Abstrak – Transportasi merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Untuk melakukan
tranportasi manusia memerlukan energi. Saat ini di Indonesia, energi fosil masih mendominasi
pemenuhan kebutuhan energi untuk transportasi berupa Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain
mengurangi cadangan minyak bumi dan mempengaruhi ketahanan energi, penggunaan BBM juga
menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Untuk itu perlu dilakukan diversifikasi terhadap sumber
energi, dengan peralihan ke penggunaan kendaraan listrik sehingga ketahanan energi lebih terjaga.
Salah satu jenis transportasi yang harus mengikuti perogram elektrifikasi adalah transportasi online
atau ojek online (ojol), karena mobilitasnya yang tinggi jumlahnya yang masif dan terus meningkat,
dan penggunaan BBM terus meningkat pula. Penelitian menganalisa kesiapan sepeda motor listrik
bagi transportasi online di Indonesia dengan melakukan wawancara dengan lembaga pemerintah,
dan para stakeholder terkait dan kelayakan ekonomi penggunaan sepeda motor listrik
dibandingkan dengan sepeda motor BBM dengan metode analisa Capital Budgeting agar mitra ojol
mau beralih ke sepeda motor listrik. Kriteria yang digunakan dalam analisa adalah Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), PayBack Period (PP) dan Profit Investment Ratio (PIR). Hasil
analisa menunjukkan Indonesia siap untuk mengimplementasikan penggunaan sepeda motor listrik
untuk transportasi jalan khususnya transportasi online ditinjau dari segi regulasi, penyedian daya
listrik, industri dan insentif. Dari analisa kelayakan ekonomi, sepeda motor listrik lebih ekonomis
untuk digunakan oleh ojol karena memiliki nilai NPV, IRR, dan PP yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sepeda motor BBM. Namun untuk PIR masih lebih rendah dibandingkan motor BBM.
Penggunaan sepeda motor listrik dianggap tepat karna sebagai sumber energi memiliki kerangka
ketahanan energi yaitu affordability dan aceptibility yang lebih baik dibandingkan BBM.
Kata Kunci: Emisi, Sepeda Motor Listrik, Ketahanan Energi, Transportasi Online, GOJEK.
Abstract – Transportation is one of the main human needs. To carry out human transportation
requires energy. Currently in Indonesia, fossil energy still dominates the fulfillment of energy needs for
transportation in the form of fuel oil (BBM). In addition to reducing petroleum reserves and affecting
energy security, the use of BBM also produces greenhouse gas (GHG) emissions. For this reason
diversification of energy sources needs to be done, with the transition to the use of electric vehicles so
that energy security is better maintained. One type of transportation that must follow the
electrification program is online transportation or online motorcycle taxi (ojol), because the high
mobility is massive and continues to increase, and the use of fuel continues to increase as well. The
1
Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
2
Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
3
Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
K
ebutuhan untuk bergerak manusia yang terus meningkat
adalah salah satu kebutuhan pemenuhan kebutuhan akan energi
hidup utama manusia. Untuk menjadi suatu masalah hampir diseluruh
berpindah satu tempat ke tempat yang negara di dunia termasuk di Indonesia,
lain untuk beraktifitas untuk memenuhi dimana persediaan sumberdaya alam
kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan sebagai sumber energi yaitu energi fosil
perpindahan manusia memerlukan alat seperti minyak bumi untuk transportasi
yang memudahkan proses perpindahan semakin berkurang jumlahnya. Meski
tersebut. Kegiatan perpindahan manusia sektor transportasi hanya menyumbang
atau barang dari satu ke tempat yang lain 4,5% dari PDB nasional, namun sektor ini
menggunakan alat yang digerakkan menjadi penggerak roda perekonomian
manusia atau mesin, lazim disebut yang juga penting.4
transportasi. Untuk pemenuhan kebutuhan BBM,
Transportasi memerlukan sumber pemerintah menggunakan mekanisme
energi. Saat ini Energi fosil masih impor. Harga minyak yang fluktuatif dan
mendominasi pemenuhan kebutuhan kurs dollar yang tinggi menyebabkan
energi untuk transportasi. Namun seiring terkurasnya APBN. Selain mengimpor ,
semakin menurunnya sumberdaya energi APBN juga harus menanggung subsidi.
fosil dan meningkatnya kebutuhan akan BBM yang banyak digunakan merupakan
4
Badan Pusat Penerapan Teknologi, Outlook Energy: Indonesia Berkelanjutan Untuk Transportasi Darat,
Jakarta.
5
International Energy Agency, “World Energy subsidies: A revisit of Malaysia”, Energy Policy,
Outlook 1999: Looking at Energy Subsidies: 110, 51-61.
Getting the Price Right”, dalam https://oecd- https://doi.org/10.1016/j.enpol.2017.08.015,
ilibrary.org, diakses pada 6 Agustus 2019. diakses pada 18 Agustus 2019.
6
Y Li, X Shi & B Su, “Economic, Socia and
environmental impacts of fuel
7
Ghosal A. “India unveils ambitious plan to have https://doi.org/10.1016/j.trpro.2019.10.096,
only electric cars by 2030”, dalam diakses pada 18 September 2019
9
https://www.ibtimes.co.in, diakses 5 Agustus J. Linssen, et al. (2019) Electrification of
2019. Commercial Road Transport - Attainable Effect
8
P. Pereirinha, et al. (2019). Main Trends and and Impcts on National Energy Supply
Challlenges in Road Transportation systems. Energy Procedia, 105, 2245-2252.
Elelectrification. Transportation Research https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.033.64,
Proceedia 33, 235-241. diakses 19 Agustus 2019.
10 12
Anonim, “10 Jasa Tra.nsportasi Online di Putsanra D.V. “Kemenhub Tetapkan Status
Indonesia, dari Gojek hingga Uber”, dalam Legal Bagi Transportasi Online”, dalam
http://economy.okezone.com, diakses pada 3 https://tirto.id, dikases pada 18 Agustus 2019
13
Agustus 2019. Anonim, “Go-Jek Aplikasi Transportasi Online
11
Harjoko T.Y, Dikun .J & Adianto J., “Spatial Paling Banyak Digunakan”, dalam
contestation and involution: a case of the https://databoks.katadata.co.id, diakses 5
public transport, with particular reference Agustus 2019.
14
to the Kampung Melayu, Jakarta”, Anonim, “GO-JEK Indonesia”, dalam
Developing Country Studies 2, 94–107, dalam https://www.go-jek.com, di akses 5 Agustus
https://academia.edu/30638796, diakses pada 2019.
12 Agustus 2019.
70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(10,000,000)
(20,000,000)
(30,000,000)
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10,000,000
-20,000,000
100,000,000
80,000,000
60,000,000
40,000,000
20,000,000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(20,000,000)
150,000,000
100,000,000
50,000,000
-
0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3
(50,000,000)
200,000,000
150,000,000
100,000,000
50,000,000
-
80% 90% 100% 110% 120%
(50,000,000)
Sensitivitas Pendapatan
Sensitivitas BBM
Pengukuran sensitivitas
Untuk variabel bahan bakar yaitu
pendapatan bulanan ojol didasarkan pada
listrik dan BBM terdapat perbedaan
penghasilan rata-rata ojol Jabodetabek
sensitivitas. Untuk variabel harga tarif
tahun 2018 yaitu Rp. 4.900.000 per bulan.
15
Anonim, “GO-JEK Indonesia”, dalam
https://www.go-jek.com, di akses 5 Agustus
2019.
16
Julian M & Yoyok, “Program kendaraan listrik, https://industri.kontan.co.id, diakses pada
PLN: Tidak perlu khawatir tidak bisa tanggal 3 Agustus 2019.
mengisi listrik”, dalam
17 18
T. Koossalapeerom, et al. (2018). Comparative N. Sathaye, (2014) The Optimal Design and
Study of Real-World Driving Cycles, Energy Cost Implications of Electric Vehicle Taxi
Consumption, and CO2 Emissions of Electric Systems. Transportation Research Part B:
and Gasoline Motorcycles Driving in a Methodological, 67, 264-283.
Congested Urban Coridor. Sustainable cities https://doi.org/10.1016/j.trb.2014.05.009,
and Society. diakses pada 13 Agustus 2019.
https://doi.org/10.1016/j.scs.2018.12.031,
diakses 5 Januari 2019.
19
Kissel et al, “Concept for Energy Security https://doi.org.10.1016/j.enpol.2016.04.034,
Matrix”, Energy Policy, 95, 1-9, dalam diakses pada 10 Januari 2019.
20 21
Li Yanfei & Chang Youngho, “Road transport T. Le & C.P. Nguyen. (2019). Is Energy Security
electrification and energy security in the a Driver for Economic Growth? Evidence for
Association of Southeast Asian Nations: Global Sample. Energy Policy, 129, 436-451.
Quantitative analysis and policy implications”, https://doi.org/10/1016/j.enpol.2019.02.038,
Energy Policy, 129, 805-815, dalam diakses 10 Januari 2019.
https://doi.org/10.1016/j.enpol.2019.02.048, 22
P. Yusgiantoro, (2009). Ekonomi Energi Teori
diakses pada 18 Agustus 2019. dan Praktik. Depok: LP3ES.