Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP PEREMPUAN

Disusun Oleh :

Dea Husnaa Faizah (2301021045)

Fatur rohman (2301021046)

Aliyah Septiandini (2301021047)

Mohammad Noval.K. (2301021048)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pelanggaran Hak
Asasi Manusia Terhadap Perempuan” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini dilakukan
dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. mahasiswa fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 2023/2024. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Djoko Purwanto, S,H.,M,Hum.
Selaku Dosen yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Jember, 23 November

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….........................ii

Daftar Isi………………………………………………………………..................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………........4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...5

1.3 Tujuan……………………………………………………………….....................5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia...............................................................................6

2.2 Pengertian Hak Asasi Perempuan...........................................................................6

2.3Apa Saja Hak-Hak Perempuan............................................................. .................7

2.4 Pelanggaran HAM..................................................................................................9

2.5 Bagaimana Memperjuangkan Hak-Hak Perempuan...................................... .......9

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................11

3.2 Saran......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas
mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh ketaqwaan dan penuh tanggung
jawab untuk kesejahteraan umat manusia, oleh pencipta-Nya dianugrahi Hak Asasi untuk
menjamin keberadaan harkat dan martabat dirinya serta keharmonisan lingkungannya. Hak
Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang kodrati melekat pada diri manusia, bersifat
universal, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh
diabaikan, dikurangi, atau dirampas apapun.
Dalam hal ini, perlindungan hukum merupakan hak setiap warga negara dan
perlindungan hukum juga merupakan kewajiban bagi negara itu sendiri, oleh karenanya
negara wajib memberikan perlindungan hukum kepada warga negara nya. Pada prinsipnya
perlindungan hukum terhadap harkat, dan martabat manusia sehingga pengakuan dan
perlindungan bagian dari HAM tanpa membeda-bedakan.
Berbicara mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), saat ini banyak terjadi kasus
pelanggaran HAM terhadap perempuan. Kasus yang sering terjadi adalah kekerasan pada
perempuan. Kekerasan terhadap perempuan dewasa ini bukan hanya sebagai masalah
individu, tetapi juga masalah nasional bahkan internasiona. Kekerasan terhadap perempuan
dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Hal itu tentunya memprihatinkan.
Secara yuridis, dalam tataran internasional maupun nasional, instrumen hukum dan
peraturan perundang-undangan indonesia mengakui tentang adanya prinsip persamaan hak
antara laki-laki dan perempuan. Namun, dalam tataran implementasi penyelenggaraan
bernegara, diskriminasi dan ketidakadilan terhadap kaum perempuan. Kaum perempuan
selalu tertinggal dan termajirnalkan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan,
pekerjaan, maupun dalam bidang politik. Salah satu penyebabnya adalah budaya patriarkhi
yang berkembang alam masyarakat adat indonesia.
Pada masyarakat dengan budaya patriarkh, laki-laki lebih berperan dalam memegang
kekuasaan, yang secara otomatis dapat mendegradasi peran dan keberadaan perempuan.
Dengan mengikuti prinsip persamaan hal dalam segala bidang maka baik laki-laki maupun
perempuan mempunyai hak atau kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap
aspek kehidupan msyarakat dan bernegara. Sehingga apabila terjadi diskriminasi terhadap
perempuan, hal itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak asasi perempuan.
1.2 Rumusan Masalah
1.Pengertian Hak Asasi Manusia?
2.Pengertian Hak Asasi Perempuan?
3.Apa saja hak-hak perempuan?
4.Pelanggaran HAM?
5.Bagaimana memperjuangkan hak-hak perempuan?

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui tentang Hak Asasi Manusia
2.Untuk mengetahui dan memahami tentang perempuan
3.Untuk mengetahui tentang hak asasi perempuan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia


Ham adalah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir, tiap-tiap
manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Esa. Tentunya dalam kalangan bermasyarakat, kita seharusnya menghormati hak-hak orang
lain.atau hak dasar yang kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal, oleh karena
itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau
dirampas apapun. Setiap manusia manusia memiliki hak ini walaupun sejauh mana hak-hak
tersebut dipenuhi dalam praktik, sangat bervariasi dari negara ke negara.
Pengertian HAM menurut Undang- Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 adalah
seperangkat hal yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap harkat dan martabat manusia.
Pasal 3 UU RI Nomor 39 Tahun 1999 menyatakan:
(1) Setiap manusia dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan
sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dalam semangat persaudaraan.
(2) Setiap orang berhak atas pengakuan dan jaminan perlindungan danperlakuan hukum
yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia
tanpa diskriminasi.

2.2 Pengertian Hak Asasi Perempuan


Hak Asasi Perempuan merupakan bagian dari Hak asasi Manusia. Penegakan hak
asasi perempuan merupakan bagian dari penegakan hak asasi manusia atau juga bisa diartikan
hak yang dimiliki oleh seorang perempuan, baik karena ia seorang manusia maupun sebagai
seorang perempuan. Sesuai dengan komitmen internsional dalam Deklarasi PBB 1993, maka
perlindungan, pemenuhan dan penghormatan hak asasi perempuan adalah tanggung jawab
semua pihak baik lembaga-lembaga negara (eksekutif, legislatif, yudikatf) maupun partai
poliik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Bahkan warga negara secara perorangan
punya tanggung jawab untuk melindungi dan memenuhi hak asasi perempuan.
2.3 Hak-Hak Perempuan
Perempuan dalam kajian dan pengaturan beberapa konensi internasional dimasukkan
ke dalam kelompok yang rentang (vulnerable) ,bersama-sama dengan kelompok anak,
kelompok minoritas, dan kelompok pengungsi, serta kelompok rentan lainnya. Kelompok
perempuan dimasukkan ke dalam kelompok yang lemah, tak terlindungi, dan karenanya
selalu dalam keadaan yang penuh resiko, serta sangat rentan terhadap bahaya, yang salah satu
di antaranya adalah kekerasan yang datang dari kelompok lain. Kerentanan ini membuat
perempuan sebagai korban kekerasan. Jenis-jenis hak-hak perempuan yang terdapat dalam
sistem hukum tersebut antara lain.
1. Hak perempuan dibidang politik
Seorang perempuan juga mempunya hak yang sama untuk turut serta dalam
pemerintahan. Hak-hak perempuan dibidang politik, antara lain:
1) Hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan dengan ikut serta dalam perumusan
kebijakan pemerintah dan pelaksanaan kebijakan. 2) Hak untuk ambil bagian
dalam organisasi-organisasi pemerintahan dan himpunan-himpunan yang
berkaitan dengan kehidupan pemerintahan dan politik negara.
2. Hak perempuan dibidang kewarganegaraan
Setiap manusia yang hidup dalam suatu negara mempunyai hak untuk mendapatkan
kewarganegaraan yang sesuai dengan negara dimana dia tinggal.misalnya seseorang
yang hidup dan tinggal di negara Indonesia, sesuai dengan undang-undang
kewarganegaraan terdapat syarat-syarat tertentu yang harus seseorang untuk
mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Apabila syarat-syarat tersebut dapat
dipenuhi, maka setiap orang tersebut mempunyai hak untuk mendapatkan
kewarganegaraannya.
Hal inilah yang menjadi salah satu hak yang perempuan harus dapat dilakukan seleksi
terhadapnya tanpa ada diskriminasi apa pun. Saat mendapat pekerjaan, seorang
perempuan juga mempunyai hak-hak yang harus dipenuhi, yaitu mendapatkan upah
sesuai dengan pekerjaannya, mendapatkan kondisi kerja yang aman dan sehat,
kesempatan yang sama untuk dapat meningkatkan pekerjaannya ke tingkat yang lebih
tinggi termasuk juga hak untuk mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
pekerjaannya.
Setelah mendapat pekerjaan, tentunya ada saatnya ketika perempuan harus berhenti
dan meninggalkan pekerjaannya. Ketika pekerjaan itu berakhir, seorang perempuan
juga mempunyai hak untuk mendapatkan pesangon yang adil dan sesuai dengan
kinerja dan kualitas pekerjaan yang dilakukannya.
3. Hak perempuan dibidang pengajaran
Pendidikan adalah dasar yang paling penting bagi kehidupan manusia. Dengan
pendidikan seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, baik dari kualitas akal,
pemikiran, perilaku hingga ekonomi, dan pendidikan tersebut tentunya didapatkan
dengan pengajaran. pengajaran harus diberikan pada setiap orang untuk mendapatkan
pendidikan yang layak dan berkualitas.
Oleh karena itulah kemudian setiap manusia didunia ini berhak untuk mendapatkan
pendidikan dan pengajaran, tidak terkecuali untuk semua perempuan, setaip
perempuan sama halnya dengan setiap pria mempunyai hak untuk mendapatkan
pendidikan dan pengajaran.
4. Hak perempuan dibidang kesehatan
Yang dimaksud dengan hak-hak perempuan dibidang kesehatan adalam penjaminan
kepada para perempuan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih dan khusus. Hal
ini terutama akibat rentannya kesehatan wanita berkaitan dengan fungsi
reproduksinya. Seorang wanita telah mempunyai kodrat dari Tuhan Yang Maha Esa
untuk mengalami kehamilan, menstruasi setiap bulan, dan juga kekuatan fisik yang
lebih lemah dibanding pria.
Adanya hal-hal tersebut inilah kemudian dirasakan perlu untuk melakukan
perlindungan yang lebih khusus kepada mereka perempuan.
5. Hak perempuan untuk melakukan perbuatan hukum
Sebelum dikenalnya hak-hak atas perempuan dan keberadaan perempuan yang
sederajat dengan pria, perempuan selalu berada dibawah kedudukan pria. Hal ini
seringkali terliha terutama pada keadaan dimana perempuan untuk melakuka
perbuatan hukum tertentu harus mendapatkan persetujuan atau dbawah kekuasaan
pria.
Keadaan inilah yang kemudian menimbulkan kesadaran bagi para perempuan bahwa
setiap perempuan mempunyai kedudkan yang sama dengan laki-laki di mata hukum,
sehingga kemudian muncul salah satu hak perempuan lainnya yang diakui baik
ditingkat internasional maupun nasional.
6. Hak perempuan dalam Ikatan/Putusnya Perkawinan
Dalam sebuah perkawinan adakalanya dimana pasangan suami istri terpaksa harus
melakukan perceraian atau yang disebut dengan putusnya perkawinan. Atas putusnya
perkawinan ini setiap pihak dari perkawinan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama terutama jika atas perkawinannya menghasilkan anak-anak. Selain itu, kedua
belah pihak juga mempunyai bagian harta bersama dengan persentase yang adil.

2.4 Pelangggaran HAM


Berikut ini adalah contoh dari pelanggaran HAM terhadap perempuan:
1.Pelecehan seksual
Pelecehan seksual adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual yang
dilakukan seseorang atau sejumlah orang namun tidak disukai dan diharapkan oleh orang
yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negative pada diri korban. Banyak
contohnya seperti siulan nakal pria terhadap wanita yang dikenal atau tidak dikenalnya,
lelucon cabul yang diucapkan di hadapan sasaran lelucon, perilaku meraba-raba tubuh korban
dengan tujuan seksual, pemaksaan dengan ancaman kekerasan atau ancaman lainnya agar
korban bersedia melakukan hubungan seksual dan sebagainya. Pemerkosaan adalah bentuk
pelecehan yang paling ekstrim.
2. Kekerasan terhadap perempuan
Menurut saur, kekerasan terhadap perempuan masih didominasi oleh kasus kekerasan
dalam rumah tangga dan oleh relasi personal sebanyak 68%, dan kekerasan yang terjadi
dalam komunitas sebanyak 30%. Sisanya adalah kekerasan yang dilakukan negara terhadap
perempuan, misalnya kasus tes keperawanan militer, larangan adopsi, dan kasus pekerja
ringan.

2.5 Upaya memperjuangkan hak-hak perempuan


Pada dasarnya, kuota 30% yang diberikan untuk keterlibatan perempuan dalam politik
dan keterwakilan perempuan dalam parlemen yang diamanatkan oleh Undang-Undang No.
10 Tahun 2008 tentang pemilu legislatif dan undang-undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik (Parpol), masih sangat jauh dengan kenyataanya.
Untuk itu, adapun upaya untuk memperjuangkan kesejahteraan gender dalam kehidupan
politik yakni, pertama harus diusahakan adanya peraturan atau UU tentang pemilu, pilkada
dan partai politik yang mencantumkan perihal affirmative actin terhadap keterwakilan
perempuam dengan memberikan previlage tertentu kepada keterakilan perempuan, sehingga
dengan adanya affirmative action, diharapkan keterwakilan perempuan akan meningkat dan
sesuai harapan. Kedua, diperlukan adanya usaha-usaha peningkatan taraf pendidikan bagi
kaum perempuan, maka akan meningkatkan kompetensi dan daya saing kaum perempan di
bidang politik. Ketiga, diperlukan adanya pencerahan dan pendidika politik yang terus
menerus kepada masyarakat las, bisa dilakkan oleh lembaga swadaya masyarakat, ormas,
ataupun oleh lembaga-lembaga lain, tentang unggulnya pemimpin politik perempuan.
Dengan usaha itu diharapkan akan memberikan perubahan pandangan tentang budaya
patriarki bagi masyarakat, sehingga kemngkinan terpilihnya pemimpin politik perempuan
akan sama dengan kemunginan terpilihnya pemimpin politik laki-laki. Sehigga kesetaraan
gender dala dunia perpolitikan akan semakin maju dan efek sampingnya untuk kemajuan
usaha pemberantasan korupsi bisa segera dirasakan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ham adalah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir, tiap-tiap
manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Esa. Perempuan merupakan istilah untuk konstruksi sosial yang identitasnya ditetapkan dan
diskontruksi melalui penggambaran Hak asasi Perempuan merupakan bagian dari Hak asasi
manusia. Sesuai dengan komitmen internasional dan deklarasi PBB 1993, maka
perlindungan, pemenuhan dan penghormatan hak asasi perempuan adalah anggung jawab
semua pihak baik lembaga-lembaga Negara ( eksekutif, legislatif, yudikatif) maupun Partai
politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Masalah kekerasan terhadap perempuan diantaranya, yaitu kekerasan seksual
terhadap perempuan, diskriminasi dan kekerasan tehadap perempuan tekait politisasi
identitas, diskriminasi terhadap perempan pekerja migran dll. Adapun perlindungan Hak
Asasi Manusia (Khusus Perempuan) di indonesia tertuuang dalam pasal-pasal tetentu.

3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus menghargai dan menghormati hak asasi perempuan
serta menjaga hak asasi perempuan orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran hak
asasi perempuan. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan diinjak-injak oleh orang
lain jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara
HAM kita dengan HAM orang lain. Dan kita juga harus membantu negara dalam mencari
upaya untuk mengatasi atau menanggulangi adanya pelanggaran-pelanggaran hak asasi
perempuan di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Krisnalita, L. Y. (2018). Perempuan, Ham Dan Permasalahannya Di Indonesia. Binamulia


Hukum, 7(1), 71-81.

Nanulaitta, H. D., Baadila, E., & Tahamata, L. C. O. (2021). Perlindungan Hak Asasi
Manusia Bagi Perempuan Kaum Minoritas Perspektif Hukum Internasional.
TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 1(9), 848-861.

Rahayu, R. (2022). Perlindungan Hak Asasi Manusia Perempuan terhadap Kasus Kekerasan
dalam Rumah Tangga di Indonesia dalam Perspektif Hukum Internasional.

Universitas Indonesia. 2007. Hak Asasi Perempuan Instrumen Hukum untuk Mewujudkan
Keadilan Gender. Jakarta: Yayan Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai