Anda di halaman 1dari 12

JarFisMU Vol 2 I No.

2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

Studi Kasus

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN KOMBINASI KONSEP DYNAMIC


NEUROMUSCULAR STABILIZATION (DNS) DAN SENSORY INTEGRATION (SI)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN PADA ANAK DOWN
SYNDROME

Ayu Pangestuningtyas1 dan Nur Susanti1


1
Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan

E-mail: susantiimoto@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Histori artikel : Latar Belakang : Down syndrome merupakan bentuk genetik dan
Diterima 25 Juni gangguan perkembangan intelektual dan biasanya disertai adanya
Revisi 25 Juli hipotonus, gangguan sensoris, gangguan reflek, penurunan kekuatan
Diterima 31 Juli 2023 otot, penurunan aktivitas fungsional dan keterlambatan tumbuh
Tersedia Online 31 Juli 2023
kembang. Teknologi interfensi yang dipilih adalah Dynamic
Kata kunci :
Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan Sensory Integration (SI).
Down syndrome, Tujuan penelitian mengetahui pengatruh penatalaksanaan fisioterapi
Dynamic Neuromuscular pada anak kondisi Down syndrome dengan Dynamic Neuromuscular
Stabilization (DNS) Stabilization (DNS) Dan Sensory Integration (SI). Penelitian ini di
Sensory Integration (SI) lakukan di YPAC Surakarta dengan desain pelatihan deskriptif analitik,
rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan studi kasus.
Subjek penelitian adalah pasien anak dengan kondisi Down syndrome
dengan intervensi fisioterapi Dynamic Neuromuscular Stabilization
(DNS) Dan Sensory Integration (SI). Metode pengumpulan data
analisis data penelitian ini menggunakan metode heteroanamnesis.
Instrumen penelitian berupa pemeriksaan tonus, sensory, reflek,
kekuatan otot, aktifitas fungsional dan tumbuh kembang. Hasil : (1)
terdapat peningkatan tonus postural dari T1=1 menjadi T5=0 (2)
gangguan sensory berkurang dari T1=1 menjadi T5=2 (3) gangguan
reflek masih ada T1=+ menjadi T5= + (4) peningkatan kekuatan otot
dari T1=3 menjadi T5=4 (5) peningkatan aktivitas fungsional T1=48%
menjadi T5=50% (6) peningkatan tumbuh kembang dari T1= TL
menjadi T5=L. Simpulan penelitian bahwa intervensi fisioterapi
dengan Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan Sensory
Integration (SI) dapat mengurangi masalah yang timbul pada kondisi
Down syndrome.

1
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

PENDAHULUAN mandiri. Disability adalah kemampuan


Anak mengalami proses tumbuh kembang anak untuk berinteraksi dengan lingkungan
yang dimulai sejak dari dalam kandungan, sekitarnya. (Merinda dan Ulfa1, 2019).
masa bayi, dan balita. Setiap tahapan proses Prvalensi kasus down syndrome rata-
tumbuh kembang anak mempunyai ciri rata diseluruh dunia adalah 1 dari 1000
khas tersendiri, sehingga jika terjadi kelairan hidup dan terjadi rata-rata
masalah pada salah satu tahapan tumbuh sebanyak 0,4% dari setiap konsepsi.
kembang tersebut akan berdampak pada Penelitian di Kota Semarang Indonesia
kehidupan selanjutnya. Tidak semua anak persentase anak down syndrome adalah 0,8
mengalami proses tumbuh kembang secara yang ada di SLB. Angka kecacatan down
wajar sehingga terdapat anak yang syndrome memiliki nilai sebesar 0,12%
memerlukan penanganan secara khusus pada tahun 2010 dan menglami
(Hazmi, 2014). peningkatan pada tahun 2013 sebesar
Anak Down Syndrome 0.13% (Riskesdas, 2013). Prevelensi down
menimbulkan berbagai gangguan yang syndrome menurut catatan Indonesia
terjadi terutama pada anak down syndrome. Center for Biodiversity dan Biotechnology
Gangguan tersebut merupakan gangguan di (ICBB), Bogor, di Indonesia terdapat lebih
tingkat Impairment, Participant Restrciton dari 300 ribu anak pengidap down
dan Fungsional limitation yang muncul syndrome. Oleh karena itu, sudah
antara lain . (1) Terdapat hipotonus (2) seharusnya down syndrome menjadi
Gangguan sensoris perhatian khusus dari masyarakat
(3) Gangguan reflek (4) Penurunan (Riskesdas, 2013). Menurut data yang
kekuatan otot (5) Keterlambatan tumbuh didapat dari YPAC Surakarta, pada tahun
kembang Participant Restrciton berupa 2019 terdapat 12 pasien dengan kondisi
gangguan (1) Personal : emosi belum stabil anak Down Syndrome di YPAC Surakarta
masih emosi (2) Sosial : Pasien sudah dapat (Rekammedik YPAC, 2019).
bersosialisasi dengan lingkungan dan Modalitas Fisioterapi yang di
bermain dengan terapis. Fungsional gunakan pada kasus down syndrome adalah
limitation berupa gangguan Sudah bias : Dynamic Neuromuscular Stabilization
pasien sudah mampu berjalan, belum bisa : (DNS) dan Sensory integration (SI)
pasien belum bisa berjalan dengan dengan Dynamic Neuromuscular
seimbang, berjalan mundur, melompat. Stabilization (DNS) yang mengajarkan
untuk mengintegrasikan pola pernapasan
Pada kondisi down syndrome terdapat
dan stabilitas yang optimal pada aktivitas
adanya hipotonus pada anggota gerak atas
sehari-hari dan performa olahraga.
dan anggota gerak bawah, mengalami
Stabilitas yang optimal yang dicapai
keterlambatan tumbuh kembang, gangguan
melalui pelatihan Dynamic Neuromuscular
keseimbangan, gangguan sensoris dan
Stabilization memungkinkan respons
reflek, dan penurunan aktifitas fungsional.
motorik yang efektif , efisien dan tepat
Pada anak Down Syndrome anak belum
waktu akibat adanya gangguan dari sistem
mampu melakukan kegiatan yang
sensoris (Proprioseptif Dan Vestibular)
seharusnya sudah bias dilakukan pada
dalam mempertahankan keseimbangan
anak-anak pada usia tertentu, anak belum
pada gerakan dinamis. Stabilitas yang
mampu melakukan aktivitas secara

2
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

optimal juga dapat mencegah dan ekstensi dengan di beri penekanan pada
mengembalikan pergeseran yang terjadi tonus kemudian gerakkan ke posisi berdiri.
pada COG selama melakukan gerakan
dinamis. Sistem sensoris dan motoris
berkontribusi dalam mempertahankan
keseimbangan. Stimulasi rangsangan dari
sistem sensoris diperlukan untuk
mendeteksi kondisi yang tidak stabil dan
sistem motorik memiliki kontribusi yang
sangat penting dalam memulai respons
Gambar 2. Dynamic Neuromuscular
yang tepat waktu untuk mengantisipasi
Stabilization (DNS) memperbaiki tonus
gangguan (Merinda dan Ulfa1, 2019).
postural dengan bola
(Dokumentasi Pribadi, 2020)
Teknik untuk meningkatkan pada
Tonus postural : posisi pasien di atas bola
dan di tengkurapkan kemudian terapis
berada di belakang pasien dan memegang
pasien kemudian pasien akan mengangkat
Gambar 1. Dynamic Neuromuscular badanya dengan melawan gravitasi keakan
Stabilization (DNS) dengan melatih akan pasien mau bangun kemudian posisi
keseimbangan pasien di atas bola dan di terlentang
(Dokumentasi Pribadi, 2020) kemudian terapis berada di belakang pasien
Tujuan ya untuk Meningkatkan kekuatan dan memegang pasien kemudian pasien
otot, melatih keseimbangan berjalan dan akan mengangkat badanya dengan
tonus postural melawan gravitasi seakan akan pasien mau
Teknik untuk melatih jongkok dan bangun
berdiri untuk meningkatkan kekuatan otot, Sensory integration (SI) adalah
Nick posisi pasien duduk kemudian kepala sebuah proses otak alamiah yang tidak
pasien arahkan kearah fleksi neck dengan disadari. Dalam proses ini informasi dari
kemampuan pasien kemudian terapis seluruh indera akan dikelola kemudian
memposisikan pasien duduk dan fiksasi diberi arti lalu disaring, mana yang penting
scapula arahkan scapula kearah protraksi dan mana yang diacuhkan. Proses ini
dan retraksi lalu posisi pasien duduk memungkinkan kita untuk berprilaku sesuai
dengan semi fleksi kemudian terapis dengan pengalaman dan merupakan dasar
memfiksasitorak dan ikuti breating control bagi kemampuan akademik dan prilaku
/ nafas sesuai kemampuan pasien setelah itu social (Hazmi, 2014).
melakukan Pelvic tilting dengan posisi
pasien di jongkokkan dan fiksasi pada
pelvic dengan mengarahkan kearah
posterior tilting kemudian Tonus postural
posisi pasien semi fleksi duduk fleksi pada
kaki dan gerakkan kearah fleksi dan

3
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

Tujuan Khusus
a. Mengetahi pengaruh dari metode
Dynamic Neuromuscular Stabilization
(DNS) dapat memperbaiki tonus
postural pada anak Down Syndrome
b. Mengetahui pengarus dari metode
Sensory Integration (SI) untuk
Gambar 3. dengan Sensory integration (SI) mengurangi gangguan sensoris pada
memperbaiki visual, auditori, touch, smeil, anak Down Syndrome
tactile, Popioseptive, Vestibular c. Mengetahui pengaruh metode Sensory
(Dokumentasi Pribadi, 2020) Integration (SI) untuk mengurangi
Metode tersebut dengan teknik sebagai gangguan reflek pada anak Down
berikut: Syndrome
1. Visual (penglihatan) d. Mengetahui pengaruh metode
Melatih dengan menggunakan mainan Dynamic Neuromuscular Stabilization
atau stimulasi cahaya yang di berikan (DNS) untuk meningkatkan kekuatan
2. Auditori (pendengaran) otot pada anak Down Syndrome
melatih anak dengan stimulasi dengan e. Mengetahui pengaruh metode
memanggil anak, apakah anak Dynamic Neuromuscular Stabilization
merespon atau tidak (DNS) dapat membantu meningkatkan
3. Touch melatih anak ngengan sentuhan aktifitas fungsional seperti berjalan
tangan dan kaki sentuhan ke matras Sensory Integration.
4. Smeil (kemampuan penciuman aroma ) f. Mengetahui pengaruh metode
Dengan membei rangsangan dengan Dynamic Neuromuscular Stabilization
menggunakan minyak kayu putih (DNS) dapat meningkatkan tumbuh
aroma terapi kembang pada anak Down Syndrome
5. Tactile (respon tekanan)
Diberikan sedikit tekanan seluruh Tujuan umum :
tubuh untuk area yang sensitif di Mengidentifikasi
bagian neck yang hiprsensitif dengan Pemberian Dynamic Neuromuscular
melatih untuk memfleksikan neck yang Stabilization (DNS) Sensory
hipersensitif Integration (SI) dapat meningkatkan
6. Popioseptive (pengenalan sendi) tonus postural, dapat mengurangi
Dengan mengaproksimasikan kaki gangguan sensoris, dapat mengurangi
dengan menyentuh matras dan gangguan reflek, dapat meningkatkan
menguatkan sendi dengan pemberat kekuatan otot, dapat membantu
berjalan meningkatkan aktifitas fungsional
7. Vestibular (keseimbangan) seperti berjalan, dapat membantu
Melatih keseimbangan dengan bola meningkatkan tumbuh kembang pada
bobath dengan posisi pasien di atas anak Down Syndrome.
bola kemudian bola di arahkan ke
Pentingya penelitian ini dilakukan adalah
belakang, ke depan, ke samping kanan
untuk membantu problematika atau
dan kiri
permasalahan pada pasien pada modalitas

4
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

dengan Judul Dynamic Neuromuscular output yang artinya variabel ini akan
Stabilization (DNS) Dan Sensory muncul sebagai akibat dari manipulasi
Integration (SI). suatu variabel-variabel independent.
Variabel independent (variable yang
METODE PENELITIAN mempengaruhi) dalam penelitian ini adalah
Dynamic Neuromuscular Stabilization
Penelitian ini menggunakan metode (DNS) Dan Sensory Integration (SI).
deskriptif analitik, penelitian deskriptif
analitik merupakan penelitian yang Desain penelitian digambarkan sebagai
mengambil masalah atau memusatkan berikut
perhatian kepada masalah-masalah
sebagaimana adanya saat penelitian X Y
dilaksanakan dari hasil penelitian kemudian
diolah dan dianalisis untuk diambil
kesimpulannya. Untuk mengetahui
Z
assesmen dan perubahan yang dapat
diketahui (Moleong, 2010).
Kasus penelitian ini di lakukan di Keterangan:
YPAC Surakarta Subjek penelitian sebagai X : Keadaan pasien sebelum diberikan
informasi yang bermaksud untuk orang program Fisioterapi
pada latar penelitian yang dimanfaatkan Y : Keadaan pasien setelah diberikan
untuk memberikan informasi tentang program Fisioterapi
situasi dan kondisi latar penelitian Z : Frogram Fisioterapi
(Moleong, 2010). Subjek penelitian ini Permasalahan yang timbul sebelum
adalah pada kondisi down syndrome yang menjalani program terapi adalah dengan
akan diberikan penanganan dengan penurunan hipotonus, gangguan sensoris,
modalitas Dynamic Neuromuscular gangguan reflek, penurunan kekuatan otot,
Stabilization (DNS) Dan Sensory penurunan aktifitas fungsional bejalan
Integration (SI). dengan seimbang. Orang tua pasien
Rancangan dalam penelitian ini membawa pasien ke YPAC Surakarta untuk
adalah Rancangan studi kasus. Variabel menjalani terapi.
diartikan sebagai konsep yang
mempengaruhi variabilitas, sedangkan Instrumen penelitian dalam penelitian
konsep sendiri secara sederhana dapat ini sebagai berikut:
diartikan sebagai gambaran dari suatu
fenomena tertentu. Variabel dependent Hipotonus Portural
(yang dipengaruhi) dalam penelitian ini Hipotonus postural adalah
adalah anak kondisi down syndrome Pemeriksaan dengan palpasi ini dilakukan
dengan gannguan berupa penurunan dengan tujuan untuk mengetahui ada
hipotonus postursl, gangguan sensoris, tidaknya nyeri tekan, nyeri sentuh, tekstur
gangguan reflek, Penurunan kekuatan otot, kulit, suhu lokal ataupun pitting oedema
Penurunan aktifitas fungsional, pada sisi yang sakit dengan
keterlambatan tumbuh kembang. Variabel membandingkan pada sisi yang sehat.
independent adalah variabel respon atau pemeriksaan ini dilakukan dengan

5
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

caramenyentuh. meraba atau menekan pada bayi dan tidak dijumpai lagi pada
bagian yang sakit (Trisnowijayanto, 2010). anak-anak yang sudah besar. Bilamana
Cara mengukur tonus postural dapat pada orang dewasa reflek terebut masih
dilakukan dengan cara palpasi yaitu: dapat ditimbulkan maka fenomena itu
dengan jalan menekna dan memegang menandakan kemunduran fungsi susunan
organ atau bagian tubuh pasien untuk saraf pusat (Bahar, 2015).
mengetahui tonus otot. misal terasa kaku, Pemeriksaan reflek menggunakan blanko
tegang atau lunak. reflek (terlampir). Pemeriksaan reflek yang
Parameter yang di gunakan untuk muncul secara otomatis pada suatu
mengukur tonus postural dengan palpasi. rangsangan dari luar tubuh yang diberikan
Keterangan : (Naufal, 2019). Pemeriksaan reflek
0= tidak ada hipotonus dilakukan dengan menggunakan blanko
1= ada hipotonus reflek Kesimpulan dalam pemeriksaan
reflek, keterangan :
Sensoris (-) = Reflek ygseharusnya ada
Pemeriksaan sensoris merupakan (+) = Reflek yangsudah muncul
stimulus baik secara internal maupun (±) = Reflek yang kadang muncul kadang
eksternal yang masuk melalui organ sensori tidak
berupa indra. Reakasi ini adalah Kekuatan Otot
pemeriksaan berup pada gangguan sensoris Kekuatan otot adalah pemeriksaan
dalam bentuk stimulasi (Smeltzer, 1996). sederhana yang dapat dilakukan dengan
Menggunakan blanko sensoris cara mengamati pergerakan dari anak
(terlampir) yang terdiri dari : Visul atau akibat gangguan matoriknya (Naufal,
penglihatan, Auditori atau pendengaran, 2019).
Taste atau kesadaran, Touch atau sentuhan, Pemeriksaan kekuatan otot
Taktile atau respon tekanan, Smell atau menggunakan MMT Pemeriksaan kekuatan
kemampuan mencium, Proprioceptive atau otot yang diukur karena adanya hipotonus
pengenalan sendi, Vestibular atau postural (Naufal, 2019).
keseimbangan (Smeltzer, 1996). keterangan :
Pemeriksaan sensoris dilakukan 0 Tidak ada kontraksi
menggunakan blanko sensoris dengan 1= Ada kontraksi tidak ada gerakan
keterangan nilai : 0 = tidak 2= Ada gerakan tidak bias melawan
berfungsi gravitasi
1 = ada gangguan 3= Bisa melawan gravitasi
2 = Normal 4= Bergerak melawan gravitasi dengan
Kesimpulan pemeriksaan menggunakan tahanan minimal
blangko sensoris,Bila dalam pemeriksaan 5= Bergerak melawan gravitasi dengan
sensoris anak tidak dapat merespon maka tahanan maksimal Terapis
terdapat gangguan. penahanan penuh masih dapat dilakukan.
Kesimpulan pemeriksaan menggunakan
Reflek Pemeriksaan blangko MMT
reflek primitif merupakan gerakan
reflektorik yang bangkit secara fisiologik

6
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

Aktivitas Fungsional dinilai yaitu : personal sosial, motorik


Aktivitas fungsional adalah halus, bahasa, dan motorik kasar (Naufal,
dilakukan dengan menyesuaian kondisi 2019).
pasien dalam bentuk Pemeriksaan ini Pengukuran untuk Mengetahui
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perkembngan atau kematangan anak.
tingkat kemandirian pasien. Untuk Keterangan :
melakukan pemeriksaan ini menggunakan
1. Personalsosial.
Gross Motor Function Measurrement
(GMFM). 2. Motorik helus,
GMFM merupakan alat ukur untuk
3. Bahasa,
pemeriksaan fungsi gerak motorik khusus
4. Motorik kasar
anak. GMFM dapat dipergunakan untuk
memantau tumbuh kembang anak yang
Teknik pengambilan data pemeriksaan
memiliki pertumbuhan normal maupun
fisik
yang memiliki keterlambatan tumbuh
pemeriksaan fisik Bertujuan
kembang motorik kasar yang dikarenakan
untuk mengetahui keadaan fisik pasien.
kecacatan (Naufal, 2019).
Pemeriksaan ini sendiri dari pemeriksaan
Parameter pemeriksaan aktivitas
vital sign, inspeksi, palpasi, perkusi,
fungsional pada kasus anak dengan
auskultasi, pemeriksaan gerak dasar,
menggunakan GMFM.
kognitif, kemampuan fungsional dan
Keterangan :
pemeriksan spesifik.
0 = tidak memiliki inisiatif
1= inisiatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
2= sebagian dilengkapi
3= dilengkapi
Hipotonus postural
Tumbuh Kembang
Grafik 1. Evaluasi Tonus Postural
Pertumbuhan merupakan berkaitan
dengan perubahan yang besar, jumlah,
1,2
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, 1
yang bisa diukur dengan ukuran berat 0,8
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang 0,6
0,4
(cm, meter) umur tulang dan keseimbangan
0,2
metabolik (Soetjiningsih, 2012). 0
Denver Development Screening Dx Sa Dx Sa De Sa Dx Sa Dx Sa
Test (DDST) merupakan salah satu alat T1 T1 T2 T2 T3 T3 T4 T4 T5 T5
ukur atau screening pada kasus kelainan
dalam tumbuh kembang anak. Test ini Nick Shoulder Elbow
pertama kali diperkenalkan pada tahun Wrist hip Knee
1967 untuk memeriksa tumbuh kembang ankle trunk
anak usia 0-6 tahun. Test ini terdiri dari 125
item tumbuh kembang dari sejak lahir Dari grafik tersebut dari T1
sampai usia 6 tahun. Terdapat 4 sektor yang hingga T5 Pemeriksaan dari pemerikaan di

7
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

dapatkan hasil terdapat hipotonus pada anak down syndrome usia 7-15 tahun.
neck setelah di T5 nilai “0” = tidak ada Penelitian dilaksanakan di Yayasan
hipotonus ( tonus di neck menjadi lebih Pradnyagama Denpasar. Pelaksanaan
tegak ). waktu penelitian di bulan Januari-Februari
sinistra. 2018. Intervensi diberikan tiga kali
Dari hasil tersebut sesuai dengan seminggu selama enam minggu. Kelompok
modalitas yang digunakan kombinasi 1 dan kelompok 2 diberikan tiga kali
konsep Dynamic Neuromuscular seminggu selama enam minggu dapat
Stabilization (DNS) Dan Sensory sebagai edukasi kepada keluarga untuk
Integration (SI) pada penelitian yang dilakukan setiap hari di rumah.
dilakukan selama 5 kali terapi dalam satu
bulan maka ada perubahan, dapat Sensoris
memperbaiki hipotonus postural, berupa
respons melawan gravitasi lebih reaksi pada Grafik 2. Evaluasi Sensoris
neck (tonus di reflek menjadi lebih tegak) 2,5
walaupun terdapat hipotonus pada knee, 2
1,5
ankle hal ini terjadi karena terapi yang 1
hanya dilakukan 5 kali dalam 1 bulan 0,5
0
dengan metode yang digunakan bola bobath
dengan pelatih pasien dengan posisi pasien
berdiri dan terapis meng aproksimasikan
pada kaki tangan dan tubuhnya dalam visuakl Auditori
Touch Smell
metode yang di berikan dapat Taste Taktile
meningkatkan tonus postural pada anak Proprioceptive Vestibular
down syndrome untuk mencapai perubahan
Kesimpulan dari hasil T1 sampai
tonus yang mendekati normal
dengan T5 Pada Pemeriksaan sensoris
membutuhkan waktu yang lama. Jadi pada
terdapat perubahan ganguan sensori pada
kombinasi modalitas untuk penanganan
aspek Touch pada saat terapi ke 4,
kasus tersebut bermanfaat pada perubahan
Vestibular pada saat terapi ke 4, aspek
peningkatan perkembangan tonus postural
Proprioceptive pada saat terapi ke 5.
anak dengan kondisi down syndrome. Maka
Dari hasil tersebut sesuai dengan
untuk mencapai hasil yang lebh baik lagi
modalitas yang digunakan yaitu kombinasi
penanganan tersebut harus dilakukan secara
konsep Dynamic Neuromuscular
rutin kedepanya dan dengan modalitas
Stabilization (DNS) Dan Sensory
tersebut dapat digunakan untuk kondisi
Integration (SI) pada penelitian yang
pada anak down syndrome
dilakukan selama 5 kali terapi dalam satu
Hal ini sesuai dengan pernyataan
bulan maka dengan metode yang di berikan
Merinda dan Ulfa (2019) pada jurnal
berupa memberikan stimulasi dalam
penelitian yang berjudul perbandingan
penglihatan, memberikan stimulasi
antara kombinasi konsep dynamic
pendengaran, memberikan stimulasi
neuromuscular stabilization (DNS) dan
sentuhan kepada anak, memberikan
sensory integration (SI) untuk
stimulasi penciuman aroma, memberikan
meningkatkan keseimbangan dinamis pada
stimulasi pengecapan, memberikan

8
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

stimulasi tekanan pada pasien, member menundukan kepala pasien dengan


pengenalan sendi, memberikan stimulasi memberi sedikit tekanan pada saat
pada anak dengan kondisi Down Syndrom menunundukan kepala pasien dalam
Hal ini Sesuai dengan pernyataan pelatihan yang di berikan melatih agar
Hazmi (2014) pada jurnal penelitian yang pasien tidak selalu menghadap ke atas saat
berjudul kombinasi neuro developmental di terapi dalam metode tersebut akan terjadi
treatment dan Sensory integration lebih perubahan pada gangguan reflek dalam
baik daripada hanya Neuro developmental pengorganisasian sensasi untuk
treatment untuk Meningkatkan penggunaan sebuah proses yang
keseimbangan berdiri Anak down berlangsung di dalam otak yang
syndrome, oleh Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom memungkinkan kita memahami dunia kita
Al Hazmi, Ketut Tirtayasa, Muhammad dengan menerima, mengenali, mengatur,
Irfan. Penelitian ini dilaksanakan di Klinik menyusun dan menafsirkan informasi yang
Griya Fisio Bunda Novy Yogyakarta. masuk ke otak melalui indra kita,
Membangkitkan sikap tubuh yang normal
Reflek dengan tehnik reflek inhibitory pattern Efek
fasilitasi yaitu upaya mempermudah reaksi-
Grafik 3. Evaluasi Reflek reaksi automatik dan gerak motorik yang
mendekati gerak normal dengan tehnik key
3 point of control yang bertujuan untuk
2 memperbaiki tonus postural yang normal,
Neck
1 righting untuk mengembangkan dan memelihara
0 tonus postural normal, untuk memudahkan
T1 T2 T3 T4 T5
gerakan-gerakan yang disengaja ketika
diperlukan dalam aktifitas sehari-hari.
Hal ini Dengan Penelitian Oleh
Pemeriksaan reflek yang digunakan Hazmi (2014) dengan Judul Kombinasi
dari umur 1 bulan sampai 2 tahun. Hasil Neuro Developmental Treatment Dan
dari T1 reflek anak berada pada usia setara Sensory Integration Lebih Baik Daripada
2 tahun yaitu Neck righting (1 bulan – 11 Hanya Neuro Developmental Treatment
bulan) terapi pada anak An A satu reflek Untuk Meningkatkan Keseimbangan
tersebuk seharusnya sudah hilang. Berdiri Anak Down Syndrome neuro
Diiberitahukan nilaai 1 ada reflek yang Developmental Treatment Dan Sensory
sudah muncul, nilai 2 adalah reflek yang Integration untuk meningkatkan
seharusnya muncul, nilai 3 adalah reflek keseimbangan berdiri dan peningkatan
yang muncul adang tidak, nilai 4 adalah keseimbangan berdiri disebabkan oleh efek
reflek fisiologos positif. inhibisi yaitu suatu upaya untuk
Pada studi kasus ini Perkembangan meningkatkan tonus otot tehniknya disebut
reflek bisa diberikan Dynamic reflek inhibitory patternt. Perubahan tonus
Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan postural dan patternt dapat membangkitkan
Sensory Integration (SI) selama 5 kali otot-otot yang hypotone pada anak DS anak
terapi di YPAC Surakarta bahwa dengan down syndrome.
modalitas yang digunakan untuk memberi
rangsangan kepada pasien berupa
9
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

Kekuatan Otot Dinamis Dari pada Perceptual Motor


Program Pada Anak Down Syndrome Usia
Grafik 4. Evaluasi Kekuatan Otot 7-15 Tahun Di Yayasan Pradnyagama
Denpasar menyatakan bahwa faktor tingkat
6
5 keberhasilan peningkatan kekuatan otot yaitu
4
3 dengan pemberian DNS dan frekuensi latihan
2
1 dirumah yang sering dapat meningkatkan
0
Sendi T1 T2 T3 T4 T5 kekuatan otot.
shoulder Fleksor
Ekstensor Aktifvitas Fungsional
Abductor
Adductor
Elbow Fleksor Grafik 5. Evaluasi Aktifvitas Fungsional
Ekstensor
Supinator
Pronator 120%
100%
Dari hasil T1 sampai T5 nilai 80%
60%
pemeriksaan kekuatan otot dengan 40%
menggunakan MMT mengalami 20%
peningkatan. 0%
T1 T2 T3 T4 T5
Dari hasil tersebut sesuai dengan
modalitas yang digunakan yaitu Dynamic
Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan Dimensi A Dimensi B
Sensory Integration (SI) pada penelitian Dimensi C Dimensi D
yang dilakukan selama 5 kali terapi dalam Dimensi E total
satu bulan dengan metode DNS bertujuan
melatih keseimbangan dengan cara dari Dari grafik tersebut dari T1
posisi duduk sampai ke berjalan seperti hingga T5 Pemeriksaan di dapatkan hasil
mengecek dan melatih kekuatan otot pada pemeriksaan GMFM mengalami
shoulder dengan saat anak akan berdiri, peningkatan pada Dimensi D. (berdiri,
mengecek dan melatih kekuatan otot pada jongkok, lengan rileks), Dimensi E (berdiri,
Fleksor Elbow pada saat anak dengan menendang , bola dengan kaki kanan).
posisi merangkak dengan melihat Pada studi kasus yang dilakukan
kemampuan anak atau mengcek kekuatan terhadap An A dengan modalitas Dynamic
otot, mengecek dan melatih kekuatan otot Neuromuscular Stabilization (DNS) selama
melatih pada flerksor knee di lihat dari saat 5 kali terapi di YPAC Surakarta bahwa
anak akan mau berdiri dan di cek kekuatan dengan metode yang di berikaan yaitu
ototnya seberapakah nilai kekuatan anak dengan cara melatih berjalan dengan
DS. seimbang, melatih pasien dengan cara
Hasil ini sesuai dengan penelitian melompat tali atau melompat dari
Miranda (2019) pada berjudul ketinggian yang di sesuaikan anak pada
perbandingan antara konsep kombinasi usianya, melatih pasien dengan cara naik
Dynamic Neuromuscular Stabilization turun tanga, dalam aktifitas fungsional
Lebih Meningkatkan Keseimbangan mengoptimalkan efisiensi gerakan,
memfasilitasi pengembangan motorik dan

10
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

untuk mencegah beban sendi yang Dari grafik tersebut dari T1


berlebihan dan bertujuan untuk hingga T5 Pemeriksaan Terdapat
meningkatkan kekuatan otot, dengan peningkatan pada sektor personal sokial
meningkatkan kekuatan otot maka akan dari 17 aspek lampau dan 4 aspek tidak
memudahkan pasien dalam melakukan lampau dan masih sama tidak ada
aktivitasnya yang berhubungan dengan perubahan.
motorik sehingga terjadi peningkatan Dari hasil tersebut sesuai dengan
aktivitas fungsional. Sesuai dengan modalitas yang digunakan yaitu Dynamic
pernyataan dari Merinda (2019) bahwa Neuromuscular Stabilization (DNS) Dan
pemberian Dynamic Neuromuscular Sensory Integration (SI) pada penelitian
Stabilization (DNS) pada anak down yang dilakukan selama 5 kali terapi satu
syndrome dapat menigkatkan aktifitas bulan maka ada perubahan dalam berupa
fungsional. Fisioterapi akan fokus pada apa metode yang di berikan melatih
yang bisa dilakukan anak tanpa bantuan keseimbangan dan untuk melatih berjalan
orang lain, apa yang hampir bisa dilakukan dengan baik, berjalan dengan seimbang,
anak, dan apa yamh bisa dilakukan anak. melompat, berjalan dan naik turun tangga,
Hal ini sesuai dengan penelitian pada aspek motorik kasar dan aspek yang
pada Miranda (2019) dengan jurnal tidak ada perubahan pada aspek personal
penelitian yang berjudul perbandingan social, motorik halus, bahasa. walaupun
antara kombinasi konsep dynamic terdapat satu perubahan pada aspek motorik
neuromuscular stabilization (DNS) dan kasarpada kombinasi modalitas untuk
sensory integration (SI) untuk penanganan kasus tersebut bermanfaat pada
meningkatkan keseimbangan dinamis pada perubaha meningkatkan tumbuh kembang
anak down syndrome usia 7-15 tahun oleh anak dengan kondisi down syndrome.
bertujuan mengembangkan kemampuan Hal ini sesuai dengan pernyataan
mengingat pola pergerakan, urutan suara Merinda dan Ulfa (2019) pada jurnal
dan tampilan serta nuansa benda dan penelitian yang berjudul perbandingan
memfasilitasi pengembangan motorik pada antara kombinasi konsep dynamic
anak. neuromuscular stabilization (DNS) dan
Tumbuh Kembang sensory integration (SI) untuk
Grafik 6. Tumbuh Kembang meningkatkan keseimbangan dinamis pada
anak down syndrome usia 7-15 tahun.
Penelitian dilaksanakan di Yayasan
7 7 7 7 7
Pradnyagama Denpasar. Pelaksanaan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 waktu penelitian di bulan Januari-Februari
3 3
2018. Intervensi diberikan tiga kali
T1 ASPEK T2 ASPEK T3 ASPEK T4 ASPEK T5 ASPEK
TIDAK TIDAK TIDAK LULUS LULUS
seminggu selama enam minggu. Kelompok
LAMPAU LAMPAU LAMPAU 1 dan kelompok 2 diberikan tiga kali
Personal social Menyebut nama teman
seminggu selama enam minggu dapat
Motorik halus Menirukan garis vertical sebagai edukasi kepada keluarga untuk
Bahasa Kombinasi kata dilakukan setiap hari di rumah.
Motorik kasar Berjalan dengan baik

11
JarFisMU Vol 2 I No.2 JULI 2023 E-ISSN : 2829-0968

SIMPULAN Syndrome Usia 7-15 Tahun Di


Anak Down Syndrom suatu Yayasan Pradny Agama Denpasar.
keterbelakangan perkembangan fisik dan Riskesdes. 2013. Laporan Sport And
Fitness Jurnal.
mental anak yang diakibatkan adanya
Nasional , Jakarta (ID): Badan
abnormalitas perkembangan kromosom. Penelitian dan
Terdapat gangguan pada tonus postural, Pengembangan Kesehatan
terdapat gangguan sensoris, terdapat Depretemen Kesehatan..
gangguan reflek, terdapat penurunan Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang
kekuatan otot, terdapat gangguan aktifitas Anak; Edisi Ke-2,Penerbit Buku
fungsional, terdapat gangguan tumbuh Kedokteran Ecg , Surabaya. In S.
Penerbit Buku Kedokteran Ecg,
kembang.
Penerbit Buku Kedokteran Ecg ,
Penelitian ini adalah dengan Surabaya. (Pp. Penerbit Buku
menggunakan studi kasus pada pasien atas Kedokteran Ecg , Surabaya.).
nama An A (3 tahun 7 bulan) dengan Penerbit Buku Kedokteran Ecg ,
kondisi Down Syndrom di YPAC Surakarta Surabaya.: Penerbit Buku
setelah dilakukan tindakan fisioterapi Kedokteran Ecg , Surabaya.
didapatkan simpulan sebagai berikut: Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medika-Bedah
1. Terdapat Perubahan Tonus Postural
Brunner &Suddarth Vol. 2, Edisi 8,
2. Terdapat perubahan sensoris pada alih bahasa: Agung waluyo. Jakarta:
touch, propioseptive dan vestibular EGC
3. Terdapat perubahan reflek neck Trisnowijayanto, Bambang. 2010
righting baik Instrument Pemeriksaan Fisioterapi
4. Terdapat peningkatan kekuatan otot Dan Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
pada knee, ankle dan trunk
Naufal, A. F., 2019. Mengenal Dan
5. Adanya peningkatan jumlah skor pada Memahami Fisioterapi Anak
aktivitas fungsional namun tetap CcetakanPertama ed. Surakarta :
masuk ke dimensi E Penerbit Muhammadiyah
6. Terdapat peningkatan tumbuh universitas Press
kembang pada motorik kasar Moleong L. J. 2010. Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Kesehatan
Hazmi, D. F. 2014. Kombinasi Neuro Depretemen Kesehatan.
Developmental Treatment Dan
Sensory Integration Lebih Baik
Daripada Hanyaneuro
Developmental Treatment
Untukmeningkatkan Keseimbangan
Berdirianak Down Syndrome. Sport
And Fitness Journal , 58.
Merinda dan Ulfa1, K. T. 2019. Dinamic
Neuromuscular Stabilization Lebih
Meningkatkan Keseimbangan
Dinamias Dari Pada Perceptual
Motor Program Pada Anak Down

12

Anda mungkin juga menyukai