Anda di halaman 1dari 18

APLIKASI MATEMATIKA DI BIDANG TEKNIK SIPIL

“PENERAPAN GEOMETRI DALAM ARSITEKTUR DAN


KONSTRUKSI BANGUNAN”

Dosen Pembimbing:
Rinova Firman Cahyani S.Si.,M.Pd

Disusun oleh:
ERINA SABELLA NIM : A010323006
NOR ALIFAH NIM : A010323026

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN KEBUMIAN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
BANJARMASIN
2023

i
ABSTRAK
Dalam dunia teknik sipil, matematika digunakan untuk mengatasi masalah mengenai
perhitungan-perhitungan dalam merencanakan dan membangun sebuah konstruksi. Maka
dari itu, penting bagi orang-orang yang beraktivitas di bidang Teknik sipil untuk memahami
pengaplikasian matematika di lapangan. Disini penulis akan membahas tentang perhitungan
Geometri pada Konstruksi Bangunan dan Pengaplikasian bentuk Arsitektur agar bangunan
terlihat indah.
Pada geometri terdapat perhitungan bentuk, bidang, ruang, Geometri dan Arsitektur
memiliki hubungan yang erat. Geometri merupakan bentuk dasar dari sebuah konsep massa
arsitektur yang dalam perkembangan desainnya dapat diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan eksplorasi bentuk arsitektur yang menarik dan memiliki nilai estetika.

Kata kunci : Teknik sipil, Matematika, Geometri, Konstruksi, Arsitektur

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, kiranya pantaslah kami
memanjatkan puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis,
i
baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Salam dan sholawat selalu tercurah kepada junjungan kita baginda
Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.

Makalah yang telah penulis buat berjudul “PENERAPAN GEOMETRI


DALAM ARSITEKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN”. penyusunan makalah
ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Terapan. Penulis
berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang
Teknik Sipil. Serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya
hubungan matematika dalam bidang Teknik sipil.

Namun, kami menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah


ini. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca
untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran makalah ini dapat


memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah
semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Arsitektur.....................................................................
2.2Pengertian Geometri......................................................................
2.3Matematika dalam Konstruksi.......................................................
2.4Bentuk-Bentuk Konstruksi Bangunan Berdasarkan Matematika..
2.5Geometri Struktur..........................................................................
2.6Aplikasi Geometri pada Konstruksi Bangunan.............................
2.7Contoh soal Geometri dan Pembahasannya..................................
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan...................................................................................
3.2.Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

iii
1.1 Latar Belakang

Ilmu matematika memiliki beberapa cabang, diantaranya adalah geometri.


Geometri merupakan suatu dasar pemikiran akan bentuk, mulai dari bentuk yang
ada pada alam hingga bentuk yang merupakan suatu arsitektur. Proporsi dari
elemen formal dan ruang dalam geometri selalu terkait dengan perhitungan
numerik yang logis. Sebagai salah satu ilmu matematika, geometri tentunya
memiliki aturan-aturan yang membatasi bentuk yang dimilikinya. Sebagian
orang menganggap bahwa matematika itu sulit, namun matematika memiliki
manfaat yang sangat besar.

Matematika memiliki peran besar dalam dunia hiburan yaitu dalam


pembuatan gambar animasi oleh animator, tidak hanya itu matematika juga
bermanfaat untuk analis forensik, biologi, astronot, ekonom, analis riset pasar,
dan juga arsitektur. Salah satu manfaat dan cabang ilmu matematika adalah
dalam bidang arsitektur, yaitu penerapannya dalam pembuatan suatu bangunan.
Banyak bangunan yang memiliki bentuk indah dan megah, kadang juga memiliki
bentuk yang unik dan tidak lazim pada kalangan masyarakat. Bangunan itu tidak
hanya berdiri pada era modern, namun sebelum era modern seperti ini telah
ditemukan banyak bangunan dengan berbagai bentuk dan memiliki seni
arsitektur yang tinggi, perhitungan yang tepat agar bangunan dapat berdiri
kokoh, serta pembentukan sudut-sudut antar ruangan. Dari sini dapat diketahui
bahwa sesungguhnya masyarakat pada zaman dahulu sudah menerapkan ilmu
dalam konstruksi bangunan mereka, yaitu ilmu matematika.

Ilmu matematika berkembang dengan sangat pesat dari masa ke masa dalam
konstruksi bangunan, karena dari berbagai masa selalu muncul bangunan yang
indah termasuk bangunan bersejarah kuno dan bangunan modern. Unsur-unsur
dalam ilmu matematika yang digunakan adalah untuk menentukan luas, keliling,
panjang, lebar, tinggi suatu ruang dalam bangunan, desain suatu bangunan, letak
yang tepat, dan perhitungan dalam pembuatan konstruksi agar tercipta bangunan

iv
yang kokoh dan sesuai dengan yang diharapkan. Bangun-bangun dalam
matematika juga diterapkan dalam pembuatan suatu bangunan seperti kubus,
balok, prisma, limas, silinder, kerucut, dan bola. Dalam arsitektur bangun-
bangun dalam matematika tersebut diproyeksikan dalam sebuah karya yang
nyata yaitu sebuah bangunan, namun sebelum diproyeksikan dalam bentuk nyata
maka harus dibuat desain tentang bangun-bangun tersebut dalam media yang
lebih kecil seperti kertas atau komputer.

Dalam makalah ini penulis membatasi hubungan geometri dengan arsitektur


dan konstruksi suatu bangunan mengenai bentuknya, cara penggambaran sketsa
atau desainnya dengan perhitungan dalam matematika serta bagaimana
hubungan bidang dan ruang yang saling berkaitan dalam suatu bangunan dengan
ilmu

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara
lain :
a. Ilmu matematika apa yang digunakan dalam konstruksi bangunan ?
b. Bagaimana bentuk-bentuk bangunan berdasarkan matematika ?
c. Bagaimana pengaplikasian geometri pada konstruksi bangunan ?

1.3 Tujuan

a. Untuk Memenuhi tugas besar matematika terapan.


b. Untuk mengetahui penerapan matematika dalam konstruksi bangunan
c. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bangunan berdasarkan matematika
d. Untuk mengetahui pengaplikasian geometri pada konstruksi bangunan
e. Untuk menambah wawasan mengenai arsitektur dan konstruksi bangunan dan
juga mengetahui adanya bentuk geometri pada suatu bangunan

v
BAB II
PEMBAHASAN

vi
2.1 Pengertian Arsitektur

Asal kata arsitektur dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa latin
“architectura” yang secara etimologi berasal dari bahasa yunani kuno “archee” dan
“tectoon”. Archee berarti yang asli, yang utama, yang awal. Sementara Tectoon
berarti kokoh, tidak roboh atau stabil. Maka archeetectoon berarti orisinal dan kokoh,
yang secara harfiah berarti pembangunan utama (chief builder).Arsitektur umumnya
dimengerti sebagai suatu ilmu atau studi merancang bangunan. Arsitektur adalah
sistem mendirikan bangunan termasuk proses perancangan, konstruksi, struktur, dan
juga mencakup aspek dekorasi dan keindahannya.

Arsitektur hampir selalu identik dengan aktivitas membangun (konstruksi); dan


membangun berarti menambahkan sesuatu. Meskipun pengertian awal dari kata
arsitektur sesungguhnya tidak terbatas hanya pada membangun atau merancang
konstruksi bangunan.

2.2 Pengetian Geometri

Geometri (Greek; geo= bumi, metria= ukuran) adalah sebagian dari matematika
yang mengambil persoalan mengenai ukuran, bentuk, dan kedudukan serta sifat
ruang. Geometri adalah salah satu dari ilmu yang tertua. Awal mulanya sebuah badan
pengetahuan praktikal yang mengambil berat dengan jarak, luas dan volume, tetapi
pada abad ke-3 geometri mengalami kemajuan yaitu tentang bentuk aksiometik oleh
Euclid, yang hasilnya berpengaruh untuk beberapa abad berikutnya.
Geometri merupakan salah satu cabang dalam ilmu matematika. Ilmu Geometri
secara harfiah berarti pengukuran tentang bumi, yakni ilmu yang mempelajari
hubungan di dalam ruang. Sejatinya, ilmu geometri sudah dipelajari peradaban Mesir
Kuno, masyarakat Lembah Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban kuno
ini diketahui memiliki keahlian dalam drainase rawa, irigasi, pengendalian banjir dan
pendirian bangunan-bagunan besar. Kebanyakan geometri Mesir kuno dan Babilonia
terbatas hanya pada perhitungan panjang segmen-segmen garis, luas, dan volume.

2.3 Matematika dalam Konstruksi Bangunan

vii
Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang besaran,
struktur, ruang dan perubahan. Matematika dalam konsepnya memiliki banyak aspek
untuk dipelajari salah satunya geometri.
Geometri adalah salah satu hal yang sangat terkait dalam pendesainan, karena
secara umum ruang lingkup geometri adalah mengenai garis dan sudut, bangun-
bangun datar, bangun-bangun ruang, kesimetrian, kesebangunan, kekongruenan, dan
geometri analitis.

2.4 Bentuk-Bentuk Konstruksi Bangunan Berdasarkan Matematika

Dian Ariestadi (2008:1) dalam bukunya Teknik Struktur Bangunan Jilid 1


berkata “Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air.”
Pengertian struktur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu
susunan, pengaturan unsur atau bagian suatu benda, tata ukur, tata hubung, tata letak
dalam suatu sistem yang membentuk satuan kerja.
Sedangkan definisi struktur dalam konteks bangunan yaitu bagian dari sebuah
sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang di akibatkan oleh
adanya bangunan di atas tanah.
Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen
nonstruktur. Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara
keseluruhan yang terbentuk atas kesatuan struktur-struktur.
Berikut bentuk bentuk konstruksi banguban berdasarkan matematika :
1. Balok

Balok adalah suatu bangun ruang yang memiliki enam buah sisi berupa empat
buah persegi panjang dan dua buah persegi, dan biasanya disimbolkan dengan
panjang, lebar dan tinggi.
Adapun Rumus dari Balok diantaranya:

viii
Rumus Luas Permukaan Balok : L = 2 x ( p x l ) + 2 x ( p x t ) + 2 x ( l x t ).
Rumus Volume Balok : V = p x l x t.

2. Kubus

Kubus adalah sebuah bangun ruang yang memiliki enam buah sisi persegi yang
kongruen. Adapun Rumus dari Balok diantaranya:
Rumus Luas Permukaan Kubus : L =6 x s x s.
Rumus Volume Kubus : V = s x s x s.

3. Limas

Limas adalah suatu bangun ruang yang sisi alasnya dibatasi oleh sebuah
segibanyak dan sisi-sisi tegaknya berbentuk segitiga yang titik puncaknya saling
bertemu. Jika suatu alas limas berbentuk segiempat, maka limas itu disebut limas
segiempat.
Adapun Rumus dari Limas secara umum diantaranya:
Rumus Luas Permukaan Limas : L = Luas alas + (4 x luas segi tiga).
Rumus Volume Limas : V = 1/3 x Luas alas x t.
Jika itu Limas segi empat, maka ganti luas alasnya dengan segi empat itu sendiri yaitu
s x s, begitu juga luas segitiga.

4. Tabung

ix
Tabung adalah sebuah bangun ruang yang memiliki tiga buanh sisi, yaitu dua
buah sisi yang berbentuk lingkaran yang saling kongruen untuk alas dan sisi atasnya
serta sebuah selimut.
Adapun Rumus dari Limas secara umum diantaranya:
Rumus Luas Permukaan Tabung : L = (2 x luas alas) + (keliling alas x t).
Rumus Volume Tabung : V = π x r x r x t.

5. Kerucut

 Volume kerucut = 1/3 x π x r2 x t.


 Luas permukaannya = (π x r2 )+ (π x r x s )

6. Bola

x
 Volume bola = 4/3 x π x r3
 Luas Permukaannya = 4 x π x r2

7. Prisma Segitiga

 Volume prisma segitiga V= Luas alas segitiga x tinggi atau V = ½ x p x l x


t.
 Luas permukaannya = keliling alas segitiga x tinggi + (2 x luas alas
segitiga).

2.5 Geometri Struktur

Michael Leyton dalam bukunya yang berjudul “Shape of Memory – A Geometric


Theory of Architecture” mengemukakan suatu teori baru tentang geometri yang
merupakan restrukturisasi ilmu pengetahuan. Ini adalah suatu pemahaman yang
radikal tentang desain, dan merupakan pondasi baru geometri dalam arsitektur,
dimana bentuk adaah cara merekonstruksi sejarah.

xi
2.6 Aplikasi Geometri pada Konstruksi Bangunan
Bangunan memiliki bentuk yang beraneka ragam, bentuk bangunan tersebut
tergantung dengan kebutuhan dari pemiliknya, tujuan pendiriannya, dan memperoleh
pengaruh oleh suatu gaya atau tipe bangunan yang telah ada sebelumnya. Gaya atau
tipe tersebut biasanya dianut oleh para arsitektur dan kadang dicetuskan dalam
slogan atau motto dengan singkat dan jelas.
Penerapan nyata bidang dan ruang tersebut dalam arsitektur adalah digunakan
juga dalam konstruksi bangunan. Setelah desain dari rancangan bangunan yang akan
didirikan jadi, maka selanjutnya adalah pendirian bangunan tersebut dengan skala
yang ditentukan. Gambar yang ada dalam desain diproyeksikan tepat dalam lahan
yang telah disediakan, dimulai dari bagian bawah membentuk pondasi sehingga dari
atas tepat seperti bidang-bidang yang ada pada desain, kemudian bertambah tinggi
dengan material yang ada membuat bidang tersebut meninggi dan membentuk ruang.
Ruang dalam matematika sama dengan ruang dalam suatu bangunan, dengan
melakukan modifikasi terhadap ruang tersebut akan memberikan keindahan estetika
terhadap bangunan yang dirancang.
1. Rumah Minimalis

Desain rumah minimalis yang berbentuk kubus merupakan salah satu diantara
penerapan geometri pada kehidupan. Kelebihan dari rumah berbentuk kubus
dibandingkan rumah ada umumnya yaitu : Tidak membutuhkan lahan yang luas,
dalam penataan ruangnya juga mudah karana rumah itu berbentuk kotak. Bukan itu
saja rumah berbentuk kubus juga mendapatkan sistem pencahayaan alami matahari
dari dua sisi sekaligus, demikian pula dengan sistem sirkulasi udara yang masuk
dalam ruang, sehingga tercipta suasana yang terang dan sejuk.

xii
2. Piramida

Pada piramida di Mesir menggunakan 3 konsep ilmu matematika:


a. Konsep Geometri
Geometri dapat dilihat dari bentuk piramid yang berbentuk limas tiga
dimensi dengan alas segi-n dan sisi yang tegak. Pada piramida di Mesir
digunakan limas dengan alas berbentuk segi empat yang memiliki 8 rusuk, 5
sudut dan 5 sisi. Selain itu.
b. Konsep Aljabar
Dengan konsep ini dapat mempermudah untuk menyerdehanakan
perbandingan geometri.
c. Konsep Trigonometri
Menggunakan sifat identitas dan perhitungan panjang salah satu sisi segi tiga
agar memperoleh ukuran bangunan piramida yang akurat dan sesuai yang
diharapkan.

xiii
3. Pilar Berbentuk Balok dan Tabung

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai pilar atau tiang yang berbentuk
tabung ataupun balok. Dalam kontruksinya terdapat perbedaan ketahanan dalam
menopang beban, seperti yang telah di uji coba bahwasannya sederhana mengapa
pilar tabung bisa lebih menahan beban lebih baik daripada pilar balok. Beban yang
datang kepada balok tanpa tutup hanya tersebar kepada empat titik/tempat saja, yaitu
pada pojok-pojoknya, sedangkan pada tabung tanpa tutup, beban yang datang
disebarkan secara merata kepada setiap titik pada lingkaran atas.

2.7 Contoh soal Geometri dan Pembahasannya

1. Sebuah kubus memiliki rusuk sepanjang 6 cm. Rusuk itu diperpanjang sebesar X
kali panjang rusuk semula, sehingga volumenya menjadi 1.728 cm3 . Berapa nilai
X?
Jawab:
Rusuk kubus semula = 6 cm
V. kubus akhir = S x S x S
= S3
S = ∛1.728
= 12 cm
Nilai k = 12 cm / 6 cm
=2
Jadi Nilai X adalah 2 kali

xiv
2. Tersedia kawat yang panjangnya 2 m. Bila dibuat balok kerangka yang
berukuran 18 cm x 12 cm x 9 cm, Maka berapa sisa kawat yang tak terpakai ?

Jawab:

Panjang kawat yang tersedia = 2 m = 200 cm


Panjang Kawat Balok yang dibutuhkan
= (4 x panjang) + (4 x lebar) + (4 x tinggi)
= (4 x 18) + (4 x 12) + (4 x 9)
= 72 + 48 + 36
= 156 cm

Sisa kawat = 200 cm – 156 cm = 44 cm

3. Atap kubah sebuah masjid berdiameter dalam 12 m dan terbuat dari bahan
beton. Jika tebal beton 10 cm, berapa volume beton yang diperlukan dan berapa
luas permukaan kubah bagian luarnya?

Jawab :

xv
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari makalah ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Geometri (Greek; geo= bumi, metria= ukuran) adalah sebagian dari


matematika yang mengambil persoalan mengenai ukuran, bentuk, dan
kedudukan serta sifat ruang.
2) Arsitektur dimengerti sebagai suatu ilmu atau studi merancang bangunan.
Arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan termasuk proses perancangan,
konstruksi, struktur, dan juga mencakup aspek dekorasi dan keindahannya.
3) Bentuk bentuk konstruksi banguban berdasarkan matematika yaitu :

 Balok
 Kubus
 Limas
 Tabung
 Kerucut
 Bola
 Prisma Segitiga

4) Aplikasi Geometri pada konsruksi bangunan, yaitu :

 Rumah Minialis
 Piramida
 Pilar berbentuk balok dan tabung

B. Saran

Matematika adalah ilmu yang konsepnya dapat diterapkan ke segala


hal, seperti pada kegiatan sehari-hari maupun pada pekerjaan teknik. Maka
alangkah baiknya untuk setiap orang agar mempelajari ilmu matematika.

xvi
DAFTAR PUSTAKA
Ariestadi, Dian. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di SD.
Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika
Lestari, Erni. 2017. Geometri Peranan Matematika dalam Konstruksi Bangunan
(https://ernilestari257.blogspot.com. Diakses tanggal 22 September 2019)
Januarsie, Relein. 2014. Contoh Soal Matematika Terapan
(https://www.slideshare.net Diakses tanggal 22 September 2019)
Riogilang, Hendra dan Budhyowati, M. Y. N. dan Sumampouw, M. J. dan Sumilat, T.
N. E. 2015. Penerapan Bentuk Geometri Pada Arsitektur Bangunan.
(http://repo.unsrat.ac.id. Diakses tanggal 22 September 2019)
Info, Kanal. 2017. Pengertian Arsitektur (https://www.kanalinfo.web.id (Diakses
tanggal 29 September 2019)
Riogilang, H., Budhyowati, M. Y. N., Sumampouw, M. J., & Sumilat, T. N. E. (2015).
Penerapan Bentuk Geometri Pada Arsitektur Bangunan. Teknika, 15(1).
Indriana, Ifa Siska., Azizah, Nor (2022) “Perencanaan Beban Konstruksi Kuda-
Kuda”. Banjarmasin : Penerapan Matematika di Bidang Teknik Sipil

xvii

Anda mungkin juga menyukai