Disusun Oleh :
Kelompok 4 PDB 46
1. Lingghia Putri Atma Negara (141231005)
2. Meirahmawati Dwi Risdinda Putri (141231010)
3. Ongko Hartono (111231181)
4. Muhammad Zykky Karamy (431231036)
5. Salmanisa Charis Sahiya (147231050)
6. Achmad Yulianto Saputra (432231157)
7. Eric Bagus Satriawan (111231184)
8. Maharani Kamila Hidayat (174231019)
9. Riko Alvino (185231084)
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
rahmat serta hidayah-Nya, yang karena-Nya, penulis diberikan kekuatan dan kesabaran untuk
menyelesaikan kegiatan project kebangsaan pada mata kuliah Pancasila Universitas
Airlangga dan menyusun makalah dengan judul “Mengembalikan Eksistensi Wayang
Orang: Strategi Pemasaran, Preservasi, dan Penyajian Kembali Seni Pertunjukan
Tradisional”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT yang
merupakan sebuah petunjuk benar, Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktunya. Semoga makalah ini
dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap pihak terutama bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Kegiatan 2
BAB II METODE DAN PEMBAHASAN 3
2.1 Metode Penelitian 3
2.2 Pembahasan 5
BAB III PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
REFERENSI 11
LAMPIRAN 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peradaban, kebudayaan, dan seni merupakan tiga aspek yang tidak dapat
dipisahkan karena saling berkaitan. Korelasi tersebut merupakan suatu kenyataan
yang tidak bisa dihindari, khususnya dalam pembangunan masyarakat, baik pada
masa kini maupun masa lalu. Kebudayaan merupakan suatu proses yang hidup dan
aktif, kemudian berkembang dan diterapkan dari dalam (Fiske 2011). Dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan diartikan sebagai adat istiadat yang sudah lama
ada.
Dalam hal ini wayang tetap menjadi salah satu kesenian yang masih diakui di
Indonesia. Wayang lekat dengan budaya Jawa dan keduanya sudah lama dibicarakan.
Bagi masyarakat Jawa, wayang dianggap sebagai sarana untuk membangun karakter
dan menyebarkan norma (Lombard 2005). Kisah pertunjukan wayang secara
keseluruhan bersumber dari kisah Mahabharata dan Ramayana. Ada beberapa jenis
wayang di Indonesia, salah satunya adalah Wayang Orang. Wayang Orang pertama
kali diciptakan pada abad ke-18 di Surakarta oleh KGPAA Mangkunegaran I.
Penciptaan Wayang Orang terinspirasi dari teater musikal di Eropa.
Seiring berkembangnya kota-kota besar dan kecil, Wayang Orang menjadi seni
pertunjukan masyarakat perkotaan. Pada mulanya Wayang Orang merupakan teater
tari yang diangkat dari kisah Mahabharata dan Ramayana. Teater tari ini hanya
dipentaskan di Keraton atau kediaman para bangsawan. Sebagai aset budaya,
Wayang Orang mewakili ciri khas berbagai daerah. Wayang tumbuh seiring dengan
perkembangan peradaban sebagai suatu kesenian yang dapat diamati dari iringan
Gamelan Jawa. Kebudayaan wayang merupakan salah satu wujud supremasi lokal
yang saat ini sudah go internasional.
1
2
b. Profil Narasumber
Nama : Nanda Setya Utomo
Umur : 30 tahun
Peran : Pemain Wayang Orang Cak Durasim sebagai Lesmana
Mandrakumara
Nama : Dibyo
Umur : 45 tahun
Peran : Pemain Wayang Orang Cak Durasim sebagai Karno
Nama : Ahmad Fauzan
Umur : 19 tahun
Peran : Pengunjung
Nama : Rizal
Umur : 23 tahun
Peran : Anggota komunitas Graha Seni Mustika Yuastina Surabaya
c. Pertanyaan yang Diajukan
Pertanyaan untuk pemain wayang orang
1. Bagaimana perkembangan wayang orang sekarang?
2. Apakah pernah terjadi kemerosotan dan faktor apa saja yang
membuat wayang orang zaman sekarang jarang diminati terutama
oleh anak muda?
3. Bagaimana track profile para seniman wayang orang saat terjadi
kemerosotan?
4. Apa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk
memberdayakan dan melestarikan kesenian wayang orang ini?
5. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan dalam pagelaran
wayang orang ini supaya dapat menjangkau audience yang luas?
6. Bagaimana hasil dari strategi pemasaran tesebut?
7. Mengapa wayang orang ini penting di zaman sekarang?
8. Apakah kesenian wayang orang ini dapat disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan bagaimana batasan-batasan
akulturasinya?
5
2.2 Pembahasan
a. Profil Cak Durasim
Taman Budaya Jawa Timur yang dikenal sebagai ruang publik bagi
berlangsungnya kegiatan seni dan budaya. Masyarakat mengenalnya sebagai
Gedung Cak Durasim. Gedung ini diambil dari nama seniman teater bernama
Cak Durasim. Cak Durasim ini dikenal sebagai pemrakarsa perkumpulan
ludruk di Surabaya dan telah meletakkan dasar berkesenian bagi para seniman
tradisional dan para generasi penerus di Indonesia.
Cak Durasim sendiri mempunyai nama asli Gondo Durasim yang lahir
di Jombang, Jawa Timur. Pada 1937 beliau mempopulerkan cerita-cerita
legenda Soerabaja dalam bentuk drama, ludruk, serta tari. Oleh karena itu,
pemerintah mengabadikan namanya sebagai nama gedung di Taman Budaya
Jawa Timur dan kini gedung tersebut masih beroperasi untuk kegiatan
kesenian seperti latihan dan pagelaran contohnya pagelaran wayang orang
yang diadakan pada hari Selasa, 6 November 2023.
3.1 Kesimpulan
Dari kegiatan field study ini kami dapat mengetahui bahwa masih banyak masyarakat
terutama anak muda yang tidak peduli terhadap kesenian tradisional khususnya wayang orang.
Bahkan dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah pun masih dianggap
kurang dalam menjangkau minat anak muda zaman sekarang. Hal ini dikarenakan arus
globalisasi yang berdampak pada perilaku serta kebiasaan generasi muda zaman sekarang
dimana mereka lebih berperilaku kebarat-baratan dan mulai meninggalkan kebudayaan
tradisional.
Namun, masih banyak pula anak muda zaman sekarang khususnya di Surabaya yang
masih peduli dan prihatin terhadap kelestarian kesenian tradisional khususnya wayang orang
di Surabaya dengan membentuk komunitas sosial. Menurut kami, hal ini memberikan dampak
yang positif bagi kelestarian kesenian tradisional saat ini. Dengan adanya komunitas ini dapat
memberikan contoh pada anak-anak muda yang lain untuk ikut melestarikan kesenian
tradisional dan juga dapat memberikan inovasi baru dalam kesenian tradisional Indonesia
yaitu dengan memadukan kesenian tradisional dan kesenian kekinian sehingga lebih dapat
dinikmati oleh anak muda.
Dengan adanya field study ini, kami sebagai mahasiswa bisa lebih menyadari akan
pentingnya kesenian tradisional di masa sekarang serta dapat ikut melestarikan kesenian
tradisional ini dengan menyukseskan upaya-upaya pemerintah, mengikuti komunitas sosial
yang peduli akan kesenian tradisional, dan lain sebagianya.
3.2 Saran
Dengan berakhirnya pembahasan makalah ini, penulis menyarankan kepada pembaca
untuk lebih memperhatikan kelestarian budaya Indonesia khususnya wayang orang dan ikut
berkontribusi dalam preverensi dan penyajian kembali kesenian tradisional Indonesia.
Berdasarkan. Permasalahan yang kami angkat dalam kegiatan field stufy ini, terdapat
beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan antara lain :
Sran bagi pemerintah
Pemerintah pun memeliki peran yang sangat penting dalam melestarikan kesenian
tradisional ini yaitu dengan cara membuat event-event khusus wayang orang agar lebih
dikenal masyarakat dan juga lebih menggencarkan publikasinya karena banyak anak
muda yang sebenarnya menyukai wayang orang namun masih memiliki kendala
berupa minimnya informasi.
9
10
11
LAMPIRAN
12