Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS INVESTASI & MANAJEMEN PORTOFOLIO


“KASUS PROSES IPO PERUSAHAAN NARA HOTEL”

KELOMPOK 2

1. Resti Elviza 6. Sofya Anisa

21230007
21230032
2. Dola Rahwayu
7. Styva Deswita

21230017

3. Febri Aripan 21230033

8. Zelvi Fitria Herlina


21230019

4. Hanifah Hilda
21230039

21230020 9. Lisha Ruraria Sababalat

5. Lailatul Munawarah Firdaushi


21231014

21230022
Dosen
Dr. AFRIYENI, S.E., MM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“KEUANGAN, PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN”
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar yang berjudul
“KASUS TERTUNDANYA IPO NARA HOTEL"
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Dosen Dr.
AFRIYENI,SE., M.M Pada mata kuliah Analisis Investasi & Manajemen Portofolio. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan informasi tentang
permasalahan yang terjadi di indonesia yang berakibat kepada perekonomian. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan pemahaman kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan dari kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membaca.

Padang,18 Desember 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
RINGKASAN..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Laporan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Deskripsi Objek..................................................................................................3
2.2 Pembahasan........................................................................................................4
2.2. Penyebab Penundaan IPO PT Nara Hotel Internasional tbk...................4
2.2.2 Dampak Penundaan IPO PT Nara Hotel internasional tbk terhadap
Pasar Modal.............................................................................................7
2.3 Upaya Penyelesaian Masalah.............................................................................8
2.3.1 Alternatif Solusi.......................................................................................9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10
DAFTAR REFERENSI...........................................................................................................11

ii
RINGKASAN

PT Nara Hotel Internasional Tbk adalah perusahaan publik yang berdiri pada
Desember 2019 perusahaan ini bergerak di industri perhotelan dan pariwisata di Indonesia.
Mereka mengelola dan memiliki sejumlah properti hotel yang tersebar luas di berbagai lokasi
di Indonesia. Bisnis utama mereka meliputi pengelolaan hotel, restoran, layanan konferensi,
dan layanan terkait lainnya dalam industri perhotelan. Sebagai perusahaan publik, mereka
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kewajiban untuk memberikan laporan
keuangan, pertemuan pemegang saham, dan informasi lainnya yang relevan kepada publik.
Batalnya PT Nara Hotel Internasional Tbk (NARA) menjadi perusahaan tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi isu hangat diperbincangkan oleh pelaku pasar modal.
Pembatalan ini menyusul perintah Otoritas Jasa Keuangan karena yang ditengarai karena
adanya laporan dari pemegang saham publik saat Nara Hotel melaksanakan penjatahan
saham atau pooling saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Nara
Hotel seharusnya tercatat di papan BEI pada Jumat 7 Februari pekan lalu, tapi kemudian batal
karena adanya komplain dari investor.
Polemik penundaan pencatatan perdana saham PT Nara Hotel Internasional ditengarai
Tbk (NARA) bisa berimbas negatif terhadap iklim investasi dan pasar modal Indonesia. hal
tersebut bisa berdampak sistemik karena banyak pihak yang secara fundamental jadi
dirugikan.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


PT Nara Hotel International Tbk (NARA) tengah menjadi sorotan karena Bursa
Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menunda pencatatan saham perdananya (initial
public offering/IPO) yang dijadwalkan hari Jumat, 7 Februari 2020.
Penundaan IPO Nara Hotel dilatarbelakangi laporan adanya kecurangan dalam
pencatatan aset perusahaan yang didapat BEI dari pemegang saham. Selain itu, calon
investor juga mengeluhkan adanya ketidakadilan penjatahan saham pada masa
penawaran umum saham (pooling).
Berdasarkan prospektus IPO, Nara Hotel International merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang konsultasi pariwisata berupa jasa manajemen hotel. Beberapa
hotel yang dikelola perusahaan antara lain Tijili Hotel Benoa, Tijili Hotel Seminyak,
Tijili Lodge, The Shadow Canggu, The Atuh Nusa Penida, dan The Tamora Canggu.
Nara merupakan perusahaan yang relatif baru berdiri, yakni pada Desember 2016. Pada
tahun pertamanya beroperasi penuh, perusahaan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp
361,58 juta per Desember 2017. Pada periode tersebut perusahaan membukukan
pendapatan Rp 3,28 miliar dan biaya Rp 3,72 miliar.
Namun kinerjanya berbalik arah setahun kemudian dengan catatan laba bersih
sebesar Rp 2,26 miliar, berkat pendapatan yang melejit menjadi Rp 8,1 miliar atau naik
hingga 146,79% dalam setahun. Sedangkan bebannya hanya naik 35,83% menjadi Rp
5,05 miliar. Sedangkan pada 2019, dalam tujuh bulan periode tahun lalu, perusahaan
telah melampaui catatan kinerja setahun penuh 2018. Laba bersih per Juli 2019 tercatat
mencapai Rp 2,87 miliar berkat pendapatan yang melejit hingga 210,43% menjadi Rp
7,08 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,28
miliar. Sementara itu total aset perusahaan pada tahun pertamanya beroperasi penuh
mencapai Rp 1,25 miliar, kemudian naik menjadi Rp 9,61 miliar pada 2018, dan meroket
menjadi Rp 88,50 miliar per Juli 2019. Artinya, dalam periode 7 bulan berjalan di 2019,
total aset perusahaan meroket hingga 821,09%. Namun lonjakan total aset yang luar
biasa inilah yang menjadi penyebab ditundanya pencatatan saham Nara Hotel. "Sedang
kami selidiki bersama OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Direktur Utama BEI, Inarno
Djajadi di gedung BEI pagi ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu PT Nara Hotel?
2. Kenapa IPO PT Nara Hotel Ditunda oleh BEI?
3. Bagaimana Penyelesaian masalahnya?

1.3 Tujuan Penulisan Laporan


1. Untuk mengetahui apa itu PT Nara Hotel.
2. Untuk Mengetahui apa penyebab tertundanya IPO Nara Hotel oleh BEI.
3. Untuk mengetahui bagaimana Penyelesaian dari masalah IPO PT Nara Hotel.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Objek

PT Nara Hotel Internasional Tbk adalah perusahaan publik yang berdiri pada
Desember 2016, Perusahaan ini bergerak di industri perhotelan dan pariwisata di
Indonesia. Mereka mengelola dan memiliki sejumlah properti hotel yang tersebar luas di
berbagai lokasi di Indonesia. Bisnis utama mereka meliputi pengelolaan hotel, restoran,
layanan konferensi, dan layanan terkait lainnya dalam industri perhotelan. Sebagai
perusahaan publik, mereka terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki
kewajiban untuk memberikan laporan keuangan, pertemuan pemegang saham, dan
informasi lainnya yang relevan kepada publik.
Dikutip dari artikel jurnal Proses Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal
Indonesia, IPO atau penawaran umum ini adalah istilah di mana suatu perusahaan atau
emiten menawarkan dan menjual efek-efek yang diterbitkannya dalam bentuk saham
kepada masyarakat secara luas.
Secara sederhananya, ia merujuk pada masa di mana perusahaan pertama kali
melantai di bursa saham Indonesia (BEI)--guna melakukan penawaran saham perdana
pada publik.
IPO ini sekaligus menjadi penanda di mana sebuah perusahaan swasta (PT
tertutup) menjadi perusahaan publik (Tbk). Oleh karenanya, initial public offering ini
juga sering disebut dengan go public.
Adapun tujuan dari IPO ini sendiri tak lain agar suatu perusahaan mendapatkan
pendanaan atau modal dari luar, dalam hal ini investor. Oleh karena itu, umumnya, IPO
ini dilakukan saat kondisi pasar saham cukup kondusif dan perusahaan terkait sedang

3
bertumbuh, serta membutuhkan dana untuk ekspansi ataupun memenuhi biaya
operasional bisnis.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Penyebab Penundaan IPO PT Nara Hotel Internasional tbk
Batalnya PT Nara Hotel Internasional Tbk (NARA) menjadi perusahaan
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi isu hangat diperbincangkan oleh
pelaku pasar modal.
Pembatalan ini menyusul perintah Otoritas Jasa Keuangan karena yang
ditengarai karena adanya laporan dari pemegang saham publik saat Nara Hotel
melaksanakan penjatahan saham atau pooling saat penawaran umum perdana
saham (initial public offering/IPO). Nara Hotel seharusnya tercatat di papan BEI
pada Jumat 7 Februari pekan lalu, tapi kemudian batal karena adanya komplain
dari investor.
Lantas dengan adanya sentimen ini, jelas menjadi sentimen negatif,
terutama bagi investor ritel yang mau berinvestasi di pasar modal.
Menurut Direktur Utama CSA Institute, Aria Samata Santoso, seharusnya,
IPO dilakukan secara transparan karena data emiten ada di
prospektus."Penundaan oleh OJK karena ada komplain dari investor mengenai
penjatahan saat pooling [penjatahan]. Jadi untuk itu perlu diteliti lebih lanjut apa
masalah yang sedang terjadi, maka dilakukan penundaan untuk pemeriksaan,"
kata Aria, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (11/2/2020).
Karena itu, dia menekankan agar investor, lebih cermat dalam memilih
perusahaan yang akan listing di bursa. Bila menemukan kejanggalan dari awal
saat proses pooling, maka sebaiknya calon emiten ini dihindari dan memilih
investasi lain yang lebih aman.
"Sebaikmya para investor selalu berusaha mempelajari dengan cermat dan
memahami kinerja serta risiko investasi di emiten yang akan dibeli sahamnya.
Jika ada kejanggalan, sebaiknya dihindari," kata Aria menambahkan.
Pekan lalu, BEI menunda IPO Nara Hotel Internasional yang semestinya
dilakukan pencatatan (listing) pada Jumat (7/2/2020). BEI menegaskan, salah satu
alasan penundaan ini adalah adanya komplain dari pemegang saham publik saat
pemesanan atau pooling.

4
Dalam surat yang diteken Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna dan Direksi
BEI Laksono W. Widodo, BEI menunda mencatatkan efek Nara Hotel hingga
pengumuman lebih lanjut. Pengumuman tersebut mengacu pada pengumuman
Bursa Nomor Peng-P-00215/BEI.PP2/02.2020 terkait kode saham PT Nara Hotel
Internasional (NARA).
Dalam prospektus IPO disebutkan, Nara Hotel melepas sebanyak-
banyaknya 2 miliar saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 101/saham.
Dengan demikian perusahaan akan meraih dana IPO Rp 202 miliar.
Selain itu perseroan juga merilis Waran Seri I sebanyak 35% dari total
jumlah saham ditempatkan dan disetor perusahaan. Harga pelaksanaan waran
yakni Rp 200 dengan masa penebusan pada 7 Agustus 2020 - 7 Februari 2023.
Masa penawaran sudah dilakukan pada 3-4 Februari lalu.
Sesuai jadwal dalam prospektus final, tanggal efektif dari OJK diperoleh
pada 31 Januari, masa penawaran umum (bookbuilding) 3-4 Februari, tanggal
penjatahan 5 Februari, tanggal pengembalian uang pemesanan 6 Februari, tanggal
distribusi Saham dan Waran Seri I secara elektronik 6 Februari dan tanggal
pencatatan saham dan Waran Seri I di BEI (listing) pada 7 Februari.
Sebelumnya, manajemen NARA angkat bicara. "Kami sudah audiensi
dengan pihak OJK dan BEI pagi ini. intinya kami tunduk pada aturan dan
ketentuan OJK dan Bursa. Lebih dari itu, Nara Hotel akan berkomitmen penuh
menjaga kepercayaan investor", ungkap Adrianus Daniel Sulaiman, Direktur
Utama Nara Hotel, dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (7/2/2020).
Di tempat terpisah, di Gedung OJK Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,
pada Jumat (7/2), puluhan investor yang membeli saham NARA mendatangi
kantor OJK. Para investor tersebut menyampaikan pengaduan terkait kejanggalan
dalam proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) NARA.
Saling tuding antara investor dengan pihak manajemen PT Nara Hotel
Internasional Tbk (NARA) terkait kejanggalan penjatahan saham perdana yang
berujung ditundanya pencatatan saham perdana emiten sektor perhotelan ini
menjadi gambaran jelas dugaan adanya keterlibatan bandar saham. Menyikapi hal
tersebut, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi
menegaskan, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan
pemeriksaan terkait pengaduan beberapa investor. “Kita akan menelusuri dan
menyelidiki lebih lanjut terkait keluhan dari investor,”ujarnya di Jakarta
5
Dirinya pun menuturkan, pihaknya akan berhati-hati menerima dan
termasuk menelusuri komplain dari investor apakah ini valid atau tidak. Pasalnya,
kalau memang ada sekiranya betul ada komplain tersebut valid, artinya harus ada
yang diperbaiki. Inarno pun menegaskan, pencatatan saham perdana ini ditunda
dan bukan dibatalkan. Sayangnya, Inarno belum dapat menyampaikan sampai
kapan penundaan pencatatan saham perdana ini.
Sementara Adrianus Daniel Sulaiman, Direktur Utama Nara Hotel dalam
siaran persnya menjelaskan, pihaknya selalu patuh pada aturan regulator yang
berlaku, termasuk ketentuan prospektus.”Kami sudah audiensi dengan pihak OJK
dan BEI pagi ini. intinya kami tunduk pada aturan dan ketentuan OJK dan Bursa.
Lebih dari itu, kami akan berkomitmen penuh menjaga kepercayaan
investor,”kata Adrianus.
Pihak Nara Hotel memastikan, tata cara pemesanan sudah memenuhi
syarat dan peraturan yang berlaku. Setiap calon investor mengisi surat Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan persyaratan administratif lainnya, serta
memenuhi syarat pembelian saham dengan melengkapi kelengkapan administrasi
dan menyetorkan sejumlah dana sesuai dengan saham yang dipesan.
Terkait dengan ditundanya pencatatan saham perdana Nara Hotel, Daniel
mengatakan bahwa berdasarkan data internal, dari data dps 631 investor yang
memesan, menurut pemberitaan hanya 10 orang investor yang merasa janggal dan
melakukan protes ke otoritas. "Protes mereka justru menurut kami aneh. Contoh,
mereka sudah mengisi dan menandatangani FPPS untuk pembelian 1.000 lembar
saham dan telah menyetor dana sebesar nilai pemesanan. Setelah kami penuhi
pesanan 1.000 saham tersebut mereka menolak dan bilang cuma mau 100 saham.
Ini aneh", papar Daniel.
Corporate Legal Director PT. Nara Hotel Internasional Tbk, Yudistira
Putra Sakti menduga ada upaya untuk menguasai saham IPO NARA lalu gagal,
sehingga menyerang balik dengan memunculkan isu negatif. Pasalnya, perseroan
memilih untuk memberikan porsi pooling ke investor retail lantaran tak ingin
harga saham dikontrol bandar.
Yudis menduga ada oknum mafia pasar modal yang punya pengaruh
negatif dan merusak iklim investasi di pasar keuangan.”Praktik-praktik seperti itu
sudah ketinggalan jaman, kita harus maju dan merubah mindset, pasar modal

6
Indonesia adalah milik masyarakat, bukan segelintir pemodal raksasa yang dapat
mengontrol emiten dan memanipulasi pasar", kata Yudis.
2.2.2 Dampak Penundaan IPO PT Nara Hotel internasional tbk terhadap Pasar
Modal
Polemik penundaan pencatatan perdana saham PT Nara Hotel
Internasional ditengarai Tbk (NARA) bisa berimbas negatif terhadap iklim
investasi dan pasar modal Indonesia. Padahal, perseroan telah mengikuti
ketentuan menggelar IPO saham sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK sebelumnya meminta Nara Hotel untuk menunda pencatatan saham
di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sedianya dilaksanakan Jumat (7/2).
Penundaan akibat adanya complain pemegang saham publik saat pemesanan atau
pooling.
Nara Hotel berniat melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan
20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp 101
per saham, sehingga total dana yang diraup mencapai Rp 202 miliar. Bertindak
sebagai penjamin pelaksana emisi saham adalah PT Magenta Kapital Sekuritas.
Seorang trader saham dari perusahaan sekuritas lokal yang tidak mau
disebutkan namanya mengatakan, masih menjadi pertanyaan bagi sejumlah pihak
terkait penundaan listing perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi hotel
tersebut. Emiten dan publik juga masih menanti hasil keputusan OJK terkait
kepastian hukum penundaan IPO tersebut.
Kasus penundaan IPO Nara Hotel, menurut dia, justru bisa berdampak
buruk bagi iklim investasi dan pasar modal Indonesia. Jika Nara benar-benar
gagal melantai di BEI, hal tersebut bisa berdampak sistemik karena banyak pihak
yang secara fundamental jadi dirugikan.
"Semoga OJK tidak keliru mengambil keputusan. Tidak hanya investor
pooling, tapi juga investor fix alotment, OJK juga perlu mempertimbangkan
pandangan publik baik investor maupun calon emiten. Jangan-jangan nanti, calon
emiten lain takut IPO saham, karena complain investor seperti ini", ujar trader
yang tidak ingin disebutkan namanya.
Emiten yang berniat IPO saham, ungkap dia, sudah menempuh proses
bisnis yang panjang, sehingga apabila dibatalkan dapat merugikan banyak pihak.
Oleh karena itu, keputusan yang diambil OJK harus berdasarkan pertimbangan
perlindungan bagi semua pihak, baik emiten maupun investor.
7
2.3 Upaya Penyelesaian Masalah
Pada kasus IPO Nara Hotel, upaya penyelesaian masalah yang dilakukan oleh
Nara Hotel dan investor mungkin melibatkan beberapa langkah berikut:
1. Dialog Terbuka antara Nara Hotel dan Investor: Mengadakan pertemuan atau
komunikasi terbuka antara pihak manajemen Nara Hotel dan investor untuk
mendengarkan kekhawatiran dan masukan mereka. Komunikasi terbuka dapat
membantu membangun kepercayaan dan pemahaman bersama.
2. Analisis Bersama Penyebab Masalah: Nara Hotel dan investor dapat bersama-sama
melakukan analisis mendalam terhadap penyebab masalah dalam proses IPO.
Mengidentifikasi masalah dari sudut pandang bersama dapat membantu
merumuskan solusi yang lebih efektif.
3. Revaluasi Strategi IPO: Pihak Nara Hotel dan investor bersama-sama dapat
meninjau strategi IPO yang telah dijalankan. Pemahaman bersama mengenai
perubahan yang mungkin diperlukan dalam penentuan harga saham, struktur modal,
atau pendekatan pemasaran dapat membantu meningkatkan kualitas IPO.
4. Pembaruan Informasi dan Prospektus: Jika ada informasi yang kurang jelas atau
perlu diperbarui, Nara Hotel dapat melakukan pembaruan pada prospektus IPO
untuk memberikan gambaran yang lebih akurat kepada investor.
5. Negosiasi dan Kesepakatan Bersama: Melibatkan proses negosiasi untuk mencapai
kesepakatan bersama antara Nara Hotel dan investor. Ini dapat mencakup
penyesuaian kondisi IPO, penentuan harga saham yang lebih sesuai, atau perubahan
lain yang dapat meningkatkan kepercayaan investor.
6. Keterlibatan Pihak Ketiga Independen: Mengajak pihak ketiga independen, seperti
penasihat keuangan atau mediator, untuk membantu menyelesaikan sengketa dan
memberikan pandangan objektif.
7. Peningkatan Komunikasi ke Publik: Nara Hotel dapat meningkatkan komunikasi ke
publik mengenai langkah-langkah perbaikan yang diambil untuk mengatasi masalah.
Transparansi dapat membantu mendulang kembali kepercayaan dari investor dan
pemangku kepentingan lainnya.
8. Evaluasi Bersama Terhadap Kondisi Pasar: Nara Hotel dan investor dapat bersama-
sama mengevaluasi kondisi pasar dan memutuskan apakah waktu peluncuran IPO
perlu ditunda atau disesuaikan untuk mengantisipasi perubahan dalam keadaan
pasar.

8
Melalui kerjasama dan komunikasi yang efektif antara Nara Hotel dan investor,
diharapkan masalah dalam kasus IPO dapat diselesaikan dengan membangun solusi yang
saling menguntungkan dan memperbaiki kepercayaan antara kedua belah pihak.

2.3.1 Alternatif Solusi


Untuk menyelesaikan masalah IPO Nara Hotel, langkah-langkah yang
mungkin dapat diambil yaitu:
a. Melibatkan evaluasi ulang strategi pemasaran, Evaluasi ulang strategi pasar
merupakan proses penting untuk meninjau kembali dan memperbarui rencana
bisnis yang ada, termasuk analisis pasar, tujuan, target pasar, serta strategi
pemasaran yang telah ditetapkan. Ini membantu perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar dan mencapai hasil yang
lebih baik.
b. Peningkatan layanan pelanggan, Peningkatan layanan pelanggan adalah
langkah penting untuk memastikan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Ini
bisa meliputi peningkatan responsivitas, kualitas layanan, dan inovasi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
c. Transparansi komunikasi kepada para pemegang saham, Transparansi
komunikasi kepada para pemegang saham adalah kunci untuk membangun
kepercayaan. Perusahaan harus memberikan informasi yang jelas, akurat, dan
tepat waktu mengenai kinerja, rencana, risiko, dan keputusan strategis agar
para pemegang saham bisa membuat keputusan investasi yang baik.
Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sahamnya dan mencari solusi yang
sesuai. Dalam konteks ini, melibatkan profesional keuangan dan hukum juga
dapat membantu mengidentifikasi opsi terbaik untuk menangani masalah
tersebut.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Setelah sempat mengalami penundaan, penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO) PT Nara Hotel International Tbk akhirnya dibatalkan.
Pembatalan IPO Nara Hotel ini diungkapkan Kepala DivisiJasa Kustodian
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Hartati Handayani dalam suratnya kepada
Direksi Pemegang Rekening KSEI.
Dalam surat bernomor KSEI-5439/JKU/0320 tertanggal 24 Maret 2020 itu, KSEI
menginformasikan bahwa penawaran umum perdana atas saham Nara Hotel dibatalkan.
Informasi mengenai pembatalan IPO Nara Hotel itu berdasarkan surat yang KSEI
terima dari Nara Hotel pada 23 Maret 2020. Surat bernomor 024/S/DIR/NH/III/2020
tersebut berisi mengenai permohonan pembatalan pendaftaran efek bersifat ekuitas PT
Nara Hotel International Tbk.
Dengan dilakukannya pembatalan IPO, Hartati menyebutkan, perjanjian
pendaftaran efek bersifat ekuitas Nara Hotel dengan KSEI telah berakhir.

3.2 Saran
Untuk Perusahaan agar proses IPO dapat berjalan dengan lancar, penting untuk
memiliki persiapan yang matang, seperti mempersiapkan laporan keuangan yang jelas,
memiliki manajemen yang solid, memahami pasar dan pesaing, serta mendapatkan
dukungan dari konsultan keuangan dan hukum yang berpengalaman. Komunikasi yang
jelas dan terbuka kepada para investor juga penting.

10
DAFTAR REFERENSI

Berita mengenai kasus Nara Hotel https://www.cnbcindonesia.com/market/20200211174313-


17-137075/kasus-nara-hotel-begini-trik-pilih-saham-ipo-di-bursa

Tanggapan dari pihak BEI mengenai kasus Nara Hotel


https://www.neraca.co.id/article/127846/sikapi-kasus-nara-hotel-bei-tidak-telan-
mentah-aduan-investor

Penjelasan lengkap mengenai IPO


https://m.bisnis.com/amp/read/20211017/55/1455242/pengertian-initial-public-
offering-ipo-tujuan-dan-mekanismenya

Pengaruh kasus Nara Hotel terhadap Pasar Modal


https://www.beritasatu.com/ekonomi/600197/penundaan-ipo-saham-nara-hotel-bisa-
berimbas-negatif-bagi-pasar-modal

11

Anda mungkin juga menyukai