Anda di halaman 1dari 24

KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Aditia Naik Brahmana
Aprillyas
Rafli Alfian Priyo Utomo

UNIVERSITAS GUNADARMA
DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI MANAGEMENT INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR

KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul
KALIMAT BAHASA
INDONESIA ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi
i
tugas dosen pada mata kuliah
Bahasa Indonesia Selain itu,
makalah ini juga bertujuan
untuk
menambah wawasan tentang
Kalimat bahasa indonesia
bagi para pembaca dan
juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Randi,
M.Pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia
yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat
menambah
ii
pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni
Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi
sebagian
pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena
itu,
kritik dan saran yang
membangun akan saya
iii
nantikan demi kesempurnaan
makalah ini
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul
KALIMAT BAHASA
INDONESIA ini tepat pada
waktunya.

iv
Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah
Bahasa Indonesia Selain itu,
makalah ini juga bertujuan
untuk
menambah wawasan tentang
Kalimat bahasa indonesia
bagi para pembaca dan
juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Randi,
M.Pd selaku dosen mata

v
kuliah Bahasa Indonesia
yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat
menambah
pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni
Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi
sebagian
pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari
vi
kata sempurna. Oleh karena
itu,
kritik dan saran yang
membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan
makalah ini
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna
dengan bahasa yang sangat indah. Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan makalah
yang kami beri judul “Kalimat Dasar Bahasa Indonesia”, sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia..
Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu memberikan
materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah ini. Harapan kami dalam pembuatan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca. Serta dapat
menjadi pembelajaran bagi kami dalam pembuatan sebuah makalah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata bahasa. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari teman-teman demi perbaikan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi
teman-teman dan pembaca, untuk memulai berkarya khususnya dalam hal tulis menulis.

vii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat.......................................................................................................................... 2
1.5 Metode........................................................................................................................... 2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kalimat......................................................................................................... 3
2.1.1 Subjek(S)...............................................................................................................................3
2.1.2 Predikat (P)...........................................................................................................................3
2.1.3 Objek (O)...............................................................................................................................4
2.1.4 Pelengkap (Pel).....................................................................................................................4
2.1.5 Keterangan (Ket)...................................................................................................................5
2.2 Syarat Kalimat.................................................................................................................5
2.3 Pola kalimat dasar...........................................................................................................5
2.4 Jenis – Jenis Kalimat........................................................................................................2
2.4.1. Berdasarkan Pengucapan....................................................................................................2
2.4.2 Berdasarkan Struktur Gramatikal..........................................................................................2
2.4.3 Berdasarkan bentuk gayanya (retorika)................................................................................4
2.4.4. Jenis kalimat Menurut Fungsinya........................................................................................4
2.4.5. Kalimat Berita (Deklaratif)...............................................................................................4
2.4.6. Kalimat Tanya (Introratif)................................................................................................5

viii
2.4.7. Kalimat Perintah (Imperatif)............................................................................................5
2.4.8. Kalimat Seruan (Ekslamatif).............................................................................................5
2.5 Penggunaan Kata Yang Salah Dalam Kalimat..................................................................5
2.5.1 Penggunaan Kata “Kalau” yang Salah..................................................................................5
2.5.2 Penggunaan Kata Depan “Di” yang Salah.............................................................................6
2.5.3 Penggunaan Kata “Daripada” yang Salah..............................................................................6
2.5.4 Pengulangan Kata.................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 8
3.2 Saran...............................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................3

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain
karena dengan perantaraan kalimatlah seorang dosen dapat menyampaikan maksud secara
lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran
kalimat adalah kata (misal tidak) dan frasa atau kelompok kata (misal tidak tahu). Kata dan
frasa tidak dapat mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, kecuali jika kata
dan frasa itu sedang berperan dalam kalimat minor atau merupakan jawaban sebuah
pernyataan. Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu struktur
dasar suatu kalimat.
Sebelum menentukan kalimat sebagai unsur bahasa, tentunya perlu dipahami terlebih
dahulu bahwa secara sederhana bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan
lapisan arti. Bentuk bahasa terdiri atas satuan - satuan sebagai pembentuknya dan secara
umum disebut sebagai satuan gramatik. Satuan - satuan yang dimaksud ialah morfem, kata,
frase, klausa, kalimat, dan wacana. Khususnya kalimat, dalam ragam resmi, baik lisan
maupun tubs harus memiliki subjek dan predikat. Kalau tidak memiliki unsur subjek dan
predikat pernyataan itu bukanlah kalimat. Untuk dapat memahami dan berkalimat dengan
baik penulis terlebih dahulu harus mengetahui struktur dasar suatu kalimat, pola dari sebuah
kalimat dan jenis-jenis kalimat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1) Apakah kalimat dan unsur kalimat?
2) Apa sajakah syarat dari sebuah kalimat?
3) Bagaimanakah struktur dan pola sebuah kalimat?
4) Apa sajakah jenis-jenis kalimat?
5) Bagaimanakah kalimat yang benar itu?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari kalimat dan unsur kalimat.
2) Untuk mengetahui syarat dari sebuah kalimat.
3) Untuk mengetahui struktur dan pola dari sebuah kalimat.
4) Untuk mengetahui jenis-jenis dari sebuah kalimat.
5) Untuk mengetahui penulisan kalimat yang benar dan mengindari kesalahan.

1
1.4 Manfaat
1) Dapat memahami pengertian dari kalimat dan unsur kalimat.
2) Dapat memahami syarat dari sebuah kalimat.
3) Dapat memahami struktur dan pola dari sebuah kalimat.
4) Dapat memahami sebuah kalimat dari masing-masing jenis kalimat.
5) Dapat memahami penulisan kalimat yang benar.

1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka untuk
pengumpulan data, metode deskriptif untuk analisis data, dan metode informal (naratif) untuk
penyajian hasil analisis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat


Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh.
Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Dalam bentuk
lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras-lembutnya suara, disela jeda, dan
diakhiri dengan nada selesai. Dalam bentuk tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda sera, atau tanda tanya. Dari sudut kelengkapan pikiran,
kalimat biasanya minimal terdiri atas predikat dalam suatu pernyataan selain ditentukan pula
oleh situasi pembicaraan.
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut juga jabatan kata atau peran
kata, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat
bahasa Indonesia baku sekurang - kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni S dan P. Unsur
yang lain (O, Pel, dan Ket) dapat wajib hadir, atau tidak wajib hadir dalam suatu kalimat.
Unsur-unsur kalimat dapat diuraikan sebagai berikut.
2.1.1 Subjek(S)
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjuk pada pelaku, tokoh, sosok,
sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian besar S
diisi oleh kata benda/frasa nominal, kata kerja/frasa verbal, dan klausa. Subjek
kalimat dapat dicari dengan ramus pertanyaan apa ataupun siapa.
Contoh:
a. Kakek itu sedang melukis (S yang diisi kata benda/frasa nominal).
b. Berjalan kaki menyehatkan badan (S yang diisi kata keija/frasa verbal).
c. Gunung Kidul itu tinggi (S yang diisi kata benda/frasa nominal).
2.1.2 Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan
(action) apa S, yaitu pelaku/tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat. Satuan bentuk
pengisian P dapat berupa kata atau frasa namun sebagian besar
berkelas verbal atau adjektiva, tetapi dapat juga numeral, nominal atau frasa nominal.
Pemakaian kata adalah pada predikat biasa terdapat pada kalimat nominal. Predikat
(P) dapat dicari dengan rumus pertanyaan bagaimana, mengapa, ataupun diapakan.
Contoh :
a. Ibu sedang tidur siang (P yang diisi dengan kata keija/frasa verbal).
b. Soal ujian ini sulit sekali (P yang diisi dengan kata sifat/frasa adjektif).
c. Karangan itu sangat bagus (P yang diisi dengan kata sifat/frasa adjektif).
d. Santi adalah seorang kolektor (P dengan pemakaian kata adalah pada frasa
nominal).

3
2.1.3 Objek (O)
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi Predikat (P). Objek
biasanya diisi oleh nomina, frasa nominal atau klausa. Letak Objek (O) selalu di
belakang P yang berupa verba transitif, yaitu veba yang menuntut wajib hadirnya O.
Objek dapat dicari dengan rumus pertanyaan apa atau siapa terhadap tindakan Subjek.
Contoh :
a. Mereka memancing ikan Pari (O yang diisi dengan kata benda/frasa nominal).
b. Orang itu menipu adik saya (O yang diisi dengan kata benda/frasa nominal).
2.1.4 Pelengkap (Pel)
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
Letak Pel umumnya di belakang P yang berupa verbal. Posisi ini juga bisa ditempati
oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga bisa sama, yaitu nominal atau
frasa nominal. Akan tetapi, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Contoh:
a. Ketua MPR //membacakan //Pancasila.
S P O
Kedua kalimat aktif di atas yang Pel dan O-nya sama - sama nominal Pancasila jika
hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat pertama dengan ubahan sebagai
berikut.
b. Pancasila //dibacakan // oleh Ketua MPR
S P KET
Pancasila dilandasi oleh banyak orsospol (tidak gramatikal karena posisi Pancasila
sabagai Pel pada kalimat kedua ini tidak dapat dipindahkan ke depan menjadi S dalam
bentuk kalimat pasif).
Hal lain yang membedakan Pel dengan O adalah jenis pengisiannya. Pel bisa
diisi oleh adjektiva, frasa adjektif, frasa verbal, dan frasa preposisional.
Contoh:
a. Kita benci pada kemunafikan (Pel-nya frase preposisional).
b. Mayang bertubuh mungil (Pel-nya frase adjektiva).
c. Sekretaris itu mengambilkan bosnya air minum (Pel-nya frase nominal).
d. Pak Lam suka bermain tenis (Pel-nya frase verbal).
2.1.5 Keterangan (Ket)
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan Pel dan klausa dalam
sebuah kalimat. Pengisi Ket adalah adverbial, frasanominal, frasa proposisional, atau
klausa. Posisi Ket boleh manasuka, di awal, di tengah, atau di akhir kalimat.
Contoh :
a. Antoni menjilid makalah kemarin pagi.
b. Antoni kemarin pagi menjilid makalah.

4
c. Kemarin pagi Antono menjilid makalah
Keterangan terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya keterangan waktu,
tempat, cara, alat, alasan/sebab, tujuan, similatif, dan penyerta.
Contoh :
a. Aulia memotong tali dengan gunting. (Ket.alat)
b. Mahasiswa fakultas Hukum berdebat bagaikan pengacara. (Ket. similatif)
c. Karena malas belajar, mahasiswa itu tidsk lulus ujian. (Ket.sebab)
d. Polisi menyelidiki masalah narkoba dengan cara hati-hati.(Ket.cara)
e. Amir pergi dengan teman-teman sekelasnya. (Ket.penyetara)
f. Karena malas belajar, Petrus tidak lulus ujian. (Ket.penyebab)

2.2 Syarat Kalimat


Persyaratan pokok yang perlu diperhatikan dalam penentuan sebuah pemyataan
berupa kalimat atau bukan adalah adanya unsur predikat dan permutasi unsur kalimat.
Keduanya dapat dijadikan alat untuk mengetes sebuah pemyataan. Setiap kalimat dalam
realisasinya sekurang kurangnya memiliki predikat, sedangkan pemyataan (kelompok kata)
yang tidak memiliki predikat disebut frasa. Untuk menentukan predikat sebuah kalimat dapat
dilakukan pemeriksaan terhadap verba dalam untaian kata bersangkutan. Umumnya, kalimat
bahasa Indonesia berpredikat verba.

2.3 Pola kalimat dasar


Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang
benar,kita telah dapat menentukan kalimat dasar itu sendiri. Apa itu kaimat dasar ? kalimat
dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami
perubahan. Kalimat dasar bukanlah nama jenis kalimat, melainkan acuan untuk membuat
berbagai tipe kalimat. Kalimat dasar terdiri atas beberapa struktur kalimat yang dibentuk
dengan lima unsur kalimat, yaitu S,P,O, Pel, Ket. Berdasarkan penelitian para ahli, pola
kalimat dasar dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut :

Singkatan yang digunakan:

S = Subjek KS = kata sifat (adjektiva)

P = predikat KK = kata kerja (verba)

O = objek K Bil. = kata bilangan (numeralia)

K = keterangan FD = frasa depan (frasa preposisi)

Pel. = pelengkap KD = kada depan (preposisi)

KB = kata benda (nomina)

5
Tipe dan Subjek Predikat Objek Pelengkap Keteranga
Fungsi n
1. S-P Orang itu sedang tidur - - -
Saya mahasiswa baru
- - -
2. S-P-O Ayahnya mengendarai Mobil - -
baru
Rani mendapat
piagam - -
3. S-P-Pel Beliau Menjadi - ketua -
Pancasila merupakan koperasi
- dasar
negara kita -

4. S-P-Ket Kami Tinggal - di Jakarta -


Kecelakaa terjadi tahun 1999
- -
n itu

5. S-P-O- Hasan mengirimi ibunya uang -


Pel
Diana mengambilkan adiknya buku tulis
-
6. S-P-O- Pak Bejo menyimpan uang - di bank
Ket
Beliau memperlakukan kami dengan baik
-

2.4 Jenis – Jenis Kalimat


2.4.1. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
2.4.1.1 Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yng secara cermat menirukan ucapan orang.
Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberikan bagaimana
ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda
titik dua (“...”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh :
“saya sangat terkejut” , kata ibu,”karna melihat ular”.
2.4.1.2 Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau
perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai dengan tana petik dua
dan sedah dirubah menjadi kalimat berita.

Contoh : adik berkata bahwa sepeda itu harus segera dibawa kebengkel.

6
2.4.2 Berdasarkan Struktur Gramatikal
Menurut strukturnya, kalimat bahasa indonesia dapat berupa kalimat tunggal
dan dapat pula berupa kalimat majemuk.
2.4.2.1 Kaimat Tunggal
Yaitu kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
2.4.2.2 Kalimat Majemuk setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua klimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjdi 4 jenissebagai berikut.

a. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan
atau serta,jika kalimat tunggal itu sejalan. Dan hasilnya disebut
kalimat majemuk setara perjumlahan.
b. Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu apat
dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukan
pertentangan,dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara
pertentangan. Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan
dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah sedangkan dan
melainkan.
c. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubugkan oleh kata lalu dan
kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan ,dan
hasilnya disebut kalimat majemuk perurutan.
d. Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih iyu dihubungkan oleh
kata atau jika kalimat itu menunjukan pemilihan, dan hasilnya
disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
2.4.2.3 Kalimat majemuk setara rapatan.
Yaitu suatu bentuk yang meraptkan dua atau lebih kalimat tunggal.
Yang dirapatkan ialah unsur subjek atau unsur objek yang sama.

Contoh :

Kami berlatih .

Kami bertanding .

Kami berhasil menang

Kami berlatih, kami bertanding, dan kami berhasil menang.

Kami berlatih, bertanding, dan berhasil menang.

7
2.4.2.4 Kalimat majemuk tidak setara.
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas
(klausa bebas) dan satu suku kalimat atau lebih yang tiak bebas (klausa
terikat).
2.4.2.5 Kalimat majemuk taksetara berusur sama.
Kalimat majemuk taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-usur
subjeknya sama

Contoh :

a. Kami sudah lelah.


b. Kami ingin pulang.
c. Karena sudah lelah ,kami ingin pulang.
2.4.2.6 Kalimat majemuk campuran.
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat)
dan kalimat majemuk setara ,atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk tak setara (BERTINGKAT). Misalnya

a. Karena hari sudah malam,kami berhenti dan langsung pulang


(bertingkaat + setara ).
b. Kami pulang tetapi mereka masih bekerja karena tugas nya belum
selesai. (setara + bertingkat ).
2.4.3 Berdasarkan bentuk gayanya (retorika)
Menurut gaya penyampaiannya kalimat maajemuk dapat digolongkan menjadi
tiga macam ,yaitu :
2.4.3.1 Kalimat yang melepas
Kalimat ini disusun dengan diawali unsur utama,yaitu induk kalimat
dan ikuti oleh unsur tambahan, yaitu anak kalimat. gaya penyajian kalimat itu
disebut melepas. Unsur anak kalimat ini seakan-seakan dilepaskan saja oleh
penulisnya dan kalau pun unsur ini tidak di ucapkan,kalimat itu sudah
bermakna lengkap. Misalnya :

 Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian sekolah.
2.4.3.2 Kalimat yang berklimaks
Yaitu kalimat yang disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan
diikuti oleh induk kalimat. Misalnya :

 Karena sulit kendaraan,ia datang terlambat ke sekolahnya.

8
2.4.3.3 Kalimat yang berimbang
Yaitu kalimat yang disusun dalam bentuk maemuk setara atau
majemuk campuran,gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang. Misalnya :

 Jika stabilitas nasiaonal mantap, masyarakat dapat bekerja dengan


tenang dan dan dapat beribadah dengan leluasa.

2.4.4 Jenis kalimat Menurut Fungsinya


Sesuai Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia (2003:337) disebutkan
berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya kalimat dibedakan atas empat
macam,yaitu :

a. Kalimat berita atau pernyataan (deklaratif),


b. Kalimat tanya (introgatif),
c. Kalimat perintah (imperatif),dan
d. Kalimat seru (ekslamatif)
2.4.4.1 Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang dipakai untuk menyatakan suatu
berita. Ciri-ciri kalimat berita, yaitu : bersifat bebas,boleh langsung atau tak
langsung,aktif atau pasif,tunggal atau majemuk, berintonasi menurun dan
kalimatnya diakhiri tanda titik (.). Contoh :

a. Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin pagi.


b. Perayaan HUT RI 63 berlangsung meriah.
2.4.4.2 Kalimat Tanya (Introratif)
Kalimat tanya adlah kalimat yang dipakai untuk memperoleh
informasi.Ciri –ciri kalimat tanya, yaitu : diakhiri tanda tanya(?), berintonasi
naik dan sering pula hadir kata apa(kah), bagaimana, dimana, siapa, yang
mana,dll. Contoh :

a. Apakah barang ini milikmu?


b. Kapan adikmu kembali ke Indonesia?
2.4.4.3 Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat perintah (imperatif) dipakai untuk menyuruh dan melarang
orang berbuat sesuatu. Kalimat perintah berintonasi menurun dan diakhiri
tanda titik (.) atau seru (!). Kalimat perintah dapat dipilah lagi menjadi kalimat
perintah suruhan,kalimat perintah halus,kalimat perintah
permohonan,kalimat perintah ajakan dan harapan,kalimat perintah
larangan,dan kalimat perintah pembiaran.

9
Contoh :

a. Tolonglah bawa motor ini ke bengkel.(k.perintah halus)


b. Buka pintu itu! (k.perintah suruhan)
c. Jangan buang sampah di sungai itu! (k.perintah larangan)
d. Mohon hadiah ini kamu terima. (k.perintah permohonan/
permintaan)
e. Ayolah, kita belajar. (k.perintah ajakan dan harapan)
f. Biarlah dia pergi bersama temannya. (k.perintah pembiaraan)
2.4.4.4 Kalimat Seruan (Ekslamatif)
Kalimat seru (ekslamatif) adalah kalimat yang dipakai untuk
mengungkapkan perasaan emosi yang kuat,termasuk kejadian yang tiba-tiba
dan memerlukan reaksi spontan. Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri
tanda seru (!). Contoh :

a. Hai,ini dia orang yang kita cari!


b. Wah,pintar benar anak ini !

2.5 Penggunaan Kata Yang Salah Dalam Kalimat.


2.5.1 Penggunaan Kata “Kalau” yang Salah
Kadang-kadang kita melihat pemakaian kata kalau yang kurang tepat sebagai
unsur penghubung antarklausa seperti yang akan diperhatikan pada contoh di bawah
ini. Kata kalau kita gunakan di depan klausa yang bersifat kondisional
(=syarat).Isinya menyatakan sesuatu yang mungkin,namun dapat juga sesuatu yang
tidak mungkin dilaksanakan atau mungkin tercapai. Dalam halseperti yang disebutkan
terakhir itu, kata sambung kalau dapat diganti dengan kata lain yang menyatakan
ketidakmungkinan itu, yaitu kata umpamanya, seandainya, andai kata dan sekiranya.
Contoh :

a. Kalau engkau bersungguh-sungguh belajar, engkau akan lulus dalam


ujian nanti. (benar)
b. Kalau engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu
bertengger.(salah)

Kalimat 2 klausa bersyarat itu berisi sesuatu yang mustahil.Mana mungkain orang
akan menjelma menjadi burung.Karena isinya mengandung ketidakmungkinan
makna, kata kalau dapat diganti dengan kata lain, misalnya andai kata, umpamanya,
dan sekiranya.

Contoh :

10
a. Andai kata engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan
tempatmu bertengger.(benar).

2.5.2 Penggunaan Kata Depan “Di” yang Salah


Penggunaan kata depan “di” yang salah, di antaranya :

a. Pakaian itu disimpannya di dalam lemari. (salah)


b. Pakaian itu disimpannya dalam lemari.(benar karena kata depan “di”
dihilangkan)
c. Perkara itu di atas tanggungan sayalah. (salah)
d. Perkara itu atas tangungan sayalah.(benar karena kata depan “di”
dihilangkan)
2.5.3 Penggunaan Kata “Daripada” yang Salah
Penggunaan kata “daripada” yang salah, di antaranya :

a. Pukulan smash daripada Icuk menghujam tajam. (salah)


b. Pukulan smash Icuk menghujam tajam.(benar)
c. Hati kita sedih melihat daripada penderitaan korban bencana itu.(salah)
d. Hati kita sedih melihat penderitaan korban bencana itu. (benar)
2.5.4 Pengulangan Kata
Pengulangan kata yang terjadi dalam kalimat , misalnya :

a. Setahunnya hanya menghasilkan sekitar 200 film setahun.(salah)


b. Setahun hanya menghasilkan 200 film. (benar)

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tenteng kalimat maka diperoleh beberapa kesimpulan , yaitu :

1. Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S),
predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap
dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah).

2.. Kalimat dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis menurut

a. Jumlah klausa pembentuknya,


b. Fungsi isinya
c. Kelengkapan unsurnya,
d. Susunan subjek dan predikatnya,dan
e. Sifat hubungan aktor-aksi.

3. Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas S
dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri atas inti-inti kalimat atau unsur-
unsur kalimat yaitu S-P-O.

4. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/ penulis secara
tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar / pembaca secara tepat pula.
Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik
sebagai alat komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan kata) yang tepat, tidak
mengalami kontaminasi frasa, sesuai ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan
penulisan kata.Selain itu kalimat efektif juga memiliki enam syarat keefektifan, yaitu adanya:

a. Kesatuan , e. Kehematan,

b. Kepaduan f. Kelogisan

c. Kepararelan, g. Kecermatan.

d. Ketepatan,

12
5. Dalam kalimat kita akan menemui beberapa keasalan atau ketidakefektifan. Beberapa
kesalahan yang terjadi dalam kalimat, diantaranya :

a. Kalimat kontaminasi,
b. Ketidakjelasan unsur S dan P dalam kalimat ,
c. Gejala pleonasme dalam kalimat,dan
d. Penggunaan kata yang salah dalam kalimat.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu diperlukan
penelitian lanjutan, baik dengan pendekatan yang sama maupun pendekatan yang berbeda.
Dengan demikian, diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan semua pihak, terutama mereka
yang menekuni bidang sintaksis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. TT. Kalimat Dalam Bahasa Indonesia


[http://olp.uwp.ac.id/www/content/lessons/31/TM-2.pdf] Diakses pada 17 Oktober 2015

Anonim. 2009. Artikel Utama


[http://www.ialf.edu/bipa/july2009/MengajarkanKosakata.pdf] Diakses pada 17 Oktober
2015

Rahmawati, M. 2014. Makalah Bahasa Indonesia Tentang Kalimat


[http://marlinara.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bahasa-indonesiatentang-kalimat.html]
Diakses pada 17 Oktober 2015

Sukartha, I N. dkk. 2015. Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi,


Udayana University Press, Denpasar.

Wagiati. 2012. Kalimat dalam Bahasa Indonesia


[http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/03/kalimat_dalam_ba
hasa_indonesia.pdf] Diakses pada 17 Oktober 2015

14

Anda mungkin juga menyukai