Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah untuk mengetahui sejauh mana
dampak positif Covid-19 terhadap hasil belajar peserta didik tahun pelajaran 2022/2023, pada
SD Inpres Holotula, Kecamatan Loaholu, Nusa tenggara Timur.
Metode yang akan digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode
PTK digunakan, sebab melalui metode ini maka guru yang lebih mengenal keadaan kelasnya
dapat melakukan penelitian secara langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Dengan penelitian ini pula diharapkan guru dapat
memperbaiki kinerjanya agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara ideal. Penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi
sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka
dapat diakses oleh orang lain.
Populasi dalam penelitian Tindakan Kelas adalah siswa/siswi SD Inpres Holotula Kelas
VI/a Tahun Pelajaran 2022/2023. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Data yang di peroleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Observasi.
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2004:158). Observasi kelas dilakukan untuk
melihat proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui kegiatan ini diharapkan
diperoleh informasi mengenai gambaran pembelajaran yang berlangsung seperti suasana kelas,
pola interaksi, aktivitas siswa dan kejadian-kejadian lain yang dianggap penting. Observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi terbuka. Observasi terbuka ialah apabila
observer mencatat segala sesuatu yang terjadi di kelas dalam kertas yang telah disediakan
sebelumnya. Tujuan membuat catatan demikian adalah untuk menggambarkan situasi kelas
selengkapnya sehingga urutan-urutan kejadian tercatat semuanya (Wiriaatmadja, 2005: 110-111).
Dari seluruh uraian Penulis dapat menyimpulkan bahwa covid 19 membawa Dampak
Pembelajaran Online Melalui Media Whatsapp Bagi Guru dan Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VI SD Inpres Holotula. karena hasil
dari kegiatan belajar yang dilakukan secara BDR On Line lebih baik jika dibandingkan dengan
hasil dari kegiatan belajar dari rumah BDR Of Line. Hal ini di akibatkan oleh karena metode
yang dipakai dalam kegiatan Belajar Dari Rumah BDR yang dilakukan adalah metode On Line
(Daring) sehingga membuat para peserta didik lebih senang dalam memanfaatkan waktu
belajarnya di rumah masing-masing.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atas kasih-
Nya telah menuntun dan memberi hikmat sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Penulisan Penelitian Tindakan kelas ini dengan judul “Dampak Negatif Covid 19
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI SD Inpres Holotula Tahun
Pelajaran 2022/2023”. Hanya berkat pertolongan dan rahmat-Nya maka Penulis
mampu menyelesaikan penyusunan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas sebagai
salah satu syarat untuk menambah wawasan dan pengetahuan selama pelaksanaan
PPG Daljab 2021/2022.
Dalam penyusunan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas tidak terlepas
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dr.Agustinus.C.W.Gasperz Sebagai Dosen pengampu yang di percayakan
IAKAN Ambon, yang telah membimbing Penulis dengan Penuh perhatian
sehingga penulisan penelitian tindakan kelas ini dapat terselesai
2. Teman-teman Rombel 4 Lokakarya yang telah memberikan masukan, saran,
semangat dan motivasi sampai terselesaikannya Penulisan peneltian tindakan
kelas.
3. Seluruh siswa SD Inpres Holotula, Khususnya kelas VI yang telah bersedia
untuk dijadikan sampel pada penelitian tindakan kelas.
4. Semua pihak terkait yang telah membantu dalam penulisan maupun penelitian
Penulisan penelitian tindakan kelas.
Semoga semua kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Akhirnya penulis berharap agar Penulisan penelitian tindakan kelas
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
c. Sikap
Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku tertentu sesuai
dengan apa yang sedang dihadapinya. Seseorang akan memiliki sikap tertentu baik
secara positif atau negatif. Sikap yang positif dalam diri seorang siswa dapat
dikembangkan untuk mengoptimalkan prestasi belajar yang diinginkan.
d. Minat
Seorang siswa yang memiliki minat jadi salah satu faktor penentu dalam prestasi
belajar siswa. Para pakar juga setuju dengan pendapat ini. Menurut mereka, minat
adalah sebuah kecenderungan yang tepat agar bisa memperhatikan dan memegang
kegiatan yang diamati oleh siswa yang disertai dengan rasa senang dan
memperoleh kepuasan. Seseorang yang menyukai sesuatu atas dorongan minat
akan merasa senang dalam belajar dan bisa menghasilkan prestasi belajar yang
optimal.
e. Bakat
Bakat adalah sebuah kapasitas atau potensi seseorang untuk dapat melakukan suatu
tugas yang sebelumnya hanya diperoleh dari sedikit belajar atau latihan atau
bahkan tidak perlu mengalami proses belajar tersebut. kesimpulannya adalah bakat
merupakan potensi alami pada sesuatu yang dikerjakan. Jika diolah dengan baik,
potensi akan berkembang dan menjadi sebuah prestasi belajar yang baik.
f. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan pemusatan dalam pikiran atas sesuatu yang ada pada suatu
situasi. Konsentrasi ini dapat dikembangkan melalui latihan.
2. Faktor dari luar
1) Faktor Keluarga
Faktor dari keluarga bisa mempengaruhi perkembangan dari prestasi belajar siswa.
Keluarga akan jadi sumber bagi anak untuk belajar. Jika pelajaran yang didapat
oleh siswa di rumah tidak baik, ada kemungkinan di luar rumah siswa akan
menjadi nakal dan begitu juga dengan sebaliknya.
2) Faktor Sekolah
Faktor lain yang menyangkut proses belajar siswa adalah dari lingkungan sekolah.
Metode belajar yang diberikan guru bisa menentukan bagaimana siswa itu belajar
secara mandiri dengan baik. Guru yang baik adalah guru yang mampu menguasai
kelas, dan mampu memilih alat bantu pembelajaran sesuai untuk menciptakan
situasi dan kondisi belajar yang kondusif. Dengan metode yang tepat, guru bisa
menarik minat siswa dalam belajar. Seperti halnya yang dilakukan oleh Global
Prestasi School. Tenaga didik yang berkualitas siap membantu dan menuntun
setiap mahasiswa dalam belajar. Setiap guru memotivasi anak untuk berprestasi
sesuai dengan bidang yang diinginkan baik akademik maupun non-akademik. Guru
juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memacu daya pikir dan
kreativitas anak. Global Prestasi School (GPS) adalah sekolah yang dikelola oleh
Yayasan Harapan Global Mandiri yang didirikan pada 2005. GPS menggunakan
kurikulum 2013 dan berafiliasi dengan kurikulum Cambridge. GPS telah
dianugerahi nilai akreditasi “A” sejak tahun 2007 dan secara resmi diakui sebagai
“Sekolah Model” oleh Dinas Pendidikan Bekasi.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat jadi tempat belajar ketiga setelah keluarga dan sekolah. Faktor
lingkungan yang baik dapat membuat siswa mencapai prestasi belajar yang baik
juga. Seorang anak harus dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya untuk
memperoleh ilmu yang berguna.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Instrumen penelitian
Data penelitian yang dibutuhkan adalah hasil belajar peserta didik pada pra penelitian
maupun pada saat tindakan. Oleh karena itu dalam mengumpulkan semua data yang
ada di lapangan dibutuhkan beberapa instrumen atau perangkat penelitian. Adapun
perangkat penelitian yang dibutuhkan diantaranya yaitu:
a) Angket
Angket yaitu suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis
pula oleh responden (Margono, 2004:167). Angket ini digunakan untuk
mengukur sikap dan tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Kelebihan Angket dari pada wawancara adalah sifatnya
yang praktis, hemat waktu, tenaga dan biaya.
b) Lembar Panduan Observasi
Lembar panduan observasi merupakan perangkat yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan siswa baik pada saat pra penelitian
maupun selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang di peroleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Observasi.
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2004:158). Observasi
kelas dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui
kegiatan ini diharapkan diperoleh informasi mengenai gambaran pembelajaran yang
berlangsung seperti suasana kelas, pola interaksi, aktivitas siswa dan kejadian-
kejadian lain yang dianggap penting. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah observasi terbuka. Observasi terbuka ialah apabila observer mencatat segala
sesuatu yang terjadi di kelas dalam kertas yang telah disediakan sebelumnya. Tujuan
membuat catatan demikian adalah untuk menggambarkan situasi kelas selengkapnya
sehingga urutan-urutan kejadian tercatat semuanya (Wiriaatmadja, 2005: 110-111).
Observasi terbuka dalam penelitian ini memfokuskan pada hal- hal yang
merupakan sumber data yang diperlukan yaitu untuk melihat hasil belajar Peserta
Didik Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021. Hasil observasi yang dicatat dalam
catatan lapangan tersebut, dibahas bersama antara peneliti dengan mitra peneliti
dalam sebuah diskusi balikkan. Hasil diskusi balikan dijadikan sebagai refleksi untuk
tindakan berikutnya. Catatan lapangan ini merupakan data yang penting bagi peneliti
untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada saat Pandemic Covod-19.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Pengertian Covid -19
Covid -19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru
“CO” diambil dari corona “VI” virus, dan “D” disease (penyakit). Sebelumnya,
penyakit ini disebut “2019 novel coronavirus” atau “2019-nCoV.” Virus covid-19
adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan severre acute
respiratory syndrome (SARS) dan beberapa virus flu biasa (WHO 2020). Corona
virus 2019 (covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernafasan akut corona virus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan
pada Desember 2019 di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei Cina dan sejak itu
menyebar secara global di seluruh dunia, mengakibatkan pandemi corona virus
2019-2022. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendeklarasikan wabah corona
virus 2019-20122 sebagai kesehatan masyarakat darurat internasional (pheic) pada
30 Januari 2020 dan pandemi pada 11 Maret 2022.
Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk
bumi. Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali
pendidikan. Banyak negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun
universitas, termasuk Indonesia. Krisis benar-benar datang tiba-tiba, pemerintah di
belahan bumi manapun termasuk Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit
menutup sekolah untuk mengurangi kontak orang-orang secara masif dan untuk
menyelamatkan hidup atau tetap harus membuka sekolah dalam rangka survive para
pekerja dalam menjaga keberlangsungan ekonomi. Ada dua dampak bagi
keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
a. Dampak jangka pendek: yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik
di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier
melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia
adalah kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk
dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan problem psikologis
anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan
guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial
“terpapar” sakit karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan
cara online. Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji
sebab belum pernah terjadi sebelumnya. Tak Pelak di desa-desa terpencil yang
berpenduduk usia sekolah sangat padat menjadi serba kebingungan, sebab
infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas. Penilaian siswa bergerak online
dan banyak trial and error dengan sistem yang tidak ada kepastian, malah banyak
penilaian yang banyak dibatalkan.
b. Dampak jangka Panjang: Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan
terpapar dampak jangka panjang dari covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi
waktu jangka Panjang adalah aspek keadilan dan peningkatan ketidak setaraan
antar kelompok masyarakat dan antar daerah di Indonesia.
2. Dampak Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah
Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik
sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak peserta didik
menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka
bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial
dan kesadaran kelas sosial peserta didik. Sekolah secara keseluruhan adalah media
interaksi antar peserta didik dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi,
skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama
sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sejauh mana
dampaknya bagi proses Belajar di sekolah? Khusus untuk Indonesia banyak bukti
ketika sekolah sangat mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Tabel 1.1
Perbandingan nilai peserta didik sebelum Covid-19 dan pada masa Covid-19
Nilai
Nama Peserta Didik
No NISN / NIS Sebelum Masa
Covid-19 Covid-19
01 0105403222 / 1218 Adiva Wungo 85 80
02 0118577856 / 1324 Adrian Aren Bani 80 75
03 0091145767 / 1219 Adriana Ina Buku 80 70
04 0062388736 / 1027 Agriati Kondo 80 75
05 0035960604 / 792 Agustinus Jaka Dana 80 75
06 0092281094 / 1327 Albina Ina Gono 75 50
07 0082614174 / 1175 Aleksius Bulu 90 80
08 0086067986 / 1230 Aristo Praing Hodi 90 80
09 0082786161 / 1113 Aristoyanto Kondo 85 80
10 0102324408 / 1231 Arson Aldion Mone 90 75
11 0104794750 / 1247 Asri Ina Dawa 80 85
12 0095909530 / 1238 Delsiana Angelina Kaka 90 75
13 0098861985 / 1335 Denis Holo 90 80
14 0097755850 / 1239 Dominggus Japa Ole 90 80
15 0088705146 / 1181 Dominggus Ngata 95 80
16 0094884877 / 1340 Dorkas Dengi Walu 95 85
17 0088371183 / 1342 Efrianus Katoda 90 80
18 0084050458 / 1124 Ferdianus Daha Dewa 90 80
19 0128907990 / 1344 Gabriel Juniyanto Adi Putra 80 80
20 0119857169 / 1350 Jerikson Mone 85 75
21 0071157650 / 1266 Lewi Loghe Hakola 75 60
22 0081563784 / 1268 Lukas Loghe Bela 90 80
Berdasakan tabel diatas bahwa perbandingan nilai sebelum Covid-19 dan pada
masa Covid-19 yang diperoleh peserta didik SD Inpres Holotula, Kecamatan Loaholu,
Kabupaten Rote Ndao, khususnya kelas VI menunjukan bahwa pada saat sebelum Covid-
19 peserta didik memperoleh nilai lebih rendah dibandikan dengan pada masa Covid-19
peserta didik memperoleh nilai tinggi.
Hal ini disebabkan karena pada masa Covid-19 peserta didik selalu diawasi oleh
orang tua, serta menggunakan bantuan internet, sehingga mengalami peningkatan yang
sangat signifikan.
C. Analisa atau Pengujian Hipotesis
Dari tabel di atas, peserta didik yang berjumlah 20 orang dalam 1 rombel, maka
terdapat terdapat 11 peserta didik yang mengalami penigkatan yang sangat signifikan.
Sementara ada 6 peserta didik yang mengalami peningkatan, namun tidak terlalu
signifikan, dan aa 3 peserta didik yang tidak mengalami peningkatan.
Hal ini bisa dikatakn bahwa pengaruh revolusi industri 4.0 sangat berdampak
positif terhadap pendidikan peserta didik yang melakukan proses pembelajaran jarak jauh
(PJJ).
D. Pembahasan
Sebagaimana telah dipaparkan pada ulasan bagian ini, maka proses pembelajaran
yang dilaksanakan melalui BDR atau PJJ pada peserta didik pada SD Inpres Holotula,
Penulis akan memaparkan beberapa intrumen yang di jawab oleh responden.
1) Menurut anda, apakah kegiatan belajar of line (Luring) menyenangkan?
a. Jika ya, berikan alasannya!
b. Jika tidak, berikan alasannya!
Dari hasil wawancara dengan para responden terhadap pertanyaan nomor 1
mengenai kegiatan belajar Off line atau Luring (Tatap Muka), dapat diperoleh
jawaban bahwa dapat menyenagkan, karena mereka mendapatkan belajar secara
langsung dan guru dapat menerangkan setiap materi yang di terima atau diajarkan
sehingga pada saat guru memberikan tugas untuk mengerjakan di rumah tidak
mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.
2) Menurut anda, apakah kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) on line (daring)
menyenangkan?
a. Jika ya, berikan alasannya!
b. Jika tidak, berikan alasannya!
Dari hasil wawancara dengan para responden terhadap pertanyaan nomor 2
mengenai kegiatan belajar On line atau Daring, dapat diperoleh jawaban bahwa
“tidak” menyenangkan, karena mereka dapat mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dengan bantuan internet sehingga peserta didik dapat mengerjakannya.
Kedua melalui daring siswa tidak berbuat apa-apa karena hampir semua siswa tidak
dapat mengoperasionalkan HP dan disamping itu tidak mempunyai uang untuk
membeli Pulsa Paket
3) Hasil belajar peserta didik (Daftar nilai) sebelum Covid-19
4) Hasil belajar peserta didik (Daftar nilai) pada masa Covid-19
Perbandingan nilai peserta didik sebelum Covid-19 dan pada masa Covid-19
Nilai
Nama Peserta Didik
No NISN / NIS Sebelum Masa
Covid-19 Covid-19
01 0105403222 / 1218 Adiva Wungo 85 80
02 0118577856 / 1324 Adrian Aren Bani 80 75
03 0091145767 / 1219 Adriana Ina Buku 80 70
04 0062388736 / 1027 Agriati Kondo 80 75
05 0035960604 / 792 Agustinus Jaka Dana 80 75
06 0092281094 / 1327 Albina Ina Gono 75 50
07 0082614174 / 1175 Aleksius Bulu 90 80
08 0086067986 / 1230 Aristo Praing Hodi 90 80
09 0082786161 / 1113 Aristoyanto Kondo 85 80
10 0102324408 / 1231 Arson Aldion Mone 90 75
11 0104794750 / 1247 Asri Ina Dawa 80 85
12 0095909530 / 1238 Delsiana Angelina Kaka 90 75
13 0098861985 / 1335 Denis Holo 90 80
14 0097755850 / 1239 Dominggus Japa Ole 90 80
15 0088705146 / 1181 Dominggus Ngata 95 80
16 0094884877 / 1340 Dorkas Dengi Walu 95 85
17 0088371183 / 1342 Efrianus Katoda 90 80
18 0084050458 / 1124 Ferdianus Daha Dewa 90 80
19 0128907990 / 1344 Gabriel Juniyanto Adi Putra 80 80
20 0119857169 / 1350 Jerikson Mone 85 75
21 0071157650 / 1266 Lewi Loghe Hakola 75 60
22 0081563784 / 1268 Lukas Loghe Bela 90 80
Untuk pertanyaan nomor 3 dan 4 terlampir pada tabel di atas.
5) Berapa lamakah waktu belajar yang anda pakai untuk belajar dari rumah pada setiap
hari?
Untuk pertanyaan nomor 5 selama masa Covid responden menjawab bahwa waktu
yang mereka gunakan untuk belajar dirumah berkisar sekitar 30 menit sampai
dengan jam, selebihnya mereka bermain di dalam rumah.
6) Berapa lamakah waktu belajar yang anda pakai untuk belajar dari sekolah selama
proses pembelajaran Luring pada setiap hari selama masa Covid?
Untuk pertanyaan nomor 5 selama masa Covid responden menjawab bahwa waktu
yang mereka gunakan untuk belajar di sekolah berkisar masuk 7.30 sampai dengan
jam 10.30, selebihnya mereka disuruh pulang di rumah.
7) Ketika anda belajar dari rumah (BDR), apakah tugas yang diberikan oleh bapak/ ibu
guru dikerjakan oleh anda sendiri ataukah dibantu oleh orang tua?
Untuk pertanyaan nomor responden menjawab bahwa untuk menjawab tugas yang
diberikan oleh Bapak/Ibu guru dapat dikerjakan sendiri dengan bantuan orang tua,
dan apabila mengalami kesulitan dapat dilihat di internet.
Nilai yang dicapai oleh peserta didik pada SD Inpres Holotula, Kecamatan
LOaholu, Kabupaten Rote Ndao sangat bervariasi dan bahkan ada sebagiam kecil
peserta didik mengalami peningkatan yang tidak signifikan.
Hal ini disebabkan karena kekurangan media penunjang serta ada beberapa
peserta didik yang tidak diawasi secara baik oleh orang tua. Namun hal ini bias dapat
dikatakan bahwa dengan adanya bantuan serta perkembangan revolusi industri 4.0,
maka dampak Covid-19 terhadap prestasi peserta didik sangat menurun.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Penulis dalam penelitian tindakan kelas ini,
maka pada bab ini yang merupakan akhir dari seluruh rangkaian penelitian ini, penulis dapat
menyimpulkan bahwa Covid 19 membawa dampak Negatif bagi peserta didik kelas VI, SD
Inpres Holotula karena hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan secara Luring (Tatap muka)
lebih baik jika dibandingkan dengan hasil dari kegiatan belajar di sekolah secara tatap muka,
siswa masih jauh lebih bagus dalam pengontrolan pada saat mereka terima mata pelajaran di
kelasnya. Hal ini di akibatkan oleh karena metode yang dipakai dalam kegiatan Belajar di
Sekolah (Luring) yang dilakukan adalah metode Tatap Muka (Luring) sehingga membuat
para peserta didik lebih senang dalam memanfaatkan waktu belajar di kelas dan mereka
belajar sendiri dan mandiri.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka pada bagian ini
penulis akan memberikan masukan sebagai saran yang harus diperhatikan oleh kepala SD
Inpres Holotula untuk memilih metode tatap muka (Luring) yang akan digunakan dalam
melakukan kegiatan Belajar disekolah sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik jika mereka belajar di rumah yang hanya belajar cuma beberapa menit, dan kebanyakan
siswa bermain di dalam rumah atau dengan teman sebayanya.
Dokumentasi