Tujuan Pembelajaran
1. perspektif perilaku dan sifat dari riset akuntansi perilaku
2. kontribusi kepada pemahaman kita atas peran informasi akuntansi baik di dalam maupun di
luar entitas yang diperoleh dengan meneliti perilaku
3. pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku dan proses pengambilan keputusan
4. fakta bahwa organisasi merupakan lingkungan yang rumit dan pengungkapan akuntansi
merupakan trade-off antara sudut pandang competing dan ketertarikan
5. batasan bawaan dari riset perilaku
6. isu bagi auditor
Tujuan Pembelajaran 1
Behavioural Accounting Research: Definisi dan Ruang Lingkup
Behavioural Accounting Research (BAR) didefinisikan sebagai Pembelajaran mengenai
perilaku akuntan maupun non akuntan ketika dipengaruhi oleh fungsi-fungsi dan laporan-laporan
akuntansi.
Baik CMR, Agency Theory, maupun BAR merupakan suatu positive accounting theory.
Sementara pertanyaan yang ingin dijawab oleh Capital Market Research (CMR) yaitu: bagaimana
pasar modal bereaksi terhadap informasi akuntansi?; dan Agency Theory yaitu: insentif ekonomi
apa yang menentukan dalam pemilihan metode akuntansi?; maka Behavioural Accounting
Research (BAR) ingin menjawab pertanyaan: bagaimana sebenarnya orang menggunakan dan
memproses informasi akuntansi?
Namun demikian terdapat perbedaan diantara ketiganya, yaitu, CMR melihat pada level
makro keseluruhan pasar modal, sedangkan agency theory dan BAR fokus pada level mikro
individu manajer dan perusahaan. Di sisi lain, CMR dan agency theory merupakan turunan dari
disiplin ilmu ekonomi dan mengesampingkan motivasi orang yang sesungguhnya dengan
mengasumsikan bahwa setiap orang adalah wealth maximiser. Sementara itu BAR diturunkan dari
disiplin ilmu lain diantaranya psikologi, sosiologi, dan teori organisasi, serta secara umum tidak
mendudukkan asumsi terkait bagaimana orang berperilaku, justru bertujuan untuk mengetahui
mengapa orang berperilaku sebagaimana diteliti.
Cakupan dari BAR sangat luas dan meliputi berbagai aktifitas akuntansi, diantaranya
auditing, maupun manajemen. Dalam lingkup auditing BAR digunakan untuk membantu
menganalisa risk assessment auditor dan memperbaikinya. Di dalam lingkup manajemen BAR
digunakan untuk membantu mengeksplorasi dan memahami berbagai isu insentif dan disinsentif
terkait dengan bentuk-bentuk proses pengangaran serta bagaimana bentuk organisasi dan sistem
akuntansi dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap perusahaan.
Karena buku ini membahas tentang akuntansi keuangan, maka fokus dari bab ini terletak
pada informasi yang terkandung pada laporan keuangan yang ditujukan untuk pengguna eksternal.
Pada area ini BAR dikenal dengan sebutan Human Judgement Theory (HJT) atau Human
Information Processing (HIP) dan meliputi pertimbangan serta pengambilan keputusan seorang
akuntan dan auditor serta pengaruh dari keluaran fungsi ini (akuntan dan auditor) pada
pertimbangan dan pengambilan keputusan penggunanya.
Tujuan Pembelajaran 2
Mengapa BAR penting?
BAR penting bagi praktisi akuntansi dan pihak lain diataranya karena alasan-alasan berikut
ini.
Memenuhi apa yang tidak dapat diberikan oleh CMR dan Agency Theory, yaitu bagaimana
orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. Dengan melakukan riset pada
aktifitas pengambilan keputusan oleh penyaji, pengguna, dan auditor informasi akuntansi.
BAR menyediakan wawasan yang berharga tentang cara-cara berbagai jenis pengambil
keputusan memproduksi, memproses, dan bereaksi terhadap pos-pos tertentu pada informasi
akuntansi dan metode komunikasi.
BAR dapat menyediakan informasi yang berguna bagi regulator untuk membuat regulasi
yang lebih baik. Karena BAR dapat diarahkan pada pilihan-pilihan akuntansi tertentu secara
lebih spesifik dan melaporkan hasilnya kepada regulator terkait metode dan pengungkapan
mana yang dapat memperbaiki keputusan pengguna.
Temuan-temuan yang diperoleh BAR dapat meningkatkan efisiensi praktik akuntan dan
profesional lain.
Perkembangan BAR
1954 HJT memiliki pondasi literatur psikologi
1967 istilah BAR muncul pertama kali di suatu literatur
1974 aplikasi pada riset, studi Asthon terkait internal control judgement made by
auditors
BAR berkembang pesat namun kalah dominan oleh contracting theory pada tahun 1980an
Process Tracing
Dalam mengembangkan versi tertentu dari pendekatan ini, subjek diminta untuk melakukan
pertimbangan (judgement), pada kasus dalam jumlah besar berdasarkan suatu set petunjuk yang
sama. Kemudian dikonstruk suatu model linear yang menjelaskan hubungan fungsional antara
petunjuk dengan respon sebagai sarana merepresentasikan bagaimana cara informasi digunakan dan
diproses oleh subjek. Sebagai contoh berikut adalah model judgement seorang bank loan officer dari
hasil analisis.
Tiap beta pada model diatas menggambarkan tingkat kepentingan secara relatif bagi bank
loan oficer tersebut dalam membuat judgement. Jadi dapat diketahui debt to equity ratio dipandang
sebagai petunjuk paling penting diikuti dengan cash flow kemudian profit.
Secara umum, penggunaan Brunswik Lens Model membuka wawasan berharga yaitu
tentang:
patterns of cue use evidens in various task
bobot yang secara implisit oleh pengambil keputusan diberikan pada tiap petunjuk/informasi
akuntansi
tingkat akurasi relatif pengambil keputusan pada level keahlian yang berbeda dalam
memprediksi dan mengevaluasi berbagai macam penugasan
the circumtances under which an expert system and/or model of human behaviour
outperform humans
stabilnya/konsistennya human judgement
Mengganti pembuat keputusan baik dengan model mereka sendiri maupun dengan model
pembobotan petunjuk yang ideal
Penelitian kecil telah dilakukan untuk menentukan format penyajian akuntansi. Penelitian
yang ada cenderung untuk memeriksa perubahan radikal penyajian laporan keuangan dalam bentuk
grafik multidimensional.
Chernoff menggambarkan grafik multidimensional tersebut dalam bentuk wajah. Wajah
tersebut dibentuk dengan memetakan variabel keuangan ke dalam bagian-bagian wajah. Panjang
hidung, kemiringan alis, dan lengkungan mulut digunakan untuk menggambarkan perubahan posisi
keuangan dari satu periode ke periode yang lain.
Aturan ini mengatakan bahwa ketika penilaian probabilitas, yang mana suatu item berasal
dari populasi tertentu, maka penilaian seseorang akan ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat item
tersebut mewakili populasinya.
Availability/Ketersediaan
Aturan ini mengatakan bahwa penilaian probabilitas atas suatu kejadian berdasarkan pada
mudah tidaknya sebuah contoh kejadian itu muncul di pikiran. Konsekuensinya adalah probabilitas
yang berhubungan dengan kejadian sensasional akan dilebih-lebihkan.
Anchoring and Adjustment/Penjangkaran dan Penyesuaian
Aturan ini merujuk pada proses judgement umum yang mana respon yang sudah diberikan
diawal bertindak sebagai jangkar, dan informasi yang lain digunakan untuk menyesuaikan respon
tadi.
Riset terkait probabilistic judgement ini sering menggunakan auditor sebagai subjek karena
banyak audit judgement memerlukan perevisian assesment karena adanya bukti baru.
Tujuan Pembelajaran 3
Representativeness -- Bukti
Kahneman dan Tversky menjadi yang pertama kali melaporakan adanya
representativeness/keterwakilan dan kecenderungan untuk mengabakan base rate. Semenjak itu,
riset baik di bidang psikologi dan akuntansi dilakukan untuk menyelidiki fenomena itu. Bukti yang
ada bersifat inkonklusif, terkadang base rate diabaikan namun terkadang digunakan secara tepat
untuk menaksir suatu kejadian. Penggunaan base rate ini sensitif terhadap variasi dari penugasan
dan konteksnya, dan ini mengarah pada hipotesis bahwa penalaran probabilitas melibatkan
pemrosesan tambahan.
Availability -- Bukti
Basis dari aturan ini adalah kemungkinan bahwa judgement didasarkan pada pengambilan
memori/ingatan contoh-contoh misal kejadian yang relevan atau sebuah konstruk skenario yang
masuk akal. Semakin mudah sebuah contoh dingat atau sebuah penjelasan yang masuk akal di
konstruk, maka judgement atas probabilitas suatu keterjadian suatu event akan semakin tinggi.
Namun demikian ini membutuhkan sample probabilitas yang besar untuk meingkatkan akurasi.
Tujuan Pembelajaran 4
Accounting and Behaviour
Akuntansi merupakan fungsi dari perilaku dan aktifitas manusia. Dengan demikian,
informasi akuntansi akan mempengaruhi perilaku, baik dari sisi metode yang digunakan untuk
mengukur dan melaporkan informasi, maupun dari sisi respon atas informasi yang disajikan.
Respon atas informasi yang disajikan merupakan fungsi dari perspektif manusia dan tidak dapat
dipisahkan dari tujuan yang ingin dicapai individu dan minat dari pengguna informasi tersebut.
Konsekuensinya akuntansi beroperasi pada lingkungan yang kompleks. Seorang akuntan harus
sadar akan kompleksitas lingkungan tersebut dan menghargai dampak dari informasi akuntansi
terhadap perilaku.
Burchell merangkum peran signifikan akuntansi pada konteks ekonomi yang luas sebagai
berikut:
data akuntansi sekarang dipakai di dalam penurunan dan pengimplementasian kebijakan
stabilisasi ekonomi, pengaturan harga dan upah, untuk pengaturan sektor industri dan komersil
tertentu, dan perencanaan sumberdaya ekonomi nasional dalam keadaan perang, damai, makmur,
maupun sengsara.
Tidak lagi dilihat hanya sebagai kumpulan perhitungan rutin, tetapi sekarang berfungsi
sebagai mekanisme pemersatu dan pemengaruh untuk pengaturan ekonomi dan sosial.
Sebagai tambahan, penting untuk memperhatikan faktor yang mempengaruhi perubahan
pada sistem akuntansi dan sifat pelaporan informasi, yang kebanyakan berada di bawah kendali
akuntan. Menurut Zimmerman, sistem akuntansi adalah komponen fundamental dari sebuah
arsitektur organisasi, yang mana seorang manajer senior akan selalu menyesuaikan arsitekturnya
agar organisasi memiliki stuktur yang terbaik. Dua pengamatan penting tentang faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi:
1. Perubahan sistem akuntansi terjadi ketika terjadi perubahan strategi bisnis perusahaan dan
perubahan organisasional lain, khususnya yang berhubungan dengan pemisahan wewenang,
evaluasi kinerja, dan sistem penghargaan.
2. Perubahan aristektur organisasional perusahaan, termasuk pada sistem akuntansi, biasanya
terjadi sebagai respon dari perubahan strategi bisnis perusahaan yang disebabkan oleh
goncangan eksternal dari sisi teknologi dan pergeseran kondisi pasar.
Informasi akuntansi secara signifkan mempengaruhi perilaku individu baik di dalam
maupun di luar entitas. Pengaruh yang terjadi bersifat dua arah, individu maupun kelompok secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi sturktur sistem akuntansi dan pengungkapan
informasi.
Tujuan Pembelajaran 5
Limitations of BAR
Keterbatasan BAR menurut Maine ada tiga yaitu:
1. Hasil riset pada topik yang sama sering kontradiktif, sehingga sulit dijadikan rujukan untuk
membuat kebijakan;
2. Subjek dan setting yang digunakan dalam eksperimen seringkali berbeda dengan yang ada di
dunia nyata;
3. Peneliti akuntansi telah mempertanyakan apakah kebijakan yang akan dibuat perlu dipengaruhi
oleh penelitian pada individu pengambil keputusan.
Secara keseluruhan, keterbatasan utama dari BAR adalah riset BAR masih menggunakan
pendekatan multidisiplin sehingga menyulitkan penyatuan pertanyaan penelitian BAR, serta tidak
memiliki kerangka umum yang dapat digunakan untuk pengeneralisasian oleh pembuat kebijakan.
Tujuan Pembelajaran 6
Issues For Auditor
Penelitian perilaku audit dapat menginvestigasi bagaimana auditor melakukan tugas audit
mereka dan membuat penilaian. Black box terkait dengan biaya audit yang tinggi dan biaya modal
yang rendah diinterpretasikan sebagai bukti bahwa auditor tersebut memiliki kualitas yang tinggi,
tapi hal tersebut bukanlah bukti secara langsung. Behavioural researchers mencoba masuk ke dalam
black box untuk memeriksa karakteristik dari kinerja auditor yang lebih baik dan menginvestigasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor.
Penelitian awal dimulai dengan pertanyaan yang cukup jelas. Apakah pengalaman audit
yang lebih baik meningkatkan kualitas dari penilaian auditor. Kinerja auditor bervariasi dengan
berbagai cara, yang memberikan sugesti bahwa auditor memiliki semua pengetahuan umum, dan
pengetahuan khusus diperoleh melalui praktik langsung dan feedback.
Auditor dengan pengalaman di industri yang spesifik akan tampil memiliki kualitas
penilaian yang lebih baik ketika bekerja di industri tersebut. Owhoso, Messier, dan Lynch
menunjukkan ketika auditor bekerja dengan tim khusus dalam sebuah industri, mereka akan lebih
efektif dibandingkan dengan auditor lain dalam menentukan kesalahan dalam konsep dan
mekanisme. Hasil penelitian mereka juga menunjukkan bahwa pengetahuan spesialisasi seorang
auditor tidak dapat ditransfer ke konteks lainnya.
Hammersley memberikan kesan bahwa hal ini disebabkan keahlian khusus auditor dalam
suatu industri dapat menggunakan beberapa petunjuk lebih efisien dibandingkan auditor lain dalam
konteks spesialisasi industri yang sama. Hasil penelitiaannya menunjukkan perbedaan antara
auditor spesialis dan non-spesialis dalam memahami isyarat ketika mereka diberikan seluruh
informasi yang tersedia bagi auditor. Selain itu, Hammersley menunjukkan bahwa auditor spesialis
cenderung menggunakan prosedur yang lebih efektif dan efisien untuk menemukan adanya
misstatement, tapi hanya dalam bidang yang mereka kuasai secara khusus.
Behavioral researchers juga menginvestigasi isu seputar komponen lain dalam kualitas
audit, yaitu independensi seorang auditor. Koch dan Schmidt menemukan bahwa kebanyakan
auditor berpengalaman sangat sedikit melakukan kesalahan dalam pelaporannya. Mereka juga
menemukan bahwa ketika auditor tidak mengungkapkan berapa bayaran yang mereka terima akan
membangun reputasi yang baik sehingga laporannya dapat dipercaya. Cara lain untuk
menginvestigasi independensi dari seorang auditor adalah dengan memeriksa reaksi investor
terhadap informasi tentang auditor. Peraturan semacam Sarbanes Oxley Act (2002) diperkenalkan
untuk mencegah masalah terkait independensi auditor dengan membatasi ketentuan auditor dalam
memberikan non-audit service kepada klien mereka.
1. Example 1
Example 2
Persyaratan hukum -
misalanya apakah aset
tersebut diperlukan untuk
keselamatan, atau
memenuhi aspek
keselamatan lingkungan?
Example 3
Kita harus bisa menjelaskan kaitan antara isyarat dengan event yang ada. Lebih dalam
lagi kita harus bisa menentukan tingkat kepentingan antara satu isyarat dengan yang lain.
= 1.492
Probabilitas = 1.492/2.492
= 59.87%
5. Pada kenyataannya para akuntan yang sudah ahli (expert) di bidangnya memiliki
kecenderungan untuk meningkatkan kapasitas memorinya dengan menyusun suatu
standar model tertentu yang mereka kembangkan berdasarkan daftar ceklist, strategi,
trend, atau melalui suatu pendekatan heuristik dengan metode "trial and error" untuk
menemukan template tertentu yang bisa digunakan untuk mendeteksi suatu pola
umum dari standar model yang ia kembangkan. Suatu ketika jika ia memperoleh
informasi, maka ia cukup menggunakan trigger tersebut untuk menentukan standar
model apa yang akan ia gunakan. Melalui penggunaan metode ini, seorang akuntan
yang sudah ahli akan lebih bisa mengembangkan kemampuan analisisnya untuk
memahami berbagai macam informasi yang tersedia di lapangan dalam berbagai
situasi. Semakin sering seorang akuntan ahli menemukan situasi tertentu (informasi
yang sama/mirip) maka kemampuan analisisnya pun akan semakin terasah dengan
semakin banyaknya pengalaman yang ia dapatkan. Seorang ahli jelas mempunyai
keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi karena ia
memiliki jam terbang dan pengalaman yang lebih banyak untuk mengembangkan
kemampuan analisisnya untuk mengolah informasi yang mereka peroleh. Para ahli
sendiri tentu bisa menularkan/membagi kemampuan tersebut kepada mahasiswa
melalui suatu pelatihan formal, mentoring, mengajaknya dalam suatu kegiatan audit
(dimana mahasiswa sebagai pengamat/asisten), dan lain-lain.
7. Kesamaan dari EMH dan HJT adalah sam-sama merupakan produksi dari informasi
akuntansi dan reaksinya terhadap informasi akuntansi. Perbedaannya adalah EMH
berfokus pada utilitas atau konten dari informasi akuntansi dengan berfokus pada
perspektif akuntansi. Artinya akuntansi merupakan masukan dalam proses
pengambilan keputusan manusia. EMH berfokus pada perilaku agregat pasar modal,
sedangkan HJT berfokus pada proses pengambilan keputusan individu atau
kelompok sebagai reaksi terhadap informasi yang diterima. EMH hanya berfokus pada
perilaku pelaku pasar modal saja. HJT berlaku untuk semua pengguna informasi.
EMH dan HJT saling melengkapi. EMH mengidentifikasi terhadap informasi baru,
kemudian bereaksi terhadap informasi tersebut yang berpengaruh pada harga saham,
bukan berfokus pada isi dan bagaimana informasi tersebut muncul. HJT menawarkan
pembelajaran bagaimana pembuat keputusan mengambil informasi baru dan
memprosesnya untuk sampai pada keputusan yang berpengaruh pada harga saham
atau penilaian keputusan tersebut. Asumsi yang mendasari dua teori tersebut juga
berbeda seperti terlihat pada tabel berikut ini:
EMH/CMR HJT
Harapan pengguna informasi Penilaian dari pengguna informasi
homogen beragam
Tidak rasional bagi pengguna yang
Umumnya bersifat rasional sifat pengikut dan tidak memiliki
kuasa
Penggunaan informasi yang efisien Penggunaan informasi yang tidak
untuk harga saham sempurna
Tidak mengasumsikan interpretasi Mengidentifikasi proses bagaimana
dari informasi yang benar seperti ini informasi dianalisis dan model
yang salah seperti itu akuntansi terbentuk
Tidak mengidentifikasi pengambilan Berfokus kepada bagaimana
keputusan yang optimal terhadap informasi akuntansi digunakan
penjualan saham itu bagaimana
Berfokus kepada apakah informasi
akuntansi berguna atau tidak?
11.
Keunggulan Kelemahan
Bisa menelusuri hubungan Informasi yang dihasilkan kurang
antara pengambil keputusan, berguna jika pengambilan
proses pengambilan keputusan keputusan yang bersifat inisiatif
dan keputusan yang dibuat atau Kemampuan prediksi ulang
tindakan yang diambil, sehingga penggunaan strategi
memungkinkan para peneliti pengambilan keputusan rendah
untuk memahami proses kognitif Subyek dapat mengarang
subyek penelitian jawaban untuk 'bagaimana'
Deskripsi yang baik untuk proses mereka mencapai kesimpulan
pembuatan keputusan dan menilai bukti menggunakan
Temuan-temuan yang dihasilkan pengetahuan tentang bagaimana
memungkinkan penarikan tugas 'harus' dilakukan
kesimpulan dan rekomendasi Validitas statistik dipertanyakan
tentatif berdasarkan: karena ukuran sampel yang
o kualitas pembuatan keputusan digunakan biasanya kecil
o proses identifikasi aturan Kesulitan dalam coding respon
dalam pembuatan keputusan verbal
mengapa keputusan itu Sifat alami kodifikasi yang
diambil membutuhkan waktu, memaksa
o faktor pengaruh dalam penggunaan sampel yang kecil
pengambilan keputusan
15. Jawaban atas pertanyaan ini adalah masalah perspektif teoritis. Kebanyakan
penelitian di bidang akuntansi dan keuangan berfokus pada pengukuran yang mudah
dibaca, dan mengabaikan hal lainnya. Pengukuran yang mudah dibaca biasanya
berupa produk dari aktivitas manusia dan interaksi, seperti pengembalian atas aset
dan harga saham. Dalam hal ini, semua penelitian akuntansi, kinerja perusahaan,
pengukuran, dan pengungkapan merupakan fungsi dari penilaian oleh manusia dan
aplikasi. Dengan demikian, penekanan mungkin harus lebih ditempatkan pada
pemahaman proses pengambilan keputusan dan penilaian atas kinerja individu dalam
menghasilkan keuntungan ekonomi. Dalam artian, kita terlibat dalam pengujian studi
sejarah dimana yang kita amati adalah kinerja masa lalu serta menginterpretasikan
faktor yang mendasari kinerja perusahaan dan faktor-faktor yang memotivasi kegiatan
pelaporan dan praktek dalam pengungkapan.
17. Industry Specialist Auditor : auditor yang mengaudit auditee dari satu industri tertentu
baik semua atau sebagian. Kebanyakan bukti penelitian menunjukkan bahwa auditor
spesialis lebih unggul dari auditor non-spesialis dalam industri spesialis. Namun, di
luar pengaturan itu, spesialis tidak mungkin untuk mengungguli auditor lain kecuali
pengetahuan mereka digeneralisasikan. Pertimbangan kedua adalah sejauh mana
pengetahuan tugas (seperti meninjau kontrak sewa) yang digunakan dalam audit. Jika
auditor spesialis mendapatkan pengetahuan khusus tugas tersebut dalam satu
pengaturan mereka cenderung untuk dapat memanfaatkan itu dalam pengaturan baru,
terlepas dari jenis industri.