Jurnalklll
Jurnalklll
Studi Kasus
E-mail: susantiimoto@yahoo.co.id
Histori artikel : Latar Belakang : Down syndrome merupakan bentuk genetik dan
Diterima 25 Juni gangguan perkembangan intelektual dan biasanya disertai adanya
Revisi 25 Juli hipotonus, gangguan sensoris, gangguan reflek, penurunan kekuatan
Diterima 31 Juli 2023 otot, penurunan aktivitas fungsional dan keterlambatan tumbuh
Tersedia Online 31 Juli 2023
kembang. Teknologi interfensi yang dipilih adalah Dynamic
Kata kunci :
Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan Sensory Integration (SI).
Down syndrome, Tujuan penelitian mengetahui pengatruh penatalaksanaan fisioterapi
Dynamic Neuromuscular pada anak kondisi Down syndrome dengan Dynamic Neuromuscular
Stabilization (DNS) Stabilization (DNS) Dan Sensory Integration (SI). Penelitian ini di
Sensory Integration (SI) lakukan di YPAC Surakarta dengan desain pelatihan deskriptif analitik,
rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan studi kasus.
Subjek penelitian adalah pasien anak dengan kondisi Down syndrome
dengan intervensi fisioterapi Dynamic Neuromuscular Stabilization
(DNS) Dan Sensory Integration (SI). Metode pengumpulan data
analisis data penelitian ini menggunakan metode heteroanamnesis.
Instrumen penelitian berupa pemeriksaan tonus, sensory, reflek,
kekuatan otot, aktifitas fungsional dan tumbuh kembang. Hasil : (1)
terdapat peningkatan tonus postural dari T1=1 menjadi T5=0 (2)
gangguan sensory berkurang dari T1=1 menjadi T5=2 (3) gangguan
reflek masih ada T1=+ menjadi T5= + (4) peningkatan kekuatan otot
dari T1=3 menjadi T5=4 (5) peningkatan aktivitas fungsional T1=48%
menjadi T5=50% (6) peningkatan tumbuh kembang dari T1= TL
menjadi T5=L. Simpulan penelitian bahwa intervensi fisioterapi
dengan Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan Sensory
Integration (SI) dapat mengurangi masalah yang timbul pada kondisi
Down syndrome.
1
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
2
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
optimal juga dapat mencegah dan ekstensi dengan di beri penekanan pada
mengembalikan pergeseran yang terjadi tonus kemudian gerakkan ke posisi berdiri.
pada COG selama melakukan gerakan
dinamis. Sistem sensoris dan motoris
berkontribusi dalam mempertahankan
keseimbangan. Stimulasi rangsangan dari
sistem sensoris diperlukan untuk
mendeteksi kondisi yang tidak stabil dan
sistem motorik memiliki kontribusi yang
sangat penting dalam memulai respons
Gambar 2. Dynamic Neuromuscular
yang tepat waktu untuk mengantisipasi
Stabilization (DNS) memperbaiki tonus
gangguan (Merinda dan Ulfa1, 2019).
postural dengan bola
(Dokumentasi Pribadi, 2020)
Teknik untuk meningkatkan pada
Tonus postural : posisi pasien di atas bola
dan di tengkurapkan kemudian terapis
berada di belakang pasien dan memegang
pasien kemudian pasien akan mengangkat
Gambar 1. Dynamic Neuromuscular badanya dengan melawan gravitasi keakan
Stabilization (DNS) dengan melatih akan pasien mau bangun kemudian posisi
keseimbangan pasien di atas bola dan di terlentang
(Dokumentasi Pribadi, 2020) kemudian terapis berada di belakang pasien
Tujuan ya untuk Meningkatkan kekuatan dan memegang pasien kemudian pasien
otot, melatih keseimbangan berjalan dan akan mengangkat badanya dengan
tonus postural melawan gravitasi seakan akan pasien mau
Teknik untuk melatih jongkok dan bangun
berdiri untuk meningkatkan kekuatan otot, Sensory integration (SI) adalah
Nick posisi pasien duduk kemudian kepala sebuah proses otak alamiah yang tidak
pasien arahkan kearah fleksi neck dengan disadari. Dalam proses ini informasi dari
kemampuan pasien kemudian terapis seluruh indera akan dikelola kemudian
memposisikan pasien duduk dan fiksasi diberi arti lalu disaring, mana yang penting
scapula arahkan scapula kearah protraksi dan mana yang diacuhkan. Proses ini
dan retraksi lalu posisi pasien duduk memungkinkan kita untuk berprilaku sesuai
dengan semi fleksi kemudian terapis dengan pengalaman dan merupakan dasar
memfiksasitorak dan ikuti breating control bagi kemampuan akademik dan prilaku
/ nafas sesuai kemampuan pasien setelah itu social (Hazmi, 2014).
melakukan Pelvic tilting dengan posisi
pasien di jongkokkan dan fiksasi pada
pelvic dengan mengarahkan kearah
posterior tilting kemudian Tonus postural
posisi pasien semi fleksi duduk fleksi pada
kaki dan gerakkan kearah fleksi dan
3
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
Tujuan Khusus
a. Mengetahi pengaruh dari metode
Dynamic Neuromuscular Stabilization
(DNS) dapat memperbaiki tonus
postural pada anak Down Syndrome
b. Mengetahui pengarus dari metode
Sensory Integration (SI) untuk
Gambar 3. dengan Sensory integration (SI) mengurangi gangguan sensoris pada
memperbaiki visual, auditori, touch, smeil, anak Down Syndrome
tactile, Popioseptive, Vestibular c. Mengetahui pengaruh metode Sensory
(Dokumentasi Pribadi, 2020) Integration (SI) untuk mengurangi
Metode tersebut dengan teknik sebagai gangguan reflek pada anak Down
berikut: Syndrome
1. Visual (penglihatan) d. Mengetahui pengaruh metode
Melatih dengan menggunakan mainan Dynamic Neuromuscular Stabilization
atau stimulasi cahaya yang di berikan (DNS) untuk meningkatkan kekuatan
2. Auditori (pendengaran) otot pada anak Down Syndrome
melatih anak dengan stimulasi dengan e. Mengetahui pengaruh metode
memanggil anak, apakah anak Dynamic Neuromuscular Stabilization
merespon atau tidak (DNS) dapat membantu meningkatkan
3. Touch melatih anak ngengan sentuhan aktifitas fungsional seperti berjalan
tangan dan kaki sentuhan ke matras Sensory Integration.
4. Smeil (kemampuan penciuman aroma ) f. Mengetahui pengaruh metode
Dengan membei rangsangan dengan Dynamic Neuromuscular Stabilization
menggunakan minyak kayu putih (DNS) dapat meningkatkan tumbuh
aroma terapi kembang pada anak Down Syndrome
5. Tactile (respon tekanan)
Diberikan sedikit tekanan seluruh Tujuan umum :
tubuh untuk area yang sensitif di Mengidentifikasi
bagian neck yang hiprsensitif dengan Pemberian Dynamic Neuromuscular
melatih untuk memfleksikan neck yang Stabilization (DNS) Sensory
hipersensitif Integration (SI) dapat meningkatkan
6. Popioseptive (pengenalan sendi) tonus postural, dapat mengurangi
Dengan mengaproksimasikan kaki gangguan sensoris, dapat mengurangi
dengan menyentuh matras dan gangguan reflek, dapat meningkatkan
menguatkan sendi dengan pemberat kekuatan otot, dapat membantu
berjalan meningkatkan aktifitas fungsional
7. Vestibular (keseimbangan) seperti berjalan, dapat membantu
Melatih keseimbangan dengan bola meningkatkan tumbuh kembang pada
bobath dengan posisi pasien di atas anak Down Syndrome.
bola kemudian bola di arahkan ke
Pentingya penelitian ini dilakukan adalah
belakang, ke depan, ke samping kanan
untuk membantu problematika atau
dan kiri
permasalahan pada pasien pada modalitas
4
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
dengan Judul Dynamic Neuromuscular output yang artinya variabel ini akan
Stabilization (DNS) Dan Sensory muncul sebagai akibat dari manipulasi
Integration (SI). suatu variabel-variabel independent.
Variabel independent (variable yang
METODE PENELITIAN mempengaruhi) dalam penelitian ini adalah
Dynamic Neuromuscular Stabilization
Penelitian ini menggunakan metode (DNS) Dan Sensory Integration (SI).
deskriptif analitik, penelitian deskriptif
analitik merupakan penelitian yang Desain penelitian digambarkan sebagai
mengambil masalah atau memusatkan berikut
perhatian kepada masalah-masalah
sebagaimana adanya saat penelitian X Y
dilaksanakan dari hasil penelitian kemudian
diolah dan dianalisis untuk diambil
kesimpulannya. Untuk mengetahui
Z
assesmen dan perubahan yang dapat
diketahui (Moleong, 2010).
Kasus penelitian ini di lakukan di Keterangan:
YPAC Surakarta Subjek penelitian sebagai X : Keadaan pasien sebelum diberikan
informasi yang bermaksud untuk orang program Fisioterapi
pada latar penelitian yang dimanfaatkan Y : Keadaan pasien setelah diberikan
untuk memberikan informasi tentang program Fisioterapi
situasi dan kondisi latar penelitian Z : Frogram Fisioterapi
(Moleong, 2010). Subjek penelitian ini Permasalahan yang timbul sebelum
adalah pada kondisi down syndrome yang menjalani program terapi adalah dengan
akan diberikan penanganan dengan penurunan hipotonus, gangguan sensoris,
modalitas Dynamic Neuromuscular gangguan reflek, penurunan kekuatan otot,
Stabilization (DNS) Dan Sensory penurunan aktifitas fungsional bejalan
Integration (SI). dengan seimbang. Orang tua pasien
Rancangan dalam penelitian ini membawa pasien ke YPAC Surakarta untuk
adalah Rancangan studi kasus. Variabel menjalani terapi.
diartikan sebagai konsep yang
mempengaruhi variabilitas, sedangkan Instrumen penelitian dalam penelitian
konsep sendiri secara sederhana dapat ini sebagai berikut:
diartikan sebagai gambaran dari suatu
fenomena tertentu. Variabel dependent Hipotonus Portural
(yang dipengaruhi) dalam penelitian ini Hipotonus postural adalah
adalah anak kondisi down syndrome Pemeriksaan dengan palpasi ini dilakukan
dengan gannguan berupa penurunan dengan tujuan untuk mengetahui ada
hipotonus postursl, gangguan sensoris, tidaknya nyeri tekan, nyeri sentuh, tekstur
gangguan reflek, Penurunan kekuatan otot, kulit, suhu lokal ataupun pitting oedema
Penurunan aktifitas fungsional, pada sisi yang sakit dengan
keterlambatan tumbuh kembang. Variabel membandingkan pada sisi yang sehat.
independent adalah variabel respon atau pemeriksaan ini dilakukan dengan
5
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
caramenyentuh. meraba atau menekan pada bayi dan tidak dijumpai lagi pada
bagian yang sakit (Trisnowijayanto, 2010). anak-anak yang sudah besar. Bilamana
Cara mengukur tonus postural dapat pada orang dewasa reflek terebut masih
dilakukan dengan cara palpasi yaitu: dapat ditimbulkan maka fenomena itu
dengan jalan menekna dan memegang menandakan kemunduran fungsi susunan
organ atau bagian tubuh pasien untuk saraf pusat (Bahar, 2015).
mengetahui tonus otot. misal terasa kaku, Pemeriksaan reflek menggunakan blanko
tegang atau lunak. reflek (terlampir). Pemeriksaan reflek yang
Parameter yang di gunakan untuk muncul secara otomatis pada suatu
mengukur tonus postural dengan palpasi. rangsangan dari luar tubuh yang diberikan
Keterangan : (Naufal, 2019). Pemeriksaan reflek
0= tidak ada hipotonus dilakukan dengan menggunakan blanko
1= ada hipotonus reflek Kesimpulan dalam pemeriksaan
reflek, keterangan :
Sensoris (-) = Reflek ygseharusnya ada
Pemeriksaan sensoris merupakan (+) = Reflek yangsudah muncul
stimulus baik secara internal maupun (±) = Reflek yang kadang muncul kadang
eksternal yang masuk melalui organ sensori tidak
berupa indra. Reakasi ini adalah Kekuatan Otot
pemeriksaan berup pada gangguan sensoris Kekuatan otot adalah pemeriksaan
dalam bentuk stimulasi (Smeltzer, 1996). sederhana yang dapat dilakukan dengan
Menggunakan blanko sensoris cara mengamati pergerakan dari anak
(terlampir) yang terdiri dari : Visul atau akibat gangguan matoriknya (Naufal,
penglihatan, Auditori atau pendengaran, 2019).
Taste atau kesadaran, Touch atau sentuhan, Pemeriksaan kekuatan otot
Taktile atau respon tekanan, Smell atau menggunakan MMT Pemeriksaan kekuatan
kemampuan mencium, Proprioceptive atau otot yang diukur karena adanya hipotonus
pengenalan sendi, Vestibular atau postural (Naufal, 2019).
keseimbangan (Smeltzer, 1996). keterangan :
Pemeriksaan sensoris dilakukan 0 Tidak ada kontraksi
menggunakan blanko sensoris dengan 1= Ada kontraksi tidak ada gerakan
keterangan nilai : 0 = tidak 2= Ada gerakan tidak bias melawan
berfungsi gravitasi
1 = ada gangguan 3= Bisa melawan gravitasi
2 = Normal 4= Bergerak melawan gravitasi dengan
Kesimpulan pemeriksaan menggunakan tahanan minimal
blangko sensoris,Bila dalam pemeriksaan 5= Bergerak melawan gravitasi dengan
sensoris anak tidak dapat merespon maka tahanan maksimal Terapis
terdapat gangguan. penahanan penuh masih dapat dilakukan.
Kesimpulan pemeriksaan menggunakan
Reflek Pemeriksaan blangko MMT
reflek primitif merupakan gerakan
reflektorik yang bangkit secara fisiologik
6
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
7
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
dapatkan hasil terdapat hipotonus pada anak down syndrome usia 7-15 tahun.
neck setelah di T5 nilai “0” = tidak ada Penelitian dilaksanakan di Yayasan
hipotonus ( tonus di neck menjadi lebih Pradnyagama Denpasar. Pelaksanaan
tegak ). waktu penelitian di bulan Januari-Februari
sinistra. 2018. Intervensi diberikan tiga kali
Dari hasil tersebut sesuai dengan seminggu selama enam minggu. Kelompok
modalitas yang digunakan kombinasi 1 dan kelompok 2 diberikan tiga kali
konsep Dynamic Neuromuscular seminggu selama enam minggu dapat
Stabilization (DNS) Dan Sensory sebagai edukasi kepada keluarga untuk
Integration (SI) pada penelitian yang dilakukan setiap hari di rumah.
dilakukan selama 5 kali terapi dalam satu
bulan maka ada perubahan, dapat Sensoris
memperbaiki hipotonus postural, berupa
respons melawan gravitasi lebih reaksi pada Grafik 2. Evaluasi Sensoris
neck (tonus di reflek menjadi lebih tegak) 2,5
walaupun terdapat hipotonus pada knee, 2
1,5
ankle hal ini terjadi karena terapi yang 1
hanya dilakukan 5 kali dalam 1 bulan 0,5
0
dengan metode yang digunakan bola bobath
dengan pelatih pasien dengan posisi pasien
berdiri dan terapis meng aproksimasikan
pada kaki tangan dan tubuhnya dalam visuakl Auditori
Touch Smell
metode yang di berikan dapat Taste Taktile
meningkatkan tonus postural pada anak Proprioceptive Vestibular
down syndrome untuk mencapai perubahan
Kesimpulan dari hasil T1 sampai
tonus yang mendekati normal
dengan T5 Pada Pemeriksaan sensoris
membutuhkan waktu yang lama. Jadi pada
terdapat perubahan ganguan sensori pada
kombinasi modalitas untuk penanganan
aspek Touch pada saat terapi ke 4,
kasus tersebut bermanfaat pada perubahan
Vestibular pada saat terapi ke 4, aspek
peningkatan perkembangan tonus postural
Proprioceptive pada saat terapi ke 5.
anak dengan kondisi down syndrome. Maka
Dari hasil tersebut sesuai dengan
untuk mencapai hasil yang lebh baik lagi
modalitas yang digunakan yaitu kombinasi
penanganan tersebut harus dilakukan secara
konsep Dynamic Neuromuscular
rutin kedepanya dan dengan modalitas
Stabilization (DNS) Dan Sensory
tersebut dapat digunakan untuk kondisi
Integration (SI) pada penelitian yang
pada anak down syndrome
dilakukan selama 5 kali terapi dalam satu
Hal ini sesuai dengan pernyataan
bulan maka dengan metode yang di berikan
Merinda dan Ulfa (2019) pada jurnal
berupa memberikan stimulasi dalam
penelitian yang berjudul perbandingan
penglihatan, memberikan stimulasi
antara kombinasi konsep dynamic
pendengaran, memberikan stimulasi
neuromuscular stabilization (DNS) dan
sentuhan kepada anak, memberikan
sensory integration (SI) untuk
stimulasi penciuman aroma, memberikan
meningkatkan keseimbangan dinamis pada
stimulasi pengecapan, memberikan
8
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
10
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
11
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968
12