NIM : 043673793
Sebuah toko eceran Berkah yang berlokasi di Yogyakarta yang menjual berbagai kebutuhan
perlengkapan ibadah dan busana muslim serta aksesorisnya. Pada tahun 2010 perusahaan
tersebut hendak menyusun strategi bersaing yang diperlukan untuk lima tahun ke depan. Selama
lima tahun yang lalu, kinerja perusahaan terus membaik, dilihat dari laba yang diperoleh dan
pangsa pasar yang dikuasai. Akibatnya, perusahaan tampak terus membesar dan kini boleh
dikatakan sebagai salah satu toko eceran besar di Yogyakarta. Kesejahteraan karyawan cukup
baik, sekalipun bukan yang terbaik untuk perusahaan sejenis di Yogyakarta. Namun demikian,
tingkat pertumbuhan penjualan yang diperoleh selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan
dibanding 3 tahun sebelumnya. Demikian pula tingkat pertumbuhan laba. Barang-barang yang
berharga tinggi tetapi belum sampai pada tingkat mahal sepertinya memiliki tingkat perputaran
yang menurun. Manajemen perusahaan menduga hal tersebut terjadi karena daya beli masyarakat
mengalami penurunan dan di saat yang sama tingkat persaingan meninggi. Ada beberapa toko
eceran serupa yang berdiri dan kelihatannya memiliki pasar sasaran yang sama.
Langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk menyusun matriks SWOT-4K toko Berkah
adalah sebagai berikut.
Pertama
Manajemen perlu bersama konsultan atau sendiri membuat daftar indikator (butir) dan
variabel lingkungan eksternal dan internal yang diperkirakan mempengaruhi masa depan
perusahaan selama lima tahun ke depan. Jumlah indikator antara 3 sampai dengan 5 tahun
kedepan. Jumlah indikator antara 3 sampai 15. Jika terlalu sedikit bisa jadi kurang
mencerminkan variabel yang hendak diukur, akan tetapi jika terlalu banyak bisa juga
berakibat tidak fokus. Dalam praktek tampaknya jumlah indikator dalam matrik ini selalu
lebih banyak dibanding dengan yang dijumpai pada matriks TOWS-K. Namun demikian,
hendaknya diketahui bahwa sejak dari mula berbagai indikator tersebut telah diidentifikasi
dengan jelas apakah indikator tertentu dapat dikategorikan sebagai peluang dan ancaman
bisnis serta kekuatan dan kelemahan perusahaan, bukan sekedar sebagai indikator lingkungan
eksternal dan internal.
Indikator adanya peluang bisnis, misalnya dapat dijumpai pada pertumbuhan konsumen
potensial, loyalitas konsumen tinggi, tingkat perubahan selera konsumen rendah, dan aliansi
dengan pemasok mudah terbangun. Ancaman bisnis terlibat dari adanya penurunan daya beli
masyarakat, meningginya intensitas persaingan, terbatasnya segmen pasar usia muda.
Keunggulan bersaing yang dimiliki antara lain, imej perusahaan bagus, lokasi strategis,
variasi produk, akumulasi modal, kesejahteraan karyawan, loyalitas karyawan, dan segmen
pasar menengah dan atas. Kelemahan perusahaan dapat dijumpai pada lambanya
pengembangan SDM, pelayanan konsumen, tingginya campur tangan pemilik,
ketergantungan yang agak tinggi pada desainer, dan keterlambatan penyediaan produk baru.
Kedua
Pemberian bobot lebih banyak berkaitan dengan pembandingan besar kecilnya peran antar
indikator. Proses pengujian yang sama yakni pembandingan satu indokator dengan indokator
lain dilakukan untuk kategori variabel kelemahan perushaan dan ancaman bisnis dengan
melihat besar kecilnya hambatan yang mungkin ditimbulkan.
Bobot maksimum yang diberikan setiap kategori, misalnya maksimum tersebut kemudian
didistribusikan pada semua indikator dalam kategori tersebut sesuai dengan derajat pengaruh
masing - masing indikator. Berdasarkan pengamatan yang mendalam oleh manajemen dan
konsultan misalnya keunggulan bersaing perusahaan Berkah ditetapkan memiliki bobot
sebagai berikut:
Lokasi = 0,20
Proses yang sama dilakukan untuk tiga kategori variabel lainnya: peluang bisnis,
kelemahan perusahaan, dan ancaman bisnis.
Ketiga
Manajemen dari semula perlu membedekan apakah pengaruh yang dimiliki oleh masing-
masing kategori variabel bersifat positif atau negatif terhadap kinerja perusahaan.
Untuk menilai sumbangan atau hambatan yang diberikan oleh masing-masing indikator
pada perusahaan Berkah, manajemen memutuskan menggunakan skor sejak dari 1 sampai 5.
Manajemen misalnya, memberikan penilaian terhadap masing-masing indikator kekuatan
perusahaan Berkah sebagai berikut:
Imej perusahaan = 5
Lokasi = 4
Variasi Produk = 4
Akumulasi Modal = 5
Kesejahteraan Karyawan = 3
Loyalitas karyawan = 3
Segmentasi pasar = 4
Proses yang sama dilakukan untuk tiga kategori variabel lainnya: peluang bisnis dengan
angka positif sedangkan kelemahan perusahaan dan ancaman bisnis dengan angka negatif.
Keempat
Manajemen mengitung nilai tertimbang dari masing-masing indikator dalam satu variabel
dan menjumlahkannya. Nilai tertimbang merupakan hasil perkalian antara bobot dan nilai
masing-masing indikator. Setelah nilai tertimbang masing-masing indikator ditemukan, nilai
tertimbang tersebut dijumlahkan. Nilai tertimbang untuk kategori kekuatan perusahaan
Berkah dari masing-masing indikator adalah:
Imej perusahaan = 1
Lokasi = 0,8
Total nilai tertimbang untuk kategori kekuatan perusahaan dengan demikian sama dengan
4,0.
Hasil akhir dari keempat langkah yang telah dijelaskan tersebut adalah total nilai
tertimbang untuk semua kategori variabel.