18 A Continuous Relation between Variabel dependen : Opini nilainya 1 jika Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
Audit Firm Size and Audit terdapat paragraph penjelas dan 0 jika kantor akuntan besar akan cenderung untuk
Opinions: Evidence from China mendapatkan unmodified opinion standar lebih banyak mengeluarkan opini going
(Li Song Wong 2008) Variabel Dependen : concern
Karakteristik auditor 1 jika big 4 dan 0 jika
non big 4
Switch 1 jika dalam tahun tersebut terjadi
pergantian dan 0 jika tidak terjadi pergantian
auditor
Variabel Control :
Ukuran klien perusahaan (total nilai asset dari
klien perusahaan yang listing, total nilai
penjualan dari perusahaan listing yang di
audit, total nilai audit fee yang didapat dari
klien perusahaan yang listing
Variabel Loss Variabel dummy yang bernilai
1 jika perusahaan mengalami kerugian dan 0
jika tidak
Variabel Earning Management yang diukur
dengan nilai abnormal akrual
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisa regresi
19 Auditor Size and Going Variabel Independen : Auditor Firm Size Temuan dari penelitian ini adalah bahwa
Concern Reporting yang di cerminkan dengan Big 4 dan Non Big perusahaan yang menerima going concern
(Berglund 2017) 4 opinion dan di audit oleh kantor akuntan big 4
Variabel Dependen : Opini going concern umumnya kemudian mengalami kebangkrutan
Variabel control : Kantor Akuntan Big 4 dinilai memiliki kualitas
Client size, Asset turn over, Operating pekerjaan yang lebih konservatif dibandingkan
leverage, Return on Asset, Current Ratio dengan kantor akuntan public second tier
Sales Growth, Market to Book Ratio, Debt Kesalahan tipe I dan tipe II ditemukan
Default, Probability bankruptcy (Zscore), memiliki tingkat yang lebih rendah pada
Client level cash holding, laporan kerugian kantor akuntan Big 4
tahun lalu (lagloss), usia perusahaan, stock
return, market beta, stock return volatility,
new equity, new debt, Internal Control Weak,
Delay Audit, Audit Tenure, New audit firm
(First Year Audit Firm)
Metode analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan regresi logistik
20 Does Audit Tenure Reduce Penelitian ini menjelaskan pengaruh antara Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
Audit Quality tenure audit dan keputusan untuk pemberian ketika tenure audit bertambah maka peluang
(Junaidi Miharjo Hartadi 2012) opini going concern. untuk memberikan opini going concern akan
Variabel Independen : Audit Tenure turun
Variabel Dependen : Opini Going Concern
Varibel Kontrol : Ukuran perusahaan dan
Reputasi auditor
Dengan menggunakan data laporan keuangan
perusahaan yang listing di BEI tahun 2003 –
2008
21 Audit Firm Tenure and Penelitian ini menguji hubungan audit tenure Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
Qualified Opinion New dengan opini qualified tidak ditemukan adanya hubungan yang
Evidence from Spain Variabel Independen : Opini unqualified signifikan antara audit tenure dan opini
(Blandon and Bosch 2013) Variabel Dependen : Audit Tenure laporan keuangan
Variabel control : working capital, net profit
perusahaan, Reputasi auditor, indicator
kebangkrutan dengan skor zmijewski
Analisa data dilakukan dengan menggunakan
metode regresi logistic
22 Audit firm rotation and audit Penelitian ini dilakukan dengan metode Hasil dari penelitian ini mengindikasikan
report: evidence from the eksperimen, dengan variabel yang di uji bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Tehran Stock Exchange adalah rotasi kantor akuntan public dan opini antara rotasi kantor akuntan independen dan
(Mohammadi 2015) audit laporan audit dalam perusahaan yang listing di
bursa saham di negara Tehran.
23 Audit Reporting for Going- Dalam paper ini di jelaskan bahwa penentu
Concern Uncertainty: A keputusan opini going concern terdiri dari :
Research Synthesis factor karakteristik klien (likuiditas, company
(Carson, Fargher, Geiger, size, kegagalan hutang, profitabilitas, leverage,
Lennox, Willekens, prior GCO) factor auditor (auditor’s economic
Raghunandan 2013) dependence on the client, auditor size, industry
specialization, pengaturan kompensasi) , factor
hubungan auditor dan klien, serta factor
lingkungan yang lain
Opini going concern itu sendiri dikatakan
membawa konsekuensi bagi pemegang saham
yang telah ada, calon pemegang saham dan
para pemberi pinjaman (resiko adanya
kebangkrutan)
24 Crash Risk and Auditor Client Variabel Dependen : Stock Return Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
Relationship Variabel Independen : Audit Tenure auditor tenure berhubungan negatif terhadap
(Callen 2016) Varibel Kontrol : harga saham satu tahun kedepan
Current period crash risk
Kurtosis dan standar deviasi daily return
Cumulative daily return in fiscal year
Market to book ratio
Book value total liabilities / total asset
Operating earning/ total asset
Long market value of equity
Average monthly share turn over
Company age
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistic deskriptif
25 Auditor Tenure and Stock Price Variabel Dependen : Perubahan harga saham Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
Idiosyncratic Volatility: The Variabel Independen : Audit Tenure, dan tenure yang lama berkaitan dengan
Moderating Role of Industry Audit Specalist idiosinkratis volatilitas (perubahan) harga
Specialization Variabel Kontrol : saham yang lebih tinggi.
(Su Zhao Zhou 2016) VOL (trading volume),
SKEWNESS (return skewness),
KURTOSIS, ANALYST (nilai logaritma
transformasi dari 1 ditambah jumlah analis),
GC (Variabel dummy yang bernilai 1 jika
perusahaan menerima opini going concern dan
0 jika sebaliknya,
CLIENTIM (Cliet Importance yang diukur
dengan audit fee),
Actual Reporting Quality,
SIZE (Ukuran perusahaan yang diukur dengan
nilai log asset),
ROA,
Standard Deviation ROA,
LOSS merupakan indicator variabel yang
setara 1 jika net income klien adalah negative
dan o jika sebaliknya
LEV (Rasio hutang klien)
Market Book Ratio,
AGE (Nilai log umur perusahaan,
SEG (nilai logaritma transformasi bisnis/
segmen geografis yang dimiliki klien pada
tahun t.
26 Auditor Tenure and Stock Variabel Dependen : Stock Return Tujuan utama dari studi ini adalah untuk
Price Volatility: The Variabel Independen : Tenure Audit (Jumlah menginvestigasi hubungan antara auditor
Moderating Role of Auditor angka tahun periode audit) tenure dengan stock return volatility dan untuk
Industry Specialization Variabel Moderasi : Audit Industry mempelajari dampak moderasi dari industry
(Jorjani and Gerayli 2018) Specialization spesialisasi yang dimiliki oleh auditor terhadap
Variabel Control : hubungan antara kedua variabel tersebut dalam
Firm size (nilai log dari net sales perusahaan)
perusahaan yang listing di pasar saham di
Leverage (Total hutang dibagi total asset) Tehran. Untuk tujuan ini maka digunakan 95
Profitabilitas (ROE) Net Income dibagi sampel perusahaan yang listing di pasar saham
market value of equity Tehran selamaperiode 2011 sampai 2015
Firm Ages (Umur perusahaan mulai dari yangdiilih dan di hipotesakan dalam penelitian
pertama masuk ke pasar perdagangan) ini.
Hasil dari pengujian hipotesa pertama dalam
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
adalah regresi multivariat negative yang signifikan antara auditor tenure
dengan volatilitas stock return. Hal ini
mengkonfirmasi ilustrasi bahwa dengan
meningkatnya auditor tenure karena adanya
familiaritas dengan klien dan pemahaman yang
lebih baik mengenai operasional bisnis klien
beserta sistem akuntansinya serta
permasalahan pelaporan oleh karenanya dapat
meningkatkan kualitas audit, kualitas
pelaporan keuangan perusahaan dan kualitas
audited financial statement dapat membaik
(meningkat). Oleh karenanya investor akan
memiliki ketidak pastian yang lebih kecil
dalam keputusan invetasi dan peramalan
return, yang pada akhirnya dapat mengurangi
volatilitas stock return. Hasil yang didapatkan
dalam studi ini adalah sejalan dengan temual
Gall et al (2010) dan Sue et al (2016) dimana
didalamnya terdapat hubungan negative antara
panjangnya rentang audit dengan company
stock return volatility.
Hipotesa kedua menganalisa dampak antara
spesialisasi auditor dalam industry klien pada
hubungan antara auditor tenure dan volatilitas
stock return. Hasil dari analisa hipotesa
tersebut memaparkan bahwa auditor industry
specialization tidak memiliki dampak yang
signifikan terhadap hubungan tersebut. Namun
demikian berdasarkan teori yang ada,
diharapkan bahwa penggunaan spesialisasi
auditor dalam industry dapat meningkatkan
hubungan negative antara panjangnya rentang
audit dengan volatilitas stock return. Tetapi
hasil yang ada tidak mengkonfirmasi
keberadaan hubungan yang sebagaimana
diharapkan tersebut. Alasan yang paling
mungkin untuk kondisi ini adalah penggunaan
definisi yang berbeda untuk mengukur
spesialisasi industry auditor dalam berbagai
studi. Lebih detil lagi perbedaan antara
lingkungan di iran dan di negara lain dapat
menjadi alasan untuk terjadinya kondisi yang
tidak konsisten ini. Berdasarkan temuan
tersebut maka dapat dikatakan bahwa investor
dan peserta capital market yang membuat
keputusan investasi, disamping variabel
keuangan mereka juga memperhatikan tenure
auditor sebagai factor yang mempengaruhi
volatilitas stock return.
27 The Incremental Information Dalam paper ini di sebutkan bahwa kewajiban Penelitian ini menghipotesiskan jika
Content of Going Concern auditor adalah untuk menaksir dan unexpected audit going concern qualification
Audit Opinion (Fleak and melaporkan kemampuan entitas untuk going adalah berhubungan dengan abnormal security
Wilson 1994) concern return. Dengan menggunakan dua metode
Penelitian sebelumnya memiliki argumentasi maka di kasifikasikanlah perusahaan yang
sebagai berikut : mengalami kesulitan keuangan sebagaimana
Firth (1978) menemukan adanya penyesuaian prediksi terhadap opini auditor. Sebagaimana
harga yang signifikan seiring dengan di hipotesiskan maka penelitian ini secara
pengumuman going concern konsisten menemukan adanya hubungan
(Chow dan Rice 1982) disebutkan bahwa negative antara unexpected going concern
pengumuman going concern memiliki dampak qualification terhadap abnormal return. Namun
negative yang lemah terhadap harga pasar demikian hasil dari penelitian ini tidak
Sedangkan penelitian terdahulu (Dodd et al mendukung hipotesa yang berkaitan dengan
1984) menyatakan bahwa pengumuman going adanya hubungan positif antara unexpected
concern tidak berdampak terhadap harga pasar clean opinion dan abnormal return. Return ini
Dalam paper ini kondisi going concern dibagi menghasilkan informasi yang secara potensial
menjadi going concern yang expected dan berguna untuk pembuat kebijakan seiring
unexpected dengan mereka mengevaluasi bukti yang
Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan mengindikasikankegunaan dari evaluasi going
yang menerima opini going concern tahun concern dalam evaluasi dalam opini audit dan
1979 - 1986 hubungan antara pengungkapan tersebut dan
Pengujian data di lakukan dengan multiple penilaian sekuritas
regression
28 The Audit Going Concern Sampel dalam penelitian ini adalah Penelitian ini menemukan bahwa book value
Opinion as Communicating perusahaan di amerika pada tahun 1989 - 2006 equity memiliki bobot penilaian yang tinggi
Risk (Blay Geiger North 2011) yang mengalami kreiteria distress untuk kemungkinan bahwa perusahaan akan
Variabel Dependen : Market Value Equity menerima opini going concern
Analisa statistik dalam penelitian ini
menggunakan multiple regression
29 Auditor Reputation and The Variabel Dependen : Return Stock Telah diargumentasikan bahwa auditor
Price of Initial Public Offerings Variabel Independen : Reputasi kantor melaksanakan peran atestasi sampai pada
(Beatty 1989) akuntan publik tingkatan ketidak pastian yang di hadapi oleh
Variabel Kontrol : Usia perusahaan, investor. Karena pemilik perusahaan yang
persentase kepemilikan, reputasi perusahaan melakukan IPO memilih auditor dari
underwriter, afiliasi industry (variabel serangkaian kantor akuntan yang ada, maka
indicator oil dan gas) pemilik perusahaan akan memaksimalkan nilai
dan umumnya memilih kantor akuntan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan reputasinya ketika berkaitan
adalah analisa Regresi dengan perbandingan antara marginal benefit
dan marginal cost
Diduga bahwa keuntungan marjinal dari
penggunaan jasa kantor akuntan public yang
berreputasi dapat mendorong peningkatan
harga dari perusahaan yang menyelenggarakan
IPO. Hasil deskriptif menjelaskan bahwa
asumsi dari homogenitas dalam ketidak pastian
tidak berlaku untuk serangkaian perusahaan
yang melakukan IPO. Semakin besar dan
semakin kecil risiko klien yang di audit oleh
kantor akuntan big eight. Meski hasil ini
bukanlah sesuatu yang baru, pengujian
kroseksional dari hipotesa reputasi
membutuhkan pengendalian terhadap
perbedaan dalam ketidak pastian klien yang
tidak berhubungan dengan reputasi auditor
Dua metode yang terpisah yang berkaitan
dengan reputasi auditor telah di
pertimbangkan. Pertama adanya hubungan
positif antara indicator reputasi big eight dan
non big eight terhadap return IPO yang telah
didokumentasikan. Analisa dari batasan linier
mengimplikasikan bahwa terdapat selisih yang
signifikan dalamhubungan antara return dan
kantor akuntan public yang berbeda. Dengan
hipotesis yang di rujuk adalah bahwa dikotomi
kantor akuntan big eight dan non big eight atau
proxy trikotomi big five/ big six/ the smallest
nine untuk perbedaan dalam spesifikasi
reputasi kantor akuntan, hasil yang ada adalah
konsisten dengan hipotesa reputasi. Sebuah
variabel yang dihilangkan menjelaskan bahwa
pengukuran reputasi sebagai representasi dari
jumlah kompensasi yang diterima auditor
tanpa harus dijelaskan oleh pengukuran
marginal cost dari pelaksanaan aplikasi audit.
Hal tersebut menunjukkan bahwa bentuk
residual dari regresi kompensasi auditor adalah
berhubungan positif terhadap reputasi modal
kantor akuntan yang tidak terobservasi
Hasil dari dua tahap pendekatan least
square memberikan bukti yang lebih kuat dan
lebih langsung berkaitan dengan hubungan
antara reputasi auditor dan IPO dibandingkan
dengan pendekatan indicator tradisional.
Dalam kedua pendekatan tersebut masalah
variabel yang dihilangkan dapat memunculkan
eror. Untuk pendekatan variabel indicator,
variabel yang dihilangkan dapat menjelaskan
hubungan antara kantor akuntan big 4 dan
initial return. Pendekatan regresi dua tahap
didasarkan pada pendapat bahwa bentuk
residual dari regresi pertama menampilkan
variabel reputasi yang tidak terobservasi.
Variabel yang dihilangkan dalam regresi
underpricing yang berhubungan positif
terhadap kompensasi auditor yang tidak
terjelaskan dan underpricing dari IPO dapat
menjelaskan hubungan yang terobservasi.
Masalah variabel yang dihilangkan ini
seharusnya dapat berpengaruh terhadap
pengujian terhadap reputasi. Terlepas dari
batasan tersebut, hubungan yang terobservasi
dalam pendekatan variabel indicator dan hasil
yang disediakan oleh pendekatan residual
menyatakan bahwa dengan menggunakan
kantor akuntan public yang terkenal adalah
sesuatu yang berhubungan dengan semakin
kecilnya peluang underpricing dari perusahaan
yang melakukan IPO atas sekuritasnya
30 The effect of an audit firm’s Metode yang digunakan dengan menggunakan Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
brand on security pricing regresi OLS untuk menguji hubungan antara saham yang di terbitkan akan lebih kecil
(Pratoomsuwan 2016) penggunaan jasa kantor akuntan Big N dengan kemungkinannya untuk mengalami
kemungkinan harga saham mengalami underpricing ketika perusahaan yang
underpricing bersangkutan ditangani oleh kantor akuntan
Big N
Penelitian ini mengkonfirmasi peran signal
dari auditor. Oleh karenanya ketika pilihan
auditor dan perusahaan underwriter dalam
kondisi terbatas, maka perusahaan yang
menerbitkan saham harus mempertimbangkan
untuk menggunakan jasa auditor yang
bereputasi daripada menggunakan jasa
underwriter pada saat IPO. Investor potensial
juga dapat menggunakan interpretasi tersebut
untuk membuat keputusan investasi yang
rasional
31 Qualified audit Opinion and Variabel Independen : Qualified Audit Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
Stock Price Opinion terjadi penurunan abnormal return ketika
(Dopuch 1983) Variabel Dependen : Stock Return diumumkan opini audit qualified
Variabel control :
Karakteristik klien audit yang terdiri dari :
rasio plant property equipment, probabilitas
kebangkrutan, pertumbuhan (dummy bernilai
1 jika lebih tinggi dari sebelumnya dan 0 jika
tidak), hutang baru (variabel dummy bernilai 1
jika terdapat hutang baru dibanding tahun
sebelumnya dan 0 jika tidak), Industry
(Variabel Dummy yang bernilai 1 jika
industry termasuk dalam industry jasa dan 0
jika tidak), ukuran perusahaan klien (diukur
dengan nilai log dari total asset), arus kas
perusahaan dibagi dengan nilai deviden, rasio
total hutang dibagi dengan total asset, rasio
total hutang bank dibagi dengan total hutang
keseluruhan,
41 Auditor Changes and Stock Variabel Dependen : Stock Price crash Paper ini menjelaskan hubungan antara
Price Crashes Variabel Independen : Kecenderungan ada jatuhnya harga saham perusahaan dan dua tipe
(Lee 2017) tidaknya audit dismissal / Audit Resignation penyebab pergantian auditor (auditor
minimal dalam satu tahun fiskal resignation dan auditor dismissal). Khususnya
Variabel Kontrol : penulis menemukan bahwa auditor resignation
Management Change terjadi sebelum dan kemudian diikuti dengan
Size perusahaan stock price crashes. Namun demikian penulis
Sales growth perusahaan tidak menemukan adanya hubungan tersebut
ROA antara auditor dismissal dan stock price
Market to book ratio crashes. Peneliti menemukan bahwa kantor
Current liability and long term debt to total akuntan Big 4 akan lebih cenderung resign
asset dibandingkan dengan kantor akuntan non Big
Indikator apakah perusahaan menerima 4 untuk resign sebelum terjadinya kehancuran
laporan pengendalian internal yang buruk harga. Temuan ini mengkonfirmasi hipotesa
Big 4 (variabel dummy 1 jika auditor berasal bahwa auditor dari kantor akuntan Big 4
dari big 4 dan 0 jika sebaliknya) memiliki pengetahuan yang lebih dalam
BADOP (Variabel Dummy nilainya 1 jika mengenai perusahaan dan memiliki kelenturan
perusahaan menerima opini qualified, yang lebih besar dalam menyusun portofolio
unqualified dengan paragraph pengecualian, klien mereka. Namun demukian, sekali
adverse, dan 0 jika sebaliknya perusahaan mengalami kehancuran harga
GC ( serangkaian variabel apakah perusahaan dimana perusahaan kemudian menjadi klien
pada tahun tersebut menerima opini GC atau yang beresiko baik untuk kantor akuntan Big 4
tidak) dan Non Big 4. Hasil yang ada
mengindikasikan bahwa perusahaan yang
Alat analisa yang digunakan dalam penelitian umumnya sangat beresiko enggan untuk
ini adalah regresi mempertahankan menggunakan jasa kantor
akuntan Big 4 karena kantor akuntan Big 4
dinilai lebih konservatif dalam pendekatan
audit mereka terhadap laporan keuangan.
42 Firm Size, Book-to-Market Variabel Independen : Book to Market Ratio Fama and French (1992) mendokumentasikan
Ratio, and Security Returns: A dan Size perusahaan adanya hubungan signifikan antara firm
Holdout Sample of Financial Variabel Dependen : Stock Return size,book to market ratio dan security return
Firms untuk perusahaan non financial. Karena
(Barber and Lyon 1997) Penelitian ini membandingkan pengaruh Book ketertarikan mereka pada leverage sebagai
to Market Ratio dan Size perusahaan terhadap variabel eksplanatory untuk security return,
Stock Return dan membandingkan kondisi Fama dan French mengeluarkan financial firm
tersebut antara perusahaan financial dan non dari analisa mereka dan oleh karenanya
financial dengan menggunakan t-statistic menciptakan pemisahan sampel yang alami
untuk menguji robustness dari hasil mereka.
Namun demikian dalam penelitian ini
ditemukan bahwa hubungan antara firm
size,book to market ratio dan security return
adalah sama baik untuk perusahaan financial
maupun non financial