Pelayanan Kesehatan
Traditional di Indonesia dan
Rekomendasi Isu Penting
untuk rancangan RPJMN
2025-2029
Tentang Penelitian Kajian dan Pemetaan Masalah
Penelitian dibagi menjadi empat tahap. Kesehatan Jiwa di Indonesia
• Study 01 – Systematic Literature Review melalui Pendekatan Holistik
• kondisi kesehatan mental setiap propinsi di Indonesia
• Study 02 – Pemetaan kondisi sistem kesehatan mental Indonesia
• Focus Group Discussion dan wawancara Dinkes dengan instruments atlas mental Health
WHO
• Pencarian data atlas WHO
• Study 03 - Pemetaan kondisi kesehatan mental masyarakat
• Survey daring ke masyarakat
• Data skunder IFLS
• Study 04 – Prediksi prioritas kesehatan jiwa – Perspektif Para Ahli di
Indonesia
• Delphi methods
Using collaborative visual
research methods to
understand experiences of
mental illness, coercion and
restraint in Ghana
and Indonesia
Systematic Literature Review:
Dampak Jangka Panjang
Pandemi terhadap Kesehatan
Mental Keluarga dan Anak
Menurut WHO,
sehat mental
bagaimana
dengan
kondisi
kesehatan
jiwa negeri
kita?
Belum usai kita menata fondasi
sistem kesehatan mental kita,
pandemi melanda...
Pandemi membawa
Kesehatan
Masalah
Kemiskinan rutin yang
Pendidikan
terabaikan
Anak-anak Hilangnya
yang Goncangan kesempatan
ditinggalkan keluarga remaja
ayah ibu berproses
Anak-anak dan remaja
akan mengalami the
longest dan the darkest
effect of pandemi
Post Pandemic : Anak Remaja
Post Pandemic : Anak Remaja
Post Pandemic : Anak Remaja
Post Pandemic : Dewasa
Post Pandemic : Dewasa
Post Pandemic : Lansia
REKOMENDASI Jangka Menengah: Anak Remaja
REKOMENDASI Jangka Menengah : Dewasa
REKOMENDASI Jangka Menengah: Lansia
REKOMENDASI Jangka Panjang
REKOMENDASI Jangka Panjang
REKOMENDASI Jangka Panjang
REKOMENDASI Jangka Panjang
REKOMENDASI Jangka Panjang
REKOMENDASI Jangka Panjang
REKOMENDASI Jangka Panjang
Pendalaman DIY
Sistem Kesehatan Jiwa Komprehensif-Potensi DIY
Highlight (lesson learned)
● Beban kerja Dinkes besar, sehingga
kesehatan jiwa belum prioritas (ada
kompetisi dengan prioritas capaian
kesehatan lain)
● Kesehatan jiwa dipersepsi oleh sebagian
besar Dinkes adalah hanya merupakan
penanganan orang dengan gangguan jiwa
berat dan pemasungan
● Sangat sedikit tenaga kesehatan di
puskesmas dan Faskes lain yang terlatih
keswa
● Faktor resiko terdapat di semua daerah
dengan perbedaan di berbagai jenjang usia.
Hal ini dipengaruhi oleh budaya, kondisi
geografis, determinan sosial dan juga
pemerataan fasilitas kesehatan
Highlight (lesson learned)
● Pada pendalaman di DIY, Kabupaten/Kota yang
memiliki psikolog di Puskesmas menunjukkan mental
health literacy yang lebih superior dibandingkan
kabupaten yang belum memiliki psikolog.
● Kabupaten/kota yang memiliki nakes yang khusus
membidangi kesehatan jiwa, seperti psikolog di
Puskesmas memiliki sistem kesehatan jiwa yang
komprehensif, cakupan pasien kesehatan jiwa yang
jauh lebih tinggi, pelayanan kesehatan jiwa yang
mencakup promosi, prevensi, kurasi dan rehabilitasi
yang memakai pendekatan mikro makro sepanjang
rentang kehidupan.
Highlight (lesson learned)
Human Resources
Mendorong distribusi sumber daya manusia yang merata
(profesional kesehatan jiwa)
Melatih lebih banyak profesional kesehatan jiwa dan kader
jiwa (memanfaatkan sumber daya yang ada: guru, tokoh
agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, konselor sebaya,
PKK)
Mengalokasikan profesi kesehatan jiwa khusus untuk
Puskesmas
Rekomendasi
Mental Health Services and Programs
Membuat kebijakan yang mendorong promosi
dan prevensi, bukan hanya berfokus pada
kurasi
Faktor risiko menurut usia berbeda-beda, perlu
didekati dengan pendekatan sepanjang
kehidupan.
Rekomendasi
Research, monitoring,
evaluation
Alokasi prioritas penelitian untuk
kesehatan jiwa
Membangun
Sistem Kesehatan
Jiwa berarti
membangun
Generasi Masa
Depan yang
berkualitas.