Proses Untuk Memproduksi Minyak Buah Sawit Mentah Dan Minyak Buah Sawit Murni
Proses Untuk Memproduksi Minyak Buah Sawit Mentah Dan Minyak Buah Sawit Murni
(21) No. Permohonan Paten : P00202207121 (71) Nama dan Alamat yang Mengajukan Permohonan
Paten :
(22) Tanggal Penerimaan Permohonan Paten : SIME DARBY PLANTATION INTELLECTUAL
10 Desember 2020 PROPERTY SDN. BHD.
Level 10, Main Block, Plantation Tower, No. 2, Jalan PJU
(30) Data Prioritas : 1A/7, Ara Damansara, Petaling Jaya, Selangor, 47301,
(31) Nomor (32) Tanggal (33) Negara Malaysia Malaysia
11 Desember
PI2019007397 MY
2019
(72) Nama Inventor :
(43) Tanggal Pengumuman Paten : CHEW, Chien Lye @ Mervin,MY
18 Oktober 2022 LIM, Chin Ming,MY
KUA, Shwu Fun,MY
LOW, Jaime Yoke Sum,MY
TAN, Bee Aik,MY
BALAKRISHNAN, Arutchelvam,MY
ZAKARIA, Mohd Ibnur Syawal,MY
NOOR HAIZAT, Amirul Hakim,MY
SYED HILMI, Syed Mohd Hadi,MY
MOHD HAKIMI, Noor Irma Nazashida,MY
MUSTANER, Muliadi,MY
MAT HASSAN, Nik Suhaimi,MY
Judul
(54) PROSES UNTUK MEMPRODUKSI MINYAK BUAH SAWIT MENTAH DAN MINYAK BUAH SAWIT MURNI
Invensi :
(57) Abstrak :
Suatu proses memproduksi minyak buah sawit mentah dengan asam lemak bebas rendah (low free fatty acids (FFA)), prosesnya
mencakup langkah-langkah melapiskan (101) tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, menginkubasi (102) TBS kelapa sawit,
memisahkan (103) buah kelapa sawit lepas dan/atau TBS kelapa sawit yang dikupas sebagian, mengupas (104) TBS kelapa
sawit yang dikupas sebagian, membersihkan buah kelapa sawit lepas, mengekstraksi buah kelapa sawit mentah tidak encer
melalui peralatan pengekstraksi minyak (107) yang meliputi unit sterilisasi (201), unit pencernaan (202), unit penekan (203) dan
konveyor (200), memperoleh kembali minyak buah sawit mentah tidak encer, mencampur minyak buah sawit mentah tidak encer
yang diperoleh kembali dan menjernihkan dan/atau mensentrifugasi minyak buah sawit mentah encer atau minyak buah sawit
mentah encer diperoleh kembali, diikuti dengan pemurnian dan pengeringan.
1
Deskripsi
PROSES UNTUK MEMPRODUKSI MINYAK BUAH SAWIT MENTAH DAN MINYAK
BUAH SAWIT MURNI
5
Bidang Teknik Invensi
Invensi ini umumnya berhubungan dengan proses untuk
memproduksi minyak buah sawit mentah dan/atau minyak buah sawit
murni. Lebih khusus lagi, berhubungan dengan proses untuk
10 memproduksi minyak buah sawit mentah dengan FFA rendah dan/atau
minyak buah sawit murni menggunakan komposisi pematangan buah
yang diikuti dengan berbagai sarana pemrosesan kelapa sawit.
minyak buah sawit mentah dan/atau minyak buah sawit murni yang
rendah FFA menggunakan sedikitnya satu komposisi pematangan buah
seperti gas etilena, prekursor etilena, bahan penghasil etilena
atau kombinasinya yang diikuti oleh (a) pemrosesan melalui
5 langkah pemisahan, pengupasan dan pembersihan dan pemrosesan
buah lepas yang terpisah melalui peralatan pengekstraksi minyak,
(b) pemrosesan melalui langkah pemisahan dan pembersihan serta
pemrosesan buah lepas yang terpisah melalui peralatan
pengekstraksi minyak, (c) pemrosesan melalui langkah pemisahan
10 dan pengupasan, sterilisasi (disukai melalui alat sterilisasi
kontinu) yang diikuti dengan sarana pemrosesan CPO konvensional
dan/atau (d) pemrosesan melalui sterilisasi (disukai melalui
alat sterilisasi kontinu) dan langkah pengupasan yang diikuti
dengan sarana pemrosesan CPO konvensional.
15 Permohonan Paten Amerika Serikat US20090226584A1 yang
berjudul “Penampil Pematangan Buah” menjelaskan metode yang
meliputi menempatkan buah mentah pada permukaan penyangga buah
dari suatu peralatan yang meliputi bagian-bagian penampil,
menggabungkan dua atau lebih bagian penampil untuk membentuk
20 ruang untuk pematangan buah untuk menyelubungi beberapa buah,
memisahkan dua atau lebih bagian penampil setelah periode waktu
tertentu dengan pemisahan sebagian, mengeluarkan beberapa buah
yang mampu matang dari ruang terbuka, menggabungkan dua atau
lebih bagian penampil untuk membentuk ruang untuk pematangan
25 buah, dan menempatkan beberapa bagian yang dibuang buah pada
satu lagi permukaan penyangga buah yang sebagian cekung dan
sebagian miring ke dalam dan terletak di luar bilik untuk
menahan gas pematangan saat bilik terbentuk. Ukuran dari dua
atau lebih bagian penampil memungkinkan buah untuk muat
30 seluruhnya di atas meja dengan panjang dua kaki kali lebar dua
kaki saat digabungkan, dan salah satu ruang sebagian tersebut
transparan dan berventilasi dengan dua ventilasi. Ruang
berventilasi dengan sisipan ventilasi. Buah mentah atau buah
matang tersusun pada bagian atas permukaan penyangga buah; buah
35 yang terletak di dalam bagian penampil bawah diperiksa secara
visual melalui permukaan transparan dari bagian penampil; bagian
29
kelapa sawit dari satu ujung dan mengeluarkan buah yang dimasak
dan disterilkan dari ujung yang lain; b) tandan buah dibilas
dengan air panas terlebih dahulu kemudian dirontokkan untuk
memisahkan buah sawit dari TKKS; c) wadah tersebut diisi dengan
5 air panas hingga 98 derajat Celsius dan suhu dipertahankan
melalui serangkaian semburan air yang memiliki tujuan ganda
untuk mempertahankan panas di wadah serta mendorong buah kelapa
sawit yang mengambang dari satu ujung penerima ke ujung lainnya;
d) saluran masuk semburan air terletak di salah satu ujung wadah
10 yang dirancang untuk mendorong buah kelapa sawit dan saluran
masuk semburan air samping dimiringkan untuk membantu mendorong
buah kelapa sawit di sepanjang wadah; e) buah kelapa sawit
diangkut dengan tenaga penggerak melalui wadah tersebut selama
60 menit atau kurang hingga buahnya matang dan dikeluarkan dari
15 wadah untuk melanjutkan proses pengolahan minyak; f) wadah
memiliki saluran keluar pelimpah untuk pengumpulan minyak sawit
di permukaan air dan ini akan diambil kembali menggunakan
pemisah minyak/air ultrasonik untuk tujuan pemrosesan menjadi
CPO; g) alat gelembung mikro dapat ditambahkan ke saluran masuk
20 air untuk memfasilitasi pemisahan minyak dari air di dalam wadah
itu sendiri; dan h) wadah memiliki pipa drainase di bagian bawah
untuk menghilangkan padatan dan pengotor serta air yang akan
didaur ulang kembali ke wadah. Permohonan paten Malaysia ini
tidak menjelaskan proses untuk memproduksi minyak buah sawit
25 mentah dan/atau minyak buah sawit murni yang rendah FFA
menggunakan sedikitnya satu komposisi pematangan buah seperti
gas etilena, prekursor etilena, bahan penghasil etilena atau
kombinasinya yang diikuti oleh (a) pemrosesan melalui langkah
pemisahan, pengupasan dan pembersihan dan pemrosesan buah lepas
30 yang terpisah melalui peralatan pengekstraksi minyak, (b)
pemrosesan melalui langkah pemisahan dan pembersihan serta
pemrosesan buah lepas yang terpisah melalui peralatan
pengekstraksi minyak, (c) pemrosesan melalui langkah pemisahan
dan pengupasan, sterilisasi (disukai melalui alat sterilisasi
35 kontinu) yang diikuti dengan sarana pemrosesan CPO konvensional
dan/atau (d) pemrosesan melalui sterilisasi (disukai melalui
36
5 Definisi
“Minyak buah sawit mentah” untuk invensi ini mengacu pada
CPO (minyak sawit tidak dimurnikan) yang merupakan minyak yang
diekstraksi dari mesokarp buah kelapa sawit. Cangkang buah
kelapa sawit adalah cincin kayu coklat atau hitam antara daging
10 kuning dan inti putih. Mesokarp buah kelapa sawit mengacu pada
daging kuning buah kelapa sawit. CPO berbentuk setengah padat
pada suhu ruang dan berwarna kemerahan dalam bentuk tidak murni
karena adanya karotenoid dan tokotrienol.
“Minyak buah sawit murni” dari invensi ini mengacu pada
15 minyak sawit yang tidak dimurnikan yang diekstraksi dari
mesokarp buah kelapa sawit pada suhu operasi antara 55 °C hingga
65 °C, lebih disukai pada 60 °C, dimana minyak sawit murni,
fraksi minyak sawit tekan dan kombinasinya bebas 3-
monokloropropana-1,2-diol (3-MCPD). Minyak sawit murni dapat
20 difraksionasi lebih lanjut menjadi olein sawit murni dan stearin
sawit murni. Minyak sawit murni mengandung nutrisi alami karoten
(prekursor Vitamin A) dan antioksidan tokotrienol (Vitamin E).
Minyak sawit murni juga dikenal sebagai minyak sawit tekan
dingin.
25 Kelapa sawit umumnya merupakan campuran dari komposisi asam
lemak yang berbeda seperti asam lemak jenuh, tidak jenuh dan
tidak jenuh jamak. Dalam hal kualitas minyak, FFA merupakan
parameter kualitatif yang penting dan bergantung pada jumlah FFA
yang ada di mesokarp buah kelapa sawit. Jumlah FFA yang tinggi
30 umumnya merusak minyak sawit. Mesokarp kelapa sawit mengandung
aktivitas lipase tinggi yang meningkatkan FFA dan memerlukan
inaktivasi pascapanen dengan perlakuan panas tandan buah.
[Morcillo, dkk., 2013].
“Total klorin” untuk invensi ini mengacu pada kandungan
35 klorida dalam minyak sawit. Buah sawit mampu mengambil senyawa
yang mengandung klorin dari lingkungan saat masih menempel pada
58
jam hingga 1,5 jam untuk mensterilkan buah kelapa sawit yang
lepas.
Sebagai tambahan di atas, peralatan pengekstraksi minyak
dari invensi ini juga meliputi kombinasi 3 unit proses
5 (sterilisasi, pencernaan dan penekanan) menjadi peralatan
tunggal yang terintegrasi dan kontinu yang merupakan cara
sederhana dan hemat biaya dibandingkan dengan proses mode batch
konvensional.
Secara umum, kelebihan peralatan pengekstraksi minyak
10 adalah sebagai berikut:
• peningkatan kualitas minyak (yaitu produksi CPO dengan
penurunan kadar FFA) karena buah kelapa sawit yang lepas akan
diproses secara paralel dengan proses konvensional tanpa
adanya masa tunggu dalam pengolahan buah kelapa sawit yang
15 lepas);
• kehilangan minyak melalui penyerapan minyak ke dalam TKKS
berkurang;
• pengurangan biaya pemrosesan kelapa sawit dari pengurangan
konsumsi uap dengan memproses buah kelapa sawit yang lepas
20 secara terpisah;
• pengurangan kandungan klorin total (prekursor 3-MCPD) dalam
minyak buah sawit mentah yang diekstraksi yang akan
menghasilkan penurunan kadar 3-MCPD dalam minyak sawit murni;
dan
25 • produksi minyak sawit murni dengan kandungan FFA yang
dikurangi dan bebas 3-MCPD (karena tidak diperlukan pemurnian
lebih lanjut).
mekanis putar dalam kisaran antara 1 rpm hingga 200 rpm, lebih
disukai 1 rpm hingga 100 rpm dan paling disukai 1 rpm hingga 20
rpm. Langkah pengupasan untuk invensi ini dilakukan setelah
langkah pemisahan atau dapat juga dilakukan tanpa langkah
5 pemisahan dalam proses pengolahan minyak sawit.
Tujuan memiliki hanya langkah pemisahan saja atau langkah
pemisahan bersama dengan langkah pengupasan untuk invensi ini
adalah untuk mendapatkan CPO yang rendah FFA 1,5% dan di
bawahnya (yang dapat dianggap sebagai minyak kualitas premium).
10 Langkah pengupasan selanjutnya akan mengupas TBS kelapa sawit
yang dikupas sebagian untuk lebih menghasilkan buah kelapa sawit
(untuk meningkatkan volume buah kelapa sawit yang lepas) sebelum
melanjutkan ke langkah selanjutnya dalam proses pengolahan
minyak sawit. Langkah pemisahan saja tidak akan dapat sepenuhnya
15 mengupas semua buah kelapa sawit dari TBS kelapa sawit. Hal ini
akan tergantung pada tujuan/preferensi pabrik pengolahan minyak
sawit dalam menghasilkan berbagai tingkat CPO yang rendah FFA.
Jika volume buah kelapa sawit yang lepas meningkat, ini akan
mengarah pada peningkatan kualitas minyak seperti yang
20 dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
• Pemrosesan khusus buah kelapa sawit yang lepas di pabrik
pengolahan minyak sawit akan menghasilkan peningkatan
kualitas minyak jika volume buah kelapa sawit yang lepas
ditingkatkan setelah penerapan komposisi pematangan buah
25 seperti gas etilena, prekursor etilena, bahan penghasil
etilena atau setiap kombinasinya dimana buah kelapa sawit
yang lepas akan diproses tanpa penundaan (sesuai cara
konvensional) yang mengakibatkan penurunan kadar FFA dalam
CPO seperti yang dihasilkan.
30 • Pelepasan buah sebelum sterilisasi melalui penggunaan hormon
tanaman, bahan kimia, biokimia, enzim atau kombinasinya
(seperti gas etilena, prekursor etilena, bahan penghasil
etilena atau kombinasinya) juga akan menghasilkan peningkatan
kualitas minyak karena pendekatan mekanis untuk memisahkan
35 buah kelapa sawit membentuk TBS kelapa sawit melalui cara
63
Deskripsi
10 Menurut invensi ini, TBS yang dipanen dapat dikirim ke
pabrik pengolahan minyak sawit untuk perlakuan terpusat dan
inkubasi selama 24 jam menggunakan sedikitnya satu komposisi
pematangan buah atau TBS yang dipanen dapat diolah di perkebunan
kelapa sawit sebelum dikirim ke pabrik pengolahan minyak sawit
15 untuk diproses lebih lanjut.
Dalam upaya memaksimalkan ekstraksi minyak (OER) dengan
mengurangi kehilangan minyak (pada kondensat dan TKKS) dan untuk
menghasilkan CPO berkualitas tinggi/CPO yang rendah FFA,
inventor dari invensi mengeksplorasi langkah pengupasan buah
20 sebelum sterilisasi melalui penggunaan hormon tanaman, bahan
kimia, biokimia, enzim atau kombinasinya (seperti gas etilena,
prekursor etilena, bahan penghasil etilena atau kombinasinya)
karena pendekatan mekanis melalui cara konvensional terlalu
keras dan merusak buah kelapa sawit yang mengarah pada produksi
25 CPO dengan kandungan FFA tinggi.
Juga, dalam upaya untuk mengeksplorasi produksi massal
minyak sawit murni berkualitas tinggi/minyak sawit murni rendah
FFA, inventor dari invensi ini telah mengeksplorasi langkah
pengupasan buah sebelum sterilisasi melalui penggunaan hormon
30 tanaman, bahan kimia, biokimia, enzim atau kombinasinya (seperti
gas etilena, prekursor etilena, bahan penghasil etilena atau
kombinasinya) karena invensi ini mampu menghasilkan buah kelapa
sawit yang lepas dengan volume tinggi untuk menghasilkan minyak
buah sawit murni pada skala komersial/massal. Dengan menggunakan
35 cara konvensional, buah kelapa sawit yang lepas yang dihasilkan
tidak cukup, sangat teroksidasi dan kualitasnya buruk sehingga
66
minyak buah sawit mentah yang encer atau minyak buah sawit
mentah yang tidak encer yang diperoleh kembali, diikuti dengan
pemurnian dan pengeringan untuk menghasilkan minyak buah sawit
mentah yang rendah FFA, dimana peralatan pengekstraksi minyak
5 adalah peralatan pengekstraksi minyak satu tahap atau
multitahap, kandungan klorin total dari minyak buah sawit mentah
yang rendah FFA berkisar antara 0,5 ppm hingga 5 ppm, lebih
disukai dalam kisaran 0,5 ppm hingga 3 ppm, kadar fosfor dari
minyak buah sawit mentah berada dalam kisaran antara 5 ppm
10 hingga 20 ppm, lebih disukai di bawah 10 ppm dan kadar FFA dari
minyak buah sawit mentah berkisar antara 0,5% hingga 5%, lebih
disukai dalam kisaran antara 0,5% hingga 3%.
kisaran 0,5 ppm hingga 3 ppm, kadar fosfor dari minyak buah
sawit mentah berada dalam kisaran antara 5 ppm hingga 20 ppm,
lebih disukai di bawah 10 ppm dan kadar FFA dari minyak buah
sawit mentah berkisar antara 0,5% hingga 5%, lebih disukai dalam
5 kisaran antara 0,5% hingga 3%.
Etilena
77
pH > 9,0. pH 9,0 lebih disukai oleh inventor dari invensi ini
karena berdasarkan pengamatan dan percobaan yang dilakukan
terlihat bahwa gas etilena dilepaskan/dibebaskan dari komposisi
ethephon lebih mantap dan lebih lambat pada kisaran ini.
5 Setelah melapiskan TBS kelapa sawit dengan komposisi
pematangan buah, TBS kelapa sawit perlu diinkubasi selama
periode waktu antara 1 hingga 48 jam, disukai 6 hingga 48 jam
dan paling disukai 24 jam untuk menghasilkan buah kelapa sawit
yang lepas. dan/atau TBS kelapa sawit yang dikupas sebagian.
10 Periode 24 jam lebih disukai/diinginkan untuk invensi ini untuk
mencapai tingkat pelepasan buah yang diinginkan untuk
kelangsungan hidup dan keberhasilan invensi ini. Periode
inkubasi 24 jam untuk invensi ini akan memungkinkan pemisahan
buah berada dalam kisaran antara 19% hingga 34% agar invensi ini
15 layak secara ekonomi.
Inventor dari invensi ini telah mengamati bahwa pelepasan
pertama dari buah kelapa sawit terjadi setelah 4 hingga 5 jam
setelah diinkubasi dengan komposisi ethephon. Setelah itu kadar
etilena naik dengan mantap dan mencapai puncaknya sekitar 12 jam
20 sebelum tingkat gas etilena mulai turun setelah itu. Ditemukan
bahwa gas etilena yang diproduksi secara eksogen akan
menginduksi pelepasan etilena endogen dari buah kelapa sawit
yang lepas, dimana gas etilena dari kedua sumber akan diserap
oleh TBS untuk mempercepat pelepasan buah.
25
Konsentrasi gas etilena untuk tujuan invensi ini
Konsentrasi gas etilena (diperoleh dari penguapan komposisi
ethephon selama 24 jam) adalah sebagai berikut:
I) kisaran antara 20 ppm hingga 2.400 ppm, lebih disukai
30 antara [] ppm hingga [] ppm berdasarkan volume ruang
berselubung dalam kisaran antara 150 L hingga 20.300 L.
II) kisaran antara 625 ppm hingga 10.000 ppm, lebih disukai
1.000 ppm hingga 5.000 ppm berdasarkan berat TBS dalam
10 kisaran antara 9 kg hingga 30 kg, lebih disukai antara 15
kg hingga 25 kg.
sebagian
- Mengupas TBS kelapa sawit yang dikupas
sebagian untuk menghasilkan buah kelapa sawit
yang lepas
- Mensterilkan buah kelapa sawit (disukai
melalui sterilisasi kontinu)
- Mencerna dan menekan untuk menghasilkan
UDCO
- Memperoleh kembali UDCO
- Mencampur UDCO dengan air untuk
menghasilkan DCO
- Menjernihkan dan/atau mensentrifugasi DCO
atau UDCO yang diperoleh kembali, pemurnian
dan pengeringan untuk menghasilkan CPO yang
rendah FFA
Variasi 4 - Melapiskan TBS kelapa sawit dengan
komposisi pematangan buah
- Menginkubasi TBS kelapa sawit di ruang
berselubung
- Mensterilkan buah kelapa sawit (disukai
melalui sterilisasi kontinu)
- Mengupas TBS kelapa sawit yang dikupas
sebagian untuk menghasilkan buah kelapa sawit
yang lepas
- Mencerna dan menekan untuk menghasilkan
UDCO
- Memperoleh kembali UDCO
- Mencampur UDCO dengan air untuk
menghasilkan DCO
- Menjernihkan dan/atau mensentrifugasi DCO
atau UDCO yang diperoleh kembali, pemurnian
dan pengeringan untuk menghasilkan CPO yang
rendah FFA
91
CONTOH
Contoh 1
93
Contoh 2
Percobaan metode penerapan komposisi ethephon pada TBS kelapa
sawit dengan memperhatikan pelepasan buah kelapa sawit dan kadar
20 FFA
Komposisi ethephon yang digunakan untuk contoh ini
disiapkan sesuai Contoh 1 di atas dan ditambahkan (melalui
metode penyemprotan dan penguapan) ke dalam wadah/kotak
penyimpanan tertutup sesuai Contoh 1 di atas - berisi satu TBS
25 kelapa sawit dengan berat tandan mulai dari 15kg hingga 25kg.
Persentase pelepasan buah kelapa sawit dan kadar FFA diukur
dan dicatat. Pelepasan buah dihitung menggunakan rumus berikut:
Pelepasan buah (%) = LF terlepas (kg)/berat TBS (kg) x
100%.
30 Sampel minyak dikirim ke laboratorium untuk dianalisis
kadar FFA (%).
TBS kelapa sawit yang dipanen (dalam waktu satu jam setelah
dipanen) diterapkan dengan komposisi ethephon melalui metode
penyemprotan dan penguapan untuk mengevaluasi keefektifan metode
35 penerapan pada pelepasan buah kelapa sawit.
95
Contoh 3
30 Percobaan dekomposisi/penguapan dan optimalisasi dosis komposisi
ethephon untuk pelepasan buah kelapa sawit
Gambar 16 mengilustrasikan pengaturan percobaan untuk
etilena yang dilepaskan melalui dekomposisi/penguapan ethephon
dalam kotak akrilik kedap udara.
35 Ethephon dengan berbagai konsentrasi mulai dari 0,25% (v/v)
hingga 1,0% (v/v) disiapkan sesuai Contoh 1 dan diatur hingga pH
96
30 Contoh 4
Percobaan pengaruh ukuran TBS kelapa sawit terhadap pelepasan
buah kelapa sawit
TBS kelapa sawit dari berbagai kategori ukuran tandan
(seperti yang tercantum di bawah) dipanen dan diolah dengan
35 ethephon (dalam waktu 1 jam setelah dipanen) selama 24 jam.
97
Contoh 5
Percobaan sehubungan dengan kematangan TBS kelapa sawit dalam
kaitannya dengan pelepasan buah kelapa sawit
20 Kematangan tandan pada dasarnya dikategorikan berdasarkan
jumlah soket kosong segar pada lapisan luar tandan untuk
penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan efektivitas komposisi ethephon yang diterapkan pada %
pelepasan buah (dengan meningkatnya kematangan, jumlah rongga
25 kosong meningkat).
Empat kategori kematangan buah yang menunjukkan tahap
kematangan TBS kelapa sawit, mulai dari tandan mentah hingga
terlalu matang yang berhubungan dengan pelepasan buah telah
diselidiki.
98
10 Tabel 3
Mengacu pada Gambar 24, dapat diamati bahwa pelepasan buah
setelah periode 24 jam TBS kelapa sawit yang dirawat berada di
atas 30 buah lepas/TBS kelapa sawit (% b/b). Sebaliknya, hanya
sekitar 5% buah yang terlepas dalam TBS kelapa sawit yang tidak
15 diolah setelah periode inkubasi 24 jam.
Selanjutnya, buah kelapa sawit yang lepas (dengan dan tanpa
perlakuan dengan komposisi ethephon) setelah proses sterilisasi
dikumpulkan untuk menjalani analisis kadar FFA untuk
perbandingan ditunjukkan pada Tabel 4.
20
FFA%
Replikasi Tidak Diberi Diberi
perlakuan perlakuan
1 1,98 1,02
2 2,04 0,90
3 2,03 0,90
4 2,87 1,15
103
5 3,03 1,00
6 2,75 1,08
Rata-rata 2,45 1,01
Standar Deviasi 0,48 0,10
Tabel 4
Dapat diringkas bahwa sampel yang diolah dengan ethephon
menunjukkan kandungan FFA (%) yang lebih rendah dibandingkan
5 dengan TBS yang tidak diolah.
Contoh 9
Karakterisasi analitik minyak sawit murni dan olein kelapa sawit
murni yang diekstraksi dari buah kelapa sawit yang diolah dengan
10 komposisi ethephon
Untuk pembuatan 1L komposisi ethephon dengan konsentrasi
0,5%, 12,5mL larutan stok ethephon dengan konsentrasi 40%
ditambahkan dengan 987,5mL air. Kemudian pH diatur menjadi 9
dengan 5M natrium hidroksida. 10 TBS diinkubasi semalaman dalam
15 tangki poli 100 galon dengan 500mL ethephon 0,5% pada pH 9.
Minyak murni diekstraksi dari buah kelapa sawit yang lepas
yang dikumpulkan dari tiga sumber berbeda: perkebunan, pabrik,
dan proses pemisahan buah yang diolah dengan ethephon. Untuk
menghasilkan minyak sawit murni, 15 kilogram buah kelapa sawit
20 yang lepas dicuci pada suhu ruang dengan merendamnya dalam air
dan diaduk secara manual selama 5 menit.
Perbandingan air untuk buah kelapa sawit longgar adalah
3:2. Setelah dibersihkan, buah kelapa sawit yang lepas
dipanaskan pada suhu 60°C selama 1 jam pada tekanan atmosfer.
25 Buah kelapa sawit longgar yang dimasak kemudian menjalani
pencernaan (<60 °C, 30 menit), menekan (< 60 °C, 10-15 menit)
dan sentrifugasi (4.500 rpm, 5 menit). Setelah itu, minyak hasil
ekstraksi difraksionasi untuk mendapatkan virgin palm olein.
Secara keseluruhan, dapat diringkas dari tabel di bawah ini
30 bahwa semua minyak sawit murni dan olein yang diekstraksi
mencapai spesifikasi standar CPO. Minyak sawit murni dan buah
104
C – Buah kelapa sawit yang lepas yang terlepas dari TBS setelah
masa inkubasi 24 jam dengan komposisi ethephon pada konsentrasi
0,5% dalam wadah tertutup/penyimpanan
5 Contoh 10
Komposisi minyak sawit murni dan olein yang diekstraksi dari
buah kelapa sawit yang diolah dengan komposisi ethephon
Minyak sawit murni dan olein yang diekstraksi seperti
dijelaskan dalam Contoh 9 dikenai trigliserida, digliserida,
10 monogliserida, kandungan FFA, komposisi asam lemak dan analisis
kandungan lemak padat. Tabel 6 menunjukkan bahwa semua minyak
sawit murni dan olein yang diekstraksi mencapai spesifikasi
standar untuk kandungan trigliserida, digliserida, monogliserida
dan FFA. Minyak sawit murni yang diekstraksi dari buah kelapa
15 sawit yang lepas yang diolah dengan ethephon mengandung
trigliserida yang sedikit lebih tinggi dan digliserida yang
lebih rendah serta kandungan FFA yang lebih rendah daripada
minyak sawit murni yang diekstraksi dari buah kelapa sawit yang
lepas yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit dan pabrik
20 pengolahan minyak sawit. Tidak ada perbedaan signifikan yang
diamati pada komposisi asam lemak minyak sawit murni yang
diekstraksi dari 3 sumber berbeda; perkebunan, pabrik dan buah
kelapa sawit diberi perlakuan dengan komposisi ethephon (Tabel
7). Tabel 8 menunjukkan bahwa minyak sawit murni yang
25 diekstraksi dari buah kelapa sawit yang diolah dengan ethephon
mengandung lemak padat yang lebih tinggi pada 20°C dibandingkan
dengan buah kelapa sawit yang diekstraksi yang diperoleh dari
perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan minyak sawit.
Namun, sebagian besar lemak padat dapat dihilangkan melalui
30 fraksionasi seperti yang ditunjukkan oleh kandungan lemak padat
yang lebih rendah dalam minyak sawit murni (Tabel 8).
Ringkasnya, buah yang dihasilkan melalui perlakuan ethephon
menghasilkan minyak sawit murni dengan FFA lebih rendah dan
kandungan TAG lebih tinggi tanpa mempengaruhi komposisi asam
35 lemaknya.
106
10 Tabel 6
Nilai yang Minyak Sawit
Olein Sawit Murni
Diamati Murni
Komposisi
Minyak Olein
Asam Lemak
sawit Sawit A B C A B C
mentah Mentah
Asam laurat 0,0-
0,0-0,4 0 0 0 0,7 0 0,0
(%) 0,5
Asam miristat 0,9-
0,9-1,2 1,2 1,1 1,1 1,3 1,1 1,0
(%) 1,5
Asam palmitat 39,2- 38,2-
43,9 44,2 44,5 40,9 42,1 41,0
(%) 45,8 42,9
Asam stearat 3,7-
3,7-4,8 4,3 2,8 4,7 4,6 4,7 4,5
(%) 5,1
Asam Oleat 37,4- 39,8-
39,1 38 39,8 40,5 39,9 42,9
(%) 44,1 43,9
Asam linoleat 8,7- 10,4-
0,8 11,1 9 11,2 11,5 9,8
(%) 12,5 12,7
arakidat (%) 0,0- 0,2-0,6 0,4 0,4 0,4 0,5 0,4 0,4
107
0,5
0,0-
Linolenat (%) 0,1-0,6 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
0,6
Tabel 7
Komposisi asam lemak minyak sawit murni dan olein. Nilai yang
diamati untuk minyak sawit mentah dan olein masing-masing
5 didasarkan pada Standar Malaysia (MS) 814:2007 dan MS 816:2007.
Tabel 8
Kandungan lemak padat dari minyak sawit murni dan olein. Nilai
10 bersertifikat untuk minyak sawit mentah dan olein didasarkan
pada bahan referensi standar minyak sawit MPOB untuk penentuan
kandungan lemak padat.
Ringkasan
15 Dari uraian di atas, dapat dibuktikan bahwa inventor dari
invensi ini secara mengejutkan menemukan bahwa invensi ini
menggunakan sedikitnya satu komposisi pematangan buah dalam
kombinasi dengan serangkaian proses pengolahan minyak sawit
mengarah pada produksi minyak sawit murni (dengan tingkat FFA
20 yang berkurang) dan/atau CPO yang rendah FFA, serta pengurangan
108
Klaim:
18. Proses menurut klaim 17, dimana unit penekan (203) dari
peralatan pengekstraksi minyak satu tahap adalah untuk
20 menekan buah kelapa sawit yang lepas untuk menghasilkan
minyak buah sawit mentah yang tidak encer dan endapan yang
ditekan sebagian atau unit penekan (203) dari peralatan
pengekstraksi minyak multitahap adalah untuk menekan buah
kelapa sawit untuk menghasilkan minyak buah sawit mentah
25 yang tidak encer dan endapan tekan.
23. Proses menurut klaim 1 hingga 22, dimana minyak buah sawit
5 mentah dipilih dari minyak sawit mentah, fraksi minyak
sawit mentah atau kombinasinya.
29. Proses menurut klaim 28, dimana gas etilena berasal dari
sumber eksogen, diproduksi secara endogen atau kombinasi
10 keduanya.
buah sawit mentah yang tidak encer dari ujung bawah unit
sterilisasi (201), unit pencernaan (202) terdiri dari
sejumlah saluran masuk (205) untuk pemasukan uap langsung
dan/atau tidak langsung dan saluran keluar kedua (207)
5 untuk menghilangkan minyak buah sawit mentah yang tidak
encer dari ujung bawah unit pencernaan (202) dan unit
penekan (203) terdiri dari sejumlah saluran masuk (205)
untuk pemasukan uap langsung dan/atau tidak langsung dan
saluran keluar ketiga (208) untuk mengeluarkan minyak buah
10 sawit mentah yang tidak encer dari ujung bawah unit penekan
(203).
40. Proses menurut klaim 24, dimana unit penekan (203) dari
peralatan pengekstraksi minyak satu tahap adalah untuk
15 menekan buah kelapa sawit yang lepas untuk menghasilkan
minyak buah sawit mentah yang tidak encer dan endapan yang
ditekan sebagian atau unit penekan (203) dari peralatan
pengekstraksi minyak multitahap adalah untuk menekan buah
kelapa sawit untuk menghasilkan minyak buah sawit mentah
20 yang tidak encer dan endapan tekan.
45. Proses menurut klaim 24 hingga 44, dimana minyak buah sawit
mentah dipilih dari minyak sawit mentah, fraksi minyak
sawit mentah atau kombinasinya.
25 51. Proses menurut klaim 50, dimana gas etilena berasal dari
sumber eksogen, diproduksi secara endogen atau kombinasi
keduanya.
59. Proses menurut klaim 58, dimana airnya adalah air yang
5 telah diproses normal, air suling, air hasil osmosis
terbalik, air pabrik pengolahan limbah, semua jenis air
dengan tingkat pH antara pH 5 hingga pH 10 (disukai antara
pH 7 hingga pH 8,5), air buangan yang diolah secara
biologis yang memiliki alkalinitas total 1.000-10.000 mg
10 kalsium karbonat (CaCO3) per liter atau kombinasinya.
25 64. Proses menurut klaim 63, dimana unit penekan (203) dari
peralatan pengekstraksi minyak satu tahap adalah untuk
menekan buah kelapa sawit yang lepas untuk menghasilkan
minyak buah kelapa sawit murni mentah dan endapan yang
ditekan sebagian atau unit penekan (203) dari peralatan
30 pengekstraksi minyak multitahap adalah untuk menekan buah
kelapa sawit untuk menghasilkan minyak buah kelapa sawit
mentah.
66. Proses menurut klaim 65, dimana minyak buah sawit mentah
dipilih dari minyak sawit mentah, fraksi minyak sawit
15 mentah atau kombinasinya.
67. Proses menurut klaim 64, dimana minyak buah sawit murni
mentah lebih lanjut diperoleh kembali, menjalani langkah
pemisahan pasir (desanding) (407), langkah pemisahan
20 pertama (408), langkah pemisahan kedua (409), pemurnian
(410) dan pengeringan (411) untuk menghasilkan minyak buah
sawit murni.
68. Proses menurut klaim 67, minyak buah sawit murni dipilih
25 dari minyak sawit murni, fraksi minyak sawit murni atau
kombinasinya.
69. Proses menurut klaim 68, dimana minyak sawit murni, fraksi
minyak sawit murni atau kombinasinya bebas 3-
30 monokloropropana-1,2-diol (3-MCPD).
25 76. Proses menurut klaim 75, dimana gas etilena berasal dari
sumber eksogen, diproduksi secara endogen atau kombinasi
keduanya.
84. Proses menurut klaim 71 hingga 83, dimana minyak buah sawit
murni dipilih dari minyak sawit murni, fraksi minyak sawit
murni atau kombinasinya.
5
85. Proses menurut klaim 84, dimana minyak sawit murni, fraksi
minyak sawit murni atau kombinasinya bebas 3-
monokloropropana-1,2-diol (3-MCPD).
15 92. Proses menurut klaim 91, dimana gas etilena berasal dari
sumber eksogen, diproduksi secara endogen atau kombinasi
keduanya.
104. Proses menurut klaim 101 hingga 103, dimana sedikitnya satu
komposisi pematangan buah meliputi gas etilena, prekursor
30 etilena, bahan penghasil etilena atau kombinasinya.
106. Proses menurut klaim 105, dimana gas etilena berasal dari
sumber eksogen, diproduksi secara endogen atau kombinasi
keduanya.
5 107. Proses menurut klaim 101 hingga 106, dimana sedikitnya satu
komposisi pematangan buah lebih lanjut digunakan dalam
kombinasi dengan komposisi pematangan buah kedua seperti
metil jasmonat, CGA 13'586, asam absisat (ABA) atau
kombinasinya.
10
108. Proses menurut klaim 101, dimana langkah b. dilakukan di
ruang berselubung seperti di tempat penyimpanan tertutup,
wadah tertutup, ruang tertutup atau kombinasinya.
20 110. Proses menurut klaim 104 hingga 109, dimana konsentrasi gas
etilena berkisar antara 20 ppm hingga 2.400 ppm berdasarkan
volume ruang berselubung dalam kisaran antara 150 L hingga
20.300 L atau 625 ppm hingga 10.000 ppm berdasarkan berat
TBS dalam kisaran antara 9 kg hingga 30 kg.
25
111. Proses menurut klaim 101, dimana langkah c. dilakukan
melalui sterilisasi kontinu, sterilisasi batch, uap jenuh
atau tidak jenuh, sterilisasi gelombang mikro atau
sterilisasi konvensional (horizontal atau vertikal), lebih
30 disukai sterilisasi kontinu dalam kondisi tidak bertekanan.
114. Proses menurut klaim 101 hingga 113, dimana minyak buah
sawit mentah dipilih dari minyak sawit mentah, fraksi
10 minyak sawit mentah atau kombinasinya.