Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anastasia Indah P.

NIM : 162114008

Kelas : A

RMK Chapter 13 “BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING”

Definisi Behavioural Accounting Research:

Studi perilaku akuntan atau perilaku non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi
akuntansi dan laporan.

Behavioural accounting research (BAR), penelitian pasar modal dan penelitian teori agency
dapat disebut penelitian ‘positif’ dalam pengertian bahwa mereka dikaitkan dengan menemukan
‘fakta’: penelitian pasar modal menanyakan ‘bagaimana reaksi pasar sekuritas terhadap
informasi akuntansi?’; teori agensi menanyakan ‘apakah insentif ekonomi mempengaruhi dalam
memilih metode akuntansi?’; dan behavioural research menanyakan ‘bagaimana sebenarnya
orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi?’ bagaimanapun, mereka juga
sangat berbeda dalam banyak hal. untuk instansi, penelitian pasar modal melihat pada level
makro pasar sekuritas agregat, sedangkan teori agensi dan behavourial accounting fokus pada
level mikro pribadi manager dan perusahan. Penelitian pasar modal dan teory agensi diambil dari
ilmu ekonomi dan mengesampingkan motivasi aktual orang-orang dengan asumsi bahwa setiap
orang merupakan pemaksimal kekayaan. Behavioural accounting, pada sisi lain, diambil dari
ilmu yang yang lain seperti psikologi, sosiologi, dan teori organisasi., dan umumnya tidak
membuat anggapan tentang bagaimana orang-orang berkelakuan (behave), terlebih, itu tujuan
untuk mengetahui mengapa orang-orang berkelakuan sebagaimana yang mereka lakukan.
Sebagai konsekuensi, tiga kelompok penelitian akuntansi yang lain ini dimaksudkan untuk
menjawab tipe yang sangat berbeda pertanyaan tentang praktek akuntansi. Tipe utama BAR
dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement theory (HJT) atau human
information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan keputusan akuntan dan
auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pengguna ‘pembuatan pertimbangan dan
keputusan.
KENAPA BAR PENTING?

Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa BAR sangat pentig untuk praktisi akuntasi
dan yang lain , diantaranya ;

1. Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain
seperti pasar modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan jawaban pertanyaan
tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi.
2. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil, proses,
dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi akuntansi dan
metode komunikasi. Kita dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan
keputusan dalam berbagai macam cara.
3. BAR berpotensi menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi
seperti Australian Accounting Standart Board (AASB). Sebagai tujuan pokok akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi ‘bermanfaat untuk keputusan’, anggota AASB terus
berhadapan dengan masalah dimana metode akuntansi dan apa tipe pengungkapan yang
akan terbukti ‘bermanfaat’ untuk pengguna laporan keuangan (financial statement).
4. BAR juga dapat mengarahkan pada efisiensi dalampraktek kerja akuntan dan profesi
yang yang lain. Seperti, keahlian senior dan pengalaman anggota sebuah perusahaan
akuntansi dapat dicatat dan dimanfaatkan oleh metode BAR untuk mengembangkan
sistem keahlian yang terkomputerisasi untuk suatu variasi dalam konteks pengambilan
keputusan (decision making). sebuah studi percobaan (experimental) pertimbangan
internal control oleh auditor.

Model Brunswik Lens

Dengan Brunswik lens model peneliti dapat mendapatkan seberapa penting sebuah
informasi dalam model tersebut, apakah signifikan bagi model atau tidak. Selain itu model juga
dapat menentukan hubungan dari pengambil keputusan dengan informasi bagi mereka. Selain itu
kita juga dapat tahu pentingnya informasi dari sudut pandang yang berbeda, misalkan seorang
manajer melihat bahwa profit merupakan informasi yang sangat penting padahal stakeholder
tidak melihat profit sebagai informasi yang sangat penting. Dengan demikian kita dapat merubah
pola pandang manajamen untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.
Process Tracing Methods

Model pengambilan keputusan yang diturunkan dengan menggunakan model lens


Brunswik biasanya memilki kekuatan prediktif yang baik. Model lens merupakan prediktor yang
lebih baik karena model statistic lens memindahkan banyak random error yang biasanya terdapat
dalam prasangka manusia yang misalnya diakibatkan rasa lelah, sakit, ataupun kurangnya
kosentrasi, namun, model ini juga memiki keterbatasan karena bukan prediktor yang baik
mengenai bagaimana sebenarnya manusia membuat keputusan. Pengetahuan mengenai proses
dan cara pengambilan keputusan oleh manusia dapat membantu menemukan kelemahan dari
proses tersebut sehingga kelemahan tersebut dapat dihilangkan.

Probabilistic Judgement

Model ini berguna untuk melihat situasi akuntansi dimana kepercayaan awal mengenai
prediksi atau evaluasi harus direvisi ketika ada bukti baru. Model ini berpendapat bahwa cara
yang paling tepat secara normative untuk merevisi kepercayaan awal ini, dinyatakan sebagai
probabilitas subjektif, adalah dengan mengaplikasikan teorama Bayes (sebuah tenet dasar
mengenai teori kondisional probabilitas).

Lens Model Studies --- The Evidence

Dengan menggunakan model lens sebagai alat riset memungkinkan adanya analisis
konsistensi judgement, apakah model perilaku manusia dapat memprediksi lebih akurat daripada
manusia itu sendiri. Model ini juga memungkinkan analisis kemampuan petunjuk untuk
memprediksi event dalam pertanyaan. Selain itu, model ini juga memberikan insight mengenai
derajat konsensus antara pembuat keputusan.

Process Tracing Studies ----The Evidence

Model lens Brunswik secara implisit memperlakukan proses pengambilan keputusan


sebagai kombinasi linier dari informasi petunjuk sedangkan decision tree yang diturunkan dari
process tracing menerangkan langkah-langkah pengambilan keputusan dimana isi informasi
sebuah data berinteraksi dengan informasi lainnya dari data tersebut. Larcker dan lessig
menemukan bahwa process tracing model lebih baik daripada model statistic liner, tetapi selling
and shank menemukan hasil sebaliknya ketika kedua pendekatan ini dibandingkan dalam sebuah
tugas yang melibatkan prediksi kebangkrutan.

Probabilistic Judgement Studies ----The Evidence

Dalam banyak konteks akuntansi dan terutama pengauditan tidak ada solusi yang benar
dengan penilaian yang dapat dibandingkan untuk menilai akurasi dari mereka. Satu cara untuk
mengatasi kurangnya benchmarks dalam penilaian kinerja adalah memeriksa konsensus
mengenai keputusan tertentu di sejumlah pembuat keputusan.

REPRESENTATIVENESS : THE EVIDENCE

Orang yang pertama kali melaporkan keberadaan dari representativeness dan


kencenderungan untuk mengabaikan base rates adalah Kahneman dan Tversky. Penggunaan
base-rate information telah membawa kepada hipotesis yang beralasan probabilistik yang
melibatkan contingent processing. Availabilty : Evidence Basis dari rule of thumb ini adalah
kemungkinan judgment berdasarkan on retrieval dari ingatan cotoh yang relevan atau skenario
yang masuk akal. Bagaimanapun juga hal ini membutuhkan sampel probabilitas yang besar
untuk meningkatkan prediksi akurasi. Anchoring dan Adjusment : Evidence Kinney dan Uecker
menemukan bukti tentang anchoring dan adjusment dalam analytical review (analisa rasio) dan
compliance test (audit test of control internal). Expert Judgment and Rules of Thumb Penilitian
yang melibatkan expert judgment memberikan kesimpulan bahwa manusia mempunyai ingatan
jangka pendek dengan kapasitas yang sangat terbatas (4-7 chunks) dan virtually ingatan jangka
panjang yang tak terbatas.

ACCOUNTING AND BEHAVIOUR

Akuntansi hadir sebagai fungsi yang mengatur secara langsung untuk aktivitas- aktivitas
individu maupun kelompok. Ada beberapa cara pandang yang berbeda tentang akuntansi, yang
mengindikasikan adanya beberapa kemungkinan perspektif akuntansi. Isu utama adalah teknik
apakah yang diadopsi dan interprestasi dari sebuah informasi yang dilaporkan. Selain itu, adanya
persaingan kepentingan diantara orang-orang yang bervariasi yang memberikan interprestasi
terhadap laporan keuangan yang dilaporkan oleh perusahaan. Informasi akuntansi akan
memberikan pengaruh terhadap perilaku baik metode yang diadopsi untuk mengukur dan
melaporkan informasi serta merespon informasi yang diberitahukan. Menurut Zimmerman,
sistem akuntansi adalah komponen fundamental dari sebuah arsitektur organisasi dengan manajer
yang secara konstan beradaptasi untuk memastikan struktur terbaik bagi perusahaan.

LIMITATION OF BAR

Peninjauan terhadap BAR telah menunjukkan bahwa ada peranan yang besar dari informasi
akuntansai daslasm pengambilasn keputusan. Proses informasi yang kompleks menyadarkan kita
bahwa perkembangan penelitian teori-teori dan metode akuntansi saat ini masih belum cukup.
BAR memiliki beberapa keterbatasan, yaitu

1. Penelitian pada topik yang sama memberikan hasil yang kontradikitif, sehingga
membingungkan saat pengambilan keputusan.
2. Subjek percobaan yang digunakan dalam penelitian tersebut seringkali berbeda dengan real
judgement.
3. Peneliti akuntansi mempertanyakan apakah peraturan harus dipengaruhi oleh hasil penelitian
pembuat keputusan individu atau tidak. Secara keseluruhan, keterbatasan terbesar dalam
BAR adalah tidak adanya satu landasan teori yang dapat membantu menggabungkan
beragamnya pertanyaan pertanyaan dalam penelitian dan penemuan BAR. Peneliti BAR
banyak meminjam pemikiran dari berbagai disiplin ilmu dan tidak memiliki persamaan
framework satu sama lain. Hal ini menyebabkan sulitnya mengeneralisasi bagi policy
makers. Walalupun begitu tidak dipungkiri bahwa metode BAR merupakan alat penelitian
yang berharga. Metode Bar telah banyak digunakan untuk mengembangkan information
processing dan training di dunia pekerjaan. Selain itu BAR juga dapat menunjukkan
systematic error.

Anda mungkin juga menyukai