Anda di halaman 1dari 16

NAMA : RADIAH RAMLI

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No Eksplorasi alternatif Analisis alternatif Penentuan Solusi


Analisis penentuan solusi
. solusi solusi
1 Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil kajian Dengan menggunakan metode suku
literatur eksplorasi literatur dan wawancara dengan kata dan media gambar serta model
1. Menurut mulyani alternatif solusi kepala sekolah, pakar kooperatif learning dalam
dan cahyani (2017) dari kajian pendidikan, dan pengawas pembelajaran membaca permulaan
metode SAS literatur sebagai dapat meningkatkan kemampuan
sekolah maka solusi yang paling
(struktural Analitik berikut : siswa karna keuntungan dari metode
dan sintetik) adalah relepan dengan permasalahan suku kata ...
1. Penggunaan
pembelajaran metode SAS Guru belum menerapkan Anak tidak mengeja huruf demi huruf
membaca permulaan adalah metode pembelajaran yang sehingga dapat mempercepat
menggunakan proses pembelajaran baik pada membaca permulaan penguasaan kemampuan membaca
penguraian kalimat membaca di kelas 1. Adalah : permulaan dan keuntugan dari media
menjadi kata, kata permulaan Dengan menggunakan gambar dapat membantu guru dalam
menjadi suku kata, menggunakan metode suku kata, dan media mencapai tujuan pembelajaran karna
suku kata menjadi proses gambar, serta model kooperatif gambar merupakan media yang murah
huruh / fonem, penguraian learning dalam pembelajaran dan mudah untuk didapat serta besar
kemudian dilanjutkan kalimat manfaatnya untuk mempertinggi nilai
Mengapa
dengan proses sintesi Kekuatan : pembelajaran
1. karena dengan menggunakan
metode SAS ini adalah Membuat anak Serta model pembelajaran kooperatif
salah satu metode mudah
metode suku kata siswa bisa learning dapat meningkatkan
pembelajaran mengikuti belajar permulaan dengan kemampuan, prestasi siswa, dan
membaca dan menulis prosedur dan baik, beberapa langkah dalam pemahaman mengenai suatu
permulaan akan cepat menggunakan metode suku pembelajaran serta dapat
membaca pada kata meningkatkan keterampilan sosial
2. Tatmikowati, kesempatan a. pengenalan suku kata siswa
Ambar (2022) Penggu berikutnya seperti
naan Metode Abjad Kelemahan : ba, bi, bu, be, bo, dan Adapun kelemahan dari metode suku
dan Suku Kata dalam kurang praktis, seterusnya kata Bagi anak yang kurang mengenal
Mengatasi Kesulitan membutuhkan huruf akan mengalami kesulitan
b. merangkai suku kata menjadi
Membaca Permulaan banyak waktu,
kata seperti
pada Siswa Kelas Satu membutuhkan bu-ku Sedangkan kelemahan dari media
upaya yang dilakukan alat peraga ba- ru gambar
guru dalam mengatasi ma-ta gambar Cuma menekankan persepsi
kesulitan membaca 2. Penggunaan indra mata, terlalu kompleks dan
sa-ya
permulaan yaitu metode abjad ukurannya teramat terbatas
dapat
c. Rangkaian kata menjadi dan kelemahan dari model
dengan menggunakan
mengatasi kalimat sederhana seperti kooperatif learning
metode abjad dan
suku kata. Metode kesulitan Bu-ku – ba-ru a. Sulit sekali dalam membentuk
abjad digunakan membaca Ma-ta – sa-ya kelompok yang kemudian dapat
untuk siswa yang permulaan bekerja sama secara harmonis
belum mengenal untuk siswa 2. Dengan Pengunaan media b. Terbina rasa panatik terhadap
abjad. Langkah- yang belum gambar dalam pembelajaran kelompok
langkah pelaksaan mengenal abjad c. Anggota kelompok yang malas
dapat memperjelas suatu
dalam pembelajaran Kekuatan : munkin saja menyerahkan
pengertian kepada peserta segalanya kepada teman
adalah mengenalkan Siswa lebih didik dan dengan
huruf abjad, hafal huruf
menggunakan media gambar Jadi menurut Aina mulyana 30 april
merangkai huruf dari a – z,
siswa langsung secara otomatis siswa akan 2018 tujuan utama dalam
menjadi suku kata,
mengetahui lebih memperhatikan pembelajaran kooperatif adalah agar
merangkai suku kata
menjadi kata dan bunyi dari pelajaran dan siswa juga peserta didik dapat belajar secara
merangkai kata setiap bentuk lebih termotifasi dalam berkelopok bersama teman dengan
menjadi kalimat yang huruf serta belajar cara saling menghargai pendapat dan
sederhana. siswa dapat memberikan kesempatan kepada orang
Selanjutnya untuk menuliskan 3. Penggunaan model lain dalam menyampaikan pendapat
metode suku kata huruf vocal adapun peran guru dalam dalam
pembelajaran kooperatif
digunakan untuk dan konsonan pembelajaran kooperatif yaitu
learning model pembelajaran mengarahkan siswa dan membagi
siswa yang sudah kelemahan :
dengan memberikan tugas siswa secara acak atau heterogen
mengenal huruf abjad para siswa
tetap kesulitan
kepada siswa yang lebih kedalam sebuah kelompok kecil
dalam pandai dalam sebuah dengan tingkat kemampuan yang
mengenal kelompok kecil yang hasilnya berbeda-beda
Hasil wawancara
rangkaian akan di persentasekan Ada dua alasan mengapa kooperatif
3. Kepala sekolah (
huruf yang kepada kelompok lain di learning menjadi pilihan
Suruapati. S.Pd, SD,
kepala sekolah SD berupa suku dalam kelas
Negeri Labuang, rabu kata atau kata Sintak model pembelajaran 1. penggunaan pembelajaran
tgl 24 mei 2023 pukul meskupun koopratif adalah kooperatif dapat meningkatkan
13 : 20) mengenal dan 1. Menyampaikan tujuan dan prestasi belajar siswa sekaligus
Sebaiknya mugkin hafal huruf mempersiapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan
metode yang harus abjad dengan hubungan sosial, menumbuhkan
2. Menyajikan informasi
digunakan guru baik sikap menerima kekurangan diri
3. Menggorganisasi siswa
dalam membaca dan orang lain
permulaan kelas awal Wawancara kedalam kelompok belajar 2. pembelajaran kooperatif dengan
adalah metode suku kepala sekolah 4. Membantu kerja kelompok cara berpasangan dapat membantu
kata, dengan 3. Dengan dan belajar siswa dalam membaca permulaan
menggunakan menggunakan 5. Evaluasi dengan cepat dengan langkah
beberapa langkah metode suku 6. Memberikan pengakuan a. Guru menyiapkan beberapa gambar
1 pengenalan suku kata siswa atau penghargaan yang tdk utuh
kata mmpu berisi suku kata
2 merangkai suku membaca c. Siswa mendapatkan masing-masing
kata menjadi kata dengan cepat satu gambar yang tidak utuh
3 rangkaian kata pada membaca d. setiap siswa mencari gambar yang
menjadi kalimat permulaan sesuai dengan pasanganya
sederhana Kekuatan : kemudian siswa membaca kata
Dapat dari gambar tersebut
Pengawas meningkatkan
(Caharuddin S. Pd,SD, kemampuan
pengawas wilayah IV membaca
kecamatan kalukku, khususnya
kamis tgl 25 mei 2023 membaca
pukul 14 : 00) permulaan
Supaya anak memiliki Kelemahan :
semangat belajar Bagi anak yang
sebaiknya guru kurang
menerapkan metode mengenal
dengan cara mengeja huruf akan
belajar membaca di mengalami
mulai dari huruf demi kesulitan
huruf supaya anak
mampu membaca Pengawas
permulaan dengan 4. Menerapkan
baik metode dengan
cara mengeja,
5. Pakar pendidikan belajar
(Yahyuddin Tighi membaca di
S.Pd,SD, kepala mulai dari
cabang dinas huruf demi
pendidikan kecamatan huruf supaya
kalukku, selasa 25 anak mampu
mei 2023 pukul 14 : membaca
45) permulaan
Sebainknya setiap kali Kekuatan :
selesai memberikan Siswa di
materi pembelajaran haruskan
seharusnya untuk
memberikan PR mengetahui
(pekerjaan rumah) setiap lambang
supaya anak-anak jadi siswa lebih
fokus dalam belajar cepat dan hafal
membaca permulaan, fonem
kemudian Kelemahan
memberikan materi Siswa
yang disukai oleh diharuskan
siswa untuk
mengetahui
setiap lambang
huruf
kemudian
menyusunnya
menjadi kata
maka
membutuhkan
waktu yang
lama

Pakar
pendidikan
5. Pemberian
materi kepada
siswa
seharusnya
yang di sukai
siswa sehingga
siswa
semmangat
dalam
membaca
permulaan
Kekuatan :
Siswa memiliki
semangat
dalam belajar
membaca
permulaan
Kelemahan :
guru sulit
menyesuaikan
dengan materi
yang sesuai
dengan
pembelajaran
2 Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil kajian Dengan menggunakan model
literaturnya eksplorasi literatur dan wawancara dengan pembelajaran berdiferensiasi
1. Guru perlu alternatif solusi kepala sekolah, pakar menggunakan metode ceramah,tanya
menggunakan strategi dari kajian pendidikan, dan pengawas jawab, kelompok, penugasan dan
yang tepat salah
satunya dengan model literatur sebagai sekolah maka solusi yang paling media number match (mencocokkan
pembelajaran. berikut : relepan dengan permasalahan angka)
Menurut Ponidi dkk 1. Model Guru belum menanamkan akan memberikan dampak bagi sekolah,
(2021: 10), model pembelajaran kelas, dan terutama kepada murid. Perlu
konsep cara berhitung yang diketahui bahwa setiap murid memiliki
pembelajaran yang tepat
untuk guru benar kepada siswa kelas I, karakteristik yang berbeda-beda.
merupakan suatu
proses perencanaan gunakan dalam pada materi penjumlahan Sehingga tidak semua murid bisa
yang digunakan meningkatkan adalah: diperlakukan sama. Jika tidak
kemampuan Menerapakan pembelajaran memberikan pelayanan sesuai dengan
untuk pedoman
berhitung berdiferensiasi dengan kebutuhan murid maka hal tersebut
dalam proses
siswa adalah menggunakan metode dapat menghambat murid untuk bisa
pembelajaran, serta
ceramah,tanya jawab, kelompok, maju dan berkembang belajarnya.
juga merupakan model
penugasan dan number match Dampak dari kelas yang menerapkan
salah satu bentuk pembelajaran
(mencocokkan angka) karna pembelajaran berdiferensiasi antara lain:
pendekatan yang dengan
pembelajaran berdiferensiasi 1. Setiap orang merasa disambut
digunakan dalam berbasis dengan baik
rangka membentuk penemuan merupakan suatu model
2. Murid dengan berbagai karakteristik
perubahan perilaku yaitu model pembelajaran yang mengakomodir
merasa dihargai
peserta didik agar discovery kebutuhan siswa, dengan kata lain 3. Merasa aman
dapat meningkatkan learning model pembelajaran ini akan 4. Ada harapan bagi pertumbuhan
motivasi dalam kekuatan : memberikan keleluasaan kepada 5. Guru mengajar untuk mencapai
proses pembelajaran dapat melatih siswa untuk meningkatkan potensi kesuksesan
peserta didik yang di milikinya sesuai dengan 6. Ada keadilan dalam bentuk nyata
2. Model pembelajaran secara kesiapan belajar, minat dan profil 7. Guru dan murid berkolaborasi
yang tepat untuk mandiri,melati pelajar siswa 8. Kebutuhan belajar murid terfasilitasi
guru gunakan dalam h kemampuan Terdapat tiga strategi diferensiasi dan terlayani dengan baik.
meningkatkan bernalar diantaranya
kemampuan peserta didik 1. Diferensiasi konten Adapun keuntugan dari
setra konten adalah apa yang kita pembelajaran berdiferensiasi
berhitung siswa
melibatkan ajarkan kepada murud. Memungkinkan setiap guru untuk
adalah model
peserta didik 2. Diferensiasi proses Proses bertemu dan berinteraksi dengan
pembelajaran berbasis
secara aktif mengacu pada bagaimana siswa yang sebanding dengan tingkat
penemuan. Model
dalam kegiatan murid akan memahami atau pengetahuan mereka untuk kemudian
pembelajaran dengan
pembelajaran memaknai apa yang di menyiapkan preferensi belajar mereka
berbasis penemuan
pelajarinya Kelemahan
yaitu model discovery 3. Diferensiasi produk
learning. Menurut Kelemahan : Produk adalah hasil pekerjaan Memerlukan guru dengan
Rahmini (2020: 10), biasanya atau unjuk kerja yang harus di kemampuan pengelolaan kelas yang
model discovery terjadi tunjukkan murid kepada kita baik serta penguasaan materi yang
learning (berbasis kegagalan luas, serta kemampuan IT dalam
penemuan) adalah mendeteksi membuat konten
salah satu model masalah dan Menurut Tamlinson (2001:45),
pembelajaran yang terjadi kesalah pembelajaran berdiferensiasi adalah
berorientasi pada pahaman usaha untuk menyesuaikan proses
keterampilan berpikir antara guru pembelajaran di kelas untuk
tingkat tinggi atau dan peserta memenuhi kebutuhan belajar individu
HOTS (High Order didik setiap murid.
Thinking Skills) dan Namun demikian, pembelajaran
disarankan dalam Wawancara berdiferensiasi bukanlah berarti
implementasi Kepala sekolah bahwa guru harus mengajar dengan
Kurikulum 2013. 2. Meningkatkan 32 cara yang berbeda untuk mengajar
kemampuan 32 orang murid. Bukan pula berarti
Hasil wawancara berhitung anak bahwa guru harus memperbanyak
3. Kepala sekolah ( dapat jumlah soal untuk murid yang lebih
Suruapati. S.Pd, SD, dilakukan cepat bekerja dibandingkan yang lain.
kepala sekolah SD dengan Pembelajaran berdiferensiasi juga
Negeri Labuang, rabu menggunakan bukan berarti guru harus
tgl 24 mei 2023 pukul media gambar mengelompokkan yang pintar dengan
13 : 20) kekuatan : yang pintar dan yang kurang dengan
Untuk meningkatkan gambar yang kurang. Bukan pula memberikan
kemapuan berhitung merupakan tugas yang berbeda untuk setiap
anak dapat media yang anak. Pembelajaran berdiferensiasi
dikenalkan melalui mudah di bukanlah sebuah proses pembelajaran
penggunaan media peroleh, harga yang semrawut, Guru tentunya
gambar karna akan murah dan bukanlah malaikat bersayap atau
sangat membantu penggunaanya Superman yang bisa ke sana kemari
mereka dalam juga mudah untuk berada di tempat yang berbeda-
meningkatkan kelemahan : beda dalam satu waktu dan
pemahaman gambar Cuma memecahkan semua permasalahan.
menekankan
4. Pengawas sekolah persepsi indra Pembelajaran berdiferensiasi adalah
(Caharuddin S. Pd,SD, mata, terlalu serangkaian keputusan masuk akal
pengawas wilayah IV kompleks dan (common sense) yang dibuat oleh guru
kecamatan kalukku, ukurannya yang berorientasi kepada kebutuhan
kamis tgl 25 mei 2023 teramat murid. Keputusan-keputusan yang
pukul 14 : 00) terbatas dibuat tersebut adalah yang terkait
Sebaiknya guru dengan:
menerapkan media pengawas 1. Kurikulum yang memiliki tujuan
pembelajaran kreatif 3. Media pembelajaran yang didefinisikan
baik itu dari lidi pembelajaran secara jelas.
ataupau stik yang bisa kreatif baik itu 2. Bagaimana guru menanggapi
digunakan sebagai lidi ataupun atau merespon kebutuhan belajar
alat bantu stik yang bisa muridnya.
menghitung sisiwa di gunakan 3. Bagaimana mereka
dalam pembelajaran siswa sebagai menciptakan lingkungan belajar
alat bantu yang “mengundang’ murid untuk
dalam belajar dan bekerja keras untuk
5. Pakar pendidikan berhitung mencapai tujuan belajar yang
(Yahyuddin Tighi Kekuatan : tinggi
S.Pd,SD, kepala Meningkatkan 4. Manajemen kelas yang
cabang dinas prestasi belajar efektif. Bagaimana guru
pendidikan kecamatan siswa, Mudah menciptakan prosedur, rutinitas,
kalukku, selasa 25 digunakan, metode yang memungkinkan
mei 2023 pukul 14 : praktis serta adanya fleksibilitas.
45) tidak 5. Penilaian berkelanjutan.
Sebaiknya guru memerlukan Bagaimana guru tersebut
menerapakan biaya yang menggunakan informasi yang
pembelajaran mahal didapatkan dari proses penilaian
berdiferensiasi karna Kelemahan : formatif yang telah dilakukan,
merupakan suatu Membutuhkan untuk dapat menentukan murid
model pembelajaran waktu yang mana yang masih ketinggalan,
yang mengakomodir agak lama atau sebaliknya, murid mana yang
kebutuhan siswa, dalam sudah lebih dulu mencapai tujuan
dengan kata lain belajar yang ditetapkan
model pembelajaran berhitung Alasan mengapa pembelajaran
ini akan memberikan siswa berdiferensiasi perlu di terapkan
keleluasaan kepada karena untuk menbantu setiap murid
siswa untuk Pakar pendidikan yang pada dasarnya memiliki
meningkatkan potensi : kemampuan yang beragam, agar
yang di milikinya 4. Dengan dapat tumbuh semaksimal mungkin
sesuai dengan menggunakan sesuai kemampuannya, dan tujuan
kesiapan belajar, model untuk guru adalah semakin
minat dan profil berdiferensiasi memahami tentang posisi belajar
pelajar siswa merupakan tersebut. sehingga pembelajaran
suatu model sesuai dengan kebutuhan siswa, yang
pembelajaran paling penting bahwa siswa-guru-
yang membuat kemajuan dari titik awal
mengakomodir masing-masing, guru dan murid akan
kebutuhan saling bekerja sama untuk
siswa, akan kesuksesan bersama
memberikan
keleluasaan
kepada siswa
untuk
meningkatkan
potensi yang di
milikinya
Kekuatan :
Memungkinkan
setiap guru
untuk bertemu
dan
berinteraksi
dengan siswa
yang sebanding
dengan tingkat
pengetahuan
mereka untuk
kemudian
menyiapkan
preferensi
belajar mereka
Kelemahan :
Memerlukan
guru dengan
kemampuan
pengelolaan
kelas yang baik
serta
penguasaan
materi yang
luas, serta
kemampuan IT
dalam
membuat
konten
3 Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil kajian Dengan menggunakan model problem
literaturnya eksplorasi literatur dan wawancara dengan based learning (PBL), dengan
1. (Yunus, alternatif solusi kepala sekolah, pakar pendekatan saintifik, metode
2016)menyatakan dari kajian pendidikan, dan pengawas ceramah,tanya jawab, diskusi. Dengan
membaca juga dapat literatur sebagai menggunakan model pembelajaran ini
sekolah maka solusi yang paling
dikatakan sebagai berikut : siswa akan lebih mudah dalam
proses untuk 1. Penggunaan relepan dengan permasalahan membaca pemahaman karena
mendapatkan model Guru kurang menggunakan Model pembelajaran berbasis masalah
informasi yang pembelajaran model pembelajaran yang sesuai merupakan pembelajaran yang
terkandung dalam kooperatif dengan kemampuan membaca menggunakan berbagai kemampuan
teks bacaan untuk CIRC dapat pemahaman siswa pada materi berpikir dari peserta didik secara
memperoleh membantu tema 4(sehat itu penting) individu maupun kelompok. serta
pemahaman atas siswa dalam subtema 1(peredaran darahku lingkungan nyata untuk mengatasi
bacaan tersebut atau membaca sehat) pembelajaran 1 kelas V permasalahan sehingga bermakna,
sering disebut sebagai pemahaman relevan, dan kontekstual.
membaca dari segi
pemahaman. memahami Adalah menggunakan model Karakteristik yang tercakup dalam
Membaca menjadi bacaan secara problem based learning (PBL), Problem Based Learning (PBL) antara
jembatan bagi siswa keseluruhan dengan pendekatan saintifik, lain:
yang ingin memiliki Kekuatan : metode ceramah,tanya jawab, 1. masalah digunakan sebagai awal
keterampilan Dapat lebih diskusi pembelajaran;
interaktif dan terpadu. memahami problem based learning (PBL)
Membaca juga bacaan / merupakan metode belajar yang 2. biasanya masalah yang digunakan
dianggap sebagai wacana dan menggunakan masalah sebagai merupakan masalah dunia nyata
keterampilan tidak langkah awal dalam yang disajikan secara mengambang
berbahasa yang bergantung mengumpulkan dan (ill-structured);
mudah oleh sebagian pada teks menginteggrasikan pengetahuan
besar siswa, hal ini tertentu baru berdasarkan pengalamannya 3. masalah biasanya menuntut
tidak terjadi pada Kelemahan : dalam beraktifitas secara nyata, perspektif majemuk (multiple-
keterampilan Metode untuk mengatasi permasalahan perspective);
membaca pemahaman pembelajaran sehingga bermakna, relevan, dan
siswa. Permasalahan ini hanya dapat kontekstual.
4. masalah membuat pembelajar
awal yang muncul di gunakan
tertantang untuk mendapatkan
adalah sulitnya pada mata Langkah kerja (sintak) model
pembelajaran di ranah
memahami bacaan pelajaran yang Problem Based Learning (PBL)
pembelajaran yang baru;
secara keseluruhan menggunakan dalam pembelajaran sebagai
Untuk meningkatkan bahasa berikut:
kemampuan tersebut, 1. Orientasi peserta didik pada 5. sangat mengutamakan belajar
maka salah satu 2. dengan mandiri;
masalah;
model yang dapat menggunakan
diterapkan guru Model Project 6. memanfaatkan sumber
2. Mengorganisasikan peserta pengetahuan yang bervariasi, tidak
dalam pembelajaran Based Learning
didik untuk belajar; dari satu sumber saja, dan
bahasa Indonesia (PjBL) juga
adalah model dapat
pembelajaran memotivasi 3. Membimbing penyelidikan 7. pembelajarannya kolaboratif,
kooperatif CIRC siswa agar individu maupun kelompok; komunikatif, dan kooperatif.
(Cooperative terlibat secara
Integrated Reading aktif dalam 4. Mengembangkan dan Karakteristik ini menuntut peserta
and Composition). proses menyajikan hasil karya; dan didik untuk dapat menggunakan
Dengan menerapkan pembelajaran, kemampuan berpikir tingkat tinggi,
model pembelajaran sehingga hasil 5. Menganalisis dan mengevaluasi terutama kemampuan pemecahan
CIRC dapat belajar yang proses pemecahan masalah. masalah.
memberikan solusi diharapkan
dan suasana baru dapat tercapai Tujuan PBL adalah untuk Keuntugan model Problem Based
yang menarik dalam dengan meningkatkan kemampuan dalam Learning (PBL) antara lain:
proses pembelajaran membaca menerapkan konsep-konsep pada 1. Pembelajaran berpusat pada
sehingga siswa pemahaman permasalahan baru/nyata. peserta didik;
memperoleh konsep menjadi lebih pengintegrasian konsep Higher
baru.. menarik dan Order Thinking Skills (HOTS), 2. Mengembangkan pengendalian diri
menyenangkan keinginan dalam belajar, peserta didik;
2. Menurut (Dewi, . mengarahkan belajar diri sendiri,
2021) menjelaskan Kekuatan : dan keterampilan. 3. Memungkinkan peserta didik
bahwa kemampuan Melatih peserta
mempelajari peristiwa secara
membaca pemahaman didik dalam Sedangkan pendekatan saintifik multidimensi dan mendalam;
adalah kemampuan menyelesaikan
yang harus dimiliki masalah dan
Pendekatan saintifik merupakan 4. Mengembangkan keterampilan
seseorang untuk melatih
model pembelajaran yang pemecahan masalah;
menyusun kembali kemampuan
diterapkan pada kurikulum 2013
pesan yang terdapat berfikir siswa
dengan menggunakan metode 5. Mendorong peserta didik
dalam teks yang Kelemahan :
ilmiah dalam kegiatan mempelajari materi dan konsep
dibacanya. Memerlukan
pembelajarannya. Pendekatan yang baru ketika memecahkan masalah;
Kemampuan banyak waktu
berpusat pada siswa atau (student
membaca pemahaman untuk
centered approach) ini, bertujuan 6. Mengembangkan kemampuan
sangat penting menyelesaikan
supaya siswa nantinya mampu sosial dan keterampilan
dikembangkan agar masalah, serta
memiliki kapabilitas dalam berpikir berkomunikasi yang
dapat membantu anak membutuhkan
mempelajari banyak biaya memungkinkan mereka belajar dan
hal. Melalui kegiatan Pendekatan saintifik adalah bekerja dalam tim;
membaca pemahaman model pembelajaran yang dimulai
yang benar dari langka-langkah 7. Mengembangkan keterampilan
diharapkan anak berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;
mampu memahami 1. Mengamati (Observing)
intisari dari bacaan Wawancara 2. Menanya (Questioning) 8. Mengintegrasikan teori dan praktik
yang dibacanya Kepala sekolah 3. Mengumpulkan Informasi atau yang memungkinkan peserta didik
Mencoba (Experimenting)
sehingga informasi 3. Sebaiknya guru 4. Mengolah/Menganalisis menggabungkan pengetahuan lama
yang didapatkan lebih menggunakan Data (Associating) dengan pengetahuan baru;
bermakna dan akurat. model 5. Mengomunikasikan (Communic
Semakin anak pembelajaran ating) 9. Memotivasi pembelajaran;
memahami arti dari yang sesuai
bacaan yang mata pelajaran 10.Peserta didik memperoleh
dibacanya, semakin keterampilan mengelola waktu; dan
banyak pula Pengawas sekolah
keterampilan yang 4. Membaca
11.Pembelajaran membantu cara
didapatkannya pemahaman
peserta didik untuk belajar
dengan menggunakan sebaiknya
sepanjang hayat.
Model Project Based menggunakan
Learning (PjBL) juga model problem
dapat memotivasi based learning Kelemahan :
siswa agar terlibat (PBL)
secara aktif dalam merupakan 1. Manakala siswa tidak memiliki
proses pembelajaran, metode belajar minat atau tidak memiliki
sehingga hasil belajar yang kepercayaan bahwa masalah yang
yang diharapkan menggunakan di pelajari sulit untuk di pecahkan,
dapat tercapai dengan masalah maka mereka akan merasa enggan
baik Model PjBL sebagai untuk mencoba.
dipilih untuk langkah awal 2. Keberhasilan strategi pembelajaran
dikembangkan dalam dalam malalui Problem Based Learning
pembelajaran Bahasa mengumpulkan membutuhkan cukup waktu untuk
Indonesia karena dan persiapan
melalui proyek dan menginteggrasi 3. Tanpa pemahaman mengapa
kegiatan yang kan mereka berusaha untuk
dikembangakan, pengetahuan memecahkan masalah yang sedang
pembelajaran Bahasa baru di pelajari, maka mereka tidak akan
Indonesia khususnya berdasarkan belajar apa yang mereka ingin
dalam kegiatan pengalamanny pelajari.
membaca pemahaman a dalam
menjadi lebih menarik beraktifitas Alasan mengapa memilih PBL karna
dan menyenangkan. secara nyata. Dalam proses pembelajaran, siswa
Kekuatan : yang tertantang untuk berpikir kritis
Hasil wawancara Merupakan dan berpartisipasi aktif tidak hanya
3. Kepala sekolah ( tehnik yang dapat mengingat materi untuk waktu
Suruapati. S.Pd, SD, cukup bagus yang singkat; mereka juga diharapkan
kepala sekolah SD untuk dapat memiliki daya ingat jangka
Negeri Labuang, rabu memahami isi waktu panjang. Hal tersebut dapat
tgl 24 mei 2023 pukul pelajaran, terwujud dengan adanya keterlibatan
13 : 20) dapat langsung siswa dalam pembelajaran.
Sebaiknya guru menantang
menggunakan model kemampuan Sedangkan Pendekatan Saintifik
pembelajaran yang siswa serta diambil bertujuan untuk
sesuai dengan memberikan
pembelajaran yang kepuasan 1. Meningkatkan Keterampilan
akan di berikan untuk Berpikir
kepada siswa seperti menemukan
mata pelajaran pengetahuan 2. Menciptakan Lingkungan Belajar
bahasa indonesia baru bagi siswa yang Kondusif, Aktif, dan Produktif
Kelemahan : 3. Meningkatkan Kemampuan
Jika siswa Berpikir secara Sistematis
4. Pengawas sekolah tidak
(Caharuddin S. Pd,SD, mempunyai 4. Meningkatkan Pemahaman Konsep
pengawas wilayah IV kepercayaan
kecamatan kalukku, bahwa masalah 5. Meningkatkan Motivasi Belajar
kamis tgl 25 mei 2023 yang di pelajari 6. Meningkatkan Kemampuan
pukul 14 : 00) sulit untuk Komunikasi
Model yang cocok dipecahkan,
untuk anak membaca maka siswa Menurut Rusman (2015) Pendekatan
pemahaman akan merasa saintifik adalah model belajar yang
sebaiknya enggan untuk menyediakan ruang pada siswa untuk
menggunakan model mencoba, perlu mengeksplorasi dan mengelaborasi
problem based ditunjang oleh materi yang dipelajari. Selain itu,
learning (PBL) buku yang model pendidikan ini juga memberikan
merupakan metode dapat dijadikan kesempatan pada para siswa untuk
belajar yang pemahaman mengasah kemampuan melalui
menggunakan kegiatan belajar yang telah dirancang
masalah sebagai oleh guru.
langkah awal dalam Pakar pendidikan
mengumpulkan dan 5. Model
menginteggrasikan pembelajaran
pengetahuan baru yang cocok di
berdasarkan gunakan pada
pengalamannya dalam bahasa
beraktifitas secara indonesia yaitu
nyata. Dengan model
langkah - langkah discovery based
A. Pembelajaran yang learning karna
mengkondisikan teori belajar
peserta didik pada yang
masalah menempatkan
B. Mengorganisasi peserta didik
kegiatan sebagai
pembelajaran pembelajar
C. Membimbing yang aktif
penyelidikan dalam
mandiri dan membangun
kelompok pengetahuan
D. Mengembangkan yang
dan menyajikan diharapkan.
hasil karya Kekuatan :
E. Analisis dan Pengetaguan
efaluasi proses bertahan lama
pemecahan dan mudah
masalah diingat, hasil
belajar
memiliki efek
5. Pakar pendidikan transfer yang
(Yahyuddin Tighi lebih baik,
S.Pd,SD, kepala meningkatkan
cabang dinas penalaran
pendidikan kecamatan siswa dan
kalukku, selasa 25 kemampuan
mei 2023 pukul 14 : berfikir bebas.
45) Kelemahan :
Model pembelajaran Biasanya
yang cocok di terjadi masalah
gunakan pada bahasa dan adanya
indonesia yaitu model kesalah
discovery based pahaman
learning karna teori antara guru
belajar yang dengan peserta
menempatkan peserta didik
didik sebagai
pembelajar yang aktif
dalam membangun
pengetahuan yang
diharapkan. Adapun
langkah yang harus
dilakukan guru
menciptakan
stimulus, menyiapkan
pernyataan masalah,
mengumpulkan data,
mengolah data
memperifikasi data
dan menarik
kesimpulan

Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai