Anda di halaman 1dari 49

Akhir Masa Dinasti

Abbasiyah
Anggota Kelompok 6:

● Aliya Fuad
● AlMustakfi Billah
● Azzahra Amelia P
● Marsha Ayu M
● Nurul Saffirah
● Ratu Gemah
Keruntuhan Kekhalifahan
Abbasiyah
Faktor Internal
Keruntuhan Abbasiyah
Faktor internal

• Banyak berperan dalam


kehancuran
Faktor internal

• Faktor keturunan dan keluarga


■ Minum minuman keras
■ Banyaknya anggota keluarga
yang memenuhi kerajaan,
menimbulkan kecemburuan
■ Perebutan kekuasaan
Faktor internal

• Faktor keturunan
• Wewenang-wewenang terpusat
• Eksploitasi dan pajak berlebih
• Adanya sentiment lama di arab
tentang utara dan Selatan
• Persia-Iran, Turki, Berber X Dengan
semit
Adanya sentimen lama di Arab tentang
Utara dan Selatan
• Putra-putra Iran
• mengagungi leluhur, tidak terima rezim
baru
• Kaum Berber
• Mengekspresikan kesukuan, sentimen
perbedaan
• Bersiaga menyambut Gerakan yang
memecah-belah
• Suriah
• Ingin bebas dari Abbasiyah
Faktor internal
• Dalam lingkup agama, politik,
militer,
• Kekuatan-kekuatan sentrifugal tumbuh
pesat, memunculkan kelompok:
• Syiah
• Qaramitah
• Ismailiyah
• Hasyasin
• Qaramitah
• Menggemparkan Kawasan timur
imperium
• Fatimiyah merebut wilayah barat
• Islam tidak mampu lagi
menyatukan umatnya
• Seperti kekhalifahan yang
tidak mampu menggabungkan
wilayah-wilayah
• Kekhalifahan yang tidak mampu
menyatukan wilayah-wilayah
• Muncul disintegrasi antara
kelompok-kelompok sosial dan
kelompok-kelompok moral
Faktor internal

Seiring waktu berjalan,


■ Darah penakluk tercampur dengan
yang ditaklukkan
● Imperium arab secara perlahan
dikuasai oleh bangsa yang
mereka taklukkan
Faktor internal
● Beban Pajak & pengaturan
wilayah-wilayah provinsi demi
keuntungan kelas penguasa
● Penguasa kaya, rakyat
miskin
● Banjir
● Banyak wabah
● Masyarakat kelaparan
Faktor Eksternal

Wilayah kekuasaan yang luas tidak berbanding


lurus dengan komunikasi lintas penguasa.

Kemerosotan Ekonomi

Konflik Agama

Ancaman dari luar


Faktor Eksternal

● Hulagu, bergerak dari mongol


■ Untuk membasmi hasyasyin
■ Untuk menghancurkan
Abbasiyah
■ Banyak benteng Hasyasyin
ditaklukkan
Faktor Eksternal
● Selanjutnya, Hulagu mengirimkan
ultimatum kepada khalifah
■ Agar menyerah, dan
meruntuhkan tembok sisi luar
○ Tetapi tidak dilayani
● Tembok ibukota/Baghdad pun
berhasil diruntuhkan
■ Wazir Abbasiyah meminta
penangguhan
Faktor Eksternal
● Hulagu diberitahu bahwa alam
semesta akan kacau jika Khalifah
terbunuh
■ Tapi Hulagu lebih tahu
● Kemudian pasukannya
merangsek ke dalam kota, dan
khalifah beserta
pejabat-pejabat menyerahkan
diri
Faktor Eksternal

● Kota tersebut dibakar


● Penduduknya dibantai habis
Faktor Eksternal

● Selanjutnya, Hulagu
mengancam Suriah
■ Merebut alepo dan
membunuh penduduknya
■ Merebut Harim dan Haman
■ Mengutus jendral untuk
mengepung Damaskus
○ Hulagu pulang
● Hulagu Pulang
○ Tentaranya yang tersisa di
Suriah dihancurkan oleh
panglima perang dari Dinasti
Mamluk
○ Seluruh Suriah diduduki oleh
Dinasti Mamluk
● Hulagu memiliki gelar Il-Khan,
begitu juga penerusnya
● Islam Terhimpit oleh pasukan
Perang Salib dan Pasukan
Mongol
○ Namun Islam berhasil
memukul mundur Pasukan
Perang Salib
● Hulagu memiliki gelar Il-Khan,
begitu juga penerusnya
● Setelah hulagu meninggal
■ Penerus ketujuh, Ghazan
Mahmud
● Islam menjadi Agama
Negara
● Turki Usmani memulihkan
militer Islam dan megibarkan
panji kekuasaannya di
wilayah-wilayah
● Ayah dari Sulaiman, Salim
(Dinasti Usmani)
■ Membawa pulang tawanan,
bernama al-Mutawakkil
○ Merepresentasikan
garis keturunan
Abbasiyah
● al-Mutawakkil
■ Digunakan sebagai Boneka oleh
Dinasti Mamluk
■ Garis keekhalifahan boneka
diawali oleh al-Musta’shim
(Luput dari pembantaian masal
di Bagdad)
■ Setelah al-Musta’shim, seorang
keturunan Abbasiyah lain
● al-Mutawakkil
■ Sultan Salim mengizinkan
pulang al-Mutawakkil, kemudian
beliau wafat
○ Musnah Kekhalifahan
Abbasiyah yang berperan
sebagai boneka Raja-raja
Mamluk
● Sejumlah sumber kontemporer
menyatakan,
■ Khalifah Abbasiyah terkahir
menyerahkan gelar
kekhalifahannya, lengkap
dengan wewenang & hak
istimewanya kepada Turki
Utsmani
Sekte-sekte dalam Islam
● Syiah,

Syiah merupakan sekte pertama dalam Islam. Menurut


Syahrastani, Syiah memercayai bahwa Ali bin Abi Thalib
merupakan satu-satunya kandidat Khalifah atau
pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW,
sehingga mereka tidak mengakui Khalifah sebelumnya
yakni Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Khawarij,

Khawarij merupakan sebutan terhadap kelompok yang


menolak perundingan atau arbitrase yang dilayangkan
oleh Muawiyah pada Perang Shiffin. Kelompok ini memiliki
pandangan bahwa Ali bin Abi Thalib telah melakukan dosa
besar karena telah menerima arbitrase tersebut sehingga
darahnya hala dibunuh. Dan hal itu juga berlaku kepada
para sahabat-sahabat Nabi yang lain seperti Muawiyah,
Amr bin Ash hingga Abu Musa Al Asyari.
Murjiah
Murjiah merupakan kelompok yang memilih netral
saat terjadinya tafkhim. Mereka tidak ingin
mendapat hujatan sehingga memutuskan untuk
tidak ikut campur atau cenderung memisahkan
diri dari perselisihan tersebut. Kelompok Murjian
berprinsip bahwa penetapan kafir atau tidaknya
seseorang dikembalikan kepada Allah SWT.
Qadariyah,
Qadariyah merupakan kelompok yang meyakini
bahwa kebebasan dalam menjalani kehidupan
adalah milik setiap orang. Adapun perbuatan baik
dan buruk yang dilakukan adalah atas kehendak
diri. Kelompok ini dikatakan sebagai sebuah
siasat politik untuk melawan kebijakan
pemerintahan Bani Umayyah yang dirasa
melampaui batas dan dipelopori oleh Ghilan
Ad-Dimasqyi yakni pemuka aliran Murjiah.
abariyah merupakan kelompok yang meyakini
bahwa segala perbuatan yang baik dan buruk
yang dilakukan manusia sudah ditakdirkan oleh
Sang Pencipta. Pemahaman ini muncul dari
seorang bernama Jahm bin Safwan dari
Khurasan. Aliran ini mulai muncul pada masa
Bani Umayyah dan banyak membahas mengenai
masalah Qadha dan Qadar.
Munculnya dinasti-dinasti
kecil
Munculnya Dinasti-Dinasti Kecil di Kekhalifahan
Abbasiyah: Kekuasaan dalam Kekacauan

1. Faktor-faktor dan Dampak Munculnya


Dinasti-dinasti Kecil
2. Dinasti-dinasti kecil di Barat dan Timur
Faktor- faktor yang menyebabkan munculnya
dinasti-dinasti kecil, antara lain:

1. Adanya kemunduran kekuasaan Bani Abbasiyah


2. Luasnya wilayah kekuasaan, dimana komunikasi yang
terjadi antar wilayah-wilayah kecil dengan pusat
kurang terjalin dengan baik
3. Profesionalisasi dalam angkatan militer tidak berjalan
dengan baik
4. Kebijakan yang lebih mementingkan pembinaan
peradaban dan kebudayaan daripada politik dan
ekspansi
Dampak Munculnya Dinasti-dinasti Kecil, salah
satunya adalah:
1. Wilayah kekuasaan semakin menyempit
2. Semakin banyak kerusuhan yang mengganggu
perekonomian rakyat
3. Pendapatan negara menjadi menurun karena wilayah
kekuasaan semakin menyempit
4. selain itu, ketergantungan kepada tentara sangat tinggi
sehingga menurunkan semangat rakyat dalam membela
negara
5. pengeluaran juga membengkak karena kehidupan para
khalifah dan pejabat semakin mewah serta para pejabat
melakukan korupsi
Munculnya Dinasti-Dinasti Kecil di Barat

1. Dinasti Idrisiyah(788-947) M
2. Dinasti Aghlabiyah (800-900) M
3. Dinasti Thuluniyah (868-905) M
4. Dinasti Iksidiyah ( 935-965) M
5. Dinasti Hamdaniyah (929-1009) M
1. Dinasti Idrisiyah

● Dinasti Idrisiyah didirikan oleh Idris bin Abdullah bin


al-Hasan bin al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib di Maghrib
al-Aqsha pada tahun 788-972 M
● Dinasti Idrisiyah merupakan dinasti Islam pertama yang
berdiri di Maroko, Fez pusat pemerintahannya
● Dinasti Idrisiyah merupakan dinasti Islam pertama yang
berupaya memasukkan doktrin Syiah, meskipun dalam
bentuk lunak ke wilayah Maroko.
2. Dinasti Aghlabiyah

● Dinasti ini didirikan oleh Ibrahim bin Aghlab.


● Dinasti Aghlabiyah adalah salah satu dinasti Islam di
Afrika Utara yang berkuasa (800-909 M)
● Wilayah kekuasaannya meliputi Ifriqiyah,
Qairawan,Tunisia), Algeria (Afrika Utara), dan Sisilia.
● Berakhir setelah ditaklukkan oleh Dinasti Fatimiyah
3. Dinasti Thulun

● Ahmad Ibn Thulun, pendiri Dinasti Thuluniyah di Mesir


dan Suriah.
● Dinasti Thulun berumur pendek (868-905)M
● Ia dikirim ke Mesir sebagai gubernur al-Fustat oleh
Khalifah Abbasiyah
● Pada 873M ia melepas diri dari Khilafah Bani Abbas, dan
menaklukkan Syam dan Syiria
4. Dinasti Iksidiyah

● Muhammad ibn Thughj (935-946) adalah pendiri Dinasti


Iksidyah yang didirikan di Fusthat.
● Dinasti Iksidiyah mendapatkan gelar kebangsawan ala
Iran, Ikhsyid
● Kekuasaan dua anak lelaki yang menggantikan
Muhammad al-Iksyid hanya bersifat formalitas.
● Penguasa Iksidiyah, terutama sang pendiri dinasti,
menghabiskan uang negara dengan boros dan
berlebihan demi kesenangan orang-orang terdekatnya.
4. Dinasti Hamdaniyah
● Dinasti ini didirikan pertama kali di Mesopotamia utara
dengam Mosul sebagai ibukotanya (929-991)
● Sayf al-Dawlah (944-967) dari Aleppo adalah pendiri
sebuah dinasti di Suriah utara
● Ada juga seorang sejarawan sastra dan musik yang
terkemuka
● Pesainganya dalam bidang puisi di Aleppo adalah sepupu
Sayf al-Dawlah, Abu Firas al-Hamdiani
● Kaisar yang bernama Nicephorus Phocas dan John
Tzimisces telah menjadi kepemimpinan cemerlang untuk
menyelamatkan Bizantium
Dinasti-Dinasti di Timur
DINASTI TAHIRIYAH
NEGARA SEMI-INDEPENDEN, Mereka memindahkan
SEBELAH TIMUR BAHGDAD pusat pemerintahan ke
Naisabur, dan di situ
mereka berkuasa
Thâhir ibn al-Husayn dari sampai tahun 872,
Khurasan, adalah orang yang
pernah di-percaya al-Ma’mun
untuk menduduki iabatan memerintah selama
jenderal 6 tahun, yaitu sejak
207-213 H.
memperluas wilayah
kekuasaannya hingga
per-batasan India
DINASTI SAFFARIYAH
bermula di Sijistan dan berkuasa di Berdiri Dinasti ini adalah Yaqub ibn
Persia selama 41 tahun (867-908), Allaits. Ia berasal dari keluarga
didirikan oleh Ya'qûb ibn al-laits pencetak dan pengukir
al-Shaffar (867-878). Al-Shaffär peralatan-peralatan tembaga.

Masa keemasan dinasti Saffariyah masa kemunduran dikarenakan


pun mulai kehilangan cahayanya Abu tidak mau mengembalikan
semenjak ‘Amr bin Laits meninggal kekuasaan ketangan Khalaf
dunia

Dinasti Saffariyah (867-903 M)


Samaniyah adalah sebuah dinasti kecil yang muncul di dunia
Islam (Persia) pada abad ke-9, ketika Dinasti Abbasiyah mulai
melemah. Wilayahnya meliputi daerah Khurasan (Irak) dan
Transoksania (Uzbekistan) yang terletak di sebelah timur
Baghdad. Ibukotanya adalah Bukhara. Dinasti Samaniyah
dapat bertahan selama kurang lebih 186 tahun (204 H/819
M–395 H/1005 M). Pendirinya adalah Ahmad bin Asad bin
Samankhudat (w. 250 H/864 M). Nama Samaniyah dinisbahkan
kepada leluhur pendirinya, yaitu Samankhudat, seorang
pemimpin suku dan tuan tanah keturunan bangsawan terkenal
dari Balkh, sebuah daerah di sebelah utara Afghanistan.
Dalam sejarah Samaniyah terdapat dua belas khalifah yang
memerintah secara berurutan. Berbeda dengan dinasti kecil
lain yang berada di sebelah barat Baghdad, dinasti ini tetap
tunduk kepada kepemimpinan khalifah Abbasiyah. Sumbangan
penting dinasti ini bagi perkembangan Islam antara lain adalah
pengembangan sastra, baik sastra Arab maupun sastra Persia.
Di masa itu lahir sastrawan terkemuka, seperti Firdausi
(934–1020) yang terkenal karena syairnya dan Bal’ami
(961–976) yang berjasa karena menerjemahkan karya Abu
Ja‘far Muhammad bin Jarir at-Tabari. Perhatian penguasa
terhadap perkembangan ilmu dan sains menjadikan Bukhara
sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Sumber: History of The Arabs; From the Earliest Times to the
Present, karangan Philip K. Hitti, terbitan Palgrave
Macmillan, edisi revisi ke-10, New York, 2002, Terjemahan R.
Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi.

Anda mungkin juga menyukai