Anda di halaman 1dari 2

KRONOLOGI KASUS

I. Selasa tanggal 17 Januari 2017 sekitar pukul 12.00 Wit, saksi Masye Angkota alias As menelpon
Terdakwa Zubaidah alias Ibu Ju di Jakarta melaporkan kepada Terdakwa bahwa ada 2 (dua) orang
yang mau berangkat ke Malaisya masing-masing bernama Eliska Feris Lololuan alias Liska dan
Fitri (sudah dewasa).
II. Setelah terdakwa mendapat laporan/informasi dari saksi Masye Angkota alias As lalu Terdakwa
menyuruh saksi Masye Angkota alias As untuk mengantar Eliska Feris Lololuan alias Liska
dan Fitri ke rumahnya saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias Mama Ayat. Setelah saksi Masye
Angkota alias As mendapat perintah dari Terdakwa lalu pada hari Selasa tanggal 17 Januari
2017 sekitar pukul 13.00 Wit, saksi Masye Angkota alias As langsung mengantar saksi korban
Eliska Feris Lololuan alias Siska dan Fitri ke rumahnya saksi Lun Kiat/Rumahsoreng alias
Mama Yayat di Aspol Tantui RT. Oo1 RW. 003 Kelurahan Pandan Kasturi Kecamatan Sirimau Kota
Ambon.
III. Setelah saksi Masye Angkota alias As menyerahkan saksi korban Eliska Feris Lololuan alias Siska
dan Fitri kepada Lun Kiat/Rumasoreng alias Mama Ayat memberikan uang komisi/imbalan
kepada Masye Angkota alias As sejumlah Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), sesudah itu saksi
Masye Angkota alias Ibu As pergi meninggalkan rumahnya saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias
Mama Ayat.
IV. Setelah saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias Mama Ayat menerima saksi korban Eliska Feris Lololuan
alias Liska dan Fitri dari saksi Masye Angkotta alias As, lalu saksi Jun Kiat/Rumasoreng alias
Mama Ayat menelpon Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju yang berada di Jakarta untuk
membelikan tiket 2 (dua) orang yang mau bekerja Malasya yaitu Eliska Feris Lololuan alias Liska
dan Fitri (sudah dewasa), tidak lama kemudian Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju mengirim 2
(dua) kode buking tiket melalui SMS ke HP saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias Mama Ayat.
V. Setelah ditampung selama 1 (satu) malam saksi korban Eliska Feris Lololuan alias Liska dan Fitri
di rumah saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias Mama Ayat lalu keesokan harinya, tepatnya pada hari
Rabu tanggal 18 Januari 2017 sekitar pukul 05.30 Wit, saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias mama
Ayat dengan menggunakan sepeda motor berboncengan 3 (tiga) orang mengantar saksi korban
Eliska Feris Lololuan alias Liska dan Fitri ke Bandara Pattimura Ambon untuk diberangkatkan ke
Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air pukul 07.45 Wit.
VI. Setelah sampai di Bandara Pattimura Ambon lalu saksi Lun Kiat/rumasoreng alias Mama
Ayat langsung melakukan check in sendiri dengan menggunakan KTP miliknya. Setelah selesai
check in saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias Mama Ayat langsung menyerahkan tiket tersebut
kepada saksi korban Eliska Feris Lololuan alias Liska dan Fitri sambil memberikan uang makan
masing-masing Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah). Setelah itu saksi Lun Kiat/Rumasoreng
alias Mama Ayat langsung menelpon Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju yang berada di
Jakarta untuk memberitahukan, bahwa saksi korban Eliska Feris Lololuan alias Liska dan Fitri
sudah berangkat dari Bandara Pattimura Ambon menuju ke Jakarta dan segera dijemput di
Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Dari hasil pengiriman korban Eliska Feris Lololuan alias Liska
dan Fitri dari Bandara Pattimura Ambon menuju ke Jakarta, saksi Lun Kiat/Rumasoreng alias
Mama Ayat mendapat upah/imbalan dari saksi Zubaidah Kiat alias Ibu Ju sebesar Rp.
1.000.000,00 (satu juta rupiah).
VII. Rabu tanggal 18 Januari 2017 sekitar pukul 10.00 Wib,Terdakwa Zubaedah Kiat alias Ibu Ju
dengan menggunakan mobil datang ke Bandara Soekarno Hatta jakarta untuk menjemput saksi
korban Eliska Feris Lololuan alias Liska dan Fitri yang baru turun dari pesawat Lion Air, lalu
langsung ditampung/ dibawah ke rumah saksi Zubaidah Kiat alias Ibu Ju Jalan Marjuki Nomor 7
Blok B-4 RT. 015 RW. 001 Kampung Jembatan Kelurahan Penggilingan Kecamatan Cakung jakarta
Timur, dengan tujuan saksi korban dilatih menjadi calon TKI yang akan diberangkatkan ke
Malaisya menjadi TKI dengan memberikan pekerjaan berupa: cuci piring,lab kaca jendela,
mengepel lantai rumah dan menyapu di dalam rumah; bahwa selama saksi korban Eliska Feris
Lololuan alias liska berada di rumah Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju saksi korban sering
dipukul anak dari Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju bernama Finda, akhirnya pada Sabtu
tanggal 28 Januari 2017, saksi korban menelpon Ibunya di Ambon untuk menghubungi
pamannya yang ada di Jakarta untuk menjemput saksi korban yang sedang berada di
rumah Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju.
VIII. Minggu tanggal 29 Januari 2017 paman saksi korban bernama Ely Noya datang ke rumah
Terdakwa Zubaidah Kiat alias Ibu Ju bersama-sama dengan Polisi dari Resor Metro Jakarta
Timur dan langsung membawah saksi korban untuk diamankan di Resor Metro Jakarta
Timur. Lalu pada tanggal 24 Pebruari 2017 Ibu korban yang bernama Ince Lololuan alias
Ince melaporkan kejadian tersebut ke Polda Maluku untuk diproses sesuai dengan hukum yang
berlaku; Perbuatan Terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam pasal 6 Undang-
undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Anda mungkin juga menyukai