Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan suatu daerah tercermin pada tingkat pertumbuhan

ekonomi, pendapatan dan tingkat kesejahteraan penduduknya. Besarnya angka

pengangguran mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak baik

dan merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam

pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan penduduk adalah salah

satu indikator penting dalam suatu Negara. Para ahli ekonomi klasik yang di

pelopori Adam smith bahkan menganggap bahwa jumlah penduduk

merupakan input yang potensial yang dapat digunakan sebagai faktor produksi

untuk meningkatkan produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin

banyak penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat

digunakan.

Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya

tingkat kelahiran serta rendahnya angka kematian[1]. Jumlah penduduk yang

begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah

perkotaan. Karena semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak pula

permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh dengan

pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan penambahan

berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti sekolah, perumahan,

alat transportasi, dan sebagainya. Pengendalian jumlah penduduk perlu

dilakukan oleh pemerintah, supaya negara dapat membuat perencanaan

pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah

1
2

penduduk adalah harus diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan.

penduduk. Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu

wilayah tentu sangat diperlukan untuk merancang pembangunan.

Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada menjadi semakin sempitnya

kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat memicu terjadinya

kemiskinan.

Kabupaten Sarolangun merupakan salah satu kabupaten yang ada di

Provinsi Jambi. Terdapat sepuluh kecamatan di kabupaten Sarolangun yaitu

kecamatan Batang Asai, Kecamatan Limun, Kecamatan Cermin Nan Gadang,

kecamatan pelawan, Kecamatan Singkut, Kecamatan Sarolangun, Kecamatan

Bathin VIII, Kecamatan Pauh, kecamatan Air Hitam dan Kecamatan

Mandiangin[2]. Dari sepuluh kecamatan yang ada, jumlah penduduk yang

terdata pada tahun 2020 adalah 307585

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk per Kecamatan Kabupaten Sarolangun

Jumlah Penduduk Kabupaten Sarolangun


Kecamatan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Batang
Asai 16202 16397 16593 16791 16992 17193 17405 17606 17824 18033
Limun 15829 16188 16539 16881 17212 17534 17854 18150 18448 18725
Cermin
Nan
Gedang 11176 11404 11625 11840 12045 12244 12440 12618 12797 12961
Pelawan 28924 29479 30016 30533 31027 31501 31966 32384 32807 33187
Singkut 37297 38112 38907 39678 40422 41147 41862 42520 43185 43798
Sarolangun 48136 49778 51429 53080 54728 56381 58049 59673 61337 62956
Bathin VIII 18280 18556 18837 19120 19407 19699 20002 20295 20609 20917
Pauh 21289 21841 22385 22917 23441 23956 24467 24950 25441 25904
Air Hitam 24751 25540 26329 27116 27899 28678 29463 30222 30996 31745
Mandiangin 31945 32697 33466 34247 35049 35868 36723 37567 38464 39359
3

Permasalahan yang ada adalah saat ini pemerintah kabupaten Sarolangun

belum memiliki suatu sistem dan belum menerapkan suatu metode yang dapat

memprediksi perkiraan jumlah penduduk tiap kecamatan dimasa yang akan

datang sehingga hal ini akan berpengaruh pada proses perencanaan

pembangunan dan kebijakan yang akan di ambil oleh kabupaten. Untuk

mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan suatu sistem prediksi dengan

menggunakan suatu metode dapat memprediksi jumlah penduduk di masa yang

akan datang. Metode yang umum diguankan pada sistem prediksi yaitu metode

regresi linier. Metode regresi linier adalah suatu metode statistik yang

mengamati hubungan antara variabel terikat Y dan serangkaian variabel bebas

X1,…,Xp. Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi nilai Y untuk

nilai X yang diberikan. Model regresi linier sederhana adalah model regresi

yang paling sederhana yang hanya memiliki satu variabel bebas X. Analisis

regresi memiliki beberapa kegunaan, salah satunya untuk melakukan prediksi

terhadap variabel terikat Y[3].

Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, maka penulis tertarik untuk

menuangkannya dalam bentuk penelitian tugas akhir dengan judul “ SISTEM

PREDIKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN

SAROLANGUN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN R”.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengatasi persoalan yang ada.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis mengidentifikasi

masalah yang ada yaitu


4

a. Belum adanya suatu sistem yang dapat digunakan untuk memprediksi

jumlah pertumbuhan penduduk di tiap kecamatan di Kabupaten Sarolangun.

b. Belum digunakannya suatu metode didalam memprediksi jumlah penduduk

di Kabupaten Sarolangun di mana saat ini prediksi menggunakan perkiraan

saja.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah yang

dalam penelitian ini yaitu

a. Bagaimana merancang suatu sistem yang dapat digunakan untuk

memprediksi jumlah pertumbuhan penduduk di tiap kecamatan di

Kabupaten Sarolangun ?

b. Bagaimana menerapkan suatu suatu metode didalam memprediksi jumlah

penduduk di Kabupaten Sarolangun agar proses prediksi tidak

menggunakan perkiraan saja sehingga hasilnya lebih akurat.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah, maka perlu ditentukan

batas permasalahan. Adapun batasan pada penelitian ini adalah :

a. Data penelitian yang digunakan adalah data jumlah penduduk 10

kecamatan di kabupaten Sarolangun mulai tahun 2011 sampai dengan

2020.

b. Metode prediksi yang digunakan adalah regresi linier sederhana.


5

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penyusunan penelitian ini adalah untuk membantu

pemerintah Kabupaten Sarolangun didalam memprediksi jumlah

pertumbuhan penduduk di tiap kecamatan.

1.5.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peneliti

Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat

pada saaat proses perkuliahan dengan penerapan dalam sistem nyata

terutama dalam merancang sistem prediksi, serta menambah wawasan,

pengalaman, pengetahuan.

2. Manfaat Bagi Tempat Penelitian

Membantu analisis keadaan dengan cepat sehingga dapat membantu

dalam pengambilan keputusan yang efektif.

3. Bagi Univeritas Bina Insan

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian bagi mahasiswa

lain yang berhubungan dengan proses pengambilan suatu keputusan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara garis besar dari laporan skripsi,

berikut akan diuraikan secara singkat sistematika penulisannya, yang terdiri

5 bab dan masing-masing sub bab dengan relevan terhadap permasalahan

yang dibahas. Secara sistematis, isi dari masing-masing bab tersebut adalah

sebagai berikut:
6

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi

masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, waktu dan tempat

penelitian, alat dan bahan, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang landasan teori yang dipakai oleh

penulis yang berhubungan dengan tema penelitian.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN

Dalam bab ini berisikan tentang analisa sistem, penerapan model

dan pengolahan data penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang implementasi dan simulasi

pengolahan data ke dalam bahasa pemrogramab.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari seluruh

penelitian skripsi yang telah dilakukan dan saran-saran /

masukan-masukan yang berguna dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai