Anda di halaman 1dari 32

Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan: 1.Mengubah sampah
menjadi material yang memiliki nilai ekonomis, atau
2.Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Terdapat perbedaan tentang pengelolaan sampah, tergantung dari jenis sampah itu sendiri.

Cara-cara pengelolaan sampah


1. Daur-ulang
2. Pengkomposan
3. Pengurugan sampah

Manfaat pengelolaan sampah


1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik


1. ongsor tumpukan sampah: Longsor sampah Leuwigajah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan

Sumber Artikel :
Wikipedia Indonesia

Go Green (2): Pengelolaan Sampah Mandiri


Posted on April 30, 2008 by windhar

Kalau pada part 1 kita sudah membahas langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menjaga
kehijauan bumi, maka pada bagian ini kita lebih spesifik pada masalah sampah. Kenapa sampah?
Karena sampah memang selalu ada, dihasilkan dari setiap kegiatan manusia. Jadi keberadaan sampah
sendiri memang nggak bisa dihindari, tapi bisa DIKURANGI dan DIKENDALIKAN.

Dengan MENGURANGI 10% sampah, kita bisa mengurangi sekitar 544 kg karbon dioksida! Dengan
MENDAUR ULANG setengah dari sampah rumah tangga, kita bisa mengurangi sekitar 1088 kg karbon
dioksida per tahun! Wuih dashyaaatt!!

Juga harus diingat bahaya sampah kalau dibiarkan menumpuk di satu tempat:

 Menimbulkan pencemaran, yaitu pencemaran tanah yang sangat mengganggu lahan pertanian,
karena akan membawa sifat tanah tidak produktif.
 Menimbulkan pencemaran air, jika sampah tersebut terbawa air, yang membawa akibat
pendangkalan daerah aliran seperti sungai. Hal ini juga berimplikasi pada turunnya produktivitas
ikan, karena akan terjadi dekomposisi yang mengurangi jumlah oksigen dalam air.
 Menimbulkan bau yang tidak sedap.
 Tumpukan sampah juga menjadi sarang binatang kotor, yang merupakan sumber penyakit.
 Mengganggu keindahan.

Sebelumnya perlu digarisbawahi, bahwa PENGELOLAAN ≠ PENGOLAHAN. Kalau dalam pengelolaan


sampah, yang lebih banyak dilakukan adalah bagaimana kita memilah-milah mana sampah yang masih
bisa digunakan kembali, mana sampah yang bisa dijadikan kompos, mana sampah yang bisa dijual.
Mungkin terlihatnya simpel ya, cuma memilah doang gitu.. eits, jangan salah teman! Lebih baik baca
sampai selesai dulu deh, baru kita memutuskan gampang atau susahnya pengelolaan sampah mandiri
(PSM). Oke?!

Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya sendiri, yang dilaksanakan Agustus lalu mengambil tema ”
Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Sampah Mandiri di Dusun Jaten Desa
Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman”. Unit KKN PSM disebar dalam 2 dusun. Satu di
dusun Jaten dan satu di dusun Mlati Krajan. Saya sendiri masuk dalam sub unit jaten.

Beda wilayah beda juga program pengelolaan sampah mandiri yang diusulkan. Kalau di Jaten, dalam
prosesnya, kita banyak mengadaptasi pengelolaan sampah mandiri di dusun Sukunan, Gamping,
Yogyakarta.

Bagan pengelolaan sampah mandiri, semuanya berawal dari sampah rumah tangga teman..

Penjelasan gambar

1. Pemilahan dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3 kantong tempat sampah. Setiap
rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti sampah plastik, kertas dan kaca
logam. Plastik sachet minuman, snack dan refill bisa didaur ulang menjadi kerajinan seperti tas,
dompet, topi, tempat koran, dll.
2. Sedangkan sampah organik rumah tangga dimasukkan dalam gentong/ drum komposter.
Nantinya, sampah yang sudah menjadi kompos ini dapat dijual.
3. Setelah sampah pemilahan di rumah penuh kemudian dibawa ke drum/ tong sampah sesuai
jenisnya. Kemudian dari drum/ tong sampah tersebut nanti diangkut petugas dibawa ke TPS
4. Di TPS, sampah yang sudah terkumpul disortir, packing dan dijual. Hasil penjualan untuk biaya
operasional dan sisanya masuk kas kampung.

SAMPAH PLASTIK SAMPAH KERTAS LOGAM & KACA


 plastik krese  kertas HVS  besi
 plastik bening  kertas koran  tembaga
 bungkus snack  bungkus tempe  kabel
 kemasan penyedap  bungkus rokok  kaca
 bungkus mie  kardus  botol plastik
 bungkus makan  bekas undangan  botol kaca
 dll  sobek-sobekan  pecahan gelas/ piring
 bungkus makanan kertas  seng
 dll  ember pecah
 dll

Teknologi Pengolahan Sampah


by Michael Hutagalung on 30/12/07 at 11:59 pm | 117 Comments | |

Pernah mendengan PLTSa? Pembangkit Listrik Tenaga Sampah? Suatu isu yang sedang
hangat dibicarakan di Kota Bandung, sebuah kota besar di Indonesa yang beberapa waktu yang
lalu pernah heboh karena keberadaan sampah yang merayap bahkan hingga badan jalan-jalan
utamanya. Jangankan jalan utama, saat Anda memasuki Bandung menuju flyover Pasupati, Anda
pasti akan disambut dengan segunduk besar sampah yang hampir menutupi setengah badan jalan.
Itu dulu. Sekarang, Kota Bandung sudah kembali menjadi sedia kala dan solusi PLTSa-lah yang
sedang diperdebatkan.

Tujuan akhir dari sebuah PLTSa ialah untuk mengkonversi sampah menjadi energi. Pada
dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi, yaitu proses biologis yang
menghasilkan gas-bio dan proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang sedang
diperdebatkan untuk dibangun di Bandung menggunakan proses thermal sebagai proses
konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses dapat langsung dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator listrik. Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah proses biologis
menghasilkan gas-bio yang kemudian dibarak untuk menghasilkan tenaga yang akan
menggerakkan motor yang dihubungkan dengan generator listrik sedangkan proses thermal
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam yang kemudian
digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.
Proses Konversi Thermal

Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan
gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan
anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan
oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam
sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur
penyusun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-
oksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh insinerator
ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln, dan
fluidized bed incinerator.

Incinerator. Sebuah ilustrasi bagian-bagian dalam sebuah incinerator.


Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik padat melalui pemanasan tanpa kehadiran
oksigen. Dengan adanya proses pemanasan dengan temperatur tinggi, molekul-molekul organik
yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang kecil dan lebih sederhana.
Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas.

Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik menjadi gas. Gasifikasi
melibatkan proses perengkahan dan pembakaran tidak sempurna pada temperatur yang relatif
tinggi (sekitar 900-1100 C). Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang
dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.

Proses Konversi Biologis

Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara digestion secara anaerobik (biogas) atau
tanah urug (landfill). Biogas adalah teknologi konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan
bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan methane dan slurry.
Gas methane dapat digunakan untuk berbagai sistem pembangkitan energi sedangkan slurry
dapat digunakan sebagai kompos. Produk dari digester tersebut berupa gas methane yang dapat
dibakar dengan nilai kalor sekitar 6500 kJ/Nm3.

Modern Landfill. Konsep landfill seperti di atas ialah sebuah konsep landfill modern yang di dalamnya
terdapat suatu sistem pengolahan produk buangan yang baik.

Landfill ialah pengelolaan sampah dengan cara menimbunnya di dalam tanah. Di dalam lahan
landfill, limbah organik akan didekomposisi oleh mikroba dalam tanah menjadi senyawa-
senyawa gas dan cair. Senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh limbah
dan air hujan yang masuk ke dalam tanah dan membentuk bahan cair yang disebut lindi
(leachate). Jika landfill tidak didesain dengan baik, leachate akan mencemari tanah dan masuk
ke dalam badan-badan air di dalam tanah. Karena itu, tanah di landfill harus mempunya
permeabilitas yang rendah. Aktifias mikroba dalam landfill menghasilkan gas CH4 dan CO2
(pada tahap awal – proses aerobik) dan menghasilkan gas methane (pada proses anaerobiknya).
Gas landfill tersebut mempunyai nilai kalor sekitar 450-540 Btu/scf. Sistem pengambilan gas
hasil biasanya terdiri dari sejumlah sumur-sumur dalam pipa-pipa yang dipasang lateral dan
dihubungkan dengan pompa vakum sentral. Selain itu terdapat juga sistem pengambilan gas
dengan pompa desentralisasi.

Pemilihan Teknologi

Tujuan suatu sitem pemanfaatan sampah ialah dengan mengkonversi sampah tersebut menjadi
bahan yang berguna secara efisien dan ekonomis dengan dampak lingkungan yang minimal.
Untuk melakukan pemilihan alur konversi sampah diperlukan adanya informasi tentang karakter
sampah, karakter teknis teknologi konversi yang ada, karakter pasar dari produk pengolahan,
implikasi lingkungan dan sistem, persyaratan lingkungan, dan yang pasti: keekonomian.

Kembali ke Bandung. Kira-kira teknologi mana yang tepat sebagai solusi pengolahan sampah
menjadi bahan berguna? Apakah PLTSa sudah merupakan teknologi yang tepat??

Referensi: Pengelolaan Limbah Industri – Prof. Tjandra Setiadi

Alat Teknik Mekanisasi ( Bahan Bakar Biogas)

Semua alat teknik mekanisasi yang disajikan dibawah ini berbahan bakar biometan RNG - suatu
gas alam terbarukan ( Renewable Natural Gas). Biometan RNG diperoleh dengan cara
pemurnian biogas dari proses fermentasi biomassa dalam digester biogas . Biomassa antara lain
limbah budidaya ( pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan), gulma perairan
( ganggang, eceng gondok, alga), gulma kebun ( alang-alang, serasah, rumput gajah, dan
sejenisnya) serta sampah organik.

Berbagai jenis alat teknik dan mekanisasi berbahan bakar biometan RNG ( biogas murni) yang
akan terus dikembangkan antara lain bidang teknik perbengkelan dan listrik ( generator listrik,
generator alternator las, kompresor, brander las dan burner berbahan bakar biogas) serta mesin
pengolahan limbah ( pencuci dan pencacah limbah plastik). Bahkan bagi kepentingan membuka
bengkel di wilayah terpencil ( remote area), dengan adanya brander las, mesin las dan kompresor
berbahan bakar biogas, dapat dijalankan alat bengkel berbasis tekanan udara ( pnematic tool)
seperti gerinda (air grinders), bor ( air drills), air impack, pompa, pengecatan, air staplers, stang
rivet ( rivet presenters) dan alat bengkel menggunakan tekanan udara (kompresor) lainnya.

Pada dasarnya setiap alat mesin pertanian dan alat teknik - yang bermesin penggerak, dengan
keberadaan engine biogas, dapat dimodifikasi dari menggunakan bahan bakar minyak (BBM)
menjadi berbahan bakar biometan RNG ( biogas murni).

Selain mesin penggerak (engine), dalam katagori terkait disajikan pula pembangkit panas dan
listrik seperti kompor /burner biogas maupun petromax biogas, generator set serta genset
alternator ( mesin las) berbahan bakar biogas. Genset listrik yang dirangkai penyimpan daya
kemudian menjadi suatu Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM). Kesemua itu
didedikasikan guna jaminan supply daya, khususnya bagi wilayah terpencil, tanpa harus
bergantung kepada PLN maupun ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).

Tampilan: Daftar / Kotak

Tampil:

Urut Berdasarkan:

Bandingkan Produk (0)

Bandingkan

Rp.29.500.000,00

Conveyor Pemilah Sampah CPS 605 [ Bahan Bakar Biogas]

Conveyor Pemilah Sampah [ Bahan Bakar Biogas] digunakan untuk memilah sampah aneka jenis menjadi
ter..

Bandingkan

Rp.6.895.000,00

Kompresor K1 HP [ Biogas]
Kompresor ( modifikasi) berbahan bakar biometan ( biogas murni) ini terutama disajikan guna
mendukun..

Bandingkan

Rp.13.950.000,00

Mesin Las Welder Genset [ Bahan Bakar Biogas]

Guna mendukung berkembangnya industri kecil permesinan dan bengkel, terutama di wilayah sulit
bahan ..

Bandingkan

Rp.13.950.000,00

Mesin Pencacah Limbah Plastik MPLP 200 [ Bahan Bakar Biogas]

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan seminimal mungkin. Dan dalam
batas ter..

Bandingkan

Rp.23.500.000,00

Mesin Pencuci Limbah Plastik MPL 3000 L [ Bahan Bakar Biogas]

Limbah plastik yang akan dikelompokan berdasar jenisnya (kresek, PET, HDPE) untuk didaur ulang
maupu..

Bandingkan
Rp.3.995.000,00

Mesin penggerak ( Engine) Gx Biogas 5, 5- Biogas Engine

Mesin penggerak ( engine) berbahan bakar biogas, serba guna untuk semua mesin penggerak ( traktor,
m..

Bandingkan

Rp.6.950.000,00

Mesin Penggerak (Engine) 11 HP (Bahan Bakar Biogas Hibrid)

Mesin Penggerak (Engine) 11 HP (Bahan Bakar Biogas Hibrid) memiliki Spesifikasi : ..

Bandingkan

Rp.4.895.000,00

Mesin Penggerak [Engine] Biogas 6.5 HP

Mesin penggerak (engine) 6,5 HP berbahan bakar biogas serba guna untuk digunakan penggerak semua
mes..

Bandingkan
Rp.35.950.000,00

Paket Alat Bengkel [ Bahan Bakar Biogas Hibrid]

Bagi kepentingan membuka bengkel di wilayah terpencil ( remote area) maupun lokasi lain yang
memerlu..

Komposter Pengolah Sampah

Komposter Biophoskko® adalah alat bagi kepentingan mengolah sampah organik pada level
penimbul sampah skala kecil seperti rumah tangga, rumah makan, kantor atau, lingkungan
komunal beberapa rumah tangga. Komposter menjadi media bagi terjadinya proses penguraian
( dekomposisi) material organik secara cepat dan higienis dengan proses kontinyu, dalam arti
sampah organik bisa ditambahkan setiap saat timbul. Hasil olah sampah, berupa kompos padat
serta cair, melalui pintu pengeluaran dibagian bawah, bisa dikeluarkan setiap terlihat telah
menghitam, gembur dan tidak berbau.

Tipe individual atau model proses kontinyu ini, dengan bantuan bahan habis pakai berupa
aktivator GP1 dan penggembur GP2, mampu mendekomposisi atau mengurai sampah menjadi
kompos secara mandiri di rumah tangga, hanya dalam 12 hari sejak pemasukan.

Proses dekomposisi aerob dalam media komposter berbagai ukuran (S40, S50, M90, L180,
L220, Roler Kompos dan Barel Kompos)- dirancang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
atau rumah makan, baik digunakan sebagai perlengkapan hobby pertamanan dalam
menghasilkan kompos, peraga pendidikan lingkungan, maupun bagi kepentingan memelihara
kesehatan lingkungan rumah tangga.

Referensi cara komposter Biophoskko olah sampah di rumah dan sumber timbulannya bisa
dilihat di Membuat Kompos di Rumah atau di Komposter Biophoskko on facebook(*)

Tampilan: Daftar / Kotak

Tampil:

Urut Berdasarkan:
Bandingkan Produk (0)

Bandingkan

Rp.695.000,00

Komposter Biophosko® (L 180)

Komposter Biophoskko (L 180) berdimensi (tinggi= 90 cm, diameter= 55 cm) terbuat dari bahan drum
pla..

Bandingkan

Rp.795.000,00

Komposter Biophosko® (L 220)

Komposter Biophoskko ®(L 220) berdimensi (tinggi= 90 cm, diameter= 55 cm) terbuat d..

Bandingkan

Rp.495.000,00

Komposter Biophosko® (M 90)

Komposter Biophosko® (M 90) berdimensi tinggi ±80 cm, diameter 37-40 cm, terbuat da..

Bandingkan
Rp.295.000,00

Komposter Biophosko® (S 40)

Spesifikasi Komposter Biophoskko S-40 Vol 40 Liter, kapasitas olah 0, 04 m3, Bahan HDPE Ketebalan 3-..

Bandingkan

Rp.395.000,00

Komposter Biophosko® (S 50)

Komposter Biophosko® (S 50) berdimensi tinggi ±60 cm, diameter 33-36 cm, terbuat da..

Bandingkan

Rp.1.095.000,00

Komposter SS Biophoskko (Outdoor)

Penempatan 2 buah Komposter Biophosko® (S 50) akan sangat cocok ditempatkan sebagai..

Pembangkit Listrik Biomassa (PLTBM)

Instalasi Mini Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) terdiri dari reaktor digester
biogas, pemurnian biogas ( methane purifier), gas holder, generator (genset biogas), bakteri
aktivator metanogen GP-7, perlengkapan instalasi ( kompresor mini, slang, valve, kompor) serta
power bank ( accu, power charger-inverter).
Daya listrik yang dihasilkan Generator kemudian dapat disimpan dalam power bank - yakni
rangkaian accu/ battery- kemudian arus DC ini dihubungkan ke jaringan listrik AC menggunakan
power inverter-charger.

Pada katagori PLTBM ini, kapasitas listrik/ instalasi dihasilkan dapat dipilih mulai output 6
KWH, 9 KWH, 12 KWH serta kelipatannya dalam bentuk Instalasi Shelter kapasitas 18 KWH,
36 KWH, dan 108 KWH. Sedangkan secara by order, kami berkemampuan membangkitkan
besaran daya listrik dihasilkan tergantung pada ketersediaan bahan baku ( biomassa, sampah,
kotoran ternak) dengan ukuran digester dan generator disesuaikan.

Pada katagori produk ini terdapat pula pilihan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
( PLTBM) terdikoneksi ( hybrid) kepada sistim pembangkitan tenaga surya ( PLTS). PLTS
dapat digunakan perangkat yang telah berdiri ( eksisting) namun seringkali kekurangan sumber
daya listrik karena terbatasnya intensitas matahari.

Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) adalah fermentasi aneka bahan
biomassa yang telah memenuhi syarat ( ukuran halus, C/N ratio ~ 30, PH 6,5- 7,5, memiliki
perbandingan tertentu kadar kering terhadap air ) dalam digester atas segala jenis biomassa ( dhi
limbah pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, gulma air eceng gondok dan ganggang
maupun sampah organik) akan menghasilkan biogas. Pada dasarnya, tiap 1 ton biomassa akan
hasilkan 40 m3 biometan, dengan kapasitas membangkitkan besaran daya listrik setara dengan
40 KWH. Ketersediaan bahan baku ( biomassa, sampah, kotoran ternak) menentukan besaran
ukuran digester dan generator.

Setelah dilewatkan pemurnian, biogas akan menjadi biometan ( biogas murni dari kandungan
pengotor H2S, Amoniak, sedikit H2O). Biometan, adalah bahan bakar terbarukan, yang
menggantikan secara sempurna BBM dalam menjalankan generator listrik.

Referensi sd 30 Desember 2012 dapat dilihat di 33 lokasi instalasi PLTBM Dibangun PT Cipta
Visi Sinar Kencana (*) .

Tampilan: Daftar / Kotak

Tampil:

Urut Berdasarkan:

Bandingkan Produk (0)

Bandingkan

Rp.39.950.000,00
Instalasi mini PLTBM 30616

Instalasi Mini Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) 30616 terdiri dari 1 unit..

Bandingkan

Rp.59.950.000,00

Instalasi mini PLTBM 50929

Instalasi Mini Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) 50929 terdiri dari 1 unit reactor digester..

Bandingkan

Rp.81.950.000,00

Instalasi mini PLTBM 71215

Instalasi mini Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) 71215 terdiri dari 1 unit..

Bandingkan

Rp.86.950.000,00

Instalasi mini PLTBM 91215

Instalasi mini Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) 91215 terdiri dari 1 unit..

Bandingkan
Rp.114.950.000,00

Instalasi Shelter PLTBM 16-1000 L

Modular Instalasi Shelter PLTBM BD 16-1000L adalah rangkaian digester pembangkitan energi
terbarukan..

Bandingkan

Rp.139.500.000,00

Instalasi Shelter PLTBM 3-31616

Instalasi mini shelter Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) 3- 31616 adalah p..

Bandingkan

Rp.218.500.000,00

Instalasi Shelter PLTBM 6-31616

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa ( PLTBM) Shelter 6-31616 adalah pembangkitan ene..

Bandingkan

Rp.542.950.000,00

Instalasi Shelter PLTBM 9-71215


Instalasi Shelter Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa ( PLTBM) 9-71215 adalah pemban..

Bandingkan

Rp.5.450.000,00

Pengisi Baterai (Batteray Charger)

Batery charger adalah perlengkapan yang digunakan untuk kebutuhan pengisian arus listrik ke da..

Bandingkan

Rp.14.950.000,00

Penyimpan Daya Listrik (PDL) 1.92 KWH

Menjalankan generator set biogas adakalanya kelebihan antara keperluan listrik dengan output, untu..

Bandingkan

Rp.24.950.000,00

Penyimpan Daya Listrik PSW 9.6 KWH

Menjalankan generator set biogas adakalanya kelebihan antara keperluan listrik dengan output, untuk ..

Bandingkan
Rp.114.950.000,00

PLT Hybrid Biomasa Solar Cells (BSC)

Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Hybrid Biomass Solar Cells (BSC) adalah p..

Digester, Reaktor Biogas

Dalam katagori produk Digester dan Reaktor Biogas ini ditawarkan teknologi fermentasi bagi
pembangkitan metana (CH4) dalam sistim terkendali yakni instalasi reaktor atau digester biogas
(BD). Instalasi digester dapat dipilih berdasar kapasitas BD1000 L, BD 3000 L, BD 5000 L, BD
7000 L, BD 9000 L serta kelipatannya dalam bentuk instalasi shelter 3-3000, 3-5000 dan 3-7000
L dan seterusnya.

Output biogas dari pengisian berketerusan ( continues filling) harian tipe BD diatas berturut-turut
2 m3, 6 m3, 9 m3, 12 m3, 18 m3 serta kelipatannya 18 m3, 27 m3, serta 36 m3. Tiap instalasi
Biogas Digester (BD) sudah termasuk perlengkapan instalasi ( manometer, slang, valve, pipa
PVC, mini kompresor), slang, valve dan kompor namun belum termasuk biaya pemasangan
(installment).

Guna menjamin dan meningkatkan produktivitas mencapai standar perolehannya ( setiap 1 ton ~
40 m3 biogas), digester BD tersebut diberikan pilihan perangkat ( optional) seperti mini
kompresor (perlengkapan instalasi lengkap), pemurni biogas, gas flow meter, pompa lumpur
( sirkulasi), mesin pencacah bahan bakar biogas, pompa cerna (grinder), dan seterusnya
sebagaimana menjadi standar dalam pembangkitan kualitas biogas murni (biometan) serta
pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM). Dan, harga tercantum belum termasuk biaya
pemasangan, pekerjaan konstruksi ( penggalian, pembuatan kolam serta naungan) dan
mobilisasi.

Kesetaraan energi biogas tiap 1 m3 setara dengan 0.46 kg LPG = 0.62 liter minyak tanah = 0.80
liter bensin = 3.50 kg kayu bakar.

Biogas akan dihasilkan dari proses fermentasi dengan prasyarat material ( ukuran halus, C/N
rasio= 25-30, PH netral ~7 ) dari semua jenis bahan biomassa ( gulma air eceng gondok, alga,
gulma kebun seperti alang-alang, rumput gajah, serta limbah industri pengolahan hasil pertanian
dan kotoran ternak maupun sampah organik). Gas yang dihasilkan, methana (CH4), dapat
digunakan sebagai sumber energi panas atau digunakan menyalakan kompor, lampu penerangan
( petromax), sedangkan biogas yang sudah termurnikan berkemampuan menjadi bahan bakar
menjalankan engine, generator set, genset las, burner dan alat teknik mekanisasi lainnya.

Bagi material berasal dari kotoran ternak ( ruminansia seperti sapi, kuda, domba), fermentasi
akan berlangsung dengan sendirinya karena bakteri bawaan. Namun bagi bahan baku biomassa
lain (selain kotoran ternak), diperlukan aktivasi dengan aktivator. Ada tiga kelompok bakteri
yang berperan dalam proses pembentukan biogas, yaitu:

1. Kelompok bakteri fermentatif: Steptococci, Bacteriodes, dan beberapa jenis Enterobactericeae


2. Kelompok bakteri asetogenik: Desulfovibrio
3. Kelompok bakteri metana: Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria, dan
Methanococcus

Pengalaman kami, sebagai referensi data sd 30 Desember 2012, dapat dilihat di 33 Lokasi
Biogas Dibangun PT Cipta Visi Sinar Kencana (*)

Tampilan: Daftar / Kotak

Tampil:

Urut Berdasarkan:

Bandingkan Produk (0)

Bandingkan

Rp.7.950.000,00

Digester Biogas BD 1000L

Digester Biogas BD 1000L atau Portable Biogas Digester adalah pembangkit biometan R..

Bandingkan

Rp.9.950.000,00

Digester Biogas BD 3000L


Material biomassa ( sampah organik, kotoran hewan, gulma air, gulma kebun dan tumbu..

Bandingkan

Rp.17.950.000,00

Digester Biogas BD 5000L

Digester Biogas BD 5000L adalah tabung kedap udara bagi berlangsungnya proses ferme..

Bandingkan

Rp.24.950.000,00

Digester Biogas BD 7000L

Digester Biogas BD 7000L memiliki kekuatan menahan tekanan gas hingga 5 kg/cm2 dan ..

Bandingkan

Rp.29.950.000,00

Digester Biogas BD 9000L

Digester Biogas BD 9000L memiliki kekuatan menahan tekanan gas hingga 5 kg/cm2 dan memiliki daya
t..

riday, December 27, 2013


MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH
Go Green Campaign
What ? Sampah adalah material sisa yang tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Why ? For Keeping "Our Environment Nice and Clean"

How ? Setiap aspek Pengelolaan Sampah harus di Sustainable modernisasi ( Peremajaan,


Pengawasan, Perawatan, Pelayanan ) "manageable for preventif solving future cause" di
masa depan.

Where ? " In Front Ourself "

5 Steps "Jalur Sampah" Perlu Di Modernisasi

Who ?? Diri kita sendiri awal dari segala pengaruh budaya atas "sampah" yang sehari
hari kita lihat di sekeliling kita.

When ?? " Lebih Cepat,Lebih Baik"

Beberapa Contoh Pengendalian Sampah :


Skema Sampel Pengelolaan Sampah

Potret DKI 2012


1. Pengelolaan Sampah dan Pengaruh Tata Ruang Kota

2. Beberapa Contoh Pengelolaan Sampah

3. Pengelolaan Sampah

4. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah

Pengelolaan Sampah - Wikipedia

Bencana Sampah Yang Tidak di Kelola Dengan Baik


5.Arah Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Sampah terhadap Bencana Sampah yang tidak
dikelola dengan baik.

6. Contoh Siklus Penanganan Sampah Singkat dan Tuntas dengan Sistem Tekhnologi
Tepat Guna, Ramah Lingkungan
7. Contoh Penelitian "Jejak Sampah"
8. Pengelolaan Sampah Jakarta
9. Modernisasi Pengelolaan Sampah 2012 (URGENT)

10. Pengelolaan Sampah Untuk Bisnis

Contoh "Jejak Sampah"


Arah Tujuan Manfaat pengelolaan Sampah

PREVENTIF ACTION NEEDED

mengolah sampah menjadi etanol


Modern Mix Pengelolaan Sampah 2012
11. Pengelolaan Sampah dan Dampak Drainase Jakarta

This is one of Jakarta "Kali"


"Pekat nya air adalah bukti nyata di depan mata kita, bahwa penanganan dan pengelolaan
sampah penghuni Jakarta masih minimum " @octadandy
Penyebab banjir 10 ribu Warga bantaran Ciliwung direlokasi? selama hasil perundingan
pemerintah dan Marhaen Win-Win solution atas Dana, Alokasi dan Non Kleptokrasi.

Another View Jakarta`s "KALI"

Kali Mampang
Kali Mampang
Artikel :
jakarta hujan kampung pulo jatinegara banjir.tvOne sampah sungai ciliwung pemicu
banjir. sampah menggunung di pantai muara angke. mesin pres sampah DKI seharga Rp 16
miliar tak kunjung digunakan. satpol PP bongkar lapak liar di kanal banjir barat. pemerintah
luncurkan program kali bersih.

News Info :

Pengelolaan Sampah - Wikipedia


Fauzi Bowo " pintu air jakarta seperti supermarket " ,Wahana Lingkungan Hidup dorong DKI
kelola sampah sendiri , Sampah DKI mencemari kali bekasi minta audit , Pengelolaan limbah
Marunda dibangun 2012 , Air Kalimalang hitam pasokan Jakarta aman , Ini Teknologi
pengolahan sampah Jakarta , DKI akan bangun 94 tempat pengolahan sampah , Puasa produksi
Sampah Mall meningkat ,Puasa Volume sampah DKI diprediksi naik , DKI batal bangun proyek
sampah Ciangir , DKI kurang pegawai urus sampah , Setengah aliran air jakarta tertutup
sampah , Buang sampah ke kali denda Rp 20 juta . Mengelola sampah Rumah tangga di
perkampungan dan perkotaan . BBC News Magazine -The Thoughest Place to be a
Binman . Sadarkan Warga, Kontainer sampah di gantung di MONAS .mesin pengolah sampah
kota , Mesin Pengolah Sampah - FTMB ITB , mengolah sampah menjadi etanol

Read More :

 JAKARTA : WASTE MANAGEMENT 2013


 Perilaku Manajemen Simulasi Limbah Rumah Tangga
Perilaku Manajemen Simulasi Limbah Rumah Tangga :
Peter Tucker and Duncan Smith

Published: 31-Oct-99
Perilaku Manajemen Simulasi Limbah Rumah Tangga
Peter Tucker and Duncan Smith (1999)

--------------------------
Abstrak
Makalah ini melaporkan hasil penelitian untuk menunjukkan bukti konsep untuk simulasi
individu, perilaku pengelolaan sampah rumah tangga kolektif dan interaktif untuk menyediakan
alat untuk perencanaan pengelolaan sampah terpadu yang efisien. Model yang dikembangkan
mensimulasikan seluruh masyarakat sebagai distribusi rumah tangga yang terlibat dalam
pengelolaan limbah domestik mereka sendiri, melalui rumah kompos atau daur ulang kegiatan.
Penelitian ini membahas penataan pribadi hirarkis kegiatan ini, pilihan untuk partisipasi dan
faktor yang mempengaruhi tingkat pengalihan limbah untuk masing-masing outlet yang tersedia.
Pilihan-pilihan ini didorong oleh sikap yang mendasari warga masyarakat, terkait sebagian faktor
sosio-demografis, tetapi juga mengandung acak besar, atau stokastik, elemen. Struktur untuk
memodelkan variasi stokastik dikembangkan. Unsur-unsur sosial simulasi digunakan sebagai
parameter kontrol menentukan aliran material limbah melalui rumah tangga yang memberikan
simulasi proses, atau material balance, seluruh rumah tangga. Model yang dikembangkan
memungkinkan investigasi intervensi manajemen mungkin untuk meningkatkan kinerja secara
keseluruhan. Perilaku respon terhadap rangsangan eksternal lainnya juga dapat disimulasikan.
Aplikasi model simulasi dampak lingkungan dari daur ulang dibahas secara singkat. Makalah ini
diakhiri dengan contoh-contoh yang diambil dari model yang uji validasi pada skema daur ulang
koran kerbside.
________________________________________
Keywords:
Artificial societies, Composting, Environmental impact, Material balance, Recycling, Stochastic
modelling, Waste management
________________________________________
Ringkasan Dan Diskusi
4.1
Penelitian telah menunjukkan kelayakan dari pengembangan model simulasi pengelolaan
sampah rumah tangga terpadu di komunitas buatan. Komunitas ini dapat diatur dengan
karakteristik sosio-demografi komunitas yang nyata untuk mengaktifkan aplikasi perencanaan
pengelolaan sampah untuk disimulasikan pada tingkat lokal. Simulasi telah dimungkinkan
melalui pengembangan struktur model baru yang merupakan pilihan pengelolaan sampah rumah
tangga individu sebagai urutan kegiatan; urutan yang diatur sesuai dengan hierarki pribadi
preferensi. Setiap kegiatan mengalihkan bahan keluar dari aliran limbah rumah tangga utama,
dan diwakili oleh unit model-proses yang terpisah. Setiap model unit proses dikonfigurasi
sebagai pohon keputusan mengendalikan jaringan aliran fluks limbah rumah tangga individu.
Keputusan aturan berdasarkan dengan karakteristik psikologis individu sebagai variabel
kontrolnya. Karakteristik psikologis individu membentuk satu bagian dari himpunan atribut yang
dimiliki oleh setiap rumah tangga dalam masyarakat. Atribut diasumsikan membentuk distribusi
yang terstruktur atas populasi yang besar, dan memiliki ketergantungan diidentifikasi sosio-
demografis. Variabilitas temporal eksplisit dibangun ke beberapa variabel dan aturan, untuk
menjelaskan alam (dan reversibel) jangka pendek fluktuasi perilaku. Perubahan perilaku jangka
panjang dimodelkan dengan memungkinkan perubahan sistematis untuk nilai atribut. Perubahan
ini dapat dipicu oleh peristiwa, dirasionalisasi melalui evaluasi pribadi dari hasil, dibentuk oleh
pengaruh normatif, atau dimanipulasi melalui intervensi manajemen. Desain dan evaluasi strategi
intervensi merupakan salah satu aplikasi kunci untuk simulasi.
4.2
Dalam simulasi, faktor-faktor sosial yang digunakan untuk mengendalikan simulasi aliran fisik,
mengintegrasikan aspek simulasi sosial berbasis agen dengan aspek simulasi rekayasa proses.
Pendekatan ini memungkinkan prediksi simultan partisipasi dalam setiap kegiatan pengelolaan
sampah dengan prediksi bobot bahan pulih dan komposisi pulih. Model pengelolaan sampah
sebelumnya telah diprediksi partisipasi (sebagaimana disebutkan sebelumnya) atau pemulihan
berat badan (misalnya Saltzman et al, 1993;. Jones dan Porteous 1996;. Danau et al, 1996) tetapi
tidak pernah keduanya. Kebanyakan model sebelumnya memberikan waktu rata-rata solusi
mapan dan tidak memungkinkan untuk simulasi intervensi atau evolusi perilaku. Model baru
adalah unik juga karena dapat memberikan solusi di sejumlah tingkat spasial, dari jalan-jalan,
melalui lingkungan untuk seluruh masyarakat atau kabupaten. Struktur ini memberikan
traceability implisit antara sikap individu dan kinerja masyarakat secara keseluruhan, dan
sebaliknya, yang memungkinkan diagnosa penuh dan analisis segmentasi pasar yang akan
dilakukan.

4.3
Diskusi disajikan sejauh ini telah menyoroti pemodelan 'teknis' indikator kinerja pengelolaan
sampah, terkait dengan masing-masing partisipasi dan pemulihan berat badan. Model tambahan
menyediakan kerangka kerja untuk menentukan beban lingkungan, yang timbul dari berbagai
pilihan pengelolaan limbah. Sebagai contoh, emisi transportasi ekstra yang dihasilkan melalui
perjalanan rumah tangga ke bank daur ulang dapat diakses dari model. Jarak tempuh dikenal
seperti bobot disimpan. Mengalikan parameter 'efisiensi perjalanan' (KM. tambahan perjalanan
per Ton disimpan) oleh emisi yang tepat, atau energi, faktor (misalnya gm CO2 / km, MJ / km
dll.) Memberikan perkiraan beban lingkungan (lihat Powell et al ., 1996, Spiers dkk., 1999for
fuller diskusi). Jarak ekstra bepergian terutama terkait dengan mereka yang membuat perjalanan
khusus untuk mendaur ulang, misalnya mereka tidak menggabungkan daur ulang dengan
kegiatan lain, seperti ekspedisi belanja atau perjalanan umum ke tempat sampah. Proporsi Khas
daur ulang khusus di berbagai jenis situs telah diukur dalam survei kuesioner (MEL, 1989;
Spiers et al, 1999.). Proporsi daur ulang khusus juga diprediksi langsung oleh simulasi.
Menambahkan beban yang disebabkan oleh kendaraan operator 'melayani skema kemudian
memungkinkan totalitas beban lingkungan yang akan diestimasi. Data ini sekarang membuka
kemungkinan simulasi dan mengoptimalkan kinerja gabungan teknis, sosial dan lingkungan dari
penyediaan pengelolaan sampah terpadu di seluruh masyarakat.

4.4
Hasil sejumlah studi simulasi telah dibahas. Sarana dan standar deviasi dari data hasil observasi
dan simulasi telah terbukti berbeda. Namun, perbedaan dalam cara dibenarkan dalam hal melekat
ke bawah bias diamati ditetapkan dan tingkat partcipation. Perbedaan standar deviasi mungkin
juga disebabkan karena sumber variabilitas yang belum sepenuhnya dimasukkan dalam model.
Contoh intervensi skema terencana dan tidak terencana telah disimulasikan dan terbukti mampu
memberikan penjelasan yang masuk akal dari Model perubahan perilaku yang diamati. Sebuah
validasi lebih luas dari pengaruh intervensi menunggu hasil pemantauan ilmiah terkendali lebih
luas intervensi manajemen. Penelitian semacam ini akan segera dilakukan oleh penulis makalah
ini.

4.5
Makalah ini telah ditangani dan berkonsentrasi pada pengembangan struktur dan kerangka
matematis untuk model pengelolaan sampah rumah tangga terpadu. Meskipun bagian model
masih tetap harus divalidasi, penulis percaya bahwa penelitian telah menunjukkan bukti dari
konsep bahwa masyarakat buatan rumah tangga dapat menunjukkan karakteristik yang mirip
dengan masyarakat yang sebenarnya dalam perilaku pengelolaan limbah mereka. Pada tahap
pembangunan saat ini, individu dalam model melakukan perilaku yang direncanakan yang
ditentukan oleh campuran sikap bertanggung jawab secara perorangan. Sikap-sikap ini dapat
berubah sebagai hasil dari rangsangan eksternal atau melalui interaksi sosial. Proses kognitif
eksplisit tidak disertakan dan, memang, mungkin tidak dibutuhkan jika premis perilaku terencana
ketat memegang di seluruh domain. Hal ini dianggap, bagaimanapun, bahwa kegiatan rumah
kompos bisa menjadi daerah di mana proses kognitif lebih eksplisit mungkin diperkenalkan,
misalnya untuk merangsang kompos pengelolaan persampahan, evaluasi hasil setelah
memproduksi kompos, meningkatkan kemampuan melalui pengalaman atau melalui mencari
bantuan dan nasihat . Isu-isu yang sedang diteliti.

4.6
Ukuran dari simulasi yang bisa dilakukan dengan model baru ini hanya terbatas (efektif) dengan
RAM komputer yang tersedia. Para penulis telah berhasil menjalankan simulasi bagi masyarakat
hingga 30.000 rumah tangga

Pengolahan Sampah Anorganik


Ditulis oleh: Blhd Tanjab Barat

Sampah anorganik biasanya berupa botol, kertas, plastik, kaleng, sampah bekas alat- alat
elektronik dan lain-lain. Sampah ini sering kita jumpai di beberapa tempat seperti sungai,
halaman rumah, lahan pertanian dan di jalan-jalan. Sifatnya sukar diurai oleh mikroorganisma,
sehingga akan bertahan lama menjadi sampah. Sampah plastik bisa bertahan sampai ratusan
tahun, sehingga dampaknya akan sangat lama. Untuk mengatasi masalah sampah anorganik,
dapat dilakukan cara-cara berikut ini.

Reduce (Mengurangi penggunaan)


Penanganan sampah anorganik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu reduce, reuse, dan recycle
(daur ulang). Mengurangi sampah bisa dilakukan, yaitu dengan menerapkan pola hidup
sederhana dimana selalu memperhatikan hal-hal berikut:

§ Menentukan prioritas sebelum membeli barang.


§ Mengurangi atau menghindari konsumsi/penggunaan barang yang tidak dapat didaur ulang
oleh alam.
§ Membeli produk yang tahan lama.
§ Menggunakan produk selama mungkin, tidak terlalu menganut mode.

Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai juga merupakan salah satu
perilaku yang menguntungkan, baik secara ekonomis maupun ekologis, misalnya botol
minuman, sirup dan alat elektronik. Sampah alat elektronik bisa dijual kepada tukang barang
bekas ataupun toko servis alat-alat elektronik, karena memang biasanya terdapat komponen yang
masih layak untuk digunakan.

Reuse (Menggunakan ulang)

Banyak sekali barang-barang yang setelah digunakan bisa digunakan ulang dengan fungsi yang
sama dengan fungsi awalnya tanpa melalui proses pengolahan. Sebagai

contoh, jika kalian membeli botol minuman ukuran besar dan botol tersebut digunakan kembali
sebagai tempat minuman, maka kalian sudah ikut mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke
lingkungan. Itu artinya, kalian sudah berbuat sesuatu yang positif untuk lingkungan. Walaupun
kelihatannya nampak sepele namun bayangkanlah jika hal tersebut dilakukan oleh hampir semua
orang, maka akan banyak sekali sampah yang dibuang ke lingkungan.

Recycle (Daur ulang)

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas
pakai. Material yang dapat didaur ulang di antaranya:

§ Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi; baik yang putih bening maupun yang
berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
§ Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas yang berlapis
(minyak atau plastik).
§ Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi rangka beton.
§ Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember.

Pengolahan sampah anorganik dengan cara daur ulang merupakan salah satu cara yang efektif,
karena selain menguntungkan secara ekonomis juga secara ekologis. Adapun sampah yang dapat
di daur ulang diantaranya: sampah plastik, sampah logam, sampah kertas, sampah kaca dan lain-
lain. Proses daur ulang sampah dapat dilakukan dalam skala yang besar maupun kecil. Adapun
proses daur ulang tersebut akan menghasilkan barang-barang dengan:
1) Bentuk dan fungsinya tetap
Misal: daur ulang kertas dengan hasil dan bentuk yang sama, plastik pembungkus yang didaur
ulang dengan bentuk dan fungsi yang sama.
2) Bentuk berubah tetapi fungsi tetap
Misal: daur ulang botol bekas air mineral.
3) Bentuk berubah dan fungsi pun berubah
Misal: plastik menjadi sedotan, bekas sedotan menjadi hiasan, plastik menjadi gantungan
pakaian, dan beberapa barang hasil kerajinan tangan (handycraft).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah berbeda-beda. Hal
ini tergantung dari jenis sampah itu sendiri. Untuk itu, pemilahan berbagai jenis sampah harus
dilakukan sejak awal, agar dalam pengelolaannya lebih mudah, sehingga selain bernilai ekologis,
sampah juga bisa menjadi sumber pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai