Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AUDIT

PENGELOLAAN LIMBAH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

WASTE JAYA CONSULTANT

M. Wahyu I. Ade P. - 195100900111024


Kiral Karentya Karna - 195100901111006
Aulia Tri Rismadani - 19510090111038
Yasir Abdan Zakia - 205100907111021
Ainul Fikri H - 205100907111035
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki di lingkungan karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah terdiri dari zat
atau bahan buangan yang dihasilkan proses produksi industri yang kehadirannya dapat
menurunkan kualitas lingkungan (Kristanto, 2004). Penanganan air limbah yang selama ini
dilakukan belum sampai pada tahap pemikiran proses penanganan atau menggunakan
ulang limbah tersebut. Penanganan limbah yang selama ini hanya dilakukan dengan cara
kuratif, yaitu dengan mengolah air limbah yang dibuang ke lingkungan. Cara seperti ini
kurang bisa mengatasi masalah pencemaran air limbah karena masih dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan (Hammer, 1985 dan Kusnoputranto, 1983). IPAL yang baik adalah
IPAL yang dapat menurunkan tingkat bahan pencemar pada air sesuai atau kurang dari
baku mutu yang ditetapkan sehingga tidak mencemari lingkungan.
Kampus merupakan tempat dimana teknologi, ilmu pengetahuan dan inovasi
ditegakkan, menjadi komunitas yang berperan penting dalam berkontribusi menerapkan
prinsip sustainability dalam ruang lingkup lingkungannya. Aktivitas keseharian dalam
lingkungan kampus merupakan aksi penting tentang bagaimana mewujudkan tata cara
hidup yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan mempraktekkan prinsip yang
ingin ditegakkan, kampus mengikutsertakan mahasiswa ke dalam aktivitas dalam rangka
mewujudkan kehidupan berkelanjutan, sekaligus mengajak mahasiswa berpartisipasi aktif
dalam mengurangi polusi, limbah serta berbagai upaya-upaya aksi ramah lingkungan
lainnya. Pengalaman dalam menerapkan hidup yang berkelanjutan di lingkungannya akan
membentuk prinsip tersendiri yang diharapkan mampu menjadi pembelajaran bagi
kalangan-kalangan yang lebih luas seperti ruang lingkup kota, regional bahkan nasional
dan internasional.
Di tingkat Indonesia, Universitas Indonesia telah mempelopori dengan UI GreenMetric
World University Ranking yang telah digulirkan sejak 2010 dan hingga tahun 2022 telah
diikuti oleh 956 partisipan dari berbagai negara. UI GreenMetric menggunakan 6 kriteria
penilaian yaitu setting & infrastructure, energy & climate change, waste, water,
transportation dan education & research. Pada pembahasan ini mengangkat kriteria
penilaian dalam bidang education & research yang diterapkan di Universitas Brawijaya,
Malang.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari laporan ini:
1. Memberikan pemahaman secara akademis terkait penilain UI GreenMetric pada
bidang waste (WS) di Universitas Brawijaya, Malang.
2. Menganalisis UI GreenMetric berdasarkan enam indikator.
3. Memberikan saran dalam bidang waste (WS) di Universitas Brawijaya, Malang.

1.3 Ruang lingkup


UI GreenMetric World University Ranking merupakan metodologi penilaian
komitmen pimpinan universitas terhadap terlaksananya konsep Green Campus dan
kampus berkelanjutan. Universitas tersebut harus berkontribusi terhadap wacana akademis
tentang keberlanjutan dalam pendidikan dan penghijauan kampus, serta harus mendorong
perubahan sosial universitas yang berkaitan dengan tujuan berkelanjutan. Model UI
GreenMetric tidak didasarkan pada suatu sistem pemeringkatan yang ada, namun pada
pengembangan dari sistem yang berkelanjutan. Secara umum pemeringkatan dilakukan
dengan mengadopsi konsep environmental sustainability yang memiliki 3 aspek antara lain
penggunaan sumber daya alam, pengelolaan lingkungan, dan pencegahan polusi. Selain
itu, terdapat aspek ekonomi meliputi keuntungan dan penghematan biaya. Kemudian
terdapat aspek sosial yang meliputi pendidikan, masyarakat dan keterlibatan sosial.
Salah satu dari 6 indikator lain dalam penilaian UI GreenMetric adalah kategori
waste (limbah) yang mempertimbangkan lingkungan yang berkelanjutan. Setiap kegiatan
staff maupun mahasiswa di kampus menimbulkan sampah ataupun limbah. Karena hal
tersebut diperlukannya aktivitas daur ulang limbah, penanganan limbah organik,
penanganan limbah beracun dan berbahaya (B3) serta membuat kebijakan untuk
mengurangi penggunaan kertas dan plastik di kampus. Kriteria ini didasarkan pada
pemikiran bahwa kampus memiliki peran penting dalam menciptakan generasi baru yang
peduli terhadap isu keberlanjutan. Indikatornya adalah sebagai berikut:
● WS 1 : Upaya yang telah dilakukan untuk mendorong adanya kegiatan mendaur
ulang sampah
● WS 2 : Upaya dalam penetapan untuk mengurangi penggunaan kertas dan plastik
● WS 3 : Upaya dalam pengolahaan limbah organik di dalam kampus
● WS 4 : Upaya dalam pengolahan limbah anorganik di dalam kampus
● WS 5 : Upaya dalam pengolahan serta perlakuan pada limbah berbahaya dan
beracun di dalam kampus
● WS 6 : Penjelasan mengenai sistem pengolahan limbah yang diterapkan di dalam
kampus
Pada indikator pertama, penilaian ini akan didasarkan pada bagaimanakah upaya
yang telah dilakukan oleh kampus mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan untuk
melakukan kegiatan daur ulang sampah apakah sudah mulai berjalan, atau telah berjalan
atau bahkan belum berjalan. Pada indikator kedua, penilaian ini akan berfokus pada upaya
dan usaha yang telah dilakukan oleh kampus maupun pada tingkat fakultas dan jurusan
untuk mengurangi penggunaan kertas contohnya pada tugas laporan ataupun paper yang
diberikan kepada mahasiswa serta pengurangan penggunaan plastik apakah sudah
diterapkan, mulai diterapkan atau bahkan belum diterapkan. Pada indikator ketiga,
penilaian ini akan didasarkan pada upaya-upaya ataupun hal yang telah dilakukan oleh
kampus untuk mengolah atau mengelola limbah organik yang dihasilkan, upaya tersebut
biasanya dapat berupa alur pengelolaan sampah organik, pemanfaatan sampah organik
menjadi kompos dan sebagainya apakah sudah dilakukan, belum dilakukan atau akan
dilakukan. Pada indikator keempat, penilaian ini akan didasarkan pada pengolahan dan
pengelolaan limbah anorganik serta upaya-upaya yang berkaitan dengan hal tersebut
seperti pemanfaatan menjadi bahan yang dapat diolah serta dimanfaatkan menjadi sesuatu
yang dapat digunakan untuk fasilitas kampus dan sebagainya apakah sudah dilakukan,
akan dilakukan atau belum dilakukan. Pada indikator kelima, penilaian ini akan didasarkan
pada bagaimana upaya yang telah dilakukan kampus untuk mengolah ataupun
memperlakukan limbah berbahaya dan beracun pada area kampus, terutama mengenai
fakultas yang menggunakan bahan-bahan kimia untuk keperluan praktikum apakah telah
mempunyai instalasi pengolahan limbahnya sendiri, ataupun mempunyai tempat
penampungan limbah yang telah sesuai standar untuk membuang limbah berbahaya
tersebut. Indikator keenam atau indikator terakhir adalah penilaian yang didasari oleh
bagaimana sistem pengolahan limbah terpusat (central) yang dimiliki oleh kampus untuk
mengatur seluruh aktivitas limbah yang keluar dari sumber-sumber yang berpotensi
menghasilkan limbah, baik limbah organik, limbah anorganik bahkan limbah berbahaya
sekalipun.
Pelaksanaan audit ini akan diikuti oleh klien dan auditee. Klien kami adalah Bapak
Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT dan auditee kami adalah Rektor Universitas
Brawijaya, Dekan setiap Fakultas Universitas Brawijaya, dan Staff Universitas Brawijaya.
Objek yang diaudit adalah area keseluruhan Universitas Brawijaya dan Gedung setiap
Fakultas Universitas Brawijaya.
BAB II PROFIL DAN TAHAPAN

2.1 Lembaga atau Tim Auditor


Nama Perusahaan : Waste Jaya Consultant
Alamat : Jl. Kalpataru, Malang
Email : wastejaya@gmail.co
Nomor Telepon : 0341-837 082 43 / 80 Fax : 0341-837 088 91
Nama Anggota : Yasir Abdan Zakia (Ketua Tim)
- Kiral Karentya Karna (Anggota Tim)
- M. Wahyu I. Ade P (Anggota Tim)
- Aulia Tri R (Anggota Tim)
- Ainul Fikri H (Anggota Tim)

2.2 Lembaga Teraudit


Nama Instansi : Universitas Brawijaya
Tanggal Berdiri : 5 Januari 1963 / Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi
(PTIP) No. 1 Tahun 1963
Lokasi : Jl. Veteran No. 1, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang
Visi :“Menjadi Perguruan Tinggi Pelopor dan Pembaharu dengan
Reputasi Internasional dalam Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Terutama yang Menunjang Industri Berbasis
Budaya untuk Kesejahteraan Masyarakat”
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional
yang menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki moral dan
budi pekerti yang luhur, mandiri, serta profesional, dan
berjiwa entrepreneur;
2. Menyelenggarakan peran perguruan tinggi sebagai agen
pembaruan, pelopor dan penyebar ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan humaniora serta sebagai agen
pembangunan ekonomi bangsa dengan berdasar pada
nilai kearifan lokal dan luhur; dan
3. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi yang
unggul, berkeadilan, dan berkelanjutan.
2.3 Waktu Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit seputar Waste berdasarkan pedoman UI Greenmetric pada
Universitas Brawijaya dilaksanakan selama 5 hari. Penentuan rencana pelaksanaan audit
telah menjadi kesepakatan bersama antara Tim Audit, Klien, dan Auditi bahwa selama 5
hari dimulai dari Tanggal 19-23 September 2022. Selama 5 hari tersebut, terdiri dari
persiapan dan konfirmasi, kunjungan ke lapangan, wawancara dengan rektor Universitas
Brawijaya dan staf lapangan, penyelesaian daftar isian audit, serta peninjauan dokumen.
Tetapi, sayang sekali tidak dapat mengambil foto di lapangan sebagai referensi dan
lampiran dalam laporan ini.

2.4 Tanggal Penyusunan Laporan Audit


Penyusunan laporan audit seputar pendidikan berdasarkan pedoman UI Greenmetric
dilaksanakan selama 3 hari, dimulai dari Tanggal 26-28 September 2022.

2.5 Kriteria yang Diacu


Kriteria audit green campus atau kampus yang berwawasan lingkungan yang
digunakan sebagai acuan dalam menilai ketaatan atau kesesuaian adalah UI Greenmetric.

2.6 Tahapan dan Metode


A. Audit Dokumen
Audit dokumen dilakukan untuk menyusun dokumen dan data-data yang perlukan
untuk melaksanakan audit kepatuhan.

B. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data secara langsung kepada Auditee
dengan adanya sesi tanya-jawab.

C. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan merupakan audit lapangan untuk memverifikasi audit dokumen
yang sudah disiapkan.
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Daftar Pertanyaan


1. Di jajaran petinggi, bagian mana atau siapa yang berperan dalam pengelolaan
limbah?
2. Apakah ada TPS? Jika ada, lokasinya dimana, luasan serta daya tampung
sampahnya berapa?
3. Volume sampah rata-rata yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan di kampus UB yang
dibuang ke TPS?
4. Sistem pemilahan sampah dan distribusi sampah dari TPS bagaimana dan
kemana?
5. Apakah ada anggaran khusus kampus untuk pengelolaan limbah?
6. Bagaimana penerapan program daur ulang sampah di UB?
7. Bagaimana pengelolaan limbah organik dan limbah anorganik?
8. Bagaimana pengelolaan limbah B3 di UB?
9. Bagaimana pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas di UB?
10. Bagaimana peranan mahasiswa untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah di UB?
11. Apakah ada dokumen yang terkait dengan perizinan lingkungan (AMDAL)? Jika
ada, apakah diperbolehkan bagi kami untuk mendapatkan soft filenya, sebagai
bahan tambahan bagi kami untuk melakukan audit.

3.2 Temuan
Berdasarkan hasil audit dokumen, wawancara dan audit kepatuhan, kami sebagai
auditor menemukan beberapa temuan dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Hasil Temuan

No. Kondisi Kriteria Sebab Akibat Kesimpulan

1. Pemilahan sampah Pemilahan Sampah 1. Kurangnya kesadaran 1. Masih banyak sampah Tidak adanya pemilahan sampah
yang belum yang timbul dari seluruh aspek di universitas organic dan anorganik yang sejak awal akan menyusahkan
diberlakukan kegiatan massal dalam pemilahan sampah tercampur sehingga harus pihak yang bertugas untuk
sepenuhnya dilakukan di lokasi 2. Banyak tempat sampah dipilah secara manual melakukan daur ulang. Sebaiknya
kegiatan massal yang modelnya tidak apabila akan di daur ulang. dilakukan sosialisasi kembali
dengan dipisah berdasarkan tentang pemilahan sampah di UB
menggunakan jenisnya. dan menyiapkan fasilitas
wadah sesuai pemilahan tempat sampah
dengan kelompok berdasarkan jenisnya diperbanyak.
Sampah (PP 27
Tahun 2020)

2. Penggunaan kertas Penggunaan kertas untuk Banyak sampah kertas yang Dilakukan penyerahan tugas,
masih berlebihan kegiatan perkuliahan dan menumpuk di kantor, kelas berkas perkuliahan, ataupun
administrasi masih banyak maupun laboratorium. administrasi secara online (contoh :
digunakan via GCR) untuk meminimalisir
penggunaan kertas

3. Tempat Sebuah TPS Perencanaan yang kurang Lingkungan terlihat kurang Direncanakan pemindahan TPS
pembuangan berjarak minimal 500 tepat dalam perancangan estetis, bau, dan kotor. dalam kampus ke bagian pinggiran
sampah sementara m dari keramaian tata ruang kampus Kondisi seperti ini juga kampus dengan lahan yang lebih
(TPS) berlokasi di tempat umum. menjadi sarang penyakit. jauh dari keramaian dan lebih luas.
sebelah gedung Sampah harus Ditemukan beberapa kasus Harus diadakan pula wadah
perkuliahan ditempatkan pada diare pada staff dan sampah yang lebih memadai
sehingga banyak wadah tertutup mahasiswa yang kerap
dilewati orang. (kontainer) yang beraktivitas pada gedung
Sampah tidak dilabeli sesuai dekat TPS.
dimasukkan dalam dengan jenis
satu wadah, sampah, mudah
dibiarkan diangkut, dan mudah
berserakan dalam dibersihkan.
sebuah ruangan (Kementerian PUPR)
beralaskan tanah
yang gerbangnya
dibiarkan terbuka.
3.2 Hasil Penilaian
Dari pertanyaan yang telah diajukan kepada pihak Universitas Brawijaya, didapatkan nilai poin pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Nilai Poin

No Kriteria Ukuran Kinerja Indikatif Poin Bukti

1. Recycling program for Kondisi pihak universitas dalam mengajak Sebagian (> 25-50%
university’s waste mahasiswa dan staff untuk melakukan daur sampah)
ulang :
1. Tidak ada Adanya program daur

2. Sebagian (1-25% sampah) ulang di Ecogreen

3. Sebagian (> 25-50% sampah) Recycling Plaza. Namun

4. Sebagian (> 50-75% sampah) belum ada program

5. Extensive (> 75% sampah) khusus yang diterapkan


setiap fakultas untuk
melakukan daur ulang.

2. Program to reduce the use Kondisi pihak universitas dalam 1 program


of paper and plastic on menetapkan kebijakan formal untuk
campus mengurangi penggunaan kertas dan plastik
(yaitu, program kebijakan pencetakan dua Adanya program untuk

sisi, penggunaan gelas, penggunaan tas menjual kertas dan plastik


yang dapat digunakan kembali, cetak, bila di Ecogreen Recycling
perlu, distribusi air gratis, kebijakan untuk Plaza. Namun tidak ada
dematerialisasi prosedur administrasi, dll.) : keterangan lebih lanjut di
1. Tidak ada web tersebut
2. 1 program
3. 2 program
4. 3 program
5. Lebih dari 3 program

3. Organic waste treatment Kondisi pihak universitas dalam mengelola Sebagian (> 25-50%
sampah organik : diolah)
1. Open dumping
2. Sebagian (1-25% diolah) Adanya program untuk

3. Sebagian (> 25-50% diolah) mengelola limbah organik

4. Sebagian (> 50-75% diolah) di Ecogreen Recycling

5. Extensive (> 75% diolah) Plaza. Namun tidak ada


keterangan lebih lanjut di
web tersebut

4. Inorganic waste treatment Kondisi pihak universitas dalam mengelola Sebagian (> 25-50% Dibutuhkan
sampah organik : diolah)
1. Pembakaran
2. Sebagian (1-25% diolah)
3. Sebagian (> 25-50% diolah)
4. Sebagian (> 50-75% diolah)
5. Extensive (> 75% diolah)

5. Toxic waste treatment Kondisi pihak universitas dalam mengelola Sebagian (> 25-50% Dibutuhkan
sampah B3 : diolah)
1. Tidak dikelola
2. Sebagian (1-25% diolah)
3. Sebagian (> 25-50% diolah)
4. Sebagian (> 50-75% diolah)
5. Extensive (> 75% diolah) atau kampus
menghasilkan limbah B3 yang sedikit.

6. Sewage disposal Kondisi pihak universitas dalam membuang Dikelola secara Dikelola oleh pihak ketiga
limbah cair : konvensional
1. Tidak dikelola dan langsung dibuang ke
badan air
2. Dikelola secara konvensional
3. Dikelola untuk digunakan kembali
4. Dikelola untuk downcycling
5. Dikelola untuk upcycling
Hasil perolehan skor yang dilakukan kemudian dibandingkan dengan data perolehan
skor dari UI GreenMetric yang sudah ditetapkan. Perbandingan antara hasil penilaian oleh
UI GreenMetric dengan kondisi aktual yang terjadi pada poin Waste di Universitas
Brawijaya telah sesuai dengan indikator UI GreenMetric untuk semua indikator yakni WS1,
WS2, WS3, WS4, WS5, dan WS6. Kesesuaian tersebut menunjukkan bahwa hasil skoring
yang dilakukan bersifat objektif yaitu sesuai dengan kondisi aktual dan data yang
ditunjukkan untuk poin Education and Research (ED) di Universitas Brawijaya. Untuk lebih
lengkapnya terkait perbandingan kesesuaian UI GreenMetric dengan Universitas Brawijaya
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan antara penilaian UI GreenMetric dan Universitas Brawijaya

Poin Presentase
Kategori dan Indikator
UI Universitas UI Universitas
GreenMetric Brawijaya GreenMetric Brawijaya

WS1 Recycling program 300 200 3% 2%


for university’s waste

WS2 Program to reduce 300 200 3% 2%


the use of paper and
plastic on campus

WS3 Organic waste 300 200 3% 2%


treatment

WS4 Inorganic waste 300 200 3% 2%


treatment

WS5 Toxic waste 300 300 3% 2%


treatment

WS6 Sewage disposal 200 200 2% 2%

Total 18% 12%


BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hasil audit yang telah dilakukan mengenai penilaian education category di Universitas
Brawijaya berdasarkan UI GreenMetric World University Ranking tahun 2022, didapatkan
kesimpulan bahwa telah dilaksanakan audit sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang
sudah sesuai. Ditemukan beberapa temuan utamanya pada skctor pengolahan sampah.
Diperlukan pengetahuan dan kesadaran semua elemen yang terlibat dalam proses
pengolahan sampah.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari audit, dapat diberikan saran untuk arahan pelaksanaan
green campus selanjutnya di Universitas Brawijaya yaitu:
1. Melakukan edukasi terhadap seluruh elemen yang terlibat dalam pengolahan
sampah. Mulai dari Mahasiswa, petugas kebersihan, hingga pengurus di TPS
2. Mulai banyak menggunakan softfile dalam pengumpulan tugas, laporan, dan
kebutuhan .lain yang menggunakan kertas.
3. Diperlukan peninjauan untuk mengidentifikasi areal-areal sekitar TPS yang tidak
terkelola dengan baik. Distribusi dan pemilahan sampah juga harus diperhatikan, agar
sampah yang berserakan akan berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Hammer,M.J., 1985.Water Supply and Pollution Control.New York:Haper & Row


Kristianto.2004.Ekologi Industri.Yogyakarta:Penerbit Andi
Kusnoputranto,H.1983.Studi Pencemaran Bakteriologis Kakus Cubluk Terhadap Air
Tanah Di Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.Jakarta:Fakultas
Kesehatan Masyarakat UI

Anda mungkin juga menyukai