3. Literasi
Literasi merupakan kemampuan belajar
untuk mengakses ilmu pengetahuan melalui
membaca sebaliknya, literasi berarti
kemampuan menggunakan keterampilan
membaca dalam hal mendapatkan akses ke
dunia pengetahuan, untuk mendapatkan
informasi dari berbagai sumber, untuk
mengevaluasi argument, dan juga belajar
subjek yang benar–benar baru (Ainiyah, 2017).
Pelaksanaan kegiatan literasi membaca
bertujuan memperkenalkan siswa tentang
dasar-dasar membaca dan menulis, memelihara
kesadaran bahasa, dan motivasi untuk belajar.
Maka dari itu dijelaskan bahwa membaca
merupakan kemampuan yang harus dimiliki
oleh semua anak karena melalui membaca anak
dapat belajar banyak tentang berbagai bidang
studi.
Hasil Wawancara
Rekan Guru : Muhammad Rauf, S.Pd
Bahan buku bacaan yang tersedia di
perpustakaan harus lebih menarik.
Guru mampu memancing dan
meningkatakan Rasa ingin tahu dari dalam
diri siswa.
2 Kurangnya minat belajar Pembelajaran ceramah, Kajian Literatur Alternatif Solusi Sesuai Berdasarkan hasil analisis melalui
pada diri siswa. bentuk kelas konvensional, Akar Penyebab Masalah beberapa kajian literatur, hasil
dan tidak ada perubahan 1) Pengertian Minat Menurut James (dalam wawancara dan observasi maka dapat
metode atau model ditentukan alternatif solusi masalah
Manee et al (2013) Mengungkapkan jika
mengajar yang sesuai dengan kondisi satuan
minat belajar mengacu pada cara belajar pendidikan yaitu sebagai berikut:
yang paling efisien dan efektif dari
seseorang baik dalam segi penerimaan, Model Pembelajaran PBL (Problem
Based Learning)
proses, menyimpan memori dan
mengingatnya kembali. Minat belajar Kelebihan:
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa 1. Menantang kemampuan siswa
serta memberikan kepuasan
ketertarikan pada suatu hal atau aktvitas
untuk menemukan pengetahuan
tanpa ada yang menyuruh. Senada dengan
baru bagi siswa
Suparman (2010:63) berpendapat Minat
2. Meningkatkan motivasi dan
belajar sebagai kombinasi dari bagaimana aktivitas pembelajaran siswa.
seorang menyerap, kemampuan mengatur 3. Membantu siswa untuk
dan mengolah informasi dalam belajar. mentransfer pengetahuan siswa
Jurnal Ilmiah dari: untuk memahami masalah dunia
Suparmaan, (2010). Interaksi dan Motivasi nyata.
Belajar Mengajar.63:Jakarta: Rajawali Pers 4. Mengembangkan minat siswa
Di akses dari : untuk secara terus menerus
https://www.rajagrafindo.co.id/produk/metod belajar sekalipun belajar
ologi-penelitian-2/ pendidikan formal telah
berakhir.
2) Menurut Anggaraini, V.D., & Mukhadis, Kelemahan :
A (2013) Mengatakan penggunaan model 1. Jika siswa tidak memiliki niat
pembelajaran Problem Based Learning kepercayaan bahawa masalah yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dipelajari sulit untuk dipecahkan,
dan hasil belajar siswa. maka mereka akan enggan
Jurnal Ilmiah dari: mencobanya.
2. Sebagian siswa beranggapan
Anggriani, V.D., & Mukhadis, A (2013)
bahawa tanpa pemahaman
Problem Based Learning, motivasi belajar, mengenai materi yang diperlukan
kemampuan awal, dan hasil belajar siswa untuk menyelesaikan masalah
SMK, Jurnal Ilmu Pendidikan, 19(2). mengapa mereka harus berusaha
untuk memecahkan masalah yang
3) Winata, II. (2017) Mengatakan motivasi sedang dipelajari, maka mereka
belajar dapat ditingkatkan melalui akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.
peningkatan penggunaan model
pembelajaran Index Card Match. Model Pembelajaran Index Card
Jurnal Ilmiah dari: Match.
Winata, II. (2017). Media pembelajaran Kelebihan :
mempunyai pengaruh terhadap motivasi 1. Pembelajaran akan menarik sebab
belajar siswa. Jurnal Pendidikan menggunakan media kartu yang
Manajemen Perkantoran (JPManper), 2(1), dibuat dari potongan kertas
2. Meningkatkan kerjasama antara
27-33.
siswa melalui proses pembelajaran
3. Dengan pertanyaan yang diajukan
4) Menurut Istarani (2012 : 224) Index Card akan mendorong siswa mencari
Match merupakan model “mencari jawaban.
pasangan kartu” yang cukup 4. Menumbuhkan kreatifitas belajar
menyenangkan digunakan untuk siswa dalam proses belajar
mengajar.
mengulangi materi pembelajaran yang telah
diberikan sebelumnya. Namun demikian, Kelemahan :
materi baru pun tetap bisa di ajarkan 1. Potongan-potongan kertas kurang
dengan model ini dengan catatan, peserta dipersiapkan secara baik.
didik diberi tugas mempelajari topik yang 2. Tulisan dalam kartu adakalanya
akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga tidak sesuai dengan bentuk kartu
ketika masuk kelas mereka sudah memiliki yang ada.
3. Kurangnya memadukan materi
bekal pengetahuan model pembelajaran
dengan kebutuhan siswa
Index Card Match (ICM) yaitu model
pembelajaran yang mencocokkan kartu
yang terdiri dari dua bagian yaitu soal dan
jawaban yang dicocokkan oleh siswa
dengan cara berpasangan antara soal dan
jawaban. Berdasarkan hasil data
wawancara minat belajar siswa meningkat
dikarenakan pembelajaran dilakukan secara
berkelompok, melakukan pengematan
secara langsung, pembelajaran
menggunakan game kartu berpasangan, dan
pemberian reward oleh guru. Setelah
diterapkan model problem based learning
berbantu media index card match hasil
belajar siswa meningkat.
Jurnal Ilmiah dari :
Annisa, F., & Marlina, M. (2019).
Penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe index card match terhadap aktivitas
dan hasil belajar matematika peserta
didik. Jurnal Basicedu, 3(4), 1047-1054.
Hasil Wawancara:
Rekan Guru : Muhammad Rauf, S.Pd
Rendahnya minat belajar siswa di sekolah.
a) Kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman pembelajaran yang
akan menghasilkan perubahan tingkah laku.
b) Faktor internal dan faktor eksternal.
Contohnya kurangnya minat dan motivasi
siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia
karena menurut mereka membaca adalah
hal yang muda dan metode guru yang tidak
menarik bagi siswa.
Solusi dan tindakannya ciptakan
lingkungan kelas bebas ancaman,
ubah suasana belajar tawarkan
model dan metode pembelajaran
yang beraneka ragam ciptakan
kompetisi yang positif.
Pengawas Sekolah : Haedar, S.Pd. M.Pd
Rendahnya minat dan motivasi belajar anak
karena Materi pembelajaran tidak konseptual
dan tidak sesuai dengan minat dan
perkembangan anak solusi dan tindakan adalah:
1. Meningkatkan kualitas guru
2. Memaksimalkan fasilitas pembelajaran.
3. Pilih metode pembelajaran yang tepat.
4. Memanfaatkan media belajar.
5. Lakukan evaluasi pembelajaran