Latar Belakang Auditor Memainkan Peran Penting Dalam
Memastikan Pemeliharaan Dan Penerbitan Laporan Keuangan Berkualitas Tinggi. Pertanyan Apakah Auditor Cukup Memainkan Peran Ini Dalam Menjaga Informasi Akuntansi Dengan Memastikan Pelaporan Yang Kredibel Baru-Baru Ini Mendapat Banyak Perhatian. Permasalahan Auditor biasanya ditempatkan di bawah tekanan yang meningkat dan pengawasan publik selama krisis ekonomi karena meningkatnya kemungkinan kegagalan perusahaan. Selama Asia Krisis, Bank Dunia mempertanyakan kualitas audit oleh auditor Big 5 yang beroperasi di Earnings Asia, di mana banyak perusahaan Asia Timur, setelah menerima laporan audit yang bersih dari manajemen dan auditor Big 5, kemudian menunjukkan bahwa opini tersebut mungkin bukan opini audit sesuai (Akuntansi, 1998a, b). Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji perilaku pelaporan auditor dengan adanya manajemen laba agresif (EM) dalam konteks Krisis Ekonomi Asia seperti yang berdampak pada Malaysia. Sumber Data Sumber data: Penelitian ini menggunakan model yang dimodifikasi (m) Jones (1991) (Dechow et al., 1995) [7] dalam menguraikan total akrual menjadi akrual non-diskresioner (yang diharapkan) dan diskresioner (tidak terduga atau abnormal). Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode cross- sectional dari pada model Jones versi time- series (Francis et al., 1999; Becker et al., 1998; DeFond dan Jiambalvo, 1994). Objek Penelitian Manajemen laba agresif (EM) dalam konteks Krisis Ekonomi Asia seperti yang berdampak pada Malaysia. Hasil Penelitian Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Penelitian ini memperluas literatur terkini mengenai diferensiasi AQ dan secara khusus berupaya untuk mengatasi kesenjangan dalam literatur sehubungan dengan perilaku pelaporan auditor di hadapan EM yang agresif. Selain itu, penelitian ini memberikan bukti tambahan mengenai diferensiasi kualitas spesialis 5 besar/industri di pasar negara berkembang (wilayah yang belum banyak diteliti), Malaysia, yang mungkin memiliki struktur tata kelola yang kurang transparan dan lebih lemah dibandingkan negara-negara maju seperti AS, Inggris, dan Inggris. Australia. Kelebihan Penelitian 1. Sistem pendukung keputusan dapat memperluas literatur terkini mengenai diferensiasi AQ 2. dan secara khusus berupaya untuk mengatasi kesenjangan dalam literatur sehubungan dengan perilaku pelaporan auditor di hadapan EM yang agresif. 3. Selain itu, studi ini memberikan bukti tambahan mengenai diferensiasi kualitas spesialis 5 besar/industri di pasar negara berkembang (wilayah yang belum banyak diteliti), Malaysia, yang mungkin memiliki struktur tata kelola yang kurang transparan dan lebih lemah dibandingkan negara maju seperti AS, Inggris, dan Australia. Kekurangan Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada profesi audit dan akuntansi, 2. serta kepada regulator sehubungan dengan perdebatan mengenai EM, AQ dan proses pembentukan opini audit. Diskusi / Sistem penelitian ini mendukung temuan Rekomendasi penelitian serupa yang dilakukan terhadap data dari Barat. Dalam konteks Malaysia dan dalam konteks Krisis Ekonomi Asia, 5 Besar tampaknya lebih sering memenuhi syarat dalam hal adanya akrual abnormal yang agresif dibandingkan dengan 5 besar lainnya. Namun, tidak ada bukti seperti itu yang ditemukan pada auditor spesialis industri