Perlindungan Dan Pembatasan Hak Asasi Manusia
Perlindungan Dan Pembatasan Hak Asasi Manusia
Dosen Pengampu:
DR.Febrian,S.H.,M.S.
LaurelHeydir,S.H.,M.
Dedeng,S.H,MH
Syafira Arizka
Maulidya,.S.H,M.H.
Oleh:
Kelompok 12
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada
junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-
pengikutnya sampai akhir zaman.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu serta semua
pihak yang telah membantu penyusunan makalah mengenai “Perlindungan dan
Pembatasan Hak Asasi Manusia (HAM)” sebagai tugas kelompok.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
para pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan yang ada
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 3
BAB I............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................. 6
2.1 PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA DAN MENGAPA PERLU DILINDUNGI............................................6
2.2 PEMBATASAN HAM DAN DALAM SITUASI APA PEMBATASAN DIPERBOLEHKAN.................................8
2.3 KESEIMBANGAN ANTARA HAM DAN KEPENTINGAN UMUM............................................................10
BAB III......................................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................................11
3.2 SARAN.............................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
Hak asasi manusia adalah hak alamiah yang dimiliki dan melekat pada setiap
manusia. Hak-hak tersebut perlu dilindungi dan dihormati oleh negara sebagai hak dasar
yang melekat pada setiap individu. Perlindungan, penghormatan, dan penegakan hak asasi
manusia semakin gencar disuarakan di Indonesia demi tercapainya kesejahteraan dan
penghormatan terhadap hak asasi manusia. Prinsip perlindungan hukum bagi rakyat
terhadap tindakan pemerintah berpijak dan bersumber dari konsep hak asasi manusia. Hak
asasi manusia adalah seperangkat hak yang sangat mendasar. Perlindungan hak asasi
manusia mencakup berbagai aspek, seperti kebebasan berpendapat dan berekspresi, hak
atas kebebasan beragama, hak atas privasi, dan lain-lain.
Pembatasan terhadap hak asasi manusia hanya dapat dilakukan dengan alasan
tertentu dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pembatasan hak asasi manusia
harus diatur oleh hukum, diperlukan dalam masyarakat demokratis, dan untuk melindungi
ketertiban umum, kesehatan masyarakat, moral masyarakat, keamanan nasional,
keselamatan publik, dan hak-hak serta kebebasan orang lain. Dalam konteks pembatasan
hak asasi manusia, penting untuk menjaga keseimbangan antara perlindungan hak asasi
manusia dan kepentingan umum. Pembatasan hak asasi manusia harus diatur dengan jelas
dan proporsional, dan tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melanggar hak-hak
dasar individu.
1. Apa itu Hak Asasi Manusia dan mengapa hak ini perlu dilindungi?
2. Apa yang dimaksud dengan pembatasan Hak Asasi Manusia dan dalam situasi apa
pembatasan ini diperbolehkan?
3. Bagaimana cara menjaga keseimbangan antara perlindungan Hak Asasi Manusia
dan kepentingan umum dalam konteks pembatasan hak asasi manusia?
1.3 Tujuan Penulisan
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
Hak Asasi Manusia perlu dilindungi mengacu pada Undang Undang Nomor 39
Tahun 1999, Hak Asasi Manusia merupakan, hak dasar yang secara kodrati melekat
pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng. Oleh karena itu harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh
siapapun. Dalam isi jurnal ini, bagaimana Hak Asasi Manusia dilaksanakan pada
penerapan proses peradilan Asas cepat, sederhana dan biaya ringan dalam
penyelesaian perkara Pelindungan Konsumen No 8 Tahun 1999, terkait surat edaran
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata
Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana biaya ringan (PERMA).
Pembatasan HAM dalam keadaan darurat dapat dibahas dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan di Indonesia, seperti Pasal 4 Ayat (1) ICCPR yang
mengatur bahwa dalam keadaan darurat yang mengancam kehidupan dan keamanan
negara, negara dapat melakukan pembatasan terhadap hak asasi manusia. Pembatasan
HAM dalam keadaan darurat juga dapat dibahas dengan mengacu pada konsep
"limitation" dalam instrumen hukum hak asasi manusia internasional. Dalam
pembatasan HAM, terdapat prinsip dan pedoman yang menjadi rujukan, antara lain
ditetapkan berdasarkan hukum, pernyataan pemberitahuan dan penghentian darurat,
tidak membatasi hak yang bersifat absolut, benar-benar dibutuhkan, pengaturan jelas,
ketat, dan proporsional.
3.1 Kesimpulan
Perlindungan dan pembatasan hak asasi manusia adalah dua konsep yang
seringkali berhubungan dalam konteks hukum dan masyarakat. Perlindungan hak
asasi manusia mencakup langkah-langkah untuk mencegah pelanggaran hak-hak dasar
individu, seperti hak atas kehidupan, kebebasan berbicara, dan kebebasan beragama.
Sementara itu, pembatasan hak asasi manusia dapat terjadi ketika hak-hak individu
dibatasi demi menjaga kepentingan umum, seperti keamanan nasional atau
perlindungan masyarakat. Tantangan utama dalam mengelola perlindungan dan
pembatasan hak asasi manusia adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara
hak-hak individu dan kepentingan kolektif. Pengaturan yang cermat dan transparan
dibutuhkan agar pembatasan hak-hak ini tidak disalahgunakan atau melanggar
prinsip-prinsip hak asasi manusia yang mendasar.
3.2 Saran
Kami berharap makalah ini dapat menambah bagi pembaca agar tertarik untuk
dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi baru yang bermanfaat.
Demi kesempurnaan makalah ini, kami berharap saran agar kami bisa membangun
karya tulis yang lebih sempurna dan lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F. (2018). Pembatasan HAM dalam Keadaan Darurat Menurut Peraturan Perundang-
Undangan Indonesia. Jurnal Paradigma Hukum Pembangunan, 3(02), 105–114.
http://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/paradigma/article/view/1932
Pembatasan Hak Berekspresi Harus Ketat dan Tidak Sewenang-wenang - Komnas HAM.
(n.d.). Retrieved September 1, 2023, from
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/6/15/1816/pembatasan-hak-
berekspresi-harus-ketat-dan-tidak-sewenang-wenang.html
Rianto Kurniawan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Jl HR Rasuna Said Kav, A. R.,
Jakarta Selatan, K., & Primawardani Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
HAM Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Jl HR Rasuna
Said Kav, Y. R. (2019). PROPORSIONALITAS PEMBATASAN HAM DALAM
PASAL 28 UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
TERORISME. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(1), 16–26.
https://doi.org/10.54629/JLI.V16I1.449
Pembatasan HAM Dapat Menjadi Pelanggaran HAM. (n.d.). Retrieved September 1, 2023,
from https://www.hukumonline.com/berita/a/pembatasan-ham-dapat-menjadi-
pelanggaran-ham-hol16673/