Anda di halaman 1dari 16

STES TUNAS PALAPA

MAKALAH
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH
PASAR MODAL SYARI’AH

DOSEN PENGAMPU :
Immawan Azhar Ben Atasoge, S.E., M.E

DISUSUN OLEH :
Ahmad Affandi : 21020004
Rani Rahmawati : 21020015
Fita Dwi Silvia : 21020010

PROGRAM STUDI :
PERBANKAN SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI SYARI’AH


STES TUNAS PALAPA TUBABA
Alamat : Jl. Diponegoro Lingk V RT 002 RW 001, Kel.
Dayamurni, Kec. Tumijajar, Kab. Tulang Bawang Barat
STES TUNAS PALAPA

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
karunia- Nya kami dapat menyelesaikan makalah Bank dan Lembaga Keuangan
Syari’ah dengan judul “Pasar Modal Syari’ah”.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kurang baik dalam segi tulisan maupun kata-kata, oleh karena itu kami mohon
kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini terutama ilmu kami.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk
kedepannya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas kebaikan kita semua.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tumijajar, 22 Oktober 2022
Hormat kami,

Penulis

MANAJEMEN KEUANGAN I
STES TUNAS PALAPA

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................ I
Daftar Isi........................................................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
A. Latar Belakang.................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 4
A. Definisi, Fungsi dan Karakteristik.............................................................................. 4
B. Perkembangan Pasar Modal Syari’ah....................................................................... 5
C. Struktur Pasar Modal di Indonesia............................................................................ 6
D. Instrumen Pasar Modal Syari’ah di Indonesia..................................................... 10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 14


A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 14
B. Saran....................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 15

MANAJEMEN KEUANGAN II
STES TUNAS PALAPA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi syariah didukung oleh trend masyarakat yang
mulai menaruh kepercayaan terhadap sistem ekonomi syariah, sehingga
perkembangan dan penerapan ekonomi Islam diikuti dengan munculnya lembaga
keuangan Islam serta lembaga ikutannya seperti industri pasar uang dan pasar
modal. Salah satu pelaku utama dalam pasar modal adalah lembaga keuangan
seperti Investment Found, Dana Reksa, dan Trust Found. Perusahaan ini menerima
dana dari masyarakat untuk diinvestasikan.
Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi islam sangat dipengaruhi oleh
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem ekonomi Islam. Masyarakat yang
merupakan kumpulan manusia ekonomi memiliki kebutuhan yang beragam, oleh
sebab itu tingkat penggunaan masyarakat terhadap ekonomi Islam mendorong
tumbuh dan berkembangnya sektor ekonomi Islam dengan berbagai varian produk
lembaga keuangan Islam.

MANAJEMEN KEUANGAN 3
STES TUNAS PALAPA

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi, Fungsi dan Karakteristik


Pasar modal memiliki dua fungsi yakni berupa fungsi ekonomi dengan
mewujudkan pertemuan dua kepentingan yakni pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang memerlukan dana, dan fungsi keuangan dengan
memberikann kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi
pemilik dana melalui investasi. Pada fungsi keuangan, pasar modal berperan
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari
pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan
modal kerja, dan lain-lain. Sedangkan pada fungsi yang kedua pasar modal menjadi
sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat
dapt menempatkan dana yang dimiliknya sesuai dengan karaktristik keuntungan
dan resiko masing-masing instrumen.
Pasar modal juga mampu menjadi tolak ukur kemajuan perekonomian
suatu negara. Pasar modal memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi
dengan membeerikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan
dana langsung dari masyrakat tanfa harus menunggu tersedianya dana dari
operasional perusahaan.
Ada beberapa manfaat pasar modal, yaitu:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan
upaya diversifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi tren ekonomi suatu negara.
4. Penyebaran pemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan
iklim usaha yang sehat.
6. Menciptakan lapangan kerja/ profesi yang menarik.
7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prosfek.
8. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko
yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, liquiditas,dan diversifikasi
investasi.
9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol
sosial.

Ada beberapa manfaat pasar modal, yaitu:

1. Memungkinkan bagi masyarakat berfartisipasi dalam kegaitan bisnis


dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.

MANAJEMEN KEUANGAN 4
STES TUNAS PALAPA

2. Memungkinkan para pemengang saham menjual sahamnya guna


mendapatkan liquiditas.
3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan moodal dari luar untuk
membangun dan mengembangan lini produksinya.
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari pluktuasi jangka pendek pada
harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5. Memuungkinkan investasii pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja
kegiatan bisnis sebagaiana tercermin pada hargga saham.

Sedangkan karakteristik yang diperlukan dalam membentuk pasar modal


syariah adalah sebagai berikut :
a) Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek
b) Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham dapat
diperjualbelikan melalui pialang
c) Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan di
Bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan (account)
keuntungan dan kerugian serta neraca keuntungan kepada komite
manajemen bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari 3 bulan
d) Komite manajemen menerapkan harga saham tertinggi (HST) tiap-tiap
perusahaan dengan interval tidak lebih dari 3 bulan sekali
e) Saham tidak boleh diperjual belikan dengan harga lebih tinggi dari HST
f) Saham dapat dijual dengan harga dibawah HST
g) Komite manajemen harus memastikan bahwa semua perusahaan yang
terlibat dalam bursa efek itu mengikuti standar akuntansi syariah
h) Perdagangan saham mestinya hanya berlangsung dalam satu minggu
periode perdagangan setelah menentukan HST
i) Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode
perdagangan, dan dengan harga HST1

B. Perkembangan Pasar Modal Syari’ah


Pasar modal syariah di Indonesia secara resmi diluncurkan pada tanggal 14
Maret 2003 bersama dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan
Dewan Syariah Nasional-MUI. Namun instrumen pasar modal syariah telah hadir di
Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah
pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management. Selanjutnya Bursa
Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan
memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan
hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang
dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syariah (Anwar &
MAKI, 2019)

MANAJEMEN KEUANGAN 5
STES TUNAS PALAPA

Bapepam sebagai badan yang berwenang atas pasar modal di Indonesia, tak
terkecuali pasar modal syariah dengan keputusan nomor Kep-130/BL/2006dan
nomor Kep- 131/BL/2006 telah menerbitkan satu paket regulasi yang terkait
dengan penerapan prinsip syariah dipasar modal, yaitu peraturan Nomor IX.A.13
dan peraturan Nomor IX.A.14. peraturan ini dikeluarkan 23 November 2006.
Dalam peraturan Nomor IX.A.13, Bapepam mengatur mengenai definisi efek
syariah, ketentuan umum, ketentuan perusahaan yang menerbitkan efek
haruslah perusahaan yang sesuai dengan kategori syariah, penerbitan reksa dana
syariah, penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) Syariah.
Sementara itu, didalam peraturan Nomor IX.A.14, Bapepam mengatur akad-
akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah dipasar modal. Isinya lebih
mengatur pada akad-akad dipasar modal syariah yang memiliki kesamaan akad
seperti akad pada ijarah, kafalah, mudharabah, dan wakalah
Walaupun telah disiapkan master plan pasar modal syariah berupa
kerangka kebijakan pengembangan pasar modal syariah termasuk serangkaian
peraturan, serta komponen pendukungnya seperti: kebijakan akauntansi, hukum
maupun bentuk produk syariah, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia
masih tergolong lambat, sebagai akibat dari (hasil studi Bapepam):
1. Kurangnya tingkat ppengetahuan dan pemahaman pelaku pasar dan
pemodal.
2. Terbatasnya ketersediaan informasi tentang Pasar Modal syariah.
3. Kurangnya SDM (profesional) yang ahli dibidang keuangan syariah.
4. Pola kelembagaan atau institusi dalam pola pengawasan masih dianggap
sebagai “dis-insentif” oleh para pelaku.
5. Kurangnya “insentif” sehingga pelaku lebih cenderung menerbitkan
produk konvensional.
Terbatasnya produk syariah yang dapat dijadikan portofolio reksa dana
(kendala khusus untuk reksa dana syariah).

C. Struktur Pasar Modal di Indonesia


1. Pengelola pasar modal
a. Bapepam LK
Berdasarkan keputusan Mentri Keuangan RI No KMK
606/KMK.01./2005 tanggal 30 desember 2005.Bapepam-LK merupakan
penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (bapepam) dan direktorat
jendral lembaga keuangan departemen keuangan. Bapepam-LK berada di
bawah departemen RI yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi
sehari hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis dibidang lembaga keuangan. Tujuan
bapepa-LK adalah mewujutka terciptanya kegiatan pasar modal yang
teratur, wajar, dan efisien serta mlindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat. Tertur: menjamin bahwa seluruh pelaku pasar modal wajib
mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan bidangnya masing-masing
danmelaksanakannya secara konsisten. Wajar: seluruh pelaku pasar modal

MANAJEMEN KEUANGAN 6
STES TUNAS PALAPA

melakukan kegiatannya dengan memerhatikan standar dan etika yang


berlaku di dunia bisnis serta mengutamakan kepentingan masyarakat
banyak. Efisien: kegiatan pasar modal dilakukan secara cepat dan tepat
dengan biaya yang relatif murah.
b. Bursa efek
Bursa efek adalah pahak yang menyelengarakan dan menyediakan
sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Bursa efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan
yang teratur, wajar, dan efisien. Yang dapat menjadi pemegang saham bursa
efek adalah perusahaan efek yang telah mperoleh izin usaha untuk
melakukan kegiatan sebagai perantara pedagang efek. Bursa efek yang ada
di indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)
yang oktober tahun 2007 di marger menjadi bursa eek indonesia (BEI).
Kewajiban dan tanggung jawab bursa efek antara lain:
 Bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi
kegiatan anggota bursa efek.
 Rencana anggara tahunan dan penggunaan laba bursa efek wajib
disusun ssesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh dan dilaporkan
kepada bapepam
 Bursa efek wajib menetapkan peraturan mengenai keanggotaan,
pencatatatan, perdagangan, kesepadanan efek, kliring dan penyelesaian
transaksi bursa.

c. Lembaga Kliring Dan Penjaminan


Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang menyelengarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Lemabaga kliring dan
penjaminan didirikann dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
Yang dapat menjadi pemegang saham lembaga kliring dan penjaminan
adalah bursa efek, perusahaan efek, biri administrasi efek,bank kustodian,
atau pihak lain atas persetujuan bapepam.

d. Lembaga penyimpan dan penyelesaian.


Lembaga penyimapanan dan penyelesaian di pasar modal indonesia
di laksanakan oleh PT KSEI (PT kustodian sentral efek indonesia) PT
kustodian sentral efek indonesia (PT KSEI) adalah lembaga dalam
lingkungan pasar modal indonesia yang menjalankan fungsi sebagai
lembaga penyimapanan dan penyelesaian (LPP) sesuai ketentuan undang-
undang no 8 tahun 1995 tentang pasar modal (UUPM) fungsi LPP adalah
menyediakan layanan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi
yang teratur, wajar, dan efisien.

MANAJEMEN KEUANGAN 7
STES TUNAS PALAPA

e. Penyelenggaraan perdagangan surat utang negara di luar bursa efek.


Penyelenggaraan perdagangan surat utang negara di luar bursa efek
adalah pihak yang telah memperoleh izin usaha dari bapepam untuk
menyelenggarakan perdagangan surat utang negara di luar bursa efek.
2. Para pelaku pasar modal.
a. Emiten.
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi di bursa di sebut emiten. Emiten melakukan emisi
dapat memilih dua macam instrumen pasar modal apakah bersipat
kepemilikan atau utang. Jika bersipat kepemilikan, maka diterbitkanlah
saham dan jika yang dipilih adalah instrumen utang, maka yang dipilih
adalah obligasi.
b. Investor.
Pemodal yangg akan membeli atau menamkan modalnya di
perusahan yang melakukan emisi disebut investor. Adapun tujuan utama
para investor dalam pasar modal antara lain:
 Memperoleh deviden, yaitu keuntungan yang diperoleh investor yang
dibayar oleh emiten
 Kepemilikan perusahan, semakin banyak saham yang dimiliki, maka
semakin besar penguasaan atsa suatu perusahaan.
 Berdagang, yaitu investor akan menjual kembali pada saat harga tinggi.
c. Perusahaan pengelola dana (investment company)
Perusahan pengelola dana merupakan perushaan yang beroperasi di
pasar modal dengan mengelola modal yang berasal dari investor. perusahan
pengelola dana mempunyai dua unit, yaitu: pengelola dana (fund
management) dan penyimapan dana (kustodian). Pengelola dana
memutuskan efek nama yang harus diijual danefek nama yang harus dibeli
kemudaian yang melaksanakan penjualan atau pembelian adalah kustodian.
Kustodian juga melakukan penagihan keuntungan kepada emiten.

a. Reksa dana
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam
portofolio efek untuk manajer investasi.
Reksa dana syariah merupakan lembaga intermediasi yang
membantu surflus unit melakukan penempatan dana untuk dinvestasikan.
Salah satu tujuan dari reksa dana syariah adalah memenuhi kebutuhan
kelompok investor yang ingin memmperoleh pendapatan investasi dari
sumber dan cara yang bersih dan dapat dipertanggung jawabkan secara
agama serta sejalan dengan prinsif-prinsif syariah.
3. Lembaga penunjang pasar modal
a. Lembaga penunjang pasar perdana
 Lembaga penunjang untuk emisi saham:

MANAJEMEN KEUANGAN 8
STES TUNAS PALAPA

1. Penjamin emisi efek (underwriter), yaitu pihak yang membuat kontrak


dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan
emiten dengan atau tanfa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak
terjual.
2. Akuntan publik yang disahkan oleh BPKP, bertugas antara lain
melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatnya, memeriksa pembukuan, apakah sudah sesuai
dengan prinsif akuntansi indonesia dan ketentuan bapepam serta
memberi petunjuk pelaksanaan cara cara pembukuan yang baik.
3. Konsultan hukum, bertugas meneliti aspek aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) tentang keadaan
dan keabsahan untuk emiten.
4. Notaris bertugas, antara lain:
 Membuat berita acara rapat umum pemegang saham (RUPS)
 Menyusun setiap keputusan dalam RUPS
 Meneliti keabsahan yang berkaitan dengan penyelenggaran
RUPS.
 Membentuk konsep atas perubahan anggaran dasar.
 Menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.

5. Agen penjual yang umumnya adalah perusahaan efek, bertugas antara


lain:
 Melayani investor yang akan memesan saham
 Melaksanakan pengembalian uang pesanan (refund) kepada
investor
 Menyerahkan sertifikasi efek kepada pemesan (investor)
6. Perusahan penilai yang diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya.
 Lembaga penunjang untuk emisi obligasi:
1. Wali amanat (trustee) meruapakan pihak yang mewakili kepentingan
pemegang efek yang bersifat utang dan memili tugas antara lain:
 Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 Melakukan penilaian terhadap sebagai atau seluruh harta
kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
 Memberikan nasehat yang diperhitungkan oleh emiten.
2. Penanggung (guarantor)
Yang bertanggung jawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok
obligasi bersserta imbalanya( bunga bagi konvensional) dari emiten
kepada para pemegang obligasi tepat pada waktunya.
3. Agen pembayaran (paying agent).
Yang bertugas membayar imbalanya ( bunga bagi konvensional )
obligasi yang biasanya dilakukan setiap 2 kali setahun dan pelunasan
pada saat obligasi ajtuh tempo.

MANAJEMEN KEUANGAN 9
STES TUNAS PALAPA

b. Lembaga penunjang pasar sekunder.


Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan jasa jasa dalam
melaksanakan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang ini terdiri
atas:
1. Perusahan efek (Securities company) perusahaan pialang
Yang dapat menjalankan satu atau beberapa kegiatan, baik sebagai emisi
efek, perantara pedagang efek, manajer investasi, maupun penasehat
investasi.
2. Pedagang efek (dealer), berfungsi untuk menciptakan pasar bagi effek
tertentu dan menjaga keseimbangan harga seerta memelihara liquiditas
efek dengan cara meembeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder,
disamping juga mmelakukan jual beli efek untuk diri sendir.
3. Perantara pedagang efek yang lebih dikenal dengan istilah broker atau
perantara yang bertugas sebagai perantara antara penjual dan pembeli
dalam bursa efek.
4. Biro administrasi efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan
emiten secara teratur menyediakan jasa jasa dalam rangka
memperlancar administrasinya antara lain membantu emiten dalamm
rangka emisi, dsb.

D. Instrumen Pasar Modal Syari’ah di Indonesia


1. Saham syariah
Saham merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan atas modal
pada suatu perusahaan terbatas. Dengan demikian si pemilik saham
merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki dalam
suatu perusahaan maka semakin besar kekuasaannya di perusahaan tersebut.
Sedangkan Saham Syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan
usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan denga prinsip syariah.
Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan sebutan deviden.
Pembagian deviden ditetapkan pada penutupan laporan keuangan berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ditentukan berapa deviden yang dibagi
dan laba ditahan.

2. Obligasi Syariah (sukuk)


Obligasi atau bonds secara konvensional adalah merupakan bukti utang dari
emiten yang dijamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran
bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada
tanggal jatuh tempo. Disini obloigasi merupakan instrumen utang bagi
perusahaan yang hendak memperoleh modal.
Sedangkan obligasi syariah (sukuk) adalah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI
No. 32/DSN-MUI/IX/2002 adalah suatu surat berharga jangka panjang

MANAJEMEN KEUANGAN 10
STES TUNAS PALAPA

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang


obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi pada bagi hasil/ margin/ fee,serta membayar kembali dana
obligasi pada saat jatuh tempo.
Ditinjau dari segi jenis akadnya, obligasi syariah terbagi pada obligasi
syariah mudharabah, ijarah, musyarakah, Murabahah, Salam, Istisnha’. Di
samping itu, ada juga obligasi syariah mudharabah konversi. Sedangkan
ditinjau dari institusi yang menerbitkan obligasi syariah, maka obligasi syariah
terbagi dua yaitu, obligasi korporasi (perusahaan) dan obligasi negara (SBSN).
a. Sukuk korporasi
Merupakan jenis obligasi syariah yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
yang memenuhi prinsip syariah. Ada beberapa pihak yang terlibat dalam sukuk
korporasi yaitu;
 Obligator, adalah emiten yang bertanggung jawab atas pembayaran imbalan dan
nilai nominal sukuk yang diterbitkan sampai dengan sukuk jatuh tempo.
 Wali amanat (trustee) untuk mewakili kepentingan investor
 Investor, yaitu pemegang sukuk yang memiliki hak atas imbalan, margin, dan
nilai nominal sukuk sesuai partisipasi masing-masing
b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Adalah surat berhaarga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip
syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam
mata uang rupiah maupun valuta asing. Pihak-pihak yang terlibat dalam SBSN
adalah;
 Obligor, adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran imbalan dan
nilai nominal sukuk yang diterbitkan sampai dengan sukuk jatuh tempo.
 Special Purpose Vehicle (SPV) adalah badan hukum yang didirikan khusus untuk
menerbitkan sukuk dengan fungsi;
 Sebagai penerbit sukuk
 Menjadi counterpart pemerintah dalam transaksi pengalihan aset
 Bertindak sebagai wali amanat (trustee) untuk mewakili kepentingan
investor.
 Investor, adalah pemegang sukuk yang memiliki hak atas imbalan, margin, dan
nilai nominal sukuk sesuai partisipasi masing-masing.

3. Reksa Dana Syariah


Adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah
Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahih
al-mal/rabb al-mal) dengan manager investasi, begitu pula pengelolaan dana
investasi sebagai wakil shahih al-mal dengan pengguna investasi. Disamping
investasi secara mandiri atau secara langsung, Investor juga dapat meminta
pihak lain yang dipercaya dan dipandang lebih memiliki kemampuan untuk
mengelola investasi. Sehingga timbul kebutuhan akan manager investasi yang
memahami investasi secara syariah dan kebutuhan akan reksa dana syariah.

MANAJEMEN KEUANGAN 11
STES TUNAS PALAPA

Manager investasi, dengan akad wakalah, akan menjadi wakil dari investor
untuk kepentingandan atas nama investor. Sedangkan reksadana syariah akan
bertindak dalam akad Mudharabah sebagai mudharib yang mengelola
dana/harta milik bersama dari para pemilik harta. Sebagai bukti penyertaan
pemilik dana akan mendapat unit penyertaan dari reksa dana syariah. Tetapi
reksa dana syariah sebenarnya tidak bertindak sebagai mudharib murni karena
reksa dana syariah akan menempatkan kembali dana kedalam kegiatan emiten
melalui efek syariah. Dalam hal ini, reksa dana syariah berperan sebagai
mudharib dan emiten berperan sebagai mudharib, oleh karena itu, hubungan
ini disebut sebagi ikatan Mudharabah bertingkat.

1. Efek Beragun Aset (EBA) Syariah


Adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA syariah
yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang tiimbul dari
surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli
pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan. Efek bersifat investasi yang
dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas serta
keuangan aset keuangan setara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Ketentuan- ketentuan melakukan penawaaran umum EBA syariah, yaitu;
a. Mengikuti ketentuan umum pengajuan pernyataan pendaftaran, peratuaran
[pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum efek bearagun
aset (Aset Backed Securities) serta ketentuan tantang penawaran umum
yang terkait lainnya.
b. Mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset (KIK-EBA) syariah dan informasi tambahan dalam prospektus hal-hal
sebagai berikut;
 Berapa aset yang menjadi portofolio EBA Syariah tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal
 Wakil manajer investasi yang melaksanakan pengelolaan KIK-EBA Syariah
dan penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan kustodian pada Bank
Kustodian mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-
prinsip syariah di pasar modal
 Kata “Syariah” pada nama EBA yang diterbitkan
 Mekanisme pembersihan portofolio dan dana EBA Syariah dari unsur-unsur
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal
 Bahwa pengelolaan dana EBA Syariah dilarang bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah di pasar modal
 Akad syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan dalam
penerbitan efek
 Ringkasan akad syariah yang dilakukan oleh para pihak-pihak
 Besarnya nisbah pembayaran bagi hasil, margin, atau fee,
 Rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayarannya bagi
hasil, margin, atau fee.

MANAJEMEN KEUANGAN 12
STES TUNAS PALAPA

2. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue)


Fatwa DSN-MUI Nomor;65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) memastikan bahwa kehalalan investasi di pasar
modal tidak hanya berhenti pada instrumen efek yang bernama saham saja,
tetapi juga paa produk derivatifnya. Produk turunan saham (derivatif) yang
dinilai sesuai dengan kriteria DSN adalah produk rights (HMETD). Produk yang
bersifat hak dan melekat dengan produk induknya itu menjadi produk investasi
yang sudah memenuhi kriteria DSN. Mekanisme HMETD ini dipandang lebih
menguntungkan dibandingkan harus meminjam ke bank kaarena dana yang
diperoleh lebih murah, tak ada biaya tambahan, provisi, dan masalah
administrasibank lainnya, karena dana dipasok oleh pemegang sahamnya
sendiri.
Jika pemegang saham lama tidak mau membeli tambahan saham baru tadi,
dia bisa menjual sebagian atau semua rights yang dia miliki di pasar pada
periode diperdagangkan. Jika memang mau menambah kepemilikannya, maka
dia bisa mendapatkan saham baru pada harga Rp 950,00. Rights sebelum jatuh
tempo bisa diperdagangkan. Dan hasil penjualannya rights tersebut merupakan
keuntungan bagi investor yang memilikinya.

3. Warran Syariah
Mekanisme warran bersifat opsional dimana warran merupakan hak untuk
membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan dengan waktu yang
telah ditetapkan pula. Warran sebelum jatuh tempo bisa diperdagangkan, dan
hasil penjualannya warran tersebut merupakan keuntungan bagi investor yang
memilikinya.
Fatwa DSN-MUI Nomor;66/DSN-MUI/III/2008 tentang Warran Syariah
pada tanggal 6 maret 2008 memastikan bahwa kehalalan investasi di pasar
modal tidak hanya berhenti pada instrumen efek yang bernama saham saja,
tetapi juga pada produk derivatifnya. Produk turunan saham (derivatif) yang
dinilai sesuai dengan kriteria DSN adalah juga warran. Berdasarkan fatwa
ppengalihan saham dengan imbalan (warran), seseorang pemegang saham
diperbolehkan untuk mengalihkan kepemilikaan sahamnya kepada orang lain
dengan mendpatkan imbalan.

MANAJEMEN KEUANGAN 13
STES TUNAS PALAPA

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya antara
penjual dan pembeli dalam rangka memperoleh modal penjualnya adalah emiten
atau perusahaan yang membutuhkan modal, sedangkan yang menjadi pembeli
adalah investor. Pasar modal memiliki dua fungsi yakni berupa fungsi ekonmi
dengan mewujudkan pertemuan dua kepntingan yaknipihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana, dan fungsi keuangan
dengan memberikann kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh
imbalan bagi pemilik dana melalui investasi. Struktur pasar modal di Indonesia
yang paling atas adalah kementrian keuangan dan dilanjutkan dengan bapapam
LK dan di bawahnya ada reksa dana dan pasar modal serta lembaga kliring dan
lembaga penyimapanan, para pelakunya adalah emiten dan investor. Instrumen
pasar modal adalah saham dan obligasi ada juga sukuk.

B. Saran dan Kritik


Kami selaku penulis ingin meminta maaf atas kekurangan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kritik dan saran dari para pembaca sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

MANAJEMEN KEUANGAN 14
STES TUNAS PALAPA

DAFTAR PUSTAKA

Soemitra Andri. 2010;Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta; Kencana


Kasmir.2012; Bank dan lembaga keuangan lainnya, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
M.M. Metwally, Teori dan model ekonomi Islam, Jakarta: Bangkit Daya Insana, 1995

Anda mungkin juga menyukai