksi
Interpretasi karya grafis melalui elemen
elemen :

Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen


Gerak Ruang Bentuk Warna Konten
 Berkaitan dengan energi,
misalnya potensi, vitalitas dan arah
penyalurannya.
 Fluktuasi perubahan energi akan
Elemen Gerak terlihat dari unsur gerakan ini.
 Secara lebih khusus dapat dilihat
bagaimana sifat coretan, tekanan,
kelancaran dan kecepatan gerak.
Merupakan pembatas gerak,
atau wilayah kegiatan,
sehingga makna
interpretasinya adalah tentang
Elemen Ruang relasi dan orientasi kegiatan
energi dalam batas lingkungan
tertentu, dalam hal ini
lingkungan fisik-sosial.
 Berhubungan erat dengan elemen
gerak, sehingga harus ditinjau
bersama.
 Menunjuk pada bagaimana bentuk
karakter individu, yang tersimpul
Elemen melalui aspek motivasional-
energetis yang menciptakan
Bentuk bentuk itu.
 Secara khusus dibedakan lagi
adanya kemantapan bentuk,
variasi bentuk yang khas,
individualitas bentuk serta
iramanya dalam kaitan ruang dan
waktu.
Merangsang affect dan emosi
seseorang, sehingga aspek regulasi
Elemen energi baik sadar maupun tidak
sadar dapat digali melalui elemen
Warna ini.
Merupakan cerminan isi pikiran
individu, asosiasi pikiran, arah
Elemen minat, wawasan dan atensi yang
selektif dari individu ketika
Konten berinteraksi dengan lingkungannya.
• Melalui interpretasi elemen elemen tersebut dibuat batasan
dari kategori interpretasi pada tes grafis,yang dalam
keseluruhannya akan menggambarkan suatu struktur energi
dan dinamikanya, yang diterjemahkan pula sebagai struktur
dan dinamika dari kepribadian yang bersangkutan.
• Istilah proyeksi diperkenalkan Lawrence
Frank (1939) untuk rangsang-rangsang
yang tidak jelas dan terhadap rangsang-
rangsang inilah subyek memproyeksikan
kebutuhan dan keadaan dalam dirinya.

• Tehnik proyeksi biasanya terdiri dari


rangsang yang tidak terlalu berstruktur
dan subyek diminta untuk memberi
tanggapan terhadap rangsang-rangsang
yang diajukan.
• Justru karena tes proyeksi tidak terlalu berstruktur dalam isi
dan terbuka untuk jawaban-jawaban subyek maka jawaban-
jawaban mencerminkan persepsi subyek tentang
lingkungannya.
• Ini juga berarti bahwa semakin tidak terstrukturnya tugas,
semakin besar kemungkinan bahwa jawaban-jawaban yang
diberikan subyek mengandung faset-faset penting dari
kepribadian subyek.
• Menurut para penganjur tehnik ini, tes proyeksi dapat
menjangkau lapisan-lapisan yang lebih dalam dari
kepribadian, yaitu yang tidak disadari subyek.
• Tehnik proyeksi yang dipakai tes grafis ini seringkali disebut
sebagai tehnik ekspresif.
• Yang banyak dikenal dan banyak dipakai oleh para psikolog
Indonesia adalah :
- Gambar Pohon (Draw a tree Test)
- Gambar Orang (Graw a Person Test)
- Tes Wartegg
- HTP (house tree person)
• Tes grafis disebut juga sebagai paper
and pencil test karena hanya
melibatkan 2 bahan tersebut dan
dianggap sebagai tes yang
sederhana dan murah.
• Sederhana karena tugas yang
diberikan tidak rumit, mudah
dimengerti subyek dan waktu
pengerjaan tidak lama.
• Murah karena hanya melibatkan
beberapa lembar kerja HVS 80gr
ukuran A4 dan sebatang pinsil HB.
Skema

Basic Needs

Stimulus Organisma Respons


(ambigu)

Membangkitan Experience
Persepsi Aktif

Setiap orang mempunyai kelatenan yang dapat


dibangkitkan dengan adanya persepsi yang aktif,
sehingga ada insight bagi tester.
19
CONT…

Teknik proyektif merupakan alat yang mampu


mengungkap motif, nilai, emosinya dengan need yang
tidak bisa diungkap dalam kondisi yang wajar dengan
memproyeksikan dirinya melalui objek yang diberikan.

Teknik proyektif dilakukan dengan menghadapkan


individu pada stimulus yang ambigu, kemudian subjek
diminta untuk memberikan respon terhadap objek
tersebut
dengan memproyeksikan dorongan pada Dirinya
melalui kerjasama dengan tuntutan yang bersifat
eksternal.
Dua pengertian proyeksi :
1. Classic projection (Freud) adalah
mekanisme pertahanan (defence
mechanism), kondisi patologis
2. Generalized projection adalah proses
Lindzey (1961) normal yang terjadi pada individu,
proses menggunakan kehidupan dalam
diri (inner life) ketika mengamati dan
menginterpretasikan peristiwa di luar
diri

20
DEFINISI PROYEKSI MENURUT RAPPAPORT :

every reaction of a subyect is a reflection,


• “
or projection, of his private world”

• artinya : semakin proyektif pernyataan


subyek maka semakin jelas “his private
world” dan semakin mudah
diinterpretasikan kepribadiannnya

21
KONSEKUENSINYA :

• dalam teknik proyeksi yang dijaring adalah primary


thinking bukan secondary thinking

• tercermin dalam instruksinya yang tidak boleh


mengandung sugesti

• selama mengerjakannya subyek tidak paham akan


penilaian dalam teknik ini, sehingga ia semakin banyak
mengungkapkan kepribadian secara tidak sadar

22
PROSES TEKNIK PROYEKSI
PEMERIKSA/TESTER

Interpretasi hasil

PROYEKSI (HASIL)

TESS – OBYEK : TEMA PROYEKTIF


(TES GAMBAR POHON, WZT, DAP, Rorschach, TAT)

Aspek dalam diri


SUBYEK

SUBYEK : TESTEE

23
PROSES TEKNIK PROYEKSI

• tema proyeksi sifatnya “menantang” artinya


kondisi psikis digiatkan namun tidak bisa secara
merata terungkap dalam setiap tes proyeksi

• proyeksi mula-mula dibuka tabirnya melalui


saringan yaitu tema proyeksi, kemudian dari hasil
proyeksi diinterpretasikan melalui ciri-ciri
proyeksi (khusus dalam tes grafis, dan diteliti
melalui ciri-ciri grafisnya)
24
Kategori Proyeksi (Lindzey,1961)

1. Associative Technique (misalnya Free association)


2. Constructive Technique (misalnya TAT (Thematic
Apperception Test, WZT = Wartegg Zeichen Test)
3. Completion Technique (misalnya SCT= Sentence Completion
Test)
4. Choice & Ordering Technique (misalnya Picture Arrangement)
5. Expressive Technique (misalnya Drawing Test, Play Situation
Test)
GRAFIS/ENS/UNTAR_MATRIKULASI13 25
1. Respons individu terhadap rangsang
ambiguous dan tidak berstruktur
dipengaruhi oleh banyak faktor
(kebutuhan, konflik,
enerji/impuls/drive, sikap terhadap
Kritik test, karakteristik tester, pengalaman
tester, administrasi tes, dsb)
atas 2. Karakteristik dan pengalaman
Teknik penganalisis, subyektivitas penganalisis.
3. Relasi antara ide yang diungkapkan dan
Proyeksi tingkah laku yang ditampilkan, tidak
cukup jelas. Bila muncul tingkah laku
agresi dalam cerita TAT misalnya, tidak
jelas apakah agresi ini identik dengan
kehidupan sehari harinya.
26
Subyek diberi kebebasan →
Kekuatan tidak tahu apa yang dijala
Teknik dari aspek kepribadiannya
Proyeksi sehingga ia lebih jujur
mengungkapkan dirinya
28

TES POHON
SUMBER: C.KOCH (Der Baum
Test)
Disusun: Hanna Widjaja
 Penerapan dan penggunaan tes pohon untuk
membantu diagnosis mula-mula digunakan seorang
konsultan pemilihan jurusan EMIL JUCKER.
 Setelah mempelajari sejarah berbagai kebudayaan dan
dongeng, Jucker memilih pohon sebagai bahan tes.
 Ia menganggap bahwa gambaran pohon yang dibuat
seseorang sebagai pernyataan dari “the being of the
person”.
 Tes ini kemudian dikembangkan oleh Charles Koch.

29
Pohon dan Manusia
 Tanaman: merupakan sistem yang terbuka.
1. Segala sesuatu menuju keluar
2. Segala sesuatu terjadi di permukaan
3. Dibentuk di bawah kulitnya dan pada ujung-ujung
tunasnya
4. “Keberadaan” tanaman berarti gerakan hidup keluar,
suatu usaha menjauhi zone- zone pertumbuhan pusat,
yang tidak berguna dan bersifat lebih simbolis
5. Tanaman tidak pernah berkembang/tumbuh
sempurna, selalu muda dan sampai mati akan
berbunga dan dapat menjadi buah.
6. Pohon tidak pernah berhenti berkembang, tetap
tumbuh walaupun sudah tua dan bila kita tidak lagi
melihat suatu pertumbuhan ke atas maupun menjadi
lebih besar, pohon itu masih tetap hidup, ada pucuk-
pucuk baru dan selalu berganti daun setiap tahun.
30
• Berbeda dengan manusia atau binatang
yang merupakan sistem yang tertutup.
Hidup fisik diarahkan kedalam. Semua
organ sudah ada sejak awal dan dalam
tubuh semua organ diberi makanan
(darah) oleh kekuatan yang sama, seumur
hidup.
• Dalam eksistensi manusia segala sesuatu
bergerak ke dalam dan dikendalikan
organ-organ pusat.

31
 Konstitusi tubuh manusia dan hewan:
merupakan suatu sistem yang tertutup.
1. Segala sesuatu bergerak ke dalam
2. Diberi makan
3. Dikendalikan organ-organ pusat.
4. Kehidupan hewan berarti hidup fisik
diarahkan ke dalam
5. Berkonsentrasi dalam tubuh dan
dalam tubuh semua bagian dan organ
tubuh diberi darah oleh kekuatan yang
sama seumur hidup.
6. Semua organ sudah ada sejak awal
dan harus diselesaikan agar
tumbuh/berkembang menjadi
sempurna.
32
Max Pulver (ahli grafologi)
mengemukakan adanya simbolik
ruang, yaitu: zone kiri – kanan – atas –
bawah – muka – belakang.

Simbolik Ruang

Banyak pohon digambar dalam


bentuk cross (salib). Ini
memperlihatkan adanya atas –
bawah, kiri – kanan, atau dunia dan
surga, saya dan anda, masa lalu dan
masa yang akan datang, ibu dan ayah.
33
Bentuk Pohon

Pohon terdiri atas akar, batang dan mahkota.

Akar biasanya tidak tampak karena tidak digambar,


namun semua orang tahu bahwa ada akar.
Batang merupakan pusat dan memegang
keseimbangan antara kiri dan kanan.

Fungsi sentral batang adalah menopang.

Batang dan dahan membentuk substansi


“kayu””.
Batang merupakan pengangkut/penyebar dan dengan dahan
merupakan kerangka, bagian yang paling mantap dan tidak
dapat hilang dibandingkan dengan daun-daun dekoratif.

34
• Bagian luar mahkota, ujung-ujung,
membentuk zone hubungan dengan
lingkungan, zone hubungan dan
pertukaran antara yang di dalam dan di
luar, zone metabolisme, bernafas.
• Disini cabang-cabang menjadi lebih halus.
• Mahkota merupakan “pembawa” daun-
daun, bunga-bunga dan buah-buahan dan
karena itu sangat berkesan dalam
penampilan.

35
Instruksi
 Semula instruksi sederhana, yaitu “Gambarlah Pohon”.
 Dengan instruksi ini didapatkan gambar berbagai pohon,
yang secara psikologis sangat menarik, namun
menimbulkan kesukaran untuk meneliti bentuk pernyataan
ini secara sistematis.
 Oki dipilih satu tema saja yang ada hubungan dengan
struktur gaya menulis yang normal dalam grafologi.
 Semula ada 3 instruksi, yaitu:
1. Gambarlah pohon daun-daunan
2. Gambarlah pohon tetapi jangan pohon pinus
3. Gambarlah pohon buah-buahan (karena tidak ada
instruksi khusus untuk menggambar buah namun
disamping itu tidak menghilangkan kemungkinan
digambarnya buah).
36
Instruksi :
• ”Gambarlah pohon”
”Kecuali : pohon cemara, randu,
kelompok palma, bambu” (untuk
klasikal)
• Apabila ada kesan bahwa gambar
yang dibuat tidak memenuhi
persyaratan, maka subyek diberi
kertas baru dan diberi instruksi:
• ”Gambarlah pohon lain dari yang
telah anda gambar”.

37
Persyaratan

• Kertas HVS, ukuran A4 (11.9 x 8.3 inci), 70


gram
• Pinsil HB/B
• Waktu tidak dibatasi
(kecuali dalam tes klasikal: 10’)
• Tidak diperkenankan menggunakan
penghapus dan penggaris

38
Perkembangan
Hasil Tes
Menggambar Pohon

39
Dasar Batang (Stambasis)
pada Pinggir Kertas
• Anak usia pra-sekolah : 75-80%
• Anak usia 7-8 tahun : rata2 - 45%
• Setelah itu prosentasi menurun menjadi
4,5%
• Setelah menamatkan sekolah menurun
menjadi 1-2%

40
Penempatan Batang pada Garis
Dasar:
• Anak usia 5 tahun : 2%
• Anak usia 6-7 tahun : 15%
• Anak usia 8 tahun : 31%
• Usia 9 tahun ke atas : 85%

41
Adanya embel-embel
(burung, orang-orang kecil, sarang
burung, rumah burung, hati)
• Usia 7 tahun 12%
• Usia 8 tahun 11%
• Usia 9 tahun 20%
• Prosentasi menurun dengan meningkatnya
usia namun naik lagi pada
usia pubertas antara 1 – 4,5%.

42
Batang Digambar Satu Garis

• Usia 5 tahun 44%


• Usia 6 tahun 21%
• Usia 7 tahun 3,7 % (sudah sekolah)
• Kemudian menurun menjadi 1,2% lalu
menghilang

43
Cabang Digambar Satu Garis

• Usia 5 tahun : 33%


• Usia 6 tahun : 60%
• Usia 7 tahun : 75%
• Usia 8 tahun : 55%
• Usia 9 tahun : 29%
• Usia 13 tahun : 21%
• > 13 tahun prosentasenya menurun
menjadi 12%

44
Batang Digambar Dua Garis

• Usia 7 tahun 0-10% , lalu meningkat menjadi


16%
• Usia 9 tahun 44% dan tetap demikian sampai
usia 13 tahun
• Usia 13 tahun 50-60% dan meningkat lagi
menjadi 75%.

45
Buah yang Bergantungan

• Usia 5 tahun 29%


• Usia 6 tahun 41%
• Penurunan pada usia 13 tahun, mula-mula
10% dan akhirnya 1,5% namun naik lagi
menjadi 16% pada masa pubertas

46
Stereotipi biasanya dihasilkan

• Usia 5 – 7 tahun 12%


• Usia 8 tahun 5% lalu menurun sampai
antara 0-3% dan tidak ada lagi.

47
Interpretasi Tes
Pohon
Tahap Interpretasi :

1. Pengamatan
terhadap kesan dasar :
2. Pengamatan & Interpretasi Ciri-ciri :

Elemen gerak, Disesuaikan


Konsisten atau
elemen ruang, dengan kesan
tidak ?
elemen bentuk dasar
3. Kombinasi dari semua ciri yang Berperan :

Gerak interpretasi
berdasarkan
bentuk ruang PSIKODINAMIKA
Tes Pohon mencerminkan “Self projection
from deep, unconcious levels of personality’
dari seseorang.

Hasil tes pohon akan diperoleh apabila subjek


melaksanakan tes tersebut tanpa dilandasi
oleh kesadaran, artinya ia menggambarkan
pohon tersebut secara spontan tanpa
arahan dari luar dirinya.
Jika subjek melakukan dengan sadar, maka
interpretasi hanya dilakukan melalui analisa
Grafomotor atau ciri grafis seperti yang
dijelaskan di awal.

52
INTERPRETASI BAGIAN POHON.

1. CABANG.
Mencerminkan jangkauan keluar untuk memasuki
lingkungan.
Cabang yang terdiferensiasi dan terorganisasi
mengindikasikan penyesuaian yang adekuat ke
lingkungan.
Apabila cabang disertai mahkota yang terdiferensiasi
yang ditandai dengan mahkota yang terbuka,
menggambarkan motif berprestasi, dominan dan
kompetitif
Mahkota yang tertutup, dengan cabang yang pendek
→ dependency kurang ekspansi dan kurang
kopetitif.

53
PERHATIKAN :

 Apakah cabang terkulai → mengindikasikan ketidak berdayaan


menghadapi tekanan dari lingkungan
 Apakah cabang hanya digambar satu garis → adanya perasaan tidak adekuat.
 Apakah cabang terpotong → trauma atau kecemasan
 Apakah tanpa cabang → tidak puas dlm relasi interpesonal
 Apakah mahkota tertekan → adanya tekanan lingkungan
 Apakah mahkota corat-coret → tidak tegas atau impuls.

54
2. BATANG mencerminkan Ego Strength.
Perhatikan !
• Batang Besar → energi besar.
• Batang kecil → energi kecil
• Bantang kecil dengan banyak cabang → motif berprestasi tinggi
sebagai kompensasi dari
ketidakmampuan
• Batang besar dengan cabang kecil → kecewa karena tidak
memperoleh kepuasan dalam relasi sosial
• Batang putus-putus → impulsivitas
• Batang melebar ke bawah → dependensi
• Batang tumbuh kecil dengan mahkota kecil → perkembangan
terhambat

55
3. AKAR
Menunjukkan kesan kokoh atau tidak
kokohnya pohon, sedangkan garis
tanah mencirikan realitas berpijak.

PERHATIKAN !.
• Pohon yang kokoh → simbol dari
stabilitas
• Akar kokoh berpegang tanah →
berpegang pada realitas
• Garis tanah hilang, bertumpu pada
sisi bawah kertas → perasaan tidak
aman

56
Demo interpretasi tes
Baum
TAHAPAN : HASIL INTERPRETASI :
Tahap ❑ Kesan Gerak : Kesan gerak :

Interpretasi : - vitalitas
Vitalitas : kuat → batang kokoh
Energi psikis : besar → pohon besar
- energi psikis Proses psikis : lancar →tarikan garis lancar

1. - corak-corak kelancaran
proses psikis
Kesan ruang :
Perilaku social : aktif di lingk → gambar besar
Pengamatan ❑ Kesan Ruang : Kemampuan adaptasi : cepat → ruang penuh
Penempatan diri : kurang mampu menempatakan diri
terhadap - perilaku sosial → penuh hampir keluar kertas, mahkota terpotong
- kemampuan adaptasi Kesan bentuk :
kesan dasar : - penempatan diri Bentuk kepribadian : percaya diri → batang besar
Ada kesan tiga dimensi → pandai
❑ Kesan Bentuk :
- Bentuk kepribadian yang Jadi : kesan dasar :
ditampilkan secara sadar Hipotesis : Percaya diri, terkesan ingin menunjukkan
atau tidak sadar diri di lingkungan, aktif tidak melihat situasi
lingkungan
2. Pengamatan & Interpretasi Ciri-ciri :
TAHAPAN :

• HASIL INTERPRETASI :
Elemen gerak,
elemen • Elemen gerak, ruang dan bentuk :
ruang, kesan besar, percaya diri , penuh
elemen
bentuk • Konsisten/tidak :
tidak konsisten, karena mahkota
terpotong, tidak memperhatikan ruang
• Kesan dasar :
Konsisten Disesuaikan
Percaya diri, aktif, terkesan ingin
atau tidak dengan kesan menunjukkan diri di lingkungan, TAPI
? dasar kurang bisa menempatkan diri →
Hipotesis ? Butuh lingkungan ?
3. Kombinasi dari semua ciri yang Berperan :
integrasi :
• HASIL INTERPRETASI:
• Ada ketidak konsistenan dari gerak,
bentuk dan ruang → besar tapi tidak
memperhatikan ruang
• Subjek lebih didominasi gerak, dari
Gerak bentuk
pada bentuk dan ruang
interpretasi
berdasarkan →subjek sibuk dengan dirinya sendiri,
ruang PSIKODINAMIKA gerak/dorongan lebih dominan,
sehingga tidak memperhatikan
lingkungannya
→Ego berusaha mengatur id nya yg
besar, namun tidak berhasil
→Hipotesis → lingkungan penting
utknya ? Cemas ?
INTERPRETASI BAGIAN POHON.
ARTI MASING_MASING : • HASIL INTERPRETASI :
1. CABANG. • Ada cabang, dan terdiferensiasi →
Mencerminkan jangkauan keluar untuk Berusaha melakukan penyesuaian yang
memasuki lingkungan. adekuat ke lingkungan. ditandai dengan
mahkota yang terbuka, menggambarkan motif
Cabang yang terdiferensiasi dan berprestasi, dominan dan kompetitif
terorganisasi mengindikasikan
penyesuaian yang adekuat ke lingkungan. • Mahkota terbuka dan memenuhi kertas,
bahkan terpotong bagian atas dan samping2
Apabila cabang disertai mahkota yang nya→
terdiferensiasi yang ditandai dengan
mahkota yang terbuka, menggambarkan Ingin tampil, ingin dominan dan kompetitif tapi
motif berprestasi, dominan dan kompetitif tidak memperhatikan lingkungan
Mahkota yang tertutup, dengan cabang
yang pendek → dependency kurang • Jadi → hipotesisnya ? Lingkungan penting ?
ekspansi dan kurang kompetitif. Ingin tampil ? Untuk apa ? Fantasi ?
Lanjutannya…..
2. BATANG mencerminkan Ego Strength. • Batang besar : energi besar
Perhatikan !
• Ada lekuk-lekuk di batang : ada
• Batang Besar → energi besar.
hambatan energi/repressi , barangkali
• Batang kecil → energi kecil tidak lancar penyaluran energinya
• Bantang kecil dengan banyak cabang → motif
berprestasi tinggi sebagai kompensasi dari • Ada arsiran di batang → ada
ketidak mampuan kecemasan terhadap dorongan-
• Batang besar dengan cabang kecil → dorongannya
kecewa karena tidak memperoleh kepuasan
dalam relasi sosial
• Batang putus-putus → impulsivitas
• Batang melebar ke bawah→ dependensi
• Batang tumbuh kecil dengan mahkota yang kecil
→ perkembangan terhambat
Lanjutannya….
3. AKAR
Menunjukkan kesan kokoh atau tidak • Akar besar berpegang tanah
kokohnya pohon, sedangkan garis tanah
mencirikan realitas berpijak. → dorongan/energi besar
dan berpegang pada realitas
PERHATIKAN !.
• Pohon yang kokoh → simbol dari stabilitas
• Akar kokoh berpegang tanah →
berpegang pada realitas
• Garis tanah hilang, bertumpu pada sisi
bawah kertas → perasaan tidak aman
Kesimpulan / core kepribadian
Besarnya pohon menunjukkan bahwa S cukup percaya diri, terkesan ingin
menunjukkan dirinya di lingkungan (ruang), tetapi adanya mahkota yang
terpotong pada sisi atas dan samping menunjukkan adanya keinginan-
keinginan pada diri S, seperti ingin tampil baik, ingin dipandang aktif, ingin
dominan yang tidak terpenuhi.
Adanya lekukan-lekukan pada batang menunjukkan repressi terhadap
dorongan, supaya bisa dianggap baik, lingkungan penting bagi subjek,
sehingga keinginan-keinginan tersebut akhirnya diselesaikan melalui
fantasi.
Arsiran di batang dan cabang menunjukkan adanya kecemasan terhadap
dorongan tersebut.
Gambar pohon yang tiga dimensi dan cabang serta ranting yang
terdiferensiasi menunjukkan bahwa S seorang yang pandai.
• Alhamdulillah…..

Anda mungkin juga menyukai