Anda di halaman 1dari 12

BAB 5

PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH

5.1 Gaya Dalam Maksimum Pada Struktur


5.1.1 Gaya Dalam Pada Struktur

Gambar 5. 1 Gaya Momen

59
60

Gambar 5. 2 Gaya Lintang

Gambar 5. 3 Gaya Normal


61

5.2 Gaya Dalam Maksimum Pada Struktur


5.2.1 Gaya Dalam Maksimum Pada Pelat
1. Gaya Momen
a. Gaya Momen M11 Maksimum Pada Pelat

Gambar 5. 4 Gaya Momen M11 Maksimum Pada Pelat


b. Gaya Momen M22 Maksimum Pada Pelat

Gambar 5. 5 Gaya Momen M22 Maksimum Pada Pelat


62

2. Gaya Lintang
a. Gaya Lintang V13 Maksimum Pada Pelat

Gambar 5. 6 Gaya Lintang V13 Maksimum Pada Pelat


b. Gaya Lintang V23 Maksimum Pada Pelat

Gambar 5. 7 Gaya Lintang V13 Maksimum Pada Pelat


3. Gaya Normal

Gambar 5. 8 Gaya Momen Maksimum Pada Pelat


63

5.2.2 Gaya Dalam Yang Bekerja Pada Balok


1. Gaya Momen (B29)

Gambar 5. 9 Nilai gaya momen positif terbesar pada balok (satuan Ton/m)

Gambar 5. 10 Nilai gaya momen negatif terbesar pada balok (satuan Ton/m)
2. Gaya Lintang (B29)

Shear V2

Gambar 5. 11 Nilai gaya lintang negatif terbesar pada balok (satuan Ton/m)

Shear V3

Gambar 5. 12 Nilai gaya lintang positif terbesar pada balok (satuan Ton/m)
3. Gaya Normal (B29)

Gambar 5. 13 Nilai gaya normal terbesar pada balok (satuan Ton/m)


64

5.2.3 Gaya Dalam Yang Bekerja Pada Kolom


1. Gaya Momen (C10)

Gambar 5. 14 Nilai gaya momen positif terbesar pada kolom (satuan Ton/m)

Gambar 5. 15 Nilai gaya momen negatif terbesar pada kolom (satuan Ton/m)
2. Gaya Lintang (C10)

Gambar 5. 16 Nilai gaya lintang terbesar pada kolom (satuan Ton/m)

Gambar 5. 17 Nilai gaya lintang terbesar pada kolom (satuan Ton/m)


3. Gaya Normal (C10)

Gambar 5. 18 Nilai gaya normal terbesar pada kolom (satuan Ton/m)


65

5.3 Rangkuman Gaya Dalam Pada Struktur


1. Gaya Dalam Yang Bekerja Pada Pelat
Gaya
No Jenis Gaya Dalam Arah Maksimum Lokasi Akibat Beban
( Ton.m)
1 Gaya Lintang V13 -0.00104 LANTAI 1 COMB1
V23 -0.00116 LANTAI 1 COMB1
2 Gaya Momen M11 0.3581 LANTAI 1 COMB1
M22 0.3575 LANTAI 1 COMB1
3 Gaya Normal - 0.4097 LANTAI 1 COMB1

2. Gaya Dalam Yang Bekerja Pada Balok


Gaya
No Jenis Gaya Dalam Arah Maksimum Lokasi Akibat Beban
( Ton.m)
1 Gaya Lintang V2 -11.329 LANTAI 1 COMB1
V3 11.867 LANTAI 1 COMB1
2 Gaya Momen M3 11223.93 LANTAI 1 COMB1
M3 -10084.36 LANTAI 1 COMB1
3 Gaya Normal - 11.48 LANTAI 1 COMB1

3. Gaya Dalam Yang Bekerja Pada Kolom


Gaya
No Jenis Gaya Dalam Arah Maksimum Lokasi Akibat Beban
( Ton.m)
1 Gaya Lintang V2 6.29 LANTAI 9 COMB1
V3 4.28 LANTAI 9 COMB1
2 Gaya Momen M3 7761.02 LANTAI 9 COMB1
M3 -7353.02 LANTAI 9 COMB1
3 Gaya Normal - 40.8 LANTAI 9 COMB1

Table 5. 1 Rekap pembebanan maximum pada pelat, balok, dan kolom


5.4 Penyelidikan Tanah
Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan pada area proyek Office
PT. Quartabina Karsapamitran. Penyelidikan dan tes dilapangan meliputi
pekerjaan tes sondir. Tujuan penyelidikan tanah ini dimaksudkan untuk
mengetahui sifat-sifat fisis dan sifat-sifat fisik dari lapisan tanah serta kedalaman
lapisan tanah keras pada daerah penyelidikan. Sifat-sifat fisis dan sifat-sifat fisik
yaitu berupa klasifikasi tanah, sifat konsistensi tanah, daya dukung tanah dengan
menggunakan alat tes sondir sampai dikedalaman lapisan tanah keras untuk
mendapatkan nilai daya dukung tahanan ujung konus dan tahanan geser
maksimum sebesar 250 kg/cm2 atau maksimum dikedalaman 18 m. Hasil
penyondiran disajikan dalam bentuk table data hasil sondir yang memperlihatkan
66

hubungan antara kedalaman sondir dibawah muka tanah dan besarnya nilai
perlawanan konus (qc) serta jumlah hambatan pelekat (tf). Berikut adalah table data
tanah pada lokasi proyek Office PT. Quartabina Karsapamitran.

Table 5. 2 Data Tanah


5.5 Perencanaan Pondasi
5.5.1 Pondasi Tiang Pancang

Dimensi tiang pancang yang digunakan = 30 cm


Mutu tiang pancang fc' = K 350
= 29.05 Mpa
2
Luas penampang tiang pancang (Pa) = 900 cm
Keliling penampang tiang pancang (Ka) = 120 cm
2
Ujung conus pada lapisan ujung tiang (qc) = 110 kg/cm
Total friction s/d kedalaman tiang (Tf) = 1100 kg/m
fy = 410 Mpa
Daya dukung tiang pancang (P ijin) = qc Pa + Tf Ka
3 5
= 99000 + 132000
3 5
= 59400 kg
= 59.4 ton
Daya dukung 1 tiang pancang berdasarkan hasil sondir adalah = 59.4 ton
Beban normal maks (berdasarkan perhitungan Etabs) "Pu1 " = 161155.3 kg
= 161.1553 ton
Beban normal maks (berdasarkan perhitungan Manual) "Pu2 " = Berat total gedung
Jumlah kolom
= 9028
225
= 40.124444 ton
Momen maksimum pada kolom (berdasarkan perhitungan Etabs) = 3.764E+09 kgcm
terketak pada lantai 1 As C, 2. tipe kolom C3 = 37642.09 tonm
67

Maka
n 161.1553
= = 2.71305219
(Perhitungan Etabs) 59.4
Maka digunakan 2 buah tiang pancang

n 40.1244
= = 0.6754957
(Perhitungan Manual) 59.4
Maka digunakan 1 buah tiang pancang

Jadi, dalam 1 Pile Cap digunakan 2 Tiang pancang dengan ukuran penampang
30 x 30

5.5.2 Pile Cap

Pemeriksaan Geser Pons


syarat geser
ẟijin beton = 0.17 fc'
0.5

ẟijin beton = 0.92 2


N/mm = 9.16266883 kg/cm
2

ẟijin beton = Pu1


2
7 (b d + d )
9.1626688 = 161155.3
7 ( 30 d + d2 )
161155.3 = 1924.160453 d + 64.1386818 d2
0 = 1924.160453 d + 64.1386818 d2 - 161155.3
2
0 = 30 d + 1 d - 2512.607
menggunakan persamaan kuadrat didapat nilai d = 62.8289346 cm

maka digunakan tebal pile cap = 65 cm

Gambar 5. 19 Hubungan beban dengan momen pada pondasi & pile cap
68

Gambar 5. 20 Hasil desain pondasi tiang pancang & pile cap

Penulangan pile cap


∑va = 0
Ra + T2 cos 45 = 0
80577.65 + T2 0.71 = 0
80577.65 = T2 0.71
T2 = 80577.65
0.71
T2 = 113489.6 kg

∑ha = 0
T1 - T2 cos 45 = 0
T1 - 113489.65 0.71 = 0
T1 = 80577.65 kg

Asp = T
Fy
Asp = 80577.65
4100
Asp = 19.653085 cm

Momen kapasitas (berdasarkan perhitungan Etabs) = 3764209000 kgcm


єy = Fy
Es
єy = 410
200000
єy = 0.00205

Kcb = 0.1 + 0.00205


Kcb = 0.10205
69

Kc = 0.75 Kcb
Kc = 0.75 0.10205 = 0.076538

Ka = ẞ Kc
Ka = 0.85 0.076538 = 0.065057

Kz = 1 - Ka
2
Kz = 0.9674716

2
Kd = 1.1764706 fc' Ka K
2
Kd = 1.1764706 29.05 0.065056875 1
2
Kd = 2.2234144

Momen kapasitas (berdasarkan perhitungan Etabs) = 3764209 kgcm


єy = Fy
Es
єy = 410
200000
єy = 0.00205

Kcb = 0.1 + 0.00205


Kcb = 0.10205

Asm = Momen kapasitas


Kz d fy
Asm = 3764209
0.9674716 30 4100
2
Asm = 31.632274 cm
Asm = 3163.2274 mm2
digunakan D 19
As = 283.385 mm2
n = 11.162296
maka digunakan 12 buah
sehingga digunakan tulangan 12 D 19
70

Gambar 5. 21 Hasil desain penulangan pile cap

Anda mungkin juga menyukai