(HAM)
DOSEN PENGAMPU
REGULER A
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang melekat pada setiap manusia
tanpa pandang jenis, ras, agama, atau latar belakang sosial-ekonomi. Hak asasi
manusia meliputi hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Setiap orang
berhak atas hak-hak tersebut tanpa diskriminasi apa pun.
Hak asasi manusia merupakan dasar dari kehidupan yang beradab, yang
memungkinkan manusia hidup dengan martabat dan bebas dari penindasan dan
kekerasan. Negara-negara telah menetapkan standar hak asasi manusia dalam
peraturan hukum, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diterbitkan
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menghormati hak asasi
manusia dan berjuang untuk melindungi hak-hak tersebut. Setiap orang harus
memiliki kesempatan untuk hidup dengan martabat, kebebasan, dan hak yang sama,
tanpa pandang apapun. Hal ini dapat dicapai dengan memperjuangkan hak asasi
manusia dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan
beradab.
KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.10. Hasil Wawancara Dengan Warga Sekitar Mengenai Hak Asasi Manusia............16
3.1. Kesimpulan................................................................................................................22
3.2. Saran-Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri
dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan
HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan
karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu
tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain.
Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap manusia secara
universal, yang diperoleh sejak lahir dan tidak dapat dicabut oleh siapapun. HAM
melindungi setiap individu dari tindakan diskriminatif, penganiayaan, dan kekerasan
yang dilakukan oleh pihak lain, termasuk pihak negara.
HAM mencakup berbagai hak yang diakui secara internasional, seperti hak atas
kebebasan berpendapat, hak atas kebebasan berekspresi, hak atas perlindungan dari
diskriminasi, hak atas kebebasan beragama, hak atas pendidikan, hak atas kesehatan,
hak atas pekerjaan yang layak, dan sebagainya.
Pengakuan HAM sebagai hak yang melekat pada setiap manusia diakui secara
internasional melalui berbagai instrumen hukum, seperti Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia (DUHAM) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
pada tahun 1948, Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial
(ICERD), Konvensi tentang Hak Anak-anak, Konvensi tentang Penghapusan
Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), dan sebagainya.
Istilah hak asasi manusia secara monumtal lahir sejak keberhasilan Revolusi
Perancis tahun 1789 dalam Declaration des Droits de L’homme et du Citoyen
artinya hak hak asasi manusia dan warga negar Prancis. Dalam revolusi tersebut
terkenal dengan seboyan liberte, egalite dan fraternite. Latar belakang sejarah hak
asasi manusia pada hakikatnya muncul karena adanya keinsyafan manusia terhadap
harga diri, harkat dan martabat kemanusiaan sebagai akibat tindakan sewenang-
wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan, ketidakadilan dan kezaliman yang
hampir melanda seluruh umat manusia. Sejarah perkembangan hak asasi manusia
sebagai berikut :
1. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia
universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10 Desember
1948. Hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberap jenis, yaitu hak
personal( hak jaminan pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum),
hak sipil dan politik, hak subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk
menunjang kehidupan ) serta hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal,
hak legal, hak sipil, dan politik yang terdapat dalam pasal 3 -21 dalam DUHAM
memuat :
Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi
Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan
Hak bebas penyiksaan
Hak untuk memperoleh pengakuan hokum dimana saja secara pribadi
Hak untuk pengampunan hokum secara efektif
Hak bebas dari penangkapan penahanan atau pembuangan yang sewenang –
wenang
Hak untuk peradilan yang indefenden dan tidak memihak
Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah
Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap kekuasaan
pribadi, keluarga, tempat tinggal, maupun surat-surat
Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik
Hak atas perlindungan hokum terhadap serangan semacam itu
Hak bergerak
Hak memperolah suara
Hak atas satu kebangsaan
Hak untuk menikah dan membentuk keluarga
Hak untuk mempunyai hak milik
Hak bebas berfikir, berkesadaran , dan beragam
Hak bebas berfikir dan menyatakan pendapat
Hak untuk berhimpun dan berserikat
Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan
2. Secara umum HAM dapat dikelompokkan menjadi enam macam :
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
Hak mengeluarkan pendapat.
Hak menikah.
Hak untuk memeluk agama.
Hak untuk kebebasan untuk bergerak.
b. Hak asasi politik
Hak mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan parpol.
Hak ikut pemilu dan kampanye dalam pemilu.
Hak ikut berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan umum.
c. Hak asasi ekonomi
Hak mendirikan koperasi.
Hak menjual, membeli, dan menyimpan barang.
Hak mendirikan badan usaha swasta.
Hak mengadakan transaksi bisnis.
d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemberitahuan ( rights of legal
aquality )
Hak untuk menjadi pejabat
Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum
Hak perlindungan hukum
e. Hak sosial budaya ( sosial and cultural rights)
Hak mendapatkan Pendidikan
Hak menikmati hasil kebudayaan
Hak untuk mengembangkan kebudayaan
Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak
f. Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural rights)
Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar dalam penahan
penangkapan, penggeledahan dan Razia
Hak untuk mendapatkan prosedur yang benar dalam proses pengadilan
3. Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I-IV UUD 1945) memuat hak
asasi manusia yang terdiri dari hak :
a. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
b. Hak kedudukan yang sama didalam hukum
c. Hak kebebasan berkumpul
d. Hak kebebasan beragama
e. Hak penghidupan yang layak
f. Hak kebebasan berserikat
g. Hak memperoleh pengajaran atau Pendidikan
4. Sementara itu secara operasional beberapa bentuk ham yang terdapat dalam UU
No.39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
a. Hak untuk hidup
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak memperoleh keadilan
e. Hak atas kebebasan pribadi
f. Hak atas rasa aman
g. Hak atas kesejahteraan
h. Hak turut serta dalam pemerintahan
i. Hak Wanita
j. Hak anak
Bentrokan antara aparat dan warga yang berawal dari urusan politis dan
meluas menjadi masalah SARA terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada
12 September 1984. Dalam peristiwa ini, ratusan orang tewas akibat kekerasan
dan penembakan yang dilakukan secara membabi buta oleh aparat bersenjata.
Sementara ratusan orang lainnya menderita luka-luka dan ratusan orang
ditangkap.
Pada tahun 1997 hingga 1998 terjadi penculikan aktivis pro demokrasi
yang dilakukan menjelang jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998.
Penculikan dilakukan oleh tim khusus beranggotakan tentara yang disebut Tim
Mawar. Akibat penculikan ini, terdapat 13 aktivis yang masih hilang dan satu
orang meninggal. Sementara sembilan aktivis lain telah dilepas.
Adolf Hitler adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi yang
menjabat sebagai seorang kanselir atau tokoh politik utama negara dan
kepala eksekutif secara de facto. Pada masa Adolf Hitler berkuasa di Jerman
pasca perang dunia II banyak terjadi pembantaian dan pemusnahan pada
kaum Yahudi. Ada beberapa hal yang membuat Adolf Hitler benci kepada
kaum Yahudi.
Salah pemicunya karena kebencian pada etnis Yahudi kala itu karena
ada pengaruh revolusi Rusia dan kondisi ekonomi Jerman yang terpuruk
akibat kaum Yahudi yang dianggapnya berbeda ras dengan orang-orang
Jerman asli.
Jika Jerman memiliki Hitler, maka Italia juga punya sosok politik
ternama pada masa Perang Dunia II, yaitu Benito Mussolini. Di bawah
pemerintahan Benito Mussolini banyak peperangan yang terjadi di Benua
Eropa dan Afrika yang menyebabkan banyak korban jiwa. Mussolini dan
Adolf Hitler menandatangi Pakta Baja yang jadi tanda Jerman dan Italia
bersekutu atau berada di pihak yang sama. Pada 1939, Jerman menginvasi
Polandia yang menandai pecahnya Perang Dunia II. Italia awalnya enggak
langsung mengikuti Jerman namun memantau rentetan kemenangan Jerman
sebelum memutuskan bergabung.
Tak hanya militer, korban jiwa juga menyasar warga sipil termasuk
wanita, anak-anak, hingga relawan. Palestina memperjuangkan pengakuan
PBB sebagai suatu negara, namun meski Palestina sudah diakui sebagai
negara, serangan Israel tetap berlanjut dan dikecam oleh dunia sebagai
bentuk kejahatan kemanusiaan.
Pembunuhan.
Pemusnahan.
Perbudakan.
Pemindahan paksa penduduk.
Perampasan berat atas kebebasan fisik.
Penyiksaan.
Pemerkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan prostitusi, pemaksaan
sterilisasi.
Penganiayaan.
Penghilangan paksa.
Perbuatan tak manusiawi yang mengakibatkan penderitaan berat, mental
dan fisik.
Kejahatan apartheid.
2.10. Hasil Wawancara Dengan Warga Sekitar Mengenai Hak Asasi Manusia
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di
Indonesia dapat terwujud?
Jawab: Pemerintah harus menegakkan hukum dan memberikan sanksi tugas kepada
pelaku pelanggaran HAM. Dan dapat dilakukan melalui Lembaga
pengawasan dan pengadilan yang independent dengan transparan
Pertanyaan 2
Jawab: Kasus tragedi 1965 itu pada masa pemerintahan soekarno dan soeharto, yang
terjadi penganiayaan dan pembantaian massal terhadap orang-orang yang
dituduh sebagai anggota atau simpatisan PKI
Pertanyaan 3
Bagaimana penegakan HAM di Indonesia?
Jawab: Membentuk komisi nasional HAM dan pengadilan HAM, serta Lembaga
Lembaga lain yang berwenang dalam penegakan HAM, menyelesaikan
berbagai pelanggaran HAM dengan menyeret para pelakunya kepengadilan
HAM
Pertanyaan 1
Menurut Ibu Maria, Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan
pemerintah agar HAM di Indonesia dapat terwujud?
Jawab: Menurut saya, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk
meningkatkan kesadaran tentang HAM. Masyarakat harus lebih menghargai
hak-hak asasi manusia dan menghentikan praktik-praktik diskriminatif,
seperti rasisme dan intoleransi.
Pertanyaan 2
Jawab: Ya, sayangnya pelanggaran HAM sering terjadi di Indonesia. HAM sering
kali terjadi sekitar kita dalam bentuk kekerasan seksual, diskriminasi rasial,
dan penganiayaan terhadap minoritas.
Pertanyaan 3
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di
Indonesia dapat terwujud?
Jawab: Menurut saya, Masyarakat harus lebih peduli dan menghargai hak asasi
manusia, serta melaporkan setiap kasus pelanggaran HAM yang mereka
alami. Pemerintah juga harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku
pelanggaran HAM dan memberikan perlindungan bagi korban.
Pertanyaan 2
Jawab: Iya, HAM perna terjadi di Indonesia ditahun 1998. Tepatnya, pada sebuah
peristiwa unjuk rasa mahasiswa besar-besaran yang terjadi pada masa awal
reformasi.
Pertanyaan 3
Bagaimana penegakan HAM di Indonesia?
Jawab: Penegakan HAM di Indonesia masih terbilang lemah. Meskipun sudah ada
undang-undang tentang HAM, namun masih banyak pelaku pelanggaran
HAM yang tidak diadili atau dihukum dengan hukuman yang ringan.
Sistem hukum di Indonesia juga masih perlu diperbaiki agar lebih adil dan
berpihak pada korban.
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di
Indonesia dapat terwujud?
Jawab: Saya pikir, masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk memastikan
hak asasi manusia di Indonesia dihargai. Masyarakat harus lebih proaktif
dalam memperjuangkan hak mereka dan memastikan bahwa hak asasi
manusia dihormati oleh semua orang. Pemerintah harus membuat kebijakan
dan aturan yang mendukung hak asasi manusia, dan memastikan bahwa
mereka diterapkan secara adil dan konsisten.
Pertanyaan 2
Jawab: menurut saya, ada banyak faktor yang menyebabkan pelanggaran hak asasi
manusia masih terjadi. Di antaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat
tentang hak asasi manusia, kurangnya penegakan hukum yang efektif, dan
terkadang adanya ketidakadilan sosial dan ekonomi yang memicu
pelanggaran.
Pertanyaan 3
Jawab: Saya pikir, pemerintah harus memperkuat lembaga penegak hukum yang
bertanggung jawab dalam menangani kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia, dan menjamin agar penegakan hukum dilakukan secara tegas dan
adil.
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di
Indonesia dapat terwujud?
Jawab: Menurut saya sebagai warga negara, kita perlu berjuang untuk hak asasi
manusia dan memastikan bahwa hak tersebut diakui dan dihormati oleh
seluruh masyarakat. Kita harus aktif dalam memastikan bahwa hak asasi
manusia dihormati, bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk
orang lain.
Pertanyaan 2
Jawab: Menurut saya, masih banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia di
Indonesia, seperti intimidasi, penindasan, dan pembatasan kebebasan
berpendapat bagi kelompok oposisi dan aktivis. Selain itu, pembatasan akses
informasi publik dan penindasan terhadap media yang tidak pro-pemerintah
juga merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia politik.
Pertanyaan 3
Jawab: Pemerintah perlu lebih aktif memperkuat institusi dan mekanisme yang
mendukung hak-hak politik dan kebebasan berekspresi. Selain itu, diperlukan
perbaikan dalam penegakan hukum dan pengaduan bagi korban pelanggaran
hak asasi manusia politik. Masyarakat juga harus lebih aktif
memperjuangkan hak-hak politik mereka dan menuntut pemerintah untuk
melindungi hak-hak politik dan kebebasan berekspresi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu
hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM
orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal
yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang
lain. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.
3.2. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ubaedillah, Abdul Rozak. 2003. Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic Education).
Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, (Edisi Revisi).
ICCE UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusiahttps://international.sindonews.com/
read/13714
https://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/77617-kasus-besar-
pelanggaran-ham-di-indonesia.