Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU

OLEH

NAMA :FRESTA JANUARSA POY


NISN/NIS :0061602641/3031
KELAS TINGAKAT : XII

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 LOBALAIN
ROTE NDAO
TAHUN 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas berkat dan rahmatNya, saya dapat
menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Busalangga dan telah menyelesaikan laporan
PKL dengan baik. Penyusunan laporan in isebagai persyaratan untuk mengikuti ujian praktek /Tugas akhir
pada tahun 2023/2024 yang ada di SMK Negeri 1 Lobalain.
Dan dalam penulisan ini saya mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam
menyelesaikan laporan ini.untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Kepala sekolah SMK Negeri 1 Lobalain Bapak Kristian Isach,S.Pd sebagai penanggung jawab
praktek kerja lapangan.
2. Bapak Yefrison Ndun, S.Pd,Gr selaku Ketua Kompetensi Keahlian DPIB
3. Bapak Longginus Ola,S.Pd selaku ketua PKL TP. 2023/2024
4. Bapak Jefri On Benggu,S.Pd selaku guru pembimbing laporan PKL di sekolah
5. Ibu Ludgardis Mega Runesi S.Pd selaku penguji laporan praktek kerja lapangan
6. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi,semangat dan membiayai sampai selesainya
praktek kerja lapangan yang telah terlaksana.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan ini.
Saya harap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi SMK Negeri 1 Lobalain dan juga untuk regenerensi
yang berikutnya.
Dengan segala kerendahan hati saya akan menerima kritik dan dari berbagai pihak yang dapat membangun
kemampuan saya dalam proses pembelajaran selanjutnya
Holoama, November 2023

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Lampiran ............................................................................................ii
Motto ............................................................................................................iii
Lembar Persetujuan Sekolah ........................................................................iv
Lembaran Pengesahan sekolah........................................................................v
BAB I PENDAHALUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)................................ 1


B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)............................................. 2
C. Sasaran Pokok Praktek kerja Lapangan (PKL)....................................3
D. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)...............3

BAB II PELAKSANAAN

A. Waktu..................................................................................................4
B. Tempat................................................................................................4
C. Kompetensi Yang Diajarkan...............................................................5
BAB III HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi Lapangan..................................................................6


B. Hasil Pelaksanaan PRAKERIN..........................................................8
C. Pembahasan Hasil Pelaksanan PRAKERIN....................................... 8
BAB IV PENUTUPAN

A. Kesimpulan.......................................................................................20
B. Saran.................................................................................................20
MOTTO

*”KEGAGALAN DAN KESALAHAN MENGAJARKAN UNTUK MENGAMBIL


PELAJARAN DAN MENJADI LEBIH BAIK*”

LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan hasil praktek kerja lapanganm(PKL) Laporan praktek kerja lapangan (PKL) pembangunan
puskesmas pembantu
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui untuk di uji pada:

Hari/Tanggal :
Tempat :
Waktu :

Disetujui untuk diuji oleh

Mengetahui Rote,
Ketua Kompetensi Keahlian Pembimbing
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan

Yefirson Ndun,S.Pd.,Gr Jefri On Benggu,S.Pd.,


NIP: 198211082009041005 NIP: -

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pengawasan Pembangunan Puskesmas Pembantu Busalangga , ini
telah diuji pada
Hari/tanggal :
Tempat :
Waktu :

Penguji Pembimbing

Ludgardis Mega Runesi,S.Pd. Jefri On Benggu,S.Pd


NIP: NIP: -

Mengetahui Ketua Panitia PKL


Kepala SMK N 1 Lobalain 2023/2024

Kristian Isach,S.Pd Longginus Ola,S.Pd


NIP: 19750707 2003121016 NIP: 197308192010011003

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Pokok-pokok peraturan dalam permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta
didik, yaitu:

Praktik kerja lapangan merupakan program pebelajaran:

a . inti kejuruan bagi peserta didik SMK/MAK;

b . keterampilan bagi peserta didik SMALB; dan

c . pilihan atau tambahan bagi peserta didik LKP

1. Praktik kerja lapangan diselenggarakan oleh SMK/MAK, SMALB, dan LKP berkerja sama dengan
dunia kerja yakni dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah, atau lembaga lainnya baik di dalam dan/atau di luar negeri
2. Praktik kerja lapangan dilaksanakan secara luring dan/atau daring.
3. Praktik kerja lapangan dilakukan melalui tahap sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Paenilain dan
d. Menitorolin dan evaluasi

Peserta didik atau anak sekolah SMK/MA, SMALB, dan LKP melaksanakan PKL di dunia kerja. Dunia
kerja tersebut dalam permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta didik, yaitu:

a. Dunia usaha
b. Dunia industri
c. Badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah
d. Instansi pemerintah, atau
e. Lembaga lainnya

Bagi penyandang disabilitas menurut permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi
peserta didik memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengikuti PKL. Dunia kerja menyediakan
akomodasi yang layak dilaksanakan untuk pemenuhan kebutuhan ragam disabilitas peserta didik dalam
pelaksanaan kegiatan PKL. Pemenuhan akomodasi yang layak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Penyelangaraan PKL bagi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) permendikbud 50
tahun 2020 tentang PKL bagi peserta didik di laksanakan di dunia kerja di dalam dan/atau di luar negeri.
Penyelenggaraan PKL dilaksanakan dengan

a. Penyelenggaraan PKL dilaksanakan secara luring dan/atau daring


b. PKL yang dilaksanakan secara luring dilakukan dengan praktik pembelajaran secara langsung oleh
peserta didik di dunia kerja.
c. PKL yang dilaksanakan secara daring diperuntukan bagi pembelajaran kompetensi keahlian berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
d. Selain untuk pembelajaran kompetensi keahlian berbasis teknologi informasi dan komunikasi, PKL
dapat dilaksanakan secara daring dalam keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksud adalah:
1. Bencana alam
2. Bencana non-alam, atau
3. Kondisi geografis
e. Pelaksanaan PKL secara daring dilakukan setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari dunia kerja.

Permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta didik menyebutkan bahwa PKL
dilakukan melalui tahapan:

a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Penilain, dan
d. Monitoring dan evaluasi

Permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta didik di tetapkan materi
pendidikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 30 desember 2020 di jakarta.

Permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta didik diundangkan dirjen peraturan
perundang-undangan Kemenkumham Widodo Ekatjahjana pada tanggal 30 Desember 2020 di Jakarta.
Permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta didik ditempatkan pada Berita
Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 1793. Agar setiap orang mengetahuinya.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Tujuan umum
Penyelenggaraan PKL bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan dan kesepadanan (Link and Match) antara SMK dengan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisien proses pendidikan yang berkualitas professional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses.
C. Sasaran pokoj Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Hal itu tertuang dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang
kementrian pendidikan kebudayaan. Perubahan paling mendasar dalam Pespres itu adalah adanya Direktorat
Jenderal Pendidikan vokasi ( Ditjen Pedidikan Vokasi) di kemendikbud.
Sebelumnya, pendidikan vokasi di bawah Direktorat Jenderal lainnya, seperti sekolah menegah kejuruan
(SMK) di Ditjen pendidikan dasar dan menegah, maupun Direktorat pembinaan kursus dan pelatihan di
bawah Ditjen pendidijan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Keberadaan Ditjen pendidikan vokasi sendiri bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap
menghadapi era Revolusi industri 4.0, yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang ahli dibidangnya.
Berdasarkan peraturan materi pendidikan dan kebudayaan Nomor 9 tahun 2020 tentang perubahan atas
peraturan materi pendidikan dan kebudayaan Nomor 45 tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja
kementrian pendidikan dan kebudayaan, disebutkan Ditjen pendidikan vokasi terdiri dari 5 unit Eselon 2
yakni: Sekretariat direktorat jendral pendidikan vokasi, Direktorat sekolah menegah kejuruan, Direktorat
pendidikan tinggi vokasi dan profesi, Direktorat kursus dan pelatihan, Direktorat kementrian dan
penyelarasan dunia usaha dan dunia industri. Pada tahan 2021 Ditjen pendidikan vokasi di tingkatkan
berdasarkan kebutuhan dilapangan melalui permendikbud Nomor 28 tahun 2021. Tentang organisasi dan tata
kerja kementrian pendidikan, kebudayaan, rise, dan teknologi, disebutkan ditjeb pendidikan vokasi terdiri
dari 6 unit yakni: Sekretariat Direktorat Jendral Pendidikan vokasi, Direktorat sekolah menegah kejuruan,
Direktorat kursus dan pelatihan, Direktorat akademik pendidikan tinggi vokasi, Direktorat kementrian dan
sumber daya pendidikan tinggi vokasi, dan Direktorat kementrian dan penyelarasan dunia usaha dan dunia
industri.
Penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri menjadi isu strategis, dikarenakan
apa yang diajarkan di lembaga pendidikan tidak selaras dengan kebutuhan industri. Hal itu menyebabkan
banyak lulusan pendidikan vokasi yang tidak teresap dunia industri yang berdampak pada meningkatnya
angka penganguran.

D. Tujuan pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Tujuan dari pembuatan laporan adalah agar para siswa dapat berlatih jiwa mandiri, berani,
tanggung jawab, serta disiplin.Selain itu juga dapat menguasai ilmu terapan di lapangan dengan sekolah.
Adapun isi laporan yang harus disusun parah siswa adalah hasil kegiatan kegiatan selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL).Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama Praktek Kerja Industri
2. Sebagai pertanggung jawaban sebagai tugas yang di berikan oleh Sekolah kepada parah siswa
sehubungan dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
3. Menambah perbendarahan perpustakaan Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan
selanjutnya.
4. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek di DU/DI (Dunia Usaha/Industri)
BAB II
PELAKSANAAN

A. Waktu.
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) berlangsung selama 3 bulan di mulai pada tanggal
14 juli s/d 11 Oktober 2023
ISTIRAHA
HARI MASUK SELESAI
T
SENIN 08.00 09:30-10:00 01:35

SELASA 08.00 09:30-10:00 01:35

RABU 08.00 09:30-10:00 01:35

KAMIS 08.00 09:30-10:00 01:35

JUMAT 08.00 09:30-10:00 01:35

SABTU 08.00 09:30-10:00 01:35

B. Tempat.
Busalangga, jln.Ba’a-Busalangga, kelurahan Busalangga , Kecematan Rote Barat Laut, kabupaten
Rote Ndao,Provinsi nusa Tenggara Timur (NTT).
C. Kompotensi yang diajarkan
Pembangunan puskesmas pembantu
 Pemasangan bowplank
 Pekerjaan pondasi/ Pas. Pondasi batu kali
 Pasangan sloft dan Kolom
 Pemasangan kusen pintu dan jendela
Pekerjaan pembuatan ring balk
 Pekerjaan pembuatan kuda-kuda
 Pemasangan kaki kuda-kuda pada gewel
 Pemasangan balok gording
 Pemasangan papan lisplank
 Pemasangan atap
 Pemasangan plesteran dinding
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAAN

A. Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan selama 3 bulan dari 14 Juli S/d 11
Oktober di Busalangga. Banyak hal dan pengalaman yang saya dapat selama masa Praktek Kerja
Lapangan yaitu pembangunan Puskesmas pembantu. Dan juga beberapa materi yaitu diantaranya
 Pemasangan bowplank
 Pekerjaa pondasi/ pas. Batu kali
 Pemasangan sloft dan Pemasangan kolom
 Pasangan dinding batako
 Pemasangan kusen pintu dan jendela
 Pekerjaan pembuatan ring balk
 Pekerjaan pembuatan kuda-kuda
 Pemasangan kaki kuda-kuda pada gewel
 Pemasangan balok gording
 Pemasangan papan lispank
 Pemasangan atap
 Pemasangan plesteran dinding.

B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Pengerjaan dilakukan beberapa tahap sebagai berikut Beberapa jenis bagian bangunan mulai proses
pekerjaan beserta pengertian, fungsi, ukuran dan juga metode atau pelaksanaan yang digunakan.

1. Bouwplank
Bouwplank adalah balok kayu, bambu, baja ringan yang disertai dengan benang ukur sebagai
penanda batas-batas galian sarta pemasangan pondasi bangunan.
 Fungsi Bouplank
Fungsi bouwplank ialah menentukan titik-titk posisi, kelurusan , dan galian pondasi rumah.
Hal-hal berikut yang harus diperhatikan saat pembuatan bouwplank ;
 Posisi bouwplank haruslah tetap utuh meskipun terkena ganguan cuaca seperti hujan
 Bouwplank hendaklah diletakan pada jarak yang cukup dari posisi penggalian tanah untuk
pondasi
 Bouwplank harus mampu menunjukan titik-titik batas pada bangunan
 Sisi bagian atas bouwplank mestinya ada di satu bidang dengan papan bouwplank jika dilihat
horizontal (sejajar)
 Letak bouwplank harus selalu sama dan seragam agar arah hadapnya tertuju kedalam batas
bangunan
Sebelum bouwplank tersebut dibuat ada beberapa langkah-langkah atau pelaksanaan yang harus
dilakukan,pelaksanaan tersebut diantaranya sebagai berikut ;
1. Tentukan batas dan luas bangunan, pertama kita tentukan luas bangunan yang
direncanakan dengan cara menandai batas-batas terpingir bangunan dan bagian yang akan
dibuat pondasi.
2. Tancapkan kayu patok / tiang patok yang sudah diruncingkan pada sudut bangan bangunan
yang akan di bangun
3. Tentukan ketinggian dengan selang waterpass, tentukan letak dan keringgian pondasi,
gunakan bantuan selang waterpass untuk mencari persamaan ketinggian yaitu dengan cara
berikan tanda berupa garis spidol pada satu tiang patok sesuai dengan tinggi pondasi lalu
gunakan selang waterpass untuk menyamakan ketinggian tersebut.
4. Pasang papan kayu pada tiang patok yang sudah mengelilingi bangunan sehingga membentuk
batas.
5. Pasang paku pada papan kayu yang telah diatur posisi titiknya, kemudian bentangkan benang
pada paku tersebut untuk menentukan sudut atau siku bangunan.
6. langkah terakhir pasangkan paku dan tarik benang membentuk gambar batas pondasi yang
akan dibuat.
2. Pondasi
Pondasi adalah bagian struktur paling bawah dari suatu konstruksi bangunan yang bersentuhan
lansung dengan tanah.

 Fungsi pondasi
Fungsi pondasi adalah untuk menempatakan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari
struktur atas ketanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential
sattlement pada sistem strukturnya.
Berikut adalah cara atau pelaksanaan ketika pekerjaan pondasi / pas. batu kali
1. Pertama yang harus dilakukan adalah mengali tanahyang akan di buat pondasi. Setelah itu,
pasang bouwplank dan benang sesuai pedoman yang sudah di sepakati.
2. Berikan lapisan anstamping pada tanah yang sudah di gali tadi. Tinggi anstamping yang
diperlukan saat ini sekitar 10 cm dengan baru yang diposisikan secara tegak.
3. Buatlah adukan beton dengan mencampurkan pasir dan semen mengunakan perbandingan 1:5
yaitu 5 pasir dan 1 semen tambahkan air secukupnya kedalam campuran tersebut.
4. Setelah adukan beton jadi, tuangkan kedalam susunan batu kali yang telah di atur sedemikian
rupa di dalam galian tanah. Padatkan sampai benar-benar mengisi setiap celah yang ada di
antara susunan batu.
5. Pada saat pekerjaan pondasi di beri lubang untuk kolom dengan jarak antar lubang 2 m kearah y
dan 3 m ke arah x
6. Pada pekerjaan pemasangan pondasi ini dilanjutkan pada pekerjaan petak pondasi dengan
ukuran 10x10 m2
7. Tunggu selama beberapa saat agar pondasi mengeras sempurnah. Setelah itu , anda bisa
memulai membuat struktur bangunan di atasnya.
3. Pemasangan sloof
Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi meratakan beban
pondasi.
 Fungsi sloof
Fungsi dari sloof adalah untuk meratakan beban pada pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari
sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah
roboh.
Setelah pemasangan pondasi selesai, selanjutnya membuat anyaman sloof. Besi yang di gunakan 12 mm
dan 6 mm.
Berikut proses pengikatan besi tulangan sloof
1. Pertama-tama, mengikat besi tulangan sloof dengan panjang 4 m, ukuran sloof yaitu 15 x 20 cm,
adapun besi behel yang di pasangkan pada besi sloof dengan menggunakan besi 6 mm dengan
ukuran 15x20 cm dan dipasangkan jarak sengkang 20 cm. dan dilanjutkan dengan pemasangan
besi tulangan kolom menggunakan besi 12 mm untuk kolom sedangkan behel menggunakan besi
10 mm, dengan ukuran 15x15 cm dengan tinggi 4 m. kemudian jarak sengkang antar behel yaitu
20 cm, dengan banyak tiang kolom 20 pasang = 80 buah besi yang dipakai.
2. Setelah anyaman sloof dan kolom berhasil dibuat, buatlah papan bekisting untuk sloof dan kolom,
berikut cara pembuatan papan bekisting untuk sloof dan kolom.
a. Pertama, ambil papan bekisting dan satukan dengan kayu kaso
b. Setelah itu, bekisting dipasang tegak lurus di kedua sisi luarnya (beri jarak 2,5 sampai
dengan 3 cm) untuk selimut beton
c. Lalu papan bekisting di perkuat menggunakan skor kayu agar tidak rusak pada saat
pengecoran.
d. Lalu gunakan pula kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga saat
coran sloof tidak keluar.
3. Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah pengecoran. Takarannya adalah 2 : 4 : 4, dua
untuk semen, 4 untuk pasir, 4 untuk kerikil gunakan air secukupnya. Takaran air biasanya encer,
dengan maksud beton yang encer akan bisa mengisi ruang-ruang sehingga hasilnya mulus.
4. Saat beton masuk ke papan begisting gunakan besi untuk ditusuk-tusuk gunanya agar beton
memasuki setiap ruang.
5. Setelah pengecoran selesai maka tunggu sampai beton mengering, setelah itu anda bisa membuka
papan bekisting.
4. Pemasangan dinding batako
Dinding adalah elemen sanggat bagi sebuah rumah atau bangunan, dinding juga adalah sebagai
penyekat antar ruang.
 Fungsi Dinding
Funsi dari dinding adalah membatasi suatu bangunan dan menyongkong struktur lainnya, membatasi
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, dan melindungi atau membatasi suatu ruang dari alam
terbuka.
Setelah pekerjaan sloof, selanjutnya dilanjutkan dengan pemasangan dinding batako. Untuk ukuran
batako tinggi adalah 20 cm, panjang 40 cm, dan lebar 14 cm, untuk campuran perekat batako sendiri
digunakan 1 semen : 4 pasir.
Berikut adalah langkah-langkah pemasangan dinding batako.
1. Pertama-tama buatlah tiang panjang pada masing-masing sudut bangunan atau dekat tiang besi
yang sudah di siapkan
2. Setelah tiang sudah terpasang lurus, sebelum memasang batako pertama, maka harus mengukur
ketinggian pertama agar nanti pemasangan selanjutnya lurus terus
3. Setelah itu letakan adukan semen ke tempat yang akan dipasang batako, sesuaikan ketebalan
adukan kisaran 1cm
4. Letakan batako di atas adonan semen perlahan, sesuaikan posisi batako dengan menggeser tanpa
mengangkat
5. Agar pemasangan lebih lurus gunakan tali untuk meluruskan dengan cara mengikat tali tersebut di
ujun-ujung tembok.
5. Pemasangan kusen pintu dan jendela
Kusen merupakan rangka pintu dan jendela yang berfungsi untuk menggantung atau memasang daun
pintu dan jendela maka harus kokoh.
 Funsi kusen
Fungsi dari kusen adalag sebagai tempat perletakan daun pintu maupun jendela
Berikut cara pemasangan dan pelaksanaan kusen pintu adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah di jangkau
2. Berikutnya rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen
3. Pasang angker pada kusen secukupnya
4. Selanjutnya, dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi
bouwplank
5. Pasang skur sehingga kedudukan kusen pintu stabil
6. Berikutnya, pasang patok untuk di ikat bersama skur agar kedudukanya menjadi kokoh
Berikut ini cara pemasangan kusen jendela sebagai berikut:
1. Pertama, siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah di jangkau
2. Setelah itu, rentangkan benang selebar stengah ukuan batako dari as bouwplank
3. Pasang batu setinggi dasar kusen jendela
4. Berikutnya, pasang kusen jendela setinggi benang tersebut
5. Pasang skur agar kedudukan kusen jendela stabil dan kokoh
 Ukuran kusen pintu dan jendela yang di pasangkan pada saat PKL
a. Pintu depan (lebar 180 cm, tinggi 260 cm, jumblah 1 buah)
b. Pintu bagian dalam (lebar 110 cm, tinggi 200 cm, jumblah 3 buah)
c. Jendela ( lebar 80 cm, tinggi 140 cm, jumblah 5 buah)
Setelah pemasangan kusen pintu dan jendela, dilanjutkan dengan pemasangan lanjutan dari pemasangan
batako dengan spesi 2: 4 dan pemasangan lubang angin pada belakang ruangan.
Setelah pemasangan dinding batako, kusen pintu dan jendela, dan lubang angin maka dilanjutkan dengan
pekerjaan pembuatan ring balk.
6. Pekerjaan pemasangan ring balk
Ring balk adalah struktur bangunan berbentuk balok yang terletak pada bangunan teratas dinding
 Fungsi ring balk
Fungsi utama ring balk adalah sebagai pengikat pasangan susunan tembok sekaligus meratakan beban
dari sruktur yang berada diatasnya.
Pemasangan ring balk maksimum 4 m dari sloof, ukuran ring balk yang digunakan adalah lebar 15 cm dan
tinggi 20 cm dengan menggunakan besi berdiameter 4-8 mm dan begel menggunakan 6- 12 cm.
Selain sebagai penopang tekanan utama dari rangka atap, dengan tinggi 20-30 cm ring balk juga berfungsi
sebagai sirkulasi udara.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan pemasangan ring balk yaitu:
1. Pekerjaan pembesian
Cara petama yaitu membengkokkan besi, pembengkok tulangan adalah alat untuk membentuk baja
tulangan sesuai yang di butuhkan. Pada pekerjaan ini menggunakan pembengkok manual.
Pembengkok manual ini terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan panjang 50 mm.
2. Setelah anyaman ring balk berhasil dibuat, buatlah papan bekisting untuk ring balk, berikut cara
pembuatan papan bekisting untuk ring balk.
a. Pertama, ambil papan bekisting dan satukan dengan kayu kaso
b. Setelah itu, bekisting dipasang tegak lurus di kedua sisi luarnya (beri jarak 2,5 sampai dengan 3
cm) untuk selimut beton
c. Lalu papan bekisting di perkuat menggunakan skor kayu agar tidak rusak pada saat pengecoran.
d. Lalu gunakan pula kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga saat coran
tidak keluar.
3. Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah pengecoran. Takarannya adalah 2 : 4 : 4, dua
untuk semen, 4 untuk pasir, 4 untuk kerikil gunakan air secukupnya. Takaran air biasanya encer,
dengan maksud beton yang encer akan bisa mengisi ruang-ruang sehingga hasilnya mulus.
4. Saat beton masuk ke papan bekisting gunakan besi untuk ditusuk-tusuk gunanya agar beton memasuki
setiap ruang.
5. Setelah pengecoran selesai maka tunggu sampai beton mengering, setelah itu anda bisa membuka
papan bekisting.
7. Pekerjaan pembuatan kuda-kuda
Konstruksi kuda-kuda merupakan suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung
beban atap temaksud juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-
kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termaksud dalam klasifikasi struktur
kerangka.
Yang bermaksud dengan kuda-kuda adalah bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk
menopang rangka atap. kuda-kuda dari jenis bahan yang digunakan terbuat dari bahan kayu yang mana
dari bahan tersebut memiliki ukuran masing-masing.
Terdapat beberapa bagian yaitu:
 Balok nok 6/12 cm
 Balok bubungan 6/12 cm
 Besi plat 2,25 cm
 Balok gapit 6/12 cm
 Mur baut 12 mm
 Balok sokong 6/12 cm
 Ring balk 15/20 cm
 Balok pengunci 12cm x 18 cm
 Kaki kuda-kuda 6/12 cm
 Gording 5/10 cm
 Fungsi kuda-kuda
Fungsi kuda-kuda adalah untuk mendukung beban atap termaksud juga beratnya sendiri dan sekaligus
dapat memberikan bentuk pada atapnya.
Berukut adalah beberapa cara atau pelaksanaan pembuatan kuda-kuda yaitu:
1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap dipakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak)
2. Menyiapkan bahan yang di perlukan
3. Memotong kayu sesuai gambar
4. Melukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik sesuai gambar kerja.
5. Memberi tanda dengan jelas ( misalnya dengan cara diarsir ) bagian-bagian kayu yang akan di
hilangkan.
6. Membuat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji dan pahat tusuk sampai
hasilnya baik mengikuti bentuk lukisan, rata tegak lurus
7. Membuat lubangnya menggukan pahat mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing
stengah tinggi kayu
8. Mencoba memasang sambungan kuda-kuda. Dan perhatikan dengan baik bagian-bagian mana saja
yang masih perlu diperbaiki agar menjadi bentuk sambungan yang rata dan rapat.
9. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada sehingga sambungannya benar-benar rata dan
rapat.
10. Memasang kembali sambungan antara kaki kuda-kuda.
11. Meratak sambungan menggunakan ketam halus.
8. Pemasangan kaki kuda-kuda pada gewel
Kaki kuda-kuda adalah sabagai tumpuan balok gording dan beban diatasnya
 Fungsi kaki kuda-kuda
Fungsi kaki kuda-kuda adalah sebagai tumpuan balok gording dan beban diatasnya. Tidak hnya itu,
dalam pembuatan kaki kuda-kuda didesain dengan batang miring yang digunakan untuk menunjukan
kemiringan atap.
Berikut beberapa cara pemasangan kaki kuda-kuda pada gewel yaitu:
1. Pertama balok tarik dibentangkan dari as ke as dinding
2. Sambungkan kedua balok dengan sambungan bibir miring berkait
3. Kuatkan dengan balok pengunci berukuran panjang 80 cm, di perkuat dengan 4 buah mur
4. Setel tiang penggantung dengan balok tarok, tegak dengan penyikut.
5. Setel kaki kuda-kuda pada balok tarik dengan sudut derjat 30 derajat dan tiang penggantung
6. Setel balok penyokong dengan tiang penggantung dan balok tarik
7. Pengeboran untuk pasang sambungan
9. Pemasangan balok gording
Pemasangan balok gording dengan ukuran 5/10 cm, membagi bentangan atap dengan jarak antar balok
gording adalah 80 cm, panjang balok gording pada bagian belakang adalah 12,8 m

 Fungsi balok gording


Fungsi gording adalah sebagai penyangga atau dudukan atau juga sebagai penyangga antara kuda-
kuda.
Berikut ini cara pemasangan balok gording yaitu:
1. Siapkan kayu dengan ukuran 5/10 cm
2. Kemudian di bentangkan secara horizontal di atas rangka kuda-kuda
3. Tentukan jarak antar gording yaitu 80 cm
4. Kemudian di paku menggunakan paku 12 mm.
10. Pemasangan papan lisplank
Lisplank adalah salah satu bagian bangunan yang berguna untuk mempercantik rumah dan menutup
bagian atas bangunannya. Sehingga dengan memakainya akan membuat rumah terlihat rapi saal melihatnya
dari bawah.
 Fungsi lisplank
Fungsi lisplank adalah berguna untuk mempercantik rumah dan menutup bagian atas bangunannya.
Sehingga dengan memakainya akan membuat rumah terlihat rapi saal melihatnya dari bawah.
Ukuran papan lisplank yang digunakan adalah lebar 30 cm dan memiliki panjang 12, 8 m.
Berikut pedoman atau metode pemasangan papan lisplank
1. Pertama gunakan benang untuk memastikan kelurusan pemasangan
2. Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah diantara papan kurang lebih 4 mm
3. Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75 mm
4. Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15 mm
5. Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200 mm
6. Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300 mm
11. Pemasangan atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun
terik matahari
 Fungsi atap
Fungsi dari atap adalah untuk melindungi apapun yang berada di dalamnya dari teriknya sinar matahari,
musim hujan, dan perubahan cuaca lainnya.
Pemasangan atap menggunakan seng gelombang dengan ukuran 0,3 mm
Berikut ini adalah pemasangan atau pelaksanaan pemasangan atap
1. Sebelum pemasangan atap seng, perlu memastikan bahwa pada rangka atap sudah terdapat
penyangga atap atau sering di sebut dengan reng.
2. Ketika reng sudah terpasang, barulah proses pemasangan atap dilakukan
3. Setelah itu letakan seng pada penyangga atau reng yang sebelumnya telah di buat
4. Ketika posisinya sudah di nilai tepat, maka seng dapat bisa segera di paku
5. Paku seng yang di gunakan saat pekerjaan pemasangan atap berukuran 5-7 cm
12. Pemasangan plesteran dinding
Plesteran adalah campuran bahan yang di gunakan untuk memberi lapisan pada dinding untuk menutupi
suatu bidang bangunan agar tingkat kekuatannya lebih kokoh.
 Fungsi plesteran
Fungsi plesteran adalah untuk menjadikan dinding tersebut terlihat lebih rapid dan bersih.
Fungsi lainnya adalah untuk melindungi dinding itu sendiri dari cuaca yang panas karena sinar matahari
maupun tumpahan air ketika hujan sedang turun. Selain itu dengan di tutupnya dinding memakai
plesteran, maka kekuatannya akan makin bertambah besar sehingga dinding tersebut akan tambah kuat
dan kokoh
Berikut ini adalah cara pekerjaan atau pelaksanaan pemasangan plesteran dinding.
1. Pertama buatlah adukan semen, pasir, dan juga air
2. Pemasangan plesteran menggunakan 2 pcs : 6 ps, yaitu 2 semen : 6 pasir
3. Sebelum proses plesteran dinding di mulai, kamu perlu membersikan dinding dan membasahi
dinding dengan air secukupnya terlebih dahulu.
4. Selanjutnya perlu membentangkan benang secara tegak vertikal
5. Saat membentangkan benang ada baiknya menggunakan lebar antara 1-1,5 m agar proses plester
dapat lebih fokus
6. Ketebalan plesteran yang disarankan adalah 1,5 cm demgan tetap memperhatikannya rata dan
tegaknya benang
7. Saat pekerjaan plesteran hindari kerja secara terburu-buru, karena proses kerja yang terburu-buru
pasti akan menghasilkan kualitas plesteran yang buruk.
8. Jika plesteran sudah mengering, kamu dapat memulai pekerjaan pengacian.
9. Saat membentangkan benang ada baiknya menggunakan lebar antara 1-1,5 m agar proses plester
dapat lebih fokus
10. Ketebalan plesteran yang disarankan adalah 1,5 cm demgan tetap memperhatikannya rata dan
tegaknya benang
11. Saat pekerjaan plesteran hindari kerja secara terburu-buru, karena proses kerja yang terburu-buru
pasti akan menghasilkan kualitas plesteran yang buruk.
12. Jika plesteran sudah mengering, kamu dapat memulai pekerjaan pengacian.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di laksanakan di busalangga, maka dapat di simpulkan
sebagai berikut
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan positif bagi siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) karena kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi siswa.
2. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kesempatan yang memberikan ruang
kepada siswa SMK untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan kompotensi masing-
masing.
3. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga memberi kesempatan dan pemahaman yang luas
bagi siswa SMK untuk menunjukan kemampuannya pada dunia industri atau perusahaan yang
membutukan tenaga kerja yang memiliki keahlian
B. Saran
Dari hasil selama penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan(PKL), penulis memberikan
saran agar Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat berjalan dengan baik, serta penulis berharap hasil
dari laporan ini bisa bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya maka dari itu beberapa saran
dari penulis untuk para pembaca saran-saran tersebut sebagai berikut:
1. Saran untuk sekolah
 Pemantauan terhadap siswa/siswi yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
maupun yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar lebih di tingkatkan lagi
untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
 Sebagai suatu dasar tempat di mana para siswa/siswi menempuh suatu ilmu pengetahuan
pada kompetensi keahlianya masing-masing, perlu adanya perhatian khusus untuk
siswa/siswi agar lebih memperdalam kompetensi keahlianya masing-masing yaitu dengan
mengajarkan kepada siswa untuk senantiasa terampil dalam mengikuti Praktek Kerja
Lapangan (PKL), untuk memberi keterampilan pengetahuan yang luas yang ada di Praktek
Kerja Lapangan (PKL)
Dengan segenap kekurangan dan keterbatasan yang di miliki,saya menyaranka bagi semua pembaca
khususnya siswa siswi SMK Negeri 1 Lobalain agar nantinya dapat mengikuti praktek kerja lapangan atau
bisa juga disebut prakerin dengan lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh agar dapat menjadikan
keahlian masing-masing menjadi salah satu kebanggaan untuk mengembangkan potensi diri dan menjaga
nama baik sekolah.
Sebuah karya pastimempunyai kelebihan dan kekurangan,dan saya merasa karya yang saya buat
masih banyak kekurangan oleh karena itu saya senntiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membagun semangat dan menambah pengetahuan agar dapat membuat yang lebih baik lagi.
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas akhir ini saya panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya sehingga dengan penuh kesabaran,ketabahan,dan jerih
payah saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Demikianlah penulisan laporan ini saya buat,semoga bermanfaat.hanya ini yang dapat saya susun
selama melakukan kegiatan praktek kerja industry di Busalangga saya mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianku.net/2014/09/mengenal-pengertian-denah-dan-fungsinya-lengkap.html

http:/architelago.blogspot.com/2012/04/gambar-tampak-pengertian-dasar-gambar.html

http://yogoz.wordpress.com/tag/instalasi-air-bersih

http://id.wikipedia.org/wiki/konstruksi kuda-kuda

http://www.lamudi.cu.id/journal/pengertian-lantai-dan-jenis-jenisnya

soeratman, soekarno. MenggambarTeknikBangunan 1. DirektoratPendidikanMenengahKejuruan. Jakarta.


1980.
DAFTAR LAMPIRAN
LUAS BANGUNAN
X = 12 + 12 +
Y = 10 + 8 +

LUAS BANGUNAN
L = 39 + 28 =

PEKERJAAN BOWPLANK
##
L = ##### X 10 =

PEKERJAAN PAS. PONDASI BATU KALI


V = 0.3 + 0.8 X

2
= 0.7 X 0.8 X

PEKERJAAN SOOF
V = 0.15 X 0.2 X

PEKERJAAN KOLOM
KOLOM UTAMA = 0.15 X 0.2 X
KOLOM PRAKTIS = 0.15 X 0.15 X
KOLOM TERAS = 0.2 X 0.2 X

PASANGAN DINDING BATAKO


LUAS DINDING KOTOR
DINDING DEPAN = 12 X 3.8 =
DINDING TENGAH = 3 X 3.8 =
DINDING BELAKANG = 12 X 3.8 =
DINDING SAMPING KIRI = 8 X 3.8 =
DINDING SAMPING
KANAN = 8 X 3.8 =
LUAS KUSEN PINTU 1 = 1.5 X 2.6
LUAS KUSEN PINTU 2 = 0.9 X 2.6 X
LUAS KUSEN JENDELA = 2.5 X 1.5

LUAS BOVEN = 0.5 X 2.5

LUAS KOLOM PRAKTIS = 0.15 X 3.8 X


LUAS KOLOM UTAMA = 0.2 X 3.8 X

LUAS DINDING BERSIH


L = 163.4 - 13.58 -
PASANGAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
V KUSEN PINTU 1 = 1 X 6.7 X
V KUSEN PINTU 2 = 2 X 1.42 X
V KUSEN JENDELA = 6 X 5.5 X

PASANGAN RING BALK


V = 0.15 X 0.2 X

PASANGAN GEWEL
V = 1 X 8 X

2
= 4 X 2.99 =
V = 11.96 X 2 =

PEMASANGAN KUDA-KUDA
TIANG NOK = 0.06 X 0.12 X
KAKI KUDA-KUDA 1 = 0.06 X 0.12 X
KAKI KUDA-KUDA 2 = 0.06 X 0.12 X
BALOK PENYOKONG 1 = 0.06 X 0.12 X
BALOK PENYOKONG 2 = 0.06 X 0.12 X
BALOK PENGAPIT 1 = 0.06 X 0.12 X
BALOK PENGAPIT 2 = 0.06 X 0.12 X
BALOK PENGAPIT 3 = 0.06 X 0.12 X
BALOK TARIK = 0.06 X 0.12 X

PASANGAN GORDING
V = 0.1 X 0.05 X

PASANGAN PAPAN LISPLANK


V = 14.5 X 0.3 X

PASANGAN ATAP
L = (12 + 1) X
= (12 + 1) X

= 13 x 11 /

PASANGAN DINDING
L = 140 X 2 =

PASANGAN ACIAN
L = 140 X 2 =

Gambar bukti Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Kelurahan Busalangga,


Pembangunan Puskesmas Pembantu

Anda mungkin juga menyukai