Anda di halaman 1dari 13

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)


Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi,Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa
Dalam Pembelajaran

Disusun :

NAMA : SYARIF HIDAYAT

NIM : X9023082401

PPG DALJAB KATEGORI I


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2023
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAS Muhammadiyah 3 Yogyakarta


Jln. Kapten Piere Tendean 58 Yogyakarta
Lingkup Pendidikan SMAS Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Tujuan yang ingin 1. Siswa (A) mampu menciptakan kaligrafi beraksara Jawa sesuai
dicapai pedoman KAJ (B) melalui pembelajaran seni kreatif (C) dengan baik,
benar dan bertanggungjawab (D)
2. Model Project Based Learning, media pembelajaran berbasis IT (PPT)
dan kartu aksara Jawa, dan metode Quantum Teaching. Meningkatkan
keterampilan siswa dalam menciptakan tulisan kaligrafi aksara Jawa.
Fase Menulis dan Berbicara
Penulis Syarif Hidayat, S.Pd.,M.A
Tanggal 15 November 2023
SITUASI Latar Belakang Masalah:
Kondisi yang menjadi Kurikulum Muatan lokal mata pelajaran Bahasa Jawa salah satu
latar belakang masalah, mata pelajaran wajib yang diajarkan pada siswa. Kurikulum bahasa jawa
mengapa praktik ini tentang kopetensi dasar menulis kalimat beraksara jawa perlu diberikan di
penting untuk kelas X dengan indikator menulis kalimat beraksara jawa yang
dibagikan, apa yang mengandung sandangan dan pasangan diaplikasikan dengan menulis jawa
menjadi peran dan dalam kata yang digunakan sehari–hari.
tanggung jawab anda Kesulitan menulis aksara Jawa ini dipengaruhi oleh beberapa hal
dalam praktik ini. yang dapat menghambat kelancaran saat menulis atau membca aksara
Jawa. Hambatan tersebut dapat berupa rasa takut, cemas, dan tertekan.
Perasaan itu dapat membuat orang kurang percaya diri, bahkan dapat
membuat seseorang merasa tidak mampu untuk menulis aksara Jawa
dengan benar dan baik.
Menulis aksara jawa yang terdiri dari huruf ha, na, ca, ra, ka, da, ta,
sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga, beserta sandangan dan
pasangannya dengan menggunakan model PjBL dan menggunakan metode
Quantum Teaching ,siswa diharap akan menjadi mudah untuk menghafalkan
huruf tersebut JURNAL IDEGURU Vol.2, No.2 November 2017 - 82 - dan
mampu mengaplikasikan dalam bentuk kalimat, sehingga dengan pola
pembelajaran yang menyenangkan ini siswa akan mampu dan mudah untuk
belajar menulis aksara jawa. Dalam pembelajaran dengan model PjBL
diharapakan peserta didik lebih aktif untuk kerjasama dan dapat
menyelsaikan tugas menulis aksara Jawa, dengan menggunakan metode
Quantum Teaching diharapkan pembelajaran menulis aksara Jawa bisa
menyenangkan.
Dalam praktik pembelajaran, guru dan peserta didik
mengalami berbagai permasalahan yang berasal dari berbagai
faktor. Adapun latar belakang permasalahan dalam pembelajaran
bahasa Jawa tersebut antara lain:
1. Minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran aksara
Jawa rendah.
2. Peserta didik kurang hafal aksara Jawa, sandangan dan
pasangan.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu


dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan
menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran
inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian
literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan menulis aksara
Jawa dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning,
metode Quantum Theaching dan menggunakan kartu aksara Jawa. Selain
berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan
refrensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam
kompetensi yang sama, yaitu menulis aksara Jawa.
Peran dan tanggung jawab dalam kegiatan PPL ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran bahasa Jawa yang terjadi
di sekolah
2. Menentukan penyebab masalah dari setiap permasalahan yang
diidentifikasi.
3. Menentukan permasalahan yang akan diselesaikan.
4. Mengidentifikasi alternatif solusi dari setiap permasalahan.
5. Menentukan solusi untuk dilakukan tindak lanjut dalam kegiatan praktik.
6. Guru bertanggungjawab untuk menyusun rencana proses pembelajaran
yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar pesert didik
dengan cara menerapkan model, media, dan metode pembelajaran yang
sesuai untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada
pembelajaran bahasa Jawa.
7. Guru menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu
memberikan bimbingan dan pengarahan tentang jalannya proses
diskusi, pemecahan masalah, dan penyelesaian tugas atau tagihan dalam
penilaian.
8. Guru melakukan refleksi setelah melaksanakan proses pembelajaran
Upaya guru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
memfariasikan penggunaan model dan media dalam proses pembelajaran.
Dalam permasalahan ini, guru menggunakan model Project Based Learning
(PjBL). Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk
menyelesaikan permasalahan pada pembelajaran aksara Jawa dan kaligrafi
aksara Jawa. Selain itu guru juga menggunakan media dan alat
pembelajaran berbasis TPACK berupa power point, media kartu aksara
Jawa, dan bahan ajar.

Mengapa praktik ini penting untuk di bagikan?


Best practice ini penting untuk dibagikan karena berisi tentang
mendiskripsikan pengalaman terbaik seorang guru terkait keberhasilannya
dalam menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Karena
sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama yaitu rendahnya
hasil belajar peserta didik, rendahnya minat baca dan minat belajar peserta
didik. Selain itu best practice memuat pembelajaran yang kreatif dan
inovatif sehingga bisa memudahkan guru dalam menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab anda dalam praktik ini?
Saya sebagai seorang guru sangat berperan penting dalam menciptakan
generasi masa depan yang berkualitas. Peran saya selama proses
pembelajaran antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator,
pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator.
Adapun tangung jawab saya sebagai guru harus mampu menciptakan
pembelajaran yang bekualitas dan bermakna bagi peserta didik dengan
menerapkan model dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.

TANTANGAN Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan


Apa saja yang menjadi guru sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Project
tantangan untuk Based Learning ini memiki beberapa tantangan. Adapun tantangan dalam
mencapai tujuan pembelajaran model Project Based Learning dalam aksi ini adalah sebagai
tersebut? Siapa saja berikut:
yang terlibat, Tantangan dari peserta didik:
1. Peserta didik kurang tertarik dengan mata pelajaran bahasa Jawa
khususnya menulis atau membaca aksara Jawa.
2. Siswa belum hafal aksara Jawa, pasangan dan sandangan.
3. Rendahnya motivasi dari orang tua yang diberikan ke anaknya
sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar di sekolah
maupun di rumah.
4. Peserta didik lebih tertarik dengan HP daripada belajar.
Hal-hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran di sekolah, terutama
pada saat kegiatan belajar mengajar antara guru dengan peserta didik di
kelas. Selain dari peserta didik, tantangan juga muncul dari guru dan
sekolah, antara lain :
1. Metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat
2. Pemilihan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
3. Penggunaan media ajar yang tidak menyenangkan.
Maka dari itu, guru perlu menghadapi tantangan-tantangan di atas untuk
mengatasi permasalahan peserta didik dengan cara :
1. Guru menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan
materi dan kebutuhan peserta didik.
2. Guru menggunakan media pembelajaran yang inovatif.
3. Guru menampilkan TPACK dalam proses pembelajaran untuk
mempermudah siswa dalam memahami materi.
Siapa saja yang terlibat?
Penyelesaian tantangan tersebut diselesaikan secara bersama dengan
melibatkan dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah, rekan
sejawat guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik.

AKSI Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan.


Langkah-langkah apa
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh penulis dalam praktik
yang dilakukan untuk
pembelajaran diatasi dengan berbagai langkah-langkah atau strategi,
menghadapi tantangan
antara lain :
tersebut/ strategi apa
1. Pemilihan model pembelajaran, penulis menggunakan model
yang digunakan/
pembelajaran project based learning (PjBL) pada saat praktik
bagaimana prosesnya,
pembelajaran.
siapa saja yang terlibat /
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
Apa saja sumber daya
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran yang
atau materi yang
disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang
diperlukan untuk
menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem
melaksanakan strategi
pendukung (Joice & Well), Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
ini
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas”.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah
model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai
media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis
Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
secara nyata.
Adanya keuntungan atau kebaikan dan kelemahan pada
pembelajaran projek based learning diharapkan tidak menjadi kendala
bagi peserta didik yang melaksanakannya, karena ini semua
tergantung kepada peran dari guru yang akan membantu untuk
memfasilitasi pembelajaran tersebut.

2. Pemilihan metode pembelajaran, penulis menggunakan metode


Quantum Teaching.
Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang dapat
membagi unsur-unsur pembelajaran menjadi dua kategori seperti
konteks dan isi (Rachmawati, 2012). Kategori konteks meliputi:
suasana hati, suasana lingkungan belajar yang diatur dengan baik,
dasar pembelajaran, presentasi dan fasilitas.

3. Pemilihan atau penggunaan TPACK antara lain.


a. Penggunaan Power point tentang aksara Jawa.
b. Pemakaian media kartu aksara Jawa
c. Guru merancang bahan ajar dan LKPD disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik dan disajikan dengan tampilan yang
menarik dari power point.
d. Guru membuat penugasan dan soal evalusi dengan
memperhatikan KKO dan kemampuan peserta didik.

4. Bagaimana prosesnya dalam pembelajaran.


Proses yang dilakukan antara lain :
a. Tahap Persiapan
Guru dengan bimbingan dosen dan guru pamong mendesain
pembelajaran yang inovatif. Selain itu diperkuat dengan arahan
dan masukan teman-teman satu kelompok.
b. Tahap Pelaksanaan
Guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah dibuat sesuai
dengan sintaks PjBL. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Tahap Evaluasi dan Refleksi
Merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah
menyelesaikan permasalahan atau belum. Serta menentukan
rencana tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

5. Siapa saja yang terlibat.


Pihak yang terlibat dalam menyelesaikan tantangan ini yaitu kepala
sekolah, teman sejawat, dan peserta didik.
6. Berkaitan dengan penilaian siswa, guru harus melakukan penilaian
terhadap siswa secara menyeluruh yaitu dari ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Guru harus menyusun instrumen penilaiannya
meliputi lembar penilaian sikap beserta pedoman penskoran, lembar
penilaian pengetahuan (seperti kisi-kisi, butir soal, kunci jawaban, dan
pedoman penskoran).
7. Dalam praktiknya, guru melakukan penilaian produk dan presentasi.
Penilaian produk diambil dari hasil siswa dalam mengerjakan LKPD,
dan. Sedangkan penilaian keterampilan diambil dari proses diskusi,
presentasi, dan dalam menanggapi suatu masalah.
8. Praktik pembelajaran yang dilakukan oleh penulis didokumentasikan
dalam bentuk video. Video tersebut diambil dari hasil rekaman 2
camera secara offline menggunakan HP.
Langkah-langkah yang dilakukan agar hasil video rekamannya
bagus antara lain :
a. Menyiapkan 3 atau 4 HP untuk merekam dengan kapasitas
memory yang tersedia banyak.
b. Video diambil dari 2 sisi yaitu depan (memperlihatkan wajah
siswa dan gerak-geriknya) dan belakang (memperlihatkan guru
dan media pembelajaran yang digunakan).
c. Menggunakan beberapa tripot agar video tidak bergetar atau
goyang.
d. Meminta bantuan teman sejawat atau siswa yang ahli dalam
bidang dokumentasi dan editing video.
e. Memberikan brieffing kepada kameramen pada bagian-bagian
mana yang perlu dizoom agar terlihat dengan jelas.
9. Pada proses pelaksanaan praktik pembelajaran, guru harus
mempersiapkan sarana prasarana yang menunjang pembelajaran
dengan baik. Langkah-langkah yang dilakukan penulis sebelum
praktik pembelajaran adalah :
a. Mempersiapkan LCD untuk menampilkan media ajar.
b. Mengkondisikan ruang kelas rapi, bersih, dan nyaman.
c. Ruang kelas yang dipakai tidak berada didekat bengkel maupun
toilet agar siswa tetap fokus dalam belajar.
d. Koordinasi antar guru dan siswa dalam pelaksanaan praktik.
e. Menyiapkan wifi atau data selular dengan sinyal yang bagus
(koneksi internet yang stabil).
Semua langkah dan strategi yang direncanakan oleh penulis
diharapkan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada baik dari sisi
siswa maupun dari sisi sekolah.
REFLEKSI DAN Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
DAMPAK Dampak dari aksi yang telah dilakukan yaitu.
Bagaimana dampak dari 1. Dampak bagi guru
aksi dari Langkah- a. Meningkatkan kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran
langkah yang yang bermakna, menarik, dan inovatif.
dilakukan? Apakah b. Meningkatkan ketrampilan guru dalam mengoperasikan berbagai
hasilnya efektif? Atau aplikasi edit yaitu canva dan filmora.
tidak efektif? c. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kelas agar peserta
Mengapa? Bagaimana didik selalu aktif dalam pembelajaran.
respon orang lain 2. Dampak bagi peserta didik
terkait dengan strategi a. Peserta didik lebih bersemangat saat proses pembelajaran.
yang dilakukan, Apa b. Peserta didik terlatih dalam mengkomunikasikan hasil dengan
yang menjadi faktor tanggungjawab.
keberhasilan atau c. Peserta didik mampu menganalisis penerapan sila-sila Pancasila
ketidakberhasilan dari dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
strategi yang d. Minat membaca peserta didik pada materi aksara Jawa meningkat.
dilakukan? Apa
pembelajaran dari Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
keseluruhan proses
Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan siswa melalui tanya jawab
tersebut
dapat disimpulkan bahwa 100% siswa senang dengan pembelajaran model
Project Based Learning karena dilihat dari hasil menunjukkan siswa adanya
kemampuan siswa dalam menuli aksara Jawa.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?


Respon orang lain terhadap kegiatan pembelajaran:
1. Kepala sekolah dan rekan sejawat guru memberi penguatan positif
untuk selalu menerapkan model dan media pembelajaran yang
bervariasi.
2. Peserta didik merasa senang dan bahagia karena proses pembelajaran
menerapkan media yang bervariasi dan menarik sehingga pemahaman
tentang materi mudah dipahami.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan?
Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah
penggunaan media berupa kartu akasara Jawa yang membuat peserta didik
menjadi mudah mengenal dan menghafal aksara Jawa. Selain itu juga
model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang
sudah dibuat

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?


Sebagai seorang guru memiliki tanggungjawab untuk menciptakan
pembelajaan yang bermakna, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu seorang
guru harus meningkatkan ketrampilan dan belajar untuk memahami
kebutuhan peserta didik serta mengikuti perkembangan zaman.
LAMPIRAN FOTO PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN PENYAMPAIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN TUJUAN


PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN JADWAL PENYELESAIAN PROJEK


MEMONITORING KEAKTIFAN DAN PERKEMBANGAN PRODUK

MENGUJI HASIL PRODUK ATAU PRESENTASI KALIGRAFI


EVALUASI HASIL DAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN

REFLEKSI DAN KEGITAN PENUTUP PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai