Dengan Rahmat Tuhan, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita
Nikmat, terutama nikmat iman, islam, dan kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan Makalah ini guna memmenuhi tugas mata kuliah “Retorika Dakwah”.
Semoga selanjutnya kita senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mengetahui keadaan tempat, kebiasaan masyarakat, minat, latar belakang, dan keinginan
pendengar.
3. Mengumpulkan bahan
Bahan – bahan yang dikumpulkan harus berhubungan dengan persoalan atau topik
yang akan dibahas. Lebih lengkap bahan yang diperoleh akan memperlancar pembicara
dalam menyusun suatu naskah. Banyak hal yang dapat dilakukan Ketika kita
mengumpulkan bahan untuk berpidato, misalnya mengumpulkan bacaan yang
menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pidato, contoh naskah pidato,
istilah-istilah popular, cerita, atau humor-humor yang relavan.
Menurut sifat isinya, ada pidato pembukaan, pidato laporan, pidato pengarahan,
dan pidato peresmian atau sambutan. Pada umumnya, pidato pembukaan singkat sekali
dan disampaikan oleh pemandu acara. Pidato laporan juga singkat dan hanya
melaporkan hal – hal yang penting, tidak menggunakan basa basi. Pidato pengarahan
bermaksud mengarahkan suatu pertemuan, pengarahan suatu keputusan atau
penyusunan suatu program. Pidato peresmian biasanya dilakukan oleh pejabat atau
seseorang yang ditokohkan dan berpengaruh.
2.3 Metode pidato yang dapat digunakan setelah mempersiapkan naskah pidato
a. Metode menghafal
Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan cara menghafalkan naskah
pidato yang telah disusun. Metode ini memang sedikit merepotkan karena kita harus
menghafalkan kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk pidato
pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah
4
Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil berpidato dengan cara
membacakan naskah yang telah disusun. Metode ini akan terasa agak kaku, apalagi jika
belum terbiasa, pandangan mat akita hanya difokuskan pada naskah sedangkan
pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan
Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini, pembicara menyiapkan
sebuah naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada
pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah pidato
berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan. Pembicara akan berbicara
secara bebas tanpa membaca naskah itu.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8. Pidato adalah salah satu bentuk cara penyampaian atau pengungkapan pikiran
secara lisan dalam bentuk kata-kata yang ditunjukan kepada orang banyakTeknik
menyusun naskah pidato mencakup beberapa langkah penting dalam penyusunan
yaitu menentukan topik dan tujuan pidato, menganalisis pendengar dan situasi,
mengumpulkan bahan, membuat kerangka uraian, mengembangkan kerangka
uraian, menyunting naskah pidato menyempurnakan naskah pidato
2. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Alex Surianto dan Agus Harianta dkk.2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra
Indonesia. Tanggerang: Erlang
Arifin Zaenal dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika pressindo
Ary Anugrahany dkk.2008. Bahasa dan sastra indonesia. Malang: Bumi aksara.
Juhara Erwan. 2005. Cendekia berbahasa. Jakarta : PT. Setia Purna Inves
Ramdani Sarjan dkk. 2007. Bahasa Indonesia. Bandung : Grafindo Media Pratama